Anda di halaman 1dari 31

Morfologi Tumbuhan

Tumbuhan merupakan organisme multiseluler yang bersifat autotrof. Tumbuhan berperan


penting dalam rantai makanan sebagai produsen. Ilmu yang mempelajari dunia tumbuhan
disebut sebagai ilmu botani. Ilmu botani mencakup beberapa kajian seperti bentuk
tumbuhan yang tampak dari luar (morfologi), struktur penyusun tumbuhan dari dalam
(anatomi), kekerabatan tumbuhan (taksonomi), fungsi faal organ-organ tumbuhan (fisiologi),
tumbuhan dan lingkungannya (ekologi), serta beberapa kajian khusus lebih spesifik. Setiap
kajian berkaitan satu sama lain, sehingga dalam mempelajari tumbuhan diperlukan
pengetahuan yang menyeluruh, untuk mempelajari tumbuhan, biasanya dimulai dari sel-sel
tumbuhan penyusun jaringan,organ,sistem organ,dan satu individu tumbuhan yang lengkap.
Setiap organ penyususn tumbuhan dapat dikatakan sebagai struktur , dengan fungsi yang
berbeda. Biasanya dalam mempelajari hal tersebut lebih diutamakan mempelajari struktur
tumbuhan dari bentuk luarnya, yang dikenal dengan istilah morfologi tumbuhan.

Pengetahian mengenai morfologi tumbuhan dapat menjadi dasar untuk mempelajari


keseluruhan struktur penyusun tubuh tumbuhan, karena morfologi tumbuhan mencakup
bagian-bagian yang merupakan struktur pokok yang dapat diamati, yaitu akar, daun,
batang, bunga, buah, serta struktur lain yang terbentuk dalam proses metamorfosis
tumbuhan..

AKAR (Radix)

Struktur pokok tumbuhan pertama yaitu akar, yang dikenal dengan nama ilmiahnya radix.
Akar memiliki peranan yang tak kalah pentingnya dengan daun dan batang. Fungsi utama
akar adalah sebagai alat penyerap air dan unsur hara, yang selanjutnya akan diteruskan ke
batang dan daun, sehingga terjadilah proses metabolisme.

Sifat-sifat akat umumnya bertolak belakang dengan sifat batang, antara lain adalah tumbuh
menuju ke pusat bumi yang dikenal sebagai geotrofi positif atau menuju ke sumber air
(hidrotrofi), dan tumbuh menjauhi cahaya (fototropi negatif). Akar tidak berbuku dan beruas,
karena itu tidak mendukung duduknya daun. Dalam hal ini biasanya akar berwarna terang,
yaitu putih kekuning-kuningan. Akar akan terus tumbuh, walaupun pertumbuhannya tidak
secepat batang.

Secara

anatomi,

akar

terdiri

atas

jaringan

utama

berupa xilem dan floem.

Jaringan xilem bertugas untuk menyerap air, sedangkan jaringan floem bertugas menyerap
unsur hara. Berdasarkan struktur xilem dan floem, akar tumbuhan monokotil berbeda
dengan akar tumbuhan dikotil. Secara morfologi, akar merupakan salah satu cara yang
paling mudah dalam membedakan akar tumbuhan monokotil dan dikotil, yang dikenal
dengan akar tunggang dan akar serabut.

DAUN (Folium)

Daun mempunyai nama ilmiah folium. Biasanya berwarna hijau, walaupun beberapa jenis
daun memiliki warna yang lain selain hijau. Warna hijau disebabkan oleh kandungan zat
hijau daun yang disebut klorofil, yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari
melalui fotosintesis. Daun memiliki fungsi antara lain sebagai organ pernapasan, tempat
berlangsungnya peristiwa fotosintesis dan juga sebagai alat perkembangbiakan secara
vegetatif atau secara aseksual tanpa melalui peleburan antara sel kelamin jantan dan sel
kelamin betina. Dalam fungsinya sebagai alat perkembangbiakan, akhir-akhir ini sering
digunakan metode kultur jaringan maupun stek daun, yang terbukti dapat menghasilkan
anakan yang banyak dalam waktu yang lebih cepat. Daun tumbuh dan melekat pada
batang. Setiap jenis tumbuhan memiliki bentuk daun yang berbeda. Secara umum daun
berupa helaian yang tipis ataupun tebal, dengan ujung pangkal, tepi dan permukaan yang
berbeda.
BATANG (Caulis)

Batang mempunyai nama ilmiah Caulis. Struktur ini merupakan struktur pokok tumbuhan
yang tidak kalah penting dari daun. Batang berfungsi memperkokoh berdirinya tumbuhan.
selain fungsi lainnya sebagai jalur transportasi air dan unsur hara tumbuhan. dari akar ke
daun. Sifat-sifat umum batang yang dapat dikatakan sebagai karakteristik, antara lain
adalah tumbuh selalu ke atas dan menjauhi pusat bumi. Istilah ini dikenal sebagai fototropi
positif dan geotrofi positif. Selain itu, batang biasanya berwarna cokelat. Batang memiliki
bentuk yang beragam, walaupun pada umumnya berbentuk bulat. Pada batang terdapat
buku-buku yang dikenal dengan nama ilmiah nodus. Pada buku inilah daun melekat. Jarak
antara dua buku dinamakan ruas. Ruas dikenal dengan nama ilmiah internodus. Pada
tumbuhan monokotil, biasanya buku-buku batang terlihat dengan jelas, seperti pada batang
tebu, jagung, dan rumput-rumputan. Sedangkan pada tumbuhan dikotil, buku-buku batang
kadang-kadang tidak terlihat, tetapi hanya berupa tonjolan-tonjolan, tempat tangkai daun
melekat, sehingga bila tangkai daun lepas, akan meninggalkan bekas pada batang. Sama
halnya dengan daun, batang juga dapat berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
tumbuhan secara vegetatif atau aseksual. Pembikan tumbuhan melalui batang dikenal
dengan stek, dalam teknik kultur jaringan, jaringan pada batang juga baik digunakan untuk
mendapatkan anakan yang banyak dalam waktu singkat.

