▪ Cliford Geertz
“difusi teknologi tidak hanya dari trait tetangga, tetapi juga dari pengaruh lingkungan dan
geografi”, misal kasus pertanian antara jawa (sawah irigasi) dan luar-jawa (ladang
berpindah).
2
MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA
3
LINGKUNGAN
SOSIAL
EKONOMI
BUDAYA
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
ALAMI BINAAN
4
DETERMINISME TEKNOLOGI/ environmental determinism
Sources:
lreecescience.weebly.com/uploads/9/6/2/9/9629996/human_ecology_ppt.pdf.
5
ENVIRONMENTAL POSSIBILISM
Lingkungan alam tidak menentukan warna kebudayaan, tetapi hanya
sekedar menawarkan kemungkinan dan manusia memanfaatkannya
sesuai dengan teknologi yang dikuasainya.
Lingkungan alam tidak dipandang sebagai sebab (utama), melainkan
semata-mata sebagai pembatas atau penyeleksi (screen)
Contoh: Robert Lowie: Meskipun hidup dalam lingkungan yang sama,
orang Hopi dan orang Navaho telah mengembangkan kebudayaan yang
berbeda.
Sources:
lreecescience.weebly.com/uploads/9/6/2/9/9629996/human_ecology_ppt.pdf.
6
Model Environmental possibilism
Sources:
Sources:
lreecescience.weebly.com/uploads/9/6/2/9/9629996/human_ecology_ppt.pdf.
lreecescience.weebly.com/uploads/9/6/2/9/9629996/human_ecology_ppt.pdf. 7
TEORI EKOLOGI BUDAYA / cultural ecology
8
Model cultural ecology
Sources:
lreecescience.weebly.com/uploads/9/6/2/9/9629996/human_ecology_ppt.pdf. 9
TATA NILAI TERHADAP LIGKUNGAN
• Tata Nilai = Norma = Etika
• Manusia perlu tata nilai atau etika, tidak hanya terhadap sesama manusia juga
terhadap mahluk lainnnya (hewan dan tumbuhan) serta lingkungan abiotiknya
(air, tanah, udara)
• Perilaku manusia telah menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan,
manusia:
• Tidak bertanggung jawab
• Mementingkan diri sendiri
• Cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam dan lingkungannya perlu
berubah
11
ANTROPOSENTRISME
• Teori etika lingkungan yang memandang
• Manusia sebagai pusat sistem alam semesta
• Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya
• Alam sebagai objek untuk mencapai tujuan manusia
• Nilai dan prinsip moral hanya berlaku bagi manusia,
kepentingan dan kebutuhan manusia mempunyai nilai
paling tinggi dan paling penting
12
• Antroposentrisme:
• Mendasarkan pertimbangan moral pada akibat dari tindakan tersebut
terhadap kepentingan manusia
13
• Pemahaman antroposentrisme didukung dari pemikiran dan
pertimbangan moral tentang baik dan buruk, dan memutuskan
sendiri mana yang baik dan mana yan g buruk
Akibatnya:
• Manusia memilih mana hewan yang baik untuk dipelihara
dan dijaga, sedangkan hewan yang jahat dan berbahaya harus
dibasmi
14
Tradisi Aristotelien yg dikembangkan Thomas Aquinas → Rantai Kehidupan :
semua kehidupan di bumi membentuk dan berada dalam sebuah rantai
kesempurnaan kehidupan, mulai dari yang paling sederhana sampai kepada
yang Maha Sempurna
15
Manusia lebih tinggi dan terhormat dibandingkan dengan mahluk
hidup lainnya karena manusia adalah satu-satunya mahluk bebas
dan rasional
24
IPTEK dan MORAL
• Penemuan-penemuan senjata pembunuh manusia baik senjata kimia,
biologis, beserta teknologinya telah membayangi kepunahan manusia
sehingga kehidupan manusia dihantui ketakutan
• Hasil Rekayasa di bidang teknik banyak bersentuhan dengan masalah
moral
• Perkembangan IPTEK selalu mendahului pertimbangan dan pemikiran
etis
• Tanggung jawab moral harus memperhatikan kodrat manusia,
martabat manusia, keseimbangan ekosistem dan tanggung jawab
terhadap kepentingan manusia dan generasi yang akan datang
25
KEARIFAN LOKAL THD LINGKUNGAN
• Kearifan lokal bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan dan
menciptakan kedamaian pada suatu masyarakat, yang meliputi
beragam hal. Antara lain;
• Sistem nilai
• Kepercayaan
• Agama
• Teknologi
• Ideologi
• Etos kerja.
26
Macam-macam Kearifan Lokal di Indonesia
1. AWIG-AWIG (Lombok Barat dan Bali): Awig-Awig memuat aturan adat yang harus dipenuhi setiap warga
masyarakat di Lombok Barat dan Bali, dan sebagai pedoman dalam bersikap dan bertindak terutama dalam
berinteraksi dan mengelola sumberdaya alam & lingkungan .
