Anda di halaman 1dari 11

PETUNJUK PRAKTIKUM

PENGAMATAN TRIKOMA

Disusun Oleh: Kelompok 3


1. Habba Amalia Khusna (2119710041)

2. Muhayyadah Ayuningsih (2110710049)

3. Nabila Kusumayanti (2110710046)

4. Maulinda Kholifatur Rosidah (2110710050)

5. Sri Wahyuni (2110710051)

PROGRAM STUDI TADRIS IPA

FAKULTAS TARBIYAH

IAIN KUDUS

20
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk trikoma pada setiap daun.
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis trikoma pada setiap daun.
B. Dasar Teori
Organ tumbuhan dibangun oleh berbagai jenis jaringan antara lain
jaringan epidermis, jaringan dasar dan jaringan pengangkut. Jaringan
epidermis merupakan jaringan yang ditemukan pada lapisan terluar atau
jaringan yang terdapat di permukaan setiap organ tumbuhan. Jaringan
epidermis pada umumnya terdiri dari satu lapisan saja namun beberapa
tumbuhan ada yang memiliki banyak lapisan. Secara umum jaringan
epidermis berfungsi sebagai pelindung atau sebagai perantara dengan
lingkungan sekitar. Pada organ daun jaringan epidermis berfungsi untuk
mengatur masuk dan keluarnya oksigen dan karbondioksida. Pada
umumnya jaringan epidermis berbentuk pipih, rapat, dan jaringan
epidermis yang terdapat di daun tidak memiliki kloroplas atau transparan
sehingga tidak menghalangi masuknya cahaya masuk ke jaringan palisade
(Ramdhini 2021).
Pada berbagai species tumbuhan, jaringan epidermis dapat
mengalami modifikasi menjadi trikoma. Trikoma merupakan alat
tambahan pada epidermis baik bersifat uniseluler maupun multiseluler.
Trikoma uniseluler merupakan trikoma yang terdiri dari satu sel,
sedangkan multiseluler merupakan trikoma yang bersel banyak (Fajri
2013). Trikoma merupakan modifikasi jaringan epidermis yang terdiri dari
satu atau lebih sel. Trikoma memiliki bentuk dan ukuran yang sangat
beragam mulai dari bebrapa mikron hingga beberapa sentimeter. Trikoma
memiliki struktur berupa tonjolan, struktur kelenjar, dan duri terdiri atas
sel epidermis atau jaringan subepidermis. Trikoma digunakan dalam
pengelompokkan genus dan spesies pada taksonomi. Trikoma pada
tumbuhan ada yang menghasilkan kelenjar dan ada yang tidak berkelenjar.
Secara empirik tumbuhan yang memiliki banyak trikoma dapat dikenali
dengan meraba permukaan (Idroes 2019).
Dinding trikoma dapat mengandung selulosa, lignin, silika, atau
kalsium oksalat. Trikoma memiliki berbagai bentuk, struktur, dan fungsi.
Berdasarkan fungsinya trikoma dibedakan menjadi trikoma glandular
(yang mengeluarkan sekresi) dan trikoma non glandular (yang tidak
mengeluarkan sekresi). Macam-macam bentuk trikoma non glandular
adalah rambut sisik, rambut bintang (bersel banyak), rambut bercabang
(bersel banyak), dan rambut tunggal. Sedangkan, trikoma glandular adalah
trikoma hidatoda, kelenjar garam, kelenjar madu, dan rambut gatal.
Trikoma ditemukan hampir di semua organ tumbuhan (pada epidermisnya)
yaitu pada daun, batang, akar, biji, dan bunga. Secara morfologi, ada
tidaknya trikoma biasanya diidentikkan dengan bulu-bulu halus yang
terdapat pada permukaan organ tumbuhan. Indikator tumbuhan memiliki
trikoma adalah jika menyentuh tumbuhan tersebut akan terasa kasar, gatal,
lengket, dan berbau menyengat (Arif 2021). Setiap tumbuhan memiliki
tipe trikoma dengan bentuk yang bervariasi tergantung dari jenis
tumbuhannya dan letak dari trikoma yang ada pada organ tumbuhan
tersebut. Keragaman jenis dan bentuk trikoma yang sangat bervariasi antar
spesies memiliki keterkaitan dengan fungsi trikoma yang merupakan
derivate epidermis sebagai pelindung organ daun. bahwa masing-masing
trikoma mempunyai fungsi yang berbeda. Berdasarkan bentuk, ukuran,
kerapatan bentuk dan jenis trikoma juga mempengaruhi terhadap fungsi
dari trikoma dalam perlindungan organ daun suatu tanaman. Dikatakan
bahwa trikoma pada jaringan epidermis mempunyai sifat khusus sebagai
daya pertahanan dari serangga ditentukan oleh adanya glandular atau non
glandular, kerapatan, panjang, bentuk, dan ketegakan dari trikoma (Dewi,
2015).
C. Alat dan Bahan
Alat:
1. Mikroskop
2. Silet
3. Objek glass
4. Cover glass
5. Selotip Bening
6. Kutek Bening

