Anda di halaman 1dari 17

Critical Book Review

Biogeografi

DOSEN:Dra.Elfayetti,MP.

Disusun oleh:

HENOK ALFREDO NABABAN

NIM: 3181131012

B Reguler 2018

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa karena Berkat Karunianya dan Rahmat
- Nya sehingga saya dapat meyelesaikan Tugas mata kuliah BIOGEOGRAFI ini dengan baik dan
tepat waktu.Adapun judul buku yang akan saya kritik Yaitu : Cabang Ilmu Tumbuhan
Pembuatan Critical book Review ini bertujuan sebagai tugas individu mata kuliah
Biogeografi.
Saya mengucapkan banyak Trimakasih kepada Ibu Elfayetti selagi Dosen
Pengampu yang telah membinbing saya dalam pembuatan CBR ini.

CRITICAL BOOK REVIEW ini saya yakini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya seperti pepatah “ Tak ada gading yang tak retak”, baik isi maupun penyusunanya,
atas semua itu dengan rendah hati saya harapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan tugas Critical book review ini, semoga tugas CBR ini bermanfaat.

MEDAN, 24 FEBRUARY 2020

HENOK A NABABAN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
IDENTITAS BUKU.........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................1
1.3 Manfaat..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................2
2.1 Ringkasan Buku................................................................................2
BAB III KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU....................................6
BAB IV PENUTUP...........................................................................................7
4.1 Kesimpulan........................................................................................7
4.2 Saran..................................................................................................7
IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Biogeografi


Penulis : Erni Suharini
ISBN : 9786022581642
Penerbit : Yogyakarta : Ombak.,2014
Tahun terbit : 2014
Kota Terbit : Yogyakarta
Urutan cetakan : 243 halaman
Tebal buku : 14,5 x 21 cm
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dari berbagai cabang ilmu Tumbuhan yang sekarang telah berdiri Adalah morfologi tumbuhan.
Morfologi tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tumbuhan pun sudah demikian pesat
perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar atau morfologi saja dan morfologi
dalam atau anatonomi tumbuhan, dalam buku ini akan di uraikan soal morfologi luar dan
morfologi dalam,yang selain memuat pengetahuan tentang istilah – istilah (Terminologi) yang
lazim dipakai dalam ilmu tumbuhan, khususnya dalam taksonomi tumbuhan, sekalikus juga
berisi tuntunan bagaimana caranya mencandra (mendiskripsikan tumbuhan).

MENURUT SAYA :

Yang saya peroleh dari informasi sumber :

http:// id.wikipedia.org/wiki/Anatomi_tumbuhan) bahwa Anatomi tumbuhan atau fitoanatami


merupakan analogi dari anatomi manusia atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang
dilakukan adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian – bagian yang secara fungsioanal
berbeda, anatomi tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan.
Organ tumbuhan terekspos dari luar,sehingga umumnya tidak perlu dilakukan “pembedahan”.
Srtuktur anatomi merupakan struktur yang tampak melalui penampang miikroskopis.

Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam
kehidupan:

 Organologi mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan


penyusunnya;
 Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan
peran sel penyusunnya; dan 
 Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya,
proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya.
Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel 
Organologi Organologi mengkaji bagaimana struktur dan fungsi suatu organ. Berikut adalah
jaringan-jaringan dasar yang menyusun tiga organ pokok tumbuhan. 
Akar tersusun dari jaringan-jaringan berikut : 

 epidermis
 parenkim 
 endodermis 
 kayu 
 pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh tapis) dan 
 kambium pada tumbuhan dikotil. Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan
gabus tipis.  
Bagian ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga diselimuti
oleh lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran
hara serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain. Susunan batang tidak banyak berbeda
dengan akar.  Batang tersusun dari jaringan berikut: 

• epidermis 

• parenkim 

• endodermis

• kayu 

• jaringan pembuluh, dan 

• kambium pada tumbuhan dikotil. Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama,
cabang, maupun ranting.
Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali dilindungi oleh
lapisan gabus (suber) dan/atau kutikula yang berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada batang
dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami proses lignifikasi yang sangat lanjut sehingga
kayu menjadi sangat keras. Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai
daun. Helai daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan dari jaringan
penyusun batang yang berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintesis. 

