Anda di halaman 1dari 21

MORFOLOGI BUAH DAN BIJI

(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)

MIKARLO
2110514110002
KELOMPOK 3

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ...........................................................................................................i

DAFTAR TABEL....................................................................................................ii

PENDAHULUAN....................................................................................................1

Latar belakang...................................................................................................1
Tujuan...............................................................................................................2

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3

BAHAN DAN METODE........................................................................................7

Waktu dan Tempat............................................................................................7


Alat dan Bahan..................................................................................................7
Alat.............................................................................................................7
Bahan.........................................................................................................7
Prosedur Kerja...................................................................................................8

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................9

Hasil..................................................................................................................9
Pembahasan.....................................................................................................15

KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................17

Kesimpulan.....................................................................................................17
Saran................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Hasil Pengamatan Morfologi Buah Mangga


(Mangifera Indica) .............................................................................................8

2. Hasil Pengamatan Morfologi Buah Strawberi


(Fragaria Ananassa) ..........................................................................................9

3. Hasil Pengamatan Morfologi Buah Nanas


(Ananas Comosus Merr.) ..................................................................................10

4. Hasil Pengamatan Morfologi Polong Kacang Tanah


(Arachis Hypogaea L.)......................................................................................11

5. Hasil Pengamatan Morfologi Biji Jagung


(Zea Mays).........................................................................................................12

6. Hasil Pengamatan Morfologi Biji Nangka


(Artocarpus Integra Merr.)................................................................................13
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Istilah Morfologi berasal dari kata Morphologi (Morphe: bentuk, logos:


ilmu) berarti ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk luar dari tumbuhan,
khususnya tumbuhan berbiji mengenai organ-organ tubuhnya dengan segala
variasinya. Morfologi merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari pemahaman
tentang sistematika tumbuhan. Banyak istilah yang kita jumpai dalam morfologi
sebagai identitas nama atau penunjuk utama dari suatu divisi, anak divisi, kelas,
anak kelas, bangsa/ordo, keluarga/famili, marga/genus, maupun penunjuk
spesies/jenis tumbuhan (Evika, 2005).
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus
dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan
fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Pengertian buah
dalam botani niasa disebut buah sejati, buah seringkali memiliki nilai ekonomi
sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan
berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid (Anshari, 2004).
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap
bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing
mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali
oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala putik.
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni
persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti
sel keduannya (Rumanti, 2009).
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan
pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa
ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu
dinamakan partenokarpi (Parthenocarpy). Buah yang terjadinya dengan cara ini
biasanya tidak mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung

1
2

lembaga, jadi bijinya tidak dapat dijadikan alat perkembangbiakan. Pembentukan


buah dengan cara ini lazim kita dapati pada pohon salak (Salacca edulis L.)
(Iriawati, 2007).
Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau
lembaga, kulit biji dan persediaan makanan cadangan. Dalam biji banyak
tumbuhan, makanan disimpan di dalam lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan
lain, makanan disimpan dalam jaringan di sekelilingnya. Cerita lengkap
mengenai biji harus menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
stamen dan pistil, proses penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan kulit
biji dan perkembangan penyediaan cadangan makanan yang digunakan oleh
tumbuhan muda ketika biji berkecambah (Yuniarsih, 2013).

Tujuan Praktikum

1. Mengetahui, mengidentifikasi dan dapat menggambarkan buah berserta


bagian-bagiannya.
2. Mengetahui, mengidentifikasi dan dapat menggambarkan bagian-bagian biji
dan fungsinya.
TINJAUAN PUSTAKA

Buah (fructus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan


perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah terbentuk setelah terjadi
setelah terjadi peristiwa penyerbukan. Jika penyerbukan berhasil dimana serbuk
sari berhasil mencapai bakal buah maka akan terbentuk buah dan biji. Buah
biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah yakni sebagai pemencar biji
tumbuhan (Sulasmi, 2010).
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut
tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah terjadi
penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera
menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal
buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya
dengan bagian-bagian yang lain (Rosanti, 2011).
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu,
buah semu atau buah tertutup, yaitu buah terbentuk dari bakal buah beserta
bagian-bagian lain bunga, yang perlahan menjadi bagian utama buah ini,
sedangkan buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi dan buah
sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada
bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah
yang berarti (Tjitrosoepomo, 2003).
Biji (stemen) adalah bakal biji (ovum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (Angiospermae) atau
(Magnoliophyta) embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat
bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan (Bambang,
2012).
Pada biji umumnya dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu, kulit
biji (spermodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji atau isi biji. Kulit biji
(spermodermis) berasal dari selaput bakal biji (integumentum), oleh sebab itu
biasanya kulit biji terdiri atas dua lapisan yang pada umumnya dapat ditemukan

3
4

pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae) yaitu, lapisan kulit luar (testa) yang
mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti
kulit, ada yang keras seperti batu atau kayu. Bagian ini merupakan bagian
pelindung utama bagi bagian biji yang dalam, bagian ini juga memperlihatkan
warna dan gambaran yang berbeda-beda. Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya
tips seperti selaput yang seringkali dinamakan kulit ari. Pada pembentukan kulit
biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada
integumentumnya yaitu, bagian jaringan nuselus yang terluar. Pada tumbuhan biji
telanjang (gymnospermae) biji memiliki tiga lapisan yaitu, kulit luar (sarcotesta),
biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian
kuning dan akhirnya menjadi merah. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan
yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah
batu. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, seringkali melekat
erat pada inti biji. Pada kulit luar biji masih ditemukan bagian-bagian lainnya,
seperti sayap (ala), tumbuhan mempunyai alat tambahan yang berupa sayap pada
kulit luar biji, dengan begitu biji tumbuhan dapat dipencarkan oleh angin. Bulu
(coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut halus,
bulu-buku ini mempunyai fungsi seperti sayap. Salut biji (arillus), yang biasanya
berasal dari pertumbuhan tali pusar. Salut biji semu (arillodium), seperti salut biji
tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang
bakal biji (micropyle). Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji yang
merupakan bagian bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar
dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian kulit luar biji. Liang biji
(micropyle), ialah liang kecil bekas masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal
biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini seringkali tumbuh menjadi badan
berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula), jika badan
yang merupakan salut biji, maka disebut salut biji semu (arillodium). Bekas
berkas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen
dengan nuselus. Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya
hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk
(anatropus). Tali pusar (funiculus) merupakan bagian yang menghubungkan biji
5

dengan tembuni jadi merupakan tangkainya biji, inti biji/isi biji (nucleus seminis)
adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya terdiri dari lembaga
(embryo) dan putih lembaga (albumen) (Tjitrosoepomo, 2009).
Buah memiliki kandungan gizi, vitamin, mineral dan serat yang sangat perlu
untuk dikonsumsi setiap hari. Keanekaragaman warna pada buah bukanlah
sekedar pembeda jenis antar buah yang satu dengan yang lainnya. Warna buah
merupakan sumber informasi dari kandungan nutrisinya. Kandungan dan jenis
phytonutrient dalam buah diindikasikan oleh warna buah. Masing-masing
mempunyai manfaat tersendiri untuk tubuh sesuai dengan warnanya
(Komarayanti, 2017).
Biji (semen), yang merupakan perkembangan dari bakal biji, adalah alat
perkembangbiakan utama pada tumbuhan berbiji karena setiap biji mengandung
lembaga (embrio) yang merupakan caloi individu baru. Biji mempunyai tiga
bagian, kulit biji (spermodermis) Kulit biji pada tumbuhan berbiji tertutup
(angiospermae) terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan kulit luar (testa) dan lapisan
kulit dalam (tegmen). Lapisan kulit luar biasanya kuat dengan permukaan yang
bervariasi, sedangkan lapisan kulit dalam bersifat seperti selaput dan sering kali
juga disebut kulit ari. Pada tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae), ada tiga
lapisan kulit biji, yaitu kulit luar (sarcotesta), kulit tengah (sclerotesta) dan kulit
dalam (endotesta). Kulit luar biasanya tebal berdaging berwarna hijau saat masih
muda dan akan menjadi kuning dan akhirnya merah. Kulit tengah merupakan
lapisan yang kuat, keras dan berkayu. Kulit dalam umumnya tipis seperti selaput
seringkali melekat pada inti biji (Tjitrosoepomo, 2003).
Tali pusar atau yang disebut penggantung biji memiliki bentuk yang
bervariasi dan pada umumnya akan mengering dan lepas jika biji telah tua. Inti
biji (nucleus seminis) dibedakan menjadi dua, yaitu lembaga (embrio) yang
meliputi akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon), batang lembaga
(kaulikula) yang dibedakan menjadi hipokotil dan epikotil, pucuk lembaga
(plumula) yang merupakan daun yang pertama kali terbentuk di ujung batang
lembaga. Putih lembaga (albumen) yang mengandung cadangan makanan untuk
6

pertumbuhan kecambah sebelum memiliki kemampuan membuat makanan sendiri


(Ballor, 2010).
METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 18 April 2022 pukul 14.40 –
selesai WITA. Dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting.

Alat dan Bahan

Alat

Buku Gambar. Buku Gambar digunakan sebagai alat untuk menggambar


objek praktikum.
Pisau. Pisau digunakan sebagai alat untuk memotong objek praktikum.
Alat Tulis. Alat Tulis digunakan sebagai alat untuk menulis laporan.
Lembar Laporan Sementara. Lembar Laporan Sementara digunakan
sebagai alat untuk acuan atau referensi laporan mingguan.

Bahan

Buah Mangga (Mangifera indica). Digunakan sebagai objek praktikum.


Buah Strawberi (Fragaria ananassa). Digunakan sebagai objek
praktikum.
Buah Nanas (Ananas comosus Merr.). Digunakan sebagai objek
praktikum.
Polong Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Digunakan sebagai objek
praktikum.
Biji Jagung (Zea mays). Digunakan sebagai objek praktikum.
Biji Nangka (Artocarpus integra Merr.). Digunakan sebagai objek
praktikum.

7
8

Prosedur Kerja

Prosedur kerja praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Menyiapkan alat yang digunakan dan bahan yang akan diamati.
2. Pada pengamatan morfologi biji, masing-masing biji dibelah melintang atau
vertikal.
3. Mengamati bagian-bagian buah dan biji tanaman.
4. Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat
dilihat pada beberapa tabel berikut :

Tabel 1. Hasil Pengamatan Morfologi Buah Mangga (Mangifera Indica)

Gambar

Buah Mangga (Mangifera Indica)


Mesocarpium

Keterangan
 Buah sejati tunggal
 Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus)
 Terdapat tiga lapisan kulit yaitu kulit luar (exocarpium atau
epicarpium), kulit tengah (mesocarpium), dan kulit dalam
(endocarpium)
 Mempunyai tangkai buah, kulit buah, dan daging buah
 Termasuk biji dikotil

9
10

Tabel 2. Hasil Pengamatan Morfologi Buah Strawberi (Fragaria Ananassa)

Gambar

Buah Strawberi (Fragaria Ananassa)

Keterangan
 Buah semu ganda
 Terdapat tiga lapisan kulit yaitu kulit luar (exocarpium atau
epicarpium), kulit tengah (mesocarpium), dan kulit dalam
(endocarpium)
 Termasuk biji monokotil
11

Tabel 3. Hasil Pengamatan Morfologi Buah Nanas (Ananas Comosus Merr.)

Gambar

Buah Nanas (Ananas Comosus Merr.)

Keterangan
 Buah sejati majemuk
 Terdapat tiga lapisan kulit yaitu kulit luar (exocarpium atau
epicarpium), kulit tengah (mesocarpium), dan kulit dalam
(endocarpium)
 Mempunyai tangkai buah, kulit buah, dan daging buah
12

Tabel 4. Hasil Pengamatan Morfologi Polong Kacang Tanah


(Arachis Hypogaea L.)

Gambar

Polong Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.)

Keterangan
 Sejati tunggal kering (siccus)
 Terdapat dua lapisan kulit yaitu kulit luar (exocarpium atau epicarpium)
dan kulit dalam (endocarpium)
 Inti biji terdiri dari embrio dan cadangan makanan (endosperm)
 Biji dikotil
13

Tabel 5. Hasil Pengamatan Morfologi Biji Jagung (Zea Mays)

Gambar

Biji Jagung (Zea Mays)

Keterangan
 Biji monokotil
 Biji yang tertutup (angiospermae)
 Terdiri dari lapisan kulit luar (testa) dan lapisan kulit dalam (tagmen)
 Inti biji terdiri dari embrio dan cadangan makanan (endosperm)
14

Tabel 6. Hasil Pengamatan Morfologi Biji Nangka (Artocarpus Integra Merr.)

Gambar

Biji Nangka (Artocarpus Integra Merr.)

Keterangan
 Biji dikotil
 Biji yang tertutup (angiospermae)
 Terdiri dari lapisan kulit luar (testa) dan lapisan kulit dalam (tagmen)
 Inti biji terdiri dari embrio dan cadangan makanan (endosperm)
15

Pembahasan

Buah (fructus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan


perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus
dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan
fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Pada saat
pembuahan, tabung sari memasuki kantung embrio melalui mikrofil dan
menempatkan dua buah inti gamet jantan padanya.
Biji dalam bahasa latin adalah semen yaitu bakal biji (ovulum) dari
tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji
merupakan embrio/tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan
lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Buah mangga (Mangifera Indica) termasuk buah sejati tunggal berdaging
(carnosus), dinding buah ini terdiri dari tiga lapisan yaitu kulit luar (exocarpium
atau epicarpium), kulit tengah (mesocarpium), dan kulit dalam (endocarpium).
Bagian-bagian buah mangga ini terdiri atas tangkai buah, kulit buah, dan daging
buah.
Buah strawberi (Fragaria Ananassa) termasuk buah semu ganda, dinding
buah ini terdiri dari tiga lapisan yaitu kulit luar (exocarpium atau epicarpium),
kulit tengah (mesocarpium), dan kulit dalam (endocarpium).
Buah nanas (Ananas Comosus Merr.) termasuk buah sejati majemuk,
dinding buah ini terdiri dari tiga lapisan yaitu kulit luar (exocarpium atau
epicarpium), kulit tengah (mesocarpium), dan kulit dalam (endocarpium).
Bagian-bagian buah nanas ini terdiri atas tangkai buah, kulit buah, dan daging
buah.
Polong kacang tanah (Arachis Hypogaea L.) termasuk biji dikotil. Polong
kacang tanah terdiri atas dua lapisan yaitu kulit luar (exocarpium atau epicarpium)
dan kulit dalam (endocarpium). Inti biji polong kacang tanah ini terdiri dari
embrio dan cadangan makanan (endosperm).
16

Biji jagung (Zea Mays) termasuk biji monokotil. Biji jagung ini termasuk
biji yang tertutup (angiospermae). Lapisannya terdiri dari lapisan kulit luar
(testa) dan lapisan kulit dalam (tagmen). Inti biji jagung ini terdiri dari embrio
dan cadangan makanan (endosperm).
Biji nangka (Artocarpus Integra Merr.) termasuk biji dikotil. Biji nangka
ini termasuk biji yang tertutup (angiospermae) yang terdiri dari lapisan kulit luar
(testa) dan lapisan kulit dalam (tagmen). Inti biji nangka ini terdiri dari embrio
dan cadangan makanan (endosperm).
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Buah sejati tunggal berdaging yaitu buah mangga, buah semu ganda yaitu
buah strawberi, buah sejati majemuk yaitu buah nanas, buah sejati tunggal
yaitu polong kacang tanah.
2. Memiliki tiga lapisan yaitu, buah mangga, buah strawberi, buah nanas.
3. Memiliki dua lapisan yaitu kacang tanah, biji jagung, dan biji nangka.
4. Memiliki bagian-bagian tangkai buah, kulit buah dan daging buah yaitu buah
mangga, buah strawberi, buah nanas.
5. Terdiri dari embrio dan cadangan makanan (endosperm) yaitu polong kacang
tanah, biji jagung dan biji nangka.
Saran

Saran dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Materi yang disampaikan oleh praktikan sudah cukup jelas.


2. Sebaiknya waktu saat menjelaskan materi praktikumnya lebih lama lagi agar
peserta praktikum paham.

17
DAFTAR PUSTAKA

Anshari. 2004. Biologi Reproduksi Tanaman Buah-Buahan Komersial.


Bayumedia Publishing. Malang.

Bambang. 2012. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.

Ballor. 2010. Peranan Air Dalam Perkecambahan Biji. Jakarta.

Evika. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. UIN Press. Jakarta.

Iriawati. 2007. Anatomi Bunga, Buah, dan Biji. ITB. Bandung.

Komarayanti. 2017. Ensiklopedia Buah-Buahan Lokal Berbasis Encyclopedia Of


Local Fruits Based On Natural. Journal Of Biology and Biology
Learning, 2(1), 61-75.

Rumanti. 2009. Petunjuk Praktikum Morfologi Tumbuhan. Jurusan Pendidikan


Biologi FPMIPA IKIP. Bandung.

Rosanti. 2011. Morfologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.

Sulasmi. 2010. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.

Widya. 2012. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Sebelas Maret. Jawa Tengah.

Yuniarsih. 2013. Penuntun Praktikum Mata Kuliah Teknologi Benih. Fakultas


Pertanian UNIB. Bengkulu.

18

Anda mungkin juga menyukai