Anda di halaman 1dari 13

MORFOLOGI TUMBUHAN TENTANG BUAH

MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN


BUAH
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Morfologi Tumbuhan
Yang Diampuh Oleh Dr. Endang Sri Dewi HS.SP.M.Sc

Di susun oleh
Silka sri atto 92211407133030
Jelfian kamawo 92211407133007
Ayatullah khairi 92211407133003
Hikmal apriansyah 92211407133004
Yuyun korino kalehi 92211407133005

PRODI PENDIDIKAN agroteknologi


Fakultas pertanian universitas sintuwu maroso
2023
KATA PENGANTAR
            Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
menganugerahkan rahmat, karunia serta Ridha-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah tentang ”Buah”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah
morfologi tumbuhan. Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi yang kemudian
bermanfaat bagi kita.
Selama mengerjakan tugas makalah ini, kami telah banyak menerima bimbingan dan saran-
saran dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih
yang setulusnya kepada:
Dosen pembimbing yang telah memberikan kami pengarahan, nasihat dalam pembuatan
makalah ini.
Orang tua yang telah memberikan dorongan dan semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini.
Rekan-rekan serta semua pihak yang tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami berharap makalah ini dapat berguna dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya. Kami mengharapkan kritik dan saran untuk kemajuan di masa-masa mendatang.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGHANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................
1
1.3 Tujuan................................................................................................................................. 2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 ....................................................................... 3
2.2 M............................................... 3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................... 9
3.2 Saran...................................................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah
berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal
biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni
berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di
kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang
berisi sperma.
Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi
persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam
bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini
melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan
kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal
biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi
berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan
keras (pada buah geluk atau nux).
B.     Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan buah?
2.     Apa saja ikhtisar tentang buah?
3.    Apa saja penggolongan buah semu?
4.    Apa saja penggolongan buah sejati?
5.    Apa itu buah sejati tunggal?
6.    Bagaimana penggolongan Ikhtisar buah sejati tunggal yang kering?
7.    Bagaimana penggolongan Ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging?
8.    Apa yang dimaksud dengan buah sejati majemuk?

C.   Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian dari buah.
2.    Untuk mengetahui tentang ikhtisar buah.
3.    Untuk mengetahui penggolongan buah semu.
4.    Untuk mengetahui penggolongan buah sejati.
5.    Untuk mengetahui tentang buah sejati tunngal.
6.    Untuk mengetaui penggolongan ikhtisar buah sejati tunggal yang kering.
7.    Untuk mengetaui penggolongan ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging.
8.    Untuk mengetahui pengertian dari buah sejati majemuk.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.     BUAH (FRUCTUS)
Gembong (1958:258) menyatakan bahwa jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan
kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal
biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Pada pembentukan buah ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan
merupakan suatu bagian buah. Sedang umumnya setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan
bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri
dengan disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula
seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.
Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur melainkan ikut tumbuh dan
tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan buah itu sendiri, jadi tidak merupakan
suatu bagian buah yang penting, misalnya:
1.    Daun-daun pelindung. Pada jagung daun – daun pelindung bunga betina tidak gugur, dan kita
kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot)
2.    Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut
merupakan bagian buah
3.    Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yang kita
kenal sebagai rambut jagung, juga pada semua macam jambu, masih dapat kita lihat tangkai
kepala putik di bagian ujung buah
4.    Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis. Yang sekaligus
dapat pula menunjukan jumlah daun buah dan jumlah ruangan dalam buah manggis tadi.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah atau paling banyak padanya terdapat
sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumya adalah buah yang tidak
terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah
sejati atau buah sungguh.
Kecuali bakal buahnya sering kali terjadi, bahwa ada bagian bunga ikut mengambil
bagian dalam pembentukan buah, bahkan sering kali merupakan bagian buah yang paling
menarik perhatian. Dalam pembicaraan sehari-hari buahnya yang benar sering kali tidak dikenal
lagi. Apa yang dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian rupa,
sehingga menjadi bagian buah yang penting. Buah yang demikian dinamakan buah palsu atau
buah semu (Fructus spurius). Pada buah semu buah dinamakan : partenokarpi (Parthnocarpy)
buah yang terjdinya dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji atau jika ada bijinya biji itu
tidak mengandung lembaga, jadi bijinya tak dapat dijadikan alat perkembangbiakan.
Pembentukan buah dengan cara ini lazim kita dapati pada pohon pisang.

B. Ikhtisar  Tentang Buah


Mengingat uraian diatas, buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua
golongan, yaitu:
1.    Buah semu ataubuah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-
bagian lain pada bunga itu, yang malahan akan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar,
lebih menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat
dimakan) sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
2.    Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah dan jika ada bagian
bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.

C.   Penggolongan Buah Semu


            Buah semu dapat dibedakan dalam:
1.    Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada
buah ini selain bakal buah ada bagian lain buanga yang ikut membentuk buah. Misalnya :
a.    Tangkai bunga. Pada buah jambu monyet (anacardium occidentale L.)
b.    Kelopak bunga pada buah ciplukan (physalis minima L.)

2.    Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas
satu sama lain dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah. Tetapi disamping itu
ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh. Dan merupakan bagian buah yang menyolok
(dan sering kali berguna). Misalnya buah arbe (Fragraria vesca L.)
3.    Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari
luar tampak seperti satu buah saja. Misalnya buah nangka (artocarpus intrega merr.) dan
keluwih (artocarpus communis forst) yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan
berdaging. Beserta daun – daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain.
Hingga merupakan kulit buah semu ini. Juga buah lo (ficus glomerata roxb) dan buah beringin
(ficus benjamin L) adalah buah semu majemuk yang terjadi dari dasar bunga bersama yang
berbentuk seperti periuk atau bulat dengan buah – buah yang sesungguhnya di sebelah
dalamanya.
D.Penggolongan Buah Sejati
Sama halnya dengan buah semu, buah sejati pertama-tama dapat dibedakan lebih
dahulu dalam  golongan, yaitu:
1.    Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja.
Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih. Dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah
dengan satu atau banyak ruangan. Misalnya :
a.    Buah mangga (mangifera indica L.) mempunyai satu ruang dengan satu biji.
b.    Buah pepaya (caricapapaya L.) yang terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan
banyak biji
c.    Buah durian (durio zibethinus murr) yang terdiri atas beberapa daun buah. Mempunyai beberapa
ruang dan dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji
2.    Buah sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah ang bebas satu
sama lain dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah. Misalnya pada cempaka (michelia
champaca bail)
3.    Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk yang masing-masing
bunganya mendukung satu bakal buah. Tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul. Sehingga
seluruhnya tampak seperti satu buah saja. Mialnya pada pandan (pandanus tectorius sol)

E.    Buah Sejati  Tunggal


               Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu:
1.    Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan
mengayu seperti kulit yang kering. Misalnya buah kacang tanah (arachis hypogaea L), padi
(oryza sativa L) dll
2.    Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal
berdaging. Dinding buah seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan, yaitu:
a.    Kulit luar merupakan lapisan tipis, tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kulit, dengan
permukaan yang licin.
b.    Kulit tengah biasanya tebal berdaging atau berserat dan jika lapisan ini dapat dimakan maka
lapisan inilah yang dinamakan daging buah (sarcocarpium). Misalnya pada mangga (mangifera
indica L)
c.    Kulit dalam, yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan
keras. Misalnya pada kenari (canarium commune L) dan kelapa (cocos nucifera L)

F.Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Kering


                        Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam:
1.    Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalo masak tidak
pecah. Contoh-contoh dari golongan ini ialah:
a.    Buah padi (cariopsis), yang dinamakan buah padi adalah buah berdinding tipis, mengandung
satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji, sedang kulit biji ini kadang-kadang
berlekatan pula dengan bijinya. Pada buah yang demikian ini orang sering kali tidak
membedakan buah dengan biji. Misalnya buah padi (oryza sativa), jagung (zea mays). Sebutir
gabah atau sebutir jagung yang sehari – hari kita namakan biji sebenarnya adalah buah.
b.    Buah kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu, tidak pecah, dinding buahnya tipis,
berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan. Misalnya buah bunga matahari
(helianthus annuus L), buah bunga pagi sore (mirabilis jalapa L)
c.    Buah keras (nux), seperti buah kurung, yang sering kali hanya dibedakan dari buah kurung
karena buah ini mempunyai kulit buah yang kaku atau keras berkayu. Ada pula yang
membedakan dengan buah kurung menurut sifat aslinya bakal buah asalnya, kalau semua
berasal dari bakal buah beruang satu disebut buah kurung, jika semula berasal dari bakal buah
yang beruang banyak tetapi kemudian semua ruang lebur menjadi satu disebut buah keras.
Misalnya pada buah sarangan (castanea argentea Bl)
d.    Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat
tambahan berupa sayap, yang menyebabkan buah dapat beterbangan jika tertiup angin, seperti
misalnya pada warga suku diptericarpaceae.
2.    Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak lebih dari satu biji dan jika masak dapat
pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa hingga biji
terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
a.    Buah berbelah (schixocarpium), buah ini mempunai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu
biji. Jika buah masak buah pecah menjadi beberapa bagian dan tiap bagian buah (mericarpium)
mempunai sifat seperti suatu buah kurung (achenium) atau buah keras (nux), jadi biji tetap
didalam ruangan , tidak dapat keluar. Mengingat jumlahnya ruangan (jika pecah menjadi
beberapa bagian buah), buah berbuah dapat dibedakan lagi dalam:
1.    Buah berbelah dua (diachenium), jika masak menjadi dua bagian buah, masing-masing bersifat
sebagai suatu buah kurung yang hanya mengandung satu biji didalamnya, misalnya pegagan
( Centellla aslatica Urb).
2.    Buah berbelah tiga (triachenium), jika masak pecah menjadi tiga bagian buah, misalnya
pada Trapaeolum majus L.
3.    Buah berbelah empat (Tetrachenium), jika masak maka akan pecah menjadi empat bagian buah
misalnya selasih (Ocimum basilicum L.).
b.    Buah kendaga (rhegma), buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah
kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya. Tiap bagian buah
terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejumlah daun buah yang sesuai
dengan jumlah ruangan (kendaga) yang terdapat dalam buah itu. Menurut jumlah kendaganya
buah ini dapat dibedakan lagi dalam:
1.    Buah berkendaga dua (dicoccus), buah ini jika masak pecah menjadi dua bagian buah, masing-
masing pecah lagi dan mengeuarkan satu biji.
2.    Buah berkendaga tiga (tricoccus), kalau masak pecah menjadi tiga bagian, masing-masing pecah
dan mengeluarkan satu biji.
3.    Buah berkendaga lima (pentacoccus), memiliki lima bagian buah, masing-masing dengan satu
biji.
c.    Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandug banyak biji, terdiri atas sati
atau beberapa daun buah. Jika masak lalu pecah , tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama
melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
1.    Buah bumbung (folliculus), buah ini tersusun atas sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan
dengan banyak biji didalamnya, jarang sekali hanya mempunyai satu biji.
2.    Buah polong (legumen), buah ini terbentuk dari satu daun buah pula dan mempunyai satu
ruangan atau lebih (karena adanya sekat-sekat semu).
3.    Buah lobak atau polong semu (siliqua), buah ini tersusun atas dua daun buah, mempunyai satu
ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya. Buah ini membentuk sekat semu,
sehingga kedua tembuni pada perlekatan daun buah terpisah oleh sekat semu tadi dan oleh
sekat semu itu buah lalu terbagi menjadi dua ruangan, masing-masing dengan dua tembuni.
4.    Buah kotak sejati (capsula), buah ini terjadi dari dua daun buah atau lebih dan mempunyai
ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah ini jika sudahn masak juga
membuka, hingga biji yang ada didalamnya dapat keluar.
G   Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Kering
                        Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam:
1.    Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalo masak tidak
pecah. Contoh-contoh dari golongan ini ialah:
a.    Buah padi (cariopsis), yang dinamakan buah padi adalah buah berdinding tipis, mengandung
satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji, sedang kulit biji ini kadang-kadang
berlekatan pula dengan bijinya. Pada buah yang demikian ini orang sering kali tidak
membedakan buah dengan biji. Misalnya buah padi (oryza sativa), jagung (zea mays). Sebutir
gabah atau sebutir jagung yang sehari – hari kita namakan biji sebenarnya adalah buah.
b.    Buah kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu, tidak pecah, dinding buahnya tipis,
berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan. Misalnya buah bunga matahari
(helianthus annuus L), buah bunga pagi sore (mirabilis jalapa L)
c.    Buah keras (nux), seperti buah kurung, yang sering kali hanya dibedakan dari buah kurung
karena buah ini mempunyai kulit buah yang kaku atau keras berkayu. Ada pula yang
membedakan dengan buah kurung menurut sifat aslinya bakal buah asalnya, kalau semua
berasal dari bakal buah beruang satu disebut buah kurung, jika semula berasal dari bakal buah
yang beruang banyak tetapi kemudian semua ruang lebur menjadi satu disebut buah keras.
Misalnya pada buah sarangan (castanea argentea Bl)
d.    Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat
tambahan berupa sayap, yang menyebabkan buah dapat beterbangan jika tertiup angin, seperti
misalnya pada warga suku diptericarpaceae.

2.    Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak lebih dari satu biji dan jika masak dapat
pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa hingga biji
terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
a.    Buah berbelah (schixocarpium), buah ini mempunai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu
biji. Jika buah masak buah pecah menjadi beberapa bagian dan tiap bagian buah (mericarpium)
mempunai sifat seperti suatu buah kurung (achenium) atau buah keras (nux), jadi biji tetap
didalam ruangan , tidak dapat keluar. Mengingat jumlahnya ruangan (jika pecah menjadi
beberapa bagian buah), buah berbuah dapat dibedakan lagi dalam:
1.    Buah berbelah dua (diachenium), jika masak menjadi dua bagian buah, masing-masing bersifat
sebagai suatu buah kurung yang hanya mengandung satu biji didalamnya, misalnya pegagan
( Centellla aslatica Urb).
2.    Buah berbelah tiga (triachenium), jika masak pecah menjadi tiga bagian buah, misalnya
pada Trapaeolum majus L.
3.    Buah berbelah empat (Tetrachenium), jika masak maka akan pecah menjadi empat bagian buah
misalnya selasih (Ocimum basilicum L.).
4.    Buah berbelah banyak (Polyachenium), jika masak makan akan pecah menjadi banyak.
b.    Buah kendaga (rhegma), buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah
kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya. Tiap bagian buah
terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejumlah daun buah yang sesuai
dengan jumlah ruangan (kendaga) yang terdapat dalam buah itu. Menurut jumlah kendaganya
buah ini dapat dibedakan lagi dalam:
1.    Buah berkendaga dua (dicoccus), buah ini jika masak pecah menjadi dua bagian buah, masing-
masing pecah lagi dan mengeuarkan satu biji.
2.    Buah berkendaga tiga (tricoccus), kalau masak pecah menjadi tiga bagian, masing-masing pecah
dan mengeluarkan satu biji.
3.    Buah berkendaga lima (pentacoccus), memiliki lima bagian buah, masing-masing dengan satu
biji.
c.    Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandug banyak biji, terdiri atas sati
atau beberapa daun buah. Jika masak lalu pecah , tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama
melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
1.    Buah bumbung (folliculus), buah ini tersusun atas sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan
dengan banyak biji didalamnya, jarang sekali hanya mempunyai satu biji.
2.    Buah polong (legumen), buah ini terbentuk dari satu daun buah pula dan mempunyai satu
ruangan atau lebih (karena adanya sekat-sekat semu).
3.    Buah lobak atau polong semu (siliqua), buah ini tersusun atas dua daun buah, mempunyai satu
ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya. Buah ini membentuk sekat semu,
sehingga kedua tembuni pada perlekatan daun buah terpisah oleh sekat semu tadi dan oleh
sekat semu itu buah lalu terbagi menjadi dua ruangan
H.   Buah Sejati Majemuk
Buah sejati majemuk berasal dari satu bunga majemuk, jadi merupakan kumpulan
banyak buah yang masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang-kadang buah majemuk
nampaknya seperti satu buah saja. Sama halnya dengan buah sejati ganda kita dapat
membedakan :
Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga majemuk
membentuk suatu buah buni, seperti terdapat pada nanas (Ananas comosus merr.) pada buah
nanas pembentukan buah ikut pula mengambil bagian-bagian daun pelindung dan daun-daun
tendabunga sehingga keseluruhanya nampak sebagai satu buah saja.
Buah batu majemuk yang misalnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius Sol.).
pada pandan rangkaian bunga betina setelah mengalami penyerbukan berubah menjadi buah
batu majemuk, yang masih kelihatan sebelah luar nya bahwa kelompokan buah itu adalah
kumpulan banyak buah. Masing-masing memiliki kiulit buah dengan tiga lapisan tengah yang
berserabut hingga terapungdan dapat dipencarkan oleh air.
Buah kurung majemuk terdapat pada bunga matahari (Helianthus annus L.). bunga
tumbuhan ini meruoakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi dan
bunga majemuk yang terdiri dari bunga-bunga mandul ditepi dan ditengah  dan karna tiap bunga
yang subur setelah penyerbukan berubah menjadi sebuah buah kurung maka seluruh bunga
akan berubah menjadi suatu buah kurung majemuk.    
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka
bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan
tumbuh menjadi biji.
B.  Saran
            Kami menyadari dalam penyusunan dan penjelasan yang ada di dalam makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami menyarankan untuk dilakukan suatu
pengkajian yang lebih mendalam mengenai materi ini. Dan demi perbaikan makalah kami
selanjutnya kami mohon saran dan ktitik pembaca yang tentunya membangun. Demikianlah hasil
karya tulis kami yang terangkum dalam suatu makalah semoga bermanfaat dan akhirnya kami
ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai