Anda di halaman 1dari 31

Taksonomi

Di dunia ini selain manusia, juga terdapat mahluk hidup lain

yaitu tumbuhan, hewan maupun mikroorganisme


Keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati disebut juga : Keanekaragaman biologi Biodiversity

Biological Diversity

Pengertian Keanekaragaman Hayati: KH adalah keseluruhan genus, spesies dan ekosistem di dalam suatu wilayah KH adalah spesies-spesies hewan atau tumbuhan atau mikroorganisme yang hidup bersama-sama faktor abiotik menyusun ekosistem KH adalah keanekaragaman diantara mahluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya daratan, lautan dan ekosistem aquatik lainnya

Indonesia megabiodiversity

Data menunjukkan, Indonesia memiliki;

515 jenis mammalia


1.531 jenis burung 511 jenis reptilia

270 jenis amphibia


1.400 jenis ikan air tawar 37.000 jenis tumbuhan tinggi 201 jenis mammalia 397 jenis burung 150 jenis reptilia 100 jenis amphibia 14.800 jenis tumbuhan tinggi endemik

Tingginya tingkat keanekaragaman hayati Indonesia karena: merupakan Negara kepulauan yang hampir setiap pulau mempunyai ekosistem khas. Kelangsungan hidup manusia sangat tergantung pada KH: penyedia kebutuhan dasar hidup pengatur kondisi lingkungan tempat mereka hidup KH sebagai sumber devisa Negara: Bahan obat Bahan perhiasan 283 jenis tumbuhan kerang mutiara (Pinctada)

Karakter Taksonomi
Taksonomi: takson = penyusunan, nomos = aturan/kaidah
Ciri-ciri organisme /karakter taksonomi sangat penting untuk dipahami, karena sangat berguna untuk mengidentifikasi

suatu organisme.
Hubungan kekerabatan diperoleh berdasarkan ciri-ciri organisme, disamping itu dengan memahami ciri-ciri

dengan benar akan memudahkan kita dalam menggunakan kunci identifikasi.


Setiap perbedaan antara dua individu adalah suatu karakter

tapi tidak semua karakter berguna untuk keperluan taksonomi.

Macam- macam karakter :


a. Karakter morfologi : Morfologi luar secara umum.

Contoh : Squama/sisik pada ikan


eksoskeleton/cangkang hewanhewan Invertebrata, bentuk daun bentuk akar

Embriologi. Contoh: Macam-macam bentuk stadium larva, embryo bahkan bentuk telur, perkecambahan pada biji

b. Internal Anatomi.

bentuk saluran pencernaan bentuk stomata

c. Karakter fisiologi Misal: Karakter-karakter fisiologis secara umum termasuk pertumbuhan dan toleransi suhu . d. Karakter Tingkah laku. Misal: Perilaku kawin dan mekanisme isolasi. e. Karakter Ekologi. Misal: Habitat dan inang f. Karakter geography Misal: pola distribusi geografis secara umum

g. Karakter Molekuler /DNA


Misal: Sequences asam amino dari protein-protein.

Identifikasi dan Determinasi


Identifikasi/penyusunan/penentuan ===> utk menentukan identitas suatu obyek

Dalam menentukan identitas tersebut perlu dilakukan determinasi.


Determinasi tersebut menyangkut pengumpulan semua ciri atau karakter yang dimiliki oleh hewan atau tumbuhan itu sendiri. Dengan melakukan determinasi maka dapat dibuat suatu deskripsi atau candra =====> uraian tentang semua ciri atau karakter yang dimiliki oleh hewan atau tumbuhan tersebut.

Nama Biasa dan Nama Ilmiah


Dari zaman dahulu, manusia juga sudah memberikan nama terhadap hewan atau tumbuhan yang ada di sekitar mereka walaupun masih bersifat lokal/setempat karena umumnya dalam bentuk nama daerah setempat. Nama demikian dikenal dengan nama biasa (common name) atau nama lokal (local name) atau nama daerah (vernacular name).

Seringkali spesies yang sama diberikan nama yang berbeda-beda pada masing masing daerah,
misalnya : pisang di Jawa tengah = gedang

di Jawa Barat (Sunda) = cauk


di Bali = biu

Untuk kepentingan ilmiah, agar suatu speies mempunyai suatu nama yang pasti dan berlaku internasional maka dibuatlah suatu nama yang disebut nama ilmiah (Csientific name).

Nama ilmiah seringkali disebut nama latin dimana pendapat tersebut kurang tepat karena nama ilmiah tidak hanya berasal dari bahasa latin saja tetapi dapat diambil dari bahasa apa saja.
Nama ilmiah sebenarnya adalah nama-nama dalam bahasa yang diperlakukan sebagai bahasa latin tanpa memperhatikan dari bahasa mana asalnya kata yang digunakan untuk nama tadi.

Perbedaan yang dapat dilihat antara nama biasa dan nama ilmiah adalah:

Nama biasa 1. Tidak diatur dalam kaidah tata nama baik tata nama hewan atau tumbuhan 2. Dalam bahasa daerah

Nama ilmiah Diatur

Dalam bahasa yang diperlakukan sebagai bahasa latin

3. Berlaku lokal 4. Mudah dilafalkan 5. Tidak jelas kategorinya

Berlaku internasional Sukar Jelas

Kategori Taksonomi
Terdapat tingkatan-tingkatan dalam sistem klasifikasi yang disebut dengan kategori. Ada 7 kategori dasar kategori obligat.

