Anda di halaman 1dari 30

Desain Faktorial A X B

dengan Satu Faktor Kuantitatif dan Satu Faktor Kualitatif


(Pertumbuhan Perkecambahan Kacang Tanah)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Eksperimen II

Oleh:
Mellyana Chandrawati 140610160032
Almira Luthfiyanti Kosasih 140610160040
Vania Syndi Salsabila 140610160060

(Kelompok 11/Kelas A)

DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2018
KATA PENGANTAR

Segala yang dianugerahkan oleh Allah SWT yang telah memberikan nikmat
serta hidayah-Nya kepada seluruh makhluk, terutama nikmat kesempatan dan
kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pertumbuhan
dan Perkembangan Perkecambahan Kacang Tanah”.
Pada kesempatan yang sangat berharga ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian penelitian ini, terutama kepada yang terhormat:
1. Ibu Enny Supartini, selaku dosen pengajar Desain Eksperimen II.
2. Serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan penelitian ini masih belum sempurna
baik dilihat dari isi maupun bahasanya yang disebabkan oleh terbatasnya kemampuan
dan pengalaman penulis dalam melakukan penelitian dan teknik penyusunan. Oleh
karena itu penyusun menerima kritik, saran, dan nasihat yang diharapkan dapat menjadi
masukan dalam menyempurnakan penyusunan penelitian ini.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat
bagi pihak yang berkepentingan. Penulis juga mengucapkan terima kasih dan syukur
Alhamdulilah, semoga Allah SWT senantiasa menuntut dan memberikan hidayah serta
kasih sayang-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Jatinangor, Desember 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................... .2
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................. 3
2.1 Eksperimen Faktorial dengan Satu Faktor Kuantitatif dan Satu Faktor
Kualitatif .............................................................................................................................. 3
2.1.1 Pengertian ........................................................................................................ 3
2.1.2 Kerangka Eksperimen .................................................................................... 4
2.1.3 Analysis of Variance ....................................................................................... 5
2.1.4 Asumsi .............................................................................................................. 5
2.2 Studi Kasus .............................................................................................................. 5
2.3 Hipotesis ................................................................................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................................ 9
3.1 Identifikasi Variabel Penelitian ............................................................................. 9
3.2 Metode Analisis ..................................................................................................... 10
3.2.1 Kerangka Eksperimen .................................................................................. 10
3.2.2 Analysis of Variance ..................................................................................... 10
3.2.3 Model Matematis........................................................................................... 11
3.2.4 Asumsi Anova ................................................................................................ 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 13
4.1 Identifikasi Awal ................................................................................................... 13
4.2 Anova Manual ....................................................................................................... 13

iii
4.3 Pengerjaan dengan Software R ............................................................................ 21
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................... 22
BAB V SIMPULAN .............................................................................................................. 23
5.1 Simpulan ................................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 24
LAMPIRAN........................................................................................................................... 25

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel standar untuk desain eksperimen faktorial ......................................4
Tabel 2.2 Tabel penghitungan anova.........................................................................5
Tabel 2.3 Tinggi tanaman kacang tanah berdasarkan media tanam dan intensitas
cahaya dalam satuan cm .............................................................................................6
Tabel 3.1 Faktor-faktor dan taraf faktor yang terlibat dalam eksperimen ................9
Tabel 3.2 Kerangka eksperimen dari desain faktorial ...............................................10
Tabel 3.3 Kerangka analysis of varians dari desain faktorial ...................................10
Tabel 4.1 Data hasil konversi dari tinggi tanaman kacang tanah
dengan jumlah setiap baris dan kolom .......................................................................13
Tabel 4.2 Analysis of variance dari tinggi tanaman kacang tanah ............................15
Tabel 4.3 Koefisien polinom ortogonal .....................................................................16
Tabel 4.4 Analysis of variance (lengkap) untuk tinggi tanaman kacang tanah karena
faktor media tanam dan intensitas cahaya ..................................................................18
Tabel 4.5 Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah ...............................20