BUNGA (Flos)

Bunga dikenal dengan nama ilmiah flos. Bunga adalah hasil metamorfosis dari batang dan
daun. Metamorfosis ini disebabkan karena dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang
oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dikendalikan dengan ketat secara
genetik pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti temperatur
dan ketersediaan air. Umumnya bunga memiliki warna-warna yang cerah, yang berfungsi
untuk memikat serangga-serangga untuk membantu proses penyerbukan. Warna-warna
cerah ini disebut sebagai perhiasan bunga, yaitu kelopak (calyx) dan mahkota (corolla).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu
takson. Bunga disebut sebagai bunga sempurna atau bunga lengkap bila memiliki organ
reproduksi jantan (benang sari) dan organ reproduksi betina (putik), serta organ perhiasan
bunga

yaitu

kelopak

dan

mahkota

secara

bersama-sama

dalam

satu

bunga.

Dalam satu jenis tumbuhan, ada yang memiliki banyak bunga, namun juga ada yang hanya
memiliki satu bunga. Dala hal ini tumbuhan dikenal sebagai tumbuhan berbunga tunggal
dan tumbuhan berbunga banyak. Pada satu tangkai bunga kadang-kadang hanya terdapat
satu bunga saja, tetapi ada juga yang memiliki banyak bunga dalam satu tangkainya. Dalam
hal ini tubuhan dikenal dengan tumbuhan berbunga tunggal atau tumbuhan berbunga
majemuk. Bunga merupakan organ perkembangbiakan generatif atau perkembangbiakan
secara seksual. Organ-organ seksual tersebut adalah benang sari (stamen) sebagai organ
reproduksi

betina.

Peleburan

kedua

alat

reproduksi

ini

dikenal

sebagai

peristiwa penyerbukan atau persarian. Penyerbukan dapat terjadi secara alami ataupun
melalui bantuan berbagai makhluk hidup seperti serangga, serta bantuan faktor-faktor
lingkungan abiotik seperti angin. Manusia juga sangat berperan dalam kegiatan pemuliaan

tanaman, sehingga memperoleh keturunan yang baik secara genetik. Dapat dikatakan
bahwa fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya sel kelamin jantan
(mikrospora) dan sel kelamin betina (megaspora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai
dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan dan berlanjut dengan pembentukan
biji. Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur
tumbuhan yang umum, spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi.
Modifikasi ini digunakan oleh para ahli botani untuk membuat hubungan antara tumbuhan
satu dengan lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari
jumlah organ bunganya. Tumbuhan dikotil umumnya mempunyai empat atau lima organ
(atau kelipatan empat atau lima) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau
kelipatannya.

BUAH (Fructus)

Buah dikenal dengan nama ilmih fructus. Buah dihasilkan dari proses penyerbukan atau
pembuahan pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah dan
buah adalah struktur yang membawa biji ,dengan demikian buah adalah organ pada
tumbuhan yang berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah
(ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji, yakni sebagai pemencar biji
tumbuhan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah,
melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk
membedakannya buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati dan
buah semu. Bagi tumbuhan berbunga, buah adalah alat untuk menyebarluaskan biji-bijian.
Adanya biji di dalam buah dapat mengindikasikan bahwa organ tersebut adalah buah meski
ada pula biji yang tidak berasal dari buah. Pada sejumlah spesies, keadaan tak berbiji
merupakan hasil dari partenokarpi yakni proses pembentukan buah tanpa terjadinya

pembuahan sebelumnya. Buah hasil partenokrapi bisa berbentuk dengan atau tanpa
peristiwa penyerbukan. Kebanyakan tumbuhan memerlukan penyerbukan untuk proses
pembentukannya, namun sebagian lagi seperti pisang dan nanas tidak memerlukannya.
Sementara itu, keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya terjadi karena matinya atau
tidak

tumbuhnya

embrio

yang

dihasilkan

oleh

peristiwa

pembuahan,

disebut stenospermokarpi, yang memerlukan proses penyerbukan dan pembuahan secara


normal.
METAMORFOSIS

TUMBUHAN

Struktur poko tumbuhan hanya terdiri dari daun, akar, batang, bunga, dan buah. Kelima
struktur pokok ini dapat berkembang dengan mengalami perubahan bentuk yang dikenal
sebagau metamorfosis tumbuhan, menjadi struktur baru dalam bentuk kuncup (gemma),
rimpang (rhizoma), umbi (tuber), alat pembelit (cirrhus), duri (spina), dan alat-alat
tambahan

(organa

accesoria).

DAFTAR

Campbell,

Esau,

Fahn,

PUSTAKA

N.

K.

A,,J.B.

Reece,

1997. Anatomy

A.

1990. Plant

of

and

L.G.

Seed

Mitchell.

Plant.

Anatomy.

John

2002. Biologi.

Wiley

Pergamon

and

Erlangga.

Sons

Press.

Kashiko Team. 2004. Kamus Biologi. Kashiko Publisher. Surabaya.

http://pakarebiologi.blogspot.co.id/2015/08/morfologi-tumbuhan.html

Inc.

New

Jakarta.

USA.

York.

Pendahuluan

Salam sejahtera semua. Terima kasih sudah mengunjungi situs kami. Kami, Christy, Evan. Gerry, dan
Jodry dari kelas 8D dari SDH-DM, ingin berbagi ilmu mengenai struktur & fungsi tubuh tumbuhan melalui
situs kami ini. Selain itu, ada juga dari kelompok lain yang membuat blog tentang ilmu biologi lain seputar

pelajaran biologi kelas 2 SMP. Selamat membaca.


tumbuhan terdapat akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.

A. Struktur dan Fungsi Akar

Pada

Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar adalah tempat masuknya
mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil
ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut.

1. Struktur Akar
Struktur akar dapat dilihat secara morfolgi dan anatomi.

a. Morfologi (Struktur Luar) Akar

Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan
kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar.
Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar yang berguna untuk memperluas
daerah penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek.
Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi
tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.

b. Anatomi (Struktur Dalam) Akar

Anatomi akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan stele.

1.

Epidermis (kulit/lapisan luar akar) terdiri dari sel yang trersusun rapat. Dinding sel epidermis
tipis sehingga dapat dilalui air.

2.

Korteks/kulit pertama yang tersusun dari lapisan-lapisan sel yang berdinding tipis. Koteks
memiliki ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran gas. Peran korteks adalah sebagai
tempat penyimpanan cadangan makanan.

3.

Endodermis akar yang terbentuk dari selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel-sel endodermis
memiliki pita kaspari yang mengandung zat suberin atau zat lignin. Fungsi endodermis adalah
mengatur jalannya larutan yang diserap ke silinder pusat. Kemudian ada stele (silinder pusat) yang
terdiri dari perisikel (perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel
adalah lapisan terluar dari stele yang berperan dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar
ke samping. Di dalam perisikel terdapat xilem dan floem yang merupakan berkas pengangkut. Ada
juga empulur yang hanya terdapat pada tumbuhan dikotil.

2. Fungsi Akar
Apakah akar itu? Akar adalah organ tumbuhan. Dan mengapa akar itu penting? Karena akar memiliki fungsi
yang penting bagi tumbuhan, yaitu, sebagai berikut.

1.

Untuk menyerap air dan mineral/zat-zat hara dari tanah.

2.

Menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan.

3.

Pada beberapa jenis tumbuhan berperan, akar berperan sebagai alat respirasi.

4.

Pada tumbuhan tertentu, akar juga berperan sebagai tempat penyimpanan makanan atau sebagai
alat perkembangbiakan vegetatif.

3. Proses Penyerapan Air dan Mineral serta


Pengangkutannya
Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar (secara osmosis) masuk ke dalam tubuh
tumbuhan. Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan yang berkonsentrasi rendah (kurang pekat) ke
larutan yang berkonsentrasi tinggi (lebih pekat) melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel
adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat tertentu. Tetapi selain secara osmosis,
penyerapan air dan mineral dapat dilakukan dengan transpor aktif, yaitu, sistem transpor ion dan molekul
melalui membran sel dengan menggunakan energi.

Lalu, dari rambut-rambut akar, air dan mineral mengalir dengan arah horizontal melalui epidermis, korteks
dan endodermis sampai ke xilem. Dari xilem, air dan mineral diangkut ke daun melalui pembuluh kayu
(xilem) pada batang cabang, dan daun sebagai bahan fotosintesis. Pengangkutan ini disebut pengangkutan
vaskuler.

Kemudian, air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan turgor. Apakah turgor itu? Turgor adalah
keadaan tegang antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air.

4. Akar sebagai Alat Pernapasan pada


Tumbuhan
Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas terdapat pada tumbuhan
yang ada di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal batangnya. Pada akar napas ada banyak
celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar gantung
tumbuh dari bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika masih menggantung
adalah untuk menyerap udara. Tetapi ketika bagian akar yang masuk ke dalam tanah, bagian akar tersebut
memiliki fungsi seperti akar biasa, yaitu, menyerap air dan mineral. Kemudian, oksigen yang diserap oleh
akar digunakan untuk proses penyerapan air dan mineral.

B. Struktur dan Fungsi Batang

Kita sering berpikir bahwa batang itu selalu di atas tanah dan akar ada di bawah tanah. Tetapi ada beberapa
jenis tumbuhan yang batangnya berada di bawah tanah. Jadi, cara untuk membedakan akar dengan batang
adalah dengan mencari kuncup-kuncupnya. Kuncup adalah adalah titik tumbuh batang yang dilindungi oleh
sisik. Sisik itu akan gugur ketika batang sudah terbentuk. Tetapi ada juga kuncup yang tidak dilindungi oleh
sisik. Kuncup dapat dibedakan menjadi 2, yaitu, kuncup ujung batang (kuncup terminal) dan kuncup ketiak
(kuncup aksilar). Kuncup terminal terdapat pada ujung batang yang masih dalam pertumbuhan, sedangkan
kuncup aksilar terdapat pada ketiak daun dan pada ruas tertentu di batang. Kuncup, pada beberapa
tumbuhan tertentu, akan dorman jika kondisi lingkungannya buruk, tapi dapat bertumbuh lagi ketika kondisi
lingkungan sudah baik.

Ada juga batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah dengan ruas yang pendek dan daun-daun yan
berbentuk sisik. Batang ini disebut rizoma. Rizoma berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Contoh tanaman yang memiliki rizoma adalah jahe, kunyit, lengkuas, dan kencur.

1. Struktur Batang
Struktur batang dapat dilihat dari struktur luar (morfologi) dan struktur dalamnya (anatomi).

a.Morfologi (Struktur Luar) Batang


Morfologi batang setiap tumbuhan berbeda-beda. Seperti panjang batang yang tidak sama. Ada yang
panjang dan ada yang pendek. Itu dipengaruhi oleh sifat genetis dan kondisi lingkungan, seperti suhu,
cahaya, dan kesuburan tanah. Jadi, tumbuhan dengan jenis yang sama akan memiliki panjang batang yang
berbeda karena kondisi lingkungan yang berbeda. Berdasarkan keadaan batang, ada 2 kelompok tumbuhan
tingkat tinggi. Yaitu, tumbuhan herba (tumbuhan lunak) dan tumbuhan berkayu. Pada kedua tumbuhan
tersebut ada daun-daun di seluruh batangnya. Pada batang terdapat nodus/buku (tempat meletaknya daun)
dan internodus (daerah di anatara 2 buku).

Pada umumnya, batang tumbuhan herba itu lunak, berwarna hijau, memiliki jaringan kayu yang
sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran batangnya kecil, dan umurnya relatif pendek. Contohnya
adalah jagung, kangkung, bunga matahari, bayam, dan kacang.

Sedangkan batang tumbuhan berkayu biasanya keras dan umurnya relatif panjang. Pada batang
yang tua, terdapat kulit kayu yang tebal dan lubang-lubang kecil (lentisel) pada permukaannya agar
oksigen dapat masuk ke dalam sel-sel batang secara difusi. Oksigen itu berfungsi untuk proses
pernapasan.

b. Anatomi (Struktur Dalam) Batang

Ada perbedaan anatomi batang antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.

Pada bagian luar batang tumbuhan herba, yang merupakan sel-sel epidermis yang tipis, terdapat
stomata. Lalu, di bawah epidermis ada sel-sel korteks. Fotosintesis dapat berlangsung dalam batang
karena sel-sel korteks tersebut memiliki klorofil. Batang tumbuhan herba ini tidak memiliki jaringan
kayu dan tidak mengandung gabus, tetapi memiliki jaringan penyokong. Jaringan penyokong, yaitu
kolenkim dan sklerenkim, adalah penyebab batang tumbuhan herba mampu menopang daun-daun dan
berdiri tegak.

Pada batang tumbuhan berkayu epidermis, korteks, dan stele.

1.

Edpidermis batang terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan tidak berongga. Dinding
sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal. Lapisan epidermis ini berperan sebagai lapisan pelindung
bagi lapisan-lapisan yang ada di dalamnya.

2.

Korteks batang adalah jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa lapisan sel berdinding tipis
yang

memiliki vakuola besar.

Korteks

yang berfungsi untuk pertukaran udara.

memiliki

rongga-rongga/ruang-ruang

antarsel

Dalam korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah

lapisan terdalam pada korteks yang memiliki bentuk dan susunan khas, serta mengandung butir-butir

pati. Fungsi korteks pada sebagian besar tumbuhan adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Penyebab korteks tidak terlihat jelas pada batang tumbuhan monokotil adalah tersebarnya
ikatan pembuluhnya secara tidak teratur.

3.

Stele/Silinder pusat merupakan bagian terdalam batang. Pada stele terdapat xilem (pembuluh
kayu) di bagian dalam dan floem (pembuluh tapis) di bagian luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat
kambium

di

antara

xilem

dan

floem,

sedangkan tumbuhan

monokotil

tidak

memiliki

kambium. Kambium ini yang menyebabkan batang tumbuhan dikotil bertambah besar. Jaringan
kambium ini, yang terdiri dari sel yang selalu membelah diri, memisahkan kulit kayu dari bagian
batang lain. Bagian kayu pada batang lebih tebal dari pada bagian kulit karena kegiatan kambium
yang membentuk sel xilem (kayu) ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan membentuk sel-sel
floem (kulit kayu) ke arah luar. Kegiatan kambium terpengaruh oleh tersedianya air dan mineral,
sehingga pembuluh-pembuluh kayu yang dihasilkan pada musim hujan lebih besar dan lebih banyak
daripada yang dihasilkan pada musim kemarau. Jadi, terdapat batas-batas yang menunjukkan
kegiatan kambium selama musim hujan dan musim kemarau pada kayu tumbuhan dikotil. Batas-batas
ini disebut lingkaran tahun yang menunjukkan umur tumbuhan tersebut. Lalu, bagian dalam pada
stele adalah empulur yang merupakan bagian paling luas pada batang. Ada juga garis-garis radial
yang tampak dari pusat ke arah kulit kayu yang disebut jari-jari empulur. Jari-jari empulur ini dilalui
oleh air dan zat-zat makanan yang bergerak ke arah samping. Empulur ini sulit dibedakan dengan jarijari empulur pada tumbuhan monokotil.

2. Perbedaan Batang Dikotil dan Monokotil


Perbedaan antara batang tumbuhan dan monokotil adalah sebagai berikut:

1.

Batang tumbuhan dikotil bercabang-cabang, sedangkan batang tumbuhan monokitl tidak bercabang
dan lurus.

2.

Tumbuhan dikotil memiliki kambium yang memperbesar batang tumbuhan tersebut, sedangkan
tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium.

3.

Letak pembuluh angkut tumbuhan dikotil teratur dalam bentuk lingkaran, sedangkan letak
pembuluh angkut pada tumbuhan monokotil tersebar.

3. Fungsi Batang
Batang memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.

1.

Berfungsi sebagai organ lintasan air dan mineral ke daun dari akar, dan lintasan zat makanan dari
daun ke seluruh bagian tumbuhan sebagai hasil fotosintesis.

2.

Berperan sebagai organ pembentuk dan penyagga daun

3.

Pada beberapa tumbuhan tertentu, batang merupakan tempat untuk menyimpan makanan dan alat
perkembangbiakan vegetatif.

C. Struktur dan Fungsi Daun

Apakah anda pernah melihat daun dengan bermacam bentuk?

Sudah bukan? Ya memang daun itu

bermacam-macam jenis dan tidak ada satupun daun yang sama. Meskipun daun tersebut berasal dari pohon
yang sama tetap daun tersebut memiliki perbedaan dengan daun yang lain. Kita akan melihat strukur daun
mulai dari luar ke dalam, kemudian fungsi daun, dan selanjutnya sistem pengangkutan pada daun.

1. Struktur Daun
Struktur daun dapat kita bedakan menjadi dua yaitu morfologi (strktur luar) daun dan anatomi (struktur
dalam) daun.

a.Morfologi (Struktur Luar) Daun


Pada umumnya daun berwarna hijau. Warna hijau daun itu disebabkan oleh kandungan kloroplas di dalam
sel-sel daun. Di dalam kloroplas terdapat klorofil. Secara morfologi, pada umunya daun memiliki bagianbagian antara lain helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus).

Tangkai daun terdapat bagian yang menempel dengan batang yag disebut pangkal tangkai daun. Pada
daun tubuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Pangkal
daun itu disebut juga pelepah daun. Contoh pelepah daun terdapat pada tumbuhan pisang dan talas.

Daun yang memiliki ketiga bagian daun yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun disebut juga
daun sempurna. Tetapi daun yang tidak memiliki 1 bagian daun atau lebih disebut daun tidak sempurna.

Coba anda bandingkan antara daun mangga dan daun belimbing apakah ada perbedaan yang mencolok?
Tentunya perbedaan yang mencolok adalah susunan helai daun pada tangkainya bukan? Daun yang hanya
memiliki satu helai daun disebut daun tunggal, contoh daun mangga dan daun yang memiliki lebih dari satu
helai daun pada tangkainya disebut daun mejemuk, contoh daun belimbing. Daun mejemuk ada yang
menyirip dan ada pula yang menjari. Daun majemuk menyirip ada yang menyirip tunggal dan ganda.

