Abdullah
Npm : 91811402111010
Mk : Ekologi Hewan
Semester : V (Lima)
Soal
1. Tuliskan dan gambarkan tipe sampling yang sering digunakan dalam penelitian ekologi
hewan!
2. Berikan contoh teknik pengambilan sampel ekologi hewan!
Jawaban
1. Acak (Random)
Pada teknik sampling ini, biasnya sangat rendah karena tidak ada subyektivitas peneliti
dalam menentukan sampel. Setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama
untuk dipilih menjadi sampel, melalui teknik penggunaan nomor acak atau yang paling
sederhana dengan sistem mengundi. Sampling acak ini memiliki keuntungan antara lain:
dapat digunakan pada populasi yang sangat besar dan dapat menghindari bias.
Kekurangan teknik ini ialah dapat menyebabkan rendahnya keterwakilan keseluruhan
karakteristik populasi atau area jika luas area tidak diimbangi dengan jumlah sampel.
Sampling acak dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Sampling titik acak (Random point sampling)
Setiap titik (koordinat) atau plot digambarkan pada peta area penelitian. Tabel nomor
acak selanjutnya digunakan dalam menentukan titik/koordinat, dan selanjutnya titik-titik
yang diambil dijadikan sampel penelitian.
b. Sampling garis acak (Random line sampling)
Pasangan koordinat atau titik ditentukan dengan menggunakan table nomor acak dan
ditandai pada peta area penelitian. Kedua titik selanjutnya dihubungkan menjadi garis
yang akan digunakan sebagai sampel penelitian.
c. Sampling area acak (Random area sampling)
Tabel nomor acak digunakan untuk menentukan koordinat atau titik-titik yang akan
digunakan untuk menandai sudut dari kuadrat atau pusat suatu lingkaran plot luasan
tertentu.
2. Sistematis (Systematic)
Sampel dipilih dalam suatu cara yang sistematis atau reguler, misalnya titik sampel
diambil setiap dua meter sepanjang garis transek, dapat juga bila berkaitan dengan waktu
atau skala temporal sampel diambil setiap setengah jam, setiap 24 jam, dan sebagainya.
Sampel dapat juga ditentukan menurut urutan secara reguler, misalnya setiap individu
kesepuluh. Teknik sampling ini memiliki keuntungan antara lain lebih terarah karena
keseluruhan lokasi akan terwakili, plot-plot yang terbentuk bukanlah bersifat kadang-
kadang tetapi selalu pada interval tertentu, dan dapat mengkafer seluruh luasan area
penelitian lebih mudah daripada sampling acak.Kekurangan teknik ini ialah lebih
bias,tidak seluruh anggota atau titik memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi
sampel dan dapat menyebabkan kurang terwakili atau melebihi estimasi keterwakilan.
Sampling sistematis dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Sampling titik sistematis (Systematic point sampling)
Satu titik yang digunakan dapat ditetapkan pada setiap interval jarak tertentu pada transek
garis, salah satu sudut atau titik pusat lingkatan atau bujur sangkar.
Corong Berlese dibuat didasarkan pada perilaku fauna tanah yang akan masuk ke
bagianyang lebih dalam apabila terjadi peningkatan suhu di permukaan tanah.
Arthropoda tanah masuk ke bagian dalam dan lolos dari saringan yang akhirnya jatuh dan
masuk ke dalam botol penampung yang terpasang di bagian ujung corong. Botol
penampung berisi alkohol 70-95%. Selama corong berisi contoh tanah hindarkan adanya
goyangan atau goncangan pada corong untuk menghindari rontoknya tanah ke dalam
botol penampung. Akan sangat baik apabila di atas corong diberi kain penutup agar tidak
terkontaminasi serangga terbang.