Anda di halaman 1dari 14

SEL – SEL DARAH

SEL DARAH PUTIH

( LEUKOSIT )

ANATOMI FISIOLOGI

Disusun Oleh :

ALDOION Y.H.F SIRINGO-RINGO

ERINTAN SARI PURBA

IRENE O.T LUMBANTORUAN

PAULINA SILABAN

SARTIKA SARI MANIK

Dosen Pembimbing :

DEBORA SIMAMORA, SKM., MKM

Bukit Sipalakki, Dolok sanggul, Kabupaten Humbang Hasudutan, Sumatera Utara

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dengan hikmat yang telah Tuhan berikan sehingga makalah ini dapat
selesai tepat pada waktunya. Secara singkat makalah ini kami buat agar
pembaca dapat mengetahui lebih jelas, dalam memahami mengenai
“Sel Darah Putih “ yang terdapat pada materi Anatomi Fisiologi
tentang Sel-sel Darah.

“Sel Darah Putih “ sangat penting untuk diketahui, agar pembaca


dapat mengerti dan memahami bahwa sel darah putih sangat berperan
penting. Oleh karena itu, kami membahasnya agar pembaca dapat
mengetahui lebih dalam dan dapat menjaga kesehatan tubuhnya dengan
baik. Kami juga berharap makalah ini dapat membantu pembaca
memahami dan mengetahui lebih jelas lagi bahwa sel darah putih sangat
berperan penting dalam kekebalan tubuh manusia, apalagi dalam sistem
dan komponen darah.

Sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses


pembelajaran, penulisan atau pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang .Semoga makalah yang
sederhana ini, dapat membantu dalam pembelajaran tentang mengenai
“Sel Darah Putih “ dan memahaminya dengan benar.

Terima kasih juga kepada Dosen yang telah mengajarkan dan


membingbing dalam proses pembuatan makalah ini. Semoga apa yang
kami tuangkan dalam dalam makalah ini bisa bermanfaat bagi semua.

Doloksanggul , 11 Februari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................. i

Daftar Isi...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1


1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
1.3. Tujuan............................................................................................................. 2
1.4. Manfaat ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

2.1. Pengertian Sel darah ........................................................................................ 3


2.2. Sel Darah Putih ............................................................................................... 3
2.3. Fungsi Sel Darah Putih .................................................................................... 4
2.4. Proses Pembentukan Sel Darah Putih .............................................................. 5
2.5. Macam-macam Granula pada Sel Darah Putih ................................................. 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 10


3.1. Kesimpulan .................................................................................................. 10
3.2. Saran ............................................................................................................. 10

Daftar Pustaka ........................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sel darah putih salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap


infeksi luar. Sel darah putih (leukosit) merupakan sel yang membentuk
komponen darah yang mengandung inti. Perubahan jumlah leukosit dapat
dipengaruhi oleh sistem imun yang menurun, salah satunya pada pasien
demam tifoid. Leukosit merupakan sel darah putih yang diproduksi oleh
jaringan hemopoetik untuk jenis bergranula (polimorfonuklear).

Sel darah putih (WBC) sangat penting diketahui agar dapat


memahami lebih dalam lagi, bagaimana peranan penting leukosit dalam
tubuh manusia. Sel darah putih juga sangat perlu diketahui untuk menjaga
pertahanan tubuh manusia dari berbagai mikroorganisme atau bakteri dari
lingkungan luar agar terhindar dari infeksi. Leukosit atau sel darah putih
adalah sel darah yang memiliki nukleus yang berfungsi untuk melindungi
tubuh dari infeksi.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian Sel darah ?
2. Sel darah putih ?
3. Fungsi dari Sel darah putih ?
4. Pembentukan Sel darah putih ?
5. Macam-macam Granula pada Sel darah putih ?

1
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui lebih jelas tentang pengertian dari Sel darah
putih
2. Pembaca juga dapat tahu fungsi dan peran Sel darah putih dalam
tubuh
3. Membantu pembaca agar lebih memahami lebih baik tentang Sel
darah putih
4. Agar pembaca dapat mengerti dan memahami proses
pembentukan Sel darah putih

1.4. MANFAAT
1. Untuk menambah wawasan bagi pembaca
2. Untuk menambah ilmu dan wawasan bagi penulis
3. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang fungsi dari sel darah
putih dan
4. Untuk semua yang terlibat agar dapat lebih menjaga tubuhnya dari
luka dan lingkungan luar untuk tidak terinfeksi

2
BAB II
ISI

2.1. PENGERTIAN SEL DARAH


Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh
yang lain, berda dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem
tertutup yang dinamakan sebgai pembuluh darah dan menjalankan fungsi
transfort berbagai bahan serta fungsi homeostatis.
Darah merupakan gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang
mempunyai sel, yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena, yang
mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dam membawa karbon
dioksida dan hasil limbah atau hasil metabolisme serta mengatur
keseimbangan asam dan basa, mengatur suhu tubuh dengan cara konduksi
(hantaran), membawa panas tubuh dari pusat produksi panas (hepar dan
otot) untuk didistribusikan ke seluruh tubuh, pengaturan hormone dengan
membawa dan menghantarkan dari kelenjar sasaran.
Darah adalah cairan di dalam tubuh (pembuluh darah) yang
berwarna merah. Darah berada dalam tubuh karena adanya kerja pompa
jantung. Warna merah ini keadannya tidak tetap, bergantung pada
banyaknya oksigen dan karbon dioksida di dalamnya. Selama darah
berada dalam pembuluh, darah akan tetap encer. Sebaliknya bila darah
berada di luar pembuluh, darah akan membeku. Pembekuan ini dapat
dicegah dengan mencampurkan sedikit nitras natrikus atau anti pembeku
darah.

2.2. SEL DARAH PUTIH

Sel darah putih salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap


infeksi luar. Leukosit atau sel darah putih adalah sel darah yang memiliki
nukleus yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi.

3
Sel darah putih juga merupakan sel yang membentuk komponen
darah yang mengandung inti. Sel darah putih atau leukosit adalah sel lain
yang terdapat di dalam darah, yang berperan dalam mempertahankan
tubuh dalam penyusupan benda asing yang selalu dipandang mempunyai
kemungkinan untuk mendatangkan bahaya bagi kelangsungan hidup
individu.

Bentuk dan sifat dari sel darah putih (leukosit) berbeda dengan
eritrosit. Bentuknya bening, tidak berwarna, lebih besar dari erittrosit,
dapat berubah dan bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia),
mempunyai bermacam-macam inti sel yang banyaknya 6000-9000/mm³.
Ukurannya 10-25 nm.

Leukosit dapat bergerak dari pembuluh darah menuju jaringan,


saluran limfe, dan kembali lagi ke dalam aliran darah. Leukosit bersama
sistem makrofag jaringan atau sel retikuloendotel dari hepar, limfa,
sumsum tulang, alveoli paru, mikroglia otak, dan kelenjar getah bening
melakukan fagositosis terhadap kuman dan virus yang masuk. Setelah di
dalam sel kuman/virus dicerna dan dihancurkan oleh enzim pencena sel.

2.3. FUNGSI DARI SEL DARAH PUTIH


Sel darah putih atau leukosit adalah sel lain yang terdapat dalam
darah. Sel darah putih berperan dalam mempertahankan tubuh terhadap
penyusupan benda asing yang selalu dipandang mempunyai kemungkinan
untuk mendatangkan bahaya bagi kelangsungan hidup individu selain itu,
berfungsi sebagai pengangkut zat lemak.
Sel darah putih adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh
terhadap infeksi luar. Saat terjadi luka, maka sel darah putih akan akan
berkumpul di tempat ynag luka yang merupakan jalur masuk bagi bakteri
dan virus. Saat ada bakteri atau virus yang masuk, maka sel darah putih
akan melakukan pola penyerangan yang hasilnya akan menimbulkan
nanah. Nanah itu sendiri merupakan gabungan sel darah putih yang mati,
mikroorganisme, sel tubuh sekitar dan cairan tubuh lainnya. Granulosit

4
dan Monosit mmepunyai peranan penting dalam perlindungan badan
terhadap mikroorganisme dengan kemampua sebagai fagosit, mereka
memakan makanan bakteria hidup yang masuk ke sistem peredaran darah,
dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat bergerak bebas di dalam
dan dapat keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari seluruh tubuh.
Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cedera,
menangkap organisme hidup dan menghancurkannya, menyingkirkan
bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya, dengan
cara yang sama, dan sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat
memecah protein yang memungkinkan merusak jaringan hidup,
menghancurkan dan membuangnya. dengan cara ini jaringan yang sakit
atau terluka dapat dibuang dan penyembuhannya dimungkinkan.
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat
dihentikan sama sekali. Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna,
maka dapat terbentuk nanah. Nanah berisi "jenazah" dari kawan dan
lawan - fagosit yang terbunuh dalam kinerjanya disebut sel nanah.
demikian juga terdapat banyak kuman yang mati dalam nanah itu dan
ditambah lagi dengan sejumlah besar jaringan yang sudah mencair. dan
sel nanah tersebut akan disingkirkan oleh granulosit yang sehat yang
bekerja sebagai fagosit .