Pada umumnya tumbuhan dikotil memiliki tulang daun menyirip atau menjari. Sedangkan tembuhan
monokotil memiliki daun dengan tulang daun sejajar atau melengkung.

b. Anatomi (Struktur Dalam) Daun

Pada dasarnya, anatomi daun dengan batang itu sama jika diamati dibawah mikrosop akan tampak bagianbagian mulai dari atas yaitu epidermis, jaringan tiang (palisade), jaringan bunga karang (spons) dan berkas
pembuluh angkut daun.

1.

Epidermis daun merupakan lapisan terluar dari daun bagian atas dan bawah. Epidermis daun
terdiri dari saru lapis sel-sel epidermis yang tidak memiliki ruang antarsel. Epidermis daun berfungsi
untuk melindungi bagian atas maupun bawah daripada sel tersebut. Untuk mencegah penguapan
airyang berlebihan, umumnya dan memiliki lapisan lilin atau rambut-rambut halus. Diantara sel-sel
epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang berfungsi sebagai pertukaran gas. Stomata umumnya
terdapat pada bagian bawah daun tetapi letak stomata tumbuhan air terdapat di bagian atas daun.

2.

Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak, tersusun rapat, dan
mengandung kloroplas. Jaringan palisade terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini
terjadi fotosintesis.

3.

Jaringan bunga karang (spons) adalah jaringan yang berbentuk tidak teratur dan ada ruang
antarsel. Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi untuk menampung karbon dioksida untuk proses
fotosintesis.

4.

Berkas pembuluh angkut terdapat di dalam tulang-tulang daun. Sistem tulang daun merupakan
lanjutan dari sistem jaringan pembuluh angkut batang atau cabang dan pembuluh angkut akar. Bagian
tersebut merupakan cabang dari silinder pusat yang merupakan cabang dari silinder pusat batang.

2. Fungsi Daun
Daun merupakan salah satu bagian penting pada tumbuhan karena fungsi-fungsinya seperti tempat
terjadinya fotosintesis, tranpirasi,dan sebagai alat pernapasan. Pada beberapa jenis tumbuhan daun juga
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.

1.

Tempat fotosintesis. Fungsi utama dari daun adalah sebagai tempat fotosintesis. Berawal dari air
diserap oleh akar dan berlanjut sanpai daun. Air dan mineral kemudian masuk ke jaringan mesofil
daun terutama ke jaringan palisade. Air digunakan untuk fotosintesis dan sebagian lagi untuk proses
penguapan. Hasil fotosintesis berupa gula (glukosa) dan oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan
diangkut oleh pembuluh tapis dan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen dikeluarkan melalui
stomata daun dan sebagian dipakai untuk respirasi sel-sel di daun.

2.

Tempat tranpirasi tumbuhan. Daun juga berperan penting dalam transpirasi. Transpirasi adalah
peristiwa penguapan pada tumbuhan. Transpirasi dapat berlangsung di batang, tapi pada umumnya
terjadi di daun. Melalui transpirasi, air dan tumbuhan dalam bentuk uap air akan dikeluarkan melalui
stomata ke udara. Adanya transpirasi menyebabkan air dan mineral dari akar, batang, dan tangkai
daun terjadi terus menerus. Selain itu, transpirasi juga berfungsi sebagai pengatur suhu tumbuhan.
Kecepatan transpirasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal(dalam) dan eksternal(luar).
Faktor-faktor dalam yang mempengaruhi antara lain ukuran daun, jumlah stomata, ada todaknya
lapisan lilin pada permukaan daun, dan banyak sedikitnya bulu-bulu (trikoma) pada permukaan daun.
Faktor luar yang mempengaruhi antara lain suhu, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan keadaan
air di dalam tanah. Saat udara lembab transpirasi pada tumbuhan terganggu. Dalam keadaan tersebut

tumbuhan mengeluarkan kelebihan air tersebut dalam bentuk tetesan-tetesan air yang dapat kita pada
saat pagi hari. Peristiwa penetesan air itu disebut juga gutasi atau penetesan.

3.

Alat respirasi (pernapasan). Melalui stomata oksigen dari luar masuk ke dalam tumbuhan.
Oksigen yang masuk digunakan tumbuhan untuk melakukan respirasi. Respirasi bertujuan untuk
mendapatkan

energi

yang

terkandung

dalam

makanan.

Melalui

proses

itu

juga

tumbuhan

menghasilkan karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan melalui stomata daun.

4.

Alat perkembangbiakan vegetatif. apakah anda pernah melihat tumbuhan cocor bebek?
tumbuhan ini sering dipakai menjadi tanaman hias dan yang menarik perhatian adalah daunnya yang
menjadi alat perkembangbiakan vegetatif. Pada daun tumbuhan seperti cocor bebek ini, dapat
menghasilkan individu baru sehingga daun ini berfungsi sebagi alat perkembangbiakan vegetatif.

3. Sistem Pengangkutan pada Tumbuhan


Apakah anda pernah melihat pohon-pohon yang tinggi? Apakah anda pernah membayangkan bagaimana air
dan mineral hasil penyerapan oleh akar itu dapat naik sampai daun yang tertinggi? Hal tersebut dapat
terjadi karena adanya kekuatan tertentu yaitu tekanan akar, kapilaritas batang dan daya isap daun.

1.

Tekanan akar. Tekanan akar timbul karena pergerakan air yang secara osmosis dari sel ke sel
pada akar. Adanya tekana akar itu akan mendorong air naik ke pembuluh kayu batang. Besarnya
tekanan dipengaruhi oleh besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan.

2.

Kapilaritas batang. Pembuluh kayu dari akar dan batang sampai menuju daun, semuanya itu bisa
diangga pipa kepiler. Kapilaritas pembuluh kayu dari akar menuju batang menyebabkan air dan
mineral yang terlarut, naik ke batang sampai daun.

3.

Daya isap daun. Disebabkan adanya penguapan air dari daun yang sebenarnya peristiwa
transpirasi. Jadi daya isap daun adalah tenaga yang ditimbulkan melalui proses transpirasi.

D. Struktur dan Fungsi Bunga

Bunga

merupakan

organ

yang

penting

bagi

tumbuhan

karena

dalam

bunga

terdapat

alat-alat

perkembangbiakan. Bunga merupakan ujung cabang yang mengalami perubahan. Jika dilihat, bunga
mempunyai beraneka ragam bentuk dan warna. Tetapi setiap jenis bunga memiliki struktur dasar yang
sama. Bila diamati, bunga yang lengkap memiliki bagian-bagian antara lain kelopak bunga, mahkota bunga,
benang sari dan, putik.

1. Kelopak Bunga (Calix)


Kelopak bunga merupakan bagian terluar dari bunga. Biasanya bewarna hijau dan fungsinya adalah untuk
melindungi kuncup bunga.

2. Benang Sari (Stamen)


Benang sari merupakan organ perkembangbiakan jantan pada tumbuhan. Letak benang sari umumnya
mengelilingi putik. benang sari penghasil sel kelamin jantan. Bagian-bagian pada benang sari antara lain
tangkai sari (filamen), kotak sari (antera), serbuk sari (polen).

3. Putik (Pistillum)
Putik terletak pada bagian tengah bunga. Putik merupakan alat perkembangbiakan betina karena
menghasilkan sel telur. Bagian-bagian putik antara lain kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus) dan,
bakal buah (ovarium). Di dalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum) dan didalam ovulum terdapat sel telur.

Tidak semua bunga memiliki bagian-bagian yang lengkap. Bunga yang lengkap adalah bunga yang memiliki
bagian-bagian yaitu kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Sedangkan bunga yang tidak
lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu atau lebih dari bagian-bagian bunga tersebut. Bunga
yang tidak memiliki putik disebut bunga jantan dan bunga yang tidak memiliki benang sari adalah bunga
betina sedangkan bunga yang memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga adalah bunga hermafrodit.

E. Struktur dan Fungsi Buah serta Biji

yang kita tahu bahwa


pada saat serbuk sari melekat di kepala putik maka akan terjadi yang namanya penyerbukan. Biasanya
setelah penyerbukan, akan diikuti dengan pembuahan. Pembuahan adalah proses penyatuan sel kelamin
jantan dan sel kelamin betina. Di bagian bawah putik terdapat bakal buah dan didalamnya terdapat bakal
biji yang bila terjadi penyerbukan, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji menjadi biji.

1. Buah
Umumnya buah dapat kita bedakan menjadi 3 yaitu buah tunggal, buah agregat, dan buah majemuk. Buah
tunggal adalah buah yang dibentuk oleh 1 bakal buah, contohnya mangga. Buah agregat adalah buah yang
dibentuk oleh banyak bakal buah dari 1 bunga, contohnya buah sirsak, dan buah arbei. Buah yang terakhir
yaitu buah majemuk adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga, contohnya
buah nangka, dan buah nenas.

Dari asal terbentuknya buah dapat dibedakan menjadi 2 yakni buah sejati dan buah semu. Buah sejati
adalah buah yang terbentuk dari bakal buah sedangkan buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal
buah dan bagian-bagian lain dari bunga tersebut.

2. Biji
Biji yang bermula dari bakal biji merupakan alat perkembangbiakan generatif. Di dalam biji terdapat calon
individu baru yang disebut embrio. Pada biji umumnya terdapat kulit biji, tali pusat, dan inti biji.

1.

Kulit Biji (spermodermis). Pada biji tumbuhan angeospermae (tumbuhan berbiji tertutup),
bijinya memiliki dua lapisan yaitu kulit luar (testa), dan kulit dalam (tegmen). kulit luar tipis tetapi
keras sedangkan kulit dalam seperti selaput dan sering disebut kulit ari. Sedangkan pada tumbuhan
gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) bijinya memiliki tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan
tengah, dan lapisan dalam. Lapisan luar tebal berdaging. lapisan tengah lapisan kuat, keras, dan
berkayu. sedangkan lapisan dalam tipis seperti selaput.

2.

Tali Pusat. merupakan bagian yang menghubungkan biji denga papan biji (plasenta). Jika biji
sudah dimasak, tali pusat putus sehingga pada biji hanya terlihat bekasnya sebagai pusat biji (hilus).

3.

Inti Biji. adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit ari. isi biji terdiri dari lembaga yang
merupakan calon individu baru. dan putih lembaga sebagai cadangan makanan tersimpan dalam
daun lembaga.daunlembaga merupakan daun pertama pada tumbuhan yang tumbuh.

F. Hama dan Penyakit pada Tanaman

Pasti kalian pernah dengar kan ada petani yang gagal panen? Gagal panen biasanya disebabkan karena
tanaman terserang hama atau penyakit. Hama dan penyakit pada tanaman ini yang menurunkan kualitas
dan produksi hasil pertanian.

1. Hama
Hama adalah hewan yang merusak tanaman/hasil tanaman karena aktivitas hidupnya, terutama aktivitas
untuk mendapatkan makanan. Yang termasuk hama tanaman adalah hewan mamalia, serangga, dan
burung. Contoh hama berupa mamalia adalah tikus, babi hutan, dan kera. Yang termasuk hama berupa
serangga adalah wereng, kutu daun, walang sangit, belalang, ulat, dan kumbang. Hama berupa burung
adalah burung gelatik dan burung pipit. Tetapi di antara ketiga hama tanaman ini, yang menimbulkan
kerusakan paling besar adalah serangga. Tetapi ada cara untuk mengatasi serangga hama ini. Yaitu dengan
mengetahui siklus hidupnya. Jika kita mengetahui kapan atau pada stadium apa serangga tersebut akan
menyerang, kita dapat memberantasnya pada sasaran yang tepat.

2. Penyakit Tanaman
Gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme disebut penyakit tanaman. Mikroorganisme
yang menyebabkan penyakit tanaman ini adalah virus, bakteri, protozoa, jamur, dan cacing mematoda.
Penyebaran penyakit tanaman dapat terjadi melalui angin, serangga, dan air. Penyakit tanaman juga
terpengaruh oleh fakotr lingkungan, seperti kelembapan dan suhu. Contoh penyakit pada tanaman adalah
sebagai berikut.

