Anda di halaman 1dari 18

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Digunakan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Biologi Umum

Dosen pengampu : Rifqi Ahmad Riyanto, S.Si., M.Sc., Ainun Nafisah, S.Pt.,
M.Si., dan Septariawulan Kusumasari, S.TP., M.Si.

Disusun oleh :
1. Nuralya Amelia 4441210076
2. Zahra Aqilah 4441210077
3. Sastia Natisa 4441210078
4. Auliana Nuryas 4441210084
5. Al-lutfia Shinta Putri 4441210091
Kelas 2C

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah telah selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini berisi informasi tentang sistem peredarah darah manusia. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu untuk
memperbaiki makalah ini, maka kami akan selalu mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak.
Akhir kata, kami megucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan waktu kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kam.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1 Darah ......................................................................................................................... 3
2.2 Plasma darah ............................................................................................................. 3
2.3 Butiran Darah ............................................................................................................ 4
2.3.1 Sel darah merah (Eritrosit) ................................................................................. 4
2.3.2 Sel darah putih (Leukosit) .................................................................................. 4
2.3.3 Keping darah (Trombosit) ................................................................................. 5
2.4 Fungsi darah .............................................................................................................. 6
2.5 Alat Peredaran darah ................................................................................................ 7
2.5.1 Jantung ............................................................................................................... 7
2.5.2 Pembuluh Darah................................................................................................. 8
2.5.3 Peredaran Darah ............................................................................................... 11
2.6 Penggolongan Darah ............................................................................................... 11
2.7 Transfusi Darah ....................................................................................................... 12
2.8 Kelainan dan Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah .......................................... 13
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam hidupan, organisme membutuhkan makanan dan oksigen untuk


keberlangsungan metabolisme. Selain menghasilkan zat yang bermanfaat, proses
metabolisme juga menghasilkan produk sisa (waste) yang harus dikeluarkan dari
tubuh. Zat-Zat yang dibutuhkan tubuh, seperti makanan dan oksigen, serta
metabolit dan residu, diangkut dan diedarkan ke dalam tubuh melalui sistem
peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan
melalui darah ke berbagai jaringan di seluruh tubuh. Di sisi lain, sisa – sisa
metabolisme diangkut melalui darah dari seluruh jaringan tubuh ke organ ekskresi.
Sebagai makhluk hidup, tentunya tidak mungkin hidup tanpa adanya
peranan darah. Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat pada makhluk hidup
(kecuali tumbuhan) yang memiliki fungsi sangat penting bagi tubuh dan sangat
berpengaruh terhadap kinerja sistem organ di tubuh. Peran penting darah bagi
tubuh, diantaranya sebagai alat pengangkut (transportasi), alat pertahanan melawan
infeksi (proteksi), dan mengatur keseimbanhan tubuh pada ph dan suhu tubuh
(regulasi). Darah sebagai pengangkut beredar dalam tubuh kita melalui sistem
peredaran darah.
Secara sederhana, Sistem peredaran darah atau yang juga sering disebut
sebagai sistem sirkulasi adalah suatu sistem yang mengangkut atau mendistribusi
berbagai zat dalam tubuh. Sistem sirkulasi ini dibagi menjadi 2 (dua), yaitu
kardiovaskuler, dimana kata “kardio” itu adalah jantung dan “vaskuler” yang
merupakan darah, dan yang satu lagi adalah limfatik. Sistem peredaran darah atau
sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat
ke dan dari sel. Sistem ini juga membantu menstabilkan suhu tubuh dan pH (bagian
dari homeostasis). Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular terdiri dari
berbagai organ yang memiliki fungsinya masing-masing. Sistem organ ini memiliki
tugas utama untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi keseluruh sel dan jaringan
tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan darah?


2. Bagaimana cara kerja darah?
3. Bagaimana cara kerja trombosit?
4. Apa saja bagian dari peredaran darah?
5. Penyakit dan kelainan apa saja yang terdapat pada sistem peredaran darah?

