Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN

“BIJI (SEMEN)”

DISUSUN OLEH:

Nama : Wulan utami triyani

Npm : 4220004

Kelas : II A

Dosen pengampu : Reni dwiriastuti,M.pd.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

STKIP PGRI LUBUK LINGGAU


2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan perkenanan-Nya
sehingga kami dapat menulis dan menyusun makalah ini dengan judul “BIJI” maka makalah
ini berisikan penjelasan mengenai Pengertian biji, ciri-ciri biji, fungsi , dan bagian-bagian
dari biji.
Makalah ini kami susun secara praktis dan sederhana agar lebih mudah untuk dipahami
para pembaca dengan adanya makalah ini, nantinya kita dapat lebih memahami tentang
bagaimana struktur morfologi pada biji tumbuhan.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini mungkin terdapat kesalahan
bahkan tidak ada kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                                                             
 Lubuklinggau, april 2021

Wulan Utami Triyani


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
2.2 Biji (semen)..........................................................................................................................6
2.2 Kulit Biji (Spermodermis)......................................................................................................7
2.3 Tali Pusar (Funiculus)...........................................................................................................9
2.4 Inti Biji (Nucleus Seminis).....................................................................................................9
2.5 Lembaga (Embryo)................................................................................................................9
2.6 Putih Lembaga (Albumen)...................................................................................................10
2.7 Kecambah (Plantula)..........................................................................................................11
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12
3.2 Saran....................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Biji adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat
terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak
(pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan
kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai
untuk pertumbuhan. Dengan demikian biji telah memperlihatkan diri sebagai
perkembangan penting dalam reproduksi dan pemencaran Spermatophyta (tumbuhan
berbunga atau tumbuhan berbiji) dibandingkan dengan tanaman yang lebih primitif seperti
lumut, lumut hati dan pakis, yang tidak memiliki biji dan menggunakan cara lain untuk
menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan bahwa tumbuhan berbiji mendominasi
trelung-relung biologi sejak dari padang rumput hingga ke hutan,baik di wilayah tropis
maupun daerah beriklim dingin.

Kata "biji" adalah pinjaman dari bahasa Sanskerta. Kata "biji" acap dipertukarkan
penggunaannya dengan "benih" dan "bibit". Dalam istilah teknis pertanian dan kehutanan,
"benih" adalah biji yang dipersiapkan khusus untuk menghasilkan tanaman baru.
Sedangkan "bibit" (atau juga disebut "semai") adalah tanaman muda siap tanam hasil
perkembangan benih, atau hasil perbanyakan tanaman dengan cara yang lain (misalnya
cangkok, stek, okulasi dan lain-lain).

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan biji (Semen)?
2. Jelaskan apa itu kulit biji (Spermodermis)?
3. Apa itu tali pusar (Funiculus)?
4. Jelaskan apa itu inti biji (Nucleus seminis)?
5. Apa yang dimaksud dengan lembaga (Embryo)?
6. Apa yang dimaksud dengan putih lembaga (Albumen)?
7. Apa itu kecambahan (Plantula)?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan biji.

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kulit biji.

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tali pusar.

4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan inti biji.


5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lembaga.

6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan putih lembaga.

7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kecambah.


BAB II
PEMBAHASAN

2.2 Biji (semen)


Setelah terjadinya penyerbukan dan yang diikuti pembuahan, bakal buah tumbuh
menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Pada tumbuhan biji (Spermatophyta),
bij ini merupakan alat perkembangbiakkan yang utama, karena biji mengandung calon
tumbuhan baru(lembaga).

Biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni
(placenta).Tangkai pendukung dari biji tersebut disebut tali pusar (funiculus).Bagian biji
tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak maka tali
pusarnya akan terputus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya
akan n Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya menjadi salut atau
selaput biji (arillus).Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna ada yang
hnya menyelubungi sebagian biji saja.

Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya menjadi salut atau selaput
biji (arillus).Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna ada yang hnya
menyelubungi sebagian biji saja.

Salut biji ada yang :

1. Berdaging atau berair dan sering kali dapat di makan, misalnya pada biji durian (Durio
zibethius Murr.), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.) dll.

2. Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji (Myristica
fragrans Houtt.). salut biji pala dinamakan macis yang seperti bijinya sendiri digunakan
pula sebagai bumbu untuk masak dan berbagai macam keperluan lainya.

Bagian-bagian biji dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Kulit Biji (spermodermis)

b. Kulit pusar (funiculus)

c. Inti biji atai isi biji (nucleus seminis)


Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi
dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya,
misalnya:
Integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji
(spermodermis).

2.2 Kulit Biji (Spermodermis)


Seperti yang telah di kemukakan kulit biji berasal dari selaput bakal biji
(Intergumnetum) oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae) terdiri dari dua lapisan, yaitu :

a. Lapisan kulit luar (testa). Lapisa ini mempunyai sifat yang bermacam-mcam ada
yang tipis ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu dan batu.Bagian ini
merupakan pelindung utama bagi biji yang ada didakamnya.

b. Lapisan kulit dalam (tegmen). Biasanya tipis seperti selaput sering kali juga
dinamakan kulit ari.

Walapun telah di kemukakan tadi, bahawa kulit biji berasal dari integumentum, maka
belum berarti bahwa kulit luar biji berasal dari integumentum luar dan kulit berasal berasal
dari itegumentum yang dalam, karena pembentukan kulit biji dap pula ikut serta dalam
bakal biji yang lebih dalam daripada integumentumnya.

Di atas telah dikemukakan bahwa biji yang memiliki dua lapisan adalah biji tertutup
(angiospermae), pada tumbuhan biji telanjang (gymnopermae) malah terdapat tiga lapisan,
kita dapat menyaksikan sendiri pada buah melinjo (Gnetum genemon L.) padahal bakal biji
tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integumentum saja.

Ketiga lapisan kulit biji seperti dapat dilihat pada buah melinjo itu masing-masing
dinamakan :

a. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu muda berwarna hijau,
kuning lalu berwarna ketika masak.

b. Kulit tengah (sclerolesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu mempunyai
kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.

c. Kulit dalam (endotesta), biasnya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat pada biji.

Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar biji berbagai jenis
tumbuhan, maka pada kuli luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain,
misalnya :

1. Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunya alat tambahan yang berupa sayap
pada kulit luar biji dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan
oleh angin.contoh kelor (moninga oleifera lamk).

2. Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kuli biji yang berupa rambut-rambut yang halus.
Bulu-bulu ini mempunya fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan biji untuk terterbangkan
oleh tiupan angin. Contoh: kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantea Dryand.)

3. Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada
biji durian (Durio zibethinus Murr.)

4. Salut biji semu (arillodium), seperti sallut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar,
melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala
adalah suatu salut biji semu.

5. Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit biji yang merupakan bekas perlekatan degan tali
pusar, biasanya telihat kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagain lain
kulit biji. Misal: kacang panjang (Vigna sinensis Endl.) kacang merah (Phaseolus vulgaris
L.) dll.

6. Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh sebuk sari ke
dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.

7. Bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen


degan nuselus, masih terlihat jelas pada biji anggur (Vitis vinifera L.)
8. Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada
biji yang bersal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus) dan pada biji biasnya tak
begitu jelas lagi. Masih terlhiat pada biji jarak (Ricinus communis L.).

2.3 Tali Pusar (Funiculus)


Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi
merupakan tangkainya biji.Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusar biji.Dan
pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusat biji.

2.4 Inti Biji (Nucleus Seminis)


Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh
sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.

Inti biji terdiri atas :

a. Lembaga (embryo) yang merupakan calon individu baru,

b. Putih lembaga (albumen), jaringan beirisi cadangan makanan untuk masa permulaan
kehidupan tumbuhan baru (kecambah) sebelum mencar makanan sendiri.

