Anda di halaman 1dari 5

.

Anggrek Sympodial

Tanaman anggrek sympodial yaitu tanaman dengan pertumbuhan ujung-ujung yang terbatas.
Pada tanaman ini batang utama sulit ditentukan, seolah-olah batang utama itu berhenti tumbuh,
kemudian di bagian bawahnya tumbuh tunas cabang baru. Cabang baru yang muncul akan
disusul tunas cabang baru lagi, dan demikian seterusnya. Contoh anggrek sympodial adalah
Cattleya, Dendrobium, Oncidium, dan lain-lain.

1. Perbanyakan Tanaman dengan Split


Tanaman anggrek yang tidak mempunyai sebuah batang utama mempunyai banyak
batang yang dinamakan pseudo-bulb, yang biasanya cukup disebut “bulb” saja. Anggrek
sympodial, seperti Cattleya dan Dendrobium pada dasarnya jika sudah mempunyai enam bulb
atau lebih sudah dapat di-split menjadi dua tanaman yang masing-masing memiliki tiga bulb.
Pemotongan bulb bisa dilakukan dengan cara digergaji sampai putus menjadi dua. Sebaliknya
penggergajian juga diteruskan pada isian pot. Cara menyeplit ini dapat pula dilakukan dengan
mengiris batang dengan menggunakan scalpel. Tunggulah sampai bulb belakang atau achter bulb
bertunas lagi. Kemudian tunggulah sampai akar-akar pada tunas ini tumbuh agak panjang, kira-
kira 3-4 cm dan daunnya sudah agak keras, jadi tidak lunak. Pelan-pelan, pindahkan masing-
masing tanaman baru ke pot yang baru pula. Tanaman anggrek dengan daun yang masih lunak
dan lemah serta akar belum keluar sebaiknya tidak dipindahkan dulu. Tanaman yang tidak
berdaun jangan dibuang, tetapi gantungkan secara terbalik pada suatu tempat dan biarkan saja.
Lama-lama bulb yang tidak berdaun ini akan ditumbuhi tunas baru dan kemudian akar. Jika
sudah demikian, barulah tanaman ini ditanam dalam pot.
Alat dan bahan perbanyakan anggrek dengan metode split(memisahkan)
Alat dan bahan yang dipakai:
– pisau dapur yang tajam
– betadine salep
– bawang merah
– pot anggrek
– cacahan pakis untuk media tanam
Langkah-langkahnya:
1. Cabut dengan hati-hati anggrek kantong spesies dari pot lama. Cabut dengan hati-hati agar
akarnya tidak rusak/luka. Jika perlu meringankan pot lama.
2. Dengan menggunakan pisau tajam yang bersih dan kering, belah anakan dari batang
indukannya.
3. Belah bawang merah dan oleskan bawang merah pada luka bekas potongannya. Bawang
merah mengandung hormon tanaman yang bisa merangsang pertumbuhan akar baru.
4. Oleskan betadine salep pada luka bekas sayatan tadi. Betadine salep ini berguna untuk
melindungi luka dari pembusukan.
5. Siapkan pot dan cacahan pakis. Tanam anakan anggrek spesies kantong yang baru
dipisahkan dengan hati-hati. Masukkan cacahan pakis dan padatkan agar tanaman bisa tegak
berdiri.
6. Siram anggrek kantong baru ditanam dengan air cucian beras/POC. Air cucian beras
mengandung vitamin yang berguna untuk memulihkan anggrek yang baru dipisahkan
anaknya.
7. Letakkan pot di tempat yang teduh dan terpelihara/disiram setiap hari. Jaga agar media tanah
tidak terlalu lembab/basah, karena dapat menyebabkan pembusukan pangkal batang
anggrek.

