MORFOLOGI BIJI
DOSEN PENGAMPU:
Chrisnawati,Dr.,Dra.,M.P
Disusun Oleh:
ERIANI SEPTI DWIKA PUTRI
RULLY SUSANDI
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini
yang membahas tentang “MORFOLOGI BIJI”. Shalawat beserta salam tidak lupa penulis
kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah megeluarkan umatnya dari alam jahilliyah
ke alam berilmu pengetahuan seperti saat sekarang.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani serta memberikan
informasi kepada pembaca sehingga dapat menambah pengetahuan mengenal marfologi biji.
Tak lupa juga, penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan
dukungan, serta ucapan terima kasih kepada IBU Dosen yang telah memberikan arahan dalam
pembuatan makalh ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
Penulis telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya, namun bukan tidak mungkin
dalam makalah ini tidak ada kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang mendukung dari pembaca agar dapat menyempurnakan makalah ini ke depannya. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita Aamiin
Demikian makalah ini penulis buat semoga memberikan manfaat. Terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Morfologi tumbuhan adalah salah satu cabang ilmuh biologi yang khusus mempelajari
bentuk fisik struktur dan struktur tubuh luar dari tumbuhan. Kata mofologi berasal dari
bahasa latin morphologi (Morphus: bentuk; logos: ilmuh) Ilmuh morfologi tumbuhan
pertamahkalih diperkenalkan oleh seorang ilmuan berkebangsan jerman, Johann
Wolfgang Von Goethe (1970) dengan konsep Urpflanze The Metarmorphosis of Plants
(1978) menyatakan tentang konsep moyang dari tumbuhan yang menggambarkan asal
mula keberagaman bentuk dari tumbuhan sekarang ini.Morfologi tumbuhan secara
umum adalah studi tentang perkembangan bentuk, dan struktur tumbuhan, yang di
interpretasi berdasarkan kesamaan asal bentuk dan susunan tubuh tersebut sehingga
dapat di simpulkan bahwa morfologi tumbuhan merupakan ilmuh yang mempelajari
tentang bentuk-bentuk dan susunan tubuh tumbuhan.
Fungsi morfologi tumbuhan untuk mengambarkan wujud atau bentuk tumbuhan dengan
deskripsi. Pendeskripsian tentang wujud dan suatu bentuk tubuh tumbuhan
menggunakan istilah atau terminology berupa kata-kata tertentu untuk mengungkapkan
makna yang terbentuk pula. Morfologi tumbuhan bukan hanya mengkaji tentang bentuk
dan susunan tubuh tumbuhan saja tetapi untuk menentukan fungsi dari masing-masing
bagian dalam kehidupan tumbuhan dan untuk mengetahui asal dan susunan tubuh yang
terbentuk.
iv
1. Apa definisi biji?
2. Bagaimana Morfologi Biji ?
3. Bagaimana jenis-jenis biji ?
4. Apa fungsi biji?
5. Apa ciri ciri dan peranan biji?
1.3. Tujuan
v
BAB II
PEMBAHASAN
1.DEFINISI BIJI
Biji (bahasa latin Semen) merupakan alat perkembangbiakan generative pada tumbuhan. Biji
berkembang dari bakal biji (Ovulum). Biji mengandung embrio sebagai calon individu baru,
yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh
pembuahan. Biji terdiri atas kulit biji, tali pusat, dan inti biji. Bakal biji ini akan berkembang
menjadi biji. Biji terdapat dalam buah yang berjumlah banyak atau cuma satu saja. Struktur biji
untuk setiap spesies berbeda-beda, tergantung pada perkembangan jaringan-jaringan yang
menyusun bakal biji setelah pembuahan.
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu
baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang
diikuti oleh pembuahan.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak.
Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi
sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
2.MORFOLOGI BIJI
vi
Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami modifikasi
selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat berperan dalam
pembentukan kulit biji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar dari jaringan
intergumen itu dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain pada biji itu.
Pada kulit biji beberapa tumbuhan dapat dijumpai suatu lapisan sel memanjang secara radial,
yang menyerupai palisade tetapi tanpa ruang-ruang interseluler yang dinamakan sel malpighi.
Lapisan itu terdiri atas selulosa, lignin dan juga kitin.
