Dewan Redaksi :
Abdul Razaq Chasani
Rury Eprilurahman
Donan Satria Yudha
Tri Wahyu KH
Pemimpin Redaksi:
Victor Mahrizal
Redaktur:
Yohannes Supramono
Susilo Irwanjasmoro
Kontributor :
Hanif Kurniawan
Susilo Irwanjasmoro
Donan Satria Yudha
Candra Puspita Rini
Riza Maizul
Asti Hawa
Kontibutor Foto:
Bangkit Hari N (Cover depan)
Dito Sangaji
Fotografi:
Hendy Eka
Luthfi Fauzi
Sirkulasi :
Yayasan Wagleri
Kampung Satwa
Alamat Redaksi:
Kampung Satwa, Kedung
Banteng, RT.06 / RW.16,
Sumberagung, Moyudan,
Sleman, Yogyakarta, Kode Pos
55563.
Cp : 082243127049
(Susilo Irwanjasmoro)
Sosial Media:
IG: @yayasanwagleri
Youtube: Ngaji Ekologi
2 2 BERITA
BERITA ALAM/VOLUME
ALAM/VOLUME I EdisiI 2,
Edisi
Juli2,2020
Juli 2020
Spesies Ikan Lokal Nasibmu Kini...
Populasi ikan lokal di Indonesia terancam Sementara Peraturan menteri yang berisi tata
dengan semakin merebaknya spesies asing yang cara dan pengawasan spesies asing ke Indonesia,
invasif. Kementerian Lingkungan hidup (KLH) terengah-engah untuk mengerem laju “Ikan Alien”
mencatat, setidaknya ada 1.800 flora dan fauna yang makin mendominasi perairan lokal yang
asing invasif masuk ke Indonesia dan mengancam dengan kata lain mulai menaturalisasi dirinya. Sa-
spesies ikan lokal. yangnya, banyak pihak belum sadar dampak
Ikan asing bisa masuk melalui tiga jalur, yakni negatif spesies asing invasif ini, sehingga sosial-
penghobi ikan hias, konsumsi, dan ketid- isasi pencegahan, penguatan kelembagaan, dan
aksengajaan. Banyak masyarakat belum me- sistem informasi perlu terus dibenahi.
mahami dampak membawa species asing ter- Untuk menangani adanya ikan asing invasif ini
hadap perikanan lokal, maupun nasional. Con- serta menjadi keberlanjutan biodiversitas perairan,
tohlah ketika Bawal dibawa ke Indonesia untuk diperlukan langkah-langkah pencegahan, melalui
tujuan produksi. Ia dipelihara di danau, dan ban- tahapan penyamaan persepsi dari semua
yak lepas dari keramba hingga menyerang spe- pemangku kebijakan, pelaku kegiatan perikanan,
cies lokal. Bawal sangat Invasif. dan masyarakat perikanan tentang diperlukannya
Pecinta ikan hias juga memiliki andil, seperti sisi pencegahan.
pada kasus sapu-sapu yang masuk Indonesia se- Kemudian juga pengendalian, melalui tahapan
bagai ikan hias untuk pembersih akuarium. Kare- identifikasi ikan invasif, menjalankan SOP dengan
na tidak diminati, dibuang ke sungai. Berkembang tahapan pengendalian menggunakan pilihan pen-
sangat cepat dan rakus. Memakan banyak hal ter- gendalian kimiawi, mekanik dan hayati, dilanjutkan
masuk telur dan ikan-ikan kecil. Akhirnya spesies dengan penyingkiran, restorasi didikung pen-
lokal hilang. guatan kelembagaan dan peraturan perudang-
Tanpa disadari sebuah langkah kecil seperti undangan.
membuang ikan peliharaan ke sungai ternyata
bisa berdampak buruk bagi ekosistem perikanan.