2.5 Lembaga (Embryo)


Lembaga adalah calon tumbuhan baru yang nantinya akan tumbuh menajdi tumbuhan
baru setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan

a. Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian tumbuh terus
menjadi akar tunggang. Akar lemabaga ini ujungnya menghadap ke arah liang biji dan
pada perkecambahan biji, akar itu akan menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.

b. Daun lembaga (cotyledo), merypak daun yang pertama kali tumbuh. Fungsi daun
lembaga bisa memiliki fungsi yang berbeda-beda.

 Sebagai tempat penimbunan makanan.


 Sebagai tempat melakukan asimilasi.
 Sebagai alat penghisab makanan untuk lembaga dari putih lembaga
c. Batang lembaga (cauliculus) yang sering dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :

 Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum),


 Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum),

Batang lembaga besrta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang


dinamakan pucuk lembaga (Plumula) calon-calon daun itu ada yang sudah jelas,ada
pula yang elum,sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya berupa titik
tumbuh batang lembaga saja.

Jika akar lembaga pada rumput mempunyai selubung,maka pada biji tumbuhan
tersebut pucuk lembaganya pun mempunyai suatu selubung yang disebut sarung
pucuk lembaga (Coleoptilum).

Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu cirri yang penting dalam
mengadakan penggolongan tumbuhan biji:

a. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga.disini


daun lembaga mempunyai bentuk seperti perisai dan bertugas untuk menghisab
makanan dari putih lembaga,dan dinamakan skutelum.tumbuhan yang lembaganya
hanya mempunyai satu daun lembaga disebut:tumbuhan biji tunggal
(Monocotyledoneae),karena biji tampak utuh atau tunggal

b. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua saun lembaga.niji ini
jelas kelihatan terdiri atas dua belahan atau dua keeping,oleh sebab itu tumbuhan
dengan biji yang bersifat demikian merupakan suatu golongan yang lain lagi yang
dinamakan tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae).

c. Tumbuh yang bijinya mempunyai lembaga engan lebih dari dua daun
lembaga,,dapat sampai 15 biji dengan lembaga yang mempunyai lebih dari dua
daun lembaga hanya kita dapati pada golongan tumbuhan biji telanjang
(Gymnospermae).

Sementara tumbuhan mempunyai biji yang lembaganya belum memperlihatkan


bagian-bagian seperti diuraikan diatas,dan baru kemudian setelah perkecambahan
akan Nampak bagian-bagian tadi.siji yang demikian antara lain.terdapat pada
tumbuhan anggerik (Orchidaceae).

2.6 Putih Lembaga (Albumen)


Putih lembaga Putih lembaga adalah bagian biji yang terdiri atas suatu jaringan yang
menjadi tempat cadangan makanan lembaga, tidak setiap biji mempunyai putih lembaga.
Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi
kita dapat membedakan dalam :

a. Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu terdiir
atas sel-sel yang berasal dari initi kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah di
buahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun
makanan ini hanya dapat ditemukan pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).

a. b. Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar
kandung lembaga, entah nuselus atau selaput bakal biji. Biji yang sebagian besar
terdiri atas putih lembaga dalam, misalnya biji jagung (Zeamays L.) dan biji rumput
(Gramineae) umumnya, sedang biji yang untuk sebagian besar hanya terdiri atas putih
lembaga luar ialah biji lada (Piper nigrum L.). Ada pula biji yang cadangan
makanannya tersimpan baik dalam putih lembaga luar maupun dalam, jadi kedua-
duanya ada pada biji tadi, seperti misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt.)

2.7 Kecambah (Plantula)


Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat didalam biji,dinamakan kecambah (plantula).
Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga,
karena memang kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-
bagian tadi sudah lebih jelas mempunyai ukuran yang lebih besar.

Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam:

a. Perkecambahan di atas tanah (epigaeis), jika perkecambahan, karena


pembentangan luas batang dibawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat
keatas, muncul diatas tanah. Misalnya pada kacang hijau (phaseolus aureus), daun
lembaganya lalu berubah warnanya menjadi hijau, dapat digunakan sebagai asimilasi,
tetapi umurnya tidak panjang. Daun lembaga kemudian gugur, dan sementara itu pada
kecambah sudah terbentuk daun-daun normal yang dapat melakukan tugas asimilasi.

b. Perkecambahan dibawah tanah (hypogaeis), daun lembaga tetap tinggal di dalam


kulit biji,dan tetap didalam tanah, seperti terdapat dalam biji kacang kapri (pisum
sativum L)

Telah dikemukakan, bahwa biji hanya akan berkecambah, jika mendapat syarat-syarat
yang diperlukan, yaitu: air, udara, cahaya, panas. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi,
biji tinggal biji, tumbuhan baru yang ada didalmnya (lembaga), berada dalam keadaan
tidur (Latent). Dalam keadaan ini lembaga tetap hidup kadang-kadang sampai bertahun-
tahun tanpa kehilangan daya tumbuhnya, artinya jika kemudian memperoleh syarat-
syarat yang diperlukan untuk perkecambahannya jugalalu dapat berkecambah. Pada
umumnya daya tumbuh biji akan berkurang dengan tambahnya waktu,tetapi ada pula biji
yang memerlukan waktu istirahat dulu, baru kemudian dapat berkecambah.sebelum
dicukupi waktu istirahat yang diperlukan, biji tidak mau tumbuh,walaupun ada air, udara,
cahaya dan panas.dalam dunia pertanian gejala itu dikenal dengan nama domansi
(Dormancy).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Biji (bahasa latin Semen) merupakan alat perkembangbiakan generative pada
tumbuhan. Biji berkembang dari bakal biji (Ovulum). Biji mengandung embrio sebagai
calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau
persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji terdiri atas kulit biji, tali pusat, dan inti biji.
Bakal biji ini akan berkembang menjadi biji. Biji terdapat dalam buah yang berjumlah
banyak atau cuma satu saja. Struktur biji untuk setiap spesies berbeda-beda, tergantung
pada perkembangan jaringan-jaringan yang menyusun bakal biji setelah pembuahan.

Biji merupakan bagian dan struktur yang sangat efisien untuk perkembangbiakan pada
tumbuhan khususnya Spermathopyta (tumbuhan berbiji). Fungsi biji itu sendiri adalah
untuk memperbanyak keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup
generasinya. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.

Biji juga merupakan salah satu organ assesories atau organ perhiasan pada Tumbuhan
berbiji (Spermathopyta). Biji bukan hanya sebagai organ assesories tetapi juga mempunyai
fungsi yang utama yakni, sebagai alat perkembangbiakan atau untuk memperbanykan
keturunan, agar tumbuhan tersebut tidak punah.

Biji merupaka alat perkenbangbiakkan yang utama, karena biji mengandung calon
tumbuhan baru (lembaga). Biji dapat dibedakan bagian-bagiannya, seperti kulit biji
(spermodermis),tali pusar (funiculus),inti biji atau isi biji (nucleus seminis).disamping
bagian-bagian biji juga terdapat lembaga (embryo) terdiri dari putih lembaga (Albumen).
Selanjutnya kecambah (plantula), perkecambahan terbagi dua yaitu, perkecambahan di
atas tanah dan perkecambahan di bawah tanah.

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang saya buat semoga makalah ini menjadi sumber belajar
bagi teman-teman semua. Dalam penulisan makalah ini penulis belum merasa sempurna
dalam penulisan makalah ini untuk itu, penulis minta kritik dan saran, guna untuk
membangun penyempurnaan penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://kumpulanmakalah4.blogspot.com/2016/10/makalah-tentang-biji-tumbuhan.html

Buah dan biji pada tumbuhan. (20 juni 2011). Diperoleh dari http://www.sentra-
edukasi.com

https://id.wikipedia.org/wiki/Biji

Definisi, Bagian-bagian, dan Struktur anatomi biji. (2014). Diperoleh dari


http://www.pusatbiologi.com

Tjitrosoepomo,gembong.2003.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta:Universitas Gajah Mada.

Anonim, 2007, Biji dan Perkembangan Biji, http:// www.sith.itb.ac.id//, diakses pada tanggal
13 Oktober 2008 pukul 22:34.

Anda mungkin juga menyukai