Lapisan testa terdiri dari :
Sarkotesta : Lapisan terluar
Sklerotesta : Lapisan bagian tengah, tebal dan keras
Endotesta : Lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging
Ada bagian-bagian yang sering menyertai permukaan biji, yang pada masing-masing biji
mempunyai bagian yang berbeda. Bagian-bagian itu adalah:
Sayap (Ala)
Merupakan pelebaran dari kulit luar sehingga membentuk sayap.
Bulu (Coma)
Merupakan penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut halus.
Salut Biji (Arillus)
Merupakan pertumbuhan dari tali pusar.
Salut Biji Semu (Arillodium)
Merupakan pertumbuhan di sekitar liang bakal biji (Microphyle).
Pusar Biji (Hilus)
Merupakan berkas perlekatan dengan tali pusar.
Liang Biji (Microphyle)
Liang kecil berkas masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
Tepi liang ini sering tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan dan lunak yang disebut
karankula.
Berkas-Berkas Pembuluh Pengangkutan (Chalaza)
Merupakan tempat pertemuan antara intergumen dengan nukleus.
Tulang Biji (Raphe)
Terusan tali pusar pada biji. Biasanya terdapat pada biji yang berasal dari bakal biji.
vii
Pada biji-biji tertentu ada lapisan luar yang menjadi berlendir apabila terkena air. Lendir
merupakan bagian berpektin pada lapisan dinding selnya yang akan mengembung bila terkena air
dan akan memperlihatkan tekstur bergaris-garis. Lamela tengah tidak cukup elastik untuk
menampung pembengkakan sehingga menjadi robek dan lapisan dinding luar yang berkutin
tertutup kutikula, terangkat dan pecah-pecah.
Dibawah epidermis terdapat 1 atau 2 lapisan sel. Dibawah lapisan sel-sel tersebut ada lapisan sel-
sel sklerenkim memanjang yang bernoktah. Sklerenkim ini letaknya sejajar tegak lurus terhadap
sel-sel parenkim. Sel parenkim ini mengandung banyak pati yang diserap oleh jaringan lain
selama perkembangan biji itu.
b. Cadangan Makanan
Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit maupun
banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada Cadangan makanan disebut biji eskalbumin. Cadangan
makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan.
Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam
perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding tipis,
mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam selnya.
Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio. Cadangan makanan
berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan salah satu gamet
jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder.
Cadangan makanan tersebut kaya akan zat-zat makanan, yang disediakan bagi embrio yang sedang
berkembang. Pada sebagian besar monokotil, cadangan makanan memupuk zat-zat makanan yang
digunakan oleh biji setelah perkecambahan yang biasa disebut dengan endosperm.
Pada banyak dikotil, cadangan makanan diangkut ke Cotyledon (keping biji) sebelum biji itu
menyelesaikan perkembangannya dan sebagai akibatnya biji dewasa ini tidak mengandung endosperma.
Jaringan cadangan makanan pada biji yang bertumbuh dapat terjadi dari sel-sel berdinding tipis dengan
vakuola besar – besar yang mengandung substansi cadangan.
c. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet jantan dan betina pada
suatu proses tumbuhan. Embrio merupakan sporofit muda, pada beberapa tumbuhan embrionya
mempunyai kloroplas dan berwarna hijau. Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan endosperma
yang merupakan persediaan makanan.
Calon tumbuhan baru yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru terdiri dari:
Radikula (akar lembaga atau calon akar)
viii
Dikotil : berkembang menjadi akar tunggang
Monokotil : berkembang menjadi akar serabut
Cotyledon (daun lembaga)
Merupakan daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah
Cauliculus (batang lembaga)
Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)
Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
4. Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji
akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji bergantung
pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji.
ix
Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu
perubahan metabolic pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhannya.
Munculnya plantula (tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan
perkembangan embrio.
Fase perkecambahan diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu :
a.Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermisb.Meristem dasar akan
berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar diantara stele dan
epidermis
c.Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan
xylem
Tahapan dan perkembangan
a.Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
b.Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok
c.Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
d.Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
e.Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan
fungsi.
x
b.Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam
kotiledon / endosperm
c.Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan
pertumbuhan embrio.
d.Embrio tumbuh dan berkembang
Bagian-bagian perkecambahan :
a. Radikula
Adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya untuk
menyokong dan menyuplai bahan-bahan makanan untuk di proses pada bagian tanaman lainnya.
b. Kotiledon
Adalah daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Fungsinya untuk menyimpan
cadangan makanan dan asimilasi.
c. Cauliculus
Adalah bakal calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan.