Disisi lain, memang ada puluhan jenis ikan
produksi asing ke Indonesia dan diterima -SALAM LESTARI SALAM KONSERVASI-
masyarakat luas, sebut saja ikan Mas, Sepat Si-
am, Lele Dumbo, Patin, Bawal, Edang Putih, Mola
dan lain-lainnya. Meski memiliki nilai ekonomis,
ikan impor ini lambat laun pasti menggusur ikan
lokal. Mereka dibawa tanpa memikirkan dampak
bagi ikan Indonesia.
Pada Berita Alam Edisi Kedua ini, kami sajikan
fenomena bagaimana sepak terjang ikan-ikan spe-
sies asing itu mampu memporakporandakan
keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia
Y
ayasan Wahana Gerakan Lestari Indo- buhan dan alam membutuhkan dukungan dari
nesia (WAGLERI) membentuk wadah berbagai lintas keilmuan dan berbagai latar
belajar bersama secara daring yang di- belakang profesi. Untuk itulah grup ngaji ini
rencanakan digelar minimal sebulan dihadirkan selain sebagai media belajar bersama
sekali. Ngaji Ekologi dimulai pada 5 Juni 2020 wadah untuk berdiskusi dan bertukar fikiran, juga
bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup. men- untuk merangkul dan konsolidasi berbagai ka-
gusung tema ‘Pengantar Dasar-dasar Ekologi’ langan yang memiliki kepedulian terhadap peles-
disampaikan oleh Siti Aisah, S.Si., M.Si., dosen tarian lingkungan yang tersebar dari berbagai
Prodi Biologi Fakultas Saintek Universitas Islam wilayah di nusantara.
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta; beliau adalah Grup Ngaji Ekologi terbuka untuk semua ka-
pengampu matakuliah Ekologi. Tema ini dipilih langan, syaratnya tetap: memiliki kepedulian dan
dalam edisi perdana sebagai peletak pondasi pemikiran serta mau bergerak aktif dalam usaha
awal pengertian ekologi mengingat bermacam pelestarian alam. Berbagai macam profesi dan
ragamnya peserta. latar belakang telah bergabung di dalamnya
Disusul kemudian dengan edisi kedua, edisi sepeti: dosen; guru TK/paud; seniman budaya-
sangat spesial 2 hari berturut turut 26-27 Juni wan; praktisi budidaya; petani; aktivis prodem;
2020 menyambut ulang tahun Wagleri yang per- advokat; mahasiswa; hobiis; komunitas masyara-
tama, mengambil tema Ekologi Amfibi oleh Rurry kat dan berbagai latar belakang lainnya. Diharap-
Eprilurahman, S.Si., M.Si. Dosen Fak, Biologi kan, diskusi-diskusi yang ada dalam Ngaji Ekologi
UGM dan Ketua Dewan Pembina Yayasan juga dapat menjadi inspirasi setiap gerakan pe-
Wagleri, sementara di hari yang kedua tentang lestarian alam di berbagai daerah.
Ekologi Reptil oleh Donan Satria Yudha, S.Si.,
M.Sc Dosen Fak. Biologi UGM juga Ketua Dewan Materi-materi Ngaji Ekologi dari Edisi 1 dan 2
Pengawas Yayasan Wagleri. Penyelenggara memahami jika diskusi Ngaji
Pada kesempatan tersebut, keduanya masing Ekologi terdiri dari berbagai latar belakang
-masing menyampaikan materi mengenai ‘Ekologi keilmuan, sehingga penting untuk menyamakan
Amfibi’ dimulai dari detail pengertian, macam pandangan dan pemahaman mengenai konsep
hingga fungsi ekologis amfibi yang dilanjutkan ekologi secara umum. Sebelum melakukan upaya
pada hari kedua dengan materi ‘Ekologi Reptil’ pelestarian alam, tentunya harus dibarengi
yang juga tak kalah detail pembahasannya. Pem- mengenai pemahaman bahwasanya alam dan
bahasan kedua materi ini berlangsung dari sekitar seisinya bukan hanya diperuntukan untuk keber-
jam 10.00 WIB hingga sekitar jam 14.00, bahkan langsungan hidup manusia. Harus ada
meski formal ditutup namun masih banyak juga keselarasan antara unsur-unsur hidup (biotik) dan
pertanyaan dan tanggapan dari para peserta. Ka- unsur-unsur fisik (abiotik).
