Anda di halaman 1dari 65

PATOLOGI UMUM

CEDERA SEL DAN RESPON


SEL TERHADAP JEJAS

dr. NURHIDAYATI, M.Kes


OVERVIEW
PATOLOGI
Patos : suffering
Logos : study
Ilmu yang mempelajari perubahan
struktur & fungsi sel / jaringan yg
menjadi dasar suatu penyakit
Menjembatani ilmu dasar dan klinik
Patologi :
- Pemeriksaan makroskopik dan mikroskopis
- Menggunakan teknik biologi molekuler
dan imunologi
- Menjelaskan munculnya keluhan/gejala

Diagnosis
Terapi
KULIAH PATOLOGI

Dibagi 2 :
I. Patologi Umum
mempelajari reaksi dasar dari sel dan
jaringan terhadap stimuli abnormal yang
mendasari semua penyakit

II. Patologi Khusus


mempelajari respon spesifik dari organ ttt
atau jaringan terhadap stimuli
4 Aspek Inti Patologi
1. Etiologi
2. Patogenesis
3. Perubahan morfologi
4. Gejala klinik
ETIOLOGI
- Penyebab penyakit :
A. Intrinsik/genetik
B. Didapat/acquired : infeksi, nutrisi,
bahan kimia, fisik

- Penting untuk :
- Menegakkan diagnosis
- Mendalami penyakit
- Pengembangan terapi
PATOGENESIS
- Akibat dari reaksi antara sel/jaringan
dengan agen penyebab dari stimuli
awal sampai timbul gejala nyata
- Ada tahapan perubahan
- Perlu dipelajari proses biokimia,
imunologik dan perubahan morfologik
Patogenesis (lanjutan)
Yang termasuk patogenesis adalah ;
Proses radang suatu respon terhadap
berbagai mikroorganisme dan zat yang
merugikan sehingga msebabkan kerusakan
jaringan

Degenerasi kemunduran sel atau jaringan


yang merupakan respon atau kegagalan dari
penyesuaian terhadap berbagai agen
Patogenesis (lanjutan)

Karsinogenesis mekanisme dimana


bahan karsinogen menyebabkan
terjadinya kanker

Reaksi imun suatu reaksi dari sisitem


imun terhadap sesuatu zat yang tidak
diinginkan (berlebihan)
Contoh :
Penyakit kistik fibrosis :
Etiologi F.genetik produknya kistik fibrosis

Perlu dipelajari :
- Proses biokimia
- Imunologik
- Perubahan morfologi
yang mendahului pembentukan kista dan
fibrosis pada paru, pankreas, dll.
PERUBAHAN MORFOLOGI
Perubahan struktur sel / jaringan yang khas

GANGGUAN FUNGSI
Perubahan morfologi mempengaruhi
fungsi normal :
- Gejala klinik (symptoms & signs)
- Perjalanan penyakit
- Prognosis
RUDOLF VIRCHOW
Abad 19, Bapak Patologi Modern
Konsep:

Sesungguhnya semua bentuk kelainan


sel dimulai dari gangguan molekuler
atau struktur dalam sel.
Karena itu, dalam patologi kita selalu mulai
dengan mempelajari penyebab, mekanisme
molekuler, dan perubahan-perubahan
struktur yang terjadi pada sel yang sakit.
SEL
- Partisipan aktif dalam lingkungannya

- Secara terus-menerus melakukan


penyesuaian struktur dan fungsi untuk
menerima stres ekstraseluler maupun
kebutuhan akan perubahan

- Sel cenderung untuk mempertahankan


mileau intraseluler dalam batas fisiologis
untuk mempertahankan homeostasis normal
JEJAS SEL DAN ADAPTASI
Stres / tekanan

Sel

Respon :
1. Adaptasi
2. Sel terjejas (reversible)
3. Kematian sel (tidak reversible)
A. ADAPTASI
Atrofi