2. Mempergunakan Hormon atau Zat Tumbuh untuk Perbanyakan Tanaman


Apakah penggunaan hormon tumbuh atau zat pengatur tumbuh dalam budi daya tanaman
sudah umum dilakukan? Hormon dan zat pengatur tumbuh yang sering digunakan dalam budi
daya anggrek adalah dari golongan auksin dan sitokinin. Zat pengatur tumbuh dalam kelompok
auksin antara lain IAA (indol acetic acid), NAA (naphtyl acetic acid), dan IBA (indol butiric
acid). Sementara, zat pengatur tumbuh dalam kelompok sitokinin antara lain kinetin (N-6-
furfuryl amino purin), BA (N-7-benzyl amino purin), dan zeatin (N-6-hydroxy methyl butenyl
amino purin). Hormon dapat memengaruhi pertumbuhan atau proses fisiologi tanaman pada
dosis yang sangat kecil. IAA kerap kali memengaruhi pertumbuhan akar dengan dosis 50 ppm,
sementara IBA dosis 25 ppm. Satuan ppm berarti part per million. Jadi, IAA 50 mg atau IBA 25
mg dalam satu liter dapat memacu pertumbuhan akar. Budi Daya dan Perbanyakan | 75 Seperti
telah diterangkan di atas, memang Cattleya, Dendrobium ataupun Oncidium dapat di-split
dengan tiga bulb, tetapi tanaman yang tumbuh sangat bagus dapat di-split satu bulb. Luka pada
bulb dapat ditutup dengan zat pengatur tumbuh golongan auksin, biasanya digunakan Rootone F
yang berbentuk serbuk, akan lebih bagus apabila dicampur minyak ikan. Oleskan campuran tadi
pada bulb bagian bawah, dekat di bawah mata. Apabila berhasil akan cepat memacu
pertumbuhan akar.
Berdasarkan bahan dan metode yang kami kutip dari jurnal “Pengaruh Auksin dan Sitokinin
Terhadap Pertumbuhan Planlet Anggrek Mokara” bahwa Bahan penelitian yang digunakan ialah
planlet/tunas tanpa akar berukuran 1,5 cm yang berasal dari hasil kultur mata tunas dengan
medium tumbuh Vacin dan Went (VW). Rancangan percobaan yang digunakan ialah rancangan
acak kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Kombinasi auksin dan
sitokinin dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(A) VW + air kelapa 15% + gula pasir 20 g/l +pisang 75 g/l + charcoal 2 g/l (kontrol), (B) VW +
air kelapa 15% + gula pasir 20 g/l + pisang 75 g/l + charcoal 2 g/l + BAP 1 ppm + NAA 1 ppm,
(C) VW + air kelapa 15% + gula pasir 20 g/l + pisang 75 g/l + charcoal 2 g/l + BAP 1 ppm +
NAA 1 ppm + 2,4-D 0,1 ppm, (D) VW + air kelapa 15% + gula pasir 20 g/l + pisang 75 g/l +
charcoal 2 g/l + BAP 1 ppm, (E) VW + air kelapa 15 % + gula pasir 20 g/l + pisang 75 g/l +
charcoal 2 g/l + NAA 1 ppm, dan (F) VW + air kelapa 15% + gula pasir 20 g/l + pisang 75 g/l +
charcoal 2 g/l + 2.4-D 0,1 ppm. Planlet/tunas tanpa akar berukuran kurang lebih 1,5 cm dalam
keadaan steril ditumbuhkan secara aseptis dalam botol-botol kultur sesuai perlakuan. Setiap botol
kultur terdiri atas 10 planlet/tunas. Botol-botol kultur diletakkan dan dipelihara pada rak-rak
kultur di ruang kultur dalam posisi horizontal dengan kemiringan 20o dan kondisi terang yang
diberi cahaya lampu TLD 40 watt, suhu ruangan berkisar antara 22o– 25oC. Prosedur Membuat
Medium Pada Penelitian ini digunakan medium modifikasi VW padat. Untuk memudahkan
pembuatan medium telah dibuat larutan baku dan disimpan dalam freezer sebelum digunakan
untuk membuat medium. Pembuatan larutan buku selain untuk mempermudah kelarutan setiap
unsur yang digunakan juga memberikan ketelitian yang lebih tinggi bagi unsur-unsur yang
digunakan dalam jumlah yang sangat kecil. Di bawah ini diuraikan cara pembuatan VW:

a. Komposisi medium modifikasi VW


Ca3 (P04)2 : 0,200 g
KN03 : 0,525 g
KH2 P04 : 0,250 g
MgS04 . 7H2 0 : 0,250 g
(NH4 ) 2 SO4 : 0,500 g
Na2 EDTA : 0,0373 g
FeSO4 . 7H2O : 0,0278 g
MnSO4 . 4H2O : 0,0075 g
Sukrosa : 20 g
Air Kelapa : 150 ml
Pisang : 75 g Charcoal : 2 g
Aquades : 850 ml pH : 4,8 – 5,2

Pembuatan larutan baku :


Larutan baku A
KNO3 : 5,250 g
KH2PO4 : 2,500 g
(NH4)2SO4 : 5,000 g
MNSO4. 4H2O : 0,075 g
Larutan baku
MgSO4.7H2.O : 2,500 g
Larutan F
Na2 EDTA : 0,746 g
FeSO4 .7H2O : 0,556 g

