Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH

IPA SMP/MTs KELAS VIII


STRUKTUR DAN FUNGSI JARINAGAN TUMBUHAN

KELOMPOK 3

FITRIANI YUNITA (16033012)


HASTIL HANIFAH (16033014)
NADIA RAHMASARI (160330)
DESI ELNA SARI (16033046)
ZELLYZA YULSAF FEBRI (160330)

DOSEN PEMBIMBING
WAHYUNI SATRIA DEWI, S.Pd.,M.Pd

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah yang membahas tentang
“Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan” meskipun bentuknya sangat jauh dari
kesempurnaan.Selanjutnya salawat dan salam kami kirimkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW sebagaimana beliau telah mengangkat derajat manusia dari alam
kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing kami Ibu Wahyuni
Satria Dewi yang telah meluangkan waktu dan kesempatan membimbing mata kuliah
IPA SMP/MTSn KELAS 8 pada semester ini dan mengarahkan kami dalam
penyususnan makalah ini.
Kami berharap dengan makalah ini, dapat memberikan nilai yang terbaik
untuk kami pribadi sebagai penuyusun, serta ilmu yang bermanfaat bagi para
pembaca. Jika ada tulisan yang salah kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya, dan mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Amin.

Padang, 22 September
2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………..………………………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. ii

KOMPETENSI DASAR …………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………….……………………….. 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………...……….. 2

C. Tujuan……………………….…………………………………………...… 2

BAB II PEMBAHASAN

A. pengertian jaringan………………………………….…………………........3
B. Struktur dan fungsi akar………………………………………………….....4
C. Struktur dan fungsi batang……………………………………………….....10
D. Struktur dan fungsi daun…………………………………………………....16
E. Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan………………………….…...20
F. Teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan……………...31

BAB III PENUTUP

Kesimpulan…………………………………………………………….........33

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 35

ii

MAKALAH
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Kompetensi Inti :
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI-3 :Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 :Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

Kompetensi Dasar:
3.3 :Menganalisis keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta
teknologi yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan
4.3 : Menyajikan karya dari hasil penyelusuran berbagai sumber informasi
teknologi yang terinspirasi dari hasil pengamatan struktur tumbuhan

iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam atau sains adalah upaya sistematis untuk
menciptakan, membangun, dan mengorganisasikan pengetahuan tentang
gejala alam. Melalui pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang meliputi
kerja ilmiah, makhluk hidup dan proses kehidupan, zat dan sifatnya, energi
dan perubahannya, bumi dan antariksa, serta keterkaitan antara sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat, peserta didik dapat mengembangkan
sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dibelajarkan sejak SD/MI hingga SMA/MA. Mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di SMP/MTs menerapkan pembelajaran sains terpadu.
Adapun kompetensi dasar yang dibahas pada makalah ini adalah
mengenai struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Dalam materi ini, akan
memepelajari tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan yang akan
menjadi daar dalam mempelajari jaringan penyususn organ oleh tumbuhan
serta hubungannya dengan fungsi yang dimiliki oleh organ tumbuhan tersebut
serta mempelajari berbagai macam teknologi yang terinspirasi dari struktur
jaringan tumbuhan dengan harapan dapat termotivasi untuk menemukan
teknologi-teknologi inovatif di masa yang akan datangdipelajari tentang
struktur dan fungsi akar,batang dan daun

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan jaringan
2. Bagaimana struktur dan fungsi akar
3. Bagaimana struktur dan fungsi batang
4. Bagaimana struktur dan fungsidaun
5. Bagaimana struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
6. Bagaimana pemanfaatan struktur jaringan tumbuhan dalam tekonologi
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuannya adalah:
1. Mengetahui apa itu jaringan
2. Mengetahui struktur dan fungsi akar
3. Mengetahui struktur dan fungsi batang
4. Mengetahui struktur dan fungsi daun
5. Mengetahui struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
6. Mengetahui pemanfaatan struktur jaringan tumbuhan dalam tekonologi

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN JARINGAN
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan dalam menyediakan
oksigen dan karbohidrat bagi manusia dan hewan.Oksigen dibutuhkan oleh manusia
dan hewan untuk bernapas, sedangkan karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi
bagi tubuh. Oksigen dan karbohidrat dihasilkan tumbuhan melalui proses fotosintesis.
Tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu pada tempat tertentu membentuk
jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur, asal dan fungsi
yang sama dan terikat oleh bahan antarsel membentuk suatu kesatuan.Jaringan
dipelajari secara khusus dalam ilmu histologi.
Pengertian jaringan sering dikatakan sebagai kumpulan sel-sel yang masing-
masing selnya aktif dalam segala proses hidupnya, yaitu aktif berfotosintesis, aktif
mengadakan metabolisme, aktif berkembang biak, dan aktif mengadakan
pengambilan zat-zat makanan, sehingga hanya merupakan individu-individu yang
mengumpul. Contoh: koloni pada ganggang. Dalam arti sempit, Pengertian
jaringan tumbuhan adalah apabila sel-sel berkumpul pada tumbuhan.
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan
tubuh tumbuhan dan mengetahui istilah-istilah (terminologi) yang lazim dipakai
dalam ilmu tumbuhan.Dengan maksud supaya mudah mendeskripsikan bentuk
tumbuhan.
Anatomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur
tumbuhan. Anatomi berasal dari bahasa yunani “ana” yang bererti habis atau keatas
dan “thomos” yang berti memotong atau mengiris. Jadi maksudnya anatomi adalah
ilmu yang mempelajari struktur tubuh tumbuhan dengan cara menguraikan tubuh
tumbuhan tersebut menjadi bagian yang lebih kecil dengan cara memotong atau
mengiris tubuh tumbuhan kemudian di angkat, dipelajari dan diperiksa

3
B. STRUKTUR DAN FUNGSI AKAR
Akar tersusun dari beberapa jaringan yang teroganisir untuk melakukan
fungsi-fungsi tertentu. Adapun fungsi akar adalah sebagai berikut:
 Menyerap unsur-unsur hara (air dan garam mineral) yang berada dalam tanah;
 Menegakkan berdirinya batang tanaman;
 Mengangkut unsur hara dari akar ke batang;
 Beberapa akar berfungsi untuk menyimpan makanan
 Menyimpan cadangan makanan, misalnya karbohidrat atau zat tepung.
 Pada beberapa macam tumbuhan ada yang berfungsi sebagai alat respirasi,
misalnya tumbuhan bakau
 Sebagai alat reproduksi vegetatif. Pada tumbuhan sukun, dari bagian akar
dapat tumbuh tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru.