Helai daun sendiri tersusun dari jaringan-jaringan dasar berikut: 


• epidermis

• jaringan tiang

• jaringan bunga karang dan

• jaringan pembuluh.  

                        Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut halus (pilus)
untuk melindungi daun dari serangga pemangsa, spora jamur, ataupun tetesan air hujan.
Histologi Histologi tumbuhan mengkaji jenis-jenis sel (berdasarkan bentuk dan fungsi) yang
menyusun suatu jaringan. 
Jaringan penyusun tumbuhan antara lain : 
1. kodo (jaringan pelindung) 
2. kolenkim (jaringan penyokong) 
3. sklerenkim (jaringan penyokong)
4. parenkim (jaringan dasar) 

5. xilem (jaringan pembuluh/pengangkut)

6. floem (jaringan pembuluh/pengangkut) Sitologi Sitologi mengkaji fungsi berbagai sel


dan organel-organel khas pendukung fungsi tersebut. 

KESIMPULAN/KRITIKAN

                  Dalam buku morfologi tumbuhan oleh Gembong Tjitrosoepomo tidak ada memuat
morfologi dalam atau anatomi tumbuhan, Dalam suatu buku morfologi tumbuhan harus ada
memuat morfologi luar dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan, agar lengkap dan jelas
bahwa tumbuhan memilikidua morfologi yaitu morfologi luar dan morfologi dalam atau anatomi
tumbuhan. 

                                     
BAB II

KORMUS DAN BAGIAN-BAGIANNYA

2.1 RINGKASAN BUKU

                   Telah dikemukakan dalam pendahuluan, bahwa dalam morfologi hanya dibicarakan
tubuh tumbuhan yang berupa kormus. Kormus adalah tubuh tumbuhan yang hanya dimiliki oleh
Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji). 

MENURUT SAYA:

                     Sedangkan menurut Sumber (http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_paku), bahwa


Tumbuhan paku (atau paku-pakuan, Pteridophyta atau Filicophyta), adalah satu divisio
tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji
untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai
alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi. Tumbuhan paku tersebar di seluruh
bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang
diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar
tumbuh di daerah tropika basah yang lembab.

                       Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin
mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan
tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini
yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai batu bara Morfologi Bentuk tumbuhan paku
bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit,
mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah
atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang
bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola) dan
menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. 

                Daun pakis hampir selalu daun majemuk. Sering dijumpai tumbuhan paku
mendominasi vegetasi suatu tempat sehingga membentuk Daur hidup (metagenesis) Daur hidup
tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan
sporofit. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin
mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan
tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. 

             Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil sekarang ditambang orang
sebagai batu bara Morfologi Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon
(paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya
berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond)
yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda
selalu menggulung (seperti gagang biola) dan menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. Daun pakis
hampir selalu daun majemuk. Sering dijumpai tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu
tempat sehingga membentuk Daur hidup (metagenesis) Daur hidup tumbuhan paku mengenal
pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. 

                      Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena
menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau
protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip
lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak
berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium
berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan
arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak
memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum
yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku
baru. Klasifikasi Secara tradisional, Pteridophyta mencakup semua kormofita berspora, kecuali
lumut hati, lumut tanduk, dan tumbuhan lumut. Selain paku sejati (kelas Filicinae), termasuk di
dalamnya paku ekor kuda (Equisetinae), rane dan paku kawat (Lycopodiinae), Psilotum
(Psilotinae), serta Isoetes (Isoetinae). 

  Sampai sekarang pun ilmu yang mempelajari kelompok-kelompok ini disebut


pteridologi dan ahlinya disebut pteridolog. Dan menurut Sumber :
(http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbiji), bahwa tumbuhan berbiji atau Spermatophyta
(Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri
khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal
biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi
setelah terjadi penyer bukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. 

