Tanaman alpukat dikenal sebagai tanaman yang sulit di cangkok untuk inilah perbanyakan bibit alpukat
secara vegetatif banyak dilakukan melalui cara okulasi dan sambung pucuk. Upaya memperbanyak bibit
tanaman alpukat jumbo dengan cara vegetatif okulasi dan sambung pucuk adalah hal yang cukup
membuat sakit kepala LembahPinus.Com. Sakit kepala ini lebih disebabkan oleh
terbatasnya ketersediaan batang bawah - rootstock yang akan digunakan dalam
penyambungan.
Mencoba mencari solusi dari masalah ini, maka pada tanggal 12 April
2010, LembahPinus.Com mencoba melakukan riset perbanyakan bibit tanaman alpukat
jumbo menggunakan metoda stek pucuk. Stek pucuk adalah cara perbanyakan vegetatif
yang menggunakan pucuk tanaman muda. Pemilihan pucuk muda hendaknya diambil
dari tanaman yang sudah cukup umur dan sudah berproduksi, hal ini penting agar
nantinya tanaman yang diperbanyak melalui cara sambung pucuk juga akan cepat
berproduksi.
Berbeda dengan cara stek pucuk pada umumnya yang dilakukan dengan langsung menancapkan pucuk
muda tanaman pada media tanam di dalam polybag, dalam riset kali ini LembahPinus.Com menggantikan
media tanam dengan larutan hidroponik. Pemilihan ini ditujukan untuk memperbesar peluang keberhasilan
stek, karena calon bibit diperlakukan di dalam lingkungan yang lebih bersih.
Landasan Teori
Untuk melakukan stek pucuk, ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tunas sangatlah diperlukan.
Penggunaan larutan hidroponik sebagai pengganti air 'murni' sebagai media tanam diperlukan untuk
menjamin pasokkan nutrisi ini. Daun pada tunas disisakan agar tetap terjadi proses metabolisme yang
diperlukkan untuk pembentukkan akar. Untuk mencegah batang menjadi kering, maka stek perlu
disungkup rapat.
Larutan Nutrisi Hidroponik
Larutan hidroponik dibuat dengan mencampurkan nutrisi-nutrisi yang diperlukan oleh tanaman untuk
tumbuh. Larutan hidroponik yang digunakan untuk stek pucuk alpukat jumbo ini juga
ditambahkan hormon sitokinin dan auksin untuk merangsang pertumbuhan tunas
batang/daun dan tunas akar.
Nutrisi tanaman yang dilarutkan didalam air tersusun dari unsur anorganik, utamanya
adalah kation Ca2+ (calcium), Mg2+ (magnesium), dan K+ (potassium). Unsur anion
nutrien utama dari larutan adalah NO3- (nitrat), SO42 (sulfat), dan H2PO4 (dihydrogen
phosphate).
Potassium nitrat, calcium nitrat, potassium phosphat, dan magnesium sulfat adalah nutrisi makro yang
diperlukan di dalam larutan hidroponik. Sedangkan untuk melengkapi nutrisi mikro, dalam larutan dapat
ditambahkan Fe, Mn, Cu, Zn, B, Cl, dan Ni.
Alat& Bahan
Larutan hidroponik
Air bersih
Selotip lebar
Plastik 1 Kg
Wax / lilin
Pisau
Gunting
Sisakan daun yang ada dengan memotongnya hingga tersisa 1/5 bagian atau 20% saja
Tutup permukaan gelas dengan selotip besar hingga menyisakan hanya sedikit lubang kecil untuk
stek
Sungkup stek menggunakan plastik dan ikat dengan karet gelang pada gelas
Hasil Pengamatan
Pada hari ke 7 tampak akar mulai muncul yang ditandai dengan munculnya tunas akar pada bagian ruas
stek yang terendam larutan hidroponik
Kesimpulan
Pembiakan tanaman alpukat menggunakan teknik stek pucuk hidroponik tampaknya dapat dijadikan
alternatif pembanyakan tanaman alpukat dengan cara vegetatif
Saran
Untuk memudahkan pemindahan stek ke dalam polybag yang menggunakan media tanam padat,
ada baiknya peat atau cocofiber ditambahkan pada gelas hidroponik. Peat atau cocofiber akan menjaga
keutuhan 'bola akar' bibit saat pemindahan media.
Pada saat akar sudah memenuhi gelas hidroponik, stek dapat dipindahkan ke dalam polybag