Gambar 3.1 Struktur akar

Struktur akar
1. Struktur Luar akar
a. Rambut akar
4
Rambut akar adalah tonjolan –tonjolan yang merupakan perpanjangan
dari sel-sel epidermis yang berfungsi memperluas daerah penyerapan air. Di
ujung akar yang lebih muda membentuk rambut akar baru dan rambut akar
yang tua akan mati.
b. Kalipatra (tudung akar)
Tudung akar berfungsi untuk melindungi sel-sel akar dari kerusakan
akibat pertumbuhan akar menembus tanah. selnya selalu aktif membelah.
Terdapat lender pada bagian luar tudung akar yang memudahkan akar
menembus tanah. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari
sel-sel parenkim. Sel sel dipermukaannya terus menerus lepas secara
berkesambungan, dan sel dibawahnya menjadi berlendir. Sel-sel baru
terbentuk pada tudung akar bagian dalam dari meristem apikal.
c. Titik tumbuh dan daerah pemanjangan
Titik tumbuh dan daerah pemanjangan terletak tepat di belakang
kalipatra, selnya aktif membelah sehingga akar bertambah panjang.
2. Struktur anatomi akar
a. Epidermis (lapisan luar/kulit luar)
Epidermis akar terdiri atas satu lapis sel yang tersusun rapat.
Epidermis akar umumnya tidak berkutikula. Pada daerah dekat ujung akar,
sel-sel epidermis ini termodifikasi menjadi bulu-bulu akar. Bulu akar
berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
Ciri-ciri jaringan epidermis
 Sel-selnya tersusun rapat satu dengan yang lain,
 Tanpa ruang antarsel.
 Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus air
 Epidermis dapat termodifikasi menjadi bulu-bulu akar yang berfungsi
untuk memperluas bidang penyerapan.
5
b. Korteks(lapisan pertama/kulit pertama)
Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat.
Korteks terdiri atas sel-sel parenkim yang berdinding tipis dan tersusun
melingkar. Di dalam korteks terdapat ruang-ruang antarsel sebagai tempat
penyimpanan udara.
Ciri-ciri jaringan korteks:
 Jaringan parenkim terdiri atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis.
 Susunan sel tidak rapat sehingga banyak ruang antarsel untuk pertukaran
gas.
 Korteks berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Lapisan
terdalam dari korteks disebut endodermis. Lapisan endodermis tersusun
atas selapis sel yang menjadi pembatas antara korteks dan silinder pusat.
 Pada endodermis ditemukan bentukan seperti pita yang disebut pita
kaspari yang berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari
tanah masuk ke silinder pusat.
c. Endodermis (lapisan antara korteks dan stele)
Lapisan endodermis akar terletak di sebelah dalam korteks, yaitu
berupa sebaris sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding sel
endodermis mengalami penebalan gabus. Penebalan berupa rangkaian
berbentuk pita. Penebalan seperti pita ini disebut pita kaspari. Penebalan
semula berupa titik yang disebut titik kaspari. Penebalan gabus menyebabkan
dinding sel tidak dapat ditembus oleh air. Untuk masuk ke silinder pusat, air
melalui endodermis yang dindingnya tidak mengalami penebalan yang disebut
dengan sel penerus. Endodermis berperan mengatur lalu lintas zat ke dalam
pembuluh akar.
d. Stele (silinder pusat, yaitu lapisan tengah akar)
Ciri-ciri jaringan Silinder pusat (stele):
6
 Terletak di sebelah dalam endodermis.
 Silinder pusat tersusun atas jaringan pembuluh pengangkut dan jaringan-
jaringan pendukung lainya seperti perisikel dan parenkim empulur. Sel-sel
perisikel berfungsi untuk membentuk cabang akar. Berkas-berkas
pembuluh pengangkut terdiri atas xilem dan floem.
- Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dari akar
melalui batang ke daun.
- Floem atau pembuluh tapis berfungsi untuk mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
e. Jaringan terdalam pada akar adalah parenkim empulur
Tipe berkas pengangkut pada akar yaitu tipe radial dimana berkas
floem terpisah berseling dengan xilem. Xilem membentuk bangunan seperti
bintang.

Berdasarkan morfologinya akar dikelompokkan menjadi dua macam yaitu akar


serabut dan akar tunggang

Gambar 3.2. Sistem akar tunggang dan sistem akar serabut


sumber : Encarta Encyclopedia Photo.Inc/Walker/Science Source

7
a. Akar tunggang
Akar tunggang berasal dari akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar
primer (akar pokok).Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan. Contoh
tumbuhan yang memiliki akar tunggang: kacang tanah dan manga. Akar tunggang
terdapat pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan berbiji terbuka. Berdasarkan
percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:
1) Akar tunggang tidak bercabang atau sedikit bercabang.
Jika ada percabangannya biasanya terdiri atas akar-akar halus yang berbentuk
serabut.Akar tunggang demikian sering kali berhubungan dengan fungsinya
menyimpan air dan makanan.Akar tersebut mempunyai bentuk yang istimewa. Akar
tunggang pada tanaman wortel dan lobak disebut dengan akar tombak atau akar pena.
Ada juga akar tunggang yang berbentuk gasing seperti yang terdapat pada tanaman
bengkoang dan bit karena pangkal akar besar membulat. Akar-akar serabut sebagai
cabang hanya terdapat pada ujung yang sempit meruncing.
2) Akar tunggang bercabang.
Akar ini berbentuk kerucut panjang tumbuh lurus ke bawah, bercabang
banyak sehingga memberi kekuatan yang lebih besar pada batang.Daerah perakaran
menjadi luas sehingga penyerapan makanan lebih banyak.Akar tunggang jenis ini
banyak dijumpai pada tanaman yang ditanam dari biji missal pohon mangga, nangka,
rambutan dll.