Hipertrofi

Hiperplasi

Metaplasia
Atrofi

Yaitu mengecilnya ukuran organ atau sel


Adaptasi yang bersifat retrogresif
Disebabkan oleh berkurangnya ukuran sel
dan atau jumlah sel penyusun organ
Bersifaf fisiologis dan patologis
Bersifat lokal dan umum (general)
Atrofi
Atrofi fisiologis atrofi thimus (organ limfoid)
Atrofi patologis
inaktivasi kelumpuhan anggota gerak
hormonal pada manula, kulit, tulang,
mammae, otak mengecil / tipis
kurang suplai darah/ oksigen otak pada
manula
gangguan persyarafan poliomielitis
kekurangan makanan kelaparan
Hipertrofi

Pembesaran ukuran organ tanpa disertai


pertambahan jumlah sel
Bisa berlangsung bersaman dengan
hiperplasia
Adaptasi yang bersifat progresif
Bersifat fisiologis dan patologis
Hipertrofi

Contoh:
- hipertrofi otot pada olahragawan
- hipertrofi pada otot rahim
- hipertrofi pada ginjal bila salah satu ginjal
fungsinya menurun
- pembesaran kelenjar prostat
- hipertrofi otot jantung pada hipertensi
lama/ anemia lama dan berat
Hiperplasia
Membesarnya ukuran jaringan akibat
bertambahnya jumlah sel (pembelahan
mitosis)
Adaptasi yang bersifat progresif
Bersifat fisiologis dan patologis
Hiperplasia kelenjar mamma pada pubertas
Hiperplasia kel. Tiroid pada penyakit goiter
(gondok)
Hiperplasia otot rahim pada kehamilan
Hiperplasia ginjal (lihat hipertrofi)
Metaplasia

Metaplasia suatu perubahan yang bersifat


reversibel, dimana suatu sel dewasa
(epithelial atau mesenchymal) digantikan
oleh sel dewasa tipe lain.
Adaptasi seluler, sel yang sensitif terhadap
suatu stressor tertentu, digantikan oleh sel
lain yang kurang sensitif terhadap stressor
tersebut.
Metaplasia terjadi terutama akibat
"reprogramming" genetik pada stem sel.
B. SEL TERJEJAS (reversible)
Perubahan subsel thd jejas
Katabolisme lysosom
Herophagy
Autophagy
Induction (hypertrophy) of smooth ER
Mitochondrial alterations
Cytoskeletal abnormalities
Heat shock protein
B. SEL TERJEJAS (reversible)
Penimbunan intrasel
Lemak
Cholesterol & cholesterol ester
Glikogen
Pigmen (melanin, hemosiderin
Kalsifikasi patologis
K. distropik
K. metastatik
C. KEMATIAN SEL (irreversibel)
Dua gambaran morfologi kematian sel
1. Nekrosis
2. Apoptosis
Penyebab / etiologi (umum):
eksogen endogen

kekerasan fc. genetik


fisik enzim metabolik
Etiologi kematian sel (khusus)
Dibagi beberapa kelompok :
1. Hipoksia
2. Agen fisik
3. Kimia dan obat-obatan
4. Infeksi
5. Reaksi imunologik
6. Gangguan genetik
7. Nutrisi
8. Penuaan
1. HYPOXIA (HIPOKSIA)

- Gangguan vaskularisasi (peredaran darah)


iskemia (>>>)
- Oksigenasi darah kurang baik ok kegagalan
kardiorespirasi
- Kemampuan darah membawa O2 <
Anemia, keracunan gas CO, O2(-)
2. PHYSICAL AGENTS

- Trauma mekanik
- Temperatur yang ekstrim:
luka bakar, sangat dingin
- Perubahan tekanan atmosfer mendadak
- Radiasi
- Listrik
3. BAHAN KIMIA DAN OBAT-OBATAN
- Bahan kimia sederhana
Glukosa, garam konsentrasi hipertonik
O2 konsentrasi tinggi
- Racun : arsen, cyanida, mercury
- Bahan yang akrab dalam kehidupan kita:
- Polusi lingkungan & udara
- Insektisida
- Herbisida
- Dampak industri dan pekerjaan:
- Keracunan CO
- Keracunan asbes
- Masalah sosial
- Alkohol
- Obat-obatan narkotik, dll
4. AGEN INFEKSIOUS
- Virus
- Riketsia
- Bakteri
- Fungi
- Parasit

