Anda di halaman 1dari 1

Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik

Konfigurasi elektron sangat erat hubungannya dengan system periodik unsur. Jika jumlah elektron luar
yang mengisi orbital dalam subkulit sama dengan bilangan kuantum utama (n), maka atom unsur
tersebut pasti terletak pada golongan yang sama (selain yang berbentuk ion). Sedangkan nilai n (bilangan
kuantum utama) yang terbesar menunjuk nomor periode unsur tersebut dalam sistem periodic unsur.
Misal konfigurasi elektron unsur K dengan nomor atom 19.

Nilai n terbesar adalah 4, maka K menempati periode 4.

Untuk menentukan golongan unsur dalam sistem periodic berdasarkan konfigurasi elektron, perlu dilihat
pada jenis dan jumlah elektron terluar yang menempati kulit yang sama.

Golongan utama (Golongan A), pada golongan ini electron valensi menempati subkulit s atau subkulit
s dan p.

Golongan transisi (Golongan B), pada golongan ini electron valensi menempati subkulit s dan d.

Jika pengamatan kalian pada kegiatan mandiri benar, maka akan diketahui adanya hubungan antara
konfigurasi electron atom unsur-unsur dengan sistem periodik, baik mengenai golongan maupun
periodenya. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem periodik dapat digunakan untuk meramalkan
konfigurasi elektron atom unsur-unsur.

Berdasarkan kesamaan konfigurasi elektron, terluar dapat dikelompokan unsur-unsur tersebut dalam
blok berikut.

Blok s. Unsur yang mempunyai konfigurasi elektron terluar pada orbital s terletak pada golongan IA
dan IIA, kecuali unsure H dan He.

Blok p. Unsur yang mempunyai konfigurasi elektron terluar pada orbital p, terdapat dalam golongan
IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIII. Golongan unsur-unsur ini meliputi logam, metaloid, dan non logam.

Blok d. Konfigurasi elektron terluar d terdapat dalam unsur-unsur transisi, yaitu golongan IIIB, IVB, VB,
VIB, VIIB, VIIIB, IB, dan IIB.

Blok f . Blok f merupakan golongan unsur lantanida dan aktinida. Golongan ini disebut juga golongan
transisi dalam.

Anda mungkin juga menyukai