b. Akar serabut
Akar serabut adalah akar yang tumbuh dari pangkal batang setelah akar
lembaga (embrio) mati.Akar ini terutama terdapat pada tumbuhan monokotil.Fungsi
utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan. Contoh
tumbuhan yang memiliki akar serabut: padi, jagung, dan rumput. Pada tumbuhan
berakar tunggang terdapat akar lembaga yang tumbuh terus membesar dan
memanjang dan akhirnya menjadi akar primer atau akar pokok, sedangkan pada
8
tumbuhan berakar serabut akar lembaga tidak tumbuh terus dan akhirnya mati. Pada
pangkal batang akan tumbuh akar serabut yang ukurannya lebih kecil daripada akar
lembaga, namun bercabang-cabang. Berdasarkan cirinya, akar serabut dibagi dalam
berbagai bentuk, yaitu:
a. akar bentuk benang, misalnya pada tanaman padi dan jagung,
b. akar gantung atau akar udara, misalnya pada pohon beringin,
c. akar pengisap, misalnya pada benalu,
d. akar pelekat, misalnya pada sirih,
e. akar nafas, misalnya pada bogem,
f. akar tunjang, misalnya pada pandan dan bakau,
g. akar pembelit, misalnya pada vanili
h. akar banir, misalnya pada sukun, dan
i. akar lutut, misalnya pada pohon tanjung.

Table 1. Perbedaan antara akar tumbuhan monokotil dan dikotil


Factor pembeda Monokotil Dikotil
Jenis perakaran Serabut Tunggang
Batas antara ujung akar Jelas Tidak jelas
dengan kalipatra
Lapisan sel perisikel Beberapa lapis Satu lapis
Fungsi perisikel Membentuk cabang akar Membentuk cabang akar dan
meristem sekunder
Empulur Luas Sempit/tidak punya
Cambium Tidak punya Punya

9
C. STRUKTUR DAN FUNGSI BATANG
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan tempat duduknya daun dan tempat
tumbuhnya akar.Tumbuhan dikotil umumnya mempunyai batang bercabang-cabang
dan selama masih hidup terus bertumbuh besar. Fungsi batang adalah:
 Tempat tumbuhnya akar dan daun;
 Mengangkut zat hara dari akar ke daun dan mengangkut hasil fotosintesis dari
daun keseluruh sel-sel tubuh;
 Sebagai penyimpan makanan pada tumbuhan tertentu.
 Menopang tubuh tumbuhan
 Mengarahkan posisi daun agar memperoleh cahaya matahari yang cukup.
 Organ utama yang berfungsi dalam transportasi air dan zat makanan.
 Beberapa batang memiliki fungsi tambahan, misalnya pada kunyit dan
kentang. Rimpang kunyit dan umbi kentang sebenarnya adalah batang yang
memiliki fungsi tambahan sebagai tempat penyimpan cadangan makanan.

Struktur luar tumbuhan tingkat tinggi


1. Batang tumbuhan herba
Ciri-ciri batang tumbuhan herba:
a. Batang tumbuhan herba biasanya, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit atau
tidak ada, ukuran batang kecil, dan umumnya relatif pendek.
b. Bagian luar batang terdiri dari epidermis yang tipis dan tidak mengandung
gabus. Pada epidermis terdapat stomata sehingga jaringan di dalamnya dapat
mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
c. Contoh: pacar air, jagung, bayam, kacang, dan bunga matahari.
2. Batang tumbuhan kayu
a. Batang tumbuhan berkayu umumnya keras dan umurnya relatif panjang.

10
b. Permukaan batang keras dan di bagian tertentu terdapat lentisel. Lentisel
berhubungan dengan bagian dalam batang dan berfungsi sebagai tempat
pertukaran gas di batang. Pada tumbuhan berkayu yang masih muda terdapat
klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi, jika sudah
terbentuk lapisan gabus kemampuan fotosintesis menjadi hilang. Lapisan
gabus terbentuk oleh kambium gabus. Adanya aktivitas kambium
menyebabkan rusaknya jaringan yang terdapat pada korteks dan epidermis.
Dengan rusaknya jaringan tersebut akan menyebabkan kemampuan
fotosintesis menjadi hilang

Gambar 3.3 Bagian-bagian batang

Secara umum, struktur akar dan batang tumbuhan sama, yaitu terdiri atas
bagian-bagian epidermis, korteks, dan stele. Akan tetapi, secara anatomis struktur
batang Monokotil berbeda dengan Dikotil.
a. Struktur Batang Dikotil
Seperti halnya akar, batang juga tersusun atas berbagai jaringan, yaitu

11
jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Jaringan dasar tersusun
oleh korteks, sedangkan jaringan pembuluh terdapat berkas vaskuler yaitu xilem dan
floem. Karena itu, batang memiliki beragam fungsi bagi tumbuhan. Namun, berbagai
lapisan ini juga mempunyai beragam ciri khas.
Gambar 3.4. Struktur batang tumbuhan dikotil
Sumber gambar: http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-batang-
tumbuhan_19.html

Jaringan epidermis pada batang memiliki ciri yang sama seperti jaringan
epidermis pada akar. Misalnya, sel yang tipis dan tersusun rapat serta berkutikula
pada akar dan batang. Selain itu, batang memiliki kemampuan tumbuh, baik secara
sekunder maupun primer. Pertumbuhan sekunder batang terjadi pada jaringan
epidermis. Sedangkan pertumbuhan primer terjadi pada tunas terminal (ujung batang)
tepatnya pada meristem apikal. Fungsi jaringan epidermis pada batang juga sama
dengan jaringan epidermis pada akar yaitu melindungi jaringan yang ada di
dalamnya.