1. Regnum/dunia (tumbuhan), Kingdom/kerajaan (hewan)


2. Phylum/filum (hewan), Divisio/divisi (tumbuhan) 3. Classis/kelas 4. Ordo/ordo (bangsa) 5. Familia/famili (suku) 6. Genus/genus (marga) 7. Species/spesies (jenis)

Nama spesies:
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari nama ilmiah suatu spesies tumbuhan maupun hewan yaitu : Harus bersifat ganda (binary/binomial) artinya terdiri atas dua kata bukan dua suku kata dalam bahasa latin atau bahasa lain yang diperlakukan sebagai bahasa latin. Kata pertama merupakan nama genus yang membawahi spesies yang bersangkutan sedangkan kata kedua merupakan penunjuk spesies atau sebutan jenis (epitheton specificum) dan tidak tepat bila kata kedua dikatakan sebagai nama spesies

Kalau suatu penunjuk spesies terdiri atas dua patah kata atau lebih maka kata-kata tersebut harus disatukan atau dihubungkan dengan tanda hubung.
Dalam penulisannya hanya kata pertama saja yang diawali dengan huruf besar dan yang lainnya ditulis dengan huruf kecil Contoh : # Jasminum sambac (melati)

kata 1 yaitu Jasminum nama genusnya


kata 2 yaitu sambac penunjuk spesies

# Hibiscus rosa sinensis penunjuk spesiesnya terdiri atas dua kata yaitu rosa & sinensis maka harus disatukan/dihubungkan menjadi; Hibiscus rosasinensis atau Hibiscuc rosa-sinensis Penulisan nama ilmiah biasanya digaris bawah atau dicetak miring (italic) walaupun tidak terdapat aturan dalam kode internasional tata nama tumbuhan atau hewan tetapi merupakan suatu saran atau kebiasaan

Pada karya-karya ilmiah, nama famili ke bawah seringkali diikuti satu nama atau lebih yang lazimnya ditulis dalam bentuk singkatan bukan merupakan bagian nama ilmiah itu tetapi merupakan nama orang yang memberikan atau menciptakan nama ilmiah yang tertulis di depannya (author).
Nama author ditulis dibelakang nama spesies atau genus tanpa dibubuhi tanda apapun diantaranya dan pencantuman nama pencipta ini tidak diwajibkan

Contoh : Jasminum sambac vanSteenis vanSteenis author dari nama Jasminum sambac Kalau suatu nama atuhornya ada dua orang maka keduanya harus dicantumkan dan penulisannya dengan menghubungkan menggunakan kata et atau tanda hubung dan (&). Contoh : Shorea javanica Kooders et Valeton

atau
Shorea javanica Kooders &Valeton

Kadang-kadang dibelakang nama author terdapat


angka-angka, hal itu menunjukkan tahun publikasi dari nama tersebut Contoh : Leucopsar rothschildi Stresseman, 1911 Stresseman author dari L. rothschildi 1911 tahun publikasi

Nama genus
Baik untuk tumbuhan maupun hewan, nama genus terdiri atas satu kata dan huruf pertama ditulis dengan huruf

besar
Contoh: - Solanum - Jasminum - Hibiscus - Felis - Leucopsar

Nama Familia
Pada tumbuhan, nama famili dibentuk dari salah satu genus yang dibawahinya ditambah dengan akhiran aceae Contoh : Solanaceae (Solanum + aceae) Tetapi ada juga beberapa nama yang tidak menggunakan cara tersebut dan telah sejak dulu digunakan Contoh : Poaceae atau Gramineae Pada hewan, nama famili juga dibentuk dengan cara yang sama tetapi akhirannya adalah idea Contoh : Felidae (Felis + idea)

Nama Ordo
Pada tumbuhan, nama ordo diambil dari nama pokok famili diakhiri akhiran ales

Contoh :
Rosales Pada hewan, pembentukan nama ordo juga sama tetapi akhirannya adalah iformes Contoh : Cypriniformes

Determinasi dan identifikasi tumbuhan dan hewan


Dalam mendeterminasi tumbuhan dan hewan

dapat dibedakan dalam dua hal:


1. Determinasi tumbuhan dan hewan yang masih belum dikenal oleh ilmu pengetahuan

2. Determinasi tumbuhan dan hewan yang


sudah dikenal oleh ilmu pengetahuan tetapi kita belum mengetahuinya

1. Determinasi tumbuhan dan hewan yang masih belum


dikenal oleh ilmu pengetahuan Pemberian nama baru harus mengikuti aturanaturan yang ada dalam kode internasional tumbuhan atau hewan yang meliputi: nama yang diberikan harus nama ilmiah

nama harus sah


nama harus dipublikasikan secara efektif nama harus berhubungan secara permanen dengan salah satu ciri atau sifat dari takson tersebut

2. Determinasi tumbuhan dan hewan yang sudah dikenal oleh ilmu


pengetahuan tetapi kita belum mengetahuinya Membandingkannya dapat dengan cara: Bantuan orang Pendeterminasian tumbuhan atau hewan dapat dilakukan dengan meminta bantuan ahli sistematik botani atau zoologi atau siapapun yang bisa membantu

Daya ingat
Pendetrminasian dapat dilakukan berdasarkan pengalaman atau ingatan kita tentang tumbuhan atau hewan yang kita

kenal sebelumnya

Spesimen acuan
Pendeterminasian suatu spesimen tumbuhan atau hewan dilakukan dengan membandingkan secara

langsung dengan spesimen acuan yang biasanya


diberi etiket atau label bertuliskan namanya. Spesimen tersebut dapat berupa spesimen yang ada dikebun

raya atau kebun binatang atau juga berupa spesimen


yang sudah diawetkan (herbarium).

Pustaka
Pendeterminasian suatu tumbuhan atau hewan dapat dilakukan dengan mencocokkan ciri atau karakter tumbuhan atau hewan yang kita punya dengan kunci determinasi atau gambar yang ada dalam pustaka.

Anda mungkin juga menyukai