Biogeografi
DOSEN:Dra.Elfayetti,MP.
Disusun oleh:
NIM: 3181131012
B Reguler 2018
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa karena Berkat Karunianya dan Rahmat
- Nya sehingga saya dapat meyelesaikan Tugas mata kuliah BIOGEOGRAFI ini dengan baik dan
tepat waktu.Adapun judul buku yang akan saya kritik Yaitu : Cabang Ilmu Tumbuhan
Pembuatan Critical book Review ini bertujuan sebagai tugas individu mata kuliah
Biogeografi.
Saya mengucapkan banyak Trimakasih kepada Ibu Elfayetti selagi Dosen
Pengampu yang telah membinbing saya dalam pembuatan CBR ini.
CRITICAL BOOK REVIEW ini saya yakini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya seperti pepatah “ Tak ada gading yang tak retak”, baik isi maupun penyusunanya,
atas semua itu dengan rendah hati saya harapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan tugas Critical book review ini, semoga tugas CBR ini bermanfaat.
HENOK A NABABAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
IDENTITAS BUKU.........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................1
1.3 Manfaat..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................2
2.1 Ringkasan Buku................................................................................2
BAB III KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU....................................6
BAB IV PENUTUP...........................................................................................7
4.1 Kesimpulan........................................................................................7
4.2 Saran..................................................................................................7
IDENTITAS BUKU
PENDAHULUAN
Dari berbagai cabang ilmu Tumbuhan yang sekarang telah berdiri Adalah morfologi tumbuhan.
Morfologi tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tumbuhan pun sudah demikian pesat
perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar atau morfologi saja dan morfologi
dalam atau anatonomi tumbuhan, dalam buku ini akan di uraikan soal morfologi luar dan
morfologi dalam,yang selain memuat pengetahuan tentang istilah – istilah (Terminologi) yang
lazim dipakai dalam ilmu tumbuhan, khususnya dalam taksonomi tumbuhan, sekalikus juga
berisi tuntunan bagaimana caranya mencandra (mendiskripsikan tumbuhan).
MENURUT SAYA :
Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam
kehidupan:
epidermis
parenkim
endodermis
kayu
pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh tapis) dan
kambium pada tumbuhan dikotil. Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan
gabus tipis.
Bagian ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga diselimuti
oleh lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran
hara serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain. Susunan batang tidak banyak berbeda
dengan akar. Batang tersusun dari jaringan berikut:
• epidermis
• parenkim
• endodermis
• kayu
• kambium pada tumbuhan dikotil. Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama,
cabang, maupun ranting.
Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali dilindungi oleh
lapisan gabus (suber) dan/atau kutikula yang berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada batang
dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami proses lignifikasi yang sangat lanjut sehingga
kayu menjadi sangat keras. Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai
daun. Helai daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan dari jaringan
penyusun batang yang berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintesis.
• jaringan tiang
• jaringan pembuluh.
Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut halus (pilus)
untuk melindungi daun dari serangga pemangsa, spora jamur, ataupun tetesan air hujan.
Histologi Histologi tumbuhan mengkaji jenis-jenis sel (berdasarkan bentuk dan fungsi) yang
menyusun suatu jaringan.
Jaringan penyusun tumbuhan antara lain :
1. kodo (jaringan pelindung)
2. kolenkim (jaringan penyokong)
3. sklerenkim (jaringan penyokong)
4. parenkim (jaringan dasar)
KESIMPULAN/KRITIKAN
Dalam buku morfologi tumbuhan oleh Gembong Tjitrosoepomo tidak ada memuat
morfologi dalam atau anatomi tumbuhan, Dalam suatu buku morfologi tumbuhan harus ada
memuat morfologi luar dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan, agar lengkap dan jelas
bahwa tumbuhan memilikidua morfologi yaitu morfologi luar dan morfologi dalam atau anatomi
tumbuhan.
BAB II
Telah dikemukakan dalam pendahuluan, bahwa dalam morfologi hanya dibicarakan
tubuh tumbuhan yang berupa kormus. Kormus adalah tubuh tumbuhan yang hanya dimiliki oleh
Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji).
MENURUT SAYA:
Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin
mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan
tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini
yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai batu bara Morfologi Bentuk tumbuhan paku
bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit,
mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah
atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang
bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola) dan
menjadi satu ciri khas tumbuhan paku.
Daun pakis hampir selalu daun majemuk. Sering dijumpai tumbuhan paku
mendominasi vegetasi suatu tempat sehingga membentuk Daur hidup (metagenesis) Daur hidup
tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan
sporofit. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin
mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan
tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi.
Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil sekarang ditambang orang
sebagai batu bara Morfologi Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon
(paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya
berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond)
yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda
selalu menggulung (seperti gagang biola) dan menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. Daun pakis
hampir selalu daun majemuk. Sering dijumpai tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu
tempat sehingga membentuk Daur hidup (metagenesis) Daur hidup tumbuhan paku mengenal
pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit.
Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena
menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau
protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip
lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak
berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium
berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan
arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak
memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum
yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku
baru. Klasifikasi Secara tradisional, Pteridophyta mencakup semua kormofita berspora, kecuali
lumut hati, lumut tanduk, dan tumbuhan lumut. Selain paku sejati (kelas Filicinae), termasuk di
dalamnya paku ekor kuda (Equisetinae), rane dan paku kawat (Lycopodiinae), Psilotum
(Psilotinae), serta Isoetes (Isoetinae).
