Anda di halaman 1dari 34

Tim Redaksi

Penerbit : Yayasan Wahana


Gerakan Lestari Indonesia
(WAGLERI)

Dewan Redaksi :
Abdul Razaq Chasani
Rury Eprilurahman
Donan Satria Yudha
Tri Wahyu KH

Pemimpin Redaksi:
Victor Mahrizal

Redaktur:
Yohannes Supramono
Susilo Irwanjasmoro

Kontributor :
Hanif Kurniawan
Susilo Irwanjasmoro
Donan Satria Yudha
Candra Puspita Rini
Riza Maizul
Asti Hawa

Tata Letak dan Grafis :


Brigitta Juniari Saraswati
Hardiman

Kontibutor Foto:
Bangkit Hari N (Cover depan)
Dito Sangaji

Fotografi:
Hendy Eka
Luthfi Fauzi

Sirkulasi :
Yayasan Wagleri
Kampung Satwa

Alamat Redaksi:
Kampung Satwa, Kedung
Banteng, RT.06 / RW.16,
Sumberagung, Moyudan,
Sleman, Yogyakarta, Kode Pos
55563.

Cp : 082243127049
(Susilo Irwanjasmoro)

Sosial Media:
IG: @yayasanwagleri
Youtube: Ngaji Ekologi

2 2 BERITA
BERITA ALAM/VOLUME
ALAM/VOLUME I EdisiI 2,
Edisi
Juli2,2020
Juli 2020
Spesies Ikan Lokal Nasibmu Kini...

Ilustrasi foto ketiga anak sedang merilis ikan lokal di sungai

Populasi ikan lokal di Indonesia terancam Sementara Peraturan menteri yang berisi tata
dengan semakin merebaknya spesies asing yang cara dan pengawasan spesies asing ke Indonesia,
invasif. Kementerian Lingkungan hidup (KLH) terengah-engah untuk mengerem laju “Ikan Alien”
mencatat, setidaknya ada 1.800 flora dan fauna yang makin mendominasi perairan lokal yang
asing invasif masuk ke Indonesia dan mengancam dengan kata lain mulai menaturalisasi dirinya. Sa-
spesies ikan lokal. yangnya, banyak pihak belum sadar dampak
Ikan asing bisa masuk melalui tiga jalur, yakni negatif spesies asing invasif ini, sehingga sosial-
penghobi ikan hias, konsumsi, dan ketid- isasi pencegahan, penguatan kelembagaan, dan
aksengajaan. Banyak masyarakat belum me- sistem informasi perlu terus dibenahi.
mahami dampak membawa species asing ter- Untuk menangani adanya ikan asing invasif ini
hadap perikanan lokal, maupun nasional. Con- serta menjadi keberlanjutan biodiversitas perairan,
tohlah ketika Bawal dibawa ke Indonesia untuk diperlukan langkah-langkah pencegahan, melalui
tujuan produksi. Ia dipelihara di danau, dan ban- tahapan penyamaan persepsi dari semua
yak lepas dari keramba hingga menyerang spe- pemangku kebijakan, pelaku kegiatan perikanan,
cies lokal. Bawal sangat Invasif. dan masyarakat perikanan tentang diperlukannya
Pecinta ikan hias juga memiliki andil, seperti sisi pencegahan.
pada kasus sapu-sapu yang masuk Indonesia se- Kemudian juga pengendalian, melalui tahapan
bagai ikan hias untuk pembersih akuarium. Kare- identifikasi ikan invasif, menjalankan SOP dengan
na tidak diminati, dibuang ke sungai. Berkembang tahapan pengendalian menggunakan pilihan pen-
sangat cepat dan rakus. Memakan banyak hal ter- gendalian kimiawi, mekanik dan hayati, dilanjutkan
masuk telur dan ikan-ikan kecil. Akhirnya spesies dengan penyingkiran, restorasi didikung pen-
lokal hilang. guatan kelembagaan dan peraturan perudang-
Tanpa disadari sebuah langkah kecil seperti undangan.
membuang ikan peliharaan ke sungai ternyata
bisa berdampak buruk bagi ekosistem perikanan.
Disisi lain, memang ada puluhan jenis ikan
produksi asing ke Indonesia dan diterima -SALAM LESTARI SALAM KONSERVASI-
masyarakat luas, sebut saja ikan Mas, Sepat Si-
am, Lele Dumbo, Patin, Bawal, Edang Putih, Mola
dan lain-lainnya. Meski memiliki nilai ekonomis,
ikan impor ini lambat laun pasti menggusur ikan
lokal. Mereka dibawa tanpa memikirkan dampak
bagi ikan Indonesia.
Pada Berita Alam Edisi Kedua ini, kami sajikan
fenomena bagaimana sepak terjang ikan-ikan spe-
sies asing itu mampu memporakporandakan
keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 3


NGAJI EKOLOGI

Belajar bersama-sama, Memahami Bumi Sebagai Rumah bagi Semua Makhluk


Astihawa & HanK

pasitas WA Group yang hanya maksimal menam-


punbg 257 orang tidak mampu menanpung animo
peserta hingga harus dibuat layer kedua WA
Group untuk Ngaji Ekologi ini.

Bentuk diskusi Ngaji Ekologi


Ngaji Ekologi ini dibawakan dalam bentuk live
chat di WhatsApp Group. Pemateri akan mengi-
rimkan materi dalam bentuk video ataupun media
rekam lain untuk kemudian dapat diunduh oleh
para peserta di grup Whats App. Meski diskusi ini
merupakan diskusi live chat, selama pematerian
peserta akan dipandu oleh moderator sebagai
pengelola forum. Kelas online di WA Group ini
menggunakan materi ajar yang beragam; mulai
dari materi teks dalam format pdf hingga materi
ajar dengan format video. Bagi yang ingin me-
nyimak kembali paparan materi Ngaji Ekologi
yang lalu dapat mengakses chanel youtube “Ngaji
Ekologi”.

Tujuan Ngaji Ekologi


Visi mimpi besar Yayaysan Wagleri untuk
turut menciptakan masyarakat cinta satwa tum-

Y
ayasan Wahana Gerakan Lestari Indo- buhan dan alam membutuhkan dukungan dari
nesia (WAGLERI) membentuk wadah berbagai lintas keilmuan dan berbagai latar
belajar bersama secara daring yang di- belakang profesi. Untuk itulah grup ngaji ini
rencanakan digelar minimal sebulan dihadirkan selain sebagai media belajar bersama
sekali. Ngaji Ekologi dimulai pada 5 Juni 2020 wadah untuk berdiskusi dan bertukar fikiran, juga
bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup. men- untuk merangkul dan konsolidasi berbagai ka-
gusung tema ‘Pengantar Dasar-dasar Ekologi’ langan yang memiliki kepedulian terhadap peles-
disampaikan oleh Siti Aisah, S.Si., M.Si., dosen tarian lingkungan yang tersebar dari berbagai
Prodi Biologi Fakultas Saintek Universitas Islam wilayah di nusantara.
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta; beliau adalah Grup Ngaji Ekologi terbuka untuk semua ka-
pengampu matakuliah Ekologi. Tema ini dipilih langan, syaratnya tetap: memiliki kepedulian dan
dalam edisi perdana sebagai peletak pondasi pemikiran serta mau bergerak aktif dalam usaha
awal pengertian ekologi mengingat bermacam pelestarian alam. Berbagai macam profesi dan
ragamnya peserta. latar belakang telah bergabung di dalamnya
Disusul kemudian dengan edisi kedua, edisi sepeti: dosen; guru TK/paud; seniman budaya-
sangat spesial 2 hari berturut turut 26-27 Juni wan; praktisi budidaya; petani; aktivis prodem;
2020 menyambut ulang tahun Wagleri yang per- advokat; mahasiswa; hobiis; komunitas masyara-
tama, mengambil tema Ekologi Amfibi oleh Rurry kat dan berbagai latar belakang lainnya. Diharap-
Eprilurahman, S.Si., M.Si. Dosen Fak, Biologi kan, diskusi-diskusi yang ada dalam Ngaji Ekologi
UGM dan Ketua Dewan Pembina Yayasan juga dapat menjadi inspirasi setiap gerakan pe-
Wagleri, sementara di hari yang kedua tentang lestarian alam di berbagai daerah.
Ekologi Reptil oleh Donan Satria Yudha, S.Si.,
M.Sc Dosen Fak. Biologi UGM juga Ketua Dewan Materi-materi Ngaji Ekologi dari Edisi 1 dan 2
Pengawas Yayasan Wagleri. Penyelenggara memahami jika diskusi Ngaji
Pada kesempatan tersebut, keduanya masing Ekologi terdiri dari berbagai latar belakang
-masing menyampaikan materi mengenai ‘Ekologi keilmuan, sehingga penting untuk menyamakan
Amfibi’ dimulai dari detail pengertian, macam pandangan dan pemahaman mengenai konsep
hingga fungsi ekologis amfibi yang dilanjutkan ekologi secara umum. Sebelum melakukan upaya
pada hari kedua dengan materi ‘Ekologi Reptil’ pelestarian alam, tentunya harus dibarengi
yang juga tak kalah detail pembahasannya. Pem- mengenai pemahaman bahwasanya alam dan
bahasan kedua materi ini berlangsung dari sekitar seisinya bukan hanya diperuntukan untuk keber-
jam 10.00 WIB hingga sekitar jam 14.00, bahkan langsungan hidup manusia. Harus ada
meski formal ditutup namun masih banyak juga keselarasan antara unsur-unsur hidup (biotik) dan
pertanyaan dan tanggapan dari para peserta. Ka- unsur-unsur fisik (abiotik).

4 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020


Adanya kerusakan lingkungan dan hilangnya ini adalah amfibi maupun reptil sangat tergantung
suatu unsur kehidupan tentu akan menyebabkan dan menyesuaikan alam lingkungannya. Karna
perubahan keseimbangan alam dimana manusia tentunya di sisi lain mereka sebagai non-human
juga hidup di dalamnya. Proses alam memper- animal tidak mampu untuk merubah alam, ber-
tahankan keseimbangan dapat dikatakan sebagai beda dengan human (manusia) yang banyak
bencana bagi manusia saat manusia mengalami membuat perubahan pada kondisi alam untuk
kerugian materi, tetapi tidak menjadi bencana tujuan-tujuan tertentu. Meski terkadang tindakan
apabila hal tersebut dipandang sebagai proses tersebut menimbulkan masalah ekologis. Padahal
dinamika perubahan untuk alam menyeim- jelas bahwa untuk menguasai alam; manusia juga
bangkan kelestariannya. harus mematuhi alam. Seperti dituturkan oleh
Sama halnya dengan pandangan manusia Francis Bacon ‘Natura Enim Non Nisi Parendo
yang menganggap penebangan pohon adalah Vincitur”; sebab ketika alam tidak dipatuhi kiner-
upaya mempercantik lingkungan, tapi menjadi janya maka bukan lagi manusia menguasi alam;
bencana bagi burung-burung yang bersarang namun manusia memaksakan untuk menguasai
didalamya karena harus kehilangan tempat ting- alam sehingga sebenarnya manusia tengah
gal dan sumber makanannya. Pemahaman holis- menggali lubang celakanya sendiri.
tik yang menyeluruh diperlukan sebelum upaya Ngaji Ekologi ini men-
pelestarian alam dilakukan. jadi pendekatan awal
Tidak mungkin kita me- WAGLERI untuk bersinergi,
nyelamatkan suatu jenis ikan memperluas jaringan dan
apabila sungainya rusak, akan upaya untuk lebih dekat
sulit bagi kita menyelamatkan dengan masyarakat umum
plasma nutfah suatu jenis secara luas. Materi-materi
pohon apabila lahan tanam yang sudah disampaikan
pun sudah semakin sulit oleh para pakar di forum
ditemui. Dari gambaran terse- daring dapat diakses kem-
but dapat disederhanakan bali melalui kanal YouTube
bahwa ekologi merupakan milik WAGLERI. Jika tertarik
ilmu mengenai ‘rumah’ dan dengan kegiatan WAGLERI
interaksi penghuni di da- dan berminat untuk
lamnya. bergabung dapat menghub-
Manusia merupakan salah ungi narahubung: Hanif Kur-
satu unsur biotik penyusun niawan/Hank (0812 2333
ekosistem. Sebagai makhluk 5786) dan Susilo Ir-
yang berakal dan berada di wanjasmoro/Irwan (0822
rantai makanan paling tinggi, 4312 7049). Keduanya juga
menjadikan manusia paling merupakan ketua pengurus
bertanggungjawab dalam berlangsungnya keles- Yayasan WAGLERI.
tarian alam. Oleh karena itu, siapapun kita, men-
jaga alam adalah tanggung jawab setiap manusia Instagram : @yayasanwagleri
yang dipercaya Tuhan sebagai pemimpin di muka YouTube : Ngaji Ekologi
bumi. Alamat : Kampung Stawa, Kedung Banteng
Setelah pada Edisi pertama digembleng RT 06/ RW 16, Kelurahan Sumberagung, Kecama-
dengan konsep dasar ekologi pada edisi kedua tan Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY
dengan edisi spesial ulang tahun wagleri mulai
masuk pada pembahasan sektor-sektor kompo- Selamat belajar bersama di forum Ngaji Ekolo-
nen biotik. Dimulai dari pembahasan ekologi am- gi,Semua orang itu Guru Alam Raya Sekolahku,
fibi sangat detail apa itu amfibi, macam ragamnya Tetap Cintai Semesta sebagai Wujud Cinta Kita pa-
yakni katak, kodok dan salamander hingga teruta- da Sang Pencipta.
ma fungsi ekologisnya di alam. Salah satu fungsi -Salam Lestari Salam Konservasi-
peran penting ekologis amfibi adalah sebagai in-
dikator lingkungan dikarenakan organisme ini
memiliki sensitivitas tinggi dan sangat bergantung
pada kualitas lingkungannya. Pada hari kedua
dilanjutkan soal ekologi reptil dengan macam
ragam yang kompleks dari bangsa buaya
(Crocidilia), ular (Serpentes), kura-kura
(Testudine), Amphisbaenia dan Rynchocepalia.
Fungsi ekologisnya pun bermacam-macam
dengan pembahasan lebih fokus pada kondisi
lingkungan habitatnya dalam system ekologi.

