Penyusun:
Kelompok 2
Dinda Rosaliya 221030790314
Dwi Nurhayati 221030790321
Fira Ramadhita 221030790306
Oktaviani Suci Ramadhanti 221030790319
Razita Raudhatul Jannah 221030790316
Sabilla Hasya 221030790326
Sifa Novia 221030790302
Dosen Pengampu:
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
Buah dan biji adalah bagian dari organ reproduksi tumbuhan tingkat tinggi.
Tumbuhan berbiji terbagi menjadi dua kelas yaitu angiospermae (berbiji
terbuka) dan gymnospermae (biji tertutup). Angiospermae terbagi menjadi dua
yaitu dikotil (memiliki satu biji) dan monokotil (memiliki dua biji). Struktur biji
dikotil dan monokotil memiliki struktur biji yang berbeda dengan fungsinya.
Struktur biji erat kaitannya dengan cadangan makanan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
putik (pistil) akan gugur atau sebagian tetap bertahan sampai buah matang.
Pembentukan buah terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian
buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan
jumlah bakal biji yang terbuahi (Hidayat, 1995).
Pada sebagian buah, khusunya buah tunggal yang berasal dari bakal buah
tenggelam, terkadang bagian-bagian bunga yang lain bersatu dengan bakal buah
dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan
bagian utama dari buah, maka buah itu disebut buah semu (Muhammad, 2012).
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya
mengandung calon individu baru yaitu lembaga. Lembaga akan terbentuk setelah
terjadinya penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji
(semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan yang telah masak. Dari sudut
pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi
sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuan.
Bagi tumbuhan biji (Spermatophyta), biji ini merupakan alat
perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru
(lembaga). Dengan dihasilkannya biji, tumbuhan dapat mempertahankan
jenisnya, dan dapat pula terpencar ke lain tempat. Semula biji itu duduk pada
suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai
pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat pelekatan
tali pusar dinamakan pusar biji (hilus) (Eko Pranoto, 2023).
Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas
dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya nampak jelas pada biji. Pada biji
ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput
biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada
yang hanya menyelubungi sebagian biji saja. Salut biji ada yang berdaging atau
berair, dan seringkali dapat simakan, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus
Murr.), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.). Ada juga salut biji yang
menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada bji pala
(Myristica fragrans Houtt.). Salut biji pala dinamakan macis, yang seperti bijinya
4
sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan
lain antara lain sebagai bahan obat (Eko Pranoto, 2023).
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal
biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang
sama asalnya, misalnya: integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji
merupakan kulit biji (spermodermis). Pada biji umumnya dapat kita bedakan
bagian-bagian berikut:
a. Kulit biji (spermodermis) Kulit biji berasal dari selaput bakal biji
(integumentum), oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu:
1. Lapisan kulit luar (testa).
2. Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, seringkali
dinamakan juga kulit ari.
b. Tali Pusar (Funiculus) Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan
biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak,
biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya
tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji.
c. Inti Biji (Nucleus seminis) Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji
yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan
isi biji. Inti biji terdiri atas:
1. Lembaga (embryo) Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya
akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat-
syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan
ketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu:
1) Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian akan
tumbuh terus merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang
tergolong dalam Dicotyledoneae. Akar lembaga ini ujungnya
menghadap ke arah liang biji, dan pada perkecambahan biji, akar itu
akan tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
2) Daun lembaga (cotyledo), yanga merupakan daun pertama suatu
tumbuhan.
5
3) Batang lembaga (cauliculus), yang seringkali dapat dibedakan dalam
dua bagian, yaitu ruas batang di atas daun lembaga (internodium
epicotylum) dan ruas batang di bawah daun lembaga (internodium
hypocotylum).
2. Putih Lembaga (Albumen) Putih lembaga adalah bagian biji yang terdiri
atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga.
Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga, seperti misalnya pada biji
tumbuhan berbuah polong (Leguminosae), cadangan makanan tidak
tersimpan dalam putih lembaga, oleh sebab itu daun lembaganya menjadi
lebat.
