Anda di halaman 1dari 4

Cara Menanam Terong Hidroponik Dengan

Teknik Dutch Bucket System (DBS)


Posted on January 25, 2016July 28, 2016

Cara Menanam TERUNG HIDROPONIK


Hidoponik Pada beberapa postingan sebelumnya sudah kita bahas tentang cara menanam
cabai hidroponik sistem wick, menanam pakcoy hidroponik NFT System dan cara menanam
seledri hidroponik. Dan pada kesempatan ini mari kita belajar menanam terung hidroponik
dengan mengaplikasikan sistem dutch bucket atau Dutch Bucket System. Di kalangan
hidroponikers Indonesia sistem ini populer dengan sebutan Sistem DB atau DB Sistem. Sistem
DB adalah teknik hidroponik dimana air dan nutrisi disirkulasikan secara terus menerus dalam
jangka waktu tertentu. Untuk mensirkulasikan larutan nutrisi diperlukan pompa dan aliran listrik
yang cukup stabil. Dan untuk mengatur aliran nutrisi secara periodik dibutuhkan timer yang
diatur sedemikian rupa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Alat lain yang hampir wajib
dipasang pada sistem dutch bucket adalah aerator. Aerator berfungsi untuk menghasilkan
oksigen yang dibutuhkan oleh akar tanaman.

Terung Hidroponik Dutch Bucket System ( By : Dede Siti Hasanah II)

Namun dalam prakteknya, sistem dutch bucket bisa saja dimodifikasi, misalnya tanpa timer dan
aerator. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Dede Siti Hasanah ini, beliau menanam terung
hidropnik sistem DB tanpa menggunakan timer dan aerator. Beliau mengatur sirkulasi (aliran)
nutrisi secara manual. Meskipun tanpa kedua alat tersebut tanaman terung hidroponik beliau
mampu tumbuh dengan subur. Lihat saja foto-fotonya. Media tanam yang beliau gunakan
adalah media tanam yang umum digunakan dalam bercocok tanam secara hidroponik, yaitu
campuran arang sekam dan cocopeat. Mau mencoba menanam terung hidroponik dengan
teknik Dutch Bucket System? Silahkan praktekkan ilmu bercocok tanam hidroponik dari ibu
Dede Siti Hasanah berikut ini :

A. Alat dan Bahan Untuk Menanam Terung Hidroponik


Jika anda berkeinginan untuk mencoba teknik hidroponik dutch bucket system atau sistem DB,
anda harus mempersiapkan beberapa peralatan dan bahan-bahan berikut ini :

Baca juga Cara Menyemai Benih Seledri Hidroponik

a). Ember / Bucket (bisa memanfaatkan barang bekas yang ada, misalnya bekas box es krim)
b). Pot, ukuran pot harus lebih kecil dari bucket
b). Pipa paralon, elbow, sambungan pipa, valve socket dan faucet socket (jumlahnya sesuaikan
dengan kebutuhan anda)
c). Selang fertigasi, nepple (sesuai kebutuhan)
d). Pompa
e). Bak nutrisi
f). Hidrotom, zeolit atau media tanam lainnya (sediakan sesuai kebutuhan)
g). Benih terung
h). Nutrisi AB Mix
Setelah alat dan bahan-bahan dirasa cukup, silahkan buat instalasinya seperti gambar pada
postingan ini : Dutc Bucket System

B. Cara Menanam Terung Hidroponik Dengan Teknik Dutch Bucket


System (DBS)

1. Persiapan Bibit dan Cara Semai Terung Hidroponik


Benih terung disemai terlebih dahulu, bibit dipindah tanam ke bucket setelah berusia 25 30
hari setelah semai. Untuk media semai anda bisa menggunakan arang sekam. Media semai
arang sekam lebih baik daripada menggunakan tanah, karena bibit mudah dicabut saat akan
dipindah tanam dan kerusakan akar dapat diminimalisir. Bibit diletakkan/disemai secara teratur
dengan jarak 3 x 3 cm, tutup tipis benih dengan arang sekam kemudian semprot dengan air
(tanpa nutrisi) agar media basah. Tutup semaian dengan plastik hitam, letakkan pada tempat
yang tidak terkena sinar matahari langsung. 5 6 hari kemudian biasanya benih sudah mulai
tumbuh, setelah tumbuh buka plastik penutup.

2. Cara Membuat Media Tanam Terung Hidroponik


Pada umumnya media tanam yang digunakan pada teknik hidroponik Dutch Bucket System
adalah hidroton atau zeolit. Namun disini ibu Dede menggunakan media tanam yang berbeda,
yaitu campuran arang sekam dan cocopeat dengan perbandingan 1 : 1. Media tanam tersebut
dimasukkan kedalam pot yang sudah disediakan, yaitu pot yang berukuran lebih kecil dari
bucket. Tekan-tekan sedikit agar padat, namun jangan terlalu padat.

Baca juga Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Terong

3. Cara Menanam Bibit Terung Hidroponik


Terung Hidroponik : Awal pertumbuhan (By : Dede Siti Hasanah II)

Jika bibit terung sudah berumur 25 30 hari setelah semai, bibit siap dipindah tanam. Pilihlah
bibit terung yang sehat dan memiliki vigor yang kuat. Agar akar tidak rusak, ambil bibit bersama
media semainya dengan cara dicongkel. Tanam bibit terung tersebut pada pot yang sudah
disiapkan. Setelah penanaman selesai, siram dengan larutan nutrisi (ppm rendah) agar tidak
layu. Selama 3 4 hari tanaman harus ternaungi untuk memberikan kesempatan tanaman
beradaptasi. Kemudian buka sedikit demi sedikit naungan tersebut, hingga akhirnya tanaman
tersinari matahari langsung.

4. Kebutuhan Nutrisi dan ppm Terung Hidroponik


a). Pada awal tanam, yaitu 0 hari setelah tanam berikan nutrisi dengan ppm 1000. Pemberian
nutrisi dengan ppm 1000 ini berlanjut hingga tanaman berusia 3 minggu setelah tanam.
b). Setelah tanaman terung berusia 3 minggu, naikkan ppm nutrisi menjadi 1500. Dan berlanjut
sampai tanaman terung hidroponik memasuki masa generatif (masa pembungaan).
c). Sejak tanaman terung hidroponik memasuki masa generatif, naikkan ppm menjadi 1.750.
Demikian seterusnya sampai berbuah dan panen.

Terung Hidroponik : Memasuki Masa Generatif / Pembungaan (By : Dede Siti Hasanah II)

5. Jadwal Pemberian Nutrisi Terung Hidroponik


Larutan nutrisi yang berada pada tandon, dialirkan ketanaman melalui pipa inlet dan selang
fertigasi menggunakan pompa. Karena disini ibu Dede Siti Hasanah tidak menggunakan timer,
maka beliau menghidupkan dan mematikan pompa secara manual. Pompa dinyalakan setiap
hari selama 10 jam nonstop. Pompa mulai dinyalakan pada jam 07.00 hingga jam 17.00 dan
pada malam hari pompa tidak bekerja (dimatikan).

6. Cara Mengendalikan Hama dan Penyakit Terung Hidroponik


Untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman terung hidroponik dilakukan seperti
pada tanaman terung pada umumnya. Silahkan baca disini : Mengendalikan Hama Tanaman
Terung
Demikian cara menanam terung hidroponik dengan teknik Dutch Bucket System atau Sistem
DB ala ibu Dede Siti Hasanah. Mohon maaf, kami belum bisa menyajikan gambar proses
pembuatan instalasinya atau cara merakit instalasi Dutch Bucket System ini. Jika ada yang
belum paham atau ada yang ingin dintanyakan atau ingin memberi masukan silahkan tulis
pertanyaan anda di kolom komentar yang tersedia dibawah ini. Semoga bermanfaat.

Baca juga Panduan Dasar Menanam Jagung Manis

By ; Dede Siti Hasanah


Salam mitalom !!!

Anda mungkin juga menyukai