Hendy Eka P
Keterangan: Situasi Kampung Satwa bagian Distrik Ikan Lokal Air Tawar
Apa latar belakang pembangunan distrik perkenalkan kembali kepada segenap masyara-
ikan ini Pak? kat agar tidak dilupakan dan hilang dalam cata-
Pembangunan District Pisces dengan konsep tan sejarah. Jangan sampai ungkapan “tak kenal
edukasi tentang ikan lokal di Kampung Satwa maka tak sayang” terjadi pada ikan lokal. Hara-
sebenarnya adalah program lama sejak 2017 pan jangka panjangnya adalah sebagai upaya
yang baru mulai terwujud dan tertata di sekitar membuka mata publik bahwa ada kekayaan
masa pandemi. Kampung satwa dengan segala keanekaragaman hayati berupa ikan yang butuh
keterbatasan tertarik dan berusaha menghadir- perhatian serta usaha mempertahankan
kan distrik edukasi ini karena pada kenyataann- keberadaannya sebagai warisan alam bagi gen-
ya; generasi milenial semakin jauh dari alam, tid- erasi mendatang.
ak lagi mengenal ikan lokal dan minim belajar
tentang ekologi; sehingga sulit membayangkan Bagaimana District Pisces ini dapat ter-
fungsi ikan lokal setempat sebagai anggota wujud?
ekosistem yang memiliki peran penting di Dsitrict ini dapat terwujud atas kerjasama
perairan kita; sekaligus memandangnya sebagai Kampung Satwa dan Fakultas Biologi UGM se-
kekayaan alam yang tidak hanya menjadi identi- bagai bagian dari perjanjian kerjasama di bidang
tas sebuah ekosistem; tetapi juga identitas dae- Riset dan Pengabdian Masyarakat serta
rah, bangsa ataupun negara. dukungan kawan-kawan Wild Water Indonesia
Selain itu ikan lokal memiliki masalah Yogyakarta. Ada cukup banyak jenis ikan lokal
tersendiri berupa populasi dan ruang hidup yang yang disumbangkan oleh WWI dan juga bantuan
berkurang. Masalah tersebut merupakan dampak desain penataan ruang distrik ikan. Selain itu ju-
dari praktek pembangunan yang mengakibatka ga ada dukungan dari kawan-kawan Sobat
kerusakan ekosistem dan juga kehadiran species Wagleri dari Yayasan Wahana Gerakan Lestari
asing yang masuk ke dalam ekosistem. Kurang Indonesia dan masyarakat umum yang me-
dikenalnya ikan lokal juga sangat terpengaruh nyumbangkan ikan lokal sebagai bagian dari
oleh popularitas ikan asing yang umum menjadi koleksi distrik Pisces Kampung Satwa.
komoditas komersil berupa ikan konsumsi atau-
pun ikan hias. Untuk itulah ikan lokal butuh di-
Keterangan: Salah satu ikan lokal Indonesia (Glossogobius sp) Susilo Irwanjasmoro
Istilah naturalisasi mungkin mulai akrab di terjadi. Ikan cetul atau cere yang lazim ditemui di
telinga kita ketika seorang Cristian Gerard Alfaro selokan dan sungai-sungai di Indonesia
Gonzales mendapatkan kewarganegaraan sebenarnya juga bukan ikan asli Indonesia. Ikan
Indonesia pada tahun 2010 lalu. Penyerang berukuran kecil tersebut diintroduksi pada masa
kelahiran Uruguay tersebut kemudian berhak penjajahan Belanda sebagai pengendali jentik
bermain untuk tim nasional Indonesia di nyamuk malaria; vektor penyakit yang sangat
pertandingan internasional. ditakuti pada waktu itu.