Bahan:

1. Daun waru (Hibiscus tiliaceus)


2. Daun durian (Durio zibethinus)
3. Daun nusa indah (Mussaenda sp)
4. Daun kumis kucing (Orthosiphon stamineus)
5. Daun jagung (Zea mays)
6. Daun Rhoeo discolor
7. Daun Allamanda cathartica

D. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat kegiatan
praktikum berlangsung.
2. Oleskan kutek pada permukaan daun.
3. Tunggu beberapa saat sampai kering.
4. Tempelkan selotip dibagian yang sudah dioleskan kutek pada
permukaan daun.
5. Cabutlah selotip pada permukaan daun.
6. Kemudian letakkan pada object glass.
7. Bahan diamati dibawah mikroskop.
8. Hasil pengamatan dicatat dan didokumentasikan.
E. Data Pengamatan
Tabel Pengamatan

NO Nama Preparasi Gambar Pengamatan Deskripsi


Kingdom: Plantae
1.
Superdivisi: Spermatophyta

Daun Durian Divisi: Magnoliophyta

(Durio zibethinus) Kelas: Magnoliopsida


Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Perbesaran 40x10 Genus: Durio
Spesies: Durio zibethinus Murr.
(Sumber: plant.usda.gov)

Trikoma non-glandular bentuk


sisik
Kerajaan: Plantae
2.
Superdivisi: Spermatophyta

Daun Waru Divisi: Magnoliophyta

(Hibiscus tiliaceus) Kelas: Magnoliopsida


Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Perbesaran 40x10 Genus: Hibiscus
Spesies: Hibiscus tiliaceus L.
(Sumber: plant.usda.gov)

Trikoma non-glandular bentuk


bintang, rambut bercabang serta
bersel banyak.
Kerajaan: Plantae
Superdivisi: Spermatophyta

3. Daun Alamanda Divisi: Magnoliophyta

(Allamanda Kelas: Magnoliopsida


cathartica) Ordo: Gentianales
Famili: Apocynaceae
Genus: Allamanda
Spesies: Allamanda cathartica L.
(Sumber: plant.usda.gov)
Termasuk dalam tipe trikoma
glandular seperti sabit.
Per
besaran 40x10
Kerajaan: Plantae
4.
Superdivisi: Spermatophyta

Adam hawa Divisio: Magnoliophyta

(Rhoeo discolor) Kelas: Liliopsida


Ordo: Commelinales
Famili: Commelinaceae
Perbesaran 10x10 Genus: Rhoeo
Spesies: Rhoeo discolor L.
(Sumber: www.plantamor.com)

Termasuk dalam trikoma tipe


Non-glandular bentuk bintang.
Kerajaan: Plantae
Superdivisi: Spermatophyta

5. Nusa indah Divisi: magnoliophyte

(Mussaenda sp) Kelas: Magnoliopsida


Ordo: Rubiales
Famili: Rubiaceae
Genus: Mussaenda
Perbesaran 40x10
Spesies: Mussaenda sp.
(sumber: www.plantamor.com)

Trikoma ini memiliki tipe trikoma


glandular
Kerajaan: Plantae
Superdivisi: Spermatophyta

Kumis kucing Divisi: Magnoliophyta


Kelas: Magnoliopsida
(Orthosiphon
6. Ordo: Lamiales
stamineus)
Famili: Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
Spesies : Orthosiphon stamineus
Benth.
(sumber: www.plantamor.com)

Trikoma glandular

(Trikoma kelenjar yang memiliki


Perbesaran 100x10 bentuk trikoma multiseluler)
Kerajaan: Plantae
7.
Superdivisi: Spermatophyta

