FISIOLOGI TUMBUHAN
Fisiologi Tumbuhan yang Dibina Oleh Andriani. S.Pd,M.Pd / Nining Kasim Muhdin.
S.Pd,M.Pd
Rahmawati (91811402111026)
POSO
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
RahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah “Alokasi, Translokasi dan Partisining
Fotoasimilat” demi untuk menjalankan tugas mata kuliah Fisiologi tumbuhan.
Pada kesempatan ini, penulis mengharapka kritik dan saran pembaca dalam
penyusunan makalah ini, jika ada penulisan yang tidak sesuai dengan materi penulis mohon
maaf.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
A. Alokasi....................................................................................................................3
B. Translokasi..............................................................................................................3
C. Partisining fotoasimilat...........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap tumbuhan memerlukan beberapa zat dari lingkungannya, terutama air,
mineral, oksigen, dan karbon dioksida.Oksigen dan karbon dioksida dari udara
diambil oleh tumbuhan tingkat tinggi melalui daun.Air dan garam mineral yang
terkandung di dalam air diserap tumbuhan dari dalam tanah melalui rambut
akar.Unsur-unsur makro dan mikro yang diperlukan oleh tumbuhan diserap dalam
bentuk ion-ion dari garam yang terlarut di dalam air.
Transport air dan hara terutama dapat berlangsung melalui xilem, dari akar ke
daun (tajuk), sedangkan transport fotosintat terjadi dalam pembuluh floem.Dalam
tumbuhan tingkat tinggi, sistem pembuluh mempunyai peranan utama dalam transport
zat-zat dari satu jaringan atau organ ke jaringan lain.. Adanya pembagian tugas
(missal fotosintesis) dan akar untuk absorbs air dan mineral, bergantung pada sistem
pembuluh sebagai penghubung yang menghantarkan hasil-hasil fotosintesis ke akar,
dan air serta hara mineral ke daun.
B. Rumusan Masalah
1. Apasih alokasi itu?
2. Bagaimana mekanisme translokasi?
3. Memahami apa partinising fotoasimilat?
1
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa alokasi itu.
2. Dapat mengetahui bagaimana mekanisme translokasi.
3. Dapat memahami apa partisining fotoasimilat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Translokasi
I. Pengertian translokasi
Translokasi adalah perpindahan bahan terlarut yang dapat terjadi di seluruh
bagian tumbuhan. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun
atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya.
Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian
tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis).
3
Translokasi di dalam floem adalah pergerakan hasil fotosintesis dari daun
yang matang menuju area pertumbuhan dan penyimpanan atau pemindahan bahan
hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian tumbuhan
lain yang memerlukan.
Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama
sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino,dan
hormon, berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah
dari akar ke daun, pengangkutan pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala
arah, yaitu dari sumber gula (tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain
tumbuhan yang memerlukannya. Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh
bisa membawa cairan floem dalam satu arah sementara cairan didalam pipa lain
dalam berkas yang sama dapat mengalir dengan arah yang berlainan. Untuk masing –
masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung pada lokasi sumber gula dan
tempat penyimpanan makanan yang dihubungkan oleh pipa tersebut.
5
Diantara gula ini, sukrosa yang paling banyak jumlahnya. Gula lain seperti
gula rafinosa : glukosa, rafinosa, stakiosa, dan fruktosa juga ada pada gula alcohol:
manitol, sorbitol, galaktitol, serta mio-inositol.
6
daerah metabolisme atau penyimpanan, yang disebut sink. Source (sumber) termasuk
organ pengekspor, biasanya daun dewasa, yang mampu menghasilkan fotosintat
melebihi kebutuhan mereka sendiri. Istilah fotosintat mengacu pada produk
fotosintesis. Sink termasuk organ non-fotosintetis tanaman dan organ yang tidak
menghasilkan fotosintat yang cukup untuk mendukung pertumbuhan atau kebutuhan
penyimpanan mereka sendiri. Source biasanya berupa daun matang/dewasa dan sink
berupa organ-organ seperti akar, umbi, daun muda dan buah. Fotosintat
ditranslokasikan di dalam floem dari source (area suplai fotosintat) menuju sink (area
metabolism/ penyimpanan fotosintat).
