DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1A
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari teman-teman dan
refrensi yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian .................................................................................................................. 2
b. Komposisi dan Fungsi Urine ....................................................................................... 2
c. Pemeriksaan Urine ..................................................................................................... 3
d. Proses Pengambilan Urine .......................................................................................... 4
e. Cara Pengambilan Sampel .......................................................................................... 6
f. Contoh Tabel Kerja ..................................................................................................... 7
BAB III KESIMPULAN ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sering mendengar istilah urine. Bukan hanya
mendengar namun kita selalu menemui dan melakukan pembuangan urine atau metabolisme tubuh
melalui urine yang biasa kita sebut buang air kecil (BAK). Buang air kecil merupakan suatu hal
yang normal namun kenormalan tersebut dapat menjadi tidak normal apabila urine yang kita
keluarkan tidak seperti biasanya. Mengalami perubahan warna atau merasakan nyeri saat
melakukan proses buang air kecil. Jika hal itu terjadi maka yang perlu kita lakukan adalah dengan
cara melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang menggunakan bahan atau specimen urine.
Pemeriksaan pada urine dapat menentukan penyakit apa yang sedang diderita oleh seseorang. Oleh
sebab itu dalam makalah ini kami akan membahas bagaimana proses pengumpulan urine.
B. Tujuan.
1. Menguraikan dan menjelaskan cara pengambilan spesimen urine.
2. Menambah pengetahuan mengenai spesimen urine.
3. Memahami cara pengambilan spesimen urine yang benar pada pasien.
4. Memberikan intervensi terhadap penyakit yang dialami pasien.
C. Rumusan Masalah.
Bagaimana prosedur yang baik dan benar untuk pengambilan spesimen urine pada klien ?.
Bagaimana proses mengidentifikasi adanya kelainan yang dialami pasien melalui tes urine?
Bagaimana memutuskan tindakan yang diberikan perawat kepada pasien penderita kelainan?
D. Manfaat.
Untuk mengetahui kelainan yang ada di dalam tubuh pasien.
Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam urine.
Untuk mengetahui tindakan selanjutnya atas penyakit yang diderita pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian.
Suatu tindakan mengambil sejumlah urine sebagai sampel untuk pemeriksaan laboratorium.
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung
kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
B. Komposisi dan Fungsi Urine.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam
terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan
interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi
tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang
tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau
berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat
diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang
baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos.
Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam
tubuh. Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang "kotor". Hal ini berkaitan dengan
kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga
urinnya pun akan mengandung bakteri. Namun jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing
yang sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan berasal dari
urea. Sehingga bisa diakatakan bahwa urin itu merupakan zat yang steril.
Urin dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan
mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urin berwarna
kuning pekat atau cokelat. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin
seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang
yang sehat.
C. Pemeriksaan Urine.
Hasil pemeriksaan urine tidak hanya dapat memberikan informasi tentang ginjal dan
saluran kemih, tetapi juga mengenai faal berbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu,
pancreas, dsb. Namun, untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat, diperlukan specimen
yang memenuhi syarat. Pemilihan jenis sampel urine, tehnik pengumpulan sampai dengan
pemeriksaan harus dilakukan dengan prosedur yang benar.
Jenis pengambilan sampel urine :
a. Urine sewaktu/urine acak (random)
Urine sewaktu adalah urine yang dikeluarkan setiap saat dan tidak ditentukan secara khusus.
Mungkin sampel encer, isotonik, atau hipertonik dan mungkin mengandung sel darah putih,
bakteri, dan epitel skuamosa sebagai kontaminan. Jenis sampel ini cukup baik untuk pemeriksaan
rutin tanpa pendapat khusus.
b. Urine pagi
Pengumpulan sampel pada pagi hari setelah bangun tidur, dilakukan sebelum makan atau
menelan cairan apapun. Urine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang lama,
sehingga unsur-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan. Urine pagi baik untuk pemeriksaan
sedimen dan pemeriksaan rutin serta tes kehamilan berdasarkan adanya HCG (human chorionic
gonadothropin) dalam urine.
c. Urine tampung 24 jam
Urine tampung 24 jam adalah urine yang dikeluarkan selama 24 jam terus-menerus dan
dikumpulkan dalam satu wadah. Urine jenis ini biasanya digunakan untuk analisa kuantitatif suatu
zat dalam urine, misalnya ureum, kreatinin, natrium, dsb. Urine dikumpulkan dalam suatu botol
besar bervolume 1.5 liter dan biasanya dibubuhi bahan pengawet, misalnya toluene.
Banyaknya urine yang dikeluarkan oleh ginjal dalam 24 jam. Dihitung dalam gelas ukur. Volume
urine normal : 1200-1500 ml/24 jam. Volume urine masingmasing orang bervariasi tergantung pada luas
permukaan tubuh, pemakaian cairan, dan kelembapan udara / penguapan.