Daun Jagung Divisi: Magnoliophyta


Kelas: liliopsida
(Zea mays)
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Perbesaran 10x10 Genus: Zea.
Spesies: Zea mays L.
(sumber: www.plantamor.com)

Trikma non-glanduler berbentuk


rambut sederhana menyerupai
jarum

F. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan tabel pengamatan di atas, dari ke tujuh spesies tumbuhan ditemukan
jenis trikoma yang berbeda pada lapisan epidermis daunnya. Setiap spesimen
memiliki bentuk trikoma yang berbeda. Ketujuh daun yang diamati yaitu: durian
(Durio zibethinus), waru (Hibiscus tiliaceus), adam hawa (Rhoeo discolor),
alamanda (Allamanda catartica), nusa indah (Mussaeda sp.), kumis kucing
(Orthosiphon stamineus), serta jagung (Zea mays).
Durio zibethinus
Dari hasil pengamatan di bawah mikroskop, ditemukan trikoma yang berjenis non
glandular berbentuk sisik. Trikoma pada daun durian berupa rambut sisik yang
pipih dan bersel banyak (Hartanto Nugroho dkk., 2012). Lapisan trikoma ini
berfungsi mengurangi proses penguapan air sehingga tanaman durian dapat tumbuh
di lingkungan yang kurang menguntungkan. Pada trikoma durian (Durio
zibethinus) bentuknya seperti sisik dengan bagian basal atau tangkai yang tipis
sehingga mudah lepas ketika diraba (Marina Silalahi & Fajar Adinugraha, 2019).

Hibiscus tiliaceus
Pada pengamatan yang dilakukan di bawah mikroskop, ditemukan rambut-rambut
halus yang disebut trikoma yang berbentuk bintang. Daun waru (Hibiscus tiliaceus)
memiliki trikoma jenis non-glandular yang berbentuk seperti bintang (Hidayat,
2013). Selain itu, trikoma daun waru berbentuk rambut yang bercabang
menyerupai bintang serta memiliki banyak sel. Jenis trikoma tanpa kelenjar (non-
glandular) memiliki fungsi untuk melindungi tanaman dari tekanan biotik dan
abiotic, sebagai penghalang terhadap suhu rendah, suhu tinggi, serta pelindung dari
serangan serangga (Tozin et al., 2016).
Rhoeo discolor
Pada pengamatan trikoma daun adam hawa (Rhoeo discolor), ditemukan trikoma tipe
non-glandular yang menyerupai bintang. Saat diamati di bawah mikroskop,
trikoma pada daun Rhoeo discolor berbentuk serabut yang sangat tipis dan hampir
tidak terlihat. Berbeda dengan trikoma pada daun durian (Durio zibethinus) yang
sangat terlihat jelas. Tipe trikoma pada setiap jenis daun akan mempengaruhi
permukaan daun tersebut (Marina Silalahi & Fajar Adinugraha, 2019). Hal tersebut
dapat dibuktikan pada saat diraba, permukaan daun adam hawa lebih halus dari
pada permukaan daun durian.
Allamanda cathartica
Pada pengamatan trikoma daun Allamanda catartica, ditemukan trikoma tipe glandular
menyerupai sabit. Trikoma pada daun ini merupakan rambut sederhana dimana
pada bagian ujung membengkok seperti kail. Selain itu, bentuk trikomanya tidak
dalam posisi tegak, tetapi sedikit merunduk.
Orthosiphon stamineus
Daun orthosiphon sp memiliki bentuk trikoma rambut multiseluler. Di dalam preparat
terlihat jelas bawa dalam satu sel tangkainya, terdapat 4 kepala, yang menandakan
bahwa selnya adalah multiseluler. Selain itu juga ditemukan trikoma bentuk
globoid yang juga multiseluler. Trikoma ini termasuk glanduler karena di dalam
selnya terdapat sistolit.
Zea mays
Daun zee mays memiliki bentuk trikoma non glandular dimana trikomanya memiliki
ciri rambut sederhana dan menyerupai jarum. Trikoma pada daun zee mays
berguna untuk menghindari hama.

G. Pertanyaan
1. Jelaskan perbedaan antara trikoma glandular dan trikoma non glandular!
Trikoma merupakan rambut-rambut halus yang tumbuh dan berasal dari sel-sel
epidermis dengan bentuk, susunan serta fungsi yang bervariasi, trikoma dibagi
menjadi dua, diantaranya yaitu trikoma dengan tipe non
glandular merupakan trikoma uniseluler dan multiseluler, sedangkan trikoma
glandular merupakan trikoma uniseluler pada bagian tangkai dan multiseluler
pada bagian kepala.

2. Sebutkan bentuk trikoma pada setiap helai daun yang telah diamati!

a) Pada daun durian memiliki trikoma non-glandular bentuk sisik.

b) Pada daun waru memiliki trikoma non-glandular bentuk bintang, rambut


bercabang serta ber sel banyak.

c) Pada daun Allamanda memiliki trikoma glandular seperti sabit.

d) Pada daun Adam hawa memiliki trikoma non-glandular bentuk bintang.

e) Pada daun Nusa Indah memiliki trikoma glandular

f) Pada daun Kumis kucing memiliki trikoma glandular berbentuk kelenjar


yang memiliki bentuk trikoma multiseluler.

3. Apakah dalam satu helai daun memiliki bentuk trikoma yang sama?

Iya, pada satu helai daun yang sama rata – rata memiliki bentuk trikoma yang
sama. Bentuk trikoma dalam daun menjadi salah satu cara dalam
pengelompokan jenis tumbuhan.

4. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, apakah setiap tanaman


memiliki trikoma?

Iya, karena trikoma merupakan rambut-rambut halus yang tumbuh dan berasal
dari sel-sel epidermis dengan bentuk, susunan serta fungsi yang bervariasi

5. Sebutkan fungsi trikoma pada daun?

Fungsi trikoma adalah melindungi tumbuhan dari herbivora, panas dan sinar


matahari, juga mengontrol suhu daun dan kehilangan air, sebagai pelindung
dari kerusakan mekanis yang telah terbukti pada tanaman kelapa, untuk
menyerap air dan unsur-unsur hara.

H. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1) Trikoma adalah salah satu dari turunan epidermis atau disebut juga rambut-
rambut yang tumbuh dan berasal dari sel-sel epidermis dengan bentuk, susunan,
dan fungsi yang bervariasi.

2) Trikoma pada jaringan epidermis memiliki sifat khusus sebagai daya pertahanan
serangga, yang ditentukan oleh adanya kelenjar (glandula) atau tidak (non-
glandula), kerapatan, panjang, bentuk, dan ketegakan trikoma. struktur maupun
morfologi trikoma memiliki keragaman yang dapat dijadikan sebagai kunci dari
bantuan marga, spesies, supspesies, dan varietas dari berbagai famili yang
diteliti.

3) Trikoma memiliki bentuk yang bermacam-macam yaitu trikoma tanduk,


trikoma bermbut sisik, bintang, rambut, glandula hair, papilla, seperti benang,
trikoma berambut jarum dan bergerigi.
I. Daftar Pustaka
Arif, Arwin. 2021. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Bandung: CV. Media
Sains Indonesia.

Fajri, Laila. 2013. "Tipe Trikoma dan Stomata Pada Beberapa Species
Hyptis (Labiatae)." Journal EKSAKTA 64.

Dewi, Veni Puspita. 2015. "Studi Trikoma Daun Pada Famili Solanaceae
Sebagai Sumber Belajar Biologi". Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia.

Idroes, Rinaldi. 2019. Skrining Aktivitas Tumbuhan Yang Berpotensi Sebagai


Bahan Antimikroba di Kawasan le Brok (Upflow Geothermal Zone)
Aceh Besar. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.

Ramdhini, Rizki Nisfi. 2021. Anatomi Tumbuhan. Medan: Yayasan Kita


Menulis.

Silalahi, Marina dan Fajar Adinugraha. 2019. Penuntun Praktikum Anatomi,


Fisiologi, dan Perkembangan tumbuhan 1. Jakarta: UKI PRESS.

Hidayat, Z. 2013. Tipe trikoma dan stomata pada daun beberapa species
Hibiscus (Malvaceae). Eksakta.

Shah, R. T., Prasad, K., & Kumar, P. 2016. Maize – A potential source of
human nutrition and helath: A review. Cogent Food & Agriculture.

Anda mungkin juga menyukai