Garis merah dari edisi pertama hingga kedua

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 5


NGOBROL BARENG
KEPALA DISTRICT PISCES KAMPUNG SATWA
“PEMBANGUNAN DISTRICT PISCES & EDUKASI IKAN LOKAL”
Susilo Irwanjasmoro
Kepala District Pisces Kampung Satwa

Hendy Eka P
Keterangan: Situasi Kampung Satwa bagian Distrik Ikan Lokal Air Tawar

Apa latar belakang pembangunan distrik perkenalkan kembali kepada segenap masyara-
ikan ini Pak? kat agar tidak dilupakan dan hilang dalam cata-
Pembangunan District Pisces dengan konsep tan sejarah. Jangan sampai ungkapan “tak kenal
edukasi tentang ikan lokal di Kampung Satwa maka tak sayang” terjadi pada ikan lokal. Hara-
sebenarnya adalah program lama sejak 2017 pan jangka panjangnya adalah sebagai upaya
yang baru mulai terwujud dan tertata di sekitar membuka mata publik bahwa ada kekayaan
masa pandemi. Kampung satwa dengan segala keanekaragaman hayati berupa ikan yang butuh
keterbatasan tertarik dan berusaha menghadir- perhatian serta usaha mempertahankan
kan distrik edukasi ini karena pada kenyataann- keberadaannya sebagai warisan alam bagi gen-
ya; generasi milenial semakin jauh dari alam, tid- erasi mendatang.
ak lagi mengenal ikan lokal dan minim belajar
tentang ekologi; sehingga sulit membayangkan Bagaimana District Pisces ini dapat ter-
fungsi ikan lokal setempat sebagai anggota wujud?
ekosistem yang memiliki peran penting di Dsitrict ini dapat terwujud atas kerjasama
perairan kita; sekaligus memandangnya sebagai Kampung Satwa dan Fakultas Biologi UGM se-
kekayaan alam yang tidak hanya menjadi identi- bagai bagian dari perjanjian kerjasama di bidang
tas sebuah ekosistem; tetapi juga identitas dae- Riset dan Pengabdian Masyarakat serta
rah, bangsa ataupun negara. dukungan kawan-kawan Wild Water Indonesia
Selain itu ikan lokal memiliki masalah Yogyakarta. Ada cukup banyak jenis ikan lokal
tersendiri berupa populasi dan ruang hidup yang yang disumbangkan oleh WWI dan juga bantuan
berkurang. Masalah tersebut merupakan dampak desain penataan ruang distrik ikan. Selain itu ju-
dari praktek pembangunan yang mengakibatka ga ada dukungan dari kawan-kawan Sobat
kerusakan ekosistem dan juga kehadiran species Wagleri dari Yayasan Wahana Gerakan Lestari
asing yang masuk ke dalam ekosistem. Kurang Indonesia dan masyarakat umum yang me-
dikenalnya ikan lokal juga sangat terpengaruh nyumbangkan ikan lokal sebagai bagian dari
oleh popularitas ikan asing yang umum menjadi koleksi distrik Pisces Kampung Satwa.
komoditas komersil berupa ikan konsumsi atau-
pun ikan hias. Untuk itulah ikan lokal butuh di-

6 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020


Wah boleh dong menyumbangkan ikan ke memang berasal dari sisi bawah air terjun yang
Dsitrict Pisces Kampung Satwa tidak dapat naik ke bagian sungai yang ada di
Boleh dan tidak hanya ikan, berbagai jenis sisi atas air terjun. Selain air terjun alami;
satwa juga bisa disumbangkan ke sini tapi pembatas ini juga dapat berupa bendungan
dengan syarat dan ketentuan tertentu, seperti: tanpa fishway atau tangga ikan yang membuat
bermanfaat untuk edukasi cinta satwa, tumbuhan ikan di sisi sungai pada bawah bendungan tidak
dan lingkungan; kesiapan kami terkait keeper dapat naik ke sisi sungai bagian atas bendungan.
dan kandang; bukan satwa langka yang memiliki Selain pagar pembatas dalam wujud fisik
peran sangat penting di ekosistem; secara kebu- yang terlihat berupa daratan, air terjun atau
tuhan hidup dapat dipelihara di captivity atau da- bendungan; relung atau ruang habitat ikan juga
lam habitat buatan serta tidak melanggar pera- dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak terlihat
turan perundang-undangan. seperti ketinggian dari permukaan laut, substrat
di dasar sungai, kedalaman, kecepatan arus,
suhu, salinitas ataupun parameter air yang lain.
Hal itulah yang membuat beberapa jenis ikan
tidak menyebar secara merata di sebuah sungai
dari hulu hingga hilir; sehingga keanekaragaman
ikan di hulu dapat berbeda dengan
keanekaragaman ikan di tengah ataupun di
bagian hilir sungai. Keanekaragaman ikan dan
sebaran yang spesifik di sebuah sistem sungai
merupakan sesuatu yang harus diapresiasi dan
mendapat perhatian guna mempertahankan
kelestarian masing-masing jenis di tempat yang
sesuai dan juga kelestarian masing-masing tipe
ekosistem.
Praktek memindah ikan yang hanya ada di
Memang ada yang masuk kategori melawan hilir atau tengah ke bagian hulu sungai dapat
peraturan perundang-undangan? berdampak negatif bagi ekosistem bagian hulu
Ada. Seperti jenis satwa yang dilindungi oleh sungai; bahkan ketika dilakukan pada sistem
hukum nasional. atau aliran sungai yang sama. Hal ini disebabkan
karena kondisi ekosistem dan keanekaragaman
Wah sangat hati-hati ya, kembali ke ikan Pak, jenis ikan yang spesifik pada masing-masing
apa yang dimaksud dengan Ikan Lokal? bagian sungai. Bagian hulu sungai umumnya
Yang dimaksud dengan ikan lokal setempat dihuni oleh ikan-ikan berukuran kecil karena
atau dalam bahas Inggris disebut native adalah bagian hulu sungai umumnya berupa sungai-
ikan yang asli menghuni disuatu kawasan sungai kecil yang mengalir dari mata air sebelum
ekosistem dan bukan introduksi dari luar serta bergabung membentuk aliran sungai yang lebih
memiliki sebaran alami di habitat yg dijadikan besar dan makin besar ke bagian hilir setelah
lingkup pembicaraan/pembahasan. Keane- beberapa anak sungai bergabung.
karagaman ikan di D. I. Yogyakarta saja terbilang
tinggi dan ada beberapa jenis ikan lokal yang
menempati relung atau ruang habitat yang spe-
sifik. Hal ini menyebabkan ikan lokal di Bantul
bisa jadi berbeda dengan kabuapten/daerah lain
di D. I. Yogyakarta. Sebaran ikan yang dapat
menjadi berbeda–beda ini disebabkan oleh seba-
ran alami ikan tersebut serta kebutuhan-
kebutuhan khusus terkait habitat yang men-
dukung kehidupannya.
Sungai sebagai habitat perairan dan ikan
yang menjadi penghuninya memiliki sifat yang
sangat spesifik; yaitu sungai yang tidak saling
Gambar Ikan Uceng (Nemacheilus fasciatus)
terhubung akan memiliki penghuni berupa ikan
yang saling asing. Daratan yang memisahkan Dok. Fransiskus Sugiyo Pranoto
sungai akan berperan sebagai pagar pembatas Karena itulah ikan-ikan di hulu kebanyakan
yang mencegah ikan dari sebuah sungai pindah adalah jenis berukuran tidak besar dan bersifat
ke sungai lain yang tidak saling terhubung. omnivora seperti: wader cakul (Barbodes
Pembatas lain yang secara fisik bisa binotatus), wader pari (Rasbora sp) dan uceng
memisahkan ikan dapat berupa air terjun yang (Nemacheilus fasciatus); sedangkan ikan
tinggi; ikan yang terbawa arus turun tidak akan predator di hulu juga berukuran kecil seperti
dapat naik. Sama halnya dengan ikan yang kotes/kutuk benguk (Channa limbata). Predator

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 7


berukuran kecil ini memungkinkan induk ikan- Kenapa Kampung Satwa membuat distrik
ikan setempat yang berukuran kecil bertahan ikan dengan focus ikan lokal dan tidak ikan
hidup karena hanya anakan ikan yang berukuran hias yang populer dan bernilai jual tinggi
kecil saja yang dimangsa oleh ikan predator seperti para hobis?? Ikan impor kan lebih ke-
setempat. Memindahkan ikan predator dari ren-keren dan menarik buat pengunjung.
tengah atau hilir sungai yang berukuran besar Tujuan awal kami adalah edukasi dengan
dapat memunahkan ikan kecil di hulu karena muara kecintaan terhadap satwa dan tumbuhan
predator besar mampu memangsa ikan muda dan alamnya, sehingga kami memilih ikan lokal
(anak ikan berukuran kecil) hingga ikan dewasa inilah yang langsung ada sambung-kaitnya
(induk). dengan alam dan lingkungan setempat. Atau
dengan kata lain, “ikan hias” yang bukan native
Sistem sungai itu apa? dan contoh-contoh atau bukan ikan lokal setempat dapat dianggap
spesies ikannya apa saja? menarik dalam konteks estetika personal dan
Sistem sungai adalah alliran sungai utama komersial. Sedangkan ikan lokal yang mungkin
dimana beberapa anak sungai bergabung ke tidak estetik secara visual & tidak komersial,
dalam sebuah aliran besar. Contoh sistem justru menjadi elemen penting dalam konteks
sungai yang ada di Yogyakarta adalah sistem estetika lingkungan; terutama jika dilihat dari
Sungai Opak; sungai-sungai di kawasan peran ekologisnya serta perannya sebagai identi-
Cangkringan atau Pakem Sleman umumnya tas ekosistem setempat yang ada di Yogyakarta.
beraliran tidak begitu besar. Sebagai contoh Hal ini berkaitan dengan konsep memandang
adalah aliran kali Boyong di daerah Pakem; ikan lokal yang menjadi bagian dari keane-
setelah bergabung dengan beberapa anak karagaman hayati setempat (khususnya di
sungai lain membentuk sungai Code yang perairan liar) sebagai identitas dari suatu daerah
membelah kota Jogja; kemudian sungai Code ini atau kawasan geografis.
masuk ke sungai Opak. Bagian hilir sungai Opak
ketika semakin mendekati Samudera Indonesia
dapat diamati secara langsung memiliki aliran
besar dan secara fisik jauh lebih lebar setelah
menampung aliran air dari Sungai Code,
Gajahwong, Oya, Winongo dan beberapa sungai
kecil lain.
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 3
sistem sungai yang saling asing atau tidak saling
terhubung secara alami. Selain sistem sungai
Opak; masih ada sistem Sungai Progo yang
berhulu di Temanggung dan berakhir di
Samudera Indonesia dan sistem sungai Serang Salah satu koleksi Ikan Lokal Air Tawar Kampung Satwa
yang berhulu di pegunungan Menoreh dan
berakhir di Samudera Indonesia. Sedangkan Wah seperti kampanye ikan lokal juga jadinya
sistem sungai Bogowonto yang menjadi batas ini?
antara Kulon Progo dan Purworejo; yang menjadi Boleh dikatakan demikian karena kegiatan
bagian dari D. I. Yogyakarta hanya pada bagian edukasi juga sama muara tujuannya, ada banyak
ujung hilir/muaranya saja. masalah yang dialami oleh ikan lokal, kampanye
Sedangkan keanekaragaman ikan di setiap ini tidak hanya mengenalkan ikan lokal tapi juga
sistem sungai sebaiknya kita apresiasi sebagai menunjukkan masalah serta ancaman yang
keunikan tersendiri meski beberapa jenis ikan dihadapi oleh ikan local pada saat ini dan juga
terdapat di sistem sungai yang berbeda. Seperti masa mendatang.
ketika melakukan praktek restoking; sebaiknya
ikan yang dilepas memiliki induk dari sungai tem- Wuoh gak Cuma bangsa Indonesia saja yang
pat ikan restoking tersebut dilepas. Salah satu punya banyak masalah pak, lantas apa masa-
jenis ikan yang dapat ditemukan di setiap sistem lah yang dihadapi ikan lokal ini ?
sungai yang ada di D. I. Yogyakarta adalah ikan Beberapa jenis ikan lokal mengalami
beles (Barbonymus balleroides) yang menghuni penyusutan habitat dan tergerus oleh kerusakan
bagian tengah hingga hilir setiap sistem sungai. ruang hidup. Misalnya karena alih fungsi lahan
Selain itu ada pula ikan yang tidak menyebar seperti area rawa dan sawah basah yang beru-
secara merata di sistem-sistem sungai di Jogja; bah menjadi perumahan atau kompleks industry.
seperti ikan tambra (Tor tambra/tambroides) Masalah lain yang dihadapi adalah modifikasi
yang tercatat ada di sistem Progo dan habitat seperti sungai yang dibendung, tepian
Bogowonto tetapi tidak ditemukan di sistem ditanggul hingga vegetasi riparian atau tumbuhan
sungai Opak dan Serang. yang hidup di tepi sungai dihilangkan. Kerusakan
habitat juga muncul dalam wujud penurunan

8 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020


kualitas air karena pencemaran air yang berasal Kalau pengin tahu lebih lanjut dan mendetail
dari limbah industri hingga limbah dan sampah soal ikan ini gimana Pak?
rumah tangga. Ya datang aja langsung ke Kampung Satwa bisa
Selain masalah habitat juga karena tekanan ngobrol sinau bareng disini.
perburuan, khususnya perburuan dalam wujud
praktek ilegal fishing seperti penggunaan Seumpama pengin melepasliarkan ikan ke
setrum, racun atau bom untuk menangkap ikan. perairan liar bisa gak dibantu petunjuk saran
Masalah lain yang sering diabaikan adalah mengenai jenis ikan yang aman dan sesuai
kehadiran species asing di ekosistem. Species dengan habitat tempat melepasnya?
asing invasif dapat menjadi masalah serius di Boleh; teman - teman bisa ke Kampung Satwa,
ekosistem perairan karena ketika telah Fak. Biologi UGM, menghubungi rekan – rekan
menginfeksi dan berkembang menjadi sangat Wild Water Indonesia atau ke Yayasan Wagleri.
sulit dihilangkan. Adapun yang disebut sebagai
species asing invasif adalah jenis organisme Boleh nggak pak seumpama kontak dengan
yang berada di luar sebaran alaminya karena Bapak langsung
dipindahkan oleh manusia (baik secara sengaja Silakan, nanti bisa ketemuan selain di Kampung
atau tidak sengaja) sehingga merugikan Satwa bisa di rumahlokalers, Museum Biologi
ekosistem baru tempat jenis organisme tersebut UGM atau di mana saja asal janjian terlebih da-
dimasukkan. Adapun jenis organisme invasif ini hulu.
tidak hanya berupa fauna atau satwa; tetapi juga
dapat berupa jenis biota lain seperti tanaman. Sampai bertemu lagi; Salam Edukasi! Salam
Ikan invasif ini dapat berupa ikan karnivora Konservasi! Salam Lestari!
asing yang masuk ke dalam ekosistem yang
menjadi predator pemangsa ikan setempat.
Sedangkan ikan asing yang tidak bersifat
karnivora tetap dapat merugikan ikan setempat
dan menjadi invasif jika sukses sebagai
kompetitor dalam berebut sumber makanan dan
ruang hidup sehingga mendominasi habitat dan
menggeser populasi serta keberadaan ikan
setempat.
Masalah ikan asing yang beresiko menjadi
invasif ini tidak hanya bersumber dari ikan yang
berasal dari luar Indonesia ataupun luar Jawa;
tetapi juga bisa berasal dari ikan yang
sebenarnya ada di sistem sungai DIY.
Persebaran keanekaragaman ikan yang tadi kita
bahas di atas dapat menjadi gambaran bahwa
setiap tipe ekosistem atau tiap bagian sungai
memiliki kekhasan terkait jenis – jenis ikan
penghuninya. Memindahkan ikan predator
ataupun non-predator dari bagian tengah atau
hilir ke hulu dapat merusak keseimbangan
ekosistem dan bahkan beresiko memunahkan
ikan setempat. Hal inilah yang kemudian disebut
invasi ikan yang sebenarnya merupakan ikan
lokal tetapi dipindahkan ke habitat yang tidak
tepat karena bukan merupakan habitat sebaran
alaminya.