1.

CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) pada jeruk adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus yang merusak floem tanaman jeruk. Penyakit ini menyebabkan daun tanaman jeruk menjadi
warna kuning dan kecil, serta melambatkan pertumbuhan kuncupnya. Lalu, pada stadium berikut,
daun akan gugur dan tanaman tersebut menjadi tidak produktif dan mati.

2.

Penyakit mosaik pada tembakau adalah penyakit yang disebabkan oleh virus TMV (Tobacco
Mosaic Virus), dan menyebabkan daun berkerut dna bercak-bercak kuning.

3.

Penyakit rebah kecambah disebabkan oleh protista yang menyerupai jamur, yaitu Pythium
debaryanum. Penyakit ini menyebabkan pembusukan akar dan kecambah/bibit tanaman pada tanaman
budidaya, sehingga kecambah rebah ke tanah.

4.

Penyakit pada tanaman kentang adalah penyakit yang disebabkan olehPhytopthora


infestans (protista yang menyerupai jamur).

5.

Penyakit pada tanaman padi adalah penyakit yang ymenyerang ruas-ruas batang dan butir
padi. Pyricularia oryzae (sejenis jamur) adalah salah satu penyebab penyakit ini.

6.

Penyakit pada anggrek adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yaitu Pseudomonas
cattleyas.

7.

Penyakit pada tanaman jagung disebabkan oleh Ustilago avenae. Ustilago ini dikenal sebagai
jamur apa yang menyebabkan penyakit pada tanaman budidaya. Contoh lain
dari Ustilago adalah Ustilago scitamineayang menyebabkan penyakit pada pucuk tebu.

https://group6sdh.wordpress.com/2010/03/26/pendahuluan/

Struktur , Jaringan , Jenis & Fungsi Batang Tumbuhan - Batang merupakan bagian
sistem tunas pada tumbuhan. Letaknya berada di atas tanah. Organ ini dikategorikan
sebagai penghasil alat-alat lateral, misalnya daun, tunas, dan bunga. Pada bagian
batang terdapat buku (node) atau tempat daun melekat dan ruas (internode), yaitu
bagian batang yang letaknya di antara buku-buku.

Selain buku dan ruas, pada batang terdapat suatu tunas. Tunas yang terdapat pada
sudut di antara daun dan batang dinamakan tunas aksiler. Tunas ini berpeluang menjadi
cabang. Adapun bagian ujung batang terdapat tunas terminal. Perhatikan Gambar 1.

Gambar 1 Bagian-bagian batang


A. Fungsi Batang pada Tumbuhan
Secara umum, batang mempunyai beberapa fungsi berikut.
1) Sebagai tempat pengangkutan air dan unsur hara dari akar. ( Fungsi Batang pada
Tumbuhan 1 )
2) Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi penangkapan cahaya matahari. ( Fungsi

Batang pada Tumbuhan 2 )


3) Tempat tumbuhnya organ-organ generatif. ( Fungsi Batang pada Tumbuhan 3 )
4) Efisiensi penyerbukan dan membantu pemencaran benih. ( Fungsi Batang pada
Tumbuhan 4 )
5) Pada tumbuhan tertentu, sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan,
misalnya berupa umbi atau rimpang. ( Fungsi Batang pada Tumbuhan 5 )
B. Struktur Jaringan Batang Pada Tumbuhan
Secara umum struktur jaringan penyusun batang tumbuhan terdiri atas tiga bagian,
yaitu epidermis, korteks, dan stele. Adapun struktur jaringan penyusun batang (dari luar
ke dalam) beserta ciri-cirinya dijelaskan dalam uraian berikut.
1) Epidermis batang Tumbuhan
Tersusun oleh selapis sel, tersusun rapat, tanpa ruang antarsel, dinding luar terdapat
kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar.
Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapat kambium gabus yang menggantikan
fungsi jaringan primer.
Aktivitas kambium gabus adalah melakukan pertukaran gas melalui celah yang
disebut lentisel. Derivat epidermis antara lain sel silika dan sel gabus, misalnya pada
batang tanaman tebu.
2) Korteks batang Tumbuhan
Tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis,
banyak ruang antarsel.
Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong dan penguat
tubuh.
Sel-sel korteks sebelah dalam yang mengandung amilum disebut floeterma (sarung
tepung ).
3) Stele (silinder pusat) batang Tumbuhan
Lapisan terluar disebut perisikel.
Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut.

Gambar 2 Jaringan pembuluh pada tanaman (a) monokotil dan (b) dikotil.

C. Struktur Jaringan luar Batang Tumbuhan


Perbedaan struktur luar pada tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan berkayu. Tumbuhan
herba dan tumbuhan berkayu memiliki daun-daun di sepanjang batangnya.
1) Batang tumbuhan herba
Batang tumbuhan herba biasanya, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit atau tidak ada,
ukuran batang kecil, dan umumnya relatif pendek. Bagian luar batang terdiri dari
epidermis yang tipis dan tidak mengandung gabus. Pada epidermis terdapat stomata
sehingga jaringan di dalamnya dapat mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon
dioksida. Contoh: pacar air, jagung, bayam, kacang, dan bunga matahari.
2) Batang tumbuhan kayu
Batang tumbuhan berkayu umumnya keras dan umurnya relatif panjang. Permukaan
batang keras dan di bagian tertentu terdapat lentisel. Lentisel berhubungan dengan
bagian dalam batang dan berfungsi sebagai tempat pertukaran gas di batang. Pada
tumbuhan berkayu yang masih muda terdapat klorofil, sehingga dapat melakukan
fotosintesis. Akan tetapi, jika sudah terbentuk lapisan gabus kemampuan fotosintesis
menjadi hilang. Lapisan gabus terbentuk oleh kambium gabus. Adanya aktivitas
kambium menyebabkan rusaknya jaringan yang terdapat pada korteks dan epidermis.
Dengan rusaknya jaringan tersebut akan menyebabkan kemampuan fotosintesis
menjadi hilang.
http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-jenis-fungsi-batang.html

(X)

103
Struktur Jaringan Batang Tumbuhan Dikotil - Seperti halnya akar, batang juga
tersusun atas berbagai jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan
pembuluh. Jaringan dasar tersusun oleh korteks, sedangkan jaringan pembuluh terdapat
berkas vaskuler yaitu xilem dan floem. Cermati bagian-bagian batang tumbuhan dikotil
secara lebih detail pada Gambar 1. Karena itu, batang memiliki beragam fungsi bagi
tumbuhan. Namun, berbagai lapisan ini juga mempunyai beragam ciri khas.