Pembuatan medium
Ke dalam tabung yang berisi 250 ml akuades dimasukkan larutan F sebanyak 5 ml.
Kemudian ke dalam tabung tersebut ditambahkan 100 ml larutan baku A dan 100 ml larutan
baku B. Untuk melarutkan Ca3 (PO4)2 sebanyak 0,200 g dibutuhkan kira-kira 5 ml larutan 1N
HCL. Air Kelapa yang diperlukan 150 ml dan telah disaring tiga kali dengan menggunakan
kertas saring, bubur pisang 75 g, sukrosa 20 g dan charcoal 2 g/l. Penambahan BA, NAA dan
2.4-D diberikan sesuai perlakuan. Seluruh bahan-bahan dicampur menjadi satu, selanjutnya
larutan medium tersebut ditambah akuades sehingga volumenya menjadi 1 liter dan pH
ditetapkan berkisar antara 4,8 – 5,2.
Setelah itu ke dalam botol-botol kultur yang berukuran 350 ml masing-masing diisi
larutan medium sebanyak 60 ml, kemudian ditutup dengan tutup karet yang di atasnya dilapisi
dengan kertas sampul cokelat dan diikat dengan karet. Sterilisasi medium dilakukan dengan
otoklaf pada tekanan 15 lbs selama 15 menit. Setelah beberapa hari medium tidak terkontaminasi
maka medium siap untuk digunakan.
Semua parameter pada setiap planlet dicatat dan dihitung jumlahnya pada minggu ke-28
(7 bulan) setelah penanaman. Beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan
vegetatif planlet/tunas, ialah sebagai berikut : (1)tinggi planlet, diukur mulai dari pangkal batang
sampai dengan ujung daun terpanjang, (2) jumlah daun, semua daun pada setiap planlet dihitung
jumlahnya, (3) panjang daun, diukur mulai dari pangkal daun sampai ujung daun, (4) lebar daun,
diukur pada bagian tengah daun, (5) panjang akar, diukur mulai dari pangkal akar sampai ujung
akar, dan (6) jumlah akar, semua akar pada setiap planlet dihitung jumlahnya.
Analisis statistik dilakukan terhadap semua parameter pada minggu ke-28 (7 bulan)
dengan Analisis Variansi (ANOVA). Anova dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
pemberian perlakuan ZPT auksin dan sitokinin pada setiap perlakuan dari masing-masing
parameter yang diuji. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan, maka dilakukan uji jarak
berganda Duncan pada taraf 5 % untuk mengetahui jenis perlakuan yang terbaik.

3. Memperbanyak Tanaman dengan Keiki


Ketika anggrek Dendrobium yang sudah besar-besar dan media tanam sudah lama tidak
diganti, anggrek akan terlihat tumbuh merana, akarakarnya banyak yang rusak. Kondisi tersebut
akan memacu terbentuknya anakan pada ujung bulb. Anakan inilah yang dikenal dengan nama
keiki. Apabila keiki sudah mulai ditumbuhi akar maka sebaiknya anakan ini ditanam. Caranya,
potong keiki beserta sebagian besar bulb dan tempelkan pada pohon yang hidup, lalu ikat dengan
tali rafia. Setelah akar mulai menempel pada pohon, tali rafia bisa diambil lagi. Lebih baik lagi
jika keiki ditempelkan pada irisan pakis papan. Setelah bulb bertambah dua lagi, pindahkan ke
dalam pot. Sebagian bulb harus diikutsertakan karena bulb mengandung cadangan makanan yang
masih dibutuhkan keiki.
Berdasarkan bahan dan metode yang kami kutip dari jurnal “Pelatihan Pembibitan Anggrek
Secara Vegetatif, Generatif Dan Kultur Jaringan Pada Paguyuban Mantan Buruh Migran
“Seruni” Kabupaten Banyumas” bahwa Bahan penelitian yang digunakan ialah Gunakan keiki
yang berukuran panjang kirakira sejengkal dan sudah menghasilkan akar sebanyak 3-4 helai.
Saat memotong keiki, umbi induk harus ikut terangkat. Tujuannya agar anggrek tetap mendapat
suplai makanan lewat umbi. Keiki sebaiknya tidak langsung ditanam tetapi ditempelkan dulu di
lempengan pakis sampai terjadi penambahan umbi. Jika umbi sudah terbentuk 2-3 buah, keiki
siap dipindahkan ke pot. Anggrek yang diperbanyak dengan keiki masa berbunganya lebih lama
dibandingkan dengan cara pemisahan rumpun. Perbanyakan anggrek dengan keiki ini hanya bisa
dilakukan pada anggrek Dendrobium sp.

Anda mungkin juga menyukai