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada analisis suatu studi kasus, peneliti mendapatkan sejumlah data, di
mana data akan diolah sehingga mendapatkan informasi dari penelitian
tersebut. Dalam pembahasan makalah ini, studi kasus yang dilakukan adalah
mengenai pertumbuhan perkecambahan dari kacang tanah. Kacang tanah
adalah salah satu tanaman yang banyak tersebar di Indonesia. Perkecambahan
sendiri merupakan salah satu tahap yang termasuk ke dalam rangkaian proses
pertumbuhan dan perkembangan biji menjadi tumbuhan baru.
Dalam melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan perkecambahan kacang tanah membutuhkan waktu. Percobaan
yang melibatkan waktu yang cukup lama disebut percobaan pengamatan
berulang dengan rancangan dasar faktorial dua faktor (A X B) di mana salah
satu faktor berupa faktor kualitatif dan faktor lainnya berupa faktor kuantitatif.
Pada kasus penelitian "Pertumbuhan dan Perkembangan Perkecambahan
Kacang Tanah” ini, yang menjadi faktor kualitatifnya adalah media tanam
dengan 2 taraf faktor yaitu abu sekam dan kapas, sedangkan yang menjadi
faktor kuanitatifnya adalah intensitas cahaya dengan 3 taraf faktor, yaitu 50%,
75%, dan 100%.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana hasil analysis of variance dari data tersebut dengan menggunakan
Desain Faktorial dengan satu faktor kuantitatif dan satu faktor kualitatif?
1
b. Bagaimana hubungan kombinasi dari interaksi antar faktor dalam setiap bentuk
regresi.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana hasil analysis of variance dari data tersebut
menggunakan Desain Faktorial dengan satu faktor kuantitatif dan satu faktor
kualitatif.
b. Untuk mengetahui hubungan kombinasi dari interaksi antar faktor dalam setiap
bentuk regresi.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Dapat mengetahui kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian tersebut sudah
sesuai atau tidak dengan menggunakan Desain Faktorial dengan satu faktor
kuantitatif dan satu faktor kualitatif.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Eksperimen Faktorial dengan Satu Faktor Kuantitatif dan Satu Faktor
Kualitatif
2.1.1 Pengertian
Analisis yang dilakukan apabila jumlah faktor yang diuji lebih
dari satu adalah dengan menggunakan eksperimen faktorial.
Eksperimen faktorial adalah eksperimen dimana semua (hampir
semua) taraf (levels) sebuah faktor tertentu dikombinasikan dengan
semua (hampir semua) taraf (level) faktor lainnya yang terdapat dalam
eksperimen (Sudjana, 1985).
Oleh karena faktor yang diuji lebih dari satu, bisa jadi respon
dipengaruhi oleh satu faktor dan atau lebih dari satu faktor, atau
dikatakan terjadi interaksi antar faktor. Secara umum interaksi
didefinisikan sebagai ‘perubahan dalam sebuah faktor mengakibatkan
perubahan nilai respon, yang berbeda pada tiap taraf untuk faktor
lainnya, maka antara kedua faktor itu terdapat interaksi’ (Sudjana,
1985). Penentuan kombinasi dari interaksi dalam setiap bentuk regresi
didapat dari pemecahan mejadi bagian-bagian yang memperlihatkan
adanya efek-efek linier, kuadratik, kubik, dan seterusnya.
Model matematika yang digunakan untuk desain eksperimen ini
yaitu :
𝑌𝑖𝑗𝑘 = 𝜇 + 𝐴𝑖 + 𝐵𝑗 + 𝐴𝐵𝑖𝑗 + 𝜀𝑘(𝑖𝑗)
dengan:
i = 1,2,...,a
j = 1,2,...,b
k = 1,2,...,n

3
Yijk = variabel respon hasil observasi ke-k yang terjadi karena
pengaruh bersama taraf ke i faktor A dan taraf ke j faktor B.
𝜇 = rata-rata yang sebenarnya (berharga konstan).
Ai = efek faktor A yang disebabkan oleh taraf ke-i
Bj = efek faktor B yang disebabkan oleh taraf ke-j
Abij = efek interaksi antara taraf ke i faktor A dan taraf ke j faktor B.
𝜀𝑘(𝑖𝑗) = eror pada masing-masing perlakuan.

2.1.2 Kerangka Eksperimen


Kerangka eksperimen untuk desain eksperimen faktorial
dengan menggunakan dua faktor ditunjukkan pada tabel 2.1 di
bawah ini.
Faktor B Jumlah
Taraf
1 2 ... ..b
Y111 Y121 ... Y1b1
Y112 Y122 ... Y1b2
. . . .
1
. . . .
. . . .
Y11n Y12n ... Y1bn
F
a ... ... ... ... ...
k . . . . .
t . . . . .
o . . . . .
r . . . . .
A ... ... ... ... ...
Ya11 Ya21 ... Yab1
Ya12 Ya22 ... Yab2
. . . .
A
. . . .
. . . .
Ya1n Ya2n ... Yabn
Jumlah
Tabel 2.1 Tabel standar untuk desain eksperimen faktorial

4
2.1.3 Analysis of Variance
Adapun penghitungan anova eksperimen faktorial dengan
menggunakan dua faktor ditunjukkan pada tabel 2.2.
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat
F
Variasi Bebas Kuadrat Tengah
Rata-rata 1 JKR JKR
Perlakuan
A (a-1) JKA JKA/(a-1) KTA/KTE
B (b-1) JKB JKB/(b-1) KTB/KTE
JKAB/
AB (a-1)/(b-1) JKAB KTAB/KTE
(a-1)/(b-1)
Kekeliruan ab(n-1) JKE JKE/ab(n-1)
Total Abn JKTotal