Kompleks juga ya, nah terakhir apa yang


dapat diambil manfaat keilmuan atau dipela-
jari di District Pisces Kampung Satwa ini?
Sebenarnya ada banyak hal yang bisa dipelajari
bersama di distrik ikan Kampung Satwa; secara
garis besar ada beberapa poin berikut ini:
1. Mengenal keanekaragaman hayati yaitu ikan
2. Mengenal habitat dan cara hidup ikan
3. Penyadartahuan krisis ikan lokal
4. Penyadartahuan potensi ikan lokal
5. Sebagai salah satu pintu pengenalan ekologi
perairan / sungai

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 9


Pelestarian Ikan Lokal Sepatutnya Menjadi
Tanggung Jawab Bersama

Keterangan: Salah satu ikan lokal Indonesia (Glossogobius sp) Susilo Irwanjasmoro

Istilah naturalisasi mungkin mulai akrab di terjadi. Ikan cetul atau cere yang lazim ditemui di
telinga kita ketika seorang Cristian Gerard Alfaro selokan dan sungai-sungai di Indonesia
Gonzales mendapatkan kewarganegaraan sebenarnya juga bukan ikan asli Indonesia. Ikan
Indonesia pada tahun 2010 lalu. Penyerang berukuran kecil tersebut diintroduksi pada masa
kelahiran Uruguay tersebut kemudian berhak penjajahan Belanda sebagai pengendali jentik
bermain untuk tim nasional Indonesia di nyamuk malaria; vektor penyakit yang sangat
pertandingan internasional. ditakuti pada waktu itu.
Praktek serupa naturalisasi ternyata juga Nama cetul atau cethul telah menjadi nama
terjadi di dunia ikan. Kini ada beberapa ikan asing umum atau nama generik untuk menyebut ikan-
yang telah dianggap sebagai ikan asli Indonesia. ikan berukuran kecil. Pada aktivitas inventarisasi
Anggapan tersebut tentu saja tetap keliru dalam dan pemetaan sebaran ikan di kawasan Daerah
kacamata keilmuan meski ikan-ikan tersebut telah Istimewa Yogyakarta yang kini tengah dilakukan;
memiliki nama lokal atau “nama Indonesia” dan terdapat setidaknya 5 species ikan dengan nama
dibudidayakan di sini. Salah satu kasus umum cethul yang dapat ditemukan. Dari 5
naturalisasi ikan yang paling populer mungkin species tersebut; hanya 2 yang merupakan
dialami oleh Oreochromis Mossambicus. Ikan species native atau asli (Aplocheilus Panchax dan
dengan nama umum internasional Mozambique Oryzias Javanicus); sedangkan 3 species cethul
Tilapia tersebut bahkan secara keliru disebut oleh merupakan ikan dari luar Indonesia (Poecilia Re-
situs Wikipedia Indonesia sebagai ikan dengan ticulata, Gambusia Affinis dan Xiphophorus
sebaran alami di perairan Indonesia selain di Helleri).
Afrika. Naturalisasi berupa penggunaan “nama
Bagaimana ikan tersebut muncul di muara Indonesia” juga dialami oleh Cyprinus Carpio.
Sungai Serang di pantai selatan Blitar pada tahun Ikan yang umum disebut ikan mas ini merupakan
1939 masih menjadi misteri. Nama Pak Mujahir ikan yang berasal dari daratan Asia dan
yang dianggap menemukan dan kemudian merupakan salah satu ikan asing yang telah lama
mengawali budidaya ikan tersebut kemudian diintroduksi di Indonesia. Pada saat Kuhl dan van
diadaptasi menjadi nama naturalisasi Hasselt melakukan sampling ikan air tawar di
Oreochromis Mossambicus; ikan Mujahir. wilayah Jawa Barat antara tahun 1820 sampai
Naturalisasi yang keliru karena jika dilihat dari 1823; ikan mas Cyprinus Carpio menjadi salah
sudut pandang keanekaragaman hayati; ikan dari satu jenis ikan yang ditemukan dan kedua
luar Indonesia tetaplah ikan asing meski diberi naturalis tersebut sempat mengidentifikasinya
nama dengan nama Indonesia dan tidak diketahui sebagai jenis baru (T. R. Roberts; 1993) meski
caranya datang ke negeri kita. kemudian disadari bahwa ikan yang ditemukan
Sebelum era Mujahir; pemberian nama lokal tersebut bukanlah jenis.
pada ikan asing di Indonesia sebenarnya telah Budidaya ikan jenis ini telah lama dilakukan

10 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020


dan menjadikan ikan tersebut sebagai salah satu bentuk mencintai alam. Jika ikan asing tersebut
ikan komersial yang menyebar ke berbagai justru beresiko memunahkan ikan setempat; di
tempat seiring terjadinya perdagangan antar sisi manakah bentuk praktek mencintai alam
bangsa di kawasan Asia. Cyprinus Carpio juga yang ingin disampaikan?
populer dengan sebutan tombro atau tambra Praktek melepas ribuan ikan nila di Taman
pada beberapa dearah di Jawa. Sebagian besar Air Panas Ulunggolaka menjadi salah satu
orang saat kini mungkin sudah tidak tahu siapa contoh praktek memasukkan ikan asing
pemilik nama tambra tersebut sebelum berpotensi invasif ke habitat yang dihuni oleh
digunakan untuk menyebut ikan mas. Nama ikan endemik. Habitat tersebut tempat ikan
tambra dalam katalog ikan air tawar di Indonesia Nomorhamphus sagittarius ditemukan; salah
melekat pada species dengan nama latin Tor satu ikan endemik dari wilayah Sulawesi
tambra. Nama tersebut kemungkinan besar Tenggara. Kehadiran ikan asing baru di sebuah
diberikan berdasar nama sungai Tambra yang habitat selalu diiringi resiko adanya ikan yang
ada di wilayah Kabupaten Purbalingga atau memakan telur ikan setempat, memangsa ikan
berasal dari sebutan lokal masyarakat sekitar berukuran kecil serta menjadi pesaing dalam
sungai tempat ikan tersebut ditemukan. kompetisi ruang dan sumber makanan bagi ikan
Pengetahuan yang benar mengenai jenis asli setempat.
ikan asli Indonesia dan juga sebarannya menjadi Kasus Arapaima di sungai Brantas dapat
sesuatu yang sangat penting. Selain menjaga menjadi katalis dari proses penyadartahuan
agar jenis-jenis ikan tersebut tidak hilang dari mengenai pentingnya menjaga keberadaan ikan-
ingatan; juga agar tidak hilang keberadaannya di ikan asli setempat serta resiko memasukkan
habitat aslinya pada masa mendatang. jenis ikan baru ke perairan yang bukan habitat
Pengetahuan dan data mengenai jenis ikan dan aslinya. Perlindungan bagi ikan setempat tidak
sebaran alaminya merupakan acuan utama hanya dari introduksi ikan predator; namun juga
dalam melakukan praktek restoking atau introduksi ikan budidaya yang berasal dari luar
melepas ikan ke perairan liar. Indonesia. Pada daftar ikan terlarang di
Dahulu mungkin banyak orang beranggapan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
melepas ikan ke perairan liar berupa sungai Nomor 41 Tahun 2014 terdapat 4 species ikan
ataupun danau dapat dilakukan dengan sesuka dari keluarga Tilapia; ikan Cichlid yang berasal
hati tanpa memperhatikan jenis ikan yang dari Afrika. Setidaknya telah ada 2 jenis ikan
dilepas. Kasus pelepasliaran Arapaima gigas ke Chiclid dari Afrika yang telah lama dijadikan ikan
sungai Brantas menjadi kasus melepas ikan non budidaya di Indonesia; ikan mujahir dan nila.
native ke perairan liar yang mendapat banyak Ikan mujahir Oreochromis Mossambicus
sorotan; banyak kasus lain sebenarnya terjadi ternyata memiliki status Near Threatened atau
tanpa mendapat perhatian. Padahal resiko hampir Terancam di habitat aslinya berdasarkan
kerusakan yang mungkin dialami oleh lingkungan informasi di daftar merah IUCN; sebuah lembaga
juga tidak kalah besar. Kemunculan toman yang mengkaji status konservasi flora fauna di
(Channa Micropeltes) di Rawa Pening dunia. Di tempat asalnya; ikan mujahir ini
merupakan bukti praktek melepas ikan predator ternyata menjadi korban invasi species ikan lain
di habitat yang bukan sebaran alaminya benar- dan salah satu penyebabnya adalah
benar ada, telah terjadi tetapi tidak mendapat Oreochromis Niloticus atau Nile Tilapia alias ikan
perhatian. nila yang memiliki ukuran lebih besar dari
Sebelumnya; praktek memasukkan ikan baru Oreochromis Mossambicus. Ikan Nila juga
ke perairan liar bahkan telah dianggap hal yang menjadi salah satu species ikan yang menginvasi
biasa; terutama jenis-jenis ikan yang secara Danau Malawi; menurunkan populasi ikan
keliru telah dinaturalisasi atau dianggap sebagai setempat dan menghasilkan hibrida yang
ikan lokal. Ikan asing yang menjadi ikan merusak kolam genetik ikan-ikan setempat ( MJ
budidaya tetaplah ikan asing. Praktek melepas Genner dkk; 2013). Di sisi lain; praktek introduksi
ikan budidaya ke perairan liar merupakan praktek ikan tersebut di berbagai penjuru dunia telah
abai pada kelestarian keanekaragaman hayati menjadikan ikan nilai sebagai salah satu ikan
perairan tempat ikan asing tersebut dilepas. invasif yang merugikan lingkungan tempat
Bahkan ketika ditebar di sungai dengan alasan mereka dilepaskan. Ikan nila bersama ikan mas
meningkatkan pemenuhan gizi masyarakat; termasuk dalam daftar 100 species invasif
seberapa besar manfaat dan seberapa banyak terburuk yang dirilis ISSG (Invasive Species
masyarakat sekitar sungai memanfaatkan ikan Specialis Group).
budidaya yang dilepas tersebut tidak pernah Lalu bagaimana ikan yang telah tercatat
dievaluasi dan dibandingkan dengan besarnya dalam jurnal ilmiah melakukan invasi dan
resiko serta kerusakan lingkungan terkait menyebabkan penurunan populasi ikan asli
pengambilalihan lahan hidup ikan setempat. setempat di berbagai belahan dunia justru lazim
Praktek melepas ikan budidaya ke perairan dilepaskan ke perairan liar kita? Minimnya
liar juga seringkali dilakukan dalam acara pengetahuan dan referensi ilmiah mungkin bisa
seremonial; dengan alasan sebagai salah satu dimaklumi pada masa lalu sehingga praktek

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 11


introduksi ikan dianggap sebagai hal biasa dan tidak merugikan lingkungan. Kini setelah ada bukti
dan referensi ilmiah; sudah sepatutnya kita sadari bersama untuk tidak lagi melakukan praktek
tersebut. Kementrian Kelautan dan Perikanan sebenarnya telah menerbitkan Pedoman Restoking
Ikan Terancam Punah (Didi Sadili dkk; 2015); hanya saja dalam praktek di lapangan pedoman
tersebut belum tersentuh. Fakta bahwa Peraturan Menteri Nomor 41 Tahun 2014 mengenai jenis
ikan terlarang belum disosialisasikan ke khalayak umum sebelum kasus dilepasnya Arapaima di
Brantas; mungkin menjadi alasan mengapa Pedoman Restoking Ikan Terancam Punah tersebut
juga belum banyak diketahui. Minimnya sosialisasi membuat pedoman penting tersebut belum
banyak diaplikasikan di lapangan sebagai pedoman melepas ikan ke perairan liar.
Kesadaran untuk menjaga kelestarian ikan lokal Indonesia di habitat aslinya menjadi sebuah
tugas besar dan berat; tugas yang sepatutnya kita tanggung bersama. Salah satunya dengan
menghentikan praktek introduksi ikan asing ataupun ikan lokal yang berpotensi invasif dan yang
telah terbukti invasif di perairan liar yang bukan habitat asli mereka. Termasuk di dalamnya ikan-ikan
asing yang telah dianggap mengalami naturalisasi seperti mujahir, nila, bawal air tawar, lele dumbo,
patin dan grasscarp karena telah dibudidayakan secara masif sebagai ikan konsumsi di Indonesia.
Keanekaragaman hayati berupa ikan lokal di habitat aslinya merupakan warisan alam yang
sepatutnya diterima oleh generasi masa depan. Mengenal ikan lokal hanya dari dokumentasi berupa
foto, film atau tulisan tanpa pernah menemukan mereka di habitat aslinya akan menjadi sesuatu
yang tragis bagi anak cucu kita di masa datang.

-SALAM LESTARI-
Referensi:
Daftar 100 species invasif versi ISSG: http://www.issg.org/worst100_species.html
Panduan restoking ikan terancam punah: https://goo.gl/nj5Y6g

12 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020


Native, Non Native Dan Keragaman Species

Landscape Bentang Alam Susilo Irwanjasmoro

E
kosistem air tawar memiliki perbedaan rakhir ketika memasuki Sungai Progo; sedangkan
yang cukup besar jika dibandingkan aliran Sungai Winongo berakhir ketika memasuki
dengan ekosistem darat ataupun laut; Sungai Opak.
terutama terkait kemampuan perpinda- Karena alasan itulah; ikan native Sungai Be-
han fauna di dalamnya; khususnya ikan. Berbeda dog tidak dapat disebut sebagai ikan native
dengan laut atau ekosistem air asin yang secara Sungai Winongo meskipun sama-sama berada di
fisik saling terhubung dan ekosistem darat wilayah Yogyakarta dan pada beberapa titik
dengan fauna yang memiliki kemampuan berpin- keduanya berjarak begitu dekat. Karena isolasi
dah cukup fleksibel; ikan di ekosistem air tawar tersebut; ikan jenis yang sama di Bedog maupun
memiliki keterbatasan–keterbatasan tertentu. Winongo berada di gene pool/kolam genetik yang
Layaknya sebuah kereta di atas rel; ikan di se- berbeda. Ikan asli (native) Bedog bukanlah ikan
buah sungai tidak bisa berpindah ke sungai lain native di Winongo; meski keduanya sama-sama
jika keduanya tidak saling terhubung karena di wilayah geografis yang berdekatan.
(mayoritas jenis) ikan air tawar tidak memiliki ke- Jika di kemudian hari dibutuhkan restoking
mampuan bertahan hidup di luar air untuk pindah ikan jenis tertentu; misalnya Kepek atau Mystaco-
dari satu sungai ke sungai yang lain. leucus Obtusirostris di Winongo dan akan diam-
bilkan ikan dari alam (relokasi); maka ikan Kepek
Mendefinisikan Native (lokal/asli setempat) di sistem Sungai Opak seperti Code, Gajahwong
dan Non Native (bukan lokal/asli setempat atau Oya lebih diutamakan untuk dilepas di
Sungai dari sistem yang berbeda akan Winongo daripada Kepek dari Bedog yang lebih
terpisah oleh bentang alam yang membuat kedua berdekatan secara geografis. Hal yang sama juga
sistem sungai tersebut saling asing atau saling berlaku sebaliknya; ikan dari sistem sungai Progo
terisolasi. Karena alasan itulah dua buah sistem lebih diutamakan untuk digunakan sebagai bahan
sungai yang saling asing terkadang memiliki vari- restoking ikan alam untuk Bedog melebihi ikan
asi jenis ikan yang berbeda. Bahkan ikan dari dari sistem sungai Opak.
jenis yang sama terkadang memiliki ciri berbeda Meski jarak secara geografis lebih jauh; ikan
dengan kekhasan tersendiri di setiap sistem dari Tinalah atau Elo lebih cocok digunakan se-
sungai. Karena alasan inilah; penggunaan istilah bagai bahan restoking untuk Bedog daripada ikan
native dan non native pada ikan di ekosistem air Winongo karena Bedog, Tinalah dan Elo sama-
tawar kemudian memiliki batasan–batasan yang sama sungai di sistem Progo. Karena alasan itu-
jelas. Ikan–ikan dari 2 sistem sungai/sistem lah memindahkan species ikan dari wilayah Jawa
perairan yang berbeda dalam satu daerah akan Barat atau Jawa Timur yang secara alami tidak
saling asing meski terkadang hanya terpisah ja- ada di sungai Yogyakarta sama saja dengan me-
rak yang terbilang dekat. masukkan ikan alien atau non native; meski
Contoh kasus: Secara alami; sungai Bedog secara geografis masih sama-sama berada di
dan Winongo merupakan 2 sungai yang saling Pulau Jawa.
asing meski pada beberapa titik jarak antara Salah satu tujuan tindakan atau kegiatan kon-
keduanya hanya beberapa puluh atau ratus meter servasi adalah mempertahankan keunikan plas-
saja. Kedua sungai tersebut seperti 2 jalur rel ma nutfah setiap habitat dan bukan sekedar
yang tidak saling terhubung. Sungai Bedog be- mempertahankan keberadaan jenis ikan di dae-

