Anda di halaman 1dari 3

Tanaman Selada Hidroponik Sistem Sumbu / Wick

Hidroponik – Selada merupakan salah satu jenis sayuran daun yang sudah tidak asing lagi di
masyarakat. Selama ini banyak diantara kita yang beranggapan bahwa tanaman selada hanya bisa
tumbuh jika ditanam di dataran tinggi. Selada adalah tanaman yang identik dengan daerah
pegunungan yang berhawa sejuk, tidak salah memang, sebab di Indonesia budidaya selada
umumnya dilakukan di dataran tinggi. Nah, pertanyaannya apakah selada bisa ditanam didataran
rendah-menengah? Jawabannya adalah BISA !!! Ini buktinya, saya mencoba menanam selada
dengan sistem hidroponik sederhana dan ternyata bisa tumbuh dengan baik. Meskipun hanya
sedikit, tapi saya cukup puas dengan hasil menanam selada hidroponik sistem sumbu (wick) ini.
Saya menanam selada hidroponik pada box styrofoam, media tanam yang saya gunakan arang
sekam dan potnya adalah cup plastik. Nutrisi hidroponik yang saya pakai adalah nutrisi ab mix
untuk sayuran daun.
Persiapan Menanam Selada Hidroponik
Langkah awal menanam selada hidroponik adalah niat dan kemauan serta mempersiapkan segala
keperluan yang dibutuhkan. Berikut ini bahan-bahan yang dibutuhkan untuk keperluan menanam
selada hidroponik sistem wick ;
1.    Tandon nutrisi ; Tandon adalah tempat/wadah penampung larutan nutrisi hidroponik,
bentuknya terserah tergantung bahan yang tersedia, bisa ember, kaleng, botol bekas, baskom atau
box styrofoam seperti yang saya gunakan ini.
2.    Pot tanaman ; Pot bisa menggunakan apa saja, net pot boleh, cup bekas air mineral atau cup
plastik lainnya.
3.    Sumbu ; berfungsi untuk menaikkan larutan nutrisi dari tandon menuju media tanam, sumbu
yang ideal untuk tanaman hidroponik adalah kain flanel. Jika tidak ada kain flanel, silahkan
bereksperimen menggunakan bahan lain.
4.    Nutrisi Selada Hidroponik ; selada adalah sayuran daun, jadi gunakan nutrisi ab mix untuk
sayuran daun.
5.    Benih selada ; siapkan benih selada secukupnya sesuai dengan kebutuhan
6.    Media tanam ; media tanam hidroponik bermacam-macam, contoh rockwoll, arang sekam
atau cocopeat.
7.    TDS / EC Meter ; adalah alat untuk mengukur kepekatan (PPM) larutan nutrisi hidroponik.
Pakai alat ini lebih baik, tapi jika tidak ada juga tidak apa-apa.
8.    Air baku : menurut saya sih..air baku adalah air yang ppm-nya tidak lebih dari 150 (ada juga
yang mengatakan tidak lebih dari 200). Contoh air yang baik untuk hidroponik adalah air sumur,
air sungai atau air buangan AC. Jika terpaksa boleh juga menggunakan air PAM tapi harus
diendapkan terlebih dahulu selama 1 minggu.
Persiapan Bibit Selada Hidroponik
Benih selada disemai terlebih dahulu menggunakan polybag, nampan, keranjang plastik atau
wadah apa saja. Media semai gunakan yang tersedia. Jika menggunakan arang sekam, masukkan
arang sekam kedalam polybag atau wadah lainnya. Kemudian basahi media hingga benar-benar
basah. Tanam benih selada satu persatu, 3 – 4 hari kemudian biasanya benih selada sudah
tumbuh atau berkecambah. Benih selada bisa dipindah tanam ketika berumur 25-30 hari setelah
semai.
Bibit selada hidroponik siap tanam
Cara Menanam Bibit Selada Hidrponik Sistem Wick / Sumbu
Siapkan tandon, larutan nutrisi, pot, sumbu dan media tanam. Sumbu (kain flanel) dipasang pada
pot/net pot dengan panjang sumbu disesuaikan dengan kedalaman tandon. Usahakan sumbu
menyentuh dasar tandon. Buka polybag semai dengan hati-hati, jangan sampai akar bibit selada
rusak atau putus. Masukkan bibit kedalam pot dan isi pot dengan media tanam hingga penuh.
Buat larutan nutrisi hidroponik secukupnya dengan dosis rendah. Jika bibit selada sudah ditanam
pada pot, segera letakkan pot pada tandon.
Letakkan selada hidroponik yang baru ditanam pada tempat yang teduh selama 2-3 Hari supaya
beradaptasi terlebih dahulu. Selanjutnya perkenalkan dengan sinar matahari secara bertahap. Jika
cuaca terlalu panas (pada dataran rendah-menengah), letakkan tanaman selada hidroponik
dibawah naungan paranet.
Jarak Tanam Selada Hidroponik
Jarak tanam untuk selada hidroponik yaitu 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm. Box styrofoam yang
saya gunakan ini adalah box bekas buah anggur yang ukurannya 40 x 60 cm. 1 box ini cukup
untuk 6 lubang tanam (6 buah pot) dengan jarak hanya 20 x 20 cm, dan hasilnya ternyata tidak
mengecewakan.
Dosis PPM Larutan Nutrisi untuk Selada Hidroponik
1.    Diawal tanam (umur 1 – 7 HST) gunakan larutan nutrisi hidroponik dosis rendah, yaitu 500
PPM (Setara dengan 2,5 ml nutrisi A + 2,5 nutrisi B + 1 liter air)
2.    Memasuki minggu kedua (umur 8 -14 HST) setelah tanam, naikkan dosis nutrisi selada
hidroponik menjadi 700 PPM (Setara dengan 3,5 ml nutrisi A + 3,5 nutrisi B + 1 liter air)
3.    Minggu ketiga (umur 15 – 21 HST) naikkan lagi dosis nutrisi menjadi 900 PPM (Setara
dengan 4,5 ml nutrisi A + 4,5 nutrisi B + 1 liter air)
4.    Minggu keempat (umur 22 HST – panen) dosis nutrisi selada hidroponik sama dengan dosis
nutrisi minggu ketiga, yaitu 4,5 ml nutrisi A + 4,5 nutrisi B + 1 liter air.
Perawatan dan Pemeliharaan Selada Hidroponik
Pemeliharaan maupun perawatan selada hidroponik memang tidak terlalu rumit, namun tidak
bisa diabaikan juga. Yang terpenting adalah memastikan tanaman selada selalu mendapatkan
sinar matahari yang cukup, serta memberikan nutrisi sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman.
Selada hidroponik umur 14 hari setelah tanam
Jika tandon yang digunakan berukuran kecil, sering-seringlah mengecek larutan nutrisi dan
jangan sampai kehabisan. Usahakan suhu larutan nutrisi didalam tandon tetap stabil. Suhu
larutan nutrisi yang terlalu tinggi bisa mengganggu pertumbuhan tanaman selada, bahkan bisa
menyebabkan tanaman layu dan mati.
Jika tandon yang digunakan terbuat dari bahan plastik atau kaleng, lindungi tandon
menggunakan busa atau kain handuk yang dibasahi agar sinar matahari tidak menembus tandon
yang dapat meningkatkan sushu larutan nutrisi. Paling aman ya..menggunakan box styrofoam
yang tidak dapat ditembus panas matahari. Kelebihan menggunakan box styrofoam adalah suhu
larutan nutrisi tetap stabil meskipun disiang hari yang terik. Tandon yang terbuat dari bahan
plastik atau kaleng cenderung lebih cepat panas dan menyebabkan naiknya suhu larutan nutrisi
dengan cepat.
Pengendalian Hama Penyakit Selada Hidroponik
Kalau tanaman selada hidroponik yang dibudidayakan hanya sedikit / skala hobi saja, hama
maupun penyakit bisa dikendalikan secara manual. Tetapi jika tidak memungkinkan, lakukan
penyemprotan menggunakan pestisida nabati. Usahakan sebisa mungkin untuk tidak
menggunakan pestisida kimia.
Umur Panen Selada Hidroponik
Selada hidroponik siap panen (umur 23 hari setelah tanam)
Saya tidak tahu pasti umur panen tanaman selada yang dibudidayakan di lahan terbuka atau di
lahan tanah. Tetapi selada hidroponik ini kok perasaan saya cepet banget panennya, hanya butuh
waktu 23 hari sejak bibit selada dipindah tanam hingga bisa dipanen dan dikonsumsi. Bibit
selada hidroponik ini saya tanam pada umur 35 hari setelah semai, terlambat 5 hari menanamnya.
Idealnya kan dipindah tanam umur 25-30 hari, berhubung saya sibuk bibit selada baru sempat
saya tanam umur 35 hari. Jika dihitung dari pindah tanam, umur panen selada hidroponik ini
hanya 23 hari, tetapi jika dihitung sejak benih disemai umur panen selada hidroponik adalah 58
hari.
Rencana pemasaran selada :
Saya berencana untuk memasarkan selada hasil hidroponik saya kepada saudara, tetangga dan
teman-teman saya.

Anda mungkin juga menyukai