Praktek serupa naturalisasi ternyata juga Nama cetul atau cethul telah menjadi nama
terjadi di dunia ikan. Kini ada beberapa ikan asing umum atau nama generik untuk menyebut ikan-
yang telah dianggap sebagai ikan asli Indonesia. ikan berukuran kecil. Pada aktivitas inventarisasi
Anggapan tersebut tentu saja tetap keliru dalam dan pemetaan sebaran ikan di kawasan Daerah
kacamata keilmuan meski ikan-ikan tersebut telah Istimewa Yogyakarta yang kini tengah dilakukan;
memiliki nama lokal atau “nama Indonesia” dan terdapat setidaknya 5 species ikan dengan nama
dibudidayakan di sini. Salah satu kasus umum cethul yang dapat ditemukan. Dari 5
naturalisasi ikan yang paling populer mungkin species tersebut; hanya 2 yang merupakan
dialami oleh Oreochromis Mossambicus. Ikan species native atau asli (Aplocheilus Panchax dan
dengan nama umum internasional Mozambique Oryzias Javanicus); sedangkan 3 species cethul
Tilapia tersebut bahkan secara keliru disebut oleh merupakan ikan dari luar Indonesia (Poecilia Re-
situs Wikipedia Indonesia sebagai ikan dengan ticulata, Gambusia Affinis dan Xiphophorus
sebaran alami di perairan Indonesia selain di Helleri).
Afrika. Naturalisasi berupa penggunaan “nama
Bagaimana ikan tersebut muncul di muara Indonesia” juga dialami oleh Cyprinus Carpio.
Sungai Serang di pantai selatan Blitar pada tahun Ikan yang umum disebut ikan mas ini merupakan
1939 masih menjadi misteri. Nama Pak Mujahir ikan yang berasal dari daratan Asia dan
yang dianggap menemukan dan kemudian merupakan salah satu ikan asing yang telah lama
mengawali budidaya ikan tersebut kemudian diintroduksi di Indonesia. Pada saat Kuhl dan van
diadaptasi menjadi nama naturalisasi Hasselt melakukan sampling ikan air tawar di
Oreochromis Mossambicus; ikan Mujahir. wilayah Jawa Barat antara tahun 1820 sampai
Naturalisasi yang keliru karena jika dilihat dari 1823; ikan mas Cyprinus Carpio menjadi salah
sudut pandang keanekaragaman hayati; ikan dari satu jenis ikan yang ditemukan dan kedua
luar Indonesia tetaplah ikan asing meski diberi naturalis tersebut sempat mengidentifikasinya
nama dengan nama Indonesia dan tidak diketahui sebagai jenis baru (T. R. Roberts; 1993) meski
caranya datang ke negeri kita. kemudian disadari bahwa ikan yang ditemukan
Sebelum era Mujahir; pemberian nama lokal tersebut bukanlah jenis.
pada ikan asing di Indonesia sebenarnya telah Budidaya ikan jenis ini telah lama dilakukan
-SALAM LESTARI-
Referensi:
Daftar 100 species invasif versi ISSG: http://www.issg.org/worst100_species.html
Panduan restoking ikan terancam punah: https://goo.gl/nj5Y6g
E
kosistem air tawar memiliki perbedaan rakhir ketika memasuki Sungai Progo; sedangkan
yang cukup besar jika dibandingkan aliran Sungai Winongo berakhir ketika memasuki
dengan ekosistem darat ataupun laut; Sungai Opak.
terutama terkait kemampuan perpinda- Karena alasan itulah; ikan native Sungai Be-
han fauna di dalamnya; khususnya ikan. Berbeda dog tidak dapat disebut sebagai ikan native
dengan laut atau ekosistem air asin yang secara Sungai Winongo meskipun sama-sama berada di
fisik saling terhubung dan ekosistem darat wilayah Yogyakarta dan pada beberapa titik
dengan fauna yang memiliki kemampuan berpin- keduanya berjarak begitu dekat. Karena isolasi
dah cukup fleksibel; ikan di ekosistem air tawar tersebut; ikan jenis yang sama di Bedog maupun
memiliki keterbatasan–keterbatasan tertentu. Winongo berada di gene pool/kolam genetik yang
Layaknya sebuah kereta di atas rel; ikan di se- berbeda. Ikan asli (native) Bedog bukanlah ikan
buah sungai tidak bisa berpindah ke sungai lain native di Winongo; meski keduanya sama-sama
jika keduanya tidak saling terhubung karena di wilayah geografis yang berdekatan.
