Tipe vegetasi
*Metode Jalur
Metode ini paling efektif untuk mempelajari perubahan
keadaan vegetasi menurut kondisi tanah, topografi dan
elevasi. Jalur - jalur contoh ini harus dibuat memotong
garis-garis topografi, misal tegak lurus garis pantai,
memotong sungai, dan menaik atau menurun lereng
gunung.
*Metode Garis Berpetak
Metode ini dapat dianggap sebagai modifikasi metode
petak ganda atau metode jalur, yakni dengan cara
melompati satu atau lebih petak-petak dalam jalur
sehingga sepanjang garis rintis terdapat petak-petak
pada jarak tertentu yang sama.
*Metode Kombinasi antara Metode Jalur dengan
Metode Garis Berpetak
Dalam metode ini bisalah pohon dilakukan dengan
metode jalur dan permudahan dengan metode garis
berpetak.
Berikut langkah - langkah kerja jika akan melakukan penelitian /
analisis vegetasi metode kudrat:
1.Menyebarkan 5 kuadrat ukuran 1 m2 secara acak di suatu
vegetasi tertentu.
2.Melakukan analisis vegetasi berdasarkan variabel-variabel
kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi.
3.Melakukan perhitungan untuk mencari harga relatif dari setiap
variabel untuk setiap tumbuhan.
4.Melanjutkan perhitungan untuk mencari harga nilai penting
dari setiap jenis tumbuhan.
5.Menyusun harga nilai penting yang sudah diperoleh pada suatu
tabel dengan ketentuan bahwa tumbuhan yang nilai pentingnya
tertinggi diletakkan pada tempat teratas.
6.Memberi nama vegetasi yang telah digunakan berdasarkan 2
jenis / spesies yang memiliki nilai penting terbesar.
2. Metode Kuadran
Metode ini pada dasamya memanfaatkan pengukuran
jarak antar individu tumbuhan atau jarak dari pohon
yang dipilih secara acak terhadap individu-individu
tumbuhan yang terdekat dengan asumsi individu
tumbuhan menyebar secara acak.
(a). Metode Titik Sentuh (Point Intercept
Method)
Untuk komunitas tumbuhan bawah seperti rumput,
herba dan semak, metode yang dapat dipakai adalah
Metode Titik Sentuh (Point Intercept Method).
(b). Metode Garis Sentuh (Line Intercept
Method)
Metode Garis Sentuh digunakan untuk komunitas
padang rumput dan semak /belukar.
Prosedur pelaksanaan metode ini di lapangan adalah
sebagai berikut:
Salah satu sisi areal dibuat garis dasar yang akan
menjadi tempat titik tolak garis intersep: dan
Garis-garis intersep diletakkan secara acak atau
sistematik pada areal yang akan diteliti. Garis
tersebut sebaiknya berupa :
1 Pita ukur dengan panjang 50 - 100 kaki (1 kaki =
30,48 cm)
2 Tambang/tali
Langkah- langkah Analisis
vegetasi dengan Metode Kuadran
Menentukan pengamatan dilapangan menggunakan
transek yaitu garis lurus memotong areal yang akan
diamati.
Menentukan satu titik pada transek tersebut. Membuat
garis tegak lurus terhadap transek pada titik A.
Mengarahkan kompas yang disesuaikan dengan arah
transek . Sehingga di dapat kudaran I, II, III, 1V
Pada tiap kuadaran dilakukan pengukuran jarak
diameter pohon dan tihang dengan titik pengamatan.
( Pohon, diamater batang ≥ 20 cm dan setinggi dada ;
Tihang , diameter batang 10-20 cm ; Pancang,
diameter batang 10 cm ; dan anakan atau seedling ,
tinggi 2,5 m )
Penetuan jarak antara titik-titik
pengamatan.
Hasil pengukuran data diolah
dengan melakukan perhitungan nilai
kerapatan, Frekuensi, Dominansi
dan Nilai INP (Indeks Nilai Penting).
PARAMETER ANALISIS VEGETASI
Pada analisis kuantitatif ada 3 parameter penting yang diukir
dari satu komunitas Vegetasi:
1. Kerapatan (densitas), merupakan jumlah individu suatu jenis
yang terdapat dalam suatu area .
Kerapatan total seluruh jenis = Luas area (ha)
d²
d= jarak rata-rata seluruh jenis pohon dari titik pengamatan
Kerapatan relatif jenis (KR) = jumlah individu jenis x 100 %
jumlah total seluruh jenis