Anda di halaman 1dari 3

Cara Bertanam Hidroponik dengan Botol Bekas

Hidroponik merupakan istilah pertanian yang mulai populer belakangan ini. Hidroponik
sendiri adalah teknik menanam dengan memanfaatkan air sebagai pengganti media tanah. Teknik
ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.

Meskipun hidroponik merupakan teknik menanam yang mengandalkan media air, tetapi
jumlah air yang dibutuhkan untuk teknik hidroponik ini lebih sedikit dibanding jumlah air yang
digunakan untuk bercocok tanam dengan media tanah.

Oleh karena itu, teknik bertanam hidroponik sering digunakan untuk menanam tumbuhan
di daerah yang jumlah pasokan airnya tidak terlalu banyak. Anda pun bisa menggunakan teknik
ini untuk menghemat pemakaian air.

Nah, kali ini Bacaterus akan membagikan cara bertanam hidroponik dengan menggunaan
botol bekas sebagai sarana untuk menanam tanamannya. Keunggulan dari cara menanam ini
adalah biayanya cukup terjangkau dan prosesnya sangat mudah.

Ya, selain dapat digunakan untuk membuat vas bunga, botol bekas juga bisa kita manfaatkan
untuk membuat pot hidroponik. Selain menghemat biaya, kita juga secara tidak langsung telah
menjaga lingkungan dari limbah plastik yang berbahaya. Sebelum membuatnya, mari siapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan berikut ini:

Gunting

Botol Bekas air mineral berukuran 600 ml

Sumbu kompor (jika tidak ada bisa menggunakan kain yang tidak terpakai)

Spon / Sekam Bakar / Pecahan Bata Merah yang nantinya akan digunakan sebagai media
untuk menanam

Bibit tanaman

Setelah semua alatnya terkumpul, silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini untuk
menjadikan botol bekas sebagai sarana untuk menanam hidroponik:

cara bertanam hidroponik Potong botol bekas menjadi 2 bagian, yakni potong di bagian
tengah botol
Lubangi tutup botol membentuk celah yang nantinya akan menjadi jalur untuk sumbu
Masukkan sumbu ke dalam lubang tutup botol
Lanjutkan dengan memasukkan bagian atas botol yang sudah dipasangi sumbu ke dalam
bagian bawah botol dengan terbalik (posisi tutup botol berada di bawah)
Masukkan media tanam berupa spon / sekam bakar / pecahan batu merah di atas sumbu.
Gunakan bahan apa saja yang mudah diperoleh karena media ini hanya berfungsi sebagai
pijakan agar tanaman tidak layu
Tanam bibit atau taburkan biji tanaman di atas media tanam Anda
Kemudian, masukkan cairan nutrisi hidroponik ke dalam botol
Letakkan botol bekas ini di tempat yang tidak terkena hujan, tetapi memperoleh sinar
matahari yang cukup
Sumbu yang sudah dipasang di dalam botol ini nantinya akan mengalirkan cairan nutrisi
hidroponik di bagian bawah botol ke tanaman. Lantas, di mana Anda bisa memperoleh nutrisi
hidroponik tersebut? Nutrisi hidroponik bisa dibeli di beberapa toko tanaman terdekat. Akan
tetapi, Anda juga bisa membuat cairan nutrisi hidroponik itu sendiri.

Cara Membuat Nutrisi Hidroponik


Nah, Bacaterus juga akan membagikan informasi mengenai cara membuat cairan atau larutan
hidroponik sendiri yang dapat digunakan untuk menutrisi tumbuhan yang Anda tanam. Pertama,
cobalah untuk mengumpulkan alat dan bahan yang diperlukan berikut ini:

Pupuk Urea 1 kg
Pupuk KCL 1 kg
Pupuk NPK 1 kg
Pupuk Daun Gandasil 50 gram
Ember dengan volume 20 lt
Drum Plastik dengan volume 100 lt
Timbangan digital
Spatula raksasa atau tongkat untuk mengaduk
Air sumur / Air Sungai (Hindari penggunaan Air PAM, kecuali sudah diendapkan selama
7-10 hari)
Jika semua alat dan bahan sudah lengkap, mari kita mulai membuat cairan nutrisi hidroponik
dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

Timbang lagi semua pupuk yang sudah dibeli dengan menggunakan timbangan digital.
Pastikan jumlahnya sudah sesuai dengan yang dibutuhkan
Masukkan semua pupuk ke dalam ember
Tuangkan 20 liter air sumur / air sungai ke dalam ember berisi pupuk, kemudian aduk
dengan spatula atau tongkat. Aduk sampai pupuk larut dengan air
Pindahkan campuran air dan pupuk ini ke dalam drum plastik
Tambahkan lagi air sumur / air sungai ke dalam drum plastik sembari diaduk sampai
volume air mencapai 100 liter
Setelah Anda memastikan bahwa tidak ada endapan pupuk, maka cairan nutrisi
hidroponik ini siap untuk digunakan

Jenis Tanaman Hidroponik cara menanam hidroponik

Secara umum teknik bertanam hidroponik dapat digunakan untuk menanam berbagai jenis
tanaman. Namun terdapat beberapa tanaman yang bisa tumbuh lebih baik dengan sistem ini
dibandingkan dengan yang lainnya. Berikut adalah beberapa jenis tanaman hidroponik tersebut:

Selada
Mentimun
Bayam
Kangkung
Sawi
Paprika
Tomat
Melon
Terong Jepang
Cabe
Kelebihan dan Kekurangan Media Tanam Hidroponik

Di tengah maraknya orang-orang yang beralih ke teknik menanam tanaman dengan


media tanam hidroponik, ternyata teknik ini menyimpan beberapa kelebihan dan kekurangan.
Apa saja kelebihan dan kekurangan menanam secara hidroponik?

Kelebihan

Penggunaan lahan lebih hemat, karena teknik ini tidak membutuhkan tanah yang luasnya
berhektar-hektar. Apalagi jika Anda menggunakan cara bertanam hidroponik dengan
botol bekas, Anda bisa menyusun botol-botol tersebut secara bertingkat.
Penggunaan air lebih efisien, karena Anda tidak perlu menyirami tanaman pagi dan sore
hari seperti yang biasa dilakukan pada tanaman yang ditanam dengan media tanah.
Pertumbuhan tanaman lebih cepat
Kualitas tumbuhan yang dihasilkan dari teknik hidroponik lebih baik dan sehat, karena
teknik ini tidak menggunakan pestisida atau pupuk kimia lainnya
Minim hama dan penyakit tanaman, karena umumnya hama dan penyakit tanaman
berasal dari media tanah yang digunakan untuk bertanam
Tidak tergantung dengan kondisi cuaca, tanaman yang ditanam secara hidroponik hanya
perlu terlindung dari air hujan saja

Kekurangan

Biayanya mahal, jika Anda ingin membeli perangkat dan sistem hidroponik yang
lengkap, maka budget yang perlu Anda keluarkan tidaklah sedikit
Membutuhkan ketelitian dalam menyusun perangkat hidroponik, serta membuat dan
menggunakan larutan nutrisi hidroponik
Kesalahan sistem dapat menyebabkan seluruh tanaman mati

Nah, apakah Anda tertarik untuk mencoba bercocok tanam menggunakan cara hidroponik?
Bagi pemula, sebaiknya Anda mencoba cara bertanam hidroponik dengan botol bekas terlebih
dahulu. Selain murah, cara pembuatannya juga tergolong cukup mudah.

Anda mungkin juga menyukai