Tabel 2.2 Tabel penghitungan anova

2.1.4 Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam Desain Faktorial adalah
kekeliruan berdistribusi normal (εij~N(0,σ2)) dan asumsi yang
digunakan dalam Desain Eksperimen Faktorial model tetap adalah
∑𝑎𝑖−1 𝐴𝑖 = ∑𝑏𝑗=1 𝐵𝑗 = ∑𝑎𝑖=1 𝐴𝐵𝑖𝑗 = ∑𝑏𝑗=1 𝐴𝐵𝑖𝑗 = 0

2.2 Studi Kasus


Penelitian mengenai pengaruh media tanam dan intensitas cahaya
terhadap tinggi tanaman kacang tanah pada jurnal ilmiah berjudul “Analisis
Varian Dua Faktor dalam Rancangan Pengamatan Berulang” yang disusun
oleh Mujida Nursanti dan Fadjryani dari Jurusan Matematika FMIPA
Universitas Tadulako tahun 2016 menggunakan desain faktorial 2 faktor (A X
B) dengan satu faktor kuantitatif dan satu faktor kualitatif.
Berdasarkan kasus tersebut, diketahui bahwa yang menjadi faktor
kuantitatif adalah intensitas cahaya dengan 3 buah taraf faktor, yaitu intensitas

5
cahaya 50%, 75%, dan 100%. Adapun yang menjadi faktor kualitatif adalah
media tanam dengan 2 buah taraf faktor, yaitu media tanam menggunakan abu
sekam dan media tanam menggunakan kapas. Pengamatan ini dilakukan
dengan pengulangan sebanyak 3 kali.
Berikut data pengamatan pengaruh media tanam dan intensitas cahaya
terhadap tinggi tanaman kacang tanah.
Intensitas Media Tanam
Cahaya (%) Abu Sekam Kapas
2.4 5
50 7.8 3
6 4.5
13.5 6.5
75 11 7.5
13 8
14.1 4
100 14 12
11 15
Tabel 2.3 Tinggi tanaman kacang tanah berdasarkan media tanam dan
intensitas cahaya dalam satuan cm

2.3 Hipotesis
a. Analisis Varians
 Pengaruh Faktor Media Tanam (A)
H0 : Ai = 0 {faktor media tanam tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap tinggi tanaman kacang tanah}
H1 : Ai ≠ 0 {faktor media tanam berpengaruh secara signifikan terhadap
tinggi tanaman kacang tanah}

6
 Pengaruh Faktor Intensitas Cahaya (B)
H0 : Bj = 0 {faktor intensitas cahaya tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap tinggi tanaman kacang tanah}
H1 : Bj ≠ 0 {faktor intensitas cahaya berpengaruh secara signifikan
terhadap tinggi tanaman kacang tanah}

 Pengaruh Interaksi Faktor Media Tanam dan Faktor Intensitas Cahaya


(AB)
H0 : ABij = 0 {interaksi antara faktor media tanam dan faktor intensitas
cahaya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tinggi tanaman
kacang tanah}
H1 : ABij ≠ 0 { interaksi antara faktor media tanam dan faktor intensitas
cahaya berpengaruh secara signifikan terhadap tinggi tanaman kacang
tanah}

b. Untuk mengetahui hubungan kombinasi dari interaksi antar faktor dalam


setiap bentuk regresi.
 Faktor Media Tanam (A)
H0 : A = 0 {faktor media tanam terhadap tinggi tanaman kacang tanah}
H1 : A ≠ 0 {faktor media tanam terhadap tinggi tanaman kacang tanah}

 Faktor Intensitas Cahaya dengan Pola Linier (BL)


H0 : BL = 0 {faktor intensitas cahaya dengan pola linier tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap tinggi tanaman kacang tanah}
H1 : BL ≠ 0 {faktor intensitas cahaya dengan pola linier berpengaruh
secara signifikan terhadap tinggi tanaman kacang tanah}

 Faktor Intensitas Cahaya dengan Pola Kuadratik (BD)


H0 : BD = 0 {faktor intensitas cahaya dengan pola kuadratik tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap tinggi tanaman kacang tanah}

7
H1 : BD ≠ 0 {faktor intensitas cahaya dengan pola kuadratik berpengaruh
secara signifikan terhadap tinggi tanaman kacang tanah)

 Interaksi antara Faktor Media Tanam dan Faktor Intensitas Cahaya


dengan Pola Linier (A X BL)
H0 : A X BL = 0 {interaksi antara faktor media tanam dan faktor
intensitas cahaya dengan pola linier tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap tinggi tanaman kacang tanah}
H1 : A X BL ≠ 0 { interaksi antara faktor media tanam dan faktor
intensitas cahaya dengan pola linier berpengaruh secara signifikan
terhadap tinggi tanaman kacang tanah}

