Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PERKEMBANGAN TUMBUHAN
BUAH

OLEH:

NAMA : AFNI SALHSA BILLA


NIM : 08041382227097
KELOMPOK : 1 (SATU)
ASISTEN : NABILAH SA’IDAH
DOSEN PENGAMPU : Dra. NINA TANZERINA, M. Si.
Dra. NITA AMINASIH, M.P.
Dr. LAILA HANUM, M. Si.

LABORATORIUM FISIOLOGI DAN PERKEMBANGAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Buah (fructus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus
dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan
fungsi utama buah, yakni sebagai pemancar biji tumbuhan. Ilmu yang
mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomology (Pambudi et al., 2017).
Umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan
pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa
ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah tanpa ada
penyerbukan dan pembuahan itu dinamakan partenokarpi. Buah yang terbentuk
dengan cara partenokarpi biasanya tidak mengandung biji, atau jika ada bijinya,
biji itu tidak mengandung lembaga, jadi bijinya, biji itu tidak mengandung
lembaga, jadi bijinya tidak dapat ditemukan (Rezaldi et al., 2019).
Buah memiliki beberapa bagian pada strukturnya. Dinding buah, yang
berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai
pericarp. Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan
atas dua lapisan atau lebih. Bagian luar di sebut dinding luar, eksokarp, atau
epicarp, yang di dalam disebut dinding dalam atau endocarp, serta lapisan tengah
(bisa beberapa lapis) yang di sebut dinding tengah (mesocarp). Perkembangan
buah muda hingga buah matang dapat diamati berdasarkan struktur anatomi dan
morfologinya (Hamim, 2019).
Pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut
tumbuh dan merupakan suatu bagian buah. Sedangkan pada umumna segera
terjadi penyerbkan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera
menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal
buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya
dengan bagian-bagian yang lain (Ali dan Aminah, 2017).
Peristiwa pembuahan menyebabkan bakal buah berkembang menjadi buah
dan bakal biji berkembang menjadi biji. Zigot yang terdapat dalam biji juga

Universitas Sriwijaya
berkembang menjadi embrio. Saat yang sama, bunga mengalami perubahan yang
menyebabkan perkembangan bakal buah menjadi buah. Perhiasan bunga dan
benang sari biasanya layu, lalu gugur, dan kemudian setelah polinasi, tangkai
putik (stilus) mengering. Namun, bakal buah bertambah besar dan mengalami
berbagai modifikasi histologi yang menyebabkan berbagai jaringan berubah
bentuk sel nya. Beberapa atau seluruh modifikasi berperan dalam menghasilkan
mekanisme untuk penyebaran biji. Jika di ikuti perkembangannya, buah
sebenarnya terdiri dari bakal buah yang telah dewasa (Estiti, 1995).
Fructus (buah) serta biji bersama-sama mengembangkan berbagai
mekanisme untuk menyebabkan biji. Taksa yang lebih primitive biji membentuk
sejumlah sifat yang membuatnya mandiri dan menggunakan berbagai agen yang
membantu penyebaran biji, namun pada Angiospermae yang lebih maju, buahlah
yang paling berperan dalam penyebaran dan dengan demikian, pemindahan biji.
Sebab itu, hubungan fungsional dan juga hubungan morfologi antara buah dan biji
amat beragam dan peran ekologi dari buah dan juga perlu diperhatikan, karena itu
tifaklah mudah membuat klasifikasi buah. Jika di ikuti perkembangannya, buah
sebenarnya terdiri dari bakal buah yang telah dewasa. Peristiwa terbentuknya buah
tanpa ada penyerbukan dan pembuahan itu dinamakan partenokarpi (Estiti, 1995).
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga. Banyak spesies tumbuhan,
yang disebut buah mencakuo bakal buah yang telah berkembang lanjut beserta
dengan jaringan yang mengelilinginya. Bagi tumbuhan berbunga, buah sebagai
alat untuk menyebar luaskan biji-bijinya, adanya biji di dalam dapat
mengidndikasikan bahwa organ tersebut adalah buah, meski ada pula biji yang
tidak berasal dari buah.
Batasan tersebut, variasi buah bisa sangat besar, mencakup buah mangga, buah
apel, buah tomat, cabai dan lain-lain. Namun juga bulir (Kariopsis) padi, biji (juga
merupakan bulir) jagung, biji bunga matahari, biji lada atau polong kacang tanah.
Sementara dengan Batasan ini, buah jambu monyet atau buah Nangka tidak
termasuk buah sejati (Ashari, 2004).

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dilaksanakannya praktikum untuk mengamati struktur buah.

Universitas Sriwijaya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Buah


Buah (Fructus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus
dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan
fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Ilmu yang
mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomology (Pambudi et al., 2017).
Umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan
pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa
ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah tanpa ada
penyerbukan dan pembuahan itu dinamakan partenokarpi (parthenocarpy). Buah
yang terbentuk dengan cara partenokarpi biasanya tidak mengandung biji, atau
jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung lembaga, jadi bijinya tak dapat
dijadikan alat perkembangbiakan. Pembentukan buah dengan cara ini dapat
ditemukan pada pohon pisang (Musa paradisiacal L.) (Rezaldi et al., 2019).
Pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut
tumbuh dan merupakan suatu bagian buah. Sedangkan pada umumnya segera
setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal
buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut
hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula
seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain (Ali dan Aminah, 2017).

2.2 Bagian-Bagian Bunga yang Seringkali Ikut Tumbuh Dalam


Pembentukan Buah
Bagian bunga yang ikut mengambil bagian dalam pembentukan buah
seringkali merupakan bagian buah yang paling menarik perhatian. Dalam konteks
ini pembicaraan sehari-hari buah yang sebenarnya seringkali tidak dikenal, namun
yang dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian
rupa. Buah yang demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus

Universitas Sriwijaya
spurius). pada buah semu, buah yang sesungguhnya seringkali tidak kelihatan
(tertutup),karena itu seringkali buah semu dinamakan pula buah tertutup atau
dalam bahasa lain yaitu fructus clausus (Pambudi et al., 2017).
Ada beberapa bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan
menyebabkan terjadinya buah semu yaitu ada tangkai bunga, dasar bunga bersama
pada bunga majemuk, dasar bunga pada bunga tunggal, kelopak bunga, tenda
bunga dan ibu tangkai pada bunga majemuk. Bagian tangkai bunga yang ikut
dalam pembentukan buah dapat ditemukan pada buah jambu mete. Pada buah
jambu monyet atau jambu mete (Anacardium occidentale L.), tangkai bunga
menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan bagian buah yang dapat dimakan
pula, sedangkan buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada
ujung bagian yang membesar ini (Koten, 2017).
Umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang
disebut bakal buah yang mengaandung biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji,
daging buah dan kulit buah. Kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga
lapisan, yaitu epicarp, mesocarp dan endocarp sebelum biji pada buah tersebut
sudah mengalami kematangan (Sutopo, 2002).
Bagian bunga yaitu kelopak bunga yang ikut dalam pembentukan buah
dapat ditemukan pada buah ciplukan (Physalis minima L.). pada buah ciplukan
(Physalis minima L.), kelopak bunganya tumbuh terus menjadi badan yang
menyelubungi buah yang sebenarnya. Hal ini menyebabkan buah yang sebenarnya
tidak terlihat sama sekali dari luar. Maka dari itu bagian bunga yang
ikutmengambil bagian dalam pembentukan buah seringkali merupakan bagian
buah yang paling menarik perhatian (Ali dan Aminah, 2017).
Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan
atau persarian. Hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2 jenis, yang pertama
yaitu buah semu dan yang kedua berupa buah sejati. Tak lepas dari penanaman
buah tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari struktur buah
dan bagian-bagian yang ada pada buah. Misalkan dikatakan buah sejati atau buah
sebenarnya adalah Ketika bentuk buah tidak terhalangi oleh bagian-bagian buah
yang ada, pengecualian tetap ada, seperti pada buah jambu mete terlihat tangkai

Universitas Sriwijaya
bunga yang membesar seperti buah, padahal bagiannya yang membesar itu bukan
buah tapi tangkai buahnya (Sutopo, 2002).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 17 November 2023
pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Fisiologi dan
Perkembangan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sriwijaya.

3.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis, pisau, dan
telenan. Sedangkan bahan yang digunakan Citrus sinensis L., Durio zibethinus,
Helianthus annuus, Malus domestica, Mangifera indica, dan Solanum
lycopersicum.

3.3. Cara Kerja


Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu ambil masing-masing
bahan setelah itu dibelah menggunakan pisau dan telenan. Diamati struktur dari
bahan-bahan tersebut, kemudian digambar dan diberi keterangan.

Universitas Sriwijaya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Tabel Pengamatan Citrus sinensis
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sinensis
No. Hasil Gambar Keterangan

1.

1. Epicarp
2. Mesocarp
1
3. Endocarp
4. Biji

Universitas Sriwijaya
4.1.2 Tabel Pengamatan Durio zibethinus
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Bombaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus
No. Hasil Gambar Keterangan

1.
1
1. Epicarp
2. Mesocarp
3. Endocarp
2

Universitas Sriwijaya
4.1.3 Tabel Pengamatan Helianthus annuus

Kelas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Spesies :
No. Hasil Gambar Keterangan

1.

1
1. Lokul
2. Biji
3. Pericarp
2

Universitas Sriwijaya
4.1.4 Tabel Pengamatan Malus domestica
Kelas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Spesies :
No. Hasil Gambar Keterangan

1.

1. Epicarp
2. Mesocarp
2 3. Endocarp
4. Biji

Universitas Sriwijaya
4.1.5 Tabel Pengamatan Mangifera indica
Kelas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Spesies :
No. Hasil Gambar Keterangan

1.

1. Epicarp
2. Mesocarp
2
3. Endocarp

Universitas Sriwijaya
4.1.6 Tabel Pengamatan Solanum lycopersicum
Kelas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Spesies :
No. Hasil Gambar Keterangan

1.

1. Epicarp
2. Mesocarp
2
3. Endocarp
4. Biji
3

Universitas Sriwijaya
4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
struktur buah jeruk (Citrus sinensis) terdiri atas epicarp, mesocarp, endocarp dan
biji. Menurut Hamim (2019), bagian luar struktur buah disebut dinding luar,
eksokarp atau epicarp. Bagian dalam struktur buah disebut dinding dalam atau
endocarp, serta lapisan Tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah
atau mesocarp. Buah jeruk termasuk dalam buah hesperidium. Buah hesperidium
eksokarp nya menjadi kulit yang keras, berisi kelenjar yang mengandung minyak
yang mudah menguap (volatile oil glands). Lapisan terdalam dari buah jeruk
(Citrus sinensis) bersekat-sekaat membentuk beberapa ruangan yang berisi
gelembung berair.
Pengamatan yang dilakukan pada buah apel (Malus domestica) termasuk
buah sejati tunggal berdaging. Menurut Zulharmita et al. (2019), buah sejati
tunggal berdaging memiliki bagian buah yang dindingnya menebah dan berdaging
serta biasanya tidak pecah walaupun sudah masak atau matang. Adapun struktur
dari buah apel yaitu terdiri dari kulit buah (exocarpium), berupa lapisan tipis,
tetapi sering kali kuat atau kaku seperti kulit, dengan permukaan yang licin, kulit
tangah atau daging buah (mesocarpium), biasanya tebal berdaging dan berserabut,
serta kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang
mengandung biji.
Buah apel (Malus domestica) memiliki bentuk yang jorong, pangkal dan
pucuknya berlekuk kedalam. Buah apel ini mempunyai pori kulit buah yang
nyata, halus dan renggang. Menurut Cempaka et al. (2019), buah apel termasuk
salah satu buah yang banyak dikonsumsi di Indonesia, rasa apel ini segar dan
mempunyai aroma yang kuat seta daging buahnya berwarna putih, halus dan
berair.
Diketahui bahwa struktur dari buah Mangga (Mangifera indica) terdiri
atas epicarp, mesocarp dan endocarp. Menurut Hamim (2019), bagian luar
struktur buah disebut dinding luar, eksokarp atau epicarp. Bagian dalamnya
disebut dinding dalam (endocarp) serta lapisan tengah disebut dinding tengah atau

Universitas Sriwijaya
mesocarp. Bentuk buah mangga ini jorong dengan kulit buah berwarna merah
jingga ada pula yang berwarna hijau kemerahan. Ukuran buah tidak terlalu besar
layaknya buah mangga pada umumnya (sekitar 200-250 gram per buah), memiliki
aroma buah harum dan tajam serta banyak mengandung air.
Buah Tomat (Solanum lycopersicum), termasuk buah sejati Tunggal
berdaging yaitu buah buni/ berry/ baka. Menurut Safitri et al. (2018), buah buni
dikatakan buah yang dinding nya mempunyai dua lapisan yaitu lapisan luar yang
tipis sedikit kaku dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair. Buah tomat
memiliki struktur kulit yang mengkilap, tipis licin, dan beragam bentuknya. Biji
tomat berbentuk pipih, berwarna kuning kecoklatan, diselimuti daging buah dan
jumlah biji setiap tomat bervariasi.
Daging Solanum lycopersicum lunak agak keras, berwarna merah apabila
sudah matang dan mengandung banyak air. Menurut Safitri et al. (2018), buah
tomat dalam proses kematangan terjadi perubahan warna dari hijau muda sedikit
demi sedikit berubah menjadi merah. Tomat mengandung biji lunak yang tersusun
secara berkelompok dan dibatasi oleh daging buah.
Kuaci atau biji bunga matahari (Helianthus annuus) dikenal karena ciri
khasnya yang besar dan berwarna kuning cerah dengan pusat berbentuk bulat
disebut kepala bunga. Biji bunga matahari dihasilkan dari proses penyerbukan dan
pembuahan bunga. Biji ini memiliki bentuk pipih, oval dan Panjang. Kulitnya
keras dan tebal, memiliki warna mulai dari hitam, cokelat hingga abu-abu. Biji
bunga matahari menurut Suryawan (2022), memiliki sumber protein nabati serta
mengandung kelembaban, protein, lemak kasar, serat kasar dan karbohidrat.
Durian (Durio zibethinus) termasuk buah sejati tunggal berdaging. Kulit
Buah durian memiliki struktur yang keras dan berduri, biasanya berwarna hijau
atau cokelat tergantung tingkat kematangannya. Dikatakan berdaging karena
daging durian ialah bagian paling istimewa. Biji durian memiliki ukuran yang
besar, biasanya berbentuk oval dan berwarna cokelat. Menurut Saras (2023), biji
ini terbungkus dalam lapisan yang lembut dan melekat pada daging.
Tempat pelekatan biji di dalam buah durian disebut dengan carpel. Durian
umumnya memiliki beberapa ruang carpel dan setiap ruang ini berisi satu atau
beberapa biji. Menurut Suryawan (2022), durian memiliki struktur carpel dan

Universitas Sriwijaya
susunan biji-bijinya dapat bervariasi tergantung jenis durian. Beberapa durian
memiliki biji yang lebih kecil dan lebih padat sementara yang lain memiliki
daging buah yang lebih tebal.

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan


beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Bagian buah umumnya tersusun atas lapisan luar atau eksocarpium,
lapisan tengah atau mesocarpium, dan lapisan dalam atau
endokarpium.
2. Buah Citrus sinensis, Mangifera indica dan Malus domestica termasuk
buah sejati tunggal berdaging, Citrus sinensis tepatnya termasuk buah
hesperiudium dan Malus domestica tepatnya termasuk buah ipomum.
3. Pematangan buah ditandai perubahan warna, tekstur dan aroma, karena
adanya zat etilen pada buah.
4. Buah tomat (Solanum lycopersicum) termasuk jenis buah berry/ buni/
baka yang dindingnya mempunyai dua lapisan yaitu lapisan luar yang
tipis sedikit kaku dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair.
5. Tempat pelekatan biji di dalam buah durian disebut dengan carpel.
Durian umumnya memiliki beberapa ruang carpel dan setiap ruang ini
berisi satu atau beberapa biji.

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

633
633
633
633
Cempaka, A. R., Santoso, S., dan Tanuwijaya, L. K. (2019). Pengaruh Metode
Pengolahan (Juicing dan Blending) terhadap Kandungan Quercetin
Berbagai Varietas Apel Lokal dan Impor (Malus domestica). Journal of
Human Nutrition. 1(1): 14-22.
Safitri, J., Meilina, P., dan Ambo, S. N. (2019). Implementasi Augmented Reality
sebagai Pembelajaran Pertmbuhan Tanaman Dikotil dan Monokotil untuk
Sekolah Dasar. Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informatika dan
Komputer. 9 (1) : 32-38.
Saras, T. (2023). Durian: Buah Surgawi yang Menggugah Selera. Semarang :
Tiram Media.
Suryawan, I. G. L. (2022). Tortilla chips dengan Biji Matahari sebagai Pengganti
Jagung. Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis. 1(3) : 577-593.
Zulharmita, Afrina, R. dan Wahyuni, R. (2018). Ekstraksi Asam Lemak dari
Daging Buah Alpukat. Jurnal Farmasi Higea. 5(1): 91-98.

LAMPIRAN

Universitas Sriwijaya
Gambar 1. Stigma dan Stilus Gambar 2. Ovarium

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023)

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai