Dosen Pengampu :
Mahmud Rudini. M.Si
Disusun oleh :
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Darah.................................................................................. 2
2.2 Komponen Darah ................................................................................. 2
2.3 Mekanisme Penggumpalan Darah ...................................................... 6
2.4 Penggolongan Darah ............................................................................ 6
2.5 Pembuluh Darah................................................................................... 7
2.6 Peredaran Darah Manusia................................................................... 11
2.7 Kelainan Dan Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah ................. 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 14
3.2 Saran ..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan darah
2. Untuk mengetahui apa saja komponen darah
3. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme penggumpalan darah
4. Untuk mengetahui apa saja penggolongan darah
5. Untuk mengetahui apa saja pembuluh darah
6. Untuk mengetahui bagaimana peredaran darah manusia
7. Untuk mengetahu apa saja kelainan dan gangguan pada sistem peredaran
darah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Darah
Darah adalah cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah. Darah
terdiri atas cairan atau plasma ± 55% dan sel-sel darah ± 45%. Darah adalah
jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau plasma darah yang
didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (
eritrosit ), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah ( trombosit ).Komposisi
plasma dalam darah sekitar 55 %, sedangkan sel-sel darah dan trombosit sekitar
45 % Sel dan keping darah lebih berat dibandingkan plasma sehingga dapat di
pisahkan melalui prosedur yang di sebut sentrifugasi. 1Fungsi darah, yaitu:
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma
darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-
paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin)
yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah
merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel
darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.2
1
Campbell, N. A. 1993. Biology, Third Edition. Benjamin Cummings Publishing Company,
Inc.Redwood City.
2
Syamsuri . 2006. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
2
a. Plasma darah
Pada manusia, plasma darah mengandung sekitar 92 % air, 8 % protein,dan
senyawa organik lainnya.selain itu juga garam anorganik, terutama Nacl. Plasma
darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan
sendirinya jumlah nya dalam tubuh akan diatur.
b. Sel-sel darah
Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup. Sel-sel darah tidak terbelah,
melainkan langsung di ganti oleh sel-sel baru dari sum-sum tulang belakang.3
Ada tiga macam sel-sel darah yaitu:4
a. Eritrosit ( Sel darah merah )
Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung
dibagian tengahnya ( bikonkaf ) dan tidak berinti. ( Istamar
syamsuri,dkk.2006 ). Warna eritrosit tergantung pada hemoglobin.
Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen ( O2 ), jika hemoglobin mengikat
O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika O2 telah di lepaskan maka
warnanya menjadi merah kebiruan. Proses Pembentukan eritrosit di sebut
eritropoiesis. Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas ( sel
batang mieloid ) yang mampu berkembang menjadi berbagai sel dara.
Dalam keadaan normal, eritrosit bertahan selama rata-rata 120 hari. Saat
sel menua, membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan
diorgan limpa ( lien ) dan hati.Jumlah Eritrosit bervariasi, tergantung jenis
kelamin, usia dan ketinggian tempat tinggal seseorang. Konsentrasi
eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-5,8 juta permililiter kubik
darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta permili
3
Syamsuri . 2006. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
4
Kimball, J.W. 1987. Biologi Umum Edisi 5 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
3
b. Leukosit (Sel darah putih)
Sel darah putih (leukosit) tidak mempunyai bentuk tetap, tidak mempunyai
Hb dan umumnya tidak berwarna . Sel darah putih ukuranya lebih besar
daripada sel darah merah dan mempunyai inti sel. Fungsi utama darah
putih adalah untuk melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dan untuk
membentuk zat antibodi. Cara mengatasi kuman, sel darah putih ada yang
bersifat fagosit dan ada yang berupa limfosit.
1. Fagosit
Fagosit adalah monosit, basofil, eosinofil, neotrofil.
Fagosit bergerak mirip amoeba dan dapat keluar
melewati dinding kapiler menuju jaringan sekitarnya.
Fagosit menghancurkan kuman dengan cara
memakanya. Apabila kalah, fagosit, dan kuman yang
mati akan di keluarkan dalam bentuk nanah (abses).
4
2. Limfosit
Limfosit adalah sel darah putih yang terdapat pada
sistem kekebalan makhluk vertebrata. Limfosit
utamanya berperan dalam imunitas adaptif. Limfosit
menyerang kuman dengan menghasilkan antibodi.
Antibodi adalah Zat pelawan benda asing yang masuk
ke tubuh. Antibodi akan beraksi dengan kuman
sehingga membentuk gumpalan. Gumpalan antibodi
dan kuman akan di makan oleh fagosit. Beberapa
kuman menghasilkan racun. Untuk menetralkan racun
tersebut. Limfosit akan menghasilkan antibodi yang
disebut anti toksin.
c. Trombosit ( Keping-keping darah)
Trombosit berperan dalam pembekuan darah. Di dalam trombosit
terdapat enzim yang di sebut Trombokinase atau Tromboplastin. Enzim
trombokinase akan mengubah protombin (calon trombin) menjadi
trombin karena pengaruh ion kalsium dalam darah.
5
senyawa ini dipengaruhi oleh vitamin K. Oleh sebab itu, sesorang yang
kekurangan vitamin K darahnya sukar membeku apabila terjadi luka.
plasma darah.
Tronbin akan mengkatalisis perubahan nibrinogan menjadi benang-
benang fibrin.5
5
Maryati, Sri. 2006. Biologi Jilid II. Jakarta : Erlangga.
6
Kimball, J.W. 1987. Biologi Umum Edisi 5 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
6
Sistem Penggolongan Darah
1.Golongan darah sistem A B O
Dalam sistem ini darah digolongkan dalam 4 macam yaitu : A, B, AB, dan
O. Apabila pada sel darah merah seorang tidak terdapat aglutinogen A atau
pun B maka darah di golongkan O, jika hanya terdapat aglutinogen A
darah di golongkan A, dan jika hanya terdapat aglutinogen B darah di
golongkan B, dan jika terdapat aglutinogen A dan B darah digolongkan
AB.
2.Golongan darah sistem Rhesus.
Golongan darah sistem Rhesus didasarkan atas ada dan tidaknya
anglutinogen Rhesus (Rh ) yang disebut juga faktor Rhesus.7
7
Maryati, Sri. 2006. Biologi Jilid II. Jakarta : Erlangga.
7
kapiler.8
Pembuluh arteri
8
Syamsuri . 2006. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
8
Pembuluh balik vena adalah pembuluh yang membawa darah
menuju jantung. Darah yang diangkut banyak mengandung
karbondioksida. Umumnya, pembuluh balik terletak dekat permukaan
tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak
elastis. Denyut jantung tidak terasa. Pembuluh balik yang mempunyai
katup di sepanjang pembuluhnya. Katup ini brfungsi agar darah tetap
mengalir satu arah menuju jantung dan tidak berbalik.
9
http://www.crayonpedia.org/mw/5._Sistem_Peredaran_Darah_Terbuka_dan_Tertutup_11.2
10
Kimball, J.W. 1987. Biologi Umum Edisi 5 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
9
Perbedaan Antara Pembuluh Arteri Dan Vena
Pembuluh Arteri
Tempat Agak ke dalam
Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
Aliran darah Berasal dari jantung
Denyut terasa
Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
Bila ada luka Darah memancar keluar
Pembuluh Vena
Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastic.Dekat dengan permukaan tubuh (tipis
kebiru-biruan)
Aliran darah Menuju jantung
Denyut tidak terasaKatup Disepanjang pembuluh
Bila ada luka Darah Tidak memancar.
10
a. Venalue: pembuluh darah kapiler dari vena
b. Arteriole: pembuluh darah kapiler dari arteri
11
Syamsuri . 2006. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
11
Kemudian bilik kanan memompa darah ke paru – paru melalui arteri paru
– paru, sedangkan oksigen dari paru – paru masuk ke darah. Kemudian,
darah yang kaya oksigen mengalir kembali ke jantung melalui vena paru –
paru dan masuk ke serambi kiri jantung.
Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar ialah peredaran darah dari bilik kiri jantung
keseluruh tubuh, kemudian kembali ke serambi kanan jantung. Bilik
kiri jantung berkontraksi memompa darah kaya oksigen. Darah
tersebut keluar dari jantung melalui aorta kemudian ke seluruh tubuh,
kecuali ke paru – paru. Pertukaran terjadi pada saat darah sampai di
kapiler organ. Setelah mengalir melewati kapiler, darah menjadi kaya
karbon dioksida. Darah tersebut di angkut oleh vena cava masuk ke
serambi kanan. Berikut ini skema peredaran darah besar,
Sistem peredaran portal
Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke
hati, sebelum kembali ke jantung, pembuluh darah portal berwarna coklat
arena banyak mengandung nutrien.
12
Syamsuri . 2006. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
12
g. Embolus, ialah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang
bergerak.
h. Trombus, ialah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang
tidakbergerak.
i. Hemofilia, yaitu kelainan darah sukar membeku karena faktor
hereditas atau keturunan.
j. Leukimia (kanker darah), ialah bertambahnya leukosit secara tak
terkendali.
k. Penyakit kuning pada bayi (eritroblastosis fetalis), adalah rusaknya
eritrosit bayi atau janin akibat aglutinasi dari antibodi ibu, apabila
ibu bergolongan darah Rh- dan embiro Rh+. Penyakit ini terjadi
pada kandungan kedua, jika kandungan pertama embiro juga
bergolongan darah Rh+.
l. Penyakit jantung koroner (PJK), yaitu penyempitan arterikoronaria
yang mengangkut O2 ke jantung.
m. Talasemia, merupakan anemia akibat rusaknya gen pembentuk
hemoglobin yang bersifat menurun.
n. Anuersima aorta adalah kelaianan pembuluh darah yang ditandai
dengan dinding arteri telah melemah, memungkinkan untuk
melebar. Arteri yang membesar bisa pecah dan menjadi kondisi
darurat medis.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Darah adalah cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah.
Komponen darah terdiri atas plasma darah, butiran darah, keping-
keping darah (trombosit), sel darah merah (Eritrosit), dan Sel darah
putih (leukosit). Fungsi darah yaitu sebagai Sebagai alat pengangkut,
Alat pertahanan melawan infeksi, Membekukan darah, Menjaga
kesetabilan suhu tubuh
2. Komponen darah yaitu: plasma darah dan sel-sel darah (eitrosit,
leukosit, tombosit)
3. Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :
a. Jaringan luka papar ke darah, trombosit akan menempel ke kologen
jaringan dan mengeluarkan zat-zat yang membuat trombosit saling
berdekatan dan menempel.
b. Trombosit akan membentuk sumbat yang memberi perlindungan
darurat sehingga terjadi kehilangan darah.
c. Pembentukan benang-benang fibrin.
4. Penggolongan darah, darah dapat di golongkan ke dalam 4 golongan
besar yaitu golongan darahA, B, AB, dan 0 (nol). Penggolongan darah
tersebut berdasarkaan kandungan aglutinogen dan aglutinim di dalam
darah.
5. Pembuluh darah dibagi menjadi 2, yaitu: Pembuluh nadi arteri adalah
pembuluh yang membawa darah keluar dari jantung. Dan Pembuluh
balik vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darah yang diangkut banyak mengandung karbondioksida.
6. Peredaan darah manusia, yaitu:
Peredaran darah kecil (jantung (bilik kanan) -> paru-paru -> jantung
(serambi kiri)
Peredaran darah besar (jantung (bilik kiri) -> seluruh tubuh -> jantung
(serambi kanan)
14
7. Kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah
Anemia, Angina, Varises, Hemoroid (ambeien), Arteriosklerosis,
Atherosklerosis, Embolus, Thrombus, Hemophilia, Leukemia, Penyakit
kuning pada bayi, Penyakit jantung coroner, Thalasemia, Anuersima aorta
3.2 Saran
Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca agar kedepannya
kami lebih baik lagi dalam menyusun makalah dan kami memohon ampun kepada
Allah atas ketidak sengajaan kami membuat kesalahan dalam penulisan makalah
ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.crayonpedia.org/mw/5._Sistem_Peredaran_Darah_Terbuka_dan_Tert
utup_11.2
16