 Interaksi antara Faktor Media Tanam dan Faktor Intensitas Cahaya


dengan Pola Kuadratik (A X BD)
H0 : A X BD = 0 {interaksi antara faktor media tanam dan faktor
intensitas cahaya dengan pola kuadratik tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap tinggi tanaman kacang tanah}
H1 : A X BD ≠ 0 { interaksi antara faktor media tanam dan faktor
intensitas cahaya dengan pola kuadratik berpengaruh secara signifikan
terhadap tinggi tanaman kacang tanah}

8
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Identifikasi Variabel Penelitian


Adapun variabel yang ditentukan pada tahap ini, yaitu :
- Unit eksperimen
Dalam penelitian kali ini, unit eksperimen yang diteliti adalah tanaman
kacang tanah.
- Variabel respon
Variabel respon yang merupakan ukuran performansi penelitian ini adalah
tinggi, dimana nilai yang diukur adalah tinggi umbuhan kacang tanah.
Variabel ini bersifat kuantitatif. Satuan pengukuran yang digunakan
adalah cm (centimeter).
- Variabel independen
Variabel independen atau faktor yang diamati pengaruhnya adalah media
tanam dan intensitas cahaya yang bersifat kuantitatif. Faktor intensitas
cahaya bersifat kuantitatif dengan 3 taraf fakror dan faktor media tanam
bersifat kualitatif dengan 2 taraf faktor. Adapun taraf faktor yang
digunakan pada faktor ditunjukkan pada tabel 3.1.

Faktor Simbol Taraf Faktor Simbol Level


Abu Sekam A1
Media Tanam A
Kapas A2
50% B1

Intensitas Cahaya B 75% B2


100% B3
Tabel 3.1 Faktor-faktor dan taraf faktor yang terlibat dalam eksperimen

9
3.2 Metode Analisis
Desain faktorial merupakan solusi paling efisien bila eksperimen
meneliti pengaruh dari dua atau lebih faktor, karena semua kemungkinan
kombinasi tiap level dari faktor faktor dapat diselidiki secara lengkap. Karena
dalam hal ini terdapat 1 macam faktor atau perlakuan yaitu media tanam dan
intensitas cahaya maka desain factorial yang sesuai adalah desain factorial A x
B yang dapat memberikan perkiraan efek dari suatu faktor pada kondisi level
yang berbeda-beda dari suatu faktor lain.

3.2.1 Kerangka Eksperimen


Kerangka eksperimen dari Desain Faktorial A x B adalah sebagai
berikut:
Faktor A Jumlah
Faktor B
1 2 ... a
1 Y11 Y21 ... Ya1 Y•1
2 Y12 Y22 ... Ya2 Y•2
... ... ... ... ... ...
b Y1b Y2b ... Yab Y•b
Jumlah Y1• Y2• ... Ya• Y
Tabel 3.2 Kerangka eksperimen dari desain faktorial

3.2.2 Analysis of Variance


Analysis of Variance dari Desain Faktorial adalah sebagai berikut:
Sumber Derajat Jumlah
Kuadrat Tengah Fhitung
Variasi Bebas Kuadrat
Faktor A a-1 JKA JKA/(a-1) KTA/KTE
Faktor B b-1 JKB JKB/(b-1) KTB/KTE
Interaksi AB (a-1)(b-1) JKAB JKAB/(a-1)(b-1) KTAB/KTE
Error ab(n-1) JKE JKE/(ab(n-1))
Total abn-1 JKTotal
Tabel 3.3 Kerangka analysis of varians dari desain faktorial

10
dengan:
𝑌. .2
𝐹𝐾 =
𝑁
𝐽𝐾𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = ∑ 𝑌𝑖𝑗𝑘 2 − 𝐹𝐾

𝑌.𝑗. 2
𝐽𝐾𝐴 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑎𝑛
𝑌𝑖.. 2
𝐽𝐾𝐵 = ∑ − 𝐹𝐾
𝑏𝑛
𝑌𝑖𝑗. 2
𝐽𝐾𝐴𝐵 = ∑ − 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐹𝐾
𝑛
𝐽𝐾𝐸 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐴𝐵
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝛼;𝑣1,𝑣2)

3.2.3 Model Matematis


Model matematis yang digunakan dalam Desain Faktorial
adalah sebagai berikut:
𝑌𝑖𝑗𝑘 = 𝜇 + 𝐴𝑖 + 𝐵𝑗 + 𝐴𝐵𝑖𝑗 + 𝜀𝑘(𝑖𝑗)
Dengan i = 1,2,...,a
j = 1,2,...,b
k = 1,2,...,n
Yijk = tinggi tanaman kacang panjang ke-k yang terjadi karena
pengaruh bersama faktor media tanam ke i dan faktor intensitas cahaya
ke j.
𝜇 = rata-rata yang sebenarnya (berharga konstan).
Ai = efek faktor media tanam ke-i terhadap tinggi tanaman kacang
panjang.
Bj = efek faktor intensitas cahaya ke-j terhadap tinggi tanaman kacang
panjang.
ABij = efek interaksi antara faktor media tanam ke-i dan faktor
intensitas cahaya ke-j terhadap tinggi tanaman kacang panjang.