                  Ciri tumbuhan berbiji meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsih tubuh. Ukuran
dan bentuk tubuh Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat
bervariasi. Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melbihi 100 m. masalnya pohon
konifer Sequoiadendron giganteum d taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sektar
115 m dan diameter batang sekitar 14 m. Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat
bervariasi, yaitu Pohon, misalnya jati, duku, kelapa, beringin, cemara; Perduk, misalnya mawar,
kembang merak, kembang sepatu; semak, misalnya arbei; dan Herba, misalnya sayur-sayuran,
bunga lili, serta bunga krokot. Struktur dan fungsi Tumbuhan berbiji merupakan heterospora.
Tumbuhan berbiji membetuk struktur megasporangia dan mikrosporangia yang berkumpul pada
suatu sumbuh pendek. Misalnya struktur seperti konus atau strobilus pada konifer dan bunga
pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya pada tumbuhan lain, spora pada tumbuhan berbiji
dihasilkan melalui meiosis di dalam sporangia. Akan tetapi, pada tumbuhan berbiji, megaspora
tidak dilepaskan melainkan dipertahankan. Megasporangia mendukung perkembangan gametofit
betina dan menyediakan makanan serta air. Gametofit betina akan tetap berada dalam
sporangium, menjadi matang dan memlihara generasi sporofit berikutnya setelah terjadi
pembuahan. Pada mikrosporangium, produk meiosis berupa mikrospora. Mikrospora yang
mencapai sporofit akan berkecambah membentuk serbuk sari yang tumbuh menuju kearah bakal
biji untuk membuahi gametofit betina. Pada tumbuhan berbiji, istilah mikrospora merupakan
serbuk sari, mikrosporangium merupakan kantung serbuk sari, dan mikrosporofil merupakan
benagsari. Istilah megaspora merupakan kandung lembaga (kantung embrio), megasporangium
merupakan bakal biji, dan megasporofil merupaka daun buah (karpela). 

                  Cara hidup dan habitan reproduksi Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat.
Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di air, misalnya teratai. Tumbuhan berbiji
merupakan tumbuhan fotoautotrof.
Tumbuhan spermatophyta dapat digolongkan menjadi dua divisi, berdasarkan letak
bijinya:

1. Tumbuhan berbiji terbuka Tumbuhan yang memiliki biji terbuka mempunyai ciri ciri
berdaun sempit dan kaku kecuali melinjo yang berdaun lebar, berakar tunggang. bercabang dan
berkayu batangnya, biji telanjang nampak dari luar karena tidak terbungkus daun bunga,
mengalami pembubuhan tunggal

2. Tumbuhan berbiji tertutup Tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri mempunyai bunga
yang sesungguhnya ( lengkap ), daun pipih dan lebar, bakal biji tidak nampak karena
terlindung oleh daun buah atau putiknya, mengalami pembuahan ganda, berdasarkan
keping bijinya digoolngkan menjadi dua yakni tumbuhan berkeping satu
( monocotyledoneae ) dan tumbuhan berkeping ganda ( Dycotyledoneae ).

KESIMPULAN/KRITIKAN 

             Penulis menyatakan bahwa Kormus adalah tubuh tumbuhan yang hanya dimiliki oleh
Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji), namun penulis tidak
memberikan penjelasan tentang kedua jenis tumbuhan trersebut dan sebaiknya penulis
menjelaskannya.   

BAB III

ALAT HARA

Bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang
menghadap ke atas itu memang sudah selaras dengan fungsi daun dan bagi tumbuh-tumbuhan,
yaitu sebagai alat untuk: 1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat
gas (CO2) 2. Pengelolahan zat-zat makanan (asimilasi) 3. Penguapan air (traspirasi) 4.
Pernapasan (respirasi).

MENURUT SAYA:
Menurut Sumber (http://id.wikipedia.org/wiki/Daun) bahwa fungsi daun ada enam yaitu:

1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas (CO2)