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 13


memunculkan fakta unik mengenai variasi spe-
cies dan keanekaragaman hayati di sebuah dae-
rah.
Contoh kasus: Betta rubra sebelumnya dinya-
takan sebagai satu-satunya ikan betta liar atau
cupang alam yang ada di wilayah Aceh. Setelah
dilakukan penelitian lebih lanjut; ternyata “Betta
rubra” yang selama ini dikenal sebagai satu-
satunya cupang alam dari Aceh terdiri dari dua
species. Nama Betta rubra tetap disematkan pada
species ikan Betta dengan ciri yang sebelumnya
digunakan sebagai landasan identifikasi Betta ru-
bra. Sedangkan ikan cupang “baru” yang ternyata
Landscape Bentang Alam Susilo Irwanjasmoro berbeda dari Betta rubra tersebut kemudian diberi
nama Betta dennisyongi.
rah tertentu saja. Sehingga pertimbangan- Nama tersebut diberikan oleh Dr. Tan Heouk
pertimbangan terkait keunikan organisme mikro- Kui yang mendeskripsikan species baru tersebut
habitat dalam sebuah markohabitat sungai men- ketika meneliti kembali Betta rubra pada tahun
jadi sangat penting. Sebuah sungai sebagai mak- 2013. Sementara Betta rubra sendiri diketahui
rohabitat akan dibagi menjadi beberapa mikro- memiliki beberapa varian; salah satu variasi yang
habitat berdasarkan variable-variabel tertentu ditemukan pada Betta rubra adalah bentuk ekor
seperti elevasi atau ketinggian dari permukaan yang membulat dan lancip. Nama Betta den-
laut, kedalaman sungai dan kecepatan arus air, nisyongi diberikan untuk menghormati Dennis
jenis substrat hingga variable-variabel yang tidak Yong Ghong Chong; seorang naturalis yang mem-
kasat mata seperti suhu, keasaman, kandungan iliki ketertarikan besar pada ikan-ikan labirin.
mineral ataupun salinitas. Selain itu mikrohabitat Memindahkan ikan dari satu habitat ke habitat
bisa juga dipisahkan oleh faktor-faktor fisik yang baru yang memiliki jenis ikan yang dianggap se-
ada di sebuah sungai seperti air terjun dan ben- rupa bisa beresiko merusak kolam genetik asli
dungan yang kemudian tidak memungkinkan bagi setempat. Kawin silang antara dua jenis ikan yang
ikan tertentu untuk melewatinya saat bergerak terlihat serupa tetapi ternyata merupakan jenis
naik ke arah hulu. atau species berbeda akan menghasilkan ikan
Variabel-variabel di mikrohabitat tersebut akan hibrid yang secara saintifik tidak memiliki nama
mempengaruhi keanekaragaman jenis ikan yang ilmiah. Kondisi yang bisa jadi tidak disadari ini
ada di dalamnya. Menambah atau mengurangi dapat menimbulkan situasi jenis ikan tersebut sea-
keanekaragaman jenis akan menimbulkan efek kan ada tetapi sebenarnya tidak ada jika kemudian
berantai di di dalam sebuah mikrohabitat. Faktor ikan hibrid ini berkembang dan lebih mampu hidup
kemampuan ikan dalam beradaptasi menjadi serta berkompetisi dengan jenis ikan yang asli.
faktor penting bagi keberlangsungan hidup jenis
tersebut ketika diintroduksi ke dalam sebuah
mikrohabitat baru. Bertahan hidup, mati atau ber-
pindah ke mikrohabitat lain yang lebih sesuai
akan diengaruhi oleh kemampuan adaptasi ikan
baru yang diintroduksi. Kehadiran ikan baru di
sebuah mikrohabitat tanpa campur tangan manu-
sia merupakan hal yang alami dan sangat mung-
kin terjadi. Seperti terjadinya banjir yang memin-
dahkan ikan atau memberi kesempatan ikan un-
tuk melewati barrier. Setiap bentuk campur tan-
gan manusia dalam memindahkan suatu jenis
ikan atau organisme lain bukan merupakan sebab
alami dari perpindahan organisme tersebut
(Antropokori).

Mengapa Mempertahankan Keunikan Plasma


Nutfah Di Sebuah Habitat (Kolam Genetik)
Merupakan Hal Penting?
Keunikan atau ciri khas lokal dari species ter-
tentu seringkali muncul karena isolasi geografis
dalam jangka waktu yang lama. Kemunculan ras
atau subspecies bisa pula terjadi karena alasan
isolasi geografis tersebut. Penelitian yang men-
dalam dengan memperhatikan detail ciri fisik
ataupun melalui uji molekuler atau DNA seringkali

14 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020


Introduksi ikan perairan darat:
Efek bagi lingkungan dan manusia
Donan Satria Yudha
Kepala Museum Biologi dan
Dosen Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada
Ikan adalah hewan bertulang belakang yang ikan tersebut sudah pasti dapat dikonsumsi dan
habitat spesifiknya di dalam air. Secara umum belum mengetahui jenis-jenis ikan di daerah yang
habitat ikan terbagi menjadi dua, yaitu perairan dikolonisasi. Selain itu, tujuan lain introduksi ikan
darat dan laut. Perairan darat meliputi sungai, adalah untuk mengontrol vegetasi akuatik. ikan
danau, dan rawa, sedangkan perairan laut meli- grass crap (Ctenopharyngodon idella) digunakan
puti lautan dan samudera. Beberapa jenis ikan, sebagai pengontrol makrophyta akuatik dibanyak
baik ikan perairan darat maupun laut memiliki negara. Ikan guppy atau cethul (Poecilia reticulata)
toleransi terhadap kandungan garam (salinitas) yang aslinya dari timur laut Amerika Selatan
tinggi dan rendah sehingga mampu untuk berada (Venezuela, Trinidad dan Tobago, Suriname, Guy-
di perairan payau, maupun berpindah habitat. ana) diintroduksi ke seluruh dunia setelah Perang
Perilaku dan kemampuan adaptasi ikan bera- Dunia ke-2 guna mengontrol larva nyamuk vektor
gam, beberapa jenis ikan mampu untuk berperi- penyakit malaria (Lévêque, 1996)
laku ganas dan beradaptasi dengan baik diberba- Beberapa jenis ikan perairan darat (ikan air ta-
gai kondisi lingkungan. Tetapi sebagian besar war) yang diintroduksi meluas adalah: nila
ikan, baik darat maupun laut, memiliki toleransi (Oreochromis niloticus), mujahir (Oreochromis
terhadap lingkungan yang sangat terbatas. Se- mossambicus), lele dumbo (Clarias gariepinus),
bagian besar ikan tidak mampu untuk beradapta- dan bawal (Colossoma macropomum) untuk dikon-
si pada lingkungan yang berbeda dari habitat sumsi; kemudian guppy (Poecilia reticulata) dan
aslinya dan bahkan tidak mampu untuk berkom- ikan ekor pedang (Xiphophorus hellerii) untuk di-
petisi dengan ikan jenis lain di habitat yang sama pelihara.
(Nelson, 1984 & 2006). Beberapa jenis ikan perairan darat (ikan air ta-
Introduksi spesies adalah masuknya satu war) yang merupakan ikan dengan persebaran ala-
spesies ke dalam suatu area tertentu, dimana mi (asli, native) Asia Tenggara, menurut Kottelat
spesies tersebut secara alami tidak pernah di- (1993) dan ww.fishbase.org, terutama di Indonesia
jumpai sebelumnya. Introduksi spesies dapat adalah:
berlanjut menjadi invasi spesies. Spesies intro-  Dermogenys pusilla – Jawa, Indonesia.
duksi dapat menjadi spesies invasif biasanya jika  Nemacheilus fasciatus – Sumatera dan Jawa.
tidak berkerabat dekat dengan spesies asli.  Rasbora lateristriata – Indonesia (Sumatera,
Misal: ikan mujahir (Oreochromis mossambicus) Jawa, Kalimantan, Bali, Lombok dan Sumba-
yang merupakan ikan asli wilayah Afrika bagian wa). Satu spesimen dijumpai di Sungai Malum,
selatan terutama Zambia, Zimbabwe dan Mo- Tawi-Tawi, Philippina.
zambique yang diintroduksi ke Mesir, dan di  Clarias leiacanthus – Sumatera, Nias dan Kali-
Mesir sudah ada ikan nila (Oreochromis niloticus) mantan. Ada laporan dijumpai juga di Thailand.
yang memang ikan asli Afrika bagian tengah dan  Clarias batrachus – India, Benua Sunda/
Mesir. Maka ikan mujahir tidak dianggap spesies Sundaland (Daratan Asia Tenggara seperti My-
invasif, karena mujahir memiliki kekerabatan anmar, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia,
yang dekat dengan nila, yaitu sama-sama satu kemudian Singapura, Jawa, Sumatera, Kali-
genus Oreochromis. Ikan cere atau pemakan mantan dan pulau-pulau kecil disekitarnya),
nyamuk gambusia (Gambusia affinis) yang asli Simeulue, Filipina dan introduksi di Sulawesi.
dari selatan Amerika Serikat diintroduksi ke Ve-  Rasbora argyrotaenia – Indonesia (Sumatera,
nezuela, dimana sudah ada ikan pemakan nya- Jawa dan Kalimantan), Filipina, Sungai Me-
muk lain yaitu guppy (Poecilia reticulata), maka kong, Chao Phraya dan Mae Khlong di Asia
ikan cere dapat dianggap sebagai spesies invasif Tenggara.
terhadap guppy, karena kekerabatannya jauh,  Barbonymus balleroides – Kalimantan, Jawa,
kedua ikan ini berbeda genus tetapi satu famili Malaya, Kamboja, Thailand dan Vietnam.
(Lévêque, 1996; Colautti & MacIsaac, 2004;  Hampala macrolepidota, Labiobarbus kuhlii,
Strauss, et al, 2006). Lepidocephalichthys hasseltii, Mystacoleucus
Introduksi ikan sejauh yang diketahui adalah di obtusirostris, Osteochilus vittatus, Trichopodu
awal abad ke-9 hingga Perang Dunia ke-2. Pada trichopterus: Benua Sunda/Sundaland
masa itu, introduksi ikan terjadi karena perkem- (Daratan Asia Tenggara seperti Myanmar,
bangan kolonialisasi. Warga pengkoloni membawa Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, kemudian
serta ikan-ikan dari negaranya ke negara atau wila- Singapura, Jawa, Sumatera, Kalimantan dan
yah baru. Alasan mereka membawa ikan-ikan ter- pulau-pulau kecil disekitarnya).
sebut, karena sudah mengetahui bahwa jenis-jenis  Barbodes binotatus – Benua Sunda/

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 15


Sundaland, Bali, Lombok, Filipina. tris, Rasbora lateristriata, dan Rasbora argyrotae-
 Channa gachua – India, Srilanka, Benua Sun- nia), ikan bader (Barbonymus balleroides), ikan
da/Sundaland, dan Bali. nilem (Osteochilus vittatus), ikan hampala
 Channa striata – India, China, Benua Sunda/ (Hampala macrolepidota), ikan gabus (Channa
Sundaland, Sulawesi, Kepulauan Sunda striata), ikan betok (Anabas testudineus), ikan
Kecil/Lesser Sunda (Bali, Lombok, Sumbawa, lele (Clarias batrachus) dan ikan lele kembang
Flores, Sumba, Timor, Kepulauan Alor, Kepu- (Clarias leiacanthus). Lima jenis ikan introduksi
lauan Barat Daya, and Kepulauan Tanimbar). yaitu Poecilia reticulata, Xiphophorus helleri, Ore-
 Anabas testudineus – India, Srilanka, Benua ochromis niloticus, Oreochromis mossambicus,
Sunda/Sundaland, Sulawesi, Filipina dan Tai- Pterygoplichthys pardalis (Tabel 1 dalam Trijoko,
wan. dkk, 2016).
 Aplocheilus panchax – Pakistan, India, Bang- Tabel 1. Ikan dijumpai di sepanjang Sungai
ladesh, Benua Sunda/Sundaland, dan Sula- Boyong-Code tahun 2012 (Trijoko, dkk, 2016).
wesi. Ada laporan dijumpai di Nepal dan Sri
Lanka. Di Indonesia sudah ada ikan pemakan nyamuk,
Penelitian kami mengenai keanekaragaman yaitu ikan kepala timah (Aplocheilus panchax),
jenis ikan di Sungai Boyong-Code di DIY, yang persebaran alaminya di wilayah Indonesia
didapatkan data 24 jenis ikan air tawar. Sepuluh (native) terutama Indonesia bagian barat dan ten-
jenis ikan yang persebarannya asli Indonesia dan gah (Rajan, 2014). Kemudian dengan adanya in-
dikonsumsi oleh masyarakat serta berpotensi un- troduksi ikan guppy (Poecilia reticulata) sebagai
tuk dikembangbiakkan, yaitu: kelompok ikan wad- ikan hias, maka keberadaan ikan kepala timah
er (Barbodes binotatus, Mystacoleucus obtusiros- menjadi terancam.