(mayoritas jenis) ikan air tawar tidak memiliki ke- Jika di kemudian hari dibutuhkan restoking
mampuan bertahan hidup di luar air untuk pindah ikan jenis tertentu; misalnya Kepek atau Mystaco-
dari satu sungai ke sungai yang lain. leucus Obtusirostris di Winongo dan akan diam-
bilkan ikan dari alam (relokasi); maka ikan Kepek
Mendefinisikan Native (lokal/asli setempat) di sistem Sungai Opak seperti Code, Gajahwong
dan Non Native (bukan lokal/asli setempat atau Oya lebih diutamakan untuk dilepas di
Sungai dari sistem yang berbeda akan Winongo daripada Kepek dari Bedog yang lebih
terpisah oleh bentang alam yang membuat kedua berdekatan secara geografis. Hal yang sama juga
sistem sungai tersebut saling asing atau saling berlaku sebaliknya; ikan dari sistem sungai Progo
terisolasi. Karena alasan itulah dua buah sistem lebih diutamakan untuk digunakan sebagai bahan
sungai yang saling asing terkadang memiliki vari- restoking ikan alam untuk Bedog melebihi ikan
asi jenis ikan yang berbeda. Bahkan ikan dari dari sistem sungai Opak.
jenis yang sama terkadang memiliki ciri berbeda Meski jarak secara geografis lebih jauh; ikan
dengan kekhasan tersendiri di setiap sistem dari Tinalah atau Elo lebih cocok digunakan se-
sungai. Karena alasan inilah; penggunaan istilah bagai bahan restoking untuk Bedog daripada ikan
native dan non native pada ikan di ekosistem air Winongo karena Bedog, Tinalah dan Elo sama-
tawar kemudian memiliki batasan–batasan yang sama sungai di sistem Progo. Karena alasan itu-
jelas. Ikan–ikan dari 2 sistem sungai/sistem lah memindahkan species ikan dari wilayah Jawa
perairan yang berbeda dalam satu daerah akan Barat atau Jawa Timur yang secara alami tidak
saling asing meski terkadang hanya terpisah ja- ada di sungai Yogyakarta sama saja dengan me-
rak yang terbilang dekat. masukkan ikan alien atau non native; meski
Contoh kasus: Secara alami; sungai Bedog secara geografis masih sama-sama berada di
dan Winongo merupakan 2 sungai yang saling Pulau Jawa.
asing meski pada beberapa titik jarak antara Salah satu tujuan tindakan atau kegiatan kon-
keduanya hanya beberapa puluh atau ratus meter servasi adalah mempertahankan keunikan plas-
saja. Kedua sungai tersebut seperti 2 jalur rel ma nutfah setiap habitat dan bukan sekedar
yang tidak saling terhubung. Sungai Bedog be- mempertahankan keberadaan jenis ikan di dae-
Bersambung ke hlm 15
Referensi
Studi Etnozoologi mengkaji pengetahuan digerakkan,badan lemas ,tidak bisa tidur dan
masyarakat mengenai pengelolaan sumberdaya merasa tidak nyaman.
hayati fauna. Studi Etnozoologi ini sangat jarang
dilakukan di Indonesia dan bahkan sangat Secara medis, penyakit apa yang diderita
langka ,walaupun sebenarnya Masyarakat Secara medis mengatakan bahwa Bapak saya
Indonesia mengenal dengan baik pemanfaatan mengalami Saraf terjepit, selain pengobatan medis
berbagai jenis hewan (fauna) yang digunakan saya juga berupaya untuk melakukan pengobatan
dalam berbagai secara alternatif, salah satu nya dengan
kepentingan, seperti sebagai bahan pangan, mendatangi Kiyai Mui , Kiyai Mui ini merupakan
bahan kerajinan, bahan pakaian,bahan obat- tokoh di Desa yang dipercaya sebagai ahli
obatan ,bahan hiasan,ritual, peralatan, dan lain- pengobatan alternatif/ tradisional. Yang kemudian
lainnya (Jumari mempersyaratkan ikan
2012), Etnozoologi uceng sebagai
yang dimiliki oleh pengobatan.
