Fitri Ainiyah(1711C1010)
Rahma Sapitri Jawa(1712C1002)
b. Menentukan kerangka sampel yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang mungkin.
Metode plot adalah prosedur yang umum digunakan untuk sampling berbagai tipe
organisme. Bentuk plot pun berbeda-beda yang tergantung dari tingkat heterogen suatu
komunitas atau populasi yang ada. Metode ini digunakan untuk keperluan sampling
atau suatu vegetasi yang sifatnya masih homogen. Terdapat 3 metode transek :
Metode line intercept biasa digunakan oleh ahli ekologi untuk mempelajari komunitas padang rumput.
Dalam cara ini terlebih dahulu ditentukan dua titik sebagai pusat garis transek. Panjang garis transek dapat 10
m, 25 m, 50 m, 100 m. Tebal garis transek biasanya 1 cm. Pada garis transek itu kemudian dibuat segmen-
segmen yang panjangnya bisa 1 m, 5 m, 10 m. pengamatan terhadap tumbuhan dilakukan pada segmen-
segmen tersebut. Selanjutnya mencatat, menghitung dan mengukur panjang penutupan semua spesies
tumbuhan pada segmen-segmen tersebut. Cara mengukur panjang penutupan adalah memproyeksikan tegak
lurus bagian basal atau aerial coverage yang terpotong garis transek ketanah.
2.Metode Belt Transect.
Metode ini biasa digunakan untuk mempelajari suatu kelompok hutan yang luas dan belum diketahui
keadaan sebelumnya. Cara ini juga paling efektif untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut
keadaan tanah, topograpi, dan elevasi. Transek dibuat memotong garis-garis topograpi, dari tepi laut
kepedalaman, memotong sungai atau menaiki dan menuruni lereng pegunungan. Lebar transek yang umum
digunakan adalah 10-20 meter, dengan jarak antar antar transek 200-1000 meter tergantung pada intensitas
yang dikehendaki. Untuk kelompok hutan yang luasnya 10.000 ha, intensitas yang dikendaki 2 %, dan
Metode ini sebenarnya sama dengan metode line transect, hanya saja penerapannya untuk
mempelajari ekologi vertebrata teresterial (daratan). Metode strip sensus meliputi, berjalan
disepanjang garis transek, dan mencatat spesies-spesies yang diamati disepanjang garis transek