V. Hipotesis Pressure-flow.
Mekanisme translokasi floem paling baik dijelaskan oleh model
pressure-flow. Model aliran tekanan menjelaskan translokasi floem sebagai
7
aliran larutan (aliran bulk) yang didorong oleh gradien tekanan yang
dihasilkan secara drastis antara source dan sink.
8
Triosis fosfat yang terbentuk oleh fotosintesis pada siang hari diangkut
dari kloroplas ke sitosol, yang akan diubah menjadi sukrosa. Pada
malam hari, karbon dari pati yang tersimpan keluar dari kloroplas yang
mungkin berbentuk glukosa dan diubah menjadi sukrosa.
Sukrosa bergerak dari sel mesofil ke sekitar sieve elemen di pembuluh
darah terkecil daun. Jalur transportasi jarak pendek ini biasanya
mencakup jarak hanya dua atau tiga diameter sel.
Dalam proses yang disebut pemuatan sieve elemen , gula diangkut ke
sieve elemen dan companian cell. Pada sebagian besar spesies yang
diteliti sejauh ini, gula menjadi lebih terkonsentrasi pada sieve elemen
dan companian cell daripada di mesofil. Sehubungan dengan pemuatan,
elemen saringan dan sel pendamping sering dianggap sebagai unit
fungsional, yang disebut kompleks se-cc. Begitu berada di dalam sieve
elemen, sukrosa dan zat terlarut lainnya ditranslokasi menjauh dari
sumbernya, sebuah proses yang dikenal sebagai ekspor.
9
Gambar 2.8 Skema Loading FloeM
Transport sukrosa yang bergantung ATP dalam pembebananfloem. Dalam
model co-transport pemuatan sukrosa ke dalam symplast kompleks sel sumbu elemen
sumbu, membran plasma ATPase memompa proton keluar dari sel ke apoplast,
menghasilkan konsentrasi proton tinggi di sana. Energi dalam gradien proton ini
kemudian digunakan untuk menggerakkan pengangkutan sukrosa ke dalam symplast
kompleks se-cc melalui symporter sukrosa-H+.
10
b. Transportasi jarak pendek. Setelah sieve elemendibongkar, gula
diangkut ke sel-sel di sinkdengan jalur transportasi jarak pendek.
c. Penyimpanan dan metabolisme. Pada langkah terakhir, gula disimpan
atau dimetabolisme di sink.
Setelah mengasimilasi telah mencapai sink targetnya, ia harus dibongkar dari
kompleks se-cc ke dalam sel-sel jaringan sink. Pada prinsipnya, masalahnya mirip
dengan proses pada pembebananfloem, hanya arah yang bervariasi. Secara rinci ada
beberapa perbedaan yang signifikan. Seperti pembebanan floem, pembongkaran
floem dapat terjadi jalur simplastik atau apoplastik (lihat Gambar 3.10)(Hopkins,
2008), yaitu:
1. Jalur simplastik, yakni sukrosa mengalir melalui plasmodesmata yang saling
berhubungan, menurunkan gradien konsentrasi dari kompleks se-cc ke tempat
metabolisme di sink.
2. Jalur Apoplastik, ada dua rute apoplastik yang mungkin, ditunjukkan sebagai
jalur 2 dan 3 pada Gambar 3.10. Jalur 2, yang telah dipelajari secara ekstensif
dalam sel parenkim penyimpanan tebu, melibatkan pelepasan sukrosa dari
kompleks se-cc ke dalam apoplast. Pelepasan tidak sensitif terhadap penghambat
metabolik dan oleh karena itu tidak melibatkan pembawa yang bergantung pada
energi. Setelah di apoplast, sukrosa dihidrolisis olehenziminvertase asam, yang
terikat erat ke dinding sel dan mengkatalisis reaksi:
Sukrosa + H2O → glukosa + fruktosa
Reaksi ini pada dasarnya ireversibel dan produk hidrolisis, glukosa dan fruktosa,
secara aktif diambil oleh selsink. Sekali di dalam sel, mereka kembali
digabungkan sebagai sukrosa dan secara aktif diangkut ke dalam vakuola untuk
penyimpanan. Jalur 3, untuk pembongkaran floem menunjukkan bahwa
setidaknya pada kacang polong, sukrosa diturunkan ke dalam apoplast oleh
pembawa yang bergantung pada energi.
11
Skema Unloading Floem
12
C. Partisining Fotoasimilat
Fotoasimilasi sering di sebut fotosintat, fotosintat sebagai hasil dari
fotosintesis berupa karbohidrat (gula), fotosintat adalah produk asimilasi
karbondioksida slama proses fotosintesis . seperti di ketahui bahwa fotosintesis terjadi
pada organ daun. Dan dalam prosesnya melibatkan air dan karbondioksida yang
berasal dari sisa respirasi, defekasi hewan, serta asap kendaraan mengandung gas
karbondioksida.
Dalam proses translokasi fotosintat yang berupa skrosa akan larut dalam air,
dan di edarkan oleh pembuluh floem ke sel-sel/jarinan target pada tumbuhan.sel target
misalnya pada sel-sel embentuk organ buah, batang, daunitu sendiri, akar, bunga, dan
lainnya. Setelah sampai ke target, maka sukrosa tersebut akan di gunakan oleh
tumbuhan untuk berbagai kegiatan fisiologis, terutama dalam memicu pertumbuhn
dan perkembangan tanaman.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alokasi adalah konversi asimilasi untuk sukrosa atau pati yang berhubungan
dengan source and sink. Perubahan alokasi karbon (fotosintat) dalam tanaman yang
mengalami stress tumbuh dapat disebabkan adanya hambatan dalam “floem loading”
sukrosa atau rendahnya kapasitas sink.
Translokasi adalah perpindahan bahan terlarut yang dapat terjadi di seluruh
bagian tumbuhan. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun
atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya.
Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian
tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis).
Translokasi di dalam floem adalah pergerakan hasil fotosintesis dari daun
yang matang menuju area pertumbuhan dan penyimpanan atau pemindahan bahan
hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian tumbuhan
lain yang memerlukan.
Fotoasimilasi sering di sebut fotosintat, fotosintat sebagai hasil dari
fotosintesis berupa karbohidrat (gula), fotosintat adalah produk asimilasi
karbondioksida slama proses fotosintesis . seperti di ketahui bahwa fotosintesis terjadi
pada organ daun. Dan dalam prosesnya melibatkan air dan karbondioksida yang
berasal dari sisa respirasi, defekasi hewan, serta asap kendaraan mengandung gas
karbondioksida.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
Egli D.B., Ramseur E.L., Yu Zhen-wen, Sullivan C.H. 1999. Source-Sink Alterations Affect
The Number of Cells In Soybean Cotyledons. Crop Sci., 29: 732–725.
Hopkins,W.G and Hiiner, N.P.A. 2009. Introduce to Plant Phisiology 4th edition. America:
John Wiley & Sons, Inc
Fatonah, S. 2014. Bahan Ajar Fisiologi Tumbuhan. Pekanbaru Riau: Universitas Riau
Khanna-Chopra. 2000. Physiol Plant. 111: 297
Taiz & Zeiger. 2002. Plant Physiology. 3rd ed. Sunderland: Sinauer (Online)
http://www.robertocezar.com.br/documentos/livros/livros/LivroTaizandZeiger3ed/Pl
antPhysiolChapter10-TranslocationintheFloem.pdf, diakses tanggal 14 Oktober 2017
Mantri, N., Patade, V., Penna, S., Ford, R., dan Pang, E. 2012. Abiotic Stress Responses in
Plants:Present and Future. Pp.1-19. (dalam Ahmad, P. dan Prasad, M.N.V. (eds.). Abiotic
Stress Responses in Plants: Metabolism, Productivity and Sustainability). Springer Science
dan Business Media.
15