2. Pengelolahan zat-zat makanan (asimilasi)

3. Penguapan air (traspirasi)


4. Pernapasan (respirasi)

5. Tempat terjadinya gutasi.

6. Tempat terjadinya fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan


parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan
spons. Proses Penguapan air (traspirasi) Proses penguapan air dari sel mesofil daun biasa kita
sebut dengan proses transpirasi. Oleh itu, pengambilan air dengan cara ini biasa kita sebut
dengan proses tarikan transpirasi dan selama akar terus menerus menyerap air dari dalam tanah
dan transpirasi terus terjadi, air akan terus dapat diangkut ke bagian atas sebuah tanaman Proses
transpirasi ini selain mengakibatkan penarikan air melawan gaya gravitasi bumi, juga dapat
mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di bawah sinar matahari. Mereka tidak akan
mudah mati karena terbakar oleh teriknya panas matahari karena melalui proses transpirasi,
terjadi penguapan air dan penguapan akan membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu,
melalui proses transpirasi, tanaman juga akan terus mendapatkan air yang cukup untuk
melakukan fotosintesis agar keberlangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin.
http://www.forumsains.com/artikel/sistem-transportasi-dan-transpirasi-dalam-tanaman
Proses Pernapasan (respirasi) Pernafasan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua
yaitu aerob dan anaerob, pernafasan aerob memerlukan oksigen O2, sedangkan pernafasan
anaerob tiidak memerlukan oksigen, untuk pernafasan anaerob dibedakan menjadi obligatif dan
fakultatif, pernafasan anaerob obligatif mutlak memerlukan oksigen sedangkan anaerob fakultatif
dapat berlangsung tanpa atau dengan oksigen.

1. Pernafasan tumbuhan tingkat tinggi Pernafasan pada tumbuhan tingkat tinggi


berlangsung secara aerob, pada pernafasan ini terjadi proses pembebasan energi dari sari
makanan di dalam sel tubuh melalui proses oksidasi biologis, Oksidasi biologis ada;ah suatu
reaksi antara sari makanan dengan oksigen yang menghasilkan karbon dioksida ( CO2 ), air
( H2O) dan energi.Reaksikiia ini merupakan reaksi enzimatis, enzim berperan sebagai katalisator
( pemercepat proses reaksi ) Energi yang dihasilkan dari pernafasan digunakan oleh tumbuhan
untuk mewlakukan berbagai kegiatan hidupnya, misalnya untuk pertumbuhan dan melakukan
kegiatan di dalam hidupnya, misalnya untuk pertumbuhan,, pembentukan protein mengangkut
mineral dari dalam tanah, berkembang biak,serta melakukan proses fotosintesis.
2. Pernafasan pada tumbuhan tingkat rendah Pernafasan pada tumbuhan tingkat
rendah ada yang aaerob dan ada yang anaerob.Pernafasan anaerob disebut juga dengan
fermentasi ( proses pengubahan senyawa utama menjadi senyawa bentuk lain dengan
bantuan enzim ) , misalnya proses pembentukan alkohol dari glukosa denganbantuan
jamur  ragi ( Saccharomyces ) seperti pembuatan tempe. Sumber
:http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pernafasan-pada-tumbuhan.html Proses
terjadinya gutasi Gutasi adalah proses pelepasan air dari jaringan daun dalam bentuk cair.
Gutasi terjadi melalui lubang-lubang pengeluaran yang terdapat pada bagian tepi daun
sebagai bagian dari proses pengeluaran kelebihan air sebagai sisa metabolisme,
khususnya pada saat pengeluaran dengan cara transpirasi (penguapan) tidak efektif,
misalnya pada malam hari. Gutasi dapat diamati pada pagi hari dan dapat disalahartikan
sebagai embun. Ia terlihat sebagai tetes-tetes air di tepi daun yang tersusun teratur, sesuai
dengan lokasi lubang pengeluaran Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Gutasi Proses
terjadinya Gutasi pada tanaman sangat mungkin terjadi hanya di malam hari menjelang
pagi hari. Hal ini sangat berkaitan dengan proses fontosintesis yang membuahkan O2
(oksigen) dan energi dari pembongkaran glukosa dan carbondioksida .(CO2 + H2O < = =
> C6H12O6 + O2 + energi ) Sedangkan gutasi yang terjadi pada tanaman adalah hasil
dari serapan akar yang di bawa oleh jaringan silem maupun floem dalam mobilitas
metabolisme tanaman, terutama pada proses respirasi ( pernapasan) kebalikan dari proses
fotosintat. Dari jaringan angkut yang di wakili oleh akar batang dan daun ini membawa
partikel air dan hara dari dalam media yang tersedia, berupa kation-kation dari unsur gizi
tanaman C,H,N,S,P,O,K dan lainnya berupa mineral, termasuk sebagian besar berupa
mineral air. Sehingga ketika kandungan air tadi sampai pada jaringan daun, maka stomata
daun akan menerima rangsangan dari tekanan angkut oleh proses respirasi, perlu di ingat
bahwa hukum yang berlaku adalah pengaruh osmosis dari suhu lingkungan yang beda
ekstrim. Jadi ketika siang hari suhu tinggi tanaman melakukan metabolisme yang lebih
sempurna, artinya simpanan kandungan air terpakai secara maksimal, sedangkan suhu
rendah ( malam hari ) mulai melepas, sehingga di pagi fajar akan mengeluarkan
kelebihan muatan uap air secara internal lewat stomata daun dan pengaruh gravitasi.
Sangat mungkin terjadi dukungan dari kumpulan embun pagi. Dari proses ini terjadilah
gutasi yakni Kumpulan air yang keluar dari stomata berupa tetesan-tetesan air yang
sering kita lihat dipermukaan daun berupa titik-titik seperti embun atau mengalir dari
ujung daun ke bawah tanah. Sumber :http://natanhid.blogspot.com/2008/01/proses-
terjadinya-gutasi.html Proses fotosintesis pada tumbuhan yang terjadi di daun
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan
zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga
berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme
yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai
fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam
fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul
penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon
adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang. Tumbuhan
bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa
anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula
dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. 

                Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan
reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini: 6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) +
6O2 Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat
pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi
baik pada hewan maupun tumbuhan Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler
berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan
bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia. Tumbuhan
menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi
warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. klorofil
menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh
tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan
di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta
kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan
yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah
terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan 

KESIMPULAN/KRITIKAN 

       Bahwa dalam bukunya, penulis hanya menulis empat fungsi daun dalam bukunya,
sedangkan menurut sumber yang saya cari terdapat enam fungsi daun, hal ini menunjukkan
bahwa buku masih kurang lengkap/sempurna dan harus perlu di revisi ulang.   

ISI DARI BUKU YANG DI KRITIK  

Sebagai bagian tubuh tumbuhan, batang mempunyai tugas/fungsi untuk:

1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu:daun, bunga, buah
2. Dengan percabangannyamemperluas bidang asimilasi. Dan menempatkan
bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa. Sehingga dari segi kepentingan
tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi menguntungkan.
3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan
jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4.Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan  
Sedangkan menurut sumber (http://id.answers.yahoo.com/question/index?
qid=20100216225358AAZyfed), 

Bahwa fungsi batang ada tujuh yaitu :

1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu:daun, bunga,


buah

2. Dengan percabangannyamemperluas bidang asimilasi. Dan menempatkan bagian-


bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa. Sehingga dari segi kepentingan
tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi menguntungkan.

3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan
pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.

4. Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan .


5. Tempat duduk daun

6. Penghasil alat lateral (daun, tunas, bunga)

7. Pada permukaan batang pada termpat-tempat tertentu terdapat lenti sel. 

KESIMPULAN/KRITIKAN 

Bahwa dalam bukunya penulis hanya mencantumkan empat fungsi dari pada batang,
sedangkan menurut sumber yang saya cari terdapat tujuh fungsidari batang

ISI DARI BUKU DIKIRTIK

               Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas/fungsi untuk:

1. Memperkuat berdirinya tumbuhan

2. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari
dalam tanah

3. Mengangkut air dan zat-zat makanantadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuh-


tumbuhan yang memerlukan.

4. Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan.   

MENURUT SUMBER YANG MENGKRITIK 

Sedangkan menurut Sumber (http://id.wikipedia.org/wiki/Akar) bahwa terdapat


lima funsi akar yaitu

1. Memperkuat berdirinya tumbuhan

2. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam
tanah

3. Mengangkut air dan zat-zat makanantadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuh-


tumbuhan yang memerlukan.
4. Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan

5. Sebagai alat respirasi, pada beberapa macam tumbuhan, misalnya tumbuhan bakau.

KESIMPULAN/KRITIKAN  

          Bahwa menurut sumber yang saya cari terdapat lima fungsi akar, tetapi penulis dalam
bukunya hanya mencancantumkan empat fungsi akar. 

                                                         DAFTAR PUTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi_tumbuhan
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_paku 
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbiji http://id.wikipedia.org/wiki/Daun
http://www.forumsains.com/artikel/sistem-transportasi-dan-transpirasi-dalam-
tanaman/ http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pernafasan-pada-tumbuhan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gutasi http://natanhid.blogspot.com/2008/01/proses-
terjadinya-gutasi.html http://id.answers.yahoo.com/question/index?
qid=20100216225358AAZyfed http://id.wikipedia.org/wiki/Akar
http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga

Anda mungkin juga menyukai