2.4. PEMBENTUKAN SEL DARAH PUTIH

5
Sel lekosit yang dibentuk di dalam sumsum tulang disebut
granulopoiesis. Bertambahnya jumlah lekosit terjasi dengan mitosis, yaitu
suatu proses pertumbuhan dan pembelahan secara berurutan yang
kemudian dilepaskan oleh sumsum tulang ke dalam sirkulasi.
Pembentukan sel darah putih dimulai dari diferensiasi dini dari sel sitem
hemopoietik pluripoten menjadi berbagai tipe sel stem committed. Selain
sel-sel committed tersebut, untuk membentuk eritrosit dan membentuk
leukosit. Dalam pembentukan leukosit terdapat dua tipe yaitu mielositik
dan limfositik.
Pembentukan leukosit tipe mielositik dimulai dengan sel muda
yang berupa mieloblas sedangkan pembentukan leukosit tipe limfositik
dimulai dengan sel muda yang berupa limfoblas.Leukosit yang dibentuk
di dalam sumsum tulang, terutama granulosit, disimpan dalam sumsum
sampai sel-sel tersebut diperlukan dalam sirkulasi.
Masa hidup granulosit setelah dilepaskan dari sumsum tulang
normalnya 4-8 jam dalam sirkulasi darah, dan 4-5 jam berikutnya dalam
jaringan. Pada keadaan infeksi jaringan yang berat, masa hidup
keseluruhan sering kali berkurang. Hal ini dikarenakan granulosit dengan
cepat menuju jaringan yang terinfeksi, melakukan fungsinya, dan masuk
dalam proses dimana sel-sel itu sendiri harus dimusnahkan. Monosit
memiliki masa edar yang singkat, yaitu 10-20 jam, berada di dalam darah
sebelum berada dalam jaringan.Begitu masuk ke dalam jaringan, sel-sel
ini membengkak sampai ukurannya yang sangat besar untuk menjadi
makrofag jaringan.Dalam bentuk ini, sel-sel tersebut dapat hidup hingga
berbulan-bulan atau bahkan Makrofag jaringan ini akan menjadi dasar
bagi sistem makrofag jaringan yang merupakan system pertahanan
lanjutan dalam jaringan untuk melawan infeksi.
Sel polimorfonuklear dan monosit normalnya dibentuk hanya
dalam sumsum tulang. Sebaliknya limfosit dan sel plasma dihasilkan
dalam berbagai organ limfogen termasuk kelenjar limfe, limfa, kelenjar
timus, tonsil, dan sisa limfoid yang terleatk dalam usus dan tempat lain.
Beberapa sel darah putih yang dibentuk dalam sumsum tulang, khususnya

6
granulosit, disimpan dalam sumsum tulang sampai dibutuhkan dalam
sirkulasi, bila dibutuhkan aka dilepas.

2.5. MACAM-MACAM GRANULA SEL DARAH PUTIH


Sel darah putih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
granulosit dan agranulosit. Sebenarnya kedua jenis sel darah putih ini
jelas terlihat pada granulosit. Granula mengandung beragam enzim dan
protein yang membantu sel darah putih dalam melindungi tubuh.
Granulosit mempunyai nucleus yang banyak dan bersifat fagosit.

Macam-macam granulosit, antara lain:


1. Neutrofil
Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi
bakteri serta proses peradangan kecil, serta biasanya juga memberikan
tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri, aktivitas dan matinya
neutrophil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.
Jenis sel darah putih terbanyak. Bentuk nukleusnya beragam,
misalnya batang, bengkok, atau bercabang-cabang. Neutrofil menjadi
sel darah putih yang pertama merespon adanya infeksi dan sel-sel
tersebut menelan patogen selama fagositosis.