No. Ikan di Sepanjang Sungai Boyong-Code


Familia Spesies Nama lokal Penjumpaan
1. Barbodes binotatus Wader cakul, Hulu, Tengah, Hilir
wader bintik-dua,
benteur
2. Mystacoleucus obtu- Kepek, wader Hulu, Tengah, Hilir
sirostris kepek
3. Rasbora lateristriata Wader pari, lunjar Tengah, Hilir
pari
4. Rasbora argyrotaenia Wader, rasbora, Hilir
Cyprinidae bada
5. Barbonymus balle- Ikan bader, brek, Hilir
roides lalawak
6. Osteochilus vittatus Nilem Hilir
7. Hampala macrolepidota Hampala, palung Hilir

8. Labiobarbus leptochei- Wader, wadon Hilir


lus gunung, umbu-
umbu
9. Nemacheilus fasciatus Uceng Hulu, Tengah,
Balitoridae
10. Homaloptera sp. Uceng Tengah,
11. Lepidocephalichthys Uceng Hulu, Tengah, Hilir
Cobitidae hasseltii
12. Poecilia reticulata* Guppy, cethul Hulu, Tengah, Hilir
Poeciliidae
13. Xiphophorus helleri* Ikan ekor pedang Hulu, Tengah, Hilir
14. Hemiramphidae Dermogenys pusilla Julung-julung Hulu, Tengah, Hilir
15. Aplocheilidae Aplocheilus panchax Ikan kepala timah Hilir
16. Channa gachua Kotes, bogo Hulu, Tengah, Hilir
Channidae
17. Channa striata Gabus Hilir

Bersambung ke hlm 15

16 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020


Sambungan dari hlm 14
No. Familia Spesies Nama Lokal Penjumpaan
18. Oreochromis Niloticus* Nila Tengah, Hilir
Oreochromis Mossam- Mujahir Hulu
19.
bicus*
Trichopodus Trichopte- Sepat Tengah, Hilir
20. Belontiidae
rus
21. Anabantidae Anabas Testudineus Ikan betok Hilir
Loricariidae Pterygoplichthys parda- Sapu-sapu Tengah, Hilir
22.
lis*
23. Clarias Batrachus Lele Tengah
Clariidae
24. Clarias Leiacanthus Lele Tengah, Hilir

 Ikan introduksi dapat bersifat invasif dengan


memangsa larva hewan air lain, seperti larva
katak (berudu). Di Timur Tengah (terutama
Iran, Irak, Israel, Lebanon, Syria, dan Turki)
terdapat spesies salamander api
(Salamandra infraimmaculata), ekor larva
salamander digigiti oleh ikan cere (Gambusia
Keterangan: Gambar Ikan jenis Dermogenys pusilla affinis) sehingga banyak larva salamander
(julung-julung) (Foto: Koleksi Tim Ikhtiofauna La- api yang mati dan tidak dapat tumbuh de-
boratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi wasa (Cucherousset & Olden, 2011).
UGM).  Spesies bukan penduduk asli (non-native)
dapat membawa parasit bukan penduduk asli
yang dapat menginfeksi populasi spesies
penduduk asli. Contoh: ikan grass crap
(Ctenopharyngodon idella) membawa parasit
berupa cacing pita Asia jenis
(Bothriocephalus opsarichthydis), cacing pita
ini dapat menular ke ikan-ikan lain yang
menyebabkan kematian.
 Terjadi eutrofikasi, yaitu meningkatnya kadar
fosfor dan nitrogen di perairan. Contoh: ikan
Keterangan: Gambar ikan jenis Nemacheilus fas- nila memodifikasi sistem nutrisi dengan me-
ciatus (uceng) (Foto: Koleksi Tim Ikhtiofauna Labor- ningkatkan ketersediaan nitrogen dan fosfor
atorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi di kolam melalui ekskresi, hal tersebut
UGM). menyebabkan pertumbuhan algae dan eutro-
fikasi sehingga mematikan ikan-ikan lain
(Meador, et al, 2003; Cucherousset & Olden,
2011).
 Terjadi interaksi tidak seimbang antar hewan
air yang menyebabkan hilangnya satu jenis
hewan air. Misal: ikan dan udang air tawar di
habitat aslinya berada pada keseimbangan
ekologis, saling memangsa dan berkompetisi
secara seimbang, tetapi jika habitat tersebut
Keterangan: Gambar ikan wader genus Rasbora diintroduksi oleh ikan atau udang jenis lain,
(Foto: Koleksi Tim Ikhtiofauna Laboratorium Siste- maka akan terjadi ketidakseimbangan, yaitu
matika Hewan, Fakultas Biologi UGM). hilangnya satu jenis ikan atau udang asli dan
juga perubahan fisik perairan (Reynolds,
Introduksi dan menetapnya ikan-ikan yang 2011).
persebaran alaminya diluar suatu wilayah tertentu  Pada publiksi Nelson & Eldredge (1991) da-
(non-native) memiliki dampak ekologis dalam lam Corfield, et al, (2008) dijelaskan bahwa
ekosistem (Geheber, et al, 2010). Apa dampak secara tidak langsung dan situasional, ikan-
ekologis dengan banyaknya ikan introduksi di habi- ikan Oreochromis atau Tilapia sebagai salah
tat perairan darat? satu penyebab punahnya 2 spesies bebek

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 17


yaitu itik gunung (Anas superciliosa) dan itik Lévêque, C. 1996. Chapter 38. Introduction of Fish Species
benjut (Anas gibberifrons) di Kepulauan Sol- in Freshwater: A Major Threat to Aquatic Biodiversity?
In Biodiversity, Science and Development, Towards a
omon. New Partnership. Edited by: Francesco di Castri and
 Aliran energi dan siklus ikan “pemudik” diadro- Talal Younès. Cab International in association with the
mus = anadromus (ikan yg memijah di International Union of Biological Sciences. Pp. 446-
perairan darat/ air tawar dan individu muda 451.
Lévêque, C., T. Oberdorff, D. Paugy, M.L.J. Stiassny, and
migrasi ke perairan laut/ air asin hingga de- P.A. Tedesco. 2008. Global diversity of fish (Pisces) in
wasa, misal bandeng, salem, kakap putih) & freshwater. Freshwater Animal Diversity Assessment.
katadromus (ikan yg memijah di perairan laut/ Hydrobiologia (2008) 595:545–567. Springer Sci-
air asin dan individu muda migrasi ke perairan ence+Business Media B.V. 2007
darat/ air tawar hingga dewasa, misal sidat). Meador, M.R., L.R. Brown, and T. Short. 2003. Relations
between introduced fish and environmental conditions
Ikan introduksi yg invasif yaitu bersifat agresif, at large geographic scales. Ecological Indicators 3
oportunis dan karnivor akan mengganggu ali- (2003) 81–92. Elsevier Science Ltd. All rights re-
ran energi dan siklus hidup ikan ini, karena served.
ikan introduksi akan memangsa ikan2 pem- Moyle, P.B., and J.J. Cech, Jr. 2004. Fishes: An Introduction
to Ichthyology. 5th edition. Publishing as Pearson Ben-
udik ini, atau merusakkan habitat ikan pem- jamín Cummings. Pp. 11-35; 37-46; 141-163; 187-198
udik ini, sehingga ikan pemudik tidak bisa Nelson, J.S. 1984. Fishes of the World. 2nd edition. A Wiley-
memijah ataupun tidak bisa tumbuh dewasa. Interscience Publication, John Wiley & Sons. Pp. 1-20.
Jadi kita akan kehilangan ikan-ikan sidat, ikan Rajan, D.S., 2014. A study on the influence of certain eco–
physiological factors on predation efficiency of
kakap putih dsb. (Cucherousset & Olden, Aplocheilus panchax. International Journal of Fisheries
2011) and Aquatic Studies 2014; 1(6): 180-182.
Reynolds, J.D. 2011. A review of ecological interactions
Jadi mari kita jaga lingkungan perairan darat between crayfish and fish, indigenous and introduced.
(sungai, danau, waduk) dengan tidak menebarkan Knowledge and Management of Aquatic Ecosystems
(2011) 401, 10. Article published by EDP Sciences
benih maupun individu dewasa ikan-ikan yg intro- Strauss, S.Y., C.O. Webb, and N. Salamin. 2006. Exotic
duksi dan bersifat invasif secara sembarangan. taxa less related to native species are more invasive.
Dampak negatifnya cukup besar secara ekologis, PNAS, April 11, 2006, vol. 103, no. 15. Pp. 5841–5845
berdasarkan penelitian dan publikasi ilmiah yg te- Trijoko, D.S. Yudha, dan R. Eprilurahman. 2016. Keane-
karagaman Jenis Ikan di Sepanjang Sungai Boyong-
lah saya sampaikan, yaitu punahnya unggas- Code Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Journal
unggas penghuni perairan darat, hilangnya atau of Tropical Biodiversity and Biotechnology. Vol.1, No.1
menurunnya populasi ikan-ikan pemudik (sidat dan June 2016, Published by Faculty of Biology, Universi-
kakap putih) hingga eutrofikasi tas Gadjah Mada. Pp. 21-29.

Referensi

Colautti, R.I., and H.J. MacIsaac. 2004. A neutral terminolo-


gy to define ‘invasive’ species. BIODIVERSITY RE-
SEARCH, Diversity and Distributions, (Diversity Dis-
trib.) (2004) 10, pp. 135–141.
Corfield, J., B. Diggles, C. Jubb, R. M. McDowall, A. Moore,
A. Richards, D. K. Rowe. 2008. Review of the impacts
of introduced ornamental fish species that have estab-
lished wild populations in Australia. Prepared for the
Australian Government Department of the Environ-
ment, Water, Heritage and the Arts. Pp. 73
Cucherousset, J. & J.D. Olden. 2011. Ecological Impacts of
Non-native Freshwater Fishes. Feature: INTRO-
DUCED FISH AND ECOLOGY. Fisheries, Vol. 36, No.
5, May 2011, pp 215-230.
Djumanto dan N. Probosunu. 2011. Biodiversitas sumber
daya ikan di hulu Sungai Opak. Jurnal Iktiologi Indone-
sia, 11(1):1-10.
Geheber, A.D., C.D. McMahan and K.R. Piller. 2010. First
record of the non-native three spot gourami, Tricho-
gaster trichopterus (Pallas 1770) (Teleostei:
Osphronemidae) in Jamaica. Aquatic Invasions (2010)
Volume 5, Supplement 1: S13-S16. doi: 10.3391/
ai.2010.5.S1.004.
Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari and S. Wirjoat-
modjo. 1993. Fresh Water Fishes of Western Indone-
sia and Sulawesi. Periplus Editions Limited, Jakarta.
Kottelat, M. 2013. The Fishes of the Inland Waters of South-
east Asia: A Catalogue and Core Bibliography of the
Fishes Known to Occur in Freshwaters, Mangroves
and Estuaries. The Raffles Bulletin of Zoology. An
International Journal of Southeast Asian Zoology. Sup-
plement No. 27.

18 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020


Mengenal SDGs dalam Membangun Ekosistem Darat
Tri Wahyu
Pegiat di WAGLERI,
mantan Ketua FORUM LSM DIY 2004-2006
Masihkah Indonesia Paru-Paru Dunia? Tentu RAD Provinsi sangat strategis untuk
INDONESIA merupakan negara kedelapan dikawal bahkan hingga ke tingkat kota/kabupaten
dengan hutan terbesar di dunia. Dilihat dari hingga tingkat desa senyampang dengan era
presentase luas area 847,552 km², presentase otonomi desa sebagaimana mandat UU 6 tahun
dari total wilayah negara 45,56%. Hutan Indonesia 2014 tentang desa.
merupakan dari 30 ribu spesies tumbuhan juga Secara substansi, Agenda 2030 untuk Pem-
termasuk terluas di kawasan Asia. bangunan Berkelanjutan adalah kesepakatan
Dapat dikatakan pula Indonesia menjadi paru- pembangunan baru [1] yang mendorong perubahan-
paru dunia akan tetapi akhir-akhir ini mengalami perubahan yang bergeser ke arah pembangunan
deforestasi. Tahun 2010 hanya tingal 4,4% di dae- berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manu-
rah Kalimantan dan diperkirakan juga tahun 2020 sia dan kesetaraan untuk mendorong pem-
semakin berkurang tinggal 32,6%. Dengan fenom- bangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.
ena defortasi dalam peranan hutan, dengan SDGs/TPB diberlakukan dengan prinsip-prinsip
berkesinambungan diadakan SDGs atau pem- universal, integrasi dan inklusif untuk meyakinkan
bangunan berkelanjutan. bahwa tidak akan ada
Babak baru di di Indonesia seorangpun yang terlewatkan
dimulai pada tanggal 10 Juli 2017 atau No One Left Behind.
dengan diundangkan Perpres No-
mor 59 tahun 2017 tentang SDGs terdiri dari 17 Tujuan dan
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan 169 target dalam rangka
Berkelanjutan (Sustainable Devel- melanjutkan upaya dan pen-
opment Goals/SDGs) yang meru- capaian Millenium Development
pakan kelanjutan dari MDGs Goals (MDGs) yang berakhir
(Millenium Development Goals). pada tahun 2015.
Tujuan SDGS meliputi:
Tujuan Pembangunan Berke- (1) Menghapus Kemiskinan.
lanjutan (SDGs) (2) Mengakhiri kelaparan.
Point-point penting yang diatur (3) Kesehatan Yang Baik dan
dalam Perpres SDGs antara lain : Kesejahteraan.
 Pertama, pengertian TPB/ GOOGLE.COM (4) Pendidikan Bermutu.
SDGs adalah dokumen yang (5) Kesetaraan Gender.
memuat tujuan dan sasaran global tahun 2016 (6) Akses Air Bersih dan Sanitasi.
sampai tahun 2030. (7) Energi Bersih dan Terjangkau.
 Kedua, memuat Peta Jalan Nasional TPB (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan
yaitu dokumen rencana yang memuat ke- Ekonomi.
bijakan strategis tahapan-tahapan dalam pen- (9) Infrastruktur, Industri dan Inovasi.
capaian TPB tahun 2017 hingga tahun 2030 (10) Mengurangi Ketimpangan.
yang sesuai dengan sasaran pembangunan (11) Kota dan Komunitas Yang Berkelanjutan.
nasional (12) Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung
 Ketiga, mengatur Rencana Aksi Nasional Jawab.
(RAN) TPB yang merupakan dokumen yang (13) Penanganan Perubahan Iklim.
memuat program dan kegiatan rencana kerja 5 (14) Menjaga Ekosistem Laut.
(lima) tahunan untuk pelaksanaan berbagai (15) Menjaga Ekosistem Darat.
kegiatan yang secara langsung dan tidak lang- (16) Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan
sung mendukung pencapaian TPB yang yang Kuat.
sesuai dengan sasaran nasional. (17) Kemitraan Mencapai Tujuan
 Keempat, terkait Rencana Aksi Daerah
(RAD) TPB adalah dokumen rencana kerja 5 Ada empat pilar pembangunan SDGs yaitu Pi-
(lima) tahunan di tingkat provinsi untuk lar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan
melaksanakan berbagai kegiatan yang secara Lingkungan, Pilar Pembangunan Ekonomi dan
langsung dan tidak langsung mendukung pen- Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola.
capaian TPB yang sesuai dengan sasaran Pembangunan Sosial SDGs adalah
pembangunan daerah. tercapainya pemenuhan hak dasar manusia yang
berkualitas secara adil dan setara untuk mening-