Pada umumnya struktur biji anatomi biji terdiri dari kulit biji yang terletak
di bagian luar dan menjadi pelapis seluruh bagian biji, Hipokotil merupakan
bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon, Radikula merupakan
bagian ujung (terminal), Epikotil merupakan bagian atas (pangkal), Plumula
merupakan bagian ujung (pucuk dengan sepasang daun), dan Kotiledon
merupakan bagian cadangan makanan.
Biji terbagi kedalam dua tipe yaitu Angiospermae atau biji tertutup dan
Gymnospermae atau biji terbuka. Kulit biji pada tumbuhan biji tertutup
(angiospermae) terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan kulit luar (testa) dan lapisan
kulit dalam (tagmen). Lapisan kulit luar merupakan pelindung utama dari bagian
dalam biji, memiliki bentuk yang bervariasi, ada yang tipis, kaku (seperti kulit),
dan keras (seperti kayu). Lapisan kulit dalam merupakan lapisan tipis seperti
selaput atau kulit ari.
Sedangkan pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae) terdapat tiga
lapisan yaitu kulit luar (sarcotesta) merupakan kulit tebal berdaging mengalami
perubahan warna dari muda hingga tua, kulit tengah (sclerotesta) merupakan
kulit kuat, keras, dan berkayu, kulit dalam (endotesta) merupakan kulit tipis atau
selaput tipis yang melekat pada biji.
6
2.2 Penggolongan Buah Dan Biji
1. Buah
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu:
a. Buah palsu atau buah semu (fructus spurius) atau buah tertutup (fructus
clausus), yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-
bagian lain pada bunga, yang menjadi bagian utama dalam buah (lebih
besar, lebih menarik perhatian dan metrupakan bagian yang sering
dimakan) tetapi buah sesungguhnya kadang- kadang tersembunyi.
Kecuali pada buah jambu mede, buah yang sebenarnya (yang
menghasilkan kacang mete) tetap terlihat (Eko Pranoto, 2023).
Buah semu dapat dibedakan dalam tiga golongan :
1) Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga
dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian
lain pada bungan yang membentuk buah, misalnya : tangkai bunga
pada jambu monyet (Anacardium occidentale L.), dan kelopak bunga
pada buah ciplukan (Physalis minima L.) (Eko Pranoto, 2023).
2) Buah semu ganda, yaitu jika dalam satu bunga ada lebih dari satu
bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing
dapat tumbuh menjadi buah. Misalnya : buah arbe (Fragraria vesca
L.) (Eko Pranoto, 2023).
3) Buah semu majemuk,yaitu buah semu yang terjadi dari bunga
majemuk, tapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja.
Misalnya : buah nangka (Artocarpus integra Merr.) (Eko Pranoto,
2023).
b. Buah sejati atau buah sungguh atau buah telanjang (fructus nudus), yaitu
buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak
padanya terdapat sisasisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu
umumnya tidak berbungkus (Eko Pranoto, 2023).
Buah sungguh juga dapat dibedakan menjadi tiga golongan :
1) Buah Sejati Tunggal adalah buah sejati yang terbentuk dari satu
bunga dengan satu buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih.
7
• Buah Sejati Tunggal yang Kering (siccus)
• Buah Sejati Tunggal yang Berdaging (carnosus) (Eko Pranoto,
2023).
2) Buah Sejati Ganda adalah buah yang terbentuk dari satu bunga
dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-
masing bakal buah menjadi satu buah. Misalnya: cempaka (Michelia
champaca Bail.) (Eko Pranoto, 2023).
3) Buah Sejati Majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga
majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal
buah, teapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga
seluruhnya nampak seperti satu buah saja. Misalnya : pandan
(Pandanus tectorius Sol.) (Eko Pranoto, 2023).
2. Biji
a. Gymnospermae
Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani yaitu gymnos yang berarti
telanjang dan sperm yang berarti biji. Gymnospermae merupakan biji
terbuka karena bijinya tidak tertutup oleh bakal buah/karpel. Sehingga,
biji akan tampak dari luar. Tumbuhan Gymnospermae punya alat
reproduksi yang berbentuk strobilus atau karangan bunga berbentuk
kerucut, seperti yang dimiliki oleh tumbuhan paku-pakuan. Sehingga,
tumbuhan jenis ini tidak punya perhiasan bunga. Selain itu, sistem
pembuahan yang dimilikinya tunggal.
b. Angiospermae
Angiospermae sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu angion yang
berarti wadah. Jadi, tumbuhan yang termasuk dalam filum ini
merupakan tumbuhan yang bijinya tertutup oleh bakal buah atau karpel.
Tumbuhan Angiospermae termasuk golongan dengan sistem
pembuahan ganda dan memiliki alat perkawinan berupa bunga.
tumbuhan biji tertutup bisa dibedakan
menjadi monocotyledoneae (monokotil) yang hanya memiliki satu
8
lembaga biji dan dicotyledoneae (dikotil) yang memiliki dua lembaga
biji.
2. Buah Jeruk
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus Sp
9
Bugis yaitu lemo puru dan pada daerah Ambon bisa disebut dengan usi ela
(Susilo, 2013).
Buah jeruk ada yang berbentuk bulat, oval dan ada pula yang
berbentuk lonjong dengan sedikit memanjang. Kulit buahnya ada yang tebal
dan alot, ada pula yang tipis dan mudah dikupas, memiliki warna kuning,
jingga dan hijau tergantung jenisnya.
3. Buah Mangga
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbunga)
Divisi : Magnollophyta (Tumbuhan Berbunga)
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Keluarga : Anarcadiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera Indica Linn.
Nama daerah : Mangga sering disebut juga pao (Madura dan
Sulawesi Selatan), pelem (Jawa Tengah dan Jawa timur), mamplam (Aceh),
maga (Nias), ampelm (Bali), kawiley (Minahasa), ampelam (Banjarmasin),
manilya, pager dan piberekari (Papua)
10
Morfologi: Bagian yang paling menarik yakni buah dari tanaman
mangga arumanis ini. Buah berwarna mencolok daripada varietas buah yang
lainnya. Bentuk buah mangga ini jorong dengan kulit buah berwarna merah
jingga ada pula yang berwarna hijau kemerahan. Ukuran buah tidak terlalu
besar layaknya buah mangga pada umumnya (sekitar 200-250 gram per
buah), rasa buah manis, aroma buah harum dan tajam serta banyak
mengandung air (Ichsan & Wijaya, 2014).
Buah mangga ini memiliki biji yang hampir sama bentuknya dengan
buah mangga varian lainnya. Bentuk biji (pelok) pada buah mangga arum
manis ini berukuran kecil, lonjong dan pipih (Ichsan & Wijaya, 2014).
4. Biji Jagung
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Zea
11
merupakan ciri khas dari tanaman rumput jagung. Berdasarkan bentuk biji,
kandungan endosperm. Kulit biji merupakan bagian dari buah yang terdiri
dari dua lapisan sel yang menyelubungi biji disebut integumen. Pada biji
yang telah masak, dinding sel telur (perikarp) melekat sangat erat pada kulit
biji sehingga perikarp dan kulit biji ini seolah merupakan selaput tunggal dan
perikarp yang bersatu dan merupakan satu lapisan disebut merupakan ciri
khas dari tanaman rumput-rumputan.
5. Biji Melinjo
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Gymnospermae
Kelas : Gnetinae
Ordo : Gnetales
Famili :Gnetaceae
Genus : Gnetum
12
Morfologi: Biji melinjo terbuka, lapisan luar keras, selaput dalam
dilindungi dengan tandan bunga
yang berdaging, biji berwarna hijau muda kalau belum matang dan sudah
matang akan berwarna kemerahan tua.