2. Bau
Bau urine yang normal, tidak keras. Bau urine yang normal disebabkan dari sebagian oleh asam-asam
organik yang mudah menguap.
3. Buih
Buih pada urine normal berwarna putih. Jika urine mudah berbuih, menunjukkan bahwa urine tersebut
mengandung protein. Sedangkan jika urine memiliki buih yang berwarna kuning, hal tersebut disebabkan
oleh adanya pigmen empedu(bilirubin) dalam urine.
4. Warna urine
Warna urine ditentukan oleh besarnya dieresis. Makin besar dieresis, makin muda warna urine itu.
Biasanya warna urine normal berkisar antara kuning muda dan kuning tua. Warna itu disebabkan oleh
beberapa macam zat warna, terutama urochrom dan urobilin. Jika didapat warna abnormal disebabkan oleh
zat warna yang dalam keadaan normal pun ada, tetapi sekarang ada dalam jumlah besar.
Kemungkinan adanya zat warna abnormal, berupa hasil metabolism abnormal, tetapi mungkin juga
berasal dari suatu jenis makanan atau obat-obatan. Beberapa keadaan warna urine mungkin baru berubah
setelah dibiarkan.
5. Kejernihan
Cara menguji kejernihan sama seperti menguji warna yaitu jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh.
Tidak semua macam kekeruhan bersifat abnormal. Urine normal pun akan menjadi keruh jika dibiarkan
atau didinginkan. Kekeruhan ringan disebut nubecula dan terjadi dari lender, sel-sel epitel, dan leukosit
yang lambat laun mengendap.
Prosedur plaksanaan
o Beritahu klien tujuan prosedur pelaksanaan
o Untuk klien yang dapat berjalan
- Antar klien ke kamar kecil
- Antar klien untuk membasuh dan mengelap daerah ginetal dan parineal dengan sabun dan air
Untuk klien wanita
Bersihkan daerah parineal dari depan kebelakang dengan menggunakan kapas desinfektan steril
hanya sekali pakai
o Ambil sampel dari klien yang tidak dapat berjalan atau ajarkan klien yang dapat berjalan bagaimana
mengambil sampel.
- Perintah klien untuk BAK
- Tempatkan wadah di tempat aliran urine dan ambil sampel, jangan sampai wadah tersentuh penis
- Ambil ± 30 – 60 ml urine di dalam wadah
- Tutup wadah sentuh hanya dalam luar wadah
- Jika perlu, bersihkan wadah dengan disinfektan
- Untuk pengambilan urine aliran tengah anjurkan, klien kencing dulu kemudian menahannya dan
kencing kembali, lalu urine dimasukkan kedalam botol +_ 30 – 60 cc, kemudian klien di anjurkan
mengeluarkan urine/ mengosongkan kandung kemih secara keseluruhan.
1. Urinal
2. Pengalas
3. Tissu
4. Sampiran
5. Baskom
6. Sabun
B. TAHAP ORIENTASI
C. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Cuci tangan
2. Jelakan prosedur pada pasien
3. Pasang sampiran, tutup kelambu atau pintu
4. Pasang alas urinal dibawah glutea
5. Lepas pakaian bawah pasien
6. Pasang urinal dibawah glutea/pinggul atau diantara kedua
paha
7. Anjurkan pasien untuk berkemih
8. Setelah selesai rapikan alat
9. Cuci tangan, catat warna dan jumlah produksi urine
D. TAHAP TERMINASI
A. Kesimpulan.
Dengan menggunakan prosedur baik dan benar serta pengetahuan tentang pengambilan
spesimen urine, kita dapat mengetahui kandungan dan kelainan yang terdapat dalam urine
sehingga kita dapat lebih cepat mencegah dan menanggulanginya.
Pada proses pengambilan spesimen urine harus mempersiapkan alat-alatnya dengan
lengkap dan memberikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan bila pasien sadar serta
mengetahui dengan baik tentang tata cara pelaksanaannya.
B. Saran
Hal-hal yang penting dilakukan sebelum dan sesudah pengambilan spesimen urine:
1. Cuci tangan dengan baik menggunakan air hangat, kemudian bersihkan dengan sabun sebelum
dan sesudah mengambil sampel urine.
2. Lakukan tata cara pengambilan urine dengan baik dan benar.
3. Gunakan sarung tangan jika menyentuh urine orang lain.
4. Gunakan plastik bening dan bersih untuk membawa sampel ke laboratorium.
5. Spesimen urine harus segera dibawa ke laboratorium
DAFTAR PUSTAKA
Uliyah, Musrifatul dan alimul, Aziz.2008.Keterampilan Dasar Praktik Klinik.Jakarta: penerbit
salemba medika
http://subijakto.blogspot.com/2010/11/makalah-urine-2010.html
Kusyati Eni. 2006.Keterampilan dan Prosedur Laboratorium, Cetakan Pertama.Jakarta : EGC.
Murwani Arita. 2009. Keterampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan, Cetakan Kedua.
Yogyakarta : Fitramaya.