12
Epidermis batang ini juga dapat pecah. Pecahnya epidermis batang
mengakibatkan jaringan kambium gabus (folagen) terisi dengan gabus. Bagian ini
disebut lenti sel. Fungsi lenti sel adalah sebagai tempat pertukaran gas dan penguapan
(transpirasi).
Gambar 3.5. Lenti sel pada batang
Sumber gambar: http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-batang-
tumbuhan_19.html

Lapisan penyusun batang selanjutnya adalah jaringan dasar. Di dalam jaringan


ini terdapat korteks. Korteks pada batang meliputi dua macam jaringan, yakni
jaringan korteks luar dan korteks dalam. Sel kolenkim dan sel parenkim adalah
penyusun korteks luar. Korteks dalam hanya disusun dari sel-sel parenkim saja.
Korteks dalam (endodermis) dimiliki oleh semua tumbuhan. Namun sebaliknya, tidak
semua tumbuhan memiliki korteks luar. Ada satu ciri khas yang dimiliki tumbuhan
biji terbuka terkait lapisan korteks. Pada korteksnya terdapat seludang pati (sarung
tepung) yaitu lapisan yang berisi pati.
Setelah korteks, tubuh tumbuhan tersusun oleh jaringan pembuluh. Di
dalam jaringan pembuluh terdapat stele atau silinder pusat. Pada tumbuhan dikotil,
stele terletak di sebelah dalam korteks atau sebelah dalam endodermis. Sementara,
lapisan terluarnya disebut perisikel atau perikambium. Di sebelah dalam korteks

13
terdapat empulur dan berkas pengangkut. Pada berkas pengangkutan ini terdapat
xilem dan floem. Sementara, di tengah stele terdapat empulur. Empulur juga ada di
antara xilem dan floem. Bentuknya seperti jari-jari, disebut jari empulur. Selain itu,
di antara xilem dan floem juga terdapat kambium.
Oleh karena itu, berkas pengangkutannya disebut berkas kolateral terbuka.
Kambium memiliki dua bagian, yakni kambium vaskuler dan kambium
intravaskuler. Bagian kambium yang berada di antara xilem dan floem berasal dari
prokambium disebut kambium vaskuler. Sedangkan kambium di luar xilem dan
floem yang berasal dari sel-sel parenkim disebut kambium intravaskuler.

b. Struktur Batang Monokotil


Seperti halnya tumbuhan dikotil, struktur batang tumbuhan monokotil
tersusun atas jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pengangkut atau berkas
pembuluh. Agar mengetahui bagian bagian batang tumbuhan monokotil. Bedanya,
tumbuhan dikotil memiliki bentuk meristem apikal yang kecil. Meristem inilah yang
akan membentuk tunas ketiak daun, bakal daun, dan epidermis.

Gambar 3.6. Kiri: penampang jaringan batang monokotil.


Kanan: penampang jaringan batang dikotil.
Sumber gambar: http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-batang-
tumbuhan_19.html
14
Pada tumbuhan monokotil juga terdapat meristem perifer. Meristem perifer
merupakan bagian meristem yang berkembang menjadi batang berisi xilem dan fl
oem. Lapisan epidermis batang tumbuhan dikotil memiliki dinding sel yang lebih
tebal dibandingkan tumbuhan dikotil. Pada lapisan epidermisnya terdapat stomata dan
buku-buku. Di bawah epidermis terdapat korteks. Korteks tersusun dari sel-sel
sklerenkim. Korteks tumbuhan monokotil, korteks merupakan kulit batang. Kulit
batang berfungsi mengeraskan bagian luar batang.

Setelah korteks, lapisan berikutnya ialah stele. Tumbuhan monokotil memiliki


batas korteks dan stele yang tidak jelas. Di dalam stelenya terdapat berkas
pengangkutan. Berkas pengangkutan tersebut tersebar pada empulur dan letaknya
berdekatan dengan kulit batang. Sarung sklerenkim mengelilingi seluruh berkas
pengangkut. Tipe berkas pengangkutannya dinamakan kolateral tertutup, sebab di
antara xilem dan fl oemnya tidak ditemui kambium. Akibatnya, tumbuhan monokotil
tidak bisa tumbuh secara sekunder. Alias tubuhnya tidak membesar dan hanya
memanjang.

Table 2.Perbedaan antara batang dikotil dan batang monokotil


Pembeda Monokotil Dikotil
Percabangan Tak ada Ada
Letak berkas pembuluh Teratur/tersebar/radial Teratur dalam susunan
lingkaran
Jari-jari empulur Tidak memiliki Memiliki
Cambium Tidak memiliki Memiliki

15
D. STRUKTUR DAN FUNGSI DAUN
Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun
merupakan modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang
paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak
berlangsung di daun.Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat
melakukan tugas penting, membuat makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang
tumbuh di tempat gelap dan teduh memiliki daun yang lebar agar dapat menangkap
sinar matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun sering
memiliki lapisan yang mengkilat dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri untuk
melindungi diri, sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di
udara,dingin
Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau.Daun ditopang oleh tangkai
daun.Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun.Tulang daun bercabang-cabang
membentuk jaring jaring pembuluh angkut.Struktur daun dibedakan atas struktur luar
dan struktur dalam.

Fungsi daun adalah sebagai berikut :


1. Tempat terjadinya fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis
di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil,
fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
2. Sebagai organ pernapasan. Tempat terjadinya transpirasi.
3. Tempat terjadinya gutasi.
4. Alat perkembangbiakkan vegetatif. Misalnya pada tanaman cocor bebek
(tunas daun).

Struktur Daun
1. Struktur luar Daun
a. Helaian daun ( lamina ).
16
b. Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut
pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai
daun, misalnya rumput.
c. Pelepah daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan
lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan
pelepah daun talas.

Gambar 3.7. Bagian-bagian daun

Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya
daun pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun
disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan daun jambu.
Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang
daun ada empat macam, yaitu:
– menyirip, misalnya pada daun mangga,
– menjari, misalnya pada daun pepaya,
– melengkung, misalnya pada daun gadung,
– sejajar, misalnya pada daun jagung,

17

Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun


menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan
susunan tulang daun sejajar atau melengkung.

2. Struktur dalam Daun


a. Epidermis
Epidermis adalah lapisan sel di permukaan atas dan bawah daun.yang
berfungsi sebagai empat fotosintesis utama (paling banyak klorofil).
b. Kutikula
Kutila adalah lapisan tipis lilin yang melapisi epidermis.yang
berfungsi untuk mengurangi terjadinya penguapan.
c. Stomata
Stomata berbentuk sepasang sel penjaga yang mangelilingi lubang
pori-pori dan dapat membuka atau menutup yang disebabkan oleh kandungan
air.stomata berfungsi sebagai tempat masuknya gas oksigen dan
karbondioksida. Stomata pada tumbuhan darat biasa terdapat di epidermis
bawah. Dan stomata pada tumbuhan air biasa terdapat di epidermis atas.
d. Palisade (jaringan tiang):banyak kloroplas mengandung klorofil
Palisade adalah sel yang bentuknya panjang dan tersusun rapat seperti
tiang.yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
e. Jaringan bunga karang (spons) -> terdapat pembuluh angkut
Jaringan bunga karang atau spons berfungsi sebagai tempat pertukaran gas.

18
Proses fotosintesis pada daun
Gambar 3.8 proses fotosintesis pada tumbuhan

Bahan untuk fotosintesis adalah molekul air (H2O) dan karbon dioksida
(CO2). Pada proses fotosintesis akan membentuk glukosa (molekul gula) dan
menghasilkan oksigen. Secara kimiawi, prosesfotosintesis dapat dituliskan dengan
reaksi berikut ini.

Proses fotosintesis terjadi dalam dau tahap, yaitu tahap pertama yang disebut
dengan reaksi terang dan tahap kedua yang disebut dengan reaksi gelap. Pada
beberapa reaksi kimia dalam tahap reaksi terang membutuhkan adanya cahaya yang
diserap oleh pigmen klorofil. Cahaya yang diserap ini akan memecah air menjadi 2
molekul O2 (oksigen) dan H2 (hidrogen).Oksigen akan dikeluarkan oleh tumbuhan
melalui stomata. Hidrogen (H2) akan dipakai oleh tumbuhan untuk reaksi gelap pada
proses fotosintesis.

19
Fotosintesis berperan dalam menyediakan makanan untuk semua
organisme.Organisme fotosintetik menggunakan karbon dioksida dan melepaskan
oksigen yang dibutuhkan oleh semua organisme termasuk manusia untuk tetap
hidup.Sebanyak 90% oksigen yang ada di atmosfer merupakan hasil fotosintesis.Jadi,
peristiwa fotosintesis penting untuk keberlangsungan makhluk hidup di bumi.

Factor naiknya air dari tanah ke daun pada tumbuhan


a. Daya tekan akar: Pergerakan air secara osmosis dari sel ke sel yang lain, yang
akan mendorong air naik ke pembuluh xylem di batang.
b. Daya kapilaritas batang:Proses meresapnya/merembesnya air pada kapiler-kapiler
pembuluh kayu.
c. Daya isap daun:Tenaga yang ditimbulkan oleh dari proses transpirasi

Table 3.Perbedaan antara daun tumbuhan monokotil dan dikotil:


Perbedaan Monokotil Dikotil

Pertulangan daun Sejajar/melengkung Menjari/menyirip

Pelepah daun Punya Tidak punya

E. JARINGAN PADA TUMBUHAN


Tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu pada tempat tertentu
membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan
fungsi yang sama dan terikat oleh bahan antarsel membentuk suatu kesatuan. Seiring
tahap perkembangannya, jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.

20
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional,
artinya mampu secara terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel
tubuh.Sel meristem biasanya merupakan sel muda dan belum mengalami diferensiasi
dan spesialisasi.Ciri-ciri sel meristem biasanya berdinding tipis, banyak mengandung
protoplasma, vakuola kecil, inti besar, dan plastida belum matang. Bentuk sel
meristem umumnya sama ke segala arah, misalnya seperti kubus.
Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada 3 macam meristem, yaitu meristem
apikal, meristem lateral, dan meristem interkalar.Meristem apikal terdapat di ujung
batang dan ujung akar.

Gambar 3.9 Jaringan Meristem

Meristem interkalar merupakan bagian dari meristem apikal yang terpisah dari
ujung (apeks) selama pertumbuhan.Meristem interkalar (antara) terdapat di antara
jaringan dewasa, misalnya di pangkal ruas batang rumput. Meristem lateral terdapat
pada kambium pembuluh dan kambium gabus.
Berdasarkan asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi meristem primer dan
meristem sekunder.

21
a. Meristem Primer
Meristem primer adalah meristem yang berkembang dari sel embrional.
Meristem primer terdapat misalnya pada kuncup ujung batang dan ujung akar.
Meristem primer menyebabkan pertumbuhan primer pada tumbuhan. Pertumbuhan
primer memungkinkan akar dan batang bertambah panjang. Dengan demikian,
tumbuhan bertambah tinggi.

Meristem primer dapat dibedakan menjadi daerah-daerah dengan tingkat


perkembangan sel yang berbeda-beda.Pada ujung batang terdapat meristem apikal. Di
dekat meristem apikal ada promeristem dan ujung meristematik lain yang terdiri dari
sekelompok sal yang telah mengalami diferensiasi sampai tingkat tertentu.

Daerah meristematik di belakang promeristem mempunyai tiga jaringan


meristem, yaitu protoderma, prokambium, dan meristem dasar. Protoderma akan
membentuk epidermis, prokambium akan membentuk jaringan ikatan pembuluh
(xilem primer dan floem primer) dan kambium. Meristem dasar akan membentuk
jaringan dasar tumbuhan yang mengisi empelur dan korteks seperti parenkima,
kolenkima, dan sklerenkima. Tumbuhan monokotil hanya memiliki jaringan primer
dan tidak memiliki jaringan sekunder.Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan primer
dan jaringan sekunder.

b. Meristem Sekunder
Meristem sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan dewasa
yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi (sudah terhenti pertumbuhannya)
tetapi kembali bersifat embrional.Contoh meristem sekunder adalah kambium gabus

22
yang terdapat pada batang dikotil dan Gymnospermae, yang dapat terbentuk dari sel-
sel korteks di bawah epidermis.
Jaringan kambium yang terletak di antara berkas pengangkut (xilem dan
floem) pada batang dikotil merupakan meristem sekunder.Sel kambium aktif
membelah, ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke luar membentuk floem
sekunder.Akibatnya, batang tumbuhan dikotil bertambah besar.Sebaliknya batang
tumbuhan monokotil tidak mempunyai meristem sekunder sehingga tidak mengalami
pertumbuhan sekunder.Itulah mengapa batang monokotil tidak dapat bertambah
besar.

2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari diferensiasi dan
spesialisasi sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem.Diferensiasi adalah perubahan
bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya, sedangkan spesialisasi adalah
pengkhususan sel untuk mendukung suatu fungsi tertentu.Jaringan dewasa pada
umumnya sudah tidak mengalami pertumbuhan lagi atau sementara berhenti
pertumbuhannya.Jaringan dewasa ini ada yang disebut sebagai jaringan
permanen.Jaringan permanen adalah jaringan yang telah mengalami diferensiasi yang
sifatnya tak dapat balik (irreversibel).Pada jaringan permanen sel-selnya tidak lagi
mengalami pembelahan.Jaringan dewasa meliputi jaringan epidermis, gabus
parenkima, xilem, dan floem.Selain itu ada bagian tumbuhan tertentu yang memiliki
jaringan kolenkima dan sklerenkima.

a. Epidermis
Jaringan epidermis ini berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer
seperti akar, batang daun, bunga, buah, dan biji.Epidermis tersusun atas satu lapisan
sel saja. Bentuknya bermacam-macam, misalnya isodiametris yang memanjang,

23
berlekuk-lekuk, atau menampakkan bentuk lain. Epidermis tersusun sangat rapat
sehingga tidak terdapat ruangan-ruangan antarsel.Epidermis merupakan sel hidup
karena masih mengandung protoplas, walaupun dalam jumlah sedikit.Terdapat
vakuola yang besar di tengah dan tidak mengandung plastida.

Gambar 3.10 Jaringan Epidermis

1) Jaringan epidermis daun


Jaringan epidermis daun terdapat pada permukaan atas dan bawah daun.
Jaringan tersebut tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga (sel penutup) stomata.
Pada permukaan atas daun terdapat penebalan dinding luar yang tersusun atas zat
kuting (turunan senyawa lemak) yang dikenal sebagai kutikula, misalnya pada daun
nangka. Selain itu ada yang membentuk lapisan lilin untuk melindungi daun dari air,
misalnya pada daun pisang dan daun keladi. Ada pula yang membentuk bulu-bulu
halus di permukaan bawah sebagai alat perlindungan, misalnya pada daun durian.
Sekelompok sel epidermis membentuk stomata atau mulut daun. Stomata merupakan
suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup atau sel penjaga.
Melalui mulut daun ini terjadi pertukaran gas.

24
2) Jaringan epidermis batang
Seperi halnya jaringan epidermis daun, jaringan epidermis batang ada yang
mengalami modifikasi membentuk lapisan tebal yang dikenal sebagai kutikula,
membentuk bulu sebagai alat perlindungan.
3) Jaringan epidermis akar
Jaringan epidermis akar berfungsi sebagai pelindung dan tempat terjadinya
difusi dan osmosis.Epidermis akar sebagian bermodifikasi membentuk tonjolan yang
disebut rambut akar dan berfungsi untuk menyerap air tanah.
Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan.Pada
semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling
banyak pada daun.Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah,
sel tetangga, dan ruang udara dalam.Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik
yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup
dapat terletak sama tinggi dengan permukan epidermis (panerofor) atau lebih rendah
dari permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis
(menonjol). Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila
dilihat dari atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur
khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga
terdapat masing-masing di samping sebuah sel penutup.

b. Jaringan Gabus
Jaringan gabus atau periderma adalah jaringan pelindung yang dibentuk untuk
menggantikan epidermis batang dan akar yang telah menebal akibat pertumbuhan
sekunder.Jaringan gabus tampak jelas pas tetumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
Struktur jaringan gabus terdiri atas felogen (kambium gabus) yang akan
membentuk felem (gabus) ke arah luar dan feloderma ke arah dalam. Felogen dapat

25
dihasilkan oleh epidermis, parenkima di bawah epidermis, kolenkima, perisikel, atau
parenkima floem, tergantung spesies tumbuhannya.Pada penampang memanjang, sel-
sel felogen berbentuk segi empat atau segi banyak dan bersifat meristematis.Sel-sel
gabus (felem) dewasa berbentuk hampir prisma, mati, dan dinding selnya berlapis
suberin, yaitu sejenis selulosa yang berlemak.Sel-sel feloderma menyerupai sel
parenkima, berbentuk kotak dan hidup.Jaringan gabus berfungsi sebagai pelindung
tumbuhan dari kehilangan air.Pada tumbuhan gabus (Quercus suber), lapisan gabus
dapat bernilai ekonomi, misalnya untuk tutup botol.

c. Parenkima
Di sebelah dalam epidermis terdapat jaringan parenkima.Jaringan ini terdapat
mulai dari sebelah dalam epidermis hingga ke empulur.Parenkima tersusun atas sel-
sel bersegi banyak. Antara sel yang satu dengan sel yang lain terdapat ruang antarsel.

Gambar 3.11 jaringan parenchyma

Parenkima disebut juga jaringan dasar karena menjadi tempat bagi jaringan-
jaringan yang lain. Parenkima terdapat pada akar, batang, dan daun, mengitari
jaringan lainnya.Misalnya pada xilem dan floem.

26
Selain sebagai jaringan dasar, jaringan parenkima berfungsi sebagai jaringan
penghasil dan penyimpan cadangan makanan.Contoh parenkima penghasil makanan
adalah parenkima daun yang memiliki kloroplas dan dapat melakukan
fotosintesis.Parenkima yang memiliki kloroplas disebut sklerenkima.Hasil-hasil
fotosintesis berupa gula diangkut ke parenkima batang atau akar. Di parenkima
batang atau akar, hasil-hasil fotosintesis tersebut disusun menjadi bahan organik lain
yang lebih kompleks, misalnya tepung, protein, atau lemak. Parenkima batang dan
akar pada beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan,
misalnya pada ubi jalar (Ipomoea batatas).Ada pula sel parenkima yang menyimpan
cadangan makanan pada katiledon (daun lembaga biji) seperti pada kacang buncis
(Phaseolus vulgaris).

d. Jaringan Penguat
untuk memperkokoh tubuhnya, tumbuhan memerlukan jaringan penguat atau
penunjang yang disebut juga sebagai jaringan mekanik. Ada dua macam jaringan
penguat pegat yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu kolenima dan
sklerenkima.Kolenkima mengandung protoplasma dan dindingnya tidak mengalami
signifikasi.Sklerenkima berbeda dari kolenkima, karena sklerenkima tidak
mempunyai protoplasma dan dindingnya mengalami penebalan dan zat lignin
(lignifikasi).

1) Kolenkima
Sel kolenkima merupakan sel hidup dan mempunyai sifat mirip
parenkima.Sel-selnya ada Yat mengandung kloroplas.Kolenkima umumnya terletak di
dekat perukaan dan di bawah epidermis pada batang, tangkai daun, tangkai bunga,
dan ibu tulang daun.Kolenkima jarang terdapat pada akar. Sel kolenkima biasanya

27
memanjang sejajar dengan pusat organ tempat kolenkima itu terdapat.
Dinding sal kolenkima mengandung selulosa, pektin, dan
hemiselulosa.Dinding sel kolenkima mengalami penebalan yang tidak
merata.Penebalan itu terjadi pada sudut-sudut sel, dan disebut kolenkima sudut.

Fungsi jaringan kolenkima adalah sebagai penyokong pada bagian tumbuhan muda
yang sedang tumbuh dan pada tumbuhan herba.

2) Sklerenkima
Jaringan sklerenkima terdiri atas sel-sel mati.Dinding sel sklerenkima sangat
kuat, tebal, dan mengandung lignin (komponen utama kayu).Dinding sel mempunyai
penebalan primer dan kemudian penebalan sekunder oleh zat lignin.Menurut
bentuknya, sklerenkima dibagi menjadi dua, yaitu serabut sklerenkima yang
berbentuk seperti benang panjang, dan sklereid (sel batu).Sklereid terdapat pada
berkas pengangkut, di antara sel-sel parenkima, korteks batang, tangkai daun, akar,
buah, dan biji.Pada biji, sklereid sering kali merupakan suatu lapisan yang turut
menyusun kulit biji.

Fungsi sklerenkima adalah menguatkan bagian tumbuhan yang sudah


dewasa.Sklerenkima juga melindungi bagian-bagian lunak yang lebih dalam, seperti
pada kulit biji jarak, biji kenari dan tempurung kelapa.
e. Jaringan Pengangkut
1) Xilem
Xilem berfungsi untuk menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun.Elemen
xilem terdiri dari unsur pembuluh, serabut xilem, dan parenkima xilem.Unsur
pembuluh ada dua, yaitu pembuluh kayu (trakea) dan trakeid.Trakea dan trakeid

28
merupakan sel mati, tidak memiliki sitoplasma dan hanya tersisa dinding selnya. Sel-
sel tersebut bersambungan sehingga membentuk pembuluh kapiler yang berfungsi
sebagai pengangkut air dan mineral.Oleh karena pembuluh yang membentuk berkas,
maka dikatakan sebagai berkas pembuluh.Diameter xilem bervariasi tergantung pada
spesies tumbuhan, tetapi biasanya 20-700 µm. Dinding xilem mengalami penebalan
zat lignin.
Trakea merupakan bagian yang terpenting pada xilem tumbuhan bunga, trakea
terdiri atas sel-sel berbentuk tabung yang berdinding tebal karena adanya lapisan
selulosa sekunder dan diperkuat lignin, sebagai bahan pengikat.Diameter trakea
biasanya lebih besar daripada diameter trakeid.Ujung selnya yang terbuka disebut
perforasi atau lempeng perforasi.Trakea hanya terdapat pada Angiospermae
(tumbuhan berbiji tertutup) dan tidak terdapat pada Gymnospermae (tumbuhan berbiji
terbuka) kecuali anggota Gnetaceae (golongan melinjo).
Bagian trakeid dapat dibedakan dari trakea karena ukurannya lebih kecil,
walaupun dinding selnya juga tebal dan berkayu.Rata-rata diameter trakeid ialah 30
µm dan panjangnya mencapai beberapa milimeter.Trakeid terdapat pada semua
tumbuhan Spermatophyta.Pada ujung sel trakeid terdapat lubang seperti saringan.

Gambar 3.11 Trakeid dan Trakea

29
2). Floem
Floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan.Pada umumnya elemen floem disusun oleh unsur-unsur
tapis, sel pengiris, serabut floem, sklereid, dan parenkima floem. Unsur utama adalah
pembuluh tapis dan parenkima floem. Parenkima floem berfungsi menyimpan
cadangan makanan.Persebaran serabut floem sering kali sangat luas dan berfungsi
untuk memberi sokongan pada tubuh tumbuhan.

Sumber. Biologi Kimball,1994


Gambar 3.12 Struktur floem

Pembuluh tapis terdiri atas sel-sel berbentuk silindris dengan diameter 25 µm


dan panjang 100-500 µm. Pembuluh tapis mempunyai sitoplasma tanpa inti. Dinding
sel komponen pembuluh tapis tidak berlignin sehingga lebih tipis daripada trakea.
Pembuluh tapis adalah pembuluh angkut utama pada jaringan floem.Pembuluh ini
bersambungan dan meluas dari pangkal sampai ke ujung tumbuhan.

30
F. PEMANFAATAN STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN DALAM
TEKNOLOGI
1. Pengaplikasian struktur jaringan akar

Gambar 3.13
Contohnya, struktur akar yang kokoh dan dapat menunjang tumbuhan pada
daerah laut.Hal ini bisa dipakai sebagai dasar pengembangan pembangunan podasi
pada tumbuhan, pondasi dalam pembuatan jembatan dan lain-lain.

2. Pengaplikasian struktur jaringan batang


Batang merupakan salah satu organ dalam tumbuhan.Banyak pengaplikasian
teknologi yang meniru struktur jaringan batang.Salah satunya adalah pengaplikasian
dalam pembangunan rumah yang meniru kambium dan trakeid dalam pemberian besi
dalam pembangunan rumah agar tembok rumah lebih kokoh dan kuat.

Gambar 3.14
31
Kambium dan trakeid dalam batang salah satu fungsinya untuk memperkokoh
dan menyokong batang agar tegak.Dalam pengaplikasian teknologi, kambium sebagai
besi yang menyatukan batu bata dan trakeid sebagai batu bata.Sedangkan semen
menyatukan batu bata yang satu dengan yang lainnya.Dalam batang semen sebagai
epidermis yang melindungi kambium dan trakeid.Konsep pada batang inilah yang
kemudian diaplikasikan dalam pembangunan rumah agar tembok pada rumah kuat
yang meniru struktur penyusun batang yang menyokong batang.

3. Pengaplikasian struktur jaringan daun

Gambar 3.15
Salah satunya, teknologi pembangkit listrik tenaga surya dibuat dengan
meniru prinsip daun yang memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan energi
kimia, sehingga dapat menjadi alternatif sumber energi yang sangat bermanfaat.

32

BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

1. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama
dan terikat oleh bahan antarsel membentuk suatu kesatuan.

2. Fungsi akar yaitu menyerap unsur-unsur hara, menegakkan batang tanaman,


mengangkut unsur hara, menyimpan makanan, sebagai alat respirasi, sebagai alat
reproduksi vegetatif.
Struktur akar:

a. Struktur Luar akar, terdiri dari rambut akar, kalipatra ( tudung akar),
titik tumbuh dan daerah pemanjangan
b. Struktur anatomi akar, terdiri dari epidermis, korteks, endodermis,
stele, dan parenkim empulur.

3. Fungsi batang adalah Tempat tumbuhnya akar dan daun, mengangkut zat hara dari
akar ke daun dan mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh sel-sel tubuh,
penyimpan makanan, penopang tubuh tumbuh, mengarahkan posisi daun agar
memperoleh cahaya matahari yang cukup, transportasi air dan zat makanan.
Struktur batang :
Struktur luar tumbuhan tingkat tinggi
a. Batang tumbuhan herba
b. Batang tumbuhan kayu

4. Fungsi daun adalah tempat terjadinya fotosintesis, sebagai organ pernapasan,


tempat terjadinya transpires, tempat terjadinya gutasi, alat perkembangbiakkan
vegetatif.
33
Struktur Daun
a. Struktur luar Daun yaitu helaian daun ( lamina), tangkai daun ( petiolus ),
dan pelepah daun ( folius ),
b. Struktur dalam Daun yaitu epidermis, kutikula, stomata, palisade (jaringan
tiang), jaringan bunga karang (spons)

5. jaringan pada tumbuhan


a. Jaringan Meristem : meristem primer, meristem Sekunder
b. Jaringan Dewasa
1) Epidermis : Jaringan epidermis daun, jaringan epidermis batang, jaringan
epidermis akar
2) Jaringan Gabus
3) Parenkima
4) Jaringan Penguat : kolenkima, sklerenkima
5) Jaringan Pengangkut ; xylem, floem

6. pemanfaatan struktur jaringan tumbuhan dalam teknologi


a. Pengaplikasian struktur jaringan akar : struktur akar yang kokoh dan dapat
menunjang tumbuhan pada daerah laut.
b. Pengaplikasian struktur jaringan batang : pengaplikasian dalam pembangunan
rumah yang meniru kambium dan trakeid dalam pemberian besi dalam
pembangunan rumah agar tembok rumah lebih kokoh dan kuat.
c. Pengaplikasian struktur jaringan daun : teknologi pembangkit listrik tenaga
surya dibuat dengan meniru prinsip daun yang memanfaatkan energi matahari
untuk menghasilkan energi kimia, sehingga dapat menjadi alternatif sumber
energi yang sangat bermanfaat.

34

DAFTAR PUSTAKA
Campbell.1999. Biologi jilid 1.Jakarta : Erlangga

Gembong,T.2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM

Kemdikbud. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : kemdikbud

Krisno, Agus dkk.2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta:
Kemendikbud.
Nurachmandani,Setya dan Samson Samsulhadi. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam
(Terpadu) untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: Kemendikbud.

Zubaidah, Siti dkk.2014. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs kelas VIII
Semester 1. Jakarta: Kemendikbud.

35

Anda mungkin juga menyukai