2. REPONG DAMAR (Krui-Lampung Barat): Repong Damar atau hutan damar, merupakan model pengelolaan lahan
bekas lading dalam bentuk wanatani yang dikembangkan oleh masyarakat Krui di Lampung Barat, yaitu menanami
lahan bekas lading dengan berbagai jenis tanaman, antara lain damar, kopi, karet, durian.
3. HOMPONGAN (Orang Rimba-Jambi): Hompongan merupakan hutan belukar yang melingkupi kawasan inti
pemukiman Orang Rimba (di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi) yang sengaja dijaga keberadaannya
yang berfungsi sebagai benteng pertahanan dari gangguan pihak luar.
4. TEMBAWAI (Dayak Iban-Kalimantan Barat): Tembawai merupakan hutan rakyat yang dikembangkan oleh
masyarakat Dayak Iban di Kalimantan Barat, yang didalamnya terdapat tanaman produktif, seperti durian.
5. SASI (Maluku): Sasi merupakan aturan adat yang menjadi pedoman setiap warga masyarakat Maluku dalam
mengelola lingkungan termasuk pedoman pemanfaatan sumber daya alam.
6.
27
6. PAMALI MAMANCING IKAN (Desa Bobaneigo-Maluku Utara): Pamali Mamancing Ikan merupakan
aturan adat yaitu larangan atau boboso. Pamali Mamancing Ikab ini secara yurisdiksi terbatas
pada nilai-nilai adat, dan agama, tetapi konsep property right ini terbentuk dari pranata sosial
masyarakat yang telah berlangsung sejak lama dalam mengatur pemanfaatan sumberdaya pesisir
dan laut.
7. SIMPUK MUNAN/LEMBO (Dayak Benuaq-Kalimantan Timur): Simpuk Munan atau lembo bangkak
merupakan hutan tanaman buah-buahan (agroforestry) yang dikembangkan oleh masyarakat
Dayak Benuaq di Kalimantan Timur.
3. Cingcowong
Cingcowong merupakan upacara untuk meminta hujan yang berlaku di Sunda atau
Jawa Barat. Kearifan lokal ini dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat
Luragung guna melestarikan budaya serta menunjukkan bagaimana kuasa Tuhan
sebagai Hyang Maha Kuasa.
4. Bebie
Bebie merupakan tradisi menanam dan memanen padi secara bersama-sama yang
berlaku di Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini ditujukan agar
pemanenan padi cepat selesai, usai panen; maka akan diadakan perayaan sebagai
bentuk rasa syukur atas panen yang diperoleh dan sukses. 29
5. Sadranan Gunung Genthong
Sadranan Gunung merupakan kearifan lokal yang diadopsi didaerah Jawa Tengah
sebagai bentuk mengucap syukur atau berterimakasih terhadap leluhur dan alam.
Kearifan lokal ini diselenggaraan satu tahun sekali pada Selasa Kliwon menurut
penanggalan Jawa setelah panen pertama pertengahan marengan palawija.
Pelaksanaan dimulai dengan melibatkan warga untuk memasak sesaji yang akan
dihidangkan seperti ketupat, uwi, gembili, embong, garut, gethuk, cemplon, ayam
panggang, ikan kali panggang dan lainnya.
32
10.Menjaga Alam Lingkungan dengan Melakukan Banyak Pantangan
Kearifan lokal jenis ini diadopsi di Desa Kanekes, Provinsi Banten berupa larangan
untuk menggunakan alat transportasi, listrik, elektronik, hingga sabun dan pasta gigi
dalam hidup sehari-hari. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga alam dari pengaruh
modernisasi termasuk produk kimia.
Suku Baduy masih menekuni usaha bertani dan bercocok tanam sebagai mata
pencaharian mereka, tidak sedikit dari mereka memilih mencari madu ke hutan untuk
kemudian dijual ke kota. Beberapa di antaranya juga menenun kain, selendang dan
sarung membuat tas dari serat akat-akar pohon sebagai produk khas daerah.
11.Loloh Cemcem
Loloh Cemcem merupakan minuman tradisional yang dijajakan di Desa Penglipuran,
Bangli – Bali sebagai minuman tradisional. Minuman tersebut diolah dengan
pengetahuan lokal mengandalkan bahan alami berupa daun cemcem sebagai racikan
inti dengan campuran air, kelapa, dan cabai. Minuman tersebut menjadi produk khas
ekspresi dari kearifan lokal yang berlangsung di desa tersebut.
33
12. Subak
Subak merupakan kearifan lokal masyarakat Bali yang telah ditetapkan UNESCO
sebagai Warisan Budaya Dunia. Subak merupakan metode pengairan sawah yang
khusus mengatur tentang menajemen atau sistem irigasi sawah.
Berlandasarkan nilai luhur budaya Tri Hita Karanan meliputi parahyangan,
pawongan, dan palemahan, Subak ditetapkan sebagai salah satu kearifan lokal
masyarakat Bali.
34