Ciri tumbuhan berbiji meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsih tubuh. Ukuran
dan bentuk tubuh Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat
bervariasi. Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melbihi 100 m. masalnya pohon
konifer Sequoiadendron giganteum d taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sektar
115 m dan diameter batang sekitar 14 m. Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat
bervariasi, yaitu Pohon, misalnya jati, duku, kelapa, beringin, cemara; Perduk, misalnya mawar,
kembang merak, kembang sepatu; semak, misalnya arbei; dan Herba, misalnya sayur-sayuran,
bunga lili, serta bunga krokot. Struktur dan fungsi Tumbuhan berbiji merupakan heterospora.
Tumbuhan berbiji membetuk struktur megasporangia dan mikrosporangia yang berkumpul pada
suatu sumbuh pendek. Misalnya struktur seperti konus atau strobilus pada konifer dan bunga
pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya pada tumbuhan lain, spora pada tumbuhan berbiji
dihasilkan melalui meiosis di dalam sporangia. Akan tetapi, pada tumbuhan berbiji, megaspora
tidak dilepaskan melainkan dipertahankan. Megasporangia mendukung perkembangan gametofit
betina dan menyediakan makanan serta air. Gametofit betina akan tetap berada dalam
sporangium, menjadi matang dan memlihara generasi sporofit berikutnya setelah terjadi
pembuahan. Pada mikrosporangium, produk meiosis berupa mikrospora. Mikrospora yang
mencapai sporofit akan berkecambah membentuk serbuk sari yang tumbuh menuju kearah bakal
biji untuk membuahi gametofit betina. Pada tumbuhan berbiji, istilah mikrospora merupakan
serbuk sari, mikrosporangium merupakan kantung serbuk sari, dan mikrosporofil merupakan
benagsari. Istilah megaspora merupakan kandung lembaga (kantung embrio), megasporangium
merupakan bakal biji, dan megasporofil merupaka daun buah (karpela).
Cara hidup dan habitan reproduksi Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat.
Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di air, misalnya teratai. Tumbuhan berbiji
merupakan tumbuhan fotoautotrof.
Tumbuhan spermatophyta dapat digolongkan menjadi dua divisi, berdasarkan letak
bijinya:
1. Tumbuhan berbiji terbuka Tumbuhan yang memiliki biji terbuka mempunyai ciri ciri
berdaun sempit dan kaku kecuali melinjo yang berdaun lebar, berakar tunggang. bercabang dan
berkayu batangnya, biji telanjang nampak dari luar karena tidak terbungkus daun bunga,
mengalami pembubuhan tunggal
2. Tumbuhan berbiji tertutup Tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri mempunyai bunga
yang sesungguhnya ( lengkap ), daun pipih dan lebar, bakal biji tidak nampak karena
terlindung oleh daun buah atau putiknya, mengalami pembuahan ganda, berdasarkan
keping bijinya digoolngkan menjadi dua yakni tumbuhan berkeping satu
( monocotyledoneae ) dan tumbuhan berkeping ganda ( Dycotyledoneae ).
KESIMPULAN/KRITIKAN
Penulis menyatakan bahwa Kormus adalah tubuh tumbuhan yang hanya dimiliki oleh
Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji), namun penulis tidak
memberikan penjelasan tentang kedua jenis tumbuhan trersebut dan sebaiknya penulis
menjelaskannya.
BAB III
ALAT HARA
Bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang
menghadap ke atas itu memang sudah selaras dengan fungsi daun dan bagi tumbuh-tumbuhan,
yaitu sebagai alat untuk: 1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat
gas (CO2) 2. Pengelolahan zat-zat makanan (asimilasi) 3. Penguapan air (traspirasi) 4.
Pernapasan (respirasi).
MENURUT SAYA:
Menurut Sumber (http://id.wikipedia.org/wiki/Daun) bahwa fungsi daun ada enam yaitu:
1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas (CO2)
Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan
reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini: 6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) +
6O2 Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat
pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi
baik pada hewan maupun tumbuhan Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler
berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan
bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia. Tumbuhan
menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi
warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. klorofil
menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh
tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan
di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta
kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan
yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah
terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan
KESIMPULAN/KRITIKAN
Bahwa dalam bukunya, penulis hanya menulis empat fungsi daun dalam bukunya,
sedangkan menurut sumber yang saya cari terdapat enam fungsi daun, hal ini menunjukkan
bahwa buku masih kurang lengkap/sempurna dan harus perlu di revisi ulang.
1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu:daun, bunga, buah
2. Dengan percabangannyamemperluas bidang asimilasi. Dan menempatkan
bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa. Sehingga dari segi kepentingan
tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi menguntungkan.
3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan
jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4.Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan
Sedangkan menurut sumber (http://id.answers.yahoo.com/question/index?
qid=20100216225358AAZyfed),
3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan
pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
KESIMPULAN/KRITIKAN
Bahwa dalam bukunya penulis hanya mencantumkan empat fungsi dari pada batang,
sedangkan menurut sumber yang saya cari terdapat tujuh fungsidari batang
2. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari
dalam tanah
2. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam
tanah
5. Sebagai alat respirasi, pada beberapa macam tumbuhan, misalnya tumbuhan bakau.
KESIMPULAN/KRITIKAN
Bahwa menurut sumber yang saya cari terdapat lima fungsi akar, tetapi penulis dalam
bukunya hanya mencancantumkan empat fungsi akar.
http://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi_tumbuhan
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_paku
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbiji http://id.wikipedia.org/wiki/Daun
http://www.forumsains.com/artikel/sistem-transportasi-dan-transpirasi-dalam-
tanaman/ http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pernafasan-pada-tumbuhan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gutasi http://natanhid.blogspot.com/2008/01/proses-
terjadinya-gutasi.html http://id.answers.yahoo.com/question/index?
qid=20100216225358AAZyfed http://id.wikipedia.org/wiki/Akar
http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga