1. Terhadap tipe vegetasi yang diamati di dalamnya dibuat jalur-jalur transek. Jalur-jalur
transek tersebut dimulai dari titik-titik yang pada dasarnya ditentukan secara acak, sistematik
atau titik awal secara acak dan selanjutnya sistematik tetapi tidak ada di daerah ekoton.
2. Jalur-jalur transek tersebut dibagi ke dalam interval-interval. Setiap interval dapat dianggap
sepadan dengan unit petak contoh. Daerah ini dianggap sebagai satuan terkecil analisis
vegetasi.
3. Individu yang tersinggung garis transek baik yang terletak di atas maupun di bawah garis
4. Data yang tercatat dari masing-masing jenis individu itu adalah berupa pengukuran panjang
transek yang terpotong (Intercept. I) dan lebar maksimum tajuk tumbuhan yang
5. Unuk individu-individu yang terukur yang tidak dikenal di lapang, maka harus diidentifikasi
di laboratorium.
6. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dapat disusun besaran indeks nilai penting jenis-
Vegetasi merupakan masyarakat tumbuhan yang hidup dalam suatu tempat dalam
suatu ekosistem. Komunitas tumbuhan adalah kumpulan populasi tumbuhan yang menempati
suatu habitat. Jadi pengertian komunitas identik dengan pengertian vegetasi.Suatu vegetasi
dapat terdiri dari satu jenis komunitas dan disebut konsosiasi seperti hutan pinus, padang
alang-alang dan lain-lain, Sedangkan yang dibentuk dari macam-macam jenis komunitas
disebut asosiasi, seperti hutan hujan tropis, padang gembalaan dan lain-lain.Dalam
mempelajari vegetasi, dibedakan antara studi floristikdengan analisis vegetasi. Pada studi
floristikdata yang diperoleh berupa data kualitatif, yaitu data yang menunjukkan bagaimana
habitat dan penyebaran suatu jenis tumbuhan.Sedangkan pada analisis vegetasi data yang
diperoleh berupa data kuantitatif. Data kuantitatif dapat menyatakan jumlah, ukuran, berat
kering, berat basah suatu jenis, frekuensi temuan dan luas daerah yang ditumbuhinya. Data
kuantitatif didapat dari hasil penjabaran pengamatan petak contoh di lapangan, sedangkan
data kualitatif didapat dari hasil pengamatan di lapangan berdasarkan pengamatan yang
visual.Suatu vegetasi merupakan hasil interaksi faktor-faktor lingkungan seperti : bahan
induk, topografi, tanah, iklim, organisme-organisme hidup dan waktu. Waktu disini
dimaksudkan sebagai faktor sejarah pengelolaan atau umur dari lingkungan tersebut.Interaksi
dari faktor-faktor lingkungan tersebut dapat digunakan sebagai indicator dari lingkungan atau
komponen-komponen penduga sifat lingkungan yang bersangkutan. Vegetasi adalah faktor
atau komponen lingkungan yang paling mudah digunakan untuk keperluan tersebut, sebab
vegetasi dengan sifatnya yang immobile sangat peka terhadap pengaruh perubahanfaktor-
faktor lingkungan.Struktur dan peranan jenis tumbuhan di dalam vegetasi, merupakan
pencerminan dari faktor-faktor ekologi jenis tumbuhan yang berinteraksi pada masa lalu,
masa kini dan masa yang akan datang. Oleh karenanya dalam mempelajari vegetasi pada
suatu habitat kita dapat mengetahui masa lalu daerah tersebut, mengerti keadaan sekarang
yang sedang terjadi serta menduga kemungkinan-kemungkinan perkembangannya di masa
yang akan datang.