Anda di halaman 1dari 18

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Perkuliahan Ilmu Kealaman Dasar

Dosen pengampu:

Nurdyansyah, S,Pd., M.Pd

Oleh:

Kiki Yunis Fika

172071200009

Maretha Lailly Rakhma

172071200013

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

2018/2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1. Latar Belakang..........................................................................................................1
2. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
3. Tujuan Penulisan.......................................................................................................2

PEMBAHASAN.................................................................................................................3

1. Lahirnya IPA...........................................................................................................3
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan...........................................................................3
3. Perbedaan IPAKlasik dengan IPA modern.............................................................10

PENUTUP..........................................................................................................................12

1. Kesimpulan..............................................................................................................12
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Ilmu Kealaman Dasar yang berjudul “Perkembangan IPA”
tepat pada waktunya.

Semoga makalah ini bisa memberimanfaat bagi mahasiswa pada umumnya. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nurdyansyah selaku dosen mata kuliah Ilmu
Kealaman Dasar, karena sudah memberi bimbingan dan arahan kepada kami untuk menyusun
makalah tersebut. Apabila ada beberapa kalimat yang belum sempurna mohon untuk di
maafkan, tujuan kita hanya untuk memudahkan mahasiswa dalam belajar.

Sidoarjo, 14 Oktober 2018

A. Pendahuluan
Sumber “daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumber daya alam
hayati, sumber daya alam non hayati1,2dan sumber daya buatan, merupakan salah satu
aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.3,4 Sebagai
modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya
tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang
dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal
dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa”
mendatang.5,6
Dalam “memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip
ekoefisiensi.7,8 Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam
memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada
terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan
manusia.9,10Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan,
supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak
atau musnah kehidupan bisa” terganggu.11,12,13
1
“Muhammad, M., &Nurdyansyah, N. (2015). PendekatanPembelajaranSaintifik. Sidoarjo: Nizamia
learning center., 41
2
Nurdyansyah, N. (2016). Developing ICT-Based Learning Model to Improve Learning Outcomes IPA of
SD Fish Market in Sidoarjo. Jurnal TEKPEN, 1(2).Terbitan 2, 929-930.
3
Pandi, R., &Nurdyansyah, N. (2017). An Evaluation of Graduate Competency in Elementary School.
Atlantis Press. Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), volume
125, 95.
4
Nurdyansyah, N. (2017). Integration of Islamic Values in Elementary School. Atlantis Press. Advances
in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), volume 125
5
Nurdyansyah, N., Siti, M., &Bachtiar, S. B. (2017). Problem Solving Model with Integration Pattern:
Student’s Problem Solving Capability. Atlantis Press. Advances in Social Science, Education and
Humanities Research, volume 173, 258.
6
Nurdyansyah, N. (2015). Model Social Reconstruction SebagaiPendidikan Anti–
KorupsiPadaPelajaranTematik di Madrasah Ibtida’iyahMuhammadiyah 1 Pare. Halaqa, 14(1), 2.
7
Nurdyansyah, N., Rais, P., &Aini, Q. (2017). The Role of Education Technology in Mathematic of Third
Grade Students in MI Ma’arifPademonegoroSukodono. Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary
School, 1(1), November 2017, 37-46 ISSN 2579. 38.
8
Nurdyansyah, N. (2018). Model PembelajaranBerbasisMasalahPadaPelajaran IPA
MateriKomponenEkosistem. UniversitasMuhammadiyahSidoarjo. 2.
9
Nurdyansyah, N., &Andiek, W. (2015). InovasiTeknologiPembelajaran. Sidoarjo: Nizamia learning
center, 2.
10
Nurdyansyah, N., &Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model PembelajaranSesuaiKurikulum 2013. Sidoarjo:
Nizamia learning center.
11
Nurdyansyah. N., AndiekWidodo, ManajemenSekolahBerbasis ICT.(Sidoarjo:Nizamia Learning
Center,2015), 103.
12
Nurdyansyah, N., & Lestari, R. (2018). PembiasaanKarakter Islam dalamPengembanganBuku Ajar
BahasaJawaPiwulang 5 PengalamankuKelas I MI NururRohmahJasemSidoarjo. MIDA
:JurnalPendidikanDasar Islam, 1(2), 35-49. Retrieved from http://e-
jurnal.unisda.ac.id/index.php/mida/article/view/986
13
Nurdyansyah, Nurdyansyah (2008)
PenerapanstrategibauranpemasarandalamperspektifekonomikonvensionaldanekonomiIslam
:StudikasuspadaPabrikTahuJawa di DesaBranggahan-Kediri. Undergraduate thesis, Universitas Islam
1. Latar Belakang

Perkembangan IPA merupakan bahan ajar yang akan disampaikan kepada


peserta didik. Sebelum mempelajari IPA maka yang perlu kita ketahui ialah mengenai
asal mula perkembangan IPA, jika kita mengetahui perkembangan IPA dari dulu
hingga sekarang kita akan lebih mudah untuk menyampaikannya. [ CITATION Rat \l
1057 ] menyatakan bahwa IPA atau sains merupakan suatu ilmu yang mengkaji
mengenai alam. Selain itu IPA juga membahas mengenai gejala-gejala alam dengan
cara melakukan penelitian dan bereksperimen. [CITATION Sum \l 1057 ] menyatakan
bahwa IPA juga memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, sumber daya
alam, dan lingkungannya.

Perkembangan IPA saat ini sangatlah berbeda dari zaman dahulu, zaman
dahulu ketika orang ingin meminum obat maka mereka harus meracik sendiri
ramuannya dengan alat tradisional, sedangkan saat ini ketika orang ada orang sakit
maka ia bisa pergi ke dokter dan membeli obat, obat yang mereka beli dibuat dari
bahan modern. [CITATION Cha17 \l 1057 ]menyatakan bahwa IPA sebagai proses
berfikir dan menangani masalah ada dalam lingkungan nya. Jadi IPA ini semacam
penelitian yang membutuhkan hasil dari apa yang mereka temukan. Perkembangan
IPA juga melalui 4 fase, ialah: 1) Zaman Prasejarah, 2) Zaman Yunani, 3) IPA Klasik,
4) IPA Modern. IPA Zaman Prasejarah terfokus pada