Gambar 1 Struktur batabg tumbuhan dikotil

Jaringan epidermis pada batang memiliki ciri yang sama seperti jaringan epidermis pada
akar. Misalnya, sel yang tipis dan tersusun rapat serta berkutikula pada akar dan
batang. Selain itu, batang memiliki kemampuan tumbuh, baik secara sekunder maupun
primer. Pertumbuhan sekunder batang terjadi pada jaringan epidermis. Sedangkan
pertumbuhan primer terjadi pada tunas terminal (ujung batang) tepatnya pada
meristem apikal. Fungsi jaringan epidermis pada batang juga sama dengan jaringan
epidermis pada akar yaitu melindungi jaringan yang ada di dalamnya. Epidermis batang
ini juga dapat pecah. Pecahnya epidermis batang mengakibatkan jaringan kambium
gabus (folagen) terisi dengan gabus. Bagian ini disebut lenti sel. Fungsi lenti sel adalah
sebagai tempat pertukaran gas dan penguapan (transpirasi).

Gambar 2 Lenti sel pada batang


Lapisan penyusun batang selanjutnya adalah jaringan dasar. Di dalam jaringan ini
terdapat korteks. Korteks pada batang meliputi dua macam jaringan, yakni jaringan
korteks luar dan korteks dalam. Sel kolenkim dan sel parenkim adalah penyusun korteks
luar. Korteks dalam hanya disusun dari sel-sel parenkim saja. Korteks dalam
(endodermis) dimiliki oleh semua tumbuhan. Namun sebaliknya, tidak semua tumbuhan
memiliki korteks luar. Ada satu ciri khas yang dimiliki tumbuhan biji terbuka terkait
lapisan korteks. Pada korteksnya terdapat seludang pati (sarung tepung) yaitu lapisan
yang berisi pati.
Setelah korteks, tubuh tumbuhan tersusun oleh jaringan pembuluh. Di dalam jaringan
pembuluh terdapat stele atau silinder pusat. Pada tumbuhan dikotil, stele terletak di
sebelah dalam korteks atau sebelah dalam endodermis. Sementara, lapisan terluarnya
disebut perisikel atau perikambium. Di sebelah dalam korteks terdapat empulur dan
berkas pengangkut. Pada berkas pengangkutan ini terdapat xilem dan floem.
Sementara, di tengah stele terdapat empulur. Empulur juga ada di antara xilem dan
floem. Bentuknya seperti jari-jari, disebut jari empulur. Selain itu, di antara xilem dan
floem juga terdapat kambium. Oleh karena itu, berkas pengangkutannya disebut berkas
kolateral terbuka. Kambium memiliki dua bagian, yakni kambium vaskuler dan kambium
intravaskuler. Bagian kambium yang berada di antara xilem dan floem berasal dari
prokambium disebut kambium vaskuler. Sedangkan kambium di luar xilem dan floem
yang berasal dari sel-sel parenkim disebut kambium intravaskuler. Adapun ringkasan
letak dan fungsi tiap-tiap jaringan penyusun batang Dikotil dapat teman teman lihat
dalam Tabel 1. berikut.
Tabel 1. Jaringan-Jaringan Penyusun Batang Dikotil Beserta Letak dan Fungsinya

http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-batangtumbuhan_19.html#.V9IMJFt97IU

Struktur Jaringan Batang Tumbuhan Monokotil - Seperti halnya tumbuhan dikotil,


struktur batang tumbuhan monokotil tersusun atas jaringan epidermis, jaringan dasar,
dan jaringan pengangkut atau berkas pembuluh. Agar mengetahui bagian bagian
batang tumbuhan monokotil, simak Gambar 1. Bedanya, tumbuhan dikotil memiliki
bentuk meristem apikal yang kecil. Meristem inilah yang akan membentuk tunas ketiak
daun, bakal daun, dan epidermis.

Gambar1.kiri. adalah penampang jaringan batang monokotil. kanan dikotil


Pada tumbuhan monokotil juga terdapat meristem perifer. Meristem perifer merupakan
bagian meristem yang berkembang menjadi batang berisi xilem dan fl oem. Lapisan
epidermis batang tumbuhan dikotil memiliki dinding sel yang lebih tebal dibandingkan
tumbuhan dikotil. Pada lapisan epidermisnya terdapat stomata dan buku-buku. Di
bawah epidermis terdapat korteks. Korteks tersusun dari sel-sel sklerenkim. Korteks
tumbuhan monokotil, korteks merupakan kulit batang. Kulit batang berfungsi
mengeraskan bagian luar batang.
Setelah korteks, lapisan berikutnya ialah stele. Tumbuhan monokotil memiliki batas
korteks dan stele yang tidak jelas. Di dalam stelenya terdapat berkas pengangkutan.
Berkas pengangkutan tersebut tersebar pada empulur dan letaknya berdekatan dengan
kulit batang. Sarung sklerenkim mengelilingi seluruh berkas pengangkut. Tipe berkas
pengangkutannya dinamakan kolateral tertutup, sebab di antara xilem dan fl oemnya
tidak ditemui kambium. Akibatnya, tumbuhan monokotil tidak bisa tumbuh secara
sekunder. Alias tubuhnya tidak membesar dan hanya memanjang. Adapun ringkasan
letak dan fungsi tiap-tiap jaringan penyusun batang Monokotil dapat teman teman lihat
dalam Tabel 1. berikut
Tabel 1. Jaringan-Jaringan Penyusun Batang Monokotil Beserta Letak dan Fungsinya

http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-batang-tumbuhan.html

Anda mungkin juga menyukai