7
2. Basofil
Basofil terutama bertanggung jawab untuk memberi reaksi alergi
dan antigen dengan jalan mengeluarkan histamine kimia yang
menyebabkan peradangan. Berbentuk U dan berbintik-bintik. Basofil
melepaskan histamin pada saat terjadi reaksi alergi.

3. Eosinofil
Eusinofil berhubungan dengan infeksi parasite, dengan
meningkatnya eosinopfil menandakan banyaknya parasit. Berbintik-
bintik kemerahan. Meningkat apabila terjadi infeksi atau reaksi alergi.
Agranulsit hanya mempunyai sebuah nucleus dan tidak seluruhnya
bersifat fagosit.

Macam-macam agranulosit, antara lain:


a. Monosit
Monosit berfungsi membersihkan (fagositosis) dari
neutrofil tetapi lebih jauh hidup dengan memberikan potongan

8
patogen dapat dihafal dan dibunuh atau dapat membuat
tanggapan antibodi untuk menjaga.Jenis sel darah putih
terbesar, bersifat fagosit, nukleusnya berbentuk seperti kacang,
dan dapat bergerak cepat.
Monosit yang berada pada suatu jaringan dapat
berdiferensiasi menjadi makrofag yang berukuran lebih besar.
Makrofag berfungsi untuk memfagosit patogen, sel using, dan
puing-puing seluler dan dapat merangsang sel-sel darah putih
yang lain untuk melindungi tubuh.

b. Limfosit
Jenis sel darah putih yang tidak bersifat fagosit, selnya
cenderung berbentuk lingkaran, berinti tunggal, dan hanya
memperhatikan sedikit pergerakan.
Fungsi limfosit untuk imunitas (kekebalan) terhadap
patogen dan toksin tertentu. Ada dua macam limfosit yaitu
limfosit B dan limfosit T. Limfosit B melindungi kita dengan
memproduksi antibody yang akan menghancurkan patogen,
sedangkan limfosit T secara langsung menghancurkan sel-sel
yang mengandung antigen.

9
BAB III

PENUTUP

Penelitian ini telah menjelaskan tentang sel darah putih serta proses
pembentukan sel darah putih. Analisis hasil telah dilakukan pada berbagai
sumber yang ada dengan tujuan untuk menyempurnakan makalah ini dan agar
lebih baik lagi dalam menjelaskan dan menginformasikan tentang sel darah
putih. Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan dan saran untuk pengembangan penulisan tentang sel darah putih
agar lebih baik dan jelas.

3.1. KESIMPULAN
Sel darah putih atau leukosit adalah komponen darah yang memiliki fungsi
melawan infeksi dan serangan benda asing.Sederhananya, leukosit adalah
bagian dari sistem imun untuk melindungi tubuh dari risiko penyakit dan
gangguan kesehatan lainnya.
Beberapa sel darah putih yang dibentuk dalam sumsum tulang, khususnya
granulosit, disimpan dalam sumsum tulang sampai dibutuhkan dalam
sirkulasi, bila dibutuhkan aka dilepas.
Granula mengandung beragam enzim dan protein yang membantu sel
darah putih dalam melindungi tubuh. Granulosit mempunyai nucleus yang
banyak dan bersifat fagosit.
Sel darah putih atau leukosit adalah sel lain yang terdapat dalam darah.
Sel darah putih berperan dalam mempertahankan tubuh terhadap penyusupan
benda asing yang selalu dipandang mempunyai kemungkinan untuk
mendatangkan bahaya bagi kelangsungan hidup individu.

3.2. SARAN

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena


itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan ini agar bisa lebih
baik lagi dari makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Washudi, Tanto Hariyanto (Ed). 2016. Biomedik Dasar : Anatomi, Fisiologi,


Biokimia, Fisika, Biologi. Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan Indonesia

Syaifuddin, H (Ed). 2017. Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kompetensi


Untuk Keperawatan & Kebidanan. Ed. 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC

Kinantoro, Maryana. 2016. Anatomi Fisiologi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Wikipedia. 2021. Sel Darah Putih. https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_putih


(diakses tanggal 12 Februari 2021)

Unimus. 2021. Bab II: Pembentukan Sel Darah Putih.


http://repository.unimus.ac.id/1214/3/BAB%20II.pdf. (diakses tanggal 12 februari
2021)

11

Anda mungkin juga menyukai