1
1.3 Tujuan

1. Pembaca dapat mengetahui apa itu darah.


2. Pembaca dapat mempelajari cara kerja darah.
3. Pembaca dapat mengetahui cara kerja trombosit.
4. Pembaca dapat memahami berbagai bagian perdaran darah.
5. Pembaca dapat mengidentifikasi kelainan dan gangguan pada sistem
peredaran darah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Sistem transportasi pada manusia terdiri dari sistem peredaran darah dan
sistem peredaran getah bening. Sistem peredaran darah pada manusia terdiri
atas darah dan alat-alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian yang berupa
cairan dan bagian yang berupa sel-sel darah. Alat peredaran darah terdiri dari
jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah meliputi pembuluh arteri,
pembuluh vena, dan pembuluh kapiler.

2.1 Darah
Apakah yang sebenarnya disebut dengan darah? Darah adalah cairan
tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah. Darah terdiri atas cairan
atau plasma ± 55% dan sel-sel darah ± 45%. Umumnya volume darah
manusia lebih kurang 8% dari berat badannya. Para orang dewasa yang
beratnya 65kg, volume darahnya lebih kurang 5 liter.

2.2 Plasma darah


Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah
sehingga dengan sendirinya jumlahnya dalam tubuh akan diatur, misalnya
dengan proses ekskresi. Plasma darah juga bertugas membawa sari-sari
makanan,sisa metabolisme, hasil sekresi, dan beberapa gas.
Pada manusia, plasma darah mengandung sekitar 92% air, protein,
dan senyawa organik lainnnya. Selain itu terdapat juga garam anorganik,
terutama NaCL. Protein yang larut dalam darah disebut protein darah,
terdiri atas albumin, globulin, dan protein pembentuk darah. Molekul-
molekul ini cukup besar sehingga tidak dapat menembus dinding kapiler.
Plasma darah yang tidak mengandung protein pengumpal darah (misalnya
fibrinogen dan protrombin) disebut serum. Dalam serum terdapat
antibodi, yaitu protein (dibahas dalam bab sistem pertahanan tubuh) yang
membantu melawan infeksi.

3
2.3 Butiran Darah
Butiran darah terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit. Eeritrosit
atau sel darah merah berfungsi untuk mengaangkut oksigen. Leukosit atau
sel darah putih berfungsi untuk membunuh bibit penyakit. Trombosit atau
keping darah berfungsi untuk membekukan darah.
2.3.1 Sel darah merah (Eritrosit)
Sel darah merah (eritrosit) berbentuk pipih dengan garis tengah
7,5µm. eritrosit cekung dibagian tengahnya (bikonkaf)dan
tidakberinti. Setiap 1mm³ (ml) darah mengandung lebih kurang 5
juta sel darah merah.
Sel daraah merah mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin
atau zat warna darah adalah suatu protein yang mengandung unsur
zat besi. Fungsi utama Hb adalah mengikat oksigen. Oksigen
tersebut diangkut dari paru-paru dan diedarkan di seluruh sel tubuh.
Hb yang telah mengikat oksigen membentuk oksihemogoblin. Hb
yang mengikat oksigen akan berwarna merah cerah. Sebaliknya jika
menghikat karbondioksida hb berwarna merah tua keunguan .
secara sederhana dapat dikatakan bahwa di paru-paru terjadi reaki
antara oksigen dengan hemogoblin sebagai berikut.
Sel darah merah dibentuk oleh sum-sum merah tulang pada
tulang pipa dan tulang pipi. Pada saat fetus di dalam kandungan , sel
darah merah di bentuk di dalam hati dan limpa. Sel darah merah
berumur lebih kurang 120 hari dan kemudian menjadi usang.
2.3.2 Sel darah putih (Leukosit)
Sel darah putih (leukosit) tidak mempunyai bentuk tetap, tidak
mempunyai Hb dan umumnya tidak berwarna . Sel darah putih
ukuranya lebih besar daripada sel darah merah dan mempunyai inti
sel . Garis tengahnya antara 9 -15um/ Dalam setiap mm darah
terdapat sekitar 8.000 sel darah putih. Fungsi utama darah putih
adalah untuk melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dan
untuk membentuk zat antibodi. Cara mengatasi kuman , sel darah
putih ada yang bersifat fagosit dan ada yang berupa limfosit.