11
𝜀𝑘(𝑖𝑗) = eror pada masing-masing perlakuan.

3.2.4 Asumsi Anova


Asumsi yang digunakan dalam Desain Faktorial adalah
kekeliruan berdistribusi normal (εij~N(0,σ2)), variansi antar taraf setiap
faktor bersifat homogen, dan data bersifat independen.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Awal


Pada penelitian ini, variabel bebas yang digunakan meliputi 2 faktor.
Faktor pertama dinotasikan dengan faktor A, sedangkan faktor kedua
dinotasikan dengan faktor B. Variabel bebas yang menjadi faktor A adalah
faktor yang bertaraf kualitatif, yaitu faktor media tanam, dan variabel bebas
yang dijadikan faktor B adalah faktor yang bertaraf kuantitatif, yaitu faktor
intensitas cahaya. Faktor A terbagi menjadi 2, yaitu media tanam dengan abu
sekam dan media tanam dengan kapas. Sedangkan faktor B terbagi menjadi 3,
yaitu intensitas cahaya 50%, 75%, dan 100%. Adapun variabel terikatnya ialah
pertumbuhan tinggi perkecambahan tanaman kacang tanah.

4.2 Anova Manual


Pertama-tama, akan dicari terlebih dahulu jumlah dari setiap kolom dan
baris pada tabel sebagai berikut:

Intensitas Media Tanam Jumlah


Cahaya Abu Sekam Kapas (Yi..)
2.4 5
50% 7.8 3 28.7
6 4.5
13.5 6.5
75% 11 7.5 59.5
13 8
14.1 4
100% 14 12 70.1
11 15
Jumlah (Y.j.) 92.8 65.5 158.3
Tabel 4.1 Data hasil konversi dari tinggi tanaman kacang tanah
dengan jumlah setiap baris dan kolom

13
Setelah dihitung jumlah setiap kelompok juga perlakuan, barulah
dilakukan perhitungan untuk analysis of variance. Perhitungannya adalah
sebagai berikut:

𝑌. .2 158.32
𝐽𝐾𝑅 = = = 1392.16
𝑁 18
∑ 𝑌𝑖𝑗𝑘 2 = (2.42 + 7.82 + ⋯ + 152 ) − 1392.16

𝑌𝑖.. 2
𝐽𝐾𝐴 (𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎) = ∑ − 𝐽𝐾𝑅
𝑏𝑛
92.82 + 65.52
=( ) − 1392.16
3×3
= 41.41
𝑌.𝑗. 2
𝐽𝐾𝐵 (𝐶𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎) = ∑ − 𝐽𝐾𝑅
𝑎𝑛
28.72 + 59.52 + 70.12
=( ) − 1392.16
2×3
= 154.16
𝑌𝑖𝑗. 2
𝐽𝐾𝐴𝐵 = ∑ − 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐹𝐾
𝑛
16.22 + 12.52 + ⋯ + 312 +
=( ) − 41.41 − 154.16 − 1392.16
3
= 207.42
𝐽𝐾𝐸 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐴𝐵
= 1692.41 − 41.41 − 154.16 − 207.42
= 92.83
𝐽𝐾𝐴 41.41
𝐾𝑇𝐴 = = = 41.41
𝑑𝑏𝐴 2 − 1
𝐽𝐾𝐵 154.16
𝐾𝑇𝐵 = = = 77.08
𝑑𝑏𝐵 3−1
𝐽𝐾𝐴𝐵 207.42
𝐾𝑇𝐴𝐵 = = = 5.93
𝑑𝑏𝐴𝐵 (2 − 1)(3 − 1)

14
𝐽𝐾𝐸 92.83
𝐾𝑇𝐸 = = = 6.63
𝑑𝑏𝑒 14
𝐾𝑇𝐴 41.41
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐴 = = = 6.24
𝐾𝑇𝐸 6.63
𝐾𝑇𝐵 154.16
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐵 = = = 11.63
𝐾𝑇𝐸 6.63
𝐾𝑇𝐴𝐵 5.93
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐴𝐵 = = = 0,89
𝐾𝑇𝐸 6.63

𝐹(𝛼;𝑣1,𝑣2) = 𝐹(0,05;1,14) = 4.6


𝐹(𝛼;𝑣1,𝑣2) = 𝐹(0,05;2,14) = 3.74

F tabel
Sumber Variasi db JK KT F hitung
(5%)
Rata Rata 1 1392.16
Media Tanam (A) 1 41.41 41.41 6.24 4.60
Intensitas Cahaya
2 154.16 77.08 11.63 3.74
(B)
Interaksi (B) 2 11.85 5.93 0.89 3.74
Error 14 92.83 6.63
Total 18 1692.41
Tabel 4.2 Analysis of variance dari tinggi tanaman kacang tanah

Kriteria Uji:
Tolak H0, jika Fhitung > 𝐹(𝛼;𝑣1,𝑣2) , terima dalam hal lainnya.