5. REAKSI IMUNOLOGIK
- R.anafilaktik thd protein asing obat
- R.thd antigen endogen penyakit autoimun
6. GANGGUAN GENETIK

Contoh :
- Berupa defek nyata
Down syndrome

- Berupa defek ringan


HbS pada anemia sel sickle

- Gangguan tingkat DNA


- Gangguan metabolik bawaan
gangguan enzym / enzym (-)
kerusakan sel
7. KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI
- Defisiensi protein
- Defisiensi vitamin
- Kelebihan nutrisi, lemak

8. PENUAAN
PATOGENESIS / MEKANISME
KEMATIAN SEL
- Kompleks
- Etiologi banyak mekanisme & tempat kerja
berlainan

Agen-agen injury tertentu diketahui mekanisme


dan tempat kerjanya.

- Toksin mengganggu substrat endogen dan enzym.


Terutama : glycolysis, siklus asam sitrat dan
phosphorilasi oksidasi pada inner membrane
mitochondria.
Contoh toksin (racun):
1. Cyanida : cytochrom oxidase inaktif

2. Fluoroacetat : siklus asam sitrat


keduanya menyebabkan produksi ATP menurun

Bakteri anaerob spt. Clostridium perfringens


menghasilkan phospholipase akan
mengganggu phospholipid pada membran sel
Ada 4 sistem intrasel yang rentan terhadap
gangguan:

1. Integritas (keutuhan ) membran sel


2. Pernafasan aerobik
3. Sintesa enzym + protein struktural
4. Integritas aparatus genetik daripada sel
1. Integritas membran sel
- Penting untuk keutuhan sel
- Mempertahankan keseimbangan ionik
dan osmotik

2. Pernafasan aerobik
- Mempengaruhi phosphorilasi oksidatif
dan produksi ATP

3. Sintesa enzym + protein struktural


4. Integritas aparatus genetik daripada sel
Elemen-elemen struktural dan biokimia sel
berhubungan erat.
Injury/ kerusakan awal pada satu tempat
memberikan efek yang luas, mis. pada
kegagalan pernafasan anaerob energi
terganggu pompa sodium terganggu
keseimbangan cairan dan ion sel terganggu

Perubahan-perubahan ultra struktur dapat


terlihat lebih dini daripada perubahan-
perubahan
mikroskopis
REAKSI SEL TERHADAP JEJAS
Tergantung pada :
1. Tempat jejas
2. Lama
3. Kekuatannya
4. Tipe, keadaan, kemampuan adaptasi
5. Keadaan nutrisi, hormonal,kebutuhan
metabolik
Contoh :
Injury bahan kimia toksik dosis kecil atau
iskemia dalam waktu singkat jejas reversibel

bahan toksik dosis besar atau iskemia lama


kematian sel atau pelan-pelan akan terjadi jejas
irreversible

Perubahan sel yang terjejas tampak nyata setelah


beberapa sistem biokimia penting dalam sel
terganggu
Beberapa peristiwa biokimia yang mendasari
jejas sel dan kematian sel, apapun penyebabnya

1. Oksigen dan radikal bebas yang berasal dari


oksigen
2. Calcium intrasel dan hilangnya calcium
homeostasis
3. Penurunan ATP
4. Gangguan permeabilitas membran
5. Kerusakan mitochondria
Ad.1. Pada iskemia O2</- jejas