4
a. Fagosit

Yang di maksud fagosit adalah monosit, basofil, eosinofil,


neotrofil. Fagosit bergerak mirip amoeba dan dapat keluar
melewati dinding kapiler menuju jaringan sekitarnya. Fagosit
menghancurkan kuman dengan cara memakanya. Apabila
kalah, fagosit, dan kuman yang mati akan di keluarkan dalam
bentuk nanah (abses).

b. Limfosit

Limfosit yang di bentuk di sum-sum tulang akan berpindah


ke buku limfa. Limfosit mempunyai nukleus besar yang hampir
memenuhi seluruh sel. Limfosit menyerang kuman dengan
menghasilkan antibodi. Antibodi adalah Zat pelawan benda
asing yang masuk ke tubuh. Antibodi akan beraksi dengan
kuman sehingga membentuk gumpalan. Gumpalan antibodi dan
kuman akan di makan oleh fagosit. Beberapa kuman
menghasilkan racun. Untuk menetralkan racun tersebut.
Limfosit akan menghasilkan antibodi yang disebut anti toksin.
2.3.3 Keping darah (Trombosit)
Apabila tubuh terluka, sesaat kemudian darah akan membeku.
Darah dapat membeku karena di dalam darah terdapat keping darah
atau trombosit. Trombosit bukan merupakan sel, bentuknya tidak
teratur dan tidak berinti. trombosit berukuran kecil, dari
setengahnya lebih kurang 2- 4um. Dalam setiap mm darah terdapat
lebih kurang 25.000 – 300.000 darah. Umur trombosit sekitar 5 – 9
hari.
Trombosit berperan dalam pembekuan darah. Apabila darah
keluar karena terluka, maka trombosit akan pecah karena
bersentuhan dengan permukaan kasar dari pembulu darah yang
luka. Di dalam trombosit terdapat enzim yang di sebut
Trombokinase atau Tromboplastin. Enzim trombokinase akan
mengubah protombin (calon trombin) menjadi trombin karena

5
pengaruh ion kalsium dalam darah. Trombin akan mengubah
protein darah (fibinogen) menjadi benang-benang fibrin. Benang –
benang fibrin akan menjaring sel-sel darah sehingga luka tertutup
dan tidak mengeluarkan darah. Setelah fibrinogen keluar dari
plasma, plasma hanya tinggal cairan kekuningan yang disebut
serum. Darah yang membeku kemudian kering dan membekas
membentuk keropeng. Setelah terbentuk kulit baru, teropeng akan
lepas.
Protombin adalah senyawa protein yang dibentuk di hati.
Pembentukan senyawa ini dipengaruhi oleh vitamin K. Oleh sebab
itu, sesorang yang kekurangan vitamin K darahnya sukar membeku
apabila bterjadi luka. Mengapa demikian? Untuk jelasnya
perhatikan bagan proses pembekuan darah tersebut.

Proses perubahan promtombin menjadi thrombin dipengaruhi


oleh suatu pengaktif. Pembentukan ini di pengaruhi oleh protein
antihemofilik.jika secara genetic atau turunan seseorang tidak
mampu membentuk protein hemofilik, maka jika luka, darah akan
susah membeku kelainan ini di sebut Hemofilia. Jadi hemophilia
merupakan kelaianan atau cacat menurun.

2.4 Fungsi darah


1. Sebagai alat pengangkut
a) Sel – sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen dari paru- paru
ke jantung dan ke seluruh sel-sel tubuh.

6
b) Plasma darah mengangkut :
(1) Sari makanan dari usus ke hati kemudian ke seluruh tubuh
(2) Karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.
(3) Urea dari hati ke ginjal untuk dikluarkan bersama urin.
(4) Hormon dari kelenjar hormon ke seluruh tubuh.

2. Alat pertahanan melawan infeksi


a) Fagosit melawan kuman.
b) Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh kuman. Limfosit
dapat pula menghasilkan anti toksin untuk menetralkan racun.

3. Melakukan pembekuan darah. Dalam proses pembekuan darah yang


berperan penting adalah trombosit.

4. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh manusia tetap, berkisar 37°C,
walaupun suhu lingkungan berubah. Hal ini terjadi karena ada penyebaran
ada energy panas secara merata oleh darah. Peristiwa menggigil pada saat
kedinginan dan berkeringat pada saat kepanasan merupaka cara untuk
menjaga agar suhu tubuh tetep stabil.

2.5 Alat Peredaran darah

2.5.1 Jantung

NO Faktor Sel Darah Merah Sel Darah Putih Keping Darah


Pembeda (Eritrosit) (Leukosit) (Trombosit)
1. Tempat Sumsum tulang Sumsum tulang Sumsum tulang
produksi dan buku limfa
2. Jumlah 5.000.000/mmᶟ 7.000/mmᶟ 250.000/mmᶟ
3. Ukuran 7,5 μm 5 – 9 μm 2 – 4 μm
4. Bentuk Cakram bikonkaf Tidak beraturan Tidak beraturan
5. Struktur . tanpa nucleus . mempunyai . tanpa nucleus
. mempunyai nucleus . tanpa
hemoglobin . tanpa hemoglobin
hemoglobin
6. Fungsi Membawa . fogosit Pembekuan
oksigen dari paru darah
memakan kuman
– paru ke seluruh
bagian tubuh . limfosit
menghasilkan

7
antibody untuk
membunuh
kuman

Jantung terletak didalam rongga dada agak ke sebelah kiri.


Besar jantung kira-kira sekepalan tangan masing-masing individu.
Bagian dalam jantung Jantung terletak didalam rongga dada agak ke
sebelah kiri. Besar jantung kira-kira sekepalan tangan masing-
masing individu. Bagian dalam jantung berongga. Jantung manusia
terbagi menjadi 4 rongga, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik
kanan, bilik kiri.
Dinding rongga jantung tersusun atas otot jantung. Antara
serambi dan bilik di batasi oleh suatu sekat yang berkatup. Katup
yang sebelah kanan disebut kutub trikustripidalis yang terdiri atas 3
kelopak atau kuspa. Katub yang sebelah kiri disebut katup
bikuspidalis yang terdiri atas dua kelopak atau kuspa. Katup-katup
tersebut berfungsi untuk menjaga agar darah dari bilik tidak
mengalir kembali ke serambi.

2.5.2 Pembuluh Darah


Darah kita berada dalam pembuluh darah. Berdasar fungsinya,
pembuluh darah di bedakan atas pembulu nadi (arteri) dan
pembuluh balik (vena). Arteri dan vena dihubungkan oleh
pembuluh kapiler.
• Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi arteri adalah pembuluh yang membawa
darah keluar dari jantung. Umumnya pembuluh nadi
mengalirkan darah yang mengandung banyak oksigen.
Pembuluh nadi terletak agak dalam dari permukaan tubuh.
Dinding pembuluh nadi kuat dan elastis, terdiri dari tiga

8
lapisan, yaitu lapisan luar, tengah, dan dalam. Laipsan luar tipis
tetapi kuat. Lapisan tengah tersusun atas sel-sel otot polos.
Lapisan dalam tersusun atas satu lapis endothelium. Jika kita
meraba nadi, denyut jantung akan terasa. Jika nadi terluka,
darah akan memancar. Pembuluh nadi yang keluar dari bilik
kiri jantung di sebut aorta. Aorta mengalirkan darah kaya
oksigen (O₂) kesuluruh tubuh. Aorta memilikisatu kutub dekat
jantung. Kutub tersebut menjaga agar darah tidak mengalir
kembali ke jantung. Aorta disebut pula pembuluh nadi utama,
aorta bercabang menjadi pembuluh nadi ke seluruh tubuh.

Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan paru-paru


di sebut arteri paru-paru (arteria pulmonalis). Pembuluh nadi ini
bercabang dua menjadi pembuluh nadi paru-paru kiri dan
pembuluh nadi paru-paru kanan. Pembuluh nadi ini membawa
membawa darah yang kaya karbin dioksida (CO₂). Jadi, semua
arteri mengalirkan darah yang kaya oksigen kecuali arteri paru-
paru (arteria pulmonalis). Karbon dioksida di lepaskan oleh
darah di paru-paru, sedangkan oksigen di tangkap oleh HB.
Darah yang kaya oksigen di alirkan oleh vena paru-paru (vena
pulmonalis) menuju ke jantung melalui serambi kiri.

• Pembuluh Balik (Vena)


Pembuluh balik vena adalah pembuluh yang membawa
darah menuju jantung. Darah yang diangkut banyak
mengandung karbondioksida. Umumnya, pembuluh balik
terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan.
Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. Denyut jantung
tidak terasa. Pembuluh balik mempunyai katup di sepanjang
pembuluhnya. Katup ini brfungsi agar darah tetap mengalir satu
arah menuju jantung dan tidak berbalik.