Kesimpulan:
Dari hasil perhitungan di atas dengan taraf signifikansi sebesar 5%,
diperoleh untuk faktor media tanam (A) dan intensitas cahaya (B) nilai F hitung
< Ftabel, maka H0 ditolak. Artinya baik faktor media tanam dan intensitas
cahaya secara masing masing berpengaruh terhadap tinggi tanaman kacang
tanah.

15
Tapi sebaliknya, antara faktor lamanya media tanam dan intensitas
cahaya (AB), diperoleh nilai Fhitung > Ftabel, maka H0 diterima. Artinya tidak
interaksi antara faktor media tanam dan intensitas cahaya terhadap tinggi
tanaman tanah.
Selanjutnya lakukan analisis data untuk melihat terdapat tidaknya efek
regresi untuk intensitas cahaya yang bertaraf kuantitatif terhadap tinggi
tanaman kacang hijau dengan memecahkan efek tiap faktor kuantitatif dalam
hal ini adalah intensitas cahaya dengan taraf faktor 50%, 75%, dan 100%, ke
dalam efek-efek berbentuk lengkung. Karena faktor intensitas cahaya bertaraf
tiga, maka dari itu kita ambil nilai ‘k’ adalah 3. Kemudian dari daftar koefisien
polinom kita peroleh koefisien-koefisien yang iperlukan sebagai berikut.

Skala Faktor
Polinom ∑ 𝜀𝑖 2 𝜆
1 2 3
Linier -1 0 1 2 1
Kuadratik 1 -2 1 6 3
Tabel 4.3 Koefisien polinom ortogonal

Jika kita gunakan koefisien-koefisien ini terhadap jumlah-jumlah untuk


taraf faktor intensitas cahaya (B) yang bersesuaian, diperoleh :

{−1(28.7) + 0(59.5) + 1(70.1)}2


𝐽𝐾(𝐿𝑖𝑛𝑒𝑎𝑟) = = 142.83
6×2
{1(28.7) − 2(59.5) + 1(70.1)}2
𝐽𝐾(𝐾𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡𝑖𝑘) = = 11.33
6×6

Selain efek regresi dari faktor intensitas cahaya, masih ada


kemungkinan interaksi antara efek linier intensitas cahaya dengan media tanam
dan efek kuadratik intensitas cahaya dengan media tanam. Hal ini berarti
artinya masih perlu dicari jumlah kuadrat untuk dan 𝐵𝐷 × 𝐴. Untuk

16
menentukan jumlah kuadrat dari 𝐵𝐿 × 𝐴 perlu dihitung terlebih dahulu
pengaruh polinom linier terhadap tiap kelompok sebagai berikut.

𝐵1 = {−1(16.2) + 0 (37.5) + 1 (39.1)} = 22.9


𝐵2 = {−1(12.5) + 0 (22) + 1 (31)} = 18.5
𝐵 = 𝐵1 + 𝐵2 = 41.4

Maka dapat ditentukan jumlah kuadrat untuk 𝐵𝐿 × 𝐴 adalah sebagai


berikut.
(22.9)2 + (18.5)2 (41.4)2
𝐽𝐾(𝐵𝐿 × 𝐴 ) = − = 1.61
3 ×6 6 ×6

Penentuan jumlah kuadrat dari 𝐵𝐷 × 𝐴 dapat ditentukan dengan cara


yang sama namun yang perlu dihitung terlebih dahulu adalah pengaruh polinom
kuadratik terhadap tiap kelompok sebagai berikut.

𝐵1 = {1(16.2) − 2 (37.5) + 1 (39.1)} = −19.7


𝐵2 = {1(12.5) − 2 (22) + 1 (31)} = −0.5
𝐵 = 𝐵1 + 𝐵2 = −20.2

Maka dapat ditentukan jumlah kuadrat untuk 𝐵𝐷 × 𝐴 adalah sebagai


berikut.
(−19.7)2 + (−0.5)2 (−20.2)2
𝐽𝐾(𝐵𝐷 × 𝐴) = − = 10.24
3 ×6 6 ×6

Berdasarkan perhitungan jumlah kuadrat-jumlah kuadrat di atas, maka


dapat ditentukan harga-harga analisis varians yang disusun pada sebuah tabel
ANOVA berikut.

17
Sumber Variasi Dk JK KT Fhitung Ftabel
Rata-rata 1 1392.16 1392.161
Cahaya (B) 2 154.16 77.08222 6.64311 F0.05(2;8)=4.46
linier 1 142.83 142.83 12.30939 F0.05(1;8)=5.32
kuadratik 1 11.33 11.33444 0.976827 F0.05(1;8)=5.32
Media (A) 1 41.41 41.405 3.568371 F0.05(1;8)=5.32
Interaksi BA 2 11.85 5.926667 0.510773 F0.05(2;8)=4.46
𝐵𝐿 × 𝐴 1 1.61 1.613333 0.139041 F0.05(1;8)=5.32
𝐵𝐷 × 𝐴 1 10.24 10.24 0.882505 F0.05(1;8)=5.32
Kekeliruan 8 92.83 11.60333
Jumlah 18 1692.41
Tabel 4.4 Analysis of variance (lengkap) untuk tinggi tanaman kacang tanah
karena faktor media tanam dan intensitas cahaya

Kriteria Uji:
Tolak H0, jika Fhitung > 𝐹(𝛼;𝑣1,𝑣2) , terima dalam hal lainnya.

Kesimpulan:
Dari hasil perhitungan anova di atas, diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:
1) Terdapat pengaruh dari intensitas cahaya yang berbeda terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah. Hal ini ditunjukkan dengan
ditolaknya H0 dengan Fhitung = 6.64311 dan Fα(v1,v2) = 4.46 yang mana Fhitung
lebih besar daripada Fα(v1,v2).

2) Adapun efek tiap faktor kuantitatif dipecah ke dalam efek-efek berbentuk


lengkung, diperoleh hasil pengujian yang berbeda. Oleh karena besarnya
Fhitung pada pengaruh intensitas cahaya dengan pola linier sebesar 12.30939
yang mana lebih besar dibandingkan dengan 𝐹(𝛼;𝑣1,𝑣2) sebesar 5.32, maka
H0 ditolak, dapat disimpulkan terdapat pengaruh intensitas cahaya dengan
pola linier terhadap tinggi tumbuhan kacang tanah. Sebaliknya, karena
besarnya Fhitung pada pengaruh intensitas cahaya dengan pola linier sebesar
0.976827 yang mana lebih kecil dibandingkan dengan 𝐹(𝛼;𝑣1,𝑣2) sebesar

18
5.32, maka H0 diterima, berarti tidak terdapat pengaruh intensitas cahaya
dengan pola kuadratik terhadap tinggi tumbuhan kacang tanah.

3) Tidak terdapat pengaruh dari media tanam yang berbeda terhadap


pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah. Hal ini ditunjukkan dengan
diterimanya H0 dengan Fhitung = 3.568371 dan Fα(v1,v2) = 5.32 yang mana
Fhitung lebih kecil daripada Fα(v1,v2).

4) Tidak terdapat pengaruh dari interaksi antara intensitas cahaya yang


berbeda dengan media tanam berbeda terhadap pertumbuhan tinggi
tanaman kacang tanah. Hal ini ditunjukkan dengan diterimanya H0 dengan
Fhitung = 0.510773 dan Fα(v1,v2) = 4.46 yang mana Fhitung lebih kecil daripada
Fα(v1,v2).

5) Adapun karena efek tiap faktor kuantitatif dipecah ke dalam efek-efek


berbentuk lengkung, interaksi kedua faktor dapat dihitung berdasarkan pola
linier dan pola kuadratik. Oleh karena besarnya Fhitung pada pengaruh
interaksi antara intensitas cahaya berpola linier dengan media tanam sebesar
0.139041 yang mana lebih keci dibandingkan dengan 𝐹(𝛼;𝑣1,𝑣2) sebesar
5.32, maka H0 diterima, dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh
interaksi antara intensitas cahaya berpola linier dengan media tanam
terhadap tinggi tumbuhan kacang tanah. Selanjutnya, diketahui bahwa
besarnya Fhitung pada pengaruh interaksi antara intensitas cahaya berpola
kuadratik dengan media tanam sebesar 0.882595 yang mana lebih kecil
dibandingkan dengan 𝐹(𝛼;𝑣1,𝑣2) sebesar 5.32, maka H0 diterima, berarti tidak
terdapat pengaruh interaksi antara intensitas cahaya berpola kuadratik
dengan media tanam terhadap tinggi tumbuhan kacang tanah.

Melalui berbagai kesimpulan di atas, dapat diketahui bahwa hasil


pengujian yang signifikan hanya terjadi pada faktor utama yang bertaraf
kuantitatifnya, yaitu faktor intensitas cahaya dan faktor intensitas cahaya

19
dengan pola linier. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa
hubungan faktor intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tinggi tanaman
apabila dijelaskan dalam bentuk regresi akan berpola linier. Model tersebut
dapat ditulis dalam bentuk
𝑌𝑥 = 𝐴0 𝜉0 + 𝐴1 𝜉1

Untuk menentukan model yang tepat untuk menggambarkan hubungan


tersebut diperlukan harga-harga sebagai berikut.
158.3
𝐴0 = = 8.794
18
{−1(28.7) + 0(59.5) + 1(70.1)}
𝐴1 = = 3.45
6×2

𝜉0 = 1
𝜉1 = 𝜆1 𝑢; berdasarkan tabel polinomial ortogonal dengan k=3, diperoleh
bahwa 𝜆1 = 1, maka 𝜉1 = 𝑢.
Sehingga persamaan regresi linier dalam u adalah
𝑌𝑢 = 8.794 + 3.45𝑢
Sedangkan jika persamaan akan dinyatakan dalam x, subtitusikan
𝑥−𝑥̅ 𝑥−75
persamaan 𝑢 = = . Maka diperoleh persamaan
𝑑 25

𝑌𝑥 = −0.956 + 0.13𝑥

Berdasarkan persamaan terakhir ini, prediksi untuk rata-rata


pertumbuhan tinggi tumbuhan kacang tanah apabila intensitas cahaya X=50%,
75%, 100% diketahui, dapat ditentukan sebagai berikut.