Fungsinya sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk
membentuk batang.
Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon
d. Testa
Adalah bagian yang melindungi bagian dalam biji.
3.JENIS-JENIS BIJI
Tumbuhan biji adalah jenis tumbuhan yang menurut struktur biologisnya bisa dibilang paling
sempurna, baik alat tubuh maupun alat perkembangbiakannya. Tumbuhan biji punya alat tubuh
yang lengkap yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Tiap alat tubuh itu memiliki fungsi yang
jelas. Alat perkembangbiakannya berupa bunga dan biji. Kalau berdasarkan letak bakal bijinya,
tumbuhan biji masih terbagi lagi menjadi 2, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
• Tumbuhan berbiji terbuka atau yang biasanya disebut dengan Gymnospermae merupakan
tumbuhan yang bijinya tidak tertutup oleh bakal buah. Tumbuhan berbiji terbuka juga pada
umumnya memiliki bagian-bagian akar, batang, daun, pembuluh, dan strobilus.
xi
Dengan ciri-ciri sbb :
1. Akar dari tumbuhan berbiji terbuka biasanya berakar tunggang dengan jenis batang
bercabang-cabang.
2. Daun sempit, tebal, dan kaku.
3. Tulang daun tidak bervariasi.
4. Bakal bijinya terbuka dan terletak di bagian permukaan bakal buahnya.
5. Bakal tumbuh terletah di luar megasporofil.
6. Megasporofil merupakan sisik pendukung bakal biji yang terkumpul dalam bentuk strobilus
berkayu.
7. Tidak memiliki mahkota bunga.
8. Tidak memiliki bunga sejati.
• Tumbuhan berbiji tertutup atau yang biasa disebut dengan angiospermae memiliki suatu ciri
yang paling khas, yaitu semua tumbuhan yang termasuk ke dalam tumbuhan berbiji tertutup ini
merupakan tumbuhan berbunga. Organ reproduksi dari tumbuhan ini merupakan bunga yang
memiliki bakal biji dan bakal buah. Tumbuhan yang tergabung dalam tumbuhan berbiji tertutup
ini sangat beragam, bisa berupa tumbuhan pemanjat hingga tumbuhan yang menjulang tinggi.
xii
Dengan ciri-ciri sbb :
1. Pada umumnya memiliki daun yang pipih dan lebar dengan urat daun yang beraneka ragam.
2. Bakal biji maupun biji tidak akan terlihat dari luar karena bijinya ini tertutup oleh daun buah.
3. Pada umumnya, tumbuhan berbiji tertutup memiliki bagian-bagian daun, batang, akar, dan
bunga.
4. Akarnya bisa berbentuk tunggang ataupun berbentuk serabut.
5. Reproduksinya bisa berupa vegetatif maupun berupa generatif.
6. Memiliki elemen pada bunga yang cukup komplit, muli dari benang sari, putik, kelopak
bunga, dan mahkota bunga.
7. Batangnya ada yang memiliki kambium namun ada juga yang tidak memiliki kambium.
8. Batangnya juga ada yang memiliki cabang dan ada juga yang tidak memiliki cabang.
9. Pada umumnya memiliki pembuluh angkut xylem yang diperkuat oleh serat dengan dinding
sel yang tebal.
4.FUNGSI BIJI
Fungsi Biji Bagi Tumbuhan:
xiii
Hal ini sering terjadi pada musim kemarau, saat kondisi tumbuhan tidak dapat membuat
makanan, maka cadangan makanan tersebut digunakan untuk bertahan hidup. Beberapa jenis
tumbuhan yang bijinya bisa dijadikan penyimpanan cadangan makanan antara lain yaitu kacang
tanah, padi, kedelai dan kacang hijau.
Biji yang mempunyai ukuran kecil dan cepat tumbuh biasanya tidak mengandung banyak
endosperma. Sedangkan untuk biji yang dapat bertahan dalam waktu lama dan keras, kandungan
endospermanya mempunyai bibit dan benih untuk bertahan hidup.
