Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

FISIOLOGI TUMBUHAN

“Alokasi, Translokasi dan Partisining Fotoasimilat”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

Fisiologi Tumbuhan yang Dibina Oleh Andriani. S.Pd,M.Pd / Nining Kasim Muhdin.
S.Pd,M.Pd

Di Susun oleh Kelompok 6:

Rahmawati (91811402111026)

Nur Avivah (91811402111001)

Nadya B. Payaman (91811402111017)

Siti Ramlah A.Kasang (91811402111008)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO

POSO

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
RahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah “Alokasi, Translokasi dan Partisining
Fotoasimilat” demi untuk menjalankan tugas mata kuliah Fisiologi tumbuhan.

Pada kesempatan ini, penulis mengharapka kritik dan saran pembaca dalam
penyusunan makalah ini, jika ada penulisan yang tidak sesuai dengan materi penulis mohon
maaf.

Poso, 14 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
A. Alokasi....................................................................................................................3
B. Translokasi..............................................................................................................3
C. Partisining fotoasimilat...........................................................................................13

BAB III PENUTUP............................................................................................................14


A. Kesimpulan.............................................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap tumbuhan memerlukan beberapa zat dari lingkungannya, terutama air,
mineral, oksigen, dan karbon dioksida.Oksigen dan karbon dioksida dari udara
diambil oleh tumbuhan tingkat tinggi melalui daun.Air dan garam mineral yang
terkandung di dalam air diserap tumbuhan dari dalam tanah melalui rambut
akar.Unsur-unsur makro dan mikro yang diperlukan oleh tumbuhan diserap dalam
bentuk ion-ion dari garam yang terlarut di dalam air.

Tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya.Setelah diserap akar, air


digunakan dalam semua reaksi kimia, mengangkut zat hara, membangun turgor, dan
akhirnya keluar dari daun sebagai uap atau air. Agar air tetap tersedia, tumbuhan
memiliki sistem transportasi air dan garam mineral yang terdapat di dalam tubuh
tumbuhan. Sistem transportasi pada makhluk hidup berperan penting dalam
mendistribusikan nutrisi yang telah diambil dari lingkungan menuju seluiruh bagian
tubuh makhluk hidup.Dengan terpenuhinya nutrisi di setiap bagian tubuh makhluk
hidup maka fungsi dari setiap bagian tubuh tersebut dapat berjalan secara optimal.

Transport air dan hara terutama dapat berlangsung melalui xilem, dari akar ke
daun (tajuk), sedangkan transport fotosintat terjadi dalam pembuluh floem.Dalam
tumbuhan tingkat tinggi, sistem pembuluh mempunyai peranan utama dalam transport
zat-zat dari satu jaringan atau organ ke jaringan lain.. Adanya pembagian tugas
(missal fotosintesis) dan akar untuk absorbs air dan mineral, bergantung pada sistem
pembuluh sebagai penghubung yang menghantarkan hasil-hasil fotosintesis ke akar,
dan air serta hara mineral ke daun.

B. Rumusan Masalah
1. Apasih alokasi itu?
2. Bagaimana mekanisme translokasi?
3. Memahami apa partinising fotoasimilat?

1
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa alokasi itu.
2. Dapat mengetahui bagaimana mekanisme translokasi.
3. Dapat memahami apa partisining fotoasimilat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Alokasi (Alokasi karbon)


Alokasi adalah konversi asimilasi untuk sukrosa atau pati yang berhubungan
dengan source and sink. Perubahan alokasi karbon (fotosintat) dalam tanaman yang
mengalami stress tumbuh dapat disebabkan adanya hambatan dalam “floem loading”
sukrosa atau rendahnya kapasitas sink.
Ini akan dibahas lebih lanjut dalam kaitannya dengan sumber sink dan source .
Pati dan sukrosa nantinya akan dikerahkan untuk mendukung respirasi dan kebutuhan
metabolik lainnya pada malam hari atau selama periode output photosyn- sintetik
terbatas. Sukrosa diekspor dari sel daun untuk jaringan non-fotosintetik dapat
dimetabolisme imme-diately, disimpan sementara sukrosa dalam vakuola, atau
dikonversi ke pati untuk penyimpanan jangka panjang di kloroplas.

Mekanisme Alokasi Karbon

B. Translokasi
I. Pengertian translokasi
Translokasi adalah perpindahan bahan terlarut yang dapat terjadi di seluruh
bagian tumbuhan. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun
atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya.
Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian
tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis).

3
Translokasi di dalam floem adalah pergerakan hasil fotosintesis dari daun
yang matang menuju area pertumbuhan dan penyimpanan atau pemindahan bahan
hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian tumbuhan
lain yang memerlukan.

Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama
sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino,dan
hormon, berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah
dari akar ke daun, pengangkutan pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala
arah, yaitu dari sumber gula (tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain
tumbuhan yang memerlukannya. Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh
bisa membawa cairan floem dalam satu arah sementara cairan didalam pipa lain
dalam berkas yang sama dapat mengalir dengan arah yang berlainan. Untuk masing –
masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung pada lokasi sumber gula dan
tempat penyimpanan makanan yang dihubungkan oleh pipa tersebut.

Translokasi merupakan proses yang penting bagi tumbuhan karena


menyangkut distribusi karbon dari daun ke bagian-bagian lain dari tumbuhan
termasuk akar, buah, dan biji sehingga ikut menentukan produktivitas suatu tanaman.
Proses ini melibatkan transpor jarak jauh melewati jaringan floem. Translokasi terjadi
dari sumber fotosintat (source) ke bagian-bagian lain dari tumbuhan yang sedang aktif
tumbuh atau tempat penyimpanan cadangan makanan yang dikenal dengan istilah
sink. Senyawa fotosintat yang ditranslokasikan umumnya berupa senyawa gula
sukrosa sehingga senyawa ini dikenal sebagai senyawa transpor. Jaringan tapis
sebagai tempat proses translokasi merupakan sel-sel hidup yang terdiri dari elemen
tapis (sieve element), sel-sel pendamping, dan sel-sel parenkima.

Elemen tapis merupakan sel-sel yang sambungmenyambung membentuk


tabung dengan dipisahkan oleh lempeng tapis. Sel-sel tersebut telah kehilangan inti,
ribosom, badan golgi, dan vakuola untuk menunjang kelengkapan metabolismenya,
sel-sel tersebut didukung oleh sel pendamping. Sel-sel pendamping juga berperan
penting dalam proses transfer gula ke dalam elemen tapis. Mekanisme translokasi
terjadi karena aliran masa akibat perbedaan tekanan hidrostatik dan turgor dari sel-sel
elemen tapis di bagian sumber dengan sel-sel elemen tapis di bagian penampungan.
4
Hipotesis yang mendasari mekanisme ini dikenal dengan hipotesis Aliran-
Tekanan atau Teori Munch. Pergerakan terjadi karena tekanan sel yang lebih besar
pada daerah sumber yang ditimbulkan oleh pergerakan air secara osmosis akibat
akumulasi sukrosa, sementara terjadi kondisi sebaliknya pada bagian penampungan.
Mekanisme ini memungkinkan terjadinya aliran baik ke bagian bawah maupun bagian
atas tanaman. Proses transpor hasil fotosintesis jarak pendek melibatkan dua
mekanisme utama, yaitu pemuatan floem (phloem loading) dan pembongkaran floem
(phloem unloading). Pemuatan floem merupakan proses transpor fotosintat dari sel-sel
sumber, seperti sel mesofil ke elemen tapis (floem) yang berlangsung baik melalui
jalur simplas maupun apoplas. Pemuatan floem secara simplas berlangsung dari sel
sumber ke elemen tapis melalui benang-benang plasmodesmata, sedangkan pemuatan
secara apoplas terjadi melibatkan ruang-ruang antarsel, di mana sukrosa keluar dari
sel, kemudian ditransfer secara aktif dengan bantuan ATP ke dalam elemen tapis.

Mekanisme pembongkaran floem (pholem unloading) hampir sama dengan


floem loading, yaitu melalui jalur simplas dan apoplas. Namun, dihipotesakan bahwa
jalur apoplas pada mekanisme phloem unloading memiliki 2 kemungkinan, yaitu
pertama sukrosa ditransfer secara pasif dari elemen tapis ke ruang apoplas, kemudian
setelah dirombak menjadi glukosa dan fruktosa ditransfer secara pasif ke sel sink.
Jalur yang kedua adalah bahwa sukrosa ditransfer secara aktif ke ruang antarsel
(apoplas) kemudian masuk ke dalam sel sink secara pasif. Proses translokasi akan
diakhiri dengan didistribusikannya fotosintat ke berbagai organ dan jaringan
tumbuhan. Distribusi ini dapat diatur berdasarkan kekuatan sink yang ditentukan oleh
tingkat turgor sel dan tingkat hormon. Tunas daun yang sedang aktif pada fase
pertumbuhan vegetatif serta buah dan biji yang sedang tumbuh pada fase reproduktif
merupakan contoh sink yang sangat kuat sehingga fotosintat akan dialokasikan ke
bagian tersebut dalam porsi yang cukup banyak dibandingkan ke tempat lainnya.

II. Substansi alam yang ditranslokasikan di Floem


Senyawa/subtansi yang ditranslokasikan : asam amino, hormon dan sukrosa
yang merupakan gula yang paling banyak ditranslokasikan. Mendapatkan
persentasenitrogen (dalam bentuk protein) sebesar 45%. Sebenarnya gula yang
menjadi linarut terbesar yang ditranslokasikan dalam cairan floem.

5
Diantara gula ini, sukrosa yang paling banyak jumlahnya. Gula lain seperti
gula rafinosa : glukosa, rafinosa, stakiosa, dan fruktosa juga ada pada gula alcohol:
manitol, sorbitol, galaktitol, serta mio-inositol.

III. Struktur jaringan floem


Floem umumnya ditemukan di sisi luar jaringan vaskular primer dan
sekunder. Pada tanaman dengan pertumbuhan sekunder, floem merupakan
kulit kayu bagian dalam. Komponen-komponen pada floem diantaranya:
1) Sieve element (elemen saringan)
sel-sel dari floem yang melakukan translokasi gula dan bahan organik
lainnya di seluruh tanaman. Sieve element adalah istilah komprehensif yang
mencakup elemen tabung. Sieve element memiliki struktur selular berbeda dari
unsur-unsur pada xilem, yakni sel-sel mampu terdiferensiasi pada sel
matangnya, misalnya kehilangan inti dan tonoplas. Selain itu sieve element
juga mengandung P-protein dan kalose yang berfungsi untuk melakukan
penyegelan pada sel sieve element yang rusak.

2) Companion cell(sel pengiring)


Berfungsi sebagai transpor asimilat dari sel penghasil ke sieve element pada
tulang daun minor dan menyuplai energi (ATP) ke sieve elemen. Sel pengiring
dan sieve element dihubungkan dengan banyak plasmodesmata. Setiap elemen
tabung saringan adalah diasosiasikan dengan satu atau lebih sel pendamping,
yang mengambil alih beberapa fungsi metabolisme penting yang berkurang
atau hilang selama diferensiasi elemen tabung saringan.

3) Sel parenkim (yang menyimpan dan melepaskan molekul makanan).


Dalam beberapa kasus jaringan floem juga mencakup serat dan
sclereids untuk perlindungan dan penguatan jaringan. Namun, hanya sieve
element yang terlibat langsung dalam translokasi Fatonah.

IV. Konsep Source-Sink


Dalam floem tidak ditranslokasi secara eksklusif baik ke arah atas atau ke
bawah, dan translokasi pada floem tidak didefinisikan berkenaan dengan gravitasi.
Sebaliknya, fotosintat ditranslokasi dari daerah pasokan, yang disebut source, ke

6
daerah metabolisme atau penyimpanan, yang disebut sink. Source (sumber) termasuk
organ pengekspor, biasanya daun dewasa, yang mampu menghasilkan fotosintat
melebihi kebutuhan mereka sendiri. Istilah fotosintat mengacu pada produk
fotosintesis. Sink termasuk organ non-fotosintetis tanaman dan organ yang tidak
menghasilkan fotosintat yang cukup untuk mendukung pertumbuhan atau kebutuhan
penyimpanan mereka sendiri. Source biasanya berupa daun matang/dewasa dan sink
berupa organ-organ seperti akar, umbi, daun muda dan buah. Fotosintat
ditranslokasikan di dalam floem dari source (area suplai fotosintat) menuju sink (area
metabolism/ penyimpanan fotosintat).

Bagian Sources dan Sink pada Tumbuhan

Meskipun keseluruhan pola transportasi dalam floem dapat dinyatakan


hanya sebagai gerakan source-sink, jalur spesifik yang terlibat seringkali lebih
kompleks. Tidak semua source memasok semua sink. Sebaliknya, source
tertentu secara khusus memasok sink tertentu. Kedekatan sourceke sink
merupakan faktor penting. Daun dewasa bagian atas pada tanaman biasanya
memberi fotosintat pada ujung tunas yang tumbuh dan daun muda yang belum
menghasilkan; Daun yang lebih rendah memasok sebagian besar sistem akar,
selain itu jalur source ke sink juga ditentukan oleh hubungan varkular.

V. Hipotesis Pressure-flow.
Mekanisme translokasi floem paling baik dijelaskan oleh model
pressure-flow. Model aliran tekanan menjelaskan translokasi floem sebagai

7
aliran larutan (aliran bulk) yang didorong oleh gradien tekanan yang
dihasilkan secara drastis antara source dan sink.

Model aliran tekanan adalah contoh mekanisme pasif. Model aliran


tekanan, yang pertama kali diusulkan oleh Ernst Münch pada tahun 1930,
menyatakan bahwa aliran larutan dalam sieve elemen didorong oleh gradien
tekanan osmotik yang dihasilkan antara source dan sink (ΔYp). Pada bab
sebelumnya telah dipelajari persamaan Yw = Ys + Yp; yaitu Yp = Yw - Ys.
Dalam jaringan sumber, pemuatan floem yang didorong oleh energi
menyebabkan akumulasi gula pada sieve elemen, menghasilkan potensi zat
terlarut rendah (negatif) dan menyebabkan penurunan tajam pada potensi air
(ΔYw). Sebagai tanggapan terhadap gradien potensi air, air memasuki sieve
elemen dan menyebabkan tekanan turgor (Yp) meningkat.

Di ujung jalur translokasi, pembebasan floem mengarah pada


konsentrasi gula yang lebih rendah dalam sieve elemen, menghasilkan potensi
zat terlarut yang lebih tinggi (lebih positif) pada sieve elemen menyebabkan
potensi air dari floem naik di atas xilem, air cenderung meninggalkan floem
sebagai respons terhadap gradien potensial air, menyebabkan penurunan
tekanan turgor pada sieve elemen dari sink. Jika tidak ada dinding silang yang
ada di jalur translokasi, yaitu keseluruhan jalur adalah kompartemen tertutup
membran, tekanan yang berbeda pada source dan sink akan cepat
menyeimbangkan. Kehadiran pelat saringan sangat meningkatkan resistansi
sepanjang jalur dan menghasilkan generasi dan pemeliharaan gradien tekanan
yang substansial pada elemen saringan di antara sumber dan sink. Isi unsur
saringan secara fisik didorong sepanjang jalur translokasi sebagai arus curah,
seperti air yang mengalir melalui selang taman sink.

VI. Konsep Loading-Unloading Floem


i. Loading Floem
Beberapa langkah transportasi terlibat dalam pergerakan fotosintat dari
kloroplas mesofil ke sieve elemen, yang disebut pembebanan floem atau
loading Floem (Oparka dan van Bel 1992):

8
 Triosis fosfat yang terbentuk oleh fotosintesis pada siang hari diangkut
dari kloroplas ke sitosol, yang akan diubah menjadi sukrosa. Pada
malam hari, karbon dari pati yang tersimpan keluar dari kloroplas yang
mungkin berbentuk glukosa dan diubah menjadi sukrosa.
 Sukrosa bergerak dari sel mesofil ke sekitar sieve elemen di pembuluh
darah terkecil daun. Jalur transportasi jarak pendek ini biasanya
mencakup jarak hanya dua atau tiga diameter sel.
 Dalam proses yang disebut pemuatan sieve elemen , gula diangkut ke
sieve elemen dan companian cell. Pada sebagian besar spesies yang
diteliti sejauh ini, gula menjadi lebih terkonsentrasi pada sieve elemen
dan companian cell daripada di mesofil. Sehubungan dengan pemuatan,
elemen saringan dan sel pendamping sering dianggap sebagai unit
fungsional, yang disebut kompleks se-cc. Begitu berada di dalam sieve
elemen, sukrosa dan zat terlarut lainnya ditranslokasi menjauh dari
sumbernya, sebuah proses yang dikenal sebagai ekspor.

Loading atau pengambilan gula pada sumbernya. Sukrosa dapat dimasukkan


ke dalam sieve elemen pada ujung vena kecil melalui satu dari dua jalur yang
diilustrasikan pada gambar 3.8, diantaranya (Hopkins, 2008):
1. Jalur simplastik, gula bergerak melalui plasmodesmata yang menghubungkan
protoplas sel source dan sieve elemen.
2. Jalur apoplastik, gula dilepaskan ke dalam dinding sel (apoplastik), dimana ia
secara aktif diangkut melintasi membran plasma sieve elemen oleh transportasi
gula-H+. Sebagai alternatif, gula dapat bocor ke apoplast dan secara aktif diambil
oleh sel source atau sieve elemen.

9
Gambar 2.8 Skema Loading FloeM
Transport sukrosa yang bergantung ATP dalam pembebananfloem. Dalam
model co-transport pemuatan sukrosa ke dalam symplast kompleks sel sumbu elemen
sumbu, membran plasma ATPase memompa proton keluar dari sel ke apoplast,
menghasilkan konsentrasi proton tinggi di sana. Energi dalam gradien proton ini
kemudian digunakan untuk menggerakkan pengangkutan sukrosa ke dalam symplast
kompleks se-cc melalui symporter sukrosa-H+.

ii. Unloading Floem


Pergerakan fotosintat dari sieve elemen dan distribusinya ke sel sink
yang menyimpan atau memetabolisme mereka disebut pembongkaran
floem atau unloading Floem (Oparka dan van Bel 1992).Transportasi ke
organ sink, seperti mengembangkan akar, umbi, dan struktur reproduksi,
disebut impor. Langkah-langkah berikut dilibatkan dalam impor gula ke
sink(Hopkins, 2008), yakni:
a. Buang sieve elemen. Ini adalah proses dimana gula yang diimpor
meninggalkan sieve elemen ke jaringan pada organ sink.

10
b. Transportasi jarak pendek. Setelah sieve elemendibongkar, gula
diangkut ke sel-sel di sinkdengan jalur transportasi jarak pendek.
c. Penyimpanan dan metabolisme. Pada langkah terakhir, gula disimpan
atau dimetabolisme di sink.
Setelah mengasimilasi telah mencapai sink targetnya, ia harus dibongkar dari
kompleks se-cc ke dalam sel-sel jaringan sink. Pada prinsipnya, masalahnya mirip
dengan proses pada pembebananfloem, hanya arah yang bervariasi. Secara rinci ada
beberapa perbedaan yang signifikan. Seperti pembebanan floem, pembongkaran
floem dapat terjadi jalur simplastik atau apoplastik (lihat Gambar 3.10)(Hopkins,
2008), yaitu:
1. Jalur simplastik, yakni sukrosa mengalir melalui plasmodesmata yang saling
berhubungan, menurunkan gradien konsentrasi dari kompleks se-cc ke tempat
metabolisme di sink.
2. Jalur Apoplastik, ada dua rute apoplastik yang mungkin, ditunjukkan sebagai
jalur 2 dan 3 pada Gambar 3.10. Jalur 2, yang telah dipelajari secara ekstensif
dalam sel parenkim penyimpanan tebu, melibatkan pelepasan sukrosa dari
kompleks se-cc ke dalam apoplast. Pelepasan tidak sensitif terhadap penghambat
metabolik dan oleh karena itu tidak melibatkan pembawa yang bergantung pada
energi. Setelah di apoplast, sukrosa dihidrolisis olehenziminvertase asam, yang
terikat erat ke dinding sel dan mengkatalisis reaksi:
Sukrosa + H2O → glukosa + fruktosa
Reaksi ini pada dasarnya ireversibel dan produk hidrolisis, glukosa dan fruktosa,
secara aktif diambil oleh selsink. Sekali di dalam sel, mereka kembali
digabungkan sebagai sukrosa dan secara aktif diangkut ke dalam vakuola untuk
penyimpanan. Jalur 3, untuk pembongkaran floem menunjukkan bahwa
setidaknya pada kacang polong, sukrosa diturunkan ke dalam apoplast oleh
pembawa yang bergantung pada energi.

11
Skema Unloading Floem

VII. Faktor-faktor yang mempengaruhi mekanisme translokasi melalui floem:


1) Struktur sieve element, termasuk adanya sitoplasma aktif, P-protein,
dan ketahanan sieve plate.
2) Laju translokasi yang teramati (50-250 cm hr-1)
3) Translokasi dengan arah berbeda pada waktu yang sama
4) Tansfer asimilat awal dari mesofil daun ke sieve element dari tulang
daun minor (floem loading).
5) Transfer akhir asimilat keluar dari sieve element ke sel target (floem
unloading)

12
C. Partisining Fotoasimilat
Fotoasimilasi sering di sebut fotosintat, fotosintat sebagai hasil dari
fotosintesis berupa karbohidrat (gula), fotosintat adalah produk asimilasi
karbondioksida slama proses fotosintesis . seperti di ketahui bahwa fotosintesis terjadi
pada organ daun. Dan dalam prosesnya melibatkan air dan karbondioksida yang
berasal dari sisa respirasi, defekasi hewan, serta asap kendaraan mengandung gas
karbondioksida.
Dalam proses translokasi fotosintat yang berupa skrosa akan larut dalam air,
dan di edarkan oleh pembuluh floem ke sel-sel/jarinan target pada tumbuhan.sel target
misalnya pada sel-sel embentuk organ buah, batang, daunitu sendiri, akar, bunga, dan
lainnya. Setelah sampai ke target, maka sukrosa tersebut akan di gunakan oleh
tumbuhan untuk berbagai kegiatan fisiologis, terutama dalam memicu pertumbuhn
dan perkembangan tanaman.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Alokasi adalah konversi asimilasi untuk sukrosa atau pati yang berhubungan
dengan source and sink. Perubahan alokasi karbon (fotosintat) dalam tanaman yang
mengalami stress tumbuh dapat disebabkan adanya hambatan dalam “floem loading”
sukrosa atau rendahnya kapasitas sink.
Translokasi adalah perpindahan bahan terlarut yang dapat terjadi di seluruh
bagian tumbuhan. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun
atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya.
Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian
tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis).
Translokasi di dalam floem adalah pergerakan hasil fotosintesis dari daun
yang matang menuju area pertumbuhan dan penyimpanan atau pemindahan bahan
hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian tumbuhan
lain yang memerlukan.
Fotoasimilasi sering di sebut fotosintat, fotosintat sebagai hasil dari
fotosintesis berupa karbohidrat (gula), fotosintat adalah produk asimilasi
karbondioksida slama proses fotosintesis . seperti di ketahui bahwa fotosintesis terjadi
pada organ daun. Dan dalam prosesnya melibatkan air dan karbondioksida yang
berasal dari sisa respirasi, defekasi hewan, serta asap kendaraan mengandung gas
karbondioksida.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Egli D.B., Ramseur E.L., Yu Zhen-wen, Sullivan C.H. 1999. Source-Sink Alterations Affect
The Number of Cells In Soybean Cotyledons. Crop Sci., 29: 732–725.

Hopkins,W.G and Hiiner, N.P.A. 2009. Introduce to Plant Phisiology 4th edition. America:
John Wiley & Sons, Inc

Fatonah, S. 2014. Bahan Ajar Fisiologi Tumbuhan. Pekanbaru Riau: Universitas Riau
Khanna-Chopra. 2000. Physiol Plant. 111: 297

Taiz & Zeiger. 2002. Plant Physiology. 3rd ed. Sunderland: Sinauer (Online)
http://www.robertocezar.com.br/documentos/livros/livros/LivroTaizandZeiger3ed/Pl
antPhysiolChapter10-TranslocationintheFloem.pdf, diakses tanggal 14 Oktober 2017

Mantri, N., Patade, V., Penna, S., Ford, R., dan Pang, E. 2012. Abiotic Stress Responses in
Plants:Present and Future. Pp.1-19. (dalam Ahmad, P. dan Prasad, M.N.V. (eds.). Abiotic
Stress Responses in Plants: Metabolism, Productivity and Sustainability). Springer Science
dan Business Media.

15

Anda mungkin juga menyukai