suatu kelompok
masyarakat bersifat Bagaimana
kecil, unik, spesifik, pengolahan ikan
kompak dan bersifat uceng sehingga dapat
diwariskan secara dijadikan obat ?
turun temurun. Ikan uceng
Salah satu fauna sebenarnya menjadi
yang diketahui oleh salah satu syarat
masyarakat Gambar Ikan Uceng (Nemacheilus fasciatus ) pengobatan ini,
Pemalang adalah hasil tangkapan Sungai Torong kabupaten Pemalang sebelum dikonsumsi
ikan Uceng, Ikan ikan uceng diolah
Uceng ini ternyata menjadi salah satu Entitas dengan cara dipepes bersama dengan putih telur
perikanan air tawar di Kabupaten Pemalang, yang bebek, selain itu kaki bapak harus berendam air
pemanfatannya untuk dikonsumsi sekaligus hangat yang dicampur 7 lembar daun Sereh dan
digunakan sebagai alternatif pengobatan Garam krosok segenggaman tangan.
tradisional. menurut kiai Mui (37) ikan uceng ini
dapat dimanfaatkan sebagai salah satu syarat Bagaimana keadaan bapak setelah pengobatan
pengobatan tradisional penyakit Saraf terjepit atau alternatif tersebut?
dalam bahasa medis dikenal dengan nama Alhamdulillah Bapak sudah Mendingan,anggota
Herniated Nucleus Pulposus (HNP). Dilansir dari gerak sudah bisa digerakkan.
laman honestdocs.com HNP ini diartikan terdapat
penonjolan inti dari bantalan tulang belakang yang Kandungan gizi ikan uceng
menekan saraf dan mengakibatkan rasa Berdasarkan uraian diatas,secara Etnozoologi
sakit ,kesemutan, dan kelemahan pada anggota ikan uceng dapat dijadikan pengobatan alternatif,
gerak yang dipersarafi seperti punggung, lantas bagaimana kandungan gizi ikan uceng
pinggang,lengan atau tungkai. ditinjau secara ilmiah? . Ikan uceng termasuk ikan
Cerita berawal dari rekan penulis yang dengan nilai ekonomi yang tinggi, Masyarakat
menghubungi penulis melalui pesan dengan biasa memanfaatkan ikan uceng sebagai ikan
maksud meminta dicarikan ikan Uceng yang konsumsi yang mempunyai kandungan protein
hendak digunakan sebagai syarat pengobatan hewani, ikan uceng digemari masyarakat karena
alternatif untuk Bapaknya yang sudah 3 hari banyak mengandung asam lemak tak jenuh, tinggi
mengalami Penyakit saraf terjepit. Berikut ini kalori dan juga mengandung DHA-EPA (Decosa
cuplikan Wawancara singkat yang telah dilakukan Hexanoa Acid- Eicosa Pentaenoat Acid) yang
penulis bersama anak pasien penderita saraf sangat baik untuk kesehatan manusia
terjepit Putri (23 tahun) melalui pesan singkat (Supangat,1995 dalam Nurhidayat, 2017). Yang
(Wawancara dilakukan tanggal 07 Juni 2020) dilansir dari situs hellosehat.com DHA-EPA ini
dapat berfungsi membentuk kepekaan
neuron ,membantu pembentukan neuron dan
Apa saja Gejala yang dialami ? transpor glukosa .ini adalah nutrisi utama yang
Secara tiba-tiba tangan dan kaki tidak bisa membentuk otak berfungsi.Ringkasnya kandungan
Referensi:
Jumari. 2012. Etnobiologi Masyarakat Samin. Disertasi. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Nurhidayat, Lutfi et al. 2017. Indeks Gonadosomatik dan Struktur Histologis ikan Uceng (Nemacheilus fasciatus).