X Yx ̅
Y
50 5.544 4.783333
75 8.794 9.916667
100 12.044 11.68333
Tabel 4.5 Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah

20
4.3 Pengerjaan dengan Software R
Setelah dilakukan perhitungan secara manual, dilakukan pula
perhitungan menggunakan software R. Berikut adalah syntax yang digunakan
untuk menghitung analysis of variance beserta uji lanjutnya dengan
menggunakan software R.
> #Input Data ke dalam R
> A=c(1,1,1,1,1,1,1,1,1,2,2,2,2,2,2,2,2,2)
> B=c(1,1,1,2,2,2,3,3,3,1,1,1,2,2,2,3,3,3)
>
respon=c(2.4,7.8,6,13.5,11,13,14.1,14,11,5,3,4.5,6.5,7.5,8,4,12
,15)

> #Uji Anova


> data=data.frame(A=factor(A),B=factor(B),respon=respon)
> anova<-aov(respon~A+B*A+B,data)
> summary(anova)
Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
A 1 41.41 41.41 5.353 0.03922 *
B 2 154.16 77.08 9.965 0.00282 **
A:B 2 11.85 5.93 0.766 0.48624
Residuals 12 92.83 7.74
---
Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’ 1

Interpretasi:
Tolak H0 jika p-value < α. Dengan α = 0.05, maka untuk faktor A dan
B nilai p-value < α, berarti H0 ditolak. Artinya, perbedaan media tanam dan
intensitas cahaya yang berbeda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan
tinggi tanaman kacang tanah. Sebaliknya interaksi antara faktor media tanam
dan faktor intensitas cahaya diperoleh nilai p-value > α, berarti H0 diterima.
Artinya, faktor interaksi antara media tanam dan intensitas cahaya tidak
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tinggi kacang tanah.

21
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil perhitungan analysis of variance secara manual dan melalui
software R , dapat diketahui bahwa baik media tanam maupun intensitas cahaya
masing-masing memberikan efek terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kacang
tanah. Akan tetapi, sebaliknya interaksi antara kedua faktor tidak memberikan
pengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah.
Apabila dilakukan pemecahan terhadap faktor kuantitatif, menjadi pola
linier dan pola kuadratik, diperoleh hasil analysis of variance yang berbeda.
Hasil perhitungan yang dilakukan memberikan kesimpulan bahwa hasil
pengujian yang signifikan hanya terjadi pada faktor utama yang bertaraf
kuantitatifnya, yaitu faktor intensitas cahaya dan faktor intensitas cahaya
dengan pola linier. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa
hubungan faktor intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tinggi tanaman
apabila dijelaskan dalam bentuk regresi akan berpola linier. Model tersebut
dapat ditulis dalam bentuk 𝑌𝑥 = −0.956 + 0.13𝑥.

22
BAB V
SIMPULAN

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil analisis, maka dapat


ditarik simpulan sebagai berikut.
a. Berdasarkan hasil analysis of variance, dapat dikatakan bahwa baik media
tanam maupun intensitas cahaya masing-masing memberikan efek
terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah.
b. Berdasarkan berbagai hasil pengujian yang dilakukan, dapat diketahui
bahwa hubungan faktor intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tinggi
tanaman apabila dijelaskan dalam bentuk regresi akan berpola linier.
Model tersebut dapat ditulis dalam bentuk 𝑌𝑥 = −0.956 + 0.13𝑥.

23
DAFTAR PUSTAKA

Montgomery, D. C. (2013). Design and Analysis of Experiment Eighth Edition. New


Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Sudjana (2012). Desain dan Analisis Eksperimen Edisi IV. Bandung: PT Tarsito
Mujida Nursanti dan Fadjryani. 2016. Analisis Varian Dua Faktor dalam Rancangan
Pengamatan. Palu: Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan. Vol. 13 (2) : 48-61

24
LAMPIRAN

1. Data Eksperimen

Media Tanam
Intensitas Cahaya
Abu Sekam Kapas
2.4 5
50% 7.8 3
6 4.5
13.5 6.5
75% 11 7.5
13 8
14.1 4
100% 14 12
11 15

2. Tabel-tabel Pengujian
a) Tabel Rentang Student (α = 0.05)

25
b) Tabel Polinomial Ortogonal

26

Anda mungkin juga menyukai