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 19


katkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Pengelolaan Sumber Daya Hutan yang Berke-
Sedangkan pembangunan Ekonomi SDGs adalah lanjutan, (8) Peningkatan akses masyarakat da-
tercapainya pertumbuhan ekonomi berkualitas lam pengelolaan hutan, (9) Penguatan Kelem-
melali keberlanjutan peluang kerja dan usaha, ini- bagaan dan SDM Kehutanan, (10) Peningkatan
vasi, industri inklusif, infrastruktur memadai, ener- Kapasitas Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan,
gi bersih yang terjangkau dan didukung (11) Peningkatan Kontribusi Kehutanan bagi
kemitraan. Keberlanjutan Sektor Perekonomian lainnya, (12)
Konservasi Keanekaragaman Hayati, (13) Pen-
Pembangunan Lingkungan SDGs adalah ingkatan Manfaat Jasa Ekosistem, (14) Pening-
tercapainya pengelolaan sumberdaya alam katan Peran Hutan dalam Pemulihan Daya
dan lingkungan yang berkelanjutan sebagai Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS), (15) Reha-
penyangga seluruh kehidupan. bilitasi lahan dan pencegahan bencana alam, (16)
Sedangkan Pembangunan Hukum dan Tata Optimalisasi dan Distribusi
Kelola SDGs adalah terwujudnya kepastian
hukum dan tata kelola yang efektif, transparan, Fungsi dan Peruntukan Kawasan Hutan.
akuntabel dan partisipatif untuk menciptakan sta- Berdasarkan arah kebijakan yang selaras
bilitas keamanan dan mencapai negara berdasar- dengan pencapaian Tujuan 15 TPB, program
kan hukum. yang akan dilaksanakan antara lain: (1) Pengel-
olaan tutupan vegetasi dan konservasi sum-
Menjaga Ekosistem Darat berdaya alam, (2) Pengembangan Pembibitan
Secara nasional tujuan ke-15 TPB yaitu Kehutanan, (3) Perencanaan dan Bina Usaha Ke-
melindungi, merestorasi dan meningkatkan pem- hutanan, (4) Pengelolaan hutan produksi dan hu-
anfaatan berkelanjutan eksosistem daratan, tan lindung, (5) Pengelolaan Hutan Konservasi.
mengelola hutan secara lestari, menghentikan Pada tahun 2020, target terkait pencapaian
penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta tujuan ke-15 adalah menjamin pelestarian,
menghentikan kehilangan keanekargaman hayati. restorasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari
Dalam rangka mencapai tujuan nasional men- ekosistem daratan dan perairan darat serta jasa
jaga ekosistem darat pada tahun 2030, ditetapkan lingkungannya, khususnya ekosistem hutan, la-
12 target yang diukur melalui 25 indikator. Target- han basah, pegunungan dan lahan kering, sejalan
target tersebut terdiri dari tata kelola kehutanan, dengan kewajiban berdasarkan perjanjian.
konservasi dan keanekaragaman hayati, me- Juga meningkatkan pelaksanaan pengelolaan
lestarikan dan memanfaatkan nilai ekonomi semua jenis hutan secara berkelanjutan,
hayati, penegakan hukum bidang lingkungan menghentikan deforestasi, merestorasi hutan
hidup, karantina hewan dan tumbuhan, serta kea- yang terdegradasi dan meningkatkan secara sig-
manan hayati hewan dan nabati. Upaya-upaya nifikan forestasi dan reforestasi secara global.
yang dilakukan untuk mencapai target-target ter- Dari program dan target tersebut tentu sangat
sebut dijabarkan pada kebijakan, program dan membuka peluang dan amat memungkinkan
kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah penambahan program dan target yang makin
maupun non pemerintah. mendukung optimalisasi pencapaian tujuan ke-15
Dalam konteks lokal, kebijakan tujuan ke-15 di di DIY ke depan.
DIY dirumuskan ada pembangunan kehutanan
pada periode 2017–2022 diarahkan pada pen- Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan, Gotong
capaian tujuan yaitu pengelolaan hutan lestari. Royong era SDGs
Perumusan arah kebijakan pembangunan kehu- Para pemangku kepentingan (stakeholders)
tanan dilakukan berdasar analisis pola pemanfaa- utama yang berpartisipasi aktif dalam pelaksa-
tan ruang (analisis spasial) di DIY dengan mem- naan dan pencapaian SDGs di Indonesia terdiri
bagi wilayah dalam kawasan-kawasan dengan dari empat platform, yaitu meliputi: Pemerintah
arah pemanfaatan dan kriteria tertentu. Berdasar- dan Parlemen, Akademisi dan Pakar, Filantropi
kan analisis pemanfaatan ruang, strategi pem- dan Pelaku Usaha, Organisasi Kemasyarakatan
bangunan
[2] kehutanan dititikberatkan pada pem- dan Media. Filantropi barangkali masih asing di
bangunan hutan berbasis fungsi hutan yaitu telinga publik tapi dalam SDGs dimasukkan men-
fungsi ekologi, fungsi ekonomi dan fungsi sosial. jadi bagian pemangku kepentingan utama yang
Sedangkan arah kebijakannya adalah sebagai strategis.
berikut: (1) Pembaharuan Sistem Tata Kelola Ke- Indonesia menerapkan hubungan saling
hutanan, (2) Mempertahankan keberadaan kawa- percaya antar pemangku kepentingan. Penem-
san hutan, (3) Pemantapan Kawasan Hutan, (4) patan wakil dari setiap stakeholder dalam
Perencanaan Kehutanan yang Komprehensif dan keanggotaan Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja
berkesinambungan, (5) Peningkatan produktifitas di dalam Tim Koordinasi Nasional SDGs, mem-
dan nilai tambah sumberdaya hutan dan berikan ruang bagi para pemangku kepentingan
fungsinya, (6) Optimalisasi Pengelolaan dan pem- untuk terlibat secara aktif. Mereka bukan hanya
anfaatan Sumberdaya Hutan, (7) Pengembangan terlibat dalam pelaksanaan, namun juga dalam

20 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020


menentukan arah pelaksanaan SDGs. Sebagai luruh kehidupan. Kalau bukan sekarang, kapan
[3]
contoh, dalam penyusunan metadata indikator lagi. Kalau bukan oleh kita manusia yang ada
SDGs dan pembuatan pedoman penyusunan di bumi, siapa lagi.
Rencana Aksi yang dilakukan melalui konsultasi
publik baik
[4] secara online maupun offline. Indone-
sia menerapkan prinsip inklusif dalam pelaksa-
naan SDGs baik di tingkat nasional maupun dae-
rah. Tim teknis juga dibentuk dan disepakati -SALAM LESTARI SALAM KONSERVASI-
dengan keterwakilan semua pemangku kepent-
ingan.
Untuk meningkatkan dan memperkuat
kemitraan dengan semua pemangku kepentingan
SDGs, Indonesia menerapkan lima prinsip
kemitraan yaitu;
Pertama, Membangun kepercayaan (trust
building); rasa saling percaya antar para
pemangku kepentingan yang bermitra. Ke-
percayaan (trust) adalah modal dasar dalam mem-
bangun kemitraan secara sinergis. Untuk mem-
bangun kepercayaan, maka komunikasi yang
dibangun harus dilandasi oleh itikad yang baik dan
menjunjung tinggi kejujuran.
Kedua, Kemitraan setara (equal partner-
ship); setiap pihak mempunyai kedudukan yang
setara.
Ketiga, Partisipasi; keterlibatan secara aktif
para pemangku kepentingan dalam sinergitas
pelaksanaan pencapaian SDGs. FOOTNOTES:
Keempat, Akuntabilitas; adanya evaluasi [1]. Salah satu asas pembangunan desa yaitu asas keberlanjutan
terhadap proses pelaksanaan pencapaian yang berarti suatu proses yang dilakukan secara terkoordinasi,
terintegrasi dan berkesinambungan dalam merencanakan dan
kegiatan SDGs dan kinerja para pemangku melaksanakan program pembangunan desa (Penjelasan Umum
kepentingan secara bertanggung jawab. UU Desa bagian tujuan dan asas pengaturan desa)
Kelima, Manfaat bersama (mutual benefit);
[2]. http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/sdgs/detail/15-menjaga-
asas saling menguntungkan dalam bermitra me- ekosistem-darat.
lalui kontribusi para pihak sesuai peran dan kapa-
sitas masing-masing. [3]. http://sdgsindonesia.or.id/
Tentu kemitraan para pemangku kepentingan [4]. Filantropi adalah pihak yang berbagi dukungan dan sumber
dalam pencapaian tujuan SDGs sejatinya adalah daya secara sukarela kepada sesama dan bertujuan untuk menga-
tasi masalah sosial kemanusiaan serta memajukan kepentingan
pengejawantahan dari konsep luhur bangsa Indo- umum dan berkelanjutan (Pasal 1 angka 9 Perpres 59 tahun
nesia yaitu “gotong royong” yang harapannya 2017).
dapat terus dipupuk dan dirawat ke depan.
Dalam konteks khususnya pencapaian tujuan
ke-15 SDGs yaitu menjaga ekosistem darat dibu-
tuhkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan
agar dapat berjuang bersama-sama membumikan
dan mewujudkan SDGs tak hanya dalam teks
(dokumen) tapi benar-benar tercapai program dan
target yang menjadi kebutuhan dan disepakati
bersama. Kolaborasi pemerintah, parlemen,
akademisi, filantropi, pelaku usaha, masyarakat
dan media amat dibutuhkan ke depan baik dalam
perencanaan, pelaksanaan maupun dukungan
penganggaran untuk optimalisasi pencapaian
SDGs.
Kerja belum selesai, belum apa-apa. Tapi ikhti-
ar terus merawat optimisme dalam perjuangan
menjaga ekosistem darat (ranah nasional, provin-
si, kabupaten/kota hingga lokal / desa) tentu men-
jadi pondasi kuat dalam melangkah bersama ke
depan. Utamanya dalam menopang pilar pem-
bangunan lingkungan SDGs yaitu tercapainya
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
yang berkelanjutan sebagai penyangga se-

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 21


Lobster di Waduk Sermo
Candra Puspita Rini
“Ayo cari lobster di Waduk Sermo” ketika aku Ikan yang memakan udang lokal akan mengalami
mengucapkan hal itu, beberapa orang penurunan populasi. Hal ini terjadi dapat karena
mempertanyakan. “Memang ada lobster di Waduk udang yang memiliki kandungan nutrien tertentu
Sermo?” atau bisa “Lobster emang ada di air akan mempengaruhi metabolisme tubuh ikan,
tawar?” Lobster yang ditemukan ada di Waduk seperti kemampuan menghasilkan jumlah telur
Sermo adalah genus Cherax sp. Secara alami atau sperma. Kemudian kualitas ikan pemakan
lobster air tawar yang dimaksud memang tidak udang mempengaruhi hidup burung pemakan
ada di Pulau Jawa, tetapi saat ini dilaporkan telah ikan, bisa dengan menurunnya metabolisme.
banyak di beberapa wilayah Pulau Jawa. Lobster Sialnya, burung pemakan ikan ini akan
Cherax spp. secara alami dapat ditemukan di mempengaruhi populasi burung predator. Efek
Pulau Papua dan benua Australia. Dari kaca mata burung predator tidak memperoleh mangsa dari
sains, terutama biologi, kita mengatakan bahwa burung pemakan ikan, bisa jadi mempengaruhi
Waduk Sermo telah kemampuan memperkuat
terintroduksi lobster. cangkang telur atau
Introduksi di sini memiliki mungkin kuat-tidaknya
arti ditemukannya spesies mengepakkan sayap.
asing yang tidak berasal Padahal burung predator
dari perairan setempat. ini penting bagi ekosistem
Lobster di Waduk sebagai pengendali
Sermo saat lebih sukses populasi vertebrata.
berkembang dari udang asli Turunnya jumlah burung
yang ada di sana karena predator akan membuat
memiliki tubuh yang lebih burung atau vertebrata lain
besar, ukuran capit lebih (CheraLobster air tawar x sp. ) Dok pribadi Aplina Krismutia melimpah, dan tentu
besar, pertumbuhan cepat, Simarmata mempengaruhi kita karena
perilaku lebih agresif, pakan dari burung predator
fekunditas yang lebih baik, ini seringkali menjadi hama
dan toleransi panas yang lebih baik dari spesies bagi aktivitas pertanian manusia.
native. Cherax ini akan bersifat omnivor Efek Cherax sp. di Waduk Sermo dapat
(memakan segala) sehingga dapat berperan berdampak positif dan negatif bagi perairan di
layaknya jenis predator, herbivor, dan detrivor. sana. Sisi positifnya adalah meningkatnya nilai
Dampak dari adanya Cherax sp. pada rantai komersil, menambah biodiversitas, sumber
makanan di ekosistem sangatlah kompleks. makanan baru untuk predator, berkontribusi
Apalagi lobster ini memiliki bentuk saat menetas mempercepat proses penggembalian materi
berbeda jauh dengan dewasa. Lobster yang organik dan anorganik, serta mengontrol
menetas akan menjadi zooplankton. Zooplankton pertumbuhan tumbuhan air. Sisi negatif adanya
lobster ini akan bersaing dengan zooplankton dan lobster ini di Waduk Sermo berupa sifatnya yang
zooplankton udang setempat dalam memperoleh suka menggali dapat merusak area rekreasi.
makan berupa fitoplankton. Apakah lobster dan Dalam prosesnya menggali; lobster juga dapat
udang di Waduk Sermo memiliki kesukaan mengangkat sisa-sisa makhluk hidup yang bisa
makanan yang sama? Atau dalam bentuk meracuni ikan. Selain itu tentu saja menjadi
zooplankton itu mereka memilih sisi waduk yang pesaing dari udang lokal, beresiko menjadi vektor
sama atau tidak? Belum ada yang meneliti lebih penyakit, dan menyebabkan hilangnya spesies
lanjut tentang aspek tersebut, tapi bila kita lokal. Adanya Cherax sp. ini di perairan ibarat gali
asumsikan mereka memakan spesies fitoplankton lubang tutup lubah, dan merupakan pekerjaan
yang sama, sisi waduk yang sama, maka bisa kita; bersama untuk menghilangkan lobster
dipastikan persaingan mereka sangatlah ketat. tersebut di perairan.
Anakkan lobster yang akhirnya dapat selamat dari Referensi :
predasi oleh ikan ataupun sesama lobster, tumbuh Westman, K. 2002. Alien Crayfish in Europe:
menjadi dewasa dengan bentuk seperti lobster Negative and Positive Impacts and Interactions with
yang biasa kita kenal. Native Crayfish. Edit by Leppakoski, E., S. Olenin, &
Kelompok krustase terkenal dengan sifatnya S. Gollasch. Invasive Aquatic Species of Europe.
yang kanibal. Krustase yang mengalami Distribution, Impacts and Management. Springer
pergantian kulit akan mengeluarkan ‘bau’ yang Science+Business Media, B.V.
memicu krustase lain untuk mendatangi dan
memakannya. Cherax sp. dengan karakter capit
yang besar mempermudah dia lebih selamat dari
serangan udang ataupun krustase lainnya, serta
memangsa udang yang sedang molting lebih
mudah. Kondisi demikian akan membuat udang
lokal kalah bersaing, dan jumlahnya menurun.
22 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020
Panduan Umum Translokasi Organisme / Flora dan Fauna

K eberadaan flora dan fauna setempat merupakan


mengembalikan suatu jenis flora atau fauna yang
merupakan hal yang cukup umum terjadi. Praktek
umumnya dilakukan untuk mengembalikan identitas sebuah
identitas dari sebuah habitat. Praktek
telah punah ke dalam sebuah habitat
yang juga disebut reintroduksi tersebut
habitat dengan cara melengkapi anggota
ekosistem yang telah hilang.

