Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIKUM

MORFOLOGI TUMBUHAN
TPB 18116/ 1 SKS
BUAH DAN BIJI

Dosen pengampu:
Ita, S.Pd., M.Pd.

Asisten Dosen:
Muhammad Hazimi
Puteri Ameliani Alicia Wijaya

Oleh:
Hayyatun Najema
NIM 210101110061
Kelompok IV

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARBARU


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
BANJARBARU
DESEMBER 2022
PRAKTIKUM IX
BUAH DAN BIJI

Tujuan : Mengenal berbagai macam buah dan biji.


Hari, Tanggal : Rabu, 21 Desember 2022
Tempat : Lokal 3.5 saintek UIN Antasari Banjarbaru

A. ALAT DAN BAHAN


1. Alat :
a. Baki/nampan
b. Alat tulis
c. Lup
2. Bahan :
a. Buah jambu biji (Psidium guajava L.)
b. Buah pinang (Areca catechu L.)
c. Buah salak (Salacca zalacca)
d. Buah nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk)
e. Buah pepaya (Carica papaya L.)
f. Buah kacang panjang (Vigna unguiculata ssp. Sesquipedalis)
g. Buah ciplukan (Passiflora foetida L.)
h. Buah karet (Hevea brasiliensis Muell.)
i. Buah pisang (Musa paradisiaca L.)
j. Buah mentimun (Cucumis sativus L.)
k. Buah jeruk (Citrus sp.)
l. Buah nanas (Ananas comocus)
m. Buah srikaya (Annona squamosa L.)
n. Buah ketapang (Terminalia catappa)
B. CARA KERJA
Mengamati dan menentukan:
1. Buah sejati
a. Buah sejati tunggal : buah sejati tunggal kering (satu biji,banyak biji),
buah sejati tunggal berdaging.
b. Buah sejati ganda : buah kurung ganda, buah batu ganda, buah
bumbung ganda, buah buni ganda.
2. Buah semu : semu tunggal, semu ganda, semu majemuk.
3. Menggambar hasil pengamatan dan memberikan keterangan

C. TEORI DASAR
Menurut Campbell (2011), bunga buah (Fructus) adalah organ pada
tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah
(ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan
bentuk tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai
pemencar biji tumbuhan. Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga
selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang
umumnya segera setelah terjadi penyerbukan pembuahan bagian-bagian bunga
selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan
tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala
putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.
Menurut Syaiful (2011), bagian-bagian bunga yang kadang-kadang
tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak
mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian
buah yang penting, misalnya:
a. Daun-daun pelindung pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak
gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung
b. Daun-daun kelopak pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat
kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
c. Tangkai kepala putik juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya
pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung semua macam jambu,
masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
d. Kepala putik buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis,
sekaligus dapat pula menunjukkan jumlah daun buah dan jumlah ruangan
dalam buah manggis tadi.
Menurut Arif (2009), buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah,
atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya
telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi
merupakan buah yang telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan
buah sejati atau buah sungguh. Kecuali bakal buahnya sendiri sering kali
terjadi, bahwa ada bagian bunga ikut mengambil bagian dalam pembentukan
buah, bahkan sering merupakan bagian buah yang paling menarik perhatian.
Dalam pembicaraan sehari-hari buahnya yang benar sering kali tidak dikenal
lagi. Apa yang dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berubah
sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Buah yang
demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spurius). Pada buah
semu buah yang sesungguhnya sering kali tidak kelihatan (tertutup), karena itu
sering kali buah semu dinamakan buah tertutup (fructus clausus). Perkecualian
tetap ada, misalnya jambu mete, buah yang sebenarnya (yang menghasilkan
metenya) tetap kelihatan.
Menurut Bambang (2012), setelah terjadi penyerbukan yang diikuti
dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah dan bakal biji tumbuh
menjadi biji. Bagi tumbuhan biji (spermatophyta), biji ini merupakan alat
perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru
(lembaga). Dengan dihasilkannya biji, maka tumbuhan dapat mempertahankan
jenisnya dan dapat pula menyebar ke lain tempat. Buah yang terbentuk tanpa
melalui proses polinasi dan fertilisasi disebut buah partenokarpi, yang tidak
memiliki biji. Partenokarpi lebih bermanfaat bagi peningkatan kualitas dan
produksi buah, khususnya pada jenis tanaman komersil (hortikultura).
Partenokarpi buatan dapat diinduksi melalui aplikasi zat pengatur tumbuh
seperti giberelin.
Menurut Esmisari (2008), secara umum ada dua macam jenis buah, yaitu
buah sejati (buah sungguh) dan buah semu. Buah sejati adalah buah yang
terbentuk dari bakal buah.Pada buah sejati seluruh jaringannya berasal dari
bakal buah. Pada buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal
kering, buah sejati basah dan buah sejati ganda. Buah sejati tunggal kering
contohnya buah padi, jagung dan buah bunga matahari. Buah sejati tunggal
basah contohnya buah mangga, alpukat, semangka dan papaya. Buah sejati
ganda adalah buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal
buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas,
namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Buah
sejati ganda dibedakan menjadi empat jenis buah kurung ganda, buah batu
ganda, buah bumbung ganda dan buah buni ganda. Buah semu adalah buah
yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain dari bunga. Contoh
buah semu adalah arbei, nangka dan jambu mede. Bagian yang kita makan
adalah daun-daun bunga (tenda bunga) yang tumbuh bersatu, menjadi tebal
berdaging, manis dan berbau harum. Dinding buah yang sesungguhnya
terdapat didalamnya.
Menurut Evika (2005), buah dapat pula dibedakan menjadi tiga yaitu,
buah tunggal, buah agregat, dan buah majemuk (buah berganda). Buah tunggal
yaitu bila buah dibentuk oleh satu bakal buah, misalnya buah mangga. Buah
agregat yaitu bila buah dibentuk oleh satu bakal buah dari satu bunga. Buah
majemuk yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga,
misalnya buah nanas dan buah nangka. Biji merupakan struktur kompleks,
terdiri dari embrio atau lembaga, kulit biji dan persediaancadangan makanan.
Dalam beberapa biji pada tumbuhan, makanan disimpan di dalam lembaga biji
itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan disimpan dalam jaringan di
sekililingnya. Biji adalah organ yang sangat menentukan kelangsungan
generasi suatu jenis tumbuhan di alam. Bentuk dan ukuran biji, baik antar jenis
maupun di dalam jenisnya sendiri sangat beragam.
E. ANALISIS
1. Buah jambu biji (Psidium guajava L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan buah jambu biji termasuk buah
sejati tunggal, buah jambu biji memiliki tipe buah tunggal dan termasuk
buah berry (buni), yaitu buah yang daging buahnya dapat dimakan. Buah
jambu biji memiliki kulit buah yang tipis dan permukaannya halus sampai
kasar. Buah jambu biji memiliki variasi baik dalam bentuk buah, ukuran
buah, warna daging buah maupun rasanya, bergantung pada varietasnya.
Buah jambu biji memiliki warna daging buah yang bervariasi. Bila kulitnya
dikelupas akan terlihat bagian dalam batang yang berwarna hijau. Daging
dalamnya bertekstur lunak, dan berwarna lebih gelap dan berasa lebih manis
dibanding daging luarnya secara normal dipenuhi biji-biji yang keras
berwarna kuning.
Menurut Cahyono (2010), morfologi tanaman jambu biji (Psidium
guajava L.) memiliki batang muda berbentuk segi empat, sedangkan batang
tua berkayu keras dengan warna cokelat. Permukaan batang licin dengan
lapisan kulit yang tipis dan mudah terkelupas. Bila kulitnya dikelupas akan
terlihat bagian dalam batang yang berwarna hijau, Arah tumbuh batang
tegak lurus dengan percabangan. Bunga jambu biji (Psidium guajava L.)
memiliki tipe benang sari polyandrous yang artinya benang sari saling bebas
tidak berlekatan. Benang sari berwarna putih dengan kepala sari yang
berwarna krem. Putik berwarna putih kehijauan dengan bentuk kepala putik
yang bercuping. Benang sari memiliki panjang antara 0,5–1,2 cm,
sedangkan jumlah benang sari antara 180–600. Tipe perlekatan kepala sari
terhadap tangkai sari bersifat basifix yang artinya perlekatan terdapat di
bagian pangkal kepala sari. Kedudukan bakal buah pada jambu biji adalah
inferior (tenggelam) tipe plasentasi bakal buah axile. Ada keterkaitan antara
diameter bunga dengan jumlah benang sari, semakin besar diameter bunga
maka semakin banyak jumlah benang sarinya.
Menurut Panhwar (2005), buah jambu biji memiliki tipe buah
tunggal dan termasuk buah berry (buni), yaitu buah yang daging buahnya
dapat dimakan. Buah jambu biji memiliki kulit buah yang tipis dan
permukaannya halus sampai kasar. Bentuk buah pada varietas sukun merah,
kristal dan australia adalah bulat. Bentuk buah dapat digunakan sebagai
pembeda antar varietas. buah jambu biji memiliki variasi baik dalam bentuk
buah, ukuran buah, warna daging buah maupun rasanya, bergantung pada
varietasnya. Buah jambu biji memiliki warna daging buah yang bervariasi.
Kedudukan bakal buah pada jambu biji adalah inferior (tenggelam) dengan
tipe plasentasi bakal buah axile.
Menurut Kimball (1999), buah jambu biji memiliki variasi yang
besar baik dalam ukuran buah, bentuk buah, maupun warnanya. Buah
berdompolan, bentuknya globose, bulat telur, lonjong atau berbentuk buah
pir, dengan ukuran beragam 6 diameter sekitar 2,5-10 cm bergantung pada
sifat bawaan, umur pohon, kesuburan tanah, dan ketersediaan air. Kulit
buahnya halus atau tidak rata, berwarna hijau tua ketika masih muda dan
berubah menjadi hijau sampai hijau kekuning-kuningan setelah masak.
Daging buahnya berwarna putih, kuning, atau merah dengan sel-sel batu
sehingga bertekstur kasar, ketika masak. Daging dalamnya bertekstur lunak,
dan berwarna lebih gelap dan berasa lebih manis dibanding daging luarnya
secara normal dipenuhi biji-biji yang keras berwarna kuning.
2. Buah pinang (Areca catechu L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Areca
Spesies : Areca catechu L.
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan buah ini termasuk buah sejati
tunggal, buah buni bulat telur terbalik memanjang, merah oranye, panjang
3,5-7 cm, dengan dinding buah yang berserabut. Biji 1 berbentuk telur, dan
memiliki gambaran seperti jala. Buah pinang termasuk dalam jenis buah
drupe atau buah batu karena lapisan bagian dalamnya (endocarp) cukup
tebal dan keras seperti batu. Warnanya kuning cenderung oranye saat
masak. Pericarp-nya bersabut dengan ketebalan sekitar 5-6 mm. Buah ini
berbiji dengan bentuk lonjong membulat.
Menurut Mutmainah (2014), tanaman famili Arecaceae yang dapat
mencapai tinggi 15-20 m dengan batang tegak lurus bergaris tengah 15 cm.
Buahnya berkecambah setelah 1,5 bulan dan 4 bulan kemudian mempunyai
jambul daun-daun kecil yang belum terbuka. Pembentukan batang baru
terjadi setelah 2 tahun dan berbuah pada umur 5-8 tahun tergantung keadaan
tanah. Tanaman ini berbunga pada awal dan akhir musim hujan dan
memiliki masa hidup 25-30 tahun. Biji buah berwarna kecoklatan sampai
coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk dengan warna yang lebih muda.
Pada bidang irisan biji tampak perisperm berwarna coklat tua dengan lipatan
tidak beraturan menembus endosperm yang berwarna agak keputihan.
Menurut Anjasmara (2011), buah pinang termasuk dalam jenis
buah drupe atau buah batu karena lapisan bagian dalamnya (endocarp)
cukup tebal dan keras seperti batu. Warnanya kuning cenderung oranye saat
masak. Pericarp-nya bersabut dengan ketebalan sekitar 5-6 mm. Buah ini
berbiji dengan bentuk lonjong membulat. Biji pinang atau buah dari pohon
pinang berwarna coklat kemerahan dan mengandung alkaloid serta
proantosianidin yang termasuk dalam golongan flavonoid. Biji pinang
mengandung efek anti bakteri dan anti virus. Batang pinang tua juga dapat
dimanfaatkan sebagai talang atau saluran air dengan cara dibuang
tengahnya.
Menurut Mulyani (2009), buah pinang berbentuk lonjong seperti
bulat telur dan buah berkecambah setelah 1,5-4 bulan dengan dinding buah
yang berserabut, buah muda berwarna hijau sedangkan yang masak
berwarna kuning. Pinang merupakan tanaman yang sefamili dengan kelapa.
Salah satu tumbuhan monokotil ini termasuk dalam palempaleman.
Tanaman pinang ini buahnya berwarna hijau ketika masih muda dan
berubah menjadi jingga atau merah kekuningan setelah masak. Buahnya
berbiji satu dan mempunyai kulit buah yang banyak mengandung serat.
Buah pinang ini juga sering disebut sebagai buah batu karena keras,
berbentuk bulat telur, panjang buah antara 3-7 cm dengan diameter buah
antara 4-5 cm serta biji 1,9 cm. Buah pinang terdiri atas tiga lapisan yaitu
lapisan luar yang tipis, lapisan tengah yang berupa serabut dan lapisan
dalam uang berupa biji.
3. Buah salak (Salacca zalacca)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Salacca
Spesies : Salacca zalacca
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan buah ini termasuk buah sejati
tunggal, buah tipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur
terbalik, runcing di pangkalnya dan membulat di ujungnya, terbungkus oleh
sisik-sisik berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang
tersusun seperti genting, dengan banyak duri kecil yang mudah putus di
ujung masing-masing sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta) tebal
berdaging, kuning krem sampai keputihan berasa manis, masam, atau sepat.
Biji 1-3 butir, coklat hingga kehitaman, keras. Buahnya berbentuk bulat
telur, bersisik tersusun rapi, berwarna coklat, berdaging putih, terbagi dua
sampai tiga, berwarna coklat kehitaman. Bijinya keras, berbentuk bulat atau
lonjong
Menurut Tjitrosoepomo (2003), bentuknya menyerupai perdu,
kulitnya berwarna coklat bersisik dan memiliki duri serta beranak banyak
membentuk sebuah rumpun. Buah berwarna coklat dengan kulit bersisik
seperti kulit ular ini punya rasa yang cukup unik, manis dan agak asam.
Batang dapat bercabang.Batang pokok yang beruas-ruas umumnya tegak
namun dapat menjalar di permukaan tanah.Batang tanaman Salak tertutup
oleh pelepah daun yang tersusun rapat. Daun majemuk menyirip, panjang 3-
7 meter. Pelepah dan tangkai daun berduri tajam, duri berwarna kelabu
kehitaman. Tekstur kulit salak sisik-sisik berwarna kuning/coklat/merah
mengkilap yang tersusun seperti genting
Menurut Amintarti (2003), buahnya berbentuk bulat telur, bersisik
tersusun rapi, berwarna coklat, berdaging putih, terbagi dua sampai tiga,
berwarna coklat kehitaman. Bijinya keras, berbentuk bulat atau lonjong
diameter ± 1,5 cm, berwarna coklat kehitaman. Akarnya berserabut dan
berwarna coklat muda. Rasa buah manis, agak asam, manis agak sepet, atau
manis bercampur asem dan sepet. Dalam satu salak mengandung 1-3 biji.
Bijinya berwarna coklat berbentuk persegi dan berkeping satu. Buah salak
merupakan tipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur
terbalik, runcing di pangkalnya dan membulat di ujungnya dengan panjang
buah dapat mencapai 2,5 – 10 cm dengan ketebalan daging buah sekitar 1,5
cm. Buah salak tersusun dalam tandan dimana dalam setiap tandan terdiri
dari 15 – 40 buah.
Menurut Dalimartha (2005), buah salak berbentuk bulat atau bulat
telur terbalik dengan bagian ujung runcing dan terangkai rapat dalam tandan
buah yang muncul dari ketiak pelepah daun. Kulit buah tersusun seperti
sisik-sisik berwarna coklat kehitaman. Daging buah tidak berserat berwarna
putih kekuningan, kuning kecoklatan, atau merah tergantung varietasnya.
Rasa buah manis, manis agak asam, manis agak sepet, atau manis
bercampur asem dan sepet. Dalam satu buah salak mengandung 1-3 biji.
Bijinya berwarna coklat berbentuk persegi dan berkeping satu. Lembaganya
tidak tahan dalam lingkungan yang kering sehingga biji salak yang akan
dikecambahkan harus lansung dibungkus plastik atau kertas lembap.
4. Buah nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Hamamelididae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyllus Lamk
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan buah nangka majemuk berbentuk
gelendong memanjang, sering kali tidak merata, panjangnya hingga 100 cm,
pada sisi luar membentuk duri pendek lunak. Buah nangka tergolong buah
majemuk semu, artinya buah tersebut tersusun oleh rangkaian bunga
majemuk dan dari luar terlihar seperti hanya satu buah. Biji berbentuk bulat
lonjong sampai jorong agak gepeng. Berturut-turut tertutup oleh kulit biji
yang tipis cokelat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan
eksokarp yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup.
Menurut Hadisunarso (2011), nangka (Artocarpus integra Merr.)
merupakan tanaman buah yang berasal dari India dan menyebar luas ke
berbagai daerah tropis, terutamanya Indonesia. Tanaman ini memiliki nama
berbeda-beda dan bervariasi tergantung wilayah maupun daerahnya.
Tanaman nangka ini merupakan tanaman yang tergolong kedalam jenis
buah tahunan, dan masih berfamili dengan Malvales dan juga termasuk
kedalam ordo Urticales. Selain itu, tanaman ini dapat dengan mudah tumbuh
dan berkembang di daerah tropis, serta ketinggian apapun. Tanaman nangka
memiliki buah berbentuk bulat memanjang berwarna hijau dan kekuningan
jika sudah mau matang. Buah ini tergolong kedalam buah yang majemuk,
yang memiliki daging di dalamnya yang banyak. Buah ini 165 memiliki
permukaan kasar dan berduri lunak, serta buah ini terdapat di batang dan
percabangan. Biji pada tanaman nangka ini memiliki bentuk bulat
memanjang dan ada juga bulat telur, memiliki warna keabu-abuan, dan juga
terdiri dari lapisan luar dan dalam. Selain itu, biji ini diselimuti daging tebal
berwarna kekuningan hingga kuning pekat. Biji ini memiliki lapisan luar
yang tipis, dan lapisan dalam yang tebal berwarna putih.
Menurut Harjadi (2006), buah nangka tergolong buah majemuk
semu, artinya buah tersebut tersusun oleh rangkaian bunga majemuk
(nyamplung) dan dari luar terlihar seperti hanya satu buah. Di dalam buah
nangka (diantara nyamplung) terdapat dami-dami yang sebetulnya
merupakan bunga nangka yang tidak terserbuki. Berikut adalah kreteria
buah nangka yang baik, warna dari kulit buah nangka kehijauan dengan duri
yang tumpul dan agak renggang, bentuk buah tidak terlalu lonjong, daging
buah tebal, manis, renyah, tidak banyak mengandung air, memiliki aroma
yang khas (berasal dari senyawa etil butirat yang terdapat pada daging
buah), ukuran biji buah sedang, tidak terlalu besar maupun kecil. Biji
nangka berbentuk bulat lonjong, berukuran kecil dan berkeping dua. Terdiri
kulit luar yang berwarna kuning dan agak lunak, kulit liat berwarna putih,
dan kulit ari yang berwarna coklat yang membungkus daging buah.
Menurut Sunaryono (2005), buah berwarna kuning ketika masak,
oval, dan berbiji coklat muda, Buah majemuk berbentuk gelendong
memanjang, seringkali tidak merata, panjangnya hingga 70 cm, pada sisi
luar membentuk duri pendek lunak. Daging buah yang sesungguhnya adalah
perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila masak,
berbau harum-manis yang keras, berdaging, kadang-kadang berisi cairan
(nektar) yang manis. Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak
gepeng, panjang 2–4 cm, berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis
coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang
lunak. Keping bijinya tidak setangkup.
5. Buah pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan buah ini termasuk buah sejati
tunggal, warna buah ketika muda hijau gelap dan setelah masak hijau muda
hingga kuning. Daging buah berasal dari karpela yang menebal,berwarna
kuning hingga merah tergantung varietasnya. Bagian tengah berongga. Biji-
biji pada buah yang masih muda berwarna putih dan pada buah yang sudah
masak berwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam lapisan
berlendir untuk mencegahnya dari kekeringan.
Menurut Mutmainah (2014), Carica papaya L. adalah semak
berbentuk pohon dengan batang yang lurus dan bulat. Bagian atas
bercabang atau tidak, sebelah dalam berupa spons dan berongga, sebelah
luar banyak tanda bekas daun. Buah buni bulat telur memanjang, biji
banyak, dibungkus selaput yang berisi cairan, didalamnya berduri. Tinggi
pohon 2,5-10 m, tangkai daun bulat berongga, panjang 2,5-10 m, daun bulat
atau bulat telur, bertulang daun menjari, tepi bercangap, berbagi menjari,
ujung runcing garis tengah 25-75 cm, sebelah atas berwarna hijau tua,
sebelah bawah hijau agak muda daun licin dan suram, pada tiap tiga
lingkaran batang terdapat 8 daun. Bunga hampir selalu berkelamin satu atau
berumah dua, tetapi kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin dua
pada karangan bunga yang jantan.
Menurut Sirna (2009), pepaya merupakan tanaman berbatang
tunggal dan tumbuh tegak. Batang tidak berkayu, silindris, berongga dan
berwarna putih kehijauan. Tinggi tanaman berkisar antara 5 sampai10
meter, dengan perakaran yang kuat. Tanaman pepaya tidak mmpunyai
percabangan. Daun tersusun spiral menutupi ujung pohon. Daunnya
termasuk tunggal, bulat, ujung meruncing, pangkal bertoreh, tepi bergerigi,
berdiameter 25 sampai 5 cm. Daun pepaya berwarna hijau, helaian daun
menyerupai telapak tangan manusia. Bunga pepaya berwarna putih dan
berbentuk seperti lilin, berdasarkan keberadaan bunga nya, pepaya termasuk
monodioecious yaitu berumah tunggal. Daunnya berjari banyak dan
memiliki kuncung di permukaan pangkalnya. Buahnya berkulit tebal dan
permukaannya rata, dagingnya kenyal, tebal, dan manis rasanya. Bobotnya
berkisar antara 600 g sampai dengan 2 kg.
Menurut Soenardi (2013), buah pepaya berbentuk oval hingga
hampir bundar, dengan diameter 15-30 cm, dan banyak dikonsumsi sebagai
buah segar. Buah memiliki rongga di bagian tengah yang berisi banyak biji
kecil. Kulit buah tipis dan daging buah tebal. Biji berwarna hitam keabu-
abuan. Jumlah banyak dan ditutupi oleh lendir yang menjaga agar biji tetap
lembab. pepaya berbentuk silinder dengan diameter 30-40 cm, semi
berkayu, berongga dan bergabus dengan kulit yang lembut berwarna abu-
abu. Permukaan batang dipenuhi dengan bekas tangkai daun. Arah
pertumbuhan batang tegak lurus ke atas dan tidak bercabang, kecuali bagian
ujung pucuk mengalami pelukaan atau titik tumbuhnya terpotong.
6. Buah kacang panjang (Vigna unguiculata ssp. Sesquipedalis)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna unguiculata ssp. Sesquipedalis
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan buah ini termasuk buah sejati
tunggal, Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna coklat muda. Bijinya
lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Buah kacang panjang berbentuk
polong, bulat, dan ramping. Biji kacang panjang berbentuk bulat panjang
dan agak pipih, tetapi kadang-kadang sedikit melengkung. Biji yang telah
tua berwarna beragam, kuning, coklat, kuning kemerahan, putih, hitam,
merah, dan putih bercak merah.
Menurut Yuwono (2009), buah tanaman yang sering digunakan
sebagai olahan sayuran ini umumnya berwarna 15 sampai 25cm, berbentuk
seperti polong dan didalamnya terdapat biji lonjong pipih serta warnanya
coklat. Buah ini yang sering dikonsumsi banyak orang, bentuknya seperti
polong, ramping atau pipih, biasanya berukuran 15 sampai 25cm, berwarna
hijau muda sampai gelap. Dalam satu tangkai biasanya muncul 1 smapai 3
buah kacang panjang. Biji kacang panjang berbentuk bulat panjang dan
agak pipih, tetapi kadang-kadang sedikit melengkung. Biji yang telah tua
berwarna beragam, kuning, coklat, kuning kemerahan, putih, hitam, merah,
dan putih bercak merah, tergantung pada jenis dan varietasnya.
Menurut Amintarti (2003), buah kacang panjang berbentuk polong,
bulat dan ramping dengan ukuran panjang sekitar 10 -80 cm. Polong muda
berwarna hijau sampai keputih-putihan Polong yang telah tua berwarna
kekuning- kuningan setiap polong berisi 8-20 biji. Biji kacang panjang
berbentuk bulat panjang dan agak pipih, tetapi terkadang terdapat sedikit
melengkung, biji yang telah tua memiliki warna kuning, coklat, kuning
kemerah -merahan, putih, hitam, merah dan putih bercak merah tergantung
pada jenis dan varietasnya. Biji memiliki ukuran panjang 8-8 mm dan lebar
5-6 mm.
Menurut Tjitrosoepomo (2003), buah kacang panjang berbentuk
polong, bulat dan ramping dengan ukuran panjang sekitar 10-80 cm. Polong
muda berwarna hijau sampai keputih-putihan Polong yang telah tua
berwarna kekuning-kuningan setiap polong berisi 8-20 biji. Kacang panjang
adalah tanaman semusim tumbuh membelit. Batang tanaman berukuran
panjang, bertekstur liat, dan sedikit berbulu. Daun tanaman merupakan daun
majemuk yang tersusun atas tiga helai dan berwarna hijau muda sampai
hijau tua.

7. Buah ciplukan (Passiflora foetida L.)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora foetida L.
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan buah ini termasuk buah sejati
tunggal, buah ciplukan berbentuk telur, hijau sampai kuning. Memiliki
kelopak buah. Buah dalam bungkus kelopak yang menggelembung
berbentuk telur berujung meruncing, hijau muda kekuningan, dengan rusuk
keunguan. Buah didalamnya bulat memanjang, kekuningan, manis. Buah
ciplukan memiliki biji yang berselimut serat di bagian luarnya. terdapat
dalam bungkus kelopak yang menggelembung berbentuk telur berujung
meruncing berwarna hijau muda kekuningan, dengan rusuk keunguan.
Menurut Campbell (2011), buah ciplukan (Physalis angulata)
terdapat dalam bungkus kelopak yang menggelembung berbentuk telur
berujung meruncing berwarna hijau muda kekuningan, dengan rusuk
keunguan. Buah buni di dalamnya berbentuk bulat memanjang berukuran
antara 1,5-2 cm dengan warna kekuningan jika masak. Rasa buah ciplukan
manis dan kaya manfaat sebagai herbal. Buah tanaman ini sendiri berbentuk
seperti kelereng kecil sedikit menyerupai telur cicak dengan diameter sekitar
14 mm. Selain itu, buahnya ini bisa masak dengan di tandai warnanya
kekuningan. Rasa dari buah ciplukan ini sangat manis tetapi tidak memiliki
kadar glukosa yang tinggi. Buah ciplukan memiliki biji yang berselimut
serat di bagian luarnya.
Menurut Arif (2009), bagian biji-bijinya terdapat kandungan 15
sampai 40% kandungan minyak lemak dan 12 hingga 25% kandungan
protein. Buah tanaman ciplukan di percaya mampu mengobati penyakit
Parkinson. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang timbul karena
terjadnya gangguan sistem saraf pusat sehingga menyebabkan gerak tubuh
anda semakin susah. Kandungan pada buah ciplukan sangat di percaya bisa
menyembuhkan penyakit menurunkan gejalanya.
Menurut Bambang (2012), buah ciplukan berwarna hijau muda saat
masih mentah dan menjadi kuning atau putih kekuningan saat sudah
matang. Buahnya berair, bulat, dan berkembang dalam kelopak seperti
balon dengan diameter 1-2 cm. Ciplukan tumbuh di segala jenis tanah
terutama tanah yang subur pada ketinggian 1-1.600 m dpl. Buah ceplukan
dibungkus oleh kelopak bunga yang membesar dan menggelembung. Besar
buah buni sekitar 1,5-2 cm dan berbentuk bulat memanjang. Jika sudah
masak, buah berwarna kuning serta memiliki rasa yang manis.

8. Buah karet (Hevea brasiliensis Muell.)


Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
Spesies : Hevea brasiliensis Muell.
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan buah karet merupakan salah satu
buah sejati tunggal. Bagian kulit buah ini keras. Kulitnya berwarna hijau
atau hijau. Pada bagian dalamnya terdapat mesocarpiumnya yang berwarna
putih dan coklat apabila sudah terlalu matang, jika terlalu matang maka
buah karet ini akan pecah dan terlihatlah biji karet, biji karet memiliki
tekstur keras berwarna coklat.
Menurut Dayanti (2009), karet (Hevea brasiliensis) memiliki tipe
buah polong (diselaputi kulit yang keras). Buah karet dilapisi oleh kulit tipis
berwarna hijau dan di dalamnya terdapat kulit yang keras dan berkotak.
Setiap kotak berisi sebuah biji berlapis tempurung yang setelah tua warna
kulit buahnya berubah menjadi keabu-abuan dan kemudian mengering. Saat
matang, buah karet akan pecah dan jatuh, dan di tiap ruasnya terdapat 2-4
kotak biji. Pada umumnya terdapat 3 kotak biji di mana pada setiap kotak
terdapat 1 biji. Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah. Dalam setiap
ruang buah karet, terdapat biji di dalamnya dengan jumlah 3-6 sesuai
dengan jumlah ruangnya.
Menurut Liunokas (2021), tanaman karet (Hevea brasilliensis
Muell Arg) adalah tanaman getah getahan. Karena golongan ini mempunyai
jaringan tanaman yang banyak mengandung getah dan getah tersebut
mengalir keluar apabila jaringan tanaman terlukai. Buah karet memiliki
pembagian ruang yang jelas masing-masing ruang berbentuk setengah bola.
Jumlah ruang biasanya tiga, kadang-kadang sampai enam ruang. Garis
tengah buah 3-5 cm. Bila buah sudah masak maka 8 akan pecah dengan
sendirinya. Pemecahan terjadi dengan kuat menurut ruangruangnya.
Pemecahan biji ini berhubungan dengan pengembangbiakan tanaman karet
secara alami. Biji-biji yang terlontar kadang-kadang sampai jauh, akan
tumbuh dalam lingkungan yang mendukung.
Menurut Sirna (2009), biji karet merupakan hasil persarian dari
alat persarian terdiri dari benang sari dan putik. Biji yang dihasilkan
dibedakan atas tiga jenis, yaitu biji illegitim, legitim dan propalegitim. Biji
illegitim merupakan biji yang dihasilkan dari penyerbukan silang dimana
bunga betinanya diketahui dengan pasti, sedangkan bunga jantannya tidak
diketahui. Biji legitim merupakan biji yang diperoleh dari penyerbukan
silang yang bunga betina dan jantannya diketahui dengan pasti. Sedangkan
biji propalegitim merupakan biji yang diperoleh dari penyerbukan silang
dimana bunga betinanya diketahui, tetapi bunga jantannya tidak pasti.
9. Buah pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L.
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan buah pisang merupakan salah satu
buah semu majemuk. Bagian kulit buah ini lunak. Kulitnya berwarna hijau
atau kuning pada saat sudah matang. Pada bagian dalamnya terdapat
mesocarpiumnya yang berwarna puih disusul dengan endocariumnya yang
berwarna coklat dibagian tengahnya. Rasanya manis dan bertekstur lunak.
Kulit buah (epikarpa) yang masih muda berwarna hijau, setelah tua
(matang).
Menurut Dalimartha (2005), buah pisang mempunyai warna
kuning saat matang dan hijau disaat masih mentah, buah pisang terletak
pada sisir tanaman yang menempel pada tandan pisang, setiap sisir terdapat
10-20 buah pisang, sedangkan setiap tandan memiliki 6-20 sisir pisang.
Bunga tanaman pisang berwarn kuning, dengan dilapisi kelopak bunga yang
berwarna merah, kita sering menyebut bunga pisang dengan sebutan jantung
pisang, letak bunga diujung tandang buah pisang. bunga tanaman ini
merupakan bunga yang sempurna yang terdiri dari jantan dan betina.
Menurut Bambang (2012), buah pisang tersusun dalam tandan tiap
tandan terdiri dari beberapa sisir, dan tiap sisir terdiri dari 6-22 buah pisang
atau tergantung varietasnya. Bagian buah pisang bervariasi, panjangnya
bervariasi, panjangnya antara 10-18 cm dengan diameter sekitar 2,5-4,5 cm.
buah berlingir 3-5 alur, bengkok dengan ujung meruncing atau membentuk
leher botol. Daging buah (mesokarpa) tebal dan lunak. Kulit buah
(epikarpa) yang masih muda berwarna hijau, setelah tua (matang) berubah
menjadi kuning strukturnya tebal sampai tipis.Buah pisang termasuk buah
buni, bulat memanjang, membengkok, tersusun seperti sisir dua baris,
dengan kulit berwarna hijau, kuning, atau coklat. Tiap kelompok buah atau
sisir terdiri dari beberapa buah pisang. Berbiji atau tanpa biji, bijinya kecil,
bulat, dan berwarna hitam. Buahnya dapat dipanen setelah 80-90 sejak
keluarnya jantung pisang.
Menurut Evika (2005), buah padapohon pisang tidak memiliki biji.
Buahnya cenderung memiliki rasa yang manis. Namun ada juga beberapa
jenis pisang yang memiliki biji dan rasanya sedikit asam. Buah pisang yang
belum matang berwarna hijau ketika belum matang dan berwana
kekuningan ketika sudah matang. Buah pisang tersusun dari beberapa sisir
dan satu tandan. Biasanya satu sisir diidi dengan empat hingga sepuluh
(tergantung varietasnya). Ciri-ciri pohon pisang ini menandakan pisang
merupakan kelompok dari bunga yang sempurna. Sebab memiliki dua alat
reproduksi, yaitu bunga jantan dan bunga betina. Warnanya merah muda
dengan adanya mahkota berwarna kekuning-kuningan dan berserabut halus
dengan warna kehitaman.
10. Buah mentimun (Cucumis sativus L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L.
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan mentimun letaknya menggantung
dari ketiak antara daun dan batang. Bentuk dan ukurannya bermacam-
macam tetapi umumnya bulat panjang atau bulat pendek. Kulit buah ada
yang berbintil-bintil, ada pula yang halus. Warna kulit buah antara hijau
keputih-putihan, hijau muda, dan hijau gelap. Mentimun termasuk buah
sejati tunggal. Biji diselaputi lendir. Biji mentimun berbentuk pipih,
kulitnya berwarna putih atau putih kekuningan sampai coklat. Daging buah
berwarna putih dan tebal, agak keras, bila dimakan.
Menurut Mutmainah (2014), mentimun letaknya menggantung dari
ketiak antara daun dan batang. Bentuk dan ukurannya bermacam-macam
tetapi umumnya bulat panjang atau bulat pendek. Kulit buah ada yang
berbintil-bintil, ada pula yang halus. Warna kulit buah antara hijau keputih-
putihan, hijau muda, dan hijau gelap. Mentimun memiliki daun tunggal,
letaknya berseling, bertangkai panjang dan berwarna hijau. Bentuk daun
bulat lebar, bersegi mirip jantung. Timun tergolong buah karena timun
berkembang melalui pembuahan bunga dan mengandung biji. Timun
bahkan sebenarnya bagian dari keluarga buah berry karena tumbuh dari satu
bunga dengan hanya satu sel telur.
Menurut Kimball (1999), buah mentimun memiliki ukuran panjang
15-25 cm, diameter 5 cm, dan berat buah 200-450 gr yang terdiri atas kulit
buah, daging buah, dan biji diselaputi lendir. Biji mentimun berbentuk
pipih, kulitnya berwarna putih atau putih kekuningan sampai coklat. Kulit
buah mentimun sangat tipis dan basah serta mempunyai warna yang
beragam tergantung varietasnya seperti hijau gelap, putih, putih kehijauan.
Daging buah berwarna putih dan tebal, agak keras, bila dimakan.
Menurut Kisar (2010), mentimun sendiri memiliki batang yang
basah, berbulu serta berbuku-buku. Panjang atau tinggi tanamannya mencapai
50-250 cm dengan sulur di sisi tangkai daun, daunnya berbentuk bulat lebar
serta perakarannya tunggang tetapi daya tembusnya relatif dangkal sekitar 30-
60 cm. Mentimun biasa ditandai dengan penampilan kulit buah yang tipis,
lunak, dan pada saat buah muda berwarna hijau keputih-putihan, tetapi
setelah tua menjadi berwarna coklat. Mentimun watang memiliki ciri-ciri
kulit buah tebal, agak keras, buah muda berwarna hijau keputih-putihan dan
setelah tua berwarna kuning tua.

11. Buah jeruk (Citrus sp.)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan buah jeruk ada yang berbentuk
bulat, oval dan ada pula yang berbentuk lonjong dengan sedikit memanjang.
Kulit buahnya ada yang tebal dan alot, ada pula yang tipis dan mudah
dikupas, memiliki warna kuning, jingga dan hijau tergantung jenisnya. Pada
tanaman jeruk, biji terdapat pada bulir buahnya, ketersediaan biji pada
tanaman jeruk tergantung dari varietasnya, ada yang berbiji banyak sampai
yang tidak berbiji. Biji jeruk biasanya berwarna putih atau putih keabuan,
berbentuk bulat telur dan runcing di salah satu ujungnya. a buah jeruk
merupakan salah satu buah sejati tunggal. Bagian kulit buah ini lunak dan
bertekstur licin. Kulitnya berwarna hijau atau hijau kekuningan pada saat
sudah matang. Pada bagian dalamnya terdapat bulir-bulir daging buah jeruk.
Rasanya manis dan ada juga yang masam.
Menurut Rukmana (2003), jeruk manis dicirikan dengan tangkai
daun yang mempunyai sayap dan bunganya berwarna putih. Morfologi
tanaman jeruk manis mempunyai batang yang dapat mencapai ketinggian 6-
10 m, bercabang banyak, tajuk daun bundar dan umumnya berbuah satu kali
satu tahun. Ranting yang muda biasanya berduri, bercabang rendah dan
berbentuk tajuk bulat dengan kerimbunan sedang. Pada mulanya cabang
muda pipih, warna hijau tua, suram dan tidak begitu mengkilatdan halus
tidak berbulu. Sesudah tua cabang berubah bentuk menjadi bulat (silinder)
dan kadang-kadang mempunyai duri panjang. Daunnya berbentuk bulat
telur sampai elips panjang bertangkai, tangkai daun bersayap dan berbau
sedap. Buah jeruk manis berbentuk bulat atau hampir bulat, berukuran agak
besar, bertangkai bulat, kulit buah berwarna hijau sampai kuning mengkilat.
Kulit buah sulit dilepaskan.
Menurut Anisa (2011), buah jeruk ada yang berbentuk bulat, oval,
atau lonjong sedikit memanjang. Tangkai buah rata-rata besar dan pendek.
Kulit buah ada yang tebal dan ulet, tetapi ada juga yang tipis dan tidak ulet
sehingga kulit mudah dikupas. Dinding kulit buah jeruk berpori-pori,
terdapat kelenjar-kelenjar yang berisi pektin. Kandungan pektin terbanyak
ada di lapisan dalam kulit jeruk yang sering disebut Albedo. Meskipun
demikian, pada kulit jeruk lapisan luar (flavedo) dapat juga diman faatkan
untuk diambil pektinnya. jeruk mempunyai permukaan buah yang halus,
bentuknya bulat sampai bulat pendek, dan bobot rata-rata per buah 55-86%.
Buah jeruk terdiri dari kulit luar (albedo), kulit dalam (flavedo), segmen
buah (endocarp), yang terdiri dari gelembung-gelembung kecil berisi cairan
dan terbungkus oleh segmen (endocarp), berwarna orange, lunak,
teksturnya halus, banyak mengandung air dan rasanya manis sampai agak
asam segar. Dalam satu buah jumlah segmen buah berkisar antara 8-15
tergantung pada varietas.
Menurut Evika (2005), buah jeruk manis berbentuk bulat atau
hampir bulat, berukuran agak besar, bertangkai bulat, kulit buah berwarna
hijau sampai kuning mengkilat. Kulit buah sulit dilepaskan. Bunga jeruk
manis berukuran agak besar yang mempunyai kelopak bunga membentuk
cawan bertangkai bunganya berwarna atau kuning dengan daun bunga
sebanyak 5 helai. Bunga yang masih kuncup berwarna putih atau putih
kekuningan dan mempunyai 20-30 benang sari.

12. Buah nanas (Ananas comocus)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Bromeliales
Famili : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan kulit buah mempunyai sisik sisik
yang simetris dan pada ujung buah memiliki mahkota yang bisa sebagai
perbanyakan tanaman. buah nanas merupakan salah satu buah sejati
majemuk. Bagian kulit buah ini keras dan bertekstur kasar. Kulitnya
berwarna hijau atau orange kekuningan pada saat sudah matang. Pada
bagian dalamnya terdapat mesocarpiumnya yang berwarna kuning disusul
dengan endocariumnya yang berwarna coklat. Rasanya manis dan juga
masam, buah ini mengandung air yang banyak.
Menurut Rosmania (2013), Buah nenas merupakan buah majemuk
yang terbentuk dari gabungan 100 sampai 200 bunga, berbentuk silinder,
dengan panjang buah sekitar 20.5 cm dengan diameter 14.5 cm dan beratnya
sekitar 2.2 kg. Kulit buah keras dan kasar, saat menjelang panen, warna
hijau buah mulai memudar. Menyatakan bahwa diameter dan berat buah
nenas semakin bertambah sejalan dengan pertambahan umurnya, sebaliknya
untuk tekstur buah nenas, semakin tua umur buah maka teksturnya akan
semakin lunak. Tanaman herba yang dapat hidup dalam berbagai musim.
Tanaman ini digolongkan dalam kelas monokotil yang bersifat tahunan
yang mempunyai rangkaian bunga yang terdapat di ujung batang,
tumbuhnya meluas dengan menggunakan tunas samping yang berkembang
menjadi cabang-cabang vegetafif, pada cabang tersebut kelak dihasilkan
buah. Bagian tanaman nenas meliputi akar, batang, daun, tangkai buah,
buah, mahkota dan anakan (tunas tangkai buah slip), tunas yang muncul di
ketiak daun(shoots), tunas yang muncul dari batang di bawah permukaan
tanah (suckers).
Menurut Sari (2002), buah dapat dipanen sekitar 5 - 6 bulan setelah
berbunga, dibagian atas terdapat mahkota yang dapat digunakan untuk
perbanyakan tanaman. buah nanas berbentuk silinder dihiasi oleh suatu roset
daun-daun yang pendek, tersusun spiral, yangdisebut mahkota. Ujung buah
biasanya tumbuh tunas mahkota tunggal, tetapi ada pula tunas yang tumbuh
lebih dari satu yang biasa disebut multiple crown (mahkota ganda). Selain
tunas mahkota juga terbentuk tunas batang (slips) yaitu tunas yang tumbuh
pada batang dibawah buah dan tunas ketiak daun (suckers) yang kedua-
duanya dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan.
Menurut Murniati (2006), warna dan bentuk buah nanas
bergantung dari varietasnya. Buah nanas merupakan buah majemuk yang
terbentuk dari gabungan ratusan bunga. Ukuran, bentuk, rasa, dan warna
buah sangat beragam tergantung varietasnya. Bongol nanas merupakan
bagian bari buah nanas yang sering dibuang karena rasanya tidak manis.

13. Buah srikaya (Annona squamosa L.)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona squamosa L.
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan buah srikaya berbentuk bulat kulit
bermata banyak (serupa sirsak). Daging buahnya berwarna putih. buah
srikaya merupakan salah satu buah sejati tunggal. Bagian kulit buah ini keras
dan bertekstur. Kulitnya berwarna hijau. Pada bagian dalamnya terdapat
mesocarpiumnya yang berwarna putih disusul dengan endocariumnya yang
berwarna hitam. Rasanya manis.
Menurut Steeins (2003), buah srikaya berbentuk bulat kerucut
ukuran panjang sekitar 6 cm sampai 10 cm dan diameter 5 cm sampai 10 cm.
Beratnya sekitar 100 gram sampai 240 gram. Kulit buah srikaya tebal dengan
tekstur menonjol. Warna kulit biasanya hijau pucat, beberapa jenis srikaya
disertai dengan semburat merah muda pada bagian kulitnya. Saat matang,
kulit srikaya yang menonjol akan semakin jelas dan memperlihatkan seperti
apa bagian dalamnya. Bentuknya cantik dan memiliki aroma yang khas.
Daging buahnya bertekstur seperti krim dan berwarna putih hingga kuning
terang. Bijinya membentuk segmen tersendiri di dalam buah dan berbentuk
kerucut. Dalam 1 buah srikaya terdapat 20 sampai 40 biji yang berwarna
gelap, cokelat hingga hitam. Namun ada juga beberapa jenis buah srikaya
yang jumlah bijinya lebih sedikit.
Menurut Widodo (2010), dasar bunga bentuk tugu (tinggi). Benang
sari berjumlah banyak, putih, kepala sari bentuk topi, penghubung ruang sari
melebar, dan menutup ruang sari. Putik banyak, setiap putik tersusun dari 1
daun buah, ungu tua, kepala putik duduk, rekat menjadi satu, mudah rontok.
Buah majemuk agregat, berbentuk bulat membengkok di ujung, garis tengah
5-10 cm, permukaan berduri, berlilin, bagian buah dengan ujung yang
melengkung, pada waktu masak sedikit atau banyak melepaskan diri satu
dengan yang lain, daging buah putih keabu-abuan. Biji dalam satu buah
agregat banyak hitam mengkilat.
Menurut Hidayat (2015), perdu atau pohon dengan kulit batang
tipis berwarna keabu-abuan, bagian dalamnya kuning muda. Daun tunggal,
bertangkai, kaku, letaknya berseling, berbentuk lonjong hingga jorong
menyempit. Bunga bergerombol pendek menyamping dengan panjang sekitar
2,5 cm, kuning kehijauan, tumbuh pada ujung tangkai atau ketiak daun. Buah
semu, berbentuk bola atau kerucut atau menyerupai jantung, permukaan
berbenjol-benjol, warna hijau berbintik putih, penampang 5-10 cm,
menggantung pada tangkai yang cukup tebal. Daging buah berwarna putih
kekuningan. Biji membujur di setiap karpet, halus, cokelat tua hingga itam,
panjang 1,3-1,6 cm.
14. Buah ketapang (Terminalia catappa)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Combretaceae
Genus : Terminalia
Spesies : Terminalia catappa L.
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan bentuk dari buah pohon katapang ini
seperti buah almond. Buah katapang berwarna hijau tetapi ketika tua
warnanya menjadi merah kecoklatan. Kulit terluar dari bijinya licin dan
ditutupi oleh serat yang mengelilingi biji tersebut. Kulit biji dibagi menjadi
2, yaitu lapisan kulit luar (testa) dan lapisan kulit dalam (tegmen). Lapisan
kulit luar pada biji Terminalia catappa ini keras seperti kayu. buah ketapang
merupakan salah satu buah sejati tunggal. Bagian kulit buah ini keras.
Kulitnya berwarna hijau atau hijau kekuningan pada saat sudah matang.
Pada bagian dalamnya terdapat mesocarpiumnya yang berwarna hija, dan
didalamnya terdapat biji berwarna putih.
Menurut Amien (2010), kulit biji dibagi menjadi 2, yaitu lapisan
kulit luar (testa) dan lapisan kulit dalam (tegmen). Terminalia catappa keras
seperti kayu. Lapisan tersebut merupakan pelindung utama bagi bagian biji
yang ada di dalamnya tumbuhan Terminalia catappa L. memiliki batang
bertajuk rindang cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat-
tingkat. Daun tersebar, sebagian besar berjejalan di ujung ranting,
bertangkai pendek atau hampir duduk. Helaian daun bulat telur terbalik,
dengan panjang 8-38 cm dan lebar 5-19 cm, dengan ujung lebar dan
pangkal yang menyempit, helaian di pangkal bentuk jantung, dibagian sisi
bawah pangkal daun terdapat kelenjar di kiri-kanan ibu tulang daun,
permukaan atas licin dan bagian bawah berambut halus, berwarna
kemerahan jika akan rontok. Bunga berukuran kecil, terkumpul dalam bulir
dekat ujung ranting, panjang 4-8. Buah berbentuk bulat telur gepeng,
bersegi atau bersayap sempit
Menurut Bela (2004), bentuk dari buah pohon katapang ini seperti
buah almond. Besar buahnya kira-kira 4-5,5 cm. Buah katapang berwarna
hijau tetapi ketika tua warnanya menjadi merah kecoklatan. Kulit terluar dari
bijinya licin dan ditutupi oleh serat yang mengelilingi biji tersebut. Kulit biji
dibagi menjadi 2, yaitu lapisan kulit luar (testa) dan lapisan kulit dalam
(tegmen). Lapisan kulit luar pada biji Terminalia catappa ini keras seperti
kayu. Lapisan inilah yang merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang
ada di dalamnya. pohon Terminalia catappa L. memiliki tinggi mencapai 40
m dengan batangnya berwarna abu-abu sampai abu-abu kecoklatan.
Batangnya memiliki lima lobed dan memiliki bau tidak sedap. Daun memiliki
ujung yang berbentuk bulat tumpul, mengkilap, kasar, dan berwarna hijau tua
yang kemudian akan berubah menjadi kuning dan merah ketika akan gugur,
daun ketapang yang gugur mempunyai aktivasi anti bakteri.
Menurut Syamsuhidayat (1991), tumbuhan Terminalia catappa L.
memiliki batang bertajuk rindang dengan cabang-cabang yang tumbuh
mendatar dan bertingkat-tingkat. Daun tersebar, sebagian besar berjejalan di
ujung ranting, bertangkai pendek atau hampir duduk. Helaian daun bulat telur
terbalik, dengan panjang 8-38 cm dan lebar 5-19 cm, dengan ujung lebar dan
pangkal yang menyempit, helaian di pangkal bentuk jantung, dibagian sisi
bawah pangkal daun terdapat kelenjar di kiri-kanan ibu tulang daun,
permukaan atas licin dan bagian bawah berambut halus, berwarna kemerahan
jika akan rontok. Bunga berukuran kecil, terkumpul dalam bulir dekat ujung
ranting, panjang 4-8. Buah berbentuk bulat telur gepeng, bersegi atau
bersayap sempit.
F. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil pengamata dapat ditarik disimpulkan bahwa buah pada
tumbuhan dapat dibedakan dalam dua golongan, buah semu dan buah
sejati. Buah sejati adalah buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah,
atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya
telah gugur. Sedangkan buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal
buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang mendominasi,
sedangkan buah yang sesungguhnya kadang tersembunyi. Buah sejati
dibedakan dalam tiga golongan, yaitu buah sejati tunggal (buah sejati
tunggal kering dan buah sejati tunggal berdaging), buah sejati ganda (buah
kurung ganda, buah bumbung ganda dan buah buni ganda), dan buah
majemuk (buah buni majemuk, buah batu majemuk dan buah kurung
majemuk). Buah semu dibedakan menjadi tiga yaitu buah semu tunggal,
buah semu ganda, dan buah semu majemuk.Buah sejati tunggal berdaging
contohnya buah pepaya, buah mentimun dan buah jeruk. Buah sejati tunggal
kering contohnnya yaitu buah kacang tanah dan buah karet. Buah sejati
majemuk contohnya buah nanas. Buah sejati ganda contohnya buah srikaya.
Adapun buah semu tunggal contohnya jambu dan buah semu majemuk
contohnya buah nangka.
G. DAFTAR PUSTAKA
Afifullah "buah karet" https://www.pertanianku.com/manfaat-biji-karet-
selain-jadibenih/.dalam goggle.com.2021

Amien Karbonisasi Cangkang Buah Ketapang (Terminalia catappa) dan


Aplikasinya Pada Pengolahan Air Gambut, 2010

Amintarti. Penuntun praktikum morfologi tumbuhan. Banjarmasin PMIPA


FKIP UNLAM, 2016.

Anisa, Budidaya Tanaman Jeruk, Yogyakarta: Kanisius, 2011

Anjasmara. Taksonomi dan Klasifikasi Pinang Sirih . Karya Tulis Ilmiah,


Ilmu Pertanian, 2011.

Arif. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta. Penebar Swadaya, 2009.

Bambang. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. UGM Press, 2012.

Bela, Pemanfaatan Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa) Sebagai


Herbisida Alami Terhadap Pertumbuhan Gulma Rumput Teki (Cyperus
rotundus), 2004

Cahyono B, Sukses Budidaya Jambu Biji di Pekarangan dan Perkebunan.


Yogyakarta (ID): Lily Publisher. 2010.

Campbell. Biologi Jilid 2 lux ed. 5. Erlangga: Jakarta, 2003.

Cronquist, A., An Integrated System of Classification of Flowering Plants,


New York, Columbia University Press, 477, 1981

Dalimartha, S. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Trubus Agriwidya,


2005

Dayanti, Dasar-dasar Agronomi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009.

Eko"Gambar buah nangka" https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-


5296564/7- manfaat-buah-nangka-yang-jarang-diketahui. dalam
gooogle.com.2020

Esmisari, Macam-macam buah dan bunga memiliki bunga tunggal


dan bunga majemuk. Jurnal Tumbuhan Bugenvil. 3(5): 46-79, 2008.

Evika, Sandi Savitri, Taksonomi Tumbuhan Tinggi. UIN Press: Malang,


2005.
Fatimah " Gambar buah nanas" https://www.
com/tren/read/2022/01/25/100000765/8- manfaat-nanas-dari-
mengurangi-risiko-kanker-danperadangan?page=all. dalam
google.com.2009

Gina "Gambar buah mentimun"


https://www.liputan6.com/citizen6/read/3513130/rutinkonsumsi-
mentimun-ini-8-manfaat-menakjubkan-yang-didapat.dalam
google.com.2016

Hadisunarso, Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada,


2011.

Harjadi, Muhammad, IPA Biologi, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.

Hendaryono, D.PS dan A. Wijayani. Teknik Kultur, Pengenalan Dan


Petunjuk Perbanyakan Secara Vegetatif. Yogyakarta (ID):Kanisius.
1994.

Hidayat, Srikaya Cancer Chemoprevention Research Center, Publikasi


Ilmiah Departemen Farmasi, Universitas Gadjah
Mada,Yogyakarta,2015.

Hidayat, Estiti B. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB: Bandung. 1995.

Kimball, John W. Biologi Jilid 2 dan 3. Erlangga: Jakarta. 1999.

Kisar. Ensiklopedia Tanaman Hias. Jakarta: Agromedia Pustaka, 2010.

Liunokas, Angreni, Beaktris, Karakteristik Morfologi Tumbuhan,


Yogyakarta: Deepublish, 2021

Liunokas, Beaktris, Angreni, Pengembangan Buku Ajar Karakteristik


Morfologi Tumbuhan untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa
dalam Mengidentifikasi Jenis Tumbuhan. Jurnal basic edu. 2020.

Maria " Gambar kacang panjang"


https://indonesia.go.id/kategori/kuliner/933/bukansayur-biasa-ini-
manfaat-kacang-panjang-bagikesehatan?lang=1.dalam
google.com.2017

Mulyani. Ramuan Tradisional untuk Penderita Asma. Jakarta. PT. Penebar


Swadaya. 2009.
Murniati, Teknik Pengemasan Buah Nanas dalam Kemasan Karton untuk
Mempertahankan Mutu Segarnya. Jurnal Hortikultura, 6 (3): 287–
302,2006.

Mutmainah. Variasi Morfologi Buah Beberapa Kloni Kakao dari


Perkebunan Rakyat Kecamatan Sigi Biromaru dan Pulolo
Sulawesi Tengah. Jurnal Of Natural Science. Vol. 3. No. 3. Hal. 278-
286, 2014.

Panhwar, Manfaat Buah Jambu Biji Merah. UMM : Malang, 2015.

Rani " Gambar buah pepaya" https://lifestyle.


s.com/read/2021/06/14/190600020/7-khasiat-buah-pepaya-matang-
yang-sayang-dilewatkan?page=all.dalam goggle.com.2016.

Ratna "Gambar buah ciplukan"


https://www.kompas.com/homey/read/2021/10/15/075400476/caramen
anam-tanaman-buah-ciplukan-penuh-khasiat-
untukkesehatan?page=all. dalam google.com.2022.

Rosanti. Morfologi Tumbuhan. Erlangga: Jakarta, 2011.

Rotno "buah jambu biji" https://www.kampustani.com/cara-sambung pucuk-


jambu-biji/.dalam google.com.2019.

Rri "Gambar buah pinang" https://www.merdeka.com/sumut/9-manfaat-


pinang-mudabagi-kesehatan-bisa-tingkatkan-kesuburan-kln.html.dalam
goggle.com.2021

Rukmana, R., Jeruk Manis, Yogyakarta: Kanius, 2003

Sarahi " Gambar buah srikaya" https://www.merdeka.com/sehat/10-manfaat-


luar-biasayang-dimiliki-oleh-buah-srikaya.html. dalam
google.com.2011

Sari, Kajian Sifat Fisik Nanas (Ananas comosus L. Merr) Menggunakan


Pengolahan Citra (Image Processing). Jurnal Teknologi Pertanian, 1
(1): 1-6, 2002.

Sinta "Gambar buah pisang"


https://www.liputan6.com/health/read/2156338/4-manfaat hebat-
buah-pisang. dalam goggle.com.2021

Sirna., Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I), Jilid I, Hal 131-132,


Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.2009.
Soenardi, Tuti, Tumbuhan Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2013.

Steeins, Standar Operasional Prosedur (SOP) Srikaya Sinyonya Kabupaten


Gunungkidul. Dinas Pertanian TPH kab. Gunungkidul. hal 73-91.2003.

Sunarjono, H, Bertanam 30 jenis sayur. Penebar Swadaya. Jakarta, 2011.

Syaiful A.S., Respon Tumpangsari Tanaman Jagung dan Kacang


Hijau Terhadap Sistem Oleh Tanah dan Pemberioan Pupuk
Organik. Jurnal Agronomika. Vol.1, No.1. 2011.

Syamsuhidayat Pengaruh Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa L.)


Terhadap Perbaikan Kerusakan Hepatosit Serta Kadar SGOT dan SGPT
Mencit (Mus musculus) Diabetik. Skripsi Fakultas Sains Dan
Teknologi. Jurusan Biologi Universitas Airlangga, 1999.

Tjitrosoepomo, G. Morfologi Tumbuhan Edisi ke-14. Gajah Mada


University Press: Yogyakarta, 2003.

Widodo, F. Karakterisasi Morfologi Beberapa Aksesi Tanaman Srikaya


Sinyonya (Annona squamosa L) Di Daerah Sukolilo, Pati, Jawa
Tengah.Skripsi. Hal 16. 2010.

Yanti "Gambar ketapang"


https://ww.com/sains/read/2021/10/16/212100823/pohonketapang-
pohon-teduh-dengan-segudang-manfaat. dalam google.com.2003.

Yeti " Gambar buah jeruk" https://bobo.grid.id/read/082848032/5-manfaat-


buah-jerukyang-baik-untuk-kesehatan-tubuh-salah-satunya-
menurunkan-risikokanker?page=all. dalam google.com.2001.

Yumna , Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Bandung: Penebar Swadaya, 2008.

Yuwono T. Bioteknologi Pertanian. Yogyakarta: UGM Press, 2009.

Zainab "Gambar buah salak" https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2022/09/08/4-


manfaat-buahsalak-nomor-2-bikin-wanita-ketagihan/. dalam
goggle.com.2016
H. LAMPIRAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud buah buni!
Jawab
Buah buni bahasa Latin bacca, Ing. berry dalam pengertian botani
merupakan buah berdaging yang terbentuk dari bakal buah (ovarium)
tunggal. Secara morfologi, semua lapisan pembungkusnya (perikarp)
lunak lapisan terluar (eksokarp atau epikarp) tipis dan lunak, lapisan
dalamnya (mesokarp dan endokarp kerap tidak bisa dibedakan) tebal,
lunak, dan berair. Buah buni merupakan tipe buah berdaging yang paling
umum ditemui dan dagingnya banyak yang bisa dimakan. Buah tumbuhan
buni merupakan tipe dasar, tetapi banyak buah populer yang lain yang
merupakan tipe ini seperti buah anggur, buah terung-terungan (terung,
tomat, cabai), buah jambu-jambuan (jambu cairan, jambu biji), dan buah
kakao. Beberapa buah buni berada yang beracun, seperti buah kentang
(Solanum tuberosum).
2. Manakah dari bagian buah jambu mete yang merupakan buah
sesungguhnya?
Jawab
Bagian buah semu ini sebenarnya adalah tangkai buah yang membesar.
Sedangkan, bagian yang biasa kita anggap sebagai biji (kacangnya) justru
merupakan bagian buah yang sesungguhnya (buah sejati). Kacang yang
berasal dari jambu monyet ini sangat populer di masyarakat .
TABEL HASIL PENGAMATAN
No Nama buah Buah sejati Buah semu
Tunggal Ganda Majemuk Tunggal Ganda Majemuk
1. Buah jambu 
biji (Psidium
guajava L.)
2. Buah pinang 
(Areca
catechu)
3. Buah salak 
(Salacca
zalacca)
4. Buah nangka 
(Artocarpus
heterophyllus
Lamk)
5. Buah pepaya 
(Carica
papaya L.)
6. Buah kacang 
panjang
(Vigna
unguiculata
ssp.
Sesquipedalis)
7. Buah ciplukan 
(Passiflora
foetida L.)
8. Buah karet 
(Hevea
brasiliensis
Muell.)
9. Buah pisang
(Musa
paradisiaca
L.)
10. Buah 
mentimun
(Cucumis
sativus L.)
11. Buah jeruk 
(Citrus sp.)
12 Buah nanas 
(Anona
comocus)
13. Buah srikaya 
(Anona
squamosa)

Buah 
14. ketapang
(Terminalia
catappa)

Anda mungkin juga menyukai