Keterangan :
W = Jumlah jenis terkecil yang sama dari dua aera yang berbeda
A = Jumlah jenis yang terdapat di habitat
A B = Jumlah jenis yang terdapat di habitat B
Dari hasil analisis vegetasi dicatat dalam tabel (list tabel ) seperti tercantum pada Tabel 4
Jadi besarnya populasi rusa = (100 x 150) /: 50 = 15.000 : 50 = 300 ekor rusa. .
b. Burung yaitu dengan mudah ditandai dengan mengisi cincin pada kakinya.
c. Sistem penandaan terhadap Mamalia kecil, Reptilia (kadal ) dan Amphibia yaitu dapat
dilakukan dengan memotong kuku pada ujungnya. Dari hasil pengamatan dengan
metode dan teknik analisis yang dilakukan secara tepat dan benar sehingga hasinya
dapat di interpretasi, dianalisis dan diprediksi, apakah kedudukan fauna yang ada di
wilayah atau di pinggir poyek tersebut dapat terkena dampak baik langsung maupun
tidak langsung.
Metode Pengumpulan Data Fauna Darat
Adanya pembangunan di suatu kawasan sudah tentunya akan memberikan suatu dampak
terhadap lingkungan disekitarnya, khususnya terhadap fauna. Dampak yang ditimbulkan bisa
terjadi saat pra konstruksi, saat konstruksi maupun pasca konstruksi. Adapun issue dampak
yang menjadi perhatian dalam penyusunan dokumen AMDAL adalah lebih difokuskan pada
dampak negatif penting. Adapun parameter yang perlu dicatat terhadap fauna yang akan
terkena dampak adalah menyangkut : Jenisnya, kemelimpahan, kondisi habitat, pola penye-
baran, pola migrasi, satwa yang dilindungi, kepadatan populasi, nilai penting satwa (segi
ekonomi, agama, budaya ), dan peri kehidupan hewan penting. Sedangkan teknik pengumpulan
data fauna di lapangan yang paling mudah dapat dilakukan dengan cara sensus.
Macam-macam Sensus
Sensus terhadap fauna darat dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara langsung dan tidak
langsung Cara Langsung :
Cara ini dilakukan dengan penghitungan populasi satwa secara langsung dari apa yang dilihat
di lapangan. Dari hasil tersebut dicatat jumlah, nama jenis dan faktor-faktor lain sebagai
pendukungnya seperti: tingkah laku (behavior), habitat dan sebagainya.
Secara Tidak Langsung
Sensus secara tidak langsung ini adalah lebih cocok diterapkan sesuai dengan karakter hewan
yang mudah berpindah-pindah (mobile). Cara ini dilakukan untuk menghitung satwa
berdasarkan tanda-tanda khas (jejak) yang ditinggalkan. Adapun jejak satwa yang dapat
digunakan dalam sensus secara tidak langsung meliputi:
- Bekas tapak kaki (jejak) di tanah,
- kotoran (faeces),
- Bagian-bagian satwa yang ditinggalkan (sisa-sisa makanan, bekas gigitan, bulu maupun
bau-bauan yang ditinggalkan) 18 M x n N = m
- Sarang dan suara.
Metode Sensus
Sensus ini dapat diterapkan dengan beberapa cara yaitu:
a. Metode penandaan, lepas dan tangkap kembali (capture, mark, release, recapture method).
b. Metode jejak satwa ( tract count)
c. Metode mendengarkan suara (call count),
d. Metode penghalauan (Drive census)
e. Metode jelajah (Cruising method)
f. Metode transek (Line Transect Method)
g. Metode hitung kelompok (Concentration count)
a. Metode penandaan, lepas dan tangkap kembali (Capture, Mark, Release, Recapture
Method)
Metode ini dapat diterapkan selain untuk menduga besarnya populasi satwa, tetapi juga
cukup efektif dalam hal penyelidikan :
a. Perpindahan (emigrasi) dan masuknya (imigrasi) margasatwa.
b. Kecepatan pertumbuhan individu maupun populasi Teknik penandaan satwa dapat
dilakukan sbb:
a. Untuk hewan besar : banteng, kijang, kerbau, dilakukan dengan cara : mengecat tubuh,
melobangi telingan atau dengan mencapnya dengan besi panas.
b. Untuk hewan-hewan kecil seperti burung, dapat dilakukan dengan memberikan cincin
pada jari kaki.
c. Untuk hewan kecil seperti : Reptilia (Kadal), Amphibia (katak) yaitu dilakukan dengan
cara memotong kuku pada bagian ujungnya. d. Perkiraan besarnya populasi dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut
Contoh: Rusa yang ditangkap = 100 ekor (M), kemudian semuanya ditandai dengan tanda
khusus, setelah tertandai langsung dilepas. Selang beberapa waktu dilakukan penangkapan
kembali misalnya jumlah tangkapan kedua sebanyak l50 ekor (n), sedangkan yang
tertandai sebanyak 50 ekor (m). Dari hasil percobaan ini dapat dihitung besarnya populasi
rusa :
(N) = (100 x 150) / 50 = 15.000 : 50 = 300 ekor rusa.
b. Metode Penghalauan (Drive Census)
Cara kerja :
a. Tentukan lokasi, sebaran jalur penghalau, arah penghalau dan jarak antara pencatat
dengan jalur.
b. Siapkan tenaga kerja dan ditempatkan pada pos-pos yang telah ditentukan
c. Tenaga pencatat hendaknya menghadap ke arah penghalau, dan satwa (misalnya gajah)
yang dicatat adalah jumlah gajah yang lewat di kanan atau kiri pencatat dan juga
penghalau.
d. Cara menghitung populasi :
Dari hasil pengamatan dengan metode dan teknik analisis yang dilakukan secara tepat dan
benar sehingga hasinya dapat di interpretasi, dianalisis dan diprediksi, apakah kedudukan
fauna yang ada di wilayah atau di pinggir poyek tersebut dapat terkena dampak baik
langsung maupun tidak langsung.