13
BAB III
METODE PRAKTIKUM
14
BAB IV
1. Jaringan Buah
2. Kulit Biji
3. Kotiledon
4. Koleoptil
5. Koleoriza
6. Endosperma
7. Epikotil
8. Hipokotil
9. Radikula
1. Albedo
2. Biji
3. Kantong Minyak
4. Core
5. Segmen Buah
6. Bulir Buah
15
3. Spermatophyta Buah Sejati Mangga
Tunggal
Gambar Skematis: Keterangan Bagian:
1. Eksocarp
2. Mesocarp
3. Endocarp
1. Kulit Biji
2. Endosperma
3. Kotiledon
1. Eksocarp
2. Mesocarp
3. Endocarp
16
4.2 Pembahasan
Pada Praktikum Botani Farmasi tentang “Morfologi Buah dan Biji”
yang bertujuan agar mahasiswa mampu membandingkan buah semu dan
buah sejati serta bagian-bagian biji. Sehinnga setelah praktikum, para
mahasiswa/ i mengerti apa saja buah semu dan buah sejati serta bagian-
bagian biji.
Pengamatan pertama adalah mengamati buah jagung yang memiliki
nama latin Zea Mays yang dipotong membujur. Buah jagung ini termasuk
tumbuhan berbiji tunggal (Monokotil) dan berbiji tertutup (Angiospermae),
buah jagung termasuk kedalam buah sejati majemuk karena berasal dari satu
bunga majemuk yang masing-masing bunga menjadi satu buah. Tetapi
setelah menjadi buah tetap berkumpul sehingga seluruhnya nampak seperti
satu buah saja. Bagian buah jagung terdiri dari: jaringan buah, kulit biji,
kotiledon, koleoptil, koleoriza, endosperma, epikotil, hipokotil dan radikula.
Pengamatan kedua adalah buah jeruk (citrus sinensis) yang telah
dipotong melintang, jeruk termasuk dalam tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae) dan tumbuhan dikotil, termasuk kedalam buah sejati
tunggal. Bagian pada buah jeruk yaitu albedo, biji, kantong minyak, core,
segmen buah dan bulir buah.
Pengamatan ketiga yaitu mengamati buah mangga dengan nama latin
Mangifera Indica yang telah dipotong membujur, buah mangga ini termasuk
tumbuhan dikotil dan bijinya tertutup (Angiospermae), buah mangga
merupakan buah sejati tunggal. Bagian pada buah mangga yaitu eksocarp,
mesocarp dan endocarp.
Pengamatan keempat adalah buah nangka dengan nama latin
Artocarpus heterophyllus yang telah dipotong membujur, nangka termasuk
dalam tumbuhan dikotil dan berbiji tertutup (Angiospermae), nangka
termasuk dalam buah semu majemuk, bagian buahnya terdiri atas kulit biji,
endosperma dan kotiledon.
17
Pengamatan kelima yaitu buah melinjo dengan nama latin Gnetum
Gnemon yang telah dipotong membujur, melinjo termasuk dalam tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae) dan berbiji monokotil, termasuk dalam
buah sejati majemuk, bagian buahnya terdiri eksocarp, mesocarp dan
endocarp.
18
BAB V
KESIMPULAN
Setelah dilakukan nya praktikum morfologi buah dan biji, didapatkan hasil
dan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Buah palsu atau buah semu (fructus spurius) atau buah tertutup (fructus
clausus), yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada
bunga, yang menjadi bagian utama dalam buah (lebih besar, lebih menarik perhatian
dan metrupakan bagian yang sering dimakan) tetapi buah sesungguhnya kadang-
kadang tersembunyi.
Buah sejati atau buah sungguh atau buah telanjang (fructus nudus), yaitu
buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya
terdapat sisasisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu umumnya tidak
berbungkus.
Pada biji umumnya dapat kita bedakan bagian-bagian berikut: Kulit biji
(spermodermis) terdiri dari Lapisan kulit luar (testa), Lapisan kulit dalam (tegmen
/kulit ari), Tali pusar (funiculus), Inti biji (nucleus seminis) terdiri dari lembaga
(embrio) dan putih lembaga (albumen).
19
DAFTAR PUSTAKA
Pranoto Eko. 2023. Modul Botani Farmasi "Praktikum VII Morfologi Buah
Dan Biji". STIKes Widya Dharma Husada. Pamulang
20