Biosfera. Vol. 34:67-74.
http://honesdocs.id/hnp-saraf-terjepit-amp
Mbah ...akuarium dan ikan hias sekarang lagi trend .. naik daun ...menjamur dimana mana
Ngomong apa to cung? akuarium naiik daun, akuarium jamuren
Di konsepsi Hindu mungkin juga Budha ada kisah di Zaman Satyayuga, Raja Satyabrata atau Waiswawata Manu
ditemui oleh seekor ikan bernama Matsya yang merupakan Avatara Wisnu, memberitahu pada Raja Manu akan
datangnya air bah dan memerintahkan Raja Manu membuat bahtera.. bahtera diisi aneka makhluk hidup
berpasang pasangan..
Ha kok persis ceritane Nabi Nuh atau Noah dalam Kristen dan Islam.. dan perlu jadi catatan iki Cung.. sejak
jaman Nuh sudah ada upaya konservasi dan re stoking
makanya mbah tak bilang pemersatu agama agama.. dan Bapak Konservasi Dunia ki Nuh atau Manu itu yo
mbah ?
Yo ndak intine pemersatu, mung ada persamaan cerita Manu ro Nuh soal bahtera dan banjir... ini membantah
teori ardi dan samawi jane... makane ketika Nuh senyatanya adalah bapak konservasi dunia cocok itu
Yess gitulah..
sik Cung kalau soal ikan ini kau punya pelajaran analisa ngelmu urip apa??
Gmana mbah?
Simbah punya thesis iki tolong diteliti yo?
Apa??
Species satwa invasif yang masuk ke Nusantara saat ini kebanyakan dari mana?? nanti coba ada kaitan juga
dengan sejarah bangsanya ada sejarah invasif apa ndak?? atau ada sejarah bangsa itu dijadikan budaknya
bangsa invasif apa ndak??
by : Cah Ngarit, Kampung Satwa Juni 2020. Sehari setelah merapi membagi arkea-arkeanya kemarin pagi.
Ha ha ha normalisasi atau
proyekisasi ya?
Ah yaitu sekarang jadi beda-beda
tipis. Normalisasi bagi pemborong
upnormalisasi bagi ekologi kali
ya.
“Belajar Mencintai Setiap Ciptaan
NYA” Terus Mas-mas Berita Alam mau
Hesti Kurnia Sari dibawa kemana ini?
Kita akan belajar soal kali juga,
Perkenalan dulu dong? sekalian bareng adik-adik kampung
Halo teman-teman, saya Hesti dari sini ke Kali Oya. Bermain air,
Salaman Imogiri Bantul, masih rock balancing dan yang paling
kuliah semester akhir di Psikolo- penting adalah belajar tentang
gi UNY. Saya suka sekali dengan ikan local
binatang terutama yang berbubulu-
bulu juga yang hidup di air Lho kenapa Kali Oya? Ikan lo-
kalnya apa aja ini?
Namamu kayak merek bakpia di Jog- Oya itu artinya harapan, banyak
ja, itu punyamu kah? Banyak dong kita taruh harapan di kali itu,
yang dipiara di rumah? terutama harapan tetap lestarinya
Bukan ya, Cuma kebetulan saja. alam negri kita.pemadangannya ba-
Gak banyak sih standar-standar gus, airnya bersih no polusi.
saja, dari kucing sampai ikan Sekarang jadi objek wisata juga
lho. Untuk soal ikannya paling
Desamu kan area banjir dengan di banyak disini ya melem, beles,
lalui Kali Celeng, apa dan derbang dan lain-lainnya gak bisa
bagimana antsipasi warganya? disebutin komplit. Hari ini kita
Iya dari dulu disini memang lan- bawa sample ikan melem yang buat
ngganan banjir, makanya kami dari media belajar adik-adik sekaligus
warga dan komunitas Kali Celeng kita rilis ke Kali Oya.
selalu berupaya untuk
NEXT ON