Seperti, tumbuhan atau tanaman dipesisir. Kelapa, akan bertahan hidup dengan cara
mengambang lebih ribuan mill untuk mencapai pantai pesisir, mereka membutuhkan waktu lama
atau berbulan – bulan untuk berkecambah. Maka, biji kelapa menyiapkan endocarp banyak
dalam bentuk daging kelapa.
Terjadinya pembentukan calon tumbuhan baru dengan perkawinan antara sel telur dengan inti
sperma yang disebut amfimiksis, Sedangkan apomiksis (apomixis) merupakan pembentukan
lembaga tanpa adanya peristiwa perkawinan terlebih dahulu.
Tumbuhan berbiji memiliki generasi sporofit yang lebih kompleks dibandingkan dengan
paku dan lumut. Alat perkembangbiakan berupa strobilus. Sedangkan pada tumbuhan
paku sporofil belum terbentuknya bunga.
Biji yang berkualitass tidak terdapat bakteri atau panthogen jamur, sehingga biji tersebut
aman untuk ditanam kembali maupun dikonsumsi lagi.
Biji yang berkualitas mempunyai kandungan air tidak lebih dari 25 %
Biji yang berkualitas memiliki bentuk yang sempurna, bulat atau lonjong, tidak cacat dan
mulus.
xiv
Gamet atau sel kelamin jantan terdapat didalam serbuk sari dan gamet betina terdapat di
kantong embrio. Penggabungan kedua sel melalui sebuah buluh serbuk sari.
Tumbuhan berbiji secara jelas dapat dibedakan dari bagian batang, daun dan akarnya.
Mempunyai sifat multiseluler dengan ukuran tubuh yang makroskopis dan mempunyai
ketinggian beragam
Memiliki jaringan pembuluh yang beragam dan terdiri dari xylem yang berfungsi sebagai
pengangkut mineral serta air dati tanah, sedangkan floem sebagai pembawa bahan
makanan yang berasal dari daun ke seluruh tubuh tanaman.
Bersifat autrof atau mensintesis makanan sendiri melalui fotosintesis kecuali pada
tumbuhan parasit. Maka, tumbuhan berbiji disebut organisme fotoautotrof.
1. Secara umum tumbuhan berbiji memiliki habitat di darat. Misalnya, jambu, mangga
dan rambutan. Selain itu ada juga yang memiliki habitat mengapung seperti enceng
gondok.
2. Perkembangbiakan tumbuhan biji ada 2 yaitu secara aseksual ataupun seksual
xv
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Biji (bahasa latin Semen) merupakan alat perkembangbiakan generative pada tumbuhan. Biji
berkembang dari bakal biji (Ovulum). Biji mengandung embrio sebagai calon individu baru,
yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh
pembuahan. Biji terdiri atas kulit biji, tali pusat, dan inti biji. Bakal biji ini akan berkembang
menjadi biji. Biji terdapat dalam buah yang berjumlah banyak atau cuma satu saja. Struktur biji
untuk setiap spesies berbeda-beda, tergantung pada perkembangan jaringan-jaringan yang
menyusun bakal biji setelah pembuahan.
DAFTAR PUSTAKA
https://search.yahoo.com/search;_ylt=AwrjZSrdJbFkWAEWx0mJzbkF?
p=contoh+tipe+tipe+biji&type=E211US885G0&fr=mcafee&fr2=p%3As%2Cv%3Ai%2Cm
%3Apivot&stype=web
xvii
https://www.pusatbiologi.com/2013/03/struktur-anatomi-biji-dikotil-dan.html
https://images.search.yahoo.com/search/
images;_ylt=AwrgwCNYKbFkLsUEfm1XNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzEEdnRpZAME
c2VjA3BpdnM-?p=gambar+struktur+anatomi+daun&fr2=piv-
web&type=E211US885G0&fr=mcafee#id=2&iurl=https%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-
6xQF-TM6FMk%2FVybF5lQxAsI%2FAAAAAAAAA4g%2FFsl58jQ33-
UGpNAqyQISCBMJbzFL9_8rQCLcB%2Fs1600%2FAnatomi%252BDaun.jpg&action=click
xviii