Kini praktek melepas satwa dengan tujuan


konservasi telah menjadi sesuatu yang umum.
Masalah yang kemudian mengiringi praktek-
praktek tersebut adalah tidak adanya panduan
atau aturan main yang jelas dan sesuai dengan
kaidahkaidah konservasi. Melepas satwa kini
umum dilakukan tanpa dasar pertimbangan
berbasis konservasi yang jelas seperti
pertimbangan keanekaragaman hayati tempat
dilakukan pelepasliaran dan kesesuaikan
sebaran alami satwa yang dilepas ataupun
perhitungan populasi setempat dari jenis yang
sama. Kondisi tersebut menimbulkan banyak
praktek introduksi dengan label kegiatan
konservsi yang justru beresiko bagi kelestarian
keanekaragaman hayati setempat.

Apa itu Translokasi?


Translokasi merupakan istilah yang
digunakan untuk mendefinisikan praktek
memindah suatu organisme dari satu tempat ke
tempat baru secara sengaja oleh manusia.
Praktek reintroduksi atau restoking berupa
pelepasliaran satwa termasuk dalam praktek
translokasi. Dalam konteks konservasi; praktek Ilustrasi pemindahan flora atau fauna yang harus
memperhitungkan beberapa hal. Dok pribadi Fx Sugiyo P
translokasi ini harus bertujuan menghasilkan
suatu keuntungan yang dapat diperhitungkan
pada tingkatan keberlangsungan suatu jenis Selain itu; alternatif lain dari praktek
organisme, populasi dan juga kelestarian translokasi juga harus dipertimbangkan jika
ekosistem serta tidak hanya menguntungkan memungkinkan dan memiliki resiko yang lebih
bagi individu atau jenis yang dipindahkan ke rendah.
tempat baru. Resiko dalam praktek translokasi atau
Translokasi dalam konteks konservasi terdiri memindah dan memasukkan suatu jenis
dari : organisme di habitat baru sangatlah banyak
1. Penambahan / restoking atau karena dapat mempengaruhi species esensial di
reintroduksi suatu jenis organisme di habitat tersebut dan juga anggota ekosistem
habitat yang merupakan sebaran yang lain; baik itu di lokasi asal organisme
alaminya. maupun di lokasi tujuan translokasi. Bahkan ada
2. Introduksi / memasukkan organisme di kemungkinan dari praktek translokasi akan
luar sebaran alaminya dengan tujuan menimbulkan resiko baru bagi manusia. Karena
konservasi seperti penggantian suatu alasan itulanh dibutuhkan perhitungan yang
jenis organisme yang telah punah seksama dan komprehensif terkait resiko dan
dengan jenis baru guna mendapatkan upaya mengelola resiko – resiko yang
keseimbangan ekologis. menyertai. Jika ditemukan resiko tinggi atau
Translokasi bisa menjadi praktek yang ketidakpastian dari dampak praktek translokasi
sangat bermanfaat dalam konservasi jika yang akan dilakukan; maka sebaiknya rencana
dilakukan dengan baik dan benar. Praktek ini tersebut dibatalkan.
dapat dijalankan secara terpisah ataupun Translokasi organisme di luar sebaran alami
menjadi bagian dari sebuah kegiatan konservasi atau praktek introduksi merupakan sebuah
yang melibatkan praktek – praktek yang lain. praktek yang beresiko tinggi mengingat telah
Dibutuhkan perhitungan yang detail terkait ada banyak kasus organisme menjadi invasif
keseimbangan daya dukung lingkungan serta dan menimbulkan dampak buruk bagi
keuntungan dari sudut pandang konservasi dan lingkungan ketika dimasukkan ke suatu habitat
juga perhitungan resiko serta biaya yang di luar sebaran alaminya.
menyertai praktek translokasi tersebut.

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 23


Praktek translokasi akan berdampak dan dalam populasi organisme sejenis / satu
umumnya juga merupakan dampak dari species yang telah/masih ada di habitat
keinginan dan tujuan manusia pelakunya. sebaran alaminya.
Selain faktor ekologis; faktor – faktor lain seperti Praktek ini bertujuan untuk meningkatkan
ekonomi, sosial dan juga politik patut daya hidup dari sebuah populasi organisme
dipertimbangkan dalam perhitungan resiko melalui penambahan jumlah populasi,
praktek translokasi. Sebuah desain kegiatan keragaman genetik atau dengan
translokasi harus melibatkan tim multi-disiplin meningkatkan kelompok demografi tertentu
dengan banyak ahli yang mewakili bidang yang di sebuah populasi.
terlibat. b. Reintroduksi; yaitu praktek dengan sengaja
Setiap praktek translokasi harus disertai melepas suatu jenis organisme di habitat
dengan pengumpulan data awal habitat yang sebaran alaminya setelah sebelumnya jenis
akan menjadi tujuan dan juga organisme yang organisme tersebut mengalami kepunahan.
akan dipindahkan. Hal lain yang juga sangat Praktek ini bertujuan untuk memunculkan
penting adalah analisis resiko sebelum praktek kembali populasi yang memiliki daya hidup
translokasi dilakukan. Kemudian diikuti dengan setelah sebelumnya punah di suatu habitat
kegiatan pengawasan serta pengelolaan sebaran alaminya.
setelah praktek translokasi dilakukan. 2. Introduksi berbasis konservasi
Langkah-langkah tersebut dapat digunakan Praktek introduksi berbasis konservasi
untuk memastikan proses dan perkembangan merupakan praktek memasukkan jenis
selalu tercatat; perubahan tujuan dan organisme baru di luar sebaran alaminya.
pengelolaan juga bisa terawasi serta hasil dari Terdapat dua tipe introduksi berbasis
praktek translokasi kemudian dapat dinilai konservasi yang bisa dilakukan :
secara obyektif. a. Kolonisasi terkontrol; yaitu praktek
Pada akhir sebuah proyek translokasi, memasukkan jenis organisme ke suatu
seluruh kegiatan harus terdokumentasi dan habitat di luar sebaran alaminya untuk
hasilnya dipublikasinya sehingga dapat menghindari kepunahan dari jenis tersebut.
dijadikan panduan atau referensi dari Praktek ini pernah dilakukan dengan
perencanaan kegiatan konservasi di masa menambahkan Jalak Bali di Pulau Nusa
mendatang. Penida.
Kolonisasi terkontrol atau Assisted
Definisi dan Klasifikasi Translokasi Colonisation disebut juga Benign
Translokasi secara umum dapat didefinisikan Introduction, Assisted Migrasi atau
sebagai perpindahan organisme yang terjadi Managed Relocation.
berkat bantuan manusia dari satu tempat untuk b. Penggantian ekologis; yaitu praktek
kemudian dilepaskan ke tempat yang lain. memasukkan jenis organisme ke suatu
Praktek translokasi bisa dilakukan dengan habitat di luar sebaran alaminya untuk
memindahkan organisme yang berasal dari alam menjalankan fungsi ekologis tertentu yang
liar ataupun dari penangkatan. Translokasi dapat bertujuan pada keseimbangan ekosistem.
terjadi secara sengaja ataupun tidak sengaja. Praktek ini bisa dilakukan untuk
Praktek yang disengaja bisa dilakukan dengan mendapatkan kembali fungsi ekologis dari
beragam tujuan seperti tujuan konservasi, suatu organisme yang telah punah;
komersial atau rekreasional, alasan umumnya praktek akan menggunakan sub
kesejahteraan, politis ataupun untuk mengelola species atau jenis dengan kekerabatan
populasi organisme tersebut. terdekat dalam satu genus yang sama.
Praktek translokasi konservasi merupakan Penggantian ekologis atau Ecological
praktek memindahkan organisme secara sengaja Replacement juga disebut Taxon
dengan tujuan memperoleh keuntungan Substituion; Ecological Substitutes/Proxies/
konserbasi; praktek ini umumnya bertujuan untuk Surrogate; Subspecific Substituion,
memperbaiki status konservasi dari suatu species Analogue Species.
penting secara lokal ataupun global dan/atau
untuk melakukan restorasi fungsi dan proses
ekosistem alami. -SALAM LESTARI SALAM KONSERVASI-
Secara umum; praktek translokasi dengan
dasar tujuan konservasi dapat diklasifikasikan
menjadi :
1. Restorasi / pengembalian populasi
Praktek restorasi populasi bertujuan
mempertahankan keberadaan suatu jenis
organisme di daerah sebaran alaminya. Praktek
ini dapat dibagi menjadi 2 kategori :
a. Restoking; yaitu praktek dengan sengaja
melepaskan suatu jenis organisme ke

24 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020


Studi Etnozoologi Ikan Uceng (Nemacheilus fasciatus) sebagai
pengobatan alternatif penyakit HNP (Saraf terjepit)
(Studi kasus di Desa Banjaranyar,kecamatan Randudongkal,Kabupaten Pemalang)
Oleh : Riza Maizul (Alumni Biologi UIN Walisongo Semarang)

Studi Etnozoologi mengkaji pengetahuan digerakkan,badan lemas ,tidak bisa tidur dan
masyarakat mengenai pengelolaan sumberdaya merasa tidak nyaman.
hayati fauna. Studi Etnozoologi ini sangat jarang
dilakukan di Indonesia dan bahkan sangat Secara medis, penyakit apa yang diderita
langka ,walaupun sebenarnya Masyarakat Secara medis mengatakan bahwa Bapak saya
Indonesia mengenal dengan baik pemanfaatan mengalami Saraf terjepit, selain pengobatan medis
berbagai jenis hewan (fauna) yang digunakan saya juga berupaya untuk melakukan pengobatan
dalam berbagai secara alternatif, salah satu nya dengan
kepentingan, seperti sebagai bahan pangan, mendatangi Kiyai Mui , Kiyai Mui ini merupakan
bahan kerajinan, bahan pakaian,bahan obat- tokoh di Desa yang dipercaya sebagai ahli
obatan ,bahan hiasan,ritual, peralatan, dan lain- pengobatan alternatif/ tradisional. Yang kemudian
lainnya (Jumari mempersyaratkan ikan
2012), Etnozoologi uceng sebagai
yang dimiliki oleh pengobatan.
suatu kelompok
masyarakat bersifat Bagaimana
kecil, unik, spesifik, pengolahan ikan
kompak dan bersifat uceng sehingga dapat
diwariskan secara dijadikan obat ?
turun temurun. Ikan uceng
Salah satu fauna sebenarnya menjadi
yang diketahui oleh salah satu syarat
masyarakat Gambar Ikan Uceng (Nemacheilus fasciatus ) pengobatan ini,
Pemalang adalah hasil tangkapan Sungai Torong kabupaten Pemalang sebelum dikonsumsi
ikan Uceng, Ikan ikan uceng diolah
Uceng ini ternyata menjadi salah satu Entitas dengan cara dipepes bersama dengan putih telur
perikanan air tawar di Kabupaten Pemalang, yang bebek, selain itu kaki bapak harus berendam air
pemanfatannya untuk dikonsumsi sekaligus hangat yang dicampur 7 lembar daun Sereh dan
digunakan sebagai alternatif pengobatan Garam krosok segenggaman tangan.
tradisional. menurut kiai Mui (37) ikan uceng ini
dapat dimanfaatkan sebagai salah satu syarat Bagaimana keadaan bapak setelah pengobatan
pengobatan tradisional penyakit Saraf terjepit atau alternatif tersebut?
dalam bahasa medis dikenal dengan nama Alhamdulillah Bapak sudah Mendingan,anggota
Herniated Nucleus Pulposus (HNP). Dilansir dari gerak sudah bisa digerakkan.
laman honestdocs.com HNP ini diartikan terdapat
penonjolan inti dari bantalan tulang belakang yang Kandungan gizi ikan uceng
menekan saraf dan mengakibatkan rasa Berdasarkan uraian diatas,secara Etnozoologi
sakit ,kesemutan, dan kelemahan pada anggota ikan uceng dapat dijadikan pengobatan alternatif,
gerak yang dipersarafi seperti punggung, lantas bagaimana kandungan gizi ikan uceng
pinggang,lengan atau tungkai. ditinjau secara ilmiah? . Ikan uceng termasuk ikan
Cerita berawal dari rekan penulis yang dengan nilai ekonomi yang tinggi, Masyarakat
menghubungi penulis melalui pesan dengan biasa memanfaatkan ikan uceng sebagai ikan
maksud meminta dicarikan ikan Uceng yang konsumsi yang mempunyai kandungan protein
hendak digunakan sebagai syarat pengobatan hewani, ikan uceng digemari masyarakat karena
alternatif untuk Bapaknya yang sudah 3 hari banyak mengandung asam lemak tak jenuh, tinggi
mengalami Penyakit saraf terjepit. Berikut ini kalori dan juga mengandung DHA-EPA (Decosa
cuplikan Wawancara singkat yang telah dilakukan Hexanoa Acid- Eicosa Pentaenoat Acid) yang
penulis bersama anak pasien penderita saraf sangat baik untuk kesehatan manusia
terjepit Putri (23 tahun) melalui pesan singkat (Supangat,1995 dalam Nurhidayat, 2017). Yang
(Wawancara dilakukan tanggal 07 Juni 2020) dilansir dari situs hellosehat.com DHA-EPA ini
dapat berfungsi membentuk kepekaan
neuron ,membantu pembentukan neuron dan
Apa saja Gejala yang dialami ? transpor glukosa .ini adalah nutrisi utama yang
Secara tiba-tiba tangan dan kaki tidak bisa membentuk otak berfungsi.Ringkasnya kandungan

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 25


gizi pada ikan uceng ini dapat bermanfaat untuk membantu membentuk kepekaan sistem syaraf.
meski belum diujikan secara medis baik uji pra klinis maupun klinis untuk penyembuhan penyakit saraf
terjepit , kandungan gizi pada ikan uceng ini dapat dijadikan alternatif pemenuhan DHA-EPA yang
sangat penting bagi tubuh.

Upaya Konservasi ikan Uceng


Pemenuhan permintaan ikan uceng masih banyak mengandalkan tangkapan langsung dialam,
permintaan pasar yang tinggi terhadap ikan uceng akan meningkatkan aktivitas penangkapan ikan
uceng disungai secara berlebihan. Salah satu langkah untuk menekan penurunan populasi ikan uceng
di alam adalah dengan cara budidaya. Saat ini Budidaya ikan uceng telah berhasil dilakukan oleh
Dinas Perikanan Provinsi Jawa Timur melalui UPT Umbulan. Harapannya studi Etnozoologi ikan
Uceng ini juga dapat menjadi informasi penunjang upaya kita untuk senantiasa menjaga konservasi
sumber daya ikan Uceng.

-Salam Lestari Salam Konservasi!-

Referensi:
Jumari. 2012. Etnobiologi Masyarakat Samin. Disertasi. Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Nurhidayat, Lutfi et al. 2017. Indeks Gonadosomatik dan Struktur Histologis ikan Uceng (Nemacheilus fasciatus).
Biosfera. Vol. 34:67-74.

http://honesdocs.id/hnp-saraf-terjepit-amp

26 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020


NGAJI SATWA:
Oleh Cah Ngarit.
Kuncung n Mbah Bejer

Belajar kemurnian, patrap dan proporsi dari Ikan

Mbah ...akuarium dan ikan hias sekarang lagi trend .. naik daun ...menjamur dimana mana
Ngomong apa to cung? akuarium naiik daun, akuarium jamuren

al maksud, lagi musim akuarium dan ikan hias mbah...


oalah trus ngapa??

Tak ceritani ya mbah.. ikan adalah pemersatu agama agama..


Kok bisa cung?

Di konsepsi Hindu mungkin juga Budha ada kisah di Zaman Satyayuga, Raja Satyabrata atau Waiswawata Manu
ditemui oleh seekor ikan bernama Matsya yang merupakan Avatara Wisnu, memberitahu pada Raja Manu akan
datangnya air bah dan memerintahkan Raja Manu membuat bahtera.. bahtera diisi aneka makhluk hidup
berpasang pasangan..
Ha kok persis ceritane Nabi Nuh atau Noah dalam Kristen dan Islam.. dan perlu jadi catatan iki Cung.. sejak
jaman Nuh sudah ada upaya konservasi dan re stoking

makanya mbah tak bilang pemersatu agama agama.. dan Bapak Konservasi Dunia ki Nuh atau Manu itu yo
mbah ?
Yo ndak intine pemersatu, mung ada persamaan cerita Manu ro Nuh soal bahtera dan banjir... ini membantah
teori ardi dan samawi jane... makane ketika Nuh senyatanya adalah bapak konservasi dunia cocok itu

Yess gitulah..
sik Cung kalau soal ikan ini kau punya pelajaran analisa ngelmu urip apa??

Ikan adalah simbol prinsip kesucian mbah


Kok bisa cung?

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 27


Ikan hidup dalam lingkungan apapun dia tetap bersih, ikan adalah simbol kemurnian...
coba mbah contoh saja, ikan lele meski hidup di air keruh kotor berlumpur pualing menjijikkan habitatnya,
ketika dia keluar air tubuhnya tetap bersih tiada kotor sedikitpun menempel di tubuhnya.. lha coba bandingke
manusia mbah... begitu masuk instansi po lingkungan kotor korup yo langsung nular sepeti covid.. ha ha ha..
nek simbah nemu apa mbah dari ikan?
Kesadaran proporsi penempatan diri "empan papan"

Kok bisa mbah?


Hampala atau palung di DIY hanya ada di perairan tengah dan hilir sementara di hulu dia sebenarnya ndak
ada, cuma karena kepekokan manusia pengin mancing hampala di hulu akhirnya hulu di lepasi hampala.
secara alamiah meski sungai sambung dari hulu sampai hilir hampala tetap konsisten di proporsi habitatnya dan
patrapnya sebagai predator saja,
selain hampala kita dapat ambil contoh sidat cung!

Sidat bagemana mbah?


Sidat adalah penjelajah dari lautan sampai puncak hulu pegunungan, meski penjelajah tapi memiliki kesadaran
proporsi memijahkan diri di samudra. lha coba manusia cung?? memijahkan diri ne meski sudah ada istri
dirumah terkadang yo masih memijahkan diri di sembarang tempat, malah lebih parahe cuma buat rekreasi ...
ancuk ra nek gitu..

Yo gak papa mbah.... mungkin buat obat boyok pegel..


Lho nek soal ikan itu yang paling marak kan soal ikan invasip to mbah sekarang, lagi trend-trendnya..
Iya isu trend tapi proses invasi ikan sebenere juga dah lama, gak cuma ikan tapi juga satwa2 laine masuk ke
Nusantara bahkan sejak jaman Dwipantara malah.

Kok bisa yo mbah?


Yo sudah dibilang berkali kali nek Nusantara itu asline yo Surga itu sendiri hingga bangsa bangsa lain nginvasi ke
sini.. bangsa sekaligus satwane lho...... eh Cung..

Gmana mbah?
Simbah punya thesis iki tolong diteliti yo?

Apa??
Species satwa invasif yang masuk ke Nusantara saat ini kebanyakan dari mana?? nanti coba ada kaitan juga
dengan sejarah bangsanya ada sejarah invasif apa ndak?? atau ada sejarah bangsa itu dijadikan budaknya
bangsa invasif apa ndak??

Wuoh iya ya...


Terus buat apa mbah??
Yo buat nambah ilmu... buat "eling lan Waspada".. kan kalian yang akan jadi Para Ridwan penjaga Surga
Nusantara...
yang jelas saat ini kita serius dalam ancaman bangsa bangsa "Buto"/ Raksasa model baru dengan invasi modal
investasinya...
kalian di didik dari SD sampai Perguruan Tinggi kan disiapkan jadi buruh.. eh kerjaan buruh saja mulai disiapkan
invasi dari luar... itupun hak-haknya tak lagi terjamin..
piye ho ro???

Iya ya mbah.. siaaapp...


Pokoke .. nawaitu menapakkan langkah demi negri surga terindah yang mulai kehilangan arah.

by : Cah Ngarit, Kampung Satwa Juni 2020. Sehari setelah merapi membagi arkea-arkeanya kemarin pagi.

28 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020


SWARA SASTRA
Sungai di ujung desa,
Tak elok ku kabarkan ini
Rimbun rumpun bambu berbaris Tapi siapakah yg masih peduli?
memayungi Haruskah matak aji memanggil para wali ?
Bebatuan licin menyembul Haruskah semedi dan kupanggil Tingkir
Lumut ganggang berkumpul kembali ?
Gemericik air beradu dengan gesekan
bambu.. Ana Ratri
Kadang tenang, kadang bergolak Yogyakarta, 22 juni 2020
Ikan membangun istananya digumpalan
plastik kemasan Sarjana Kutu
Serangga hinggap dipucuk botol botol
plastik sepanjang bantaran.... Pukul sepuluh malam mataku belum terpe-
Jangan kau tanya lagi murnikah airnya ? jam
Jangan kau tanya lagi masa depannya ? Mencoba tenang, bersandar dan
Sungai diujung desa, merebah , otakku menolak tiada kompromi
Saksi pertarungan peradaban Mataku selalu meriang, melihat tumpukan
Kodrat alam atau kuasa manusia yg buku yang selalu terpajang di sebelah ran-
menang ? jang
Apa benar aku khalifah yang dikirim Tu-
Yoyok utoyo han?
Yogyakarta 21 juni 2020
Setiap malam aku diajak bangun
Balada sungai - sungai Diminta untuk mengayuh fikir
Manusia disebut sebagai pemimpin dalam
( Kini bukan lagi jamannya wali, kitab
Mesu budi di kedung kali Namun sepanjang jalan kampung dengan
Tapa brata olah rasa sejati selogan lestaripun masih berceceran sam-
Bukan pula jaman jaka tingkir, pah yang tak terurai hingga turunanku
Merakit dari hulu sampai hilir yang ketujuh.
Menaklukkan buaya...) Apa benar aku ini khalifah?
sungai tetap sungai, Saat pagi menjelang ayam kampung su-
Ada atau dianggap tak ada dah dahulu berkokok, penyair bilang itu
Sama saja... adalah sebuah pujian hewan kepada Tu-
Riak airnya berbusa-busa han
Sisa pabrik, sisa rumah tangga Sementata aku bangun sembahyang
Sampah meruah pagipun sulit!
Hanyut, tertambat Buku identifikasi burung disampingku tak
Menggumpal, menyumbat ayal menertawaiku
ikan ikan pun pandai membaca merk tapi Apa guna dimiliki namun tak dipelajari?!
tak tahu apa isi nya... Aku manusia yang tak peka akan tanda-
Ikan ikan berenang air limbah, tanda kuasa Tuhan yang terbentang luas
Yuyu bermata sayu nyalang memandang di alam raya
arak arakan sampah...tak pernah berakhir

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 29


Tuhan Yang Maha Baik masih memberiku manusianya tak bisa lagi kita bedakan
kesempatan bagaimana dengan hewan hewan dan
Setidaknya kedua tanganku masih diberi tanaman
sehat untuk memungut sampah atau gusur saja hutannya ciptakan konflik
sekedar tak usil menebas bibitan pohon dengan manusia
Sebelum jiwa terlepas di persimpangan bagaimana dengan yang di
pusara, izinkan Tuhan pemerintahan?
Aku sarjana kutu kejar tayang 4 tahun ini siapkan saja uang jabatan dan
belajar kembali perempuan mereka akan antri di
pengadilan.
Asthihawa Indah
Tepi Gajahwong, 15-11-19 mengapa masih bimbang untuk
menghisap menjajah ??
Menikmati Toeboeh Pertiwi cukup kita bungkus dengan penanaman
modal
Negri ini terlalu mudah.. disini banyak pengangguran
terlalu mudah untuk kita kuasai hidup tanpa arah tiada pilihan pekerjaan
terlalu mudah untuk kita hisap
terlalu mudah untuk kita nikmati pertiwi tidak lagi malu dodotnya bedah
tubuhnya dipoles sexy dijajakan
kekayaan alam telah menanti atas nama investasi
tenaga murah telah tercukupi dan kalian masih bicara soal harga
segala kebijakan hukum bisa kita beli... diri???
masih kurang apalagi...
Cah Ngarit
bagaimana dengan para penduduk Kampung Satwa 160518
negri...
bagaimana dengan para pembangkang
bagaimana dengan anak anaknya?
cekokin aja dengan makanan instan biar
bodoh tujuh turunan
bagaimana dengan wanitanya?
kasih aja hijab sampai bikini sudah jadi
perdebatan
bagaimana dengan kaum agamawan
kasih saja isu pemurnian sudah saling
mengkafirkan
bagaimana dengan mahasiswa nya?
kasih aja sinetron film porno dan budaya
murahan sudah lupa keadaan
bagaimana dengan para ilmuwan?
kasih aja racun racun ilmu pengetahuan
pikiran dan hatinya akan terbatas pada
paham kebendaan.
bagaimana dengan para seniman
budayawan?
siapkan saja panggung kebodohan
pentas kemunafikan
bagaiamana dengan para iblis jin dan
setan
mereka sudah menyatu dengan

30 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020


INGON-INGON mengantsispasi itu, terutama ada-
lah dengan penyelamatan dan pen-
guatan vegetasi riparian di
sepanjang kali. Kami ada juga
berbagai kegiatan lain seperti
ada acara merti kali dan juga
saat ini sedang mulai koleksi
satwa untuk persiapan edukasi.

Wah kok keren, sampai saat ini


masih berlangsung?
Saat ini ambyar untuk penyela-
matan vegetasi dan ekosistem
sungainya, dikarenakan kali saat
ini sudah di tanggul permanen
dengan semen, katanya orang
proyek sih atas nama normalisasi.
Tapi masak kali normalnya pakai
semen? Kalau gitu normal harusnya
Tuhan bikin kalinya skalian di-
tanggul permanen paakai semen
dong.

Ha ha ha normalisasi atau
proyekisasi ya?
Ah yaitu sekarang jadi beda-beda
tipis. Normalisasi bagi pemborong
upnormalisasi bagi ekologi kali
ya.
“Belajar Mencintai Setiap Ciptaan
NYA” Terus Mas-mas Berita Alam mau
Hesti Kurnia Sari dibawa kemana ini?
Kita akan belajar soal kali juga,
Perkenalan dulu dong? sekalian bareng adik-adik kampung
Halo teman-teman, saya Hesti dari sini ke Kali Oya. Bermain air,
Salaman Imogiri Bantul, masih rock balancing dan yang paling
kuliah semester akhir di Psikolo- penting adalah belajar tentang
gi UNY. Saya suka sekali dengan ikan local
binatang terutama yang berbubulu-
bulu juga yang hidup di air Lho kenapa Kali Oya? Ikan lo-
kalnya apa aja ini?
Namamu kayak merek bakpia di Jog- Oya itu artinya harapan, banyak
ja, itu punyamu kah? Banyak dong kita taruh harapan di kali itu,
yang dipiara di rumah? terutama harapan tetap lestarinya
Bukan ya, Cuma kebetulan saja. alam negri kita.pemadangannya ba-
Gak banyak sih standar-standar gus, airnya bersih no polusi.
saja, dari kucing sampai ikan Sekarang jadi objek wisata juga
lho. Untuk soal ikannya paling
Desamu kan area banjir dengan di banyak disini ya melem, beles,
lalui Kali Celeng, apa dan derbang dan lain-lainnya gak bisa
bagimana antsipasi warganya? disebutin komplit. Hari ini kita
Iya dari dulu disini memang lan- bawa sample ikan melem yang buat
ngganan banjir, makanya kami dari media belajar adik-adik sekaligus
warga dan komunitas Kali Celeng kita rilis ke Kali Oya.
selalu berupaya untuk

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 31


So, kita-kita punya harapan juga trin agama saya, lha tapi kan Tu-
dong (edisi modus)….Bagaimana han juga sudah kasih tahu cara
prinsip dasar perilisan ikan ini? bersihinnya, cuma kebanyakan
Harapan pelestarian alam, soal- orang kita itu khawatiran juga
yang lain-lainnya Gak janji malas-malas aja kali ya. Guru
dech….. saya bilang “Kalau najis liurnya
Yang paling penting sebenarnya anjing itu gampang bersihinnya,
adalah kenali habitatnya, kenali kalau najisnya pikiran, hati dan
spesiesnya dan yang cukup berat perasaan bersihinnya gimana co-
adalah kenali populasinya. Semua ba?’
itu harus cocok dan nyambung da-
lam posisi equilibrium. Kalau Aah ada ada aja kowe hes.. oh iya
tidak terjadi equilibrium bukan ada pesan-pesan buat kawan-kawan
pelestarian tapi justru jadi pe- pembaca Berita Alam?
rusakan atau polusi Tuhan sudah kasih
spesies. kita fasilitas ban-
yak ini, seluruh
Lho kamu anak psikolo- alam katanya ter-
gi kok lancar gitu ba- cipta wabil khusus
has rilis ikan? buat manusia, si
Belajar bareng dong ke khalifah dimuka
kawan-kawan Wild Water bumi. So di rawat
Indonesia, Komunitas dan dijaga yang
Kali Celeng, Kampung bener ya, jangan
Satwa juga ke Yayasan disia-siakan apala-
Wagleri, boleh juga ke kawan- gi dirusak. Kalau sukanya ngeru-
kawan jaringan-jaringan pecinta sak-ngerusak alam mendingan jan-
alam dan lingkungan yang mau gan ikutan tinggal di bumi cip-
berbagi ilmu dengan kita kita. taan NYA deh, daripada Dia marah
kita semua yang repot, betul gak?
Hei kamu berhijab itu kok main Terakhir pinjam slogannya teman-
sama asu itu gimana? Nanti di- teman Wagleri ya “Cintai Semesta
marahin Pak Ustad lho. sebagai Wujud Cinta Kita pada
Ha ha ha, dimarahin kenapa? Itu Sang Pencipta”.
juga ciptaan Tuhan Yang Maha In-
dah yang suka keindahan. Ini asu Tim Ingon-ingon
kecil orang Jawa sering menyebut- (Hank, Bangkit & Dito)
nya kirik atau anak anjing, na- Terimakasih kepada :
manya Mario, punyanya si Ikbal. Kang Kemping WWI Kali Celeng
Banyak orang pandangan agamanya Mas GT rock balancing
selalu miring lihat anjing, apa- Dan segenap pendukung dan
lagi lihat berhijab kok mainan fasilitasi reportese ingon-ingon.
sama anjing, soal si kirik ini
najis air liurnya, iya itu dok-

32 BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020


Satwa Liar dan Manusia,
Bisakah Hidup Saling Berdampingan?

NEXT ON

BERITA ALAM/VOLUME I Edisi 2, Juli 2020 33

Anda mungkin juga menyukai