Anda di halaman 1dari 21

ASAL-USUL DANAU

(Makalah Limnologi)

Dosen Pengampu:
Lora Purnamasari, S.Pd.,M.Si

Disusun: Kelompok 1
1. Agustin Intan Pratiwi 1811060374
2. Afiani Subahan 1811060476
3. Amirah Balqis 1811060190
4. Intan Azizah Husni 1811060322
5. Rohim Tryanmar 1811060432

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji bagi Allah azzawajallah yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat serta rejekinya, sehingga dapat menyelsaikan makalah ini dengan
tepat waktu dan dengan baik yang berjudul “ASAL-USUL DANAU”, tanpa ada
halangan apapun.
Adapun isi dari makalah ini yaitu membahas tentang danau. Harapannya
adalah semoga dengan disusunnya makalah ini, pembaca dapat memahami tentang
materi yang akan disampaikan. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Lora Purnamasari, S.Pd.,M.Si selaku pengampu atau pengajar mata kuliah
Limnologi yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penyusun
sehingga dapat termotivasi dalam menyelesaikan tugas ini.
Dalam penulisan makalah ini kami selaku penyusun merasa masih banyak
kekurangan, sehingga masih diperlukan saran dan kritik dari semua pihak yang
sifatnya membangun dalam penyempurnaan makalah yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan, khususnya kami
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Bandar Lampung, 01 Mei 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Danau ............................................................................... 3
2.2. Asal-Usul Danau ................................................................................. 6
2.3. Jenis-Jenis Danau ............................................................................... 8
2.4. Manfaat Danau ................................................................................... 13
2.5. Ciri-Ciri Danau .................................................................................. 15
BAB III PENTUP
3.1. Kesimpulan ........................................................................................ 17
3.2. Saran ................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perairan pedalaman (inland water) di istilahkan bagi semua badan air yang
berada di daratan. Ilmu yang mempelajari masalah perairan pedalaman atau
perairan umum disebut Limnologi Bentuk-bentuk perairan umum tawar alami
yang telah dikenal luas ialah sungai (river atau stream), rawa (swamp) dan
danau (lake). Selain alami perairan umum juga dapat dibentuk oleh manusia
misalnya waduk (resevoir) dari sungai (waduk sungai) maupun dari rawa
(waduk rawa). Air perairan pedalaman umumnya tawar meskipun ada beberapa
badan. yang airnya asin; dimana air asin di daratan disebut athalassic saline
water, Ilmu limnologi mencakup perairan tawar sampai dengan perairan
estuaria (payau) di muara sungai. Limnologi merupakan cabang ilmu ekologi
yang secara khusus mempelajari perairan daratan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah danau cukup
banyak. Danau tersebut terbentuk dari cekungan yang berisi air, yang
diakibatkan oleh gerakan tanah maupun gunung berapi. Danau terjadi karena
dua macam, yaitu danau alami yang terjadi karena perubahan alam, dan danau
buatan yaitu danau yang sengaja dibuat oleh tangan manusia. Akibat dari
aktifitas gunung berapi yang masih aktif salah satunya adalah timbulnya suatu
cekungan yang dalam dan berisi air, dan masyarakat sekitar biasanya menyebut
dengan danau, situ, dan ranu.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yang berjudul “asal-usul
danau” yaitu :
1.2.1. Apa pengertian danau ?
1.2.2. Bagaimana asal-usul danau ?
1.2.3. Bagaimana jenis-jenis danau ?
1.2.4. Apa manfaat danau ?
1.2.5. Bagaimana ciri-ciri danau?

1
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yang berjudul “asal-usul danau” adalah
yaitu:
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian danau.
1.3.2. Untuk mengetahui asal-usul danau
1.3.3. Untuk mengetahui jenis-jenis danau
1.3.4. Untuk mengetahui manfaat danau
1.3.5. Untuk mengetahui ciri-ciri danau

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Danau
Telaga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya sama dengan danau;
kolam; perigi; balong: sumur pengeboran sumber minyak tanah; bendungan,
dam, empang, luak, mata air, sendang, situ/setu, sumber, sumur, tambak, tasik.
Telaga atau danau merupakan cekungan di daratan yang terisi air. Arti danau
adalah suatu cekungan pada permukaan bumi yang memiliki kriteria, yaitu:
a. Air cukup dalam dan sudah menunjukkan adanya strata temperatur
bedasarkan kedalamannya.
b. Vegetasi atau tumbuhan almatik yang mengapung di atas permukaan air
tidak cukup menutupi seluruh permukaan air dan hanya berada pada
pinggiran saja.
c. Sudah menunjukkan adanya gelombang yang sudah mampu membentuk
barrens, waresweptshore, atau shoal.
Danau berada tersebar di seluruh permukaan bumi. Luas seluruh danau di
permukaan bumi kurang lebih 6,1% dari seluruh permukaan bumi. Danau
tersebut tersebar di berbagai tempat seperti pegunungan, plateau, lembah,
dataran, gunung api dan sepanjang pantai. Prakiraan jumlah air danau di dunia
ialah 91000 km2 (Cannadian Resources, Mc Healey dan Wallace, 1998).1
Ada banyak sekali tipe telaga/danau. Dari ukuran dan kedalamannyapun
berbeda-beda, tergantung pada cara terbentuknya. Danau umumnya terisi oleh
air tawar, tetapi ada juga yang airnya asin, seperti Danau Kaspia dan Danau
Salt di Laut Kaspia. Air telaga atau danau yang asin disebabkan oleh tidak
adanya pelepasan air laut sehingga air yang mengisi cekungan tersebut hanya
berkurang melalui proses penguapan. Danau air asin umumnya berada di
pedalaman benua dengan kondisi iklim kering. Danau-danau tersebut dapat
surut, bahkan sampai tidak ada air seperti pada musim kering yang cukup

1
Tamuntuan, Gerald; Bijaksana, Satria; Gaffar, Edy; Russell, James; Safiuddin, la Ode; Huliselan,
Estavanus (2010). "The Magnetic Properties of Indonesian Lake Sediment: A Case Study of a
Tectonic Lake in South Sulawesi and Maar Lakes in East Java". Journal of Mathematical and
Fundamental Sciences(dalam bahasa Inggris). 42 (1): 31–48.

3
panjang. Danau tersebut disebut Danau Temporer. Danau yang luas kadang
kala dinamakan laut: misalnya Laut Kaspia dan Laut Aral.2
Pada umumnya kedalaman danau bervariasi antara 50 – 200 m, akan tetapi
banyak juga yang mempunyai kedalaman lebih rendah dari 50 m. Sampai saat
ini sebagian besar danau belum diketahui volumenya dengan pasti, demikian
juga halnya presipitasi, evaporasinya serta debit inflow dan outflow-nya.
Dengan demikian waktu tinggal air danau tidak diketahui sehingga daya
tampung beban pencemaran tidak diketahui dan sekaligus pemanfaatan bagi
berbagai keperluan sulit untuk diprogramkan.3
Waduk sering juga disebut danau buatan yang besar. Menurut Komisi Dam
Dunia, Bendungan/Waduk besar adalah bila tinggi bendungan lebih dari 15 m.
Sedangkan embung merupakan waduk kecil dan tinggi bendungannya kurang
15 m. Embung banyak dibangun di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara
Barat. Pembangunan waduk besar di Indonesia sampai tahun 1995 kurang lebih
100 buah, dan 80% berlokasi di Pulau Jawa. Sejak terjadi krisis moneter pada
tahun 1998, pembangunan waduk besar di Indonesia belum d ilakukan lagi
kecuali perencanaan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa
Barat. Sistem tata air waduk berbeda dengan danau alami. Pada waduk
komponen tata airnya umumnya telah direncanakan sedemikian rupa sehingga
volume, kedalaman, luas, presepitasi, debit inflow/out flow waktu tinggal air
diketahui dengan pasti.
Sumber air danau dapat berasal dari berbagai sumber, antara lainnya
adalah:
a. Air sungai yang mengalir ke dalam basin dan sebagai inflow.
b. Air yang berasal dari hasil pencairan salju dan es/gletser.
c. Air hujan yang tertangkap langsung oleh basin danau tersebut.
d. Air dari aliran permukaan (over land flow) yang berasal dari air hujan yang
berasal dari dari air hujan yang jatuh.

2
Ibid.
3
Ibid.

4
e. Air yang berasal dari dalam tanah (air tanah) yang permukaannya lebih
tinggi dari pada permukaan air danau sehingga air mengalir ke dalam
danau.
f. Air yang berasal dari mata air atau spring yang masuk ke danau tersebut.4
Jumlah air telaga/danau tidak selalu tetap, tetapi selalu mengalami
fluktuasi yaitu bertambah pada musim basah (hujan) dan berkurang pada
musim kering (kemarau). Penyusutan air danau dapat disebabkan oleh
beberapa hal yaitu:
a. Penguapan dari permukaan danau, dipengaruhi oleh temperature,
perbedaan tekanan udara, kelembaban udara, angin dan kualitas air.
b. Pengaliran air danau melalui outlet menuju sungai dibawahnya.
c. Perembesan air danau ke dalam tanah. Hal ini tergantung pada karakteristik
batuan atau tanah penyusun lahan sekitarnya, selain itu faktor ketinggian
air tanah di sekitar danau juga menentukan besar kecilnya kehilangan air
danau tersebut.
d. Khusus untuk bendungan dan waduk terdapat penyusutan air akibat
dimanfaatkan untuk air minum, irigasi, dan sebagainya.5
Volume air danau selalu mengikuti perubahan musim. Pada danau alam,
ketinggian permukaan air maksimum dicapai pada musim penghujan,
sebaliknya ketinggian air minimum dicapai pada musim kemarau (kering).
Berbeda dengan danau buatan manusia yang memiliki pintu air, sehingga
ketinggia permukaan air dapat diatur sedemikian rupa seperti kepentingannya.
Telaga/danau/situ/waduk/embung adalah salah satu sumber air tawar yang
menunjang kehidupan semua makhluk hidup dan kegiatan sosial ekonomi
manusia. Ketersediaan sumberdaya air, sangat mendasar untuk menunjang
pengembangan ekonomi wilayah. Sumber daya air yang terbatas disuatu
wilayah mempunyai implikasi kepada kegiatan pembangunan yang terbatas
dan pada akhirnya kegiatan ekonomipun terbatas sehingga kemakmuran rakyat
makin lama tercapai. Air danau/waduk dapat digunakan untuk berbagai

4
Rodda, John; Ubertini, Lucio, ed. (2004). The Basis of Civilization--water Science?(dalam
bahasa Inggris). International Association of Hydrological Science.hlm. 161. ISBN 978-1-901502-
57-2.
5
Ibid.

5
pemanfaatan antara lain sumber baku air minum air irigasi, pembangkit listrik,
penggelontoran, perikanan dsb. Ekosistem danau memiliki peran penting
dalam menjamin kualitas dan kuantitas ketersediaan air tawar. Danau juga
sangat peka terhadap perubahan parameter iklim. Variasi suhu dan curah hujan
misalnya, dapat langsung berpengaruh pada penguapan air, tinggi permukaan
dari volume air, keseimbangan air dan produktivitas biologis perairan danau.6
2.2. Asal-Usul Danau
Danau merupakan salah satu bentuk dari permukaan bumi yang terbentuk
secara alami.Bentuk danau dapat dilihat dari cekungan (basin) di permukaan
bumi yang digenangi air dalam jumlah yang relatif banyak. Air danau ini dapat
berasal dari banyak sumber, seperti misalnya sungai, air tanah, dan hujan.
Melansir dari laman resmi Kemendikbud, danau adalah sebuah cekungan di
muka bumi di mana jumlah air yang masuk lebih besar dari air yang keluar.
Danau mendapatkan air dari curahan hujan, sungai, dan air tanah, ketiga
sumber tersebut bersama-sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada
danau. Sehingga dapat disimpulkan bentukan danau memiliki ciri khas dengan
jumlah air yang tidak mengalir dan jumlah air masuk yang besar dibandingkan
jumlah air yang keluar. Selain danau, terdapat juga bentuk yang mirip-mirip.
Contohnya seperti sungai, rawa, dan lain sebagainya.7
Danau rata-rata memiliki kedalaman yang dangkal dan airnya berasal dari
berbagai macam sumber seperti mata air, air tanah, air sungai, dan air
hujan.Kebanyakan danau adalah air tawar dan juga banyak berada di belahan
bumi utara pada ketinggian yang lebih atas. Sebuah danau periglasial adalah
danau yang di salah satunya terbentuk lapisan es, atau gletser, es ini menutupi
aliran air keluar danau.Istilah danau juga digunakan untuk menggambarkan
fenomena seperti Danau Eyre, di mana danau ini kering di banyak waktu dan
hanya terisi pada saat musim hujan. Banyak danau adalah buatan dan sengaja

6
Manville, V. (2015)."Volcano-Hydrologic Hazards from Volcanic Lakes". Volcanic
Lakes.Advances in Volcanology. Springer Science+Business Media.hlm. 22. ISBN 978-3-642-
36832-5
7
Ibid.

6
dibangun untuk penyediaan tenaga listrik-hidro, rekreasi (berenang, selancar
angin, dan lain-lain), persediaan air, dan lain-lain.8
Finlandia dikenal sebagai "Tanah Seribu Danau" dan Minnesota dikenal
sebagai "Tanah Sepuluh Ribu Danau". Great Lakes di Amerika Utara juga
memiliki asal dari zaman es.Sekitar 60% danau dunia terletak di Kanada; ini
dikarenakan sistem pengaliran kacau yang mendominasi negara
ini.Di bulan ada wilayah gelap berbasal, mirip mare bulan tetapi lebih kecil,
yang disebut lacus (dari bahasa Latin yang berarti "danau"). Mereka
diperkirakan oleh para astronom sebagai danau.Danau merupakan salah satu
bentuk ekosistem yang menempati suatu wilayah yang relatif kecil pada
permukaan bumi.Wilayah yang ditempati suatu danau lebih kecil dibandingkan
dengan laut dan daratan.Danau memberikan dampak yang positif bagi
masyakat yang tinggal disekitaran wilayah danau.9
Proses Terbentuknya Danau Menurut Kustopo dalam buku Geografi Paket
C Tingkatan V Modul Tema 5 (2018:19), berdasarkan proses terjadinya, danau
dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut: Danau
tektonik, yaitu danau yang terbentuk karena proses tektonik. Contoh: Danau
Tempe (Sulawesi Selatan), Danau Poso (Sulawesi Tengah), Danau Singkarak
dan Danau Maninjau (Sumatera Barat). Danau vulkanik, yaitu danau yang
terbentuk di kawah bekas letusan gunung api yang terisi oleh air. Contoh:
Danau Grati (Jawa Timur), Danau Kelimutu (Flores), Danau Toba (Sumatera
Utara). Danau karst atau dolina adalah danau yang terjadi di daerah kapur
sebagai hasil proses pelarutan batu kapur, sehingga membuat cekungan. Danau
Karst ini lebih dikenal dengan sebutan Dolina. Contoh: Danau kapur di daerah
Gunung Kidul (Yogyakarta). Danau glasial, adalah danau yang terjadi karena
erosi glasial pada zaman es. Contoh: Danau Michigan, Danau Superior, dan
Danau Ontario, semuanya dekat perbatasan antara Amerika Serikat dan
Kanada. Danau bendungan adalah danau yang terjadinya karena
terbendungnya aliran sungai oleh lava sebagai akibat letusan gunungapi.

8
MacKereth, F. J. H. (1966). "Some chemical observations on post-glacial lake
sediments". Philosophical Transactions of the Royal Society of London.Series B, Biological
Sciences. 250 (765): 165–213
9
Ibid.

7
Contoh: Danau Laut Tawar (Aceh Tengah), Danau Tondano (Sulawesi
Utara).10
Danau buatan adalah jenis danau yang sengaja dibuat oleh manusia,
misalnya untuk kepentingan irigasi atau PLTA.Danau buatan ini sering pula
dinamakan waduk atau bendungan. Contoh: Waduk Siguragura (Sumatera
Utara), Waduk Jatiluhur (Jawa Barat), Karang Kates (Jawa Timur), Bendungan
Riam Kanan (Kalimantan Selatan), dan Waduk Gajah Mungkur (Jawa
Tengah), Bendungan Batujai (NTB), Bendungan Bili-bili (Sulawesi Selatan).11
2.3. Jenis-Jenis Danau
Danau terbagi menjadi beberapa jenis menurut proses pembentukannya
antara lain:
2.3.1. Danau Tektonik
Danau tektonik merupakan danau yang terbentuk karena adanya
proses pergeseran atau pergerakkan patahan atau lempeng
(tektonisme). Gaya endogen membuat rekahan-rekahan di permukaan
bumi hingga menghasilkan cekungan. Cekungan ini nantinya lambat
laun terisi air dan membentuk danau. Danau tektonik umumnya
memiliki perairan dalam dan tingkat kecerahan (kedalaman Secchi)
yang umumnya tinggi. Danau tektonik adalah salah satu
sistem hidrobiologi yang paling menarik secara geologis yang
ditemukan di permukaan bumi. Terbentuknya danau merupakan bukti
melimpahnya aktivitas geologis yang terus-menerus membentuk dan
membentuk kembali struktur fisik Bumi. Akibat gangguan vertikal atau
horizontal jauh di dalam kerak bumi, lalu dikombinasikan oleh sungai
atau curah hujan ataupun kombinasi keduanya. Danau tektonik
biasanya dihuni oleh spesies endemik. Contoh beberapa danau yang

10
Tamuntuan, Gerald; Bijaksana, Satria; Gaffar, Edy; Russell, James; Safiuddin, la Ode;
Huliselan, Estavanus (2010). "The Magnetic Properties of Indonesian Lake Sediment: A Case
Study of a Tectonic Lake in South Sulawesi and Maar Lakes in East Java". Journal of
Mathematical and Fundamental Sciences(dalam bahasa Inggris). 42 (1): 31–48.
11
MacKereth, F. J. H. (1966). "Some chemical observations on post-glacial lake
sediments". Philosophical Transactions of the Royal Society of London.Series B, Biological
Sciences. 250 (765): 165–213

8
termasuk dalam jenis danau tektonik yakni danau ranau, danau poso,
danau singkarak, dll.12

Gambar 1: Danau Singkarak


2.3.2. Danau Vulkanik
Danau vulkanik merupakan sebuah danau yang terbentuk dari
fenomena vulkanik. Mereka umumnya merupakan sebuah kawasan
perairan di dalam sebuah kawah vulkanik (danau kawah) meskipun
juga dapat meliputi sejumlah besar lava yang mencair yang terisi dalam
sebuah kawah vulkanik aktif (danau lava) dan kawasan perairan yang
timbul akibat guguran lava, guguran piroklastik atau lahar di kawasan-
kawasan lembah. Contoh jrnis danau dalam jenis ini adalah Danau
kawah (danau Toba), Danau berkubah (danau Garibaldi) dan Danau
lava (gunung nyiragongo).

Gambar 2: Danau Garibaldi

12
Ibid.

9
2.3.3. Danau Tektovulkanik
Danau tektovulkanik adalah danau yang terbentuk akibat
percampuran aktivitas tektonisme dan vulkanisme. Contoh danau yang
termasuk kedalan danau tektovulkanik yakni Danau Toba, Danau
Krinci, Danau Poso, dsb.

Gambar 3: Danau Krinci


2.3.4. Danau Bendungan Alami
Danau bendungan alami merupakan danau yang terbentuk
akibat lembah sungai terbendung oleh aliran lava saat erupsi terjadi.
Contoh danau yang termasuk jenis danau bendungan alami adalah
Danau Pengilon dan Telaga Sarangan.13

13
Rodda, John; Ubertini, Lucio, ed. (2004). The Basis of Civilization--water Science?(dalam
bahasa Inggris). International Association of Hydrological Science.hlm. 161. ISBN 978-1-901502-
57-2

10
Gambar 4: Danau Pengilon
2.3.5. Danau Karst
Danau Karst adalah danau yang terbentuk akibat pelarutan tanah
kapursehingga membentuk lahan negatif atau berada di bawah rata-rata
permukaan daerah setempat. Danau karst yang memiliki diameter dan
luas sekeliling yang kecil disebut dengan doline dan danau karst yang
memiliki luas keliling dan diameter yang besar disebut uvala. Contoh
danau yang termasuk kedalam jenis danau karst adalah Danau Doline,
Danau Ayamaru, Danau Danau Der Cenote Sagrado, dsb.

Gambar 5: Danau Ayamaru


2.3.6. Danau Glasial
Danau glasial adalah badan air dengan asal dari aktivitas gletser.
Yang terbentuk ketika gletser mengikis tanah, dan kemudian meleleh,

11
mengisi depresi yang diciptakan oleh gletser. Gletser yang mundur
sering meninggalkan endapan es yang besar di celah antara drumlin
atau bukit. Ketika zaman es berakhir, ini mencair untuk membuat
danau. Ini terlihat jelas di Lake District di Inggris Barat Laut di mana
sedimen pasca-glasial biasanya antara 4 dan 6 meter. Danau-danau ini
sering dikelilingi oleh drumlin, bersama dengan bukti lain dari gletser
seperti morain, eskers dan erosi fitur seperti striations dan tanda
obrolan.Contoh jenis danau yang termasuk Danau Glasial ada Danau
Stanley, Danau Michigan, dan Danau Huron.

Gambar 6: Danau Stanley


2.3.7. Danau Buatan/Waduk
Waduk adalah danau alam atau danau buatan, kolam penyimpan
atau pembendungan sungai yang bertujuan untuk menyimpan air.
Waduk dapat dibangun di lembah sungai pada saat pembangunan
sebuah bendungan atau penggalian tanah atau teknik konstruksi
konvensional seperti pembuatan tembok atau menuang beton.Istilah
'reservoir' dapat juga digunakan untuk menjelaskan penyimpanan air di
dalam tanah seperti sumber air di bawah sumur minyak atau sumur air.
Contoh yang termasuk kedalam jenis danau buatan adalah Waduk
Lembah, Waduk Sisi Sungai, waduk jatiluhur dan Waduk Pelayanan.14

14
Ibid.

12
Gambar 7: Waduk Jatiluhur
2.4. Manfaat Danau
2.4.1. Danau Sebagai Sumber Air
Sumber air ialah semua wadah alamiah dan yang telah dibuat oleh
orang, seperti sungai, danau, waduk, mata air, dan sebagainya (UU No.
11 Tahun 1974 Pasal 1). Sumber air ini sering dimandaatkan dalam
kegiatan rumah tangga, industri, dan pertanian. Kegiatan rumah tangga
yang memanfaatkan danau adalah mandi, mencuci, dan memasak.
Kegiatan pertanian memanfaatkan danau untuk sumber air bagi
pengairan sawah. Sementara kegiatan industri memanfaatkan danau
untuk membantu proses produksi barang di pabrik - pabrik.15
2.4.2. Danau Sebagai Penghasil Energy Melalui PLTA
Tenaga listrik merupakan sumber energi yang sangat penting bagi
kehidupan manusia baik untuk kegiatan industri, kegiatan komersial
maupun dalam kehidupan sehari-hari rumah tangga. Energi listrik
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan penerangan dan juga proses
produksi yang melibatkan barang-barang elektronik dan alat-alat/mesin
industri.
Saat ini listrik di hasilkan dari pembangkit listrik tenaga mesin
(PLTD), pembangkit listrik tenaga angin (PLTU), pembangkit listrik

15
Agung Pamudjianto, Wilis Sutiono (2018), Pemanfaatan Air Danau Sebagai Sumber Irigasi,
hlm. 2,

13
tenaga matahari (PLTS), dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Salah satu sarana PLTA adalah danau.
Di Indonesia, ada beberapa danau yang dimanfaatkan sebagai
PLTA, yaitu sebagai berikut :
1) Danau Poso, Sulawesi Tengah.
2) Danau Maninjau, Bengkulu.
3) Danau Matano, Sulawesi Tenggara.
4) Danau Singkarak, Sumatra Barat.
5) Danau Tes, Bengkulu.
6) Danau Sentani, Papua.
2.4.3. Danau Sebagai Sarana Transportasi
Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu
tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang
digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk
memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, udara, dan air.
Transportasi air yang paling terkenal adalah transportasi laut, tetapi
ada juga transportasi yang dilakukan di perairan tawar terutama danau.
Transportasi di danau menggunakan kapal, perahu, dan speed boat.
Danau toba (Sumatra Utara) dan danau towuti (Sulawesi Selatan).
Transportasi dikedua danau tersebut sering menghubungkan pulau di
tengah danau (Pulau Samosir dan Pulau Loeha) dengan dearah disekitar
danau.
2.4.4. Danau Sebagai Sarana Rekreasi dan Objek Pariwisata
Rekreasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran
kembali jasmani dan rohani seseorang. Rekreasi merupakan aktivitas
yang dilakukan oleh orang-orang secara sengaja sebagai kesenangan
atau untuk kepuasan. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi
adalah pariwisata, olahraga, bermain, dan hobi. Salah satu tempat
rekreasi adalah danau. Di Indonesia danau yang terkenal dengan

14
kegiatan parawisata adalah danau Toba, danau Singkarak, dan danau
Kalimutu.16
2.4.5. Danau Sebagai Tempat Riset dan Penelitian
Riset atau penelitian dideskripsikan sebagai suatu proses
investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang
bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-
fakta. Salah satu sarana yang sering diteliti adalah danau.
2.4.6. Danau Sebagai Tempat Kegiatan Perikanan
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya
mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan
(UU No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Kegiatan perikanan ini
dilakukan di perairan laut, payau, dan tawar. Pada perairan tawar
kegiatan perikanan yang dilakukan adalah perikanan budidaya. Salah
stu perairan tawar tersebut adalah danau.
Saat ini, hampir seluruh danau di Indonesia sudah dimanfaatkan
sebagai sarana untuk kigiatan budidaya ikan. Kegiatan budidaya di
danau menggunakan keramba jaring apung (KJA) yang memelihara
ikan air tawar dan seperti ikan nila, tawes, bawal, mas, dan udang air
tawar.
2.5. Ciri-Ciri Danau
Berdasarkan kedalaman dan jaraknya dari tepi maka danau dibagi menjadi
empat daerah, yaitu daerah litoral, daerah limnetic, daerah profundal, dan
daerah bentik.17
a. Daerah litoral merupakan daerah dangkal dengan cahaya matahari yang
menembus cahaya optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi danau.
Tumbuhan air yang berakar dengan daun yang muncul ke atas permukaan
air. Komunikasi air sangat beragam, antara lain ganggang berupa diotom,

16
Agung Pamudjianto, Wilis Sutiono (2018), op.cit hal 4
17
MacKereth, F. J. H. (1966). "Some chemical observations on post-glacial lake
sediments". Philosophical Transactions of the Royal Society of London.Series B, Biological
Sciences. 250 (765): 165–213

15
siput, katak, ikan, itik, dan beberapa mamalia yang mencari makan tepi
danau.
b. Daerah limnetic merupakan daerah air bebas atau daerah terbuka yang
letaknya jauh dari tepi danau, tetapi masih dapat ditembus cahaya matahari.
Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton dan zooplankton.
c. Daerah profundal merupakan daerah yang dalam dan tidak dapat ditembus
cahaya matahari (afotik). Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
d. Daerah bentik merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya
organisme bentod dan sisa-sisa oganisme mati.18
Berdasarkan produksi materi organiknya, danau dibedakan menjadi danau
oligotropik dan danau eutropik.
a. Danau oligotropik merupakan sebutan bagi danau yang dalam dan
kekurangnya makanan karena fitoplankton di daerah limnetiknya tidak
aktif atau produktif. Ciri-ciri danau oligotropik adalah airnya jernih sekali
oksigen sepanjang tahun.
b. Danau eutropik merupakan sebutan bagi danau yang dangkal dan kaya akan
kandungan makanan karena memiliki fitoplankton yang aktif atau
produktif. Ciri-ciri danau eutopik antara lain airnya keruh, terdapat
bermacam-macam organisme, kandungan oksigen banyak, dan terdapat
daerah profundal. Contoh danau eutropik di Indonesia adalah danau
singkarak, danau minanjau, dan situ panggalengan.
Danau oligotropik dapat berkembang menajdi danau eutropik akibat
adanya materi-materi yang masuk. Perubahan ini juga dapat percepat oleh
perbuatan manusia, misalnya berasal dari sisa-sisa pupuk buatan dalam
pertanian atau dari timbunan sampah kota yang dapat memperkaya danau
dengan buangan sejumlah unsur dapat mengakibatkan habisnya suplai oksigen
di dalam danau yang mengakibatkan bau busuk menyengat dan airnya bersifat
toksik. Pengayaan materi organik terhadap suatu perairan seperti ini disebut
eutrofikasi.19

18
Ibid.
19
Rodda, John; Ubertini, Lucio, ed. (2004). The Basis of Civilization--water Science?(dalam
bahasa Inggris). International Association of Hydrological Science.hlm. 161. ISBN 978-1-901502-
57-2.

16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah yang berjudul “asal-usul danau” adalah
sebagai berikut:
a. Telaga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya sama dengan danau;
kolam; perigi; balong: sumur pengeboran sumber minyak tanah;
bendungan, dam, empang, luak, mata air, sendang, situ/setu, sumber,
sumur, tambak, tasik. Telaga atau danau merupakan cekungan di daratan
yang terisi air.
b. Danau merupakan salah satu bentuk dari permukaan bumi yang terbentuk
secara alami.Bentuk danau dapat dilihat dari cekungan (basin) di
permukaan bumi yang digenangi air dalam jumlah yang relatif banyak. Air
danau ini dapat berasal dari banyak sumber, seperti misalnya sungai, air
tanah, dan hujan.
c. Adapun danau terbagi menjadi beberapa jenis menurut proses
pembentukannya adalah: Danau Tektonik, Danau Vulkanik, Danau
Tektovulkanik, Danau Bendungan Alami, Danau Karst, Danau Glasial, dan
Danau Buatan/Waduk.
d. Adapun manfaat danau adalah: danau sebagai sumber air, danau sebagai
penghasil energi melalui PLTA, Danau sebagai Sarana Rekreasi dan Objek
Wisata, Danau sebagai sarana tranportasi, Danau sebagai tempat kegiatan
perikanan.
e. Berdasarkan kedalaman dan jaraknya dari tepi maka danau dibagi menjadi
empat daerah, yaitu daerah litoral, daerah limnetic, daerah profundal, dan
daerah bentik.
3.2. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami berharap kritik
dan saran agar kedepannya kami lebih baik lagi dalam menysun makalah.

17
DAFTAR PUSTAKA
Agung Pamudjianto, Wilis Sutiono (2018), Pemanfaatan Air Danau Sebagai
Sumber Irigasi, Jakarta : Erlangga

MacKereth, F. J. H. (1966). "Some chemical observations on post-glacial lake


sediments". Philosophical Transactions of the Royal Society of London.Series
B, Biological Sciences. 250 (765): 165–213

Manville, V. (2015)."Volcano-Hydrologic Hazards from Volcanic


Lakes". Volcanic Lakes.Advances in Volcanology. Springer Science+Business
Media.hlm. 22. ISBN 978-3-642-36832-5

Rodda, John; Ubertini, Lucio, ed. (2004). The Basis of Civilization--water


Science?(dalam bahasa Inggris). International Association of Hydrological
Science.hlm. 161. ISBN 978-1-901502-57-2.

Tamuntuan, Gerald; Bijaksana, Satria; Gaffar, Edy; Russell, James; Safiuddin, la


Ode; Huliselan, Estavanus (2010). "The Magnetic Properties of Indonesian
Lake Sediment: A Case Study of a Tectonic Lake in South Sulawesi and Maar
Lakes in East Java". Journal of Mathematical and Fundamental
Sciences(dalam bahasa Inggris). 42 (1): 31–48.

18

Anda mungkin juga menyukai