Radikal bebas:
-Mediator penting kematian sel
peroksidasi lemak
Ad.2.
Normal : Ca intrasel rendah < 0,1Mm
Ca extrasel lbh tinggi 1,3Mm
Ca intrasel terdapat dalam mitochondria dan
endoplasmik retikulum
Pada: - Iskemia
- Racun-racun ttt
Influks Ca++(Ca ekstrasel masuk ke intrasel)
Dilepaskan Ca dari mitochondria & ER
Normal :
Natrium pump :
- Menjaga Ca++ intrasel rendah
K++ intrasel tinggi
Na+ intrasel rendah
Ad.3.
Penurunan ATP
- Hilangnya pyridine nucleotide mitochondria
ATP <
Sintesa ATP <

Umumnya terjadi pada :


Jejas toksik
Iskemia
ATP berkurang merusak membran sel
Ad.4.
Hilangnya permeabilitas selektif mendahului
kerusakan membran

Tampak pada semua bentuk jejas sel


ATP berkurang
aktivasi fosfolipase yang dipengaruhi
oleh Ca++

Ad.5. Kerusakan mitochondria


Cytochrom C lihat apoptosis
JEJAS SEL KARENA RADIKAL BEBAS

- Oksigen yang diaktifkan (>)


- Mrp. tahap akhir jejas sel ok berbagai sebab
- Radikal bebas : zat kimia elektron tunggal
- sangat reaktif
- tidak stabil
- bereaksi dengan bahan kimia organis/
anorganis
- Merangsang reaksi autokatalitik rangkaian
kerusakan
Pembentukan radikal bebas dalam sel :

1. Dg. absorbsi energi radiasi (sinar x, UV)

2. Endogenous : reaksi oksidasi


(dari proses metabolisme normal)

3. Metabolisme enzymatik bahan-bahan dari


luar atau obat-obatan, mis.CCl3
Semua atom punya elektron tak berpasangan
O2, Karbon, Nitrogen : relevansi biologik >>

Normal:
Cytochrom oksidase
O2 H2O2

Adanya O2 intrasel secara tidak sengaja


produksi oksigen intermediate yang toksik
Terminasi Radikal bebas
- spontan
- inaktivasi melalui beb.mekanisme
1. Anti oksidan : vit.E, Glutation
seruloplasmin,
transferin
2. Enzym :
- Dismutase superokside (SOD)
- Katalase : 2H2O2 O2 + 2H2O
- Peroksidase Glutation
2OH- + 2GSH 2H2O + GSSG
H2O2 + 2GSH 2H2O + GSSG
JEJAS KIMIAWI
Mekanisme :
1. Secara langsung
Contoh :
Hg dari Merkuri Klorida terikat pada
group SH protein membran sel
permeabilitas membran sel meningkat
dan inhibisi transpor yang tergantung
pada ATPase
2. Melalui konversi ke metabolik toksik reaktif
Contoh:
P450 oksidase
CCl4 CCl3- (dlm RE hepatosit)

Peroksidasi lemak dan reaksi autokatalitik


RE pecah, ribosom disosiasi
Sintesa protein hati berkurang
akumulasi lipid, perlemakan hati,
pembengkakan progresif, membran plasma
rusak Sel mati
Nitric Oxide (NO)
Dikonversi menjadi Anion peroxynitrite
yang sangat reaktif
NO- + O2- ONOO- + H+

OH- + NO2- ONOOH NO3-


APOPTOSIS

- Kematian sel terprogram


- Fisiologis / patologis
Contoh-contoh :
1. Program destruksi sel selama embryo genesis
2. Hormone-dependent physiologic involution
- menstruasi
- laktasi
- prostat atrofi post castrasi
3. Cell deletion
- epitel kripte
- cell death in tumors
4. Deletion in autoreactive T-cell in thymus
> 95 % sel thymus mati
5. Berbagai stimulus ringan
(panas, radiasi, obat anti kanker, dkk)
DNA rusak
melalui Tumor Supressor Protein TP53
Mekanisme :
1. Signaling
2. Control & integration
3. Execution
4. Removal of cell death

Anda mungkin juga menyukai