9
Jika pembuluh balik terbuka, darah tidak memancar
tetapi merembes. Pembuluh balik dari seluruh tubuh bermuara
menjadi satu pembuluh balik besar yang di sebut vena cava.
Pembuluh balik vena cava ini masuk ke jantung melalui
serambi kanan. Pembuluh balik mengalirkan darah yang
banyak mengandung karbon dioksida. Sebagai mana di
singgung di atas, darah kaya karbon dioksida ini akan di bawa
oleh pembuluh nadi dari jantung ke paru- paru.
Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah
mengalir ke jantung lagi melalui pembuluh balik paru-paru
vena pulmonalis. Pembuluh balik paru-paru ini membawa
darah yang kaya oksigen (O₂). Jadi, semua pembuluh balik
darahnya mengandung karbon dioksida kecuali vena
pulmonalis.

• Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler menghubungkan pembuluh nadi dan
pembuluh balik. Pembuluh kapiler berhubungan langsung
dengan sel-sel tubuh. Oksigen dan sari-sari makanan dari
pembuluh kapiler dimasukan kedalam sel. Selanjutnya karbon
dioksida, uap air, dan sisa pembakaran dari sel diambil oleh
pembuluh kapiler untuk di angkut ke paru-paru dan alat
pengeluaran lainnya untuk di keluarkan oleh tubuh. Dinding
pembuluh kapiler tersusun atas satu lapis sel endothelium.
Dinding kapiler yang sangat tipis ini berfungsi untuk
mempertukarkan zat. Ukuran lubang yang kecil menyebabkan
aliran berjalan lambat.
Hal tersebut memungkinkan berlangsungnya proses
difusi gas pernapasan dan pertukaran makanan dengan zat sisa
metabolisme. Ukuran pembuluh kapiler paling kecil namun
jumlahnya sangat besar dan dierkiran luas permukaannya
mencapai 600 m².

10
2.5.3 Peredaran Darah
1. Peredaran Darah Kecil
Peredaran kecil adalah peredaran yang di mulai dari
jantung menuju paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung.
Darah yang kaya karbon dioksida dari jaringan tubuh menuju
serambi kanan kemudian ke bilik kanan. Kemudian bilik kanan
memompa darah ke paru – paru melalui arteri paru – paru,
sedangkan oksigen dari paru – paru masuk ke darah. Kemudian,
darah yang kaya oksigen mengalir kembali ke jantung melalui
vena paru – paru dan masuk ke serambi kiri jantung.
2. Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar ialah peredaran darah dari bilik
kiri jantung keseluruh tubuh, kemudian kembali ke serambi
kanan jantung. Bilik kiri jantung berkontraksi memompa darah
kaya oksigen. Darah tersebut keluar dari jantung melalui aorta
kemudian ke seluruh tubuh, kecuali ke paru – paru. Pertukaran
terjadi pada saat darah sampai di kapiler organ. Setelah
mengalir melewati kapiler, darah menjadi kaya karbon
dioksida. Darah tersebut di angkut oleh vena cava masuk ke
serambi kanan.

2.6 Penggolongan Darah


Orang pertama kali menggolangkan darah menurut system ABO
(baca: a, b, dan nol) adalah karl Landsteiner (Austria, 1868 – 1947). Darah

11
dapat di golongkan ke dalam 4 golongan besar yaitu golongan darah A,
B, AB, dan 0 (nol).

Penggolongan darah tersebut berdasarkan kandungan aglutinogen


dan aglutinim di dalam darah. Aglutinogen adalah protein di dalam sel
darah merah yang dapat di gumpalkan oleh aglutinim. Ada dua macam
aglutinogen, yaitu aglutinogen A, aglutinogen B.

Aglutinium adalah protein di dalam plasma darah yang dapat


menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin merupakan zat anti bodi. Ada dua
macam agglutinin, yaitu aglutinin α dan aglutinin . aglutinin β disebut jug
sebagai serum anti B atau penggumpal aglutinogen B. Penggolongan
darah system ABO berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen dan
aglutinin tertera pada tabel

NO. Golongan Aglutinogen Aglutinin


Darah
1 A A Β
2 B B Α
3 AB A dan B Tidak Ada
4 0 Tidak Ada αdnβ

1) Golong n d r h A meng ndung glutinogen A d n glutinogen β.


2) Golong n d r h B meng ndung glutinogen B d n glutinogen α.
3) Golongan darah AB mengandung aglutinogen A dan B, tetapi
tidak meng ndung glutinogen α d n β.
4) Golongan darah 0 tidak mengandung aglutinogen A dan B, tetapi
meng ndung glutinogen α d n β.

2.7 Transfusi Darah


Orang yang banyak kehilangan darah, misalnya karena kecelakaan
atau sedang menjalani operasi, memerlukan tambahan darah melalui
transfuse darah. Sebelum transfuse darah, harus di ketahui terlebih dahulu
goongan darahnya. Dengan demikian dapat di ketahui golongan darah

12
apakah yang cocok untuk di transfusikan kepada orang tersebut. Orang
yang mendonorkan darahnya di sebut donor, sedangkan orang yang
menerima darah di sebut resipien. Darah resipien akan menolak darah
donor apabila golongan darah donor tidak sesuai dengan golongan darah
resipien. Penolakan di tandai dengan terjadinya penggunmpalan darah.

Golongan darah 0 di katakan sebagai golongan darah universal,


karena dapat di transfusikan ke semua golongan darah. Sebaliknya,
golongan darah AB di katakan sebagai resipien universal, karena dapat
menerima semua golongan darah. Namun harus di sadari, bahwa transfusi
darah yang baik adalah transfuse darah sejenis. Artinya golongan darah A
untuk golongna darah A, golongan darah B untuk golongan darah B, dan
seterusnya. Hanya jika terpaksa, golongan darah 0 dapat dapat di berikan
ke semua golongan darah, dan golongan darah AB dapat menerima dari
semua golongan darah.

2.8 Kelainan dan Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah


1. Anemia (kurang darah), dikarenakan kurangya kadar Hb atau
kurangnya jumlah eritrosit dalam darah.
2. Varises adalah pelebaran pembuluh darah di betis.
3. Hemoroid, adalah pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur (anus).
4. Arteriosklerosis, adalah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan
atau endapan kapur.
5. Atherosklerosis, ialah pengerasan pembuluh nadi karena endapan
lemak.
6. Embolus, ialah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang
bergerak.
7. Trombus, ialah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang
tidak bergerak.
8. Hemofilia, yaitu kelainan darah sukar membeku karena faktor
hereditas atau keturunan.
9. Leukimia (kanker darah), ialah bertambahnya leukosit secara tak
terkendali.

13
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Darah adalah cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah. Darah
terdiri atas cairan atau plasma ± 55% dan sel-sel darah ± 45%. Plasma darah
berfungsi untuk pengaturan osmosis, membawa sari-sari makanan,sisa
metabolisme, hasil sekresi, dan beberapa gas. Butiran darah terdiri atas eritrosit,
leukosit, dan trombosit. Eeritrosit atau sel darah merah berfungsi untuk
mengaangkut oksigen. Leukosit atau sel darah putih berfungsi untuk membunuh
bibit penyakit. Trombosit atau keping darah berfungsi untuk membekukan darah.
Di dalam tubuh, darah beredar melalui organ organ sistem peredaran darah.
Yang pertama, yaitu jantung yang bertugas memompa darah. Selanjutnya pembuluh
darah yang dibedakan menjadi 2, yaitu pembuluh nadi (arteri) yang membawa
darah keluar dari jantung, pembuluh balik (vena) yang membawa darah menuju
jantung, dan pembuluh kapiler yang menghubungkan pembuluh nadi dan pembuluh
balik. Peredaran darah pun dibagi menjadi peredaran kecil yang mengedarkan darah
dari jantung menuju paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung; dan Peredaran
darah besar yang mengedarkan darah dari bilik kiri jantung keseluruh tubuh,
kemudian kembali ke serambi kanan jantung.
Selain darah dapat memberikan peran penting bagi tubuh, darah pun
memiliki kelainan. Kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah antara lain
anemia, leukimia, talasemia, embolus, trombus, arteriosklerosis.

14
DAFTAR PUSTAKA

Amien, M. (2009). Biologi SMA. Jakarta: Bailmu.


Istamar Syamsuri, d. (2004). Sains Biologi SMP. Jakarta: Erlangga.
Pratiwi, D. (2006). Biologi untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
SA’ADAH, S. (2018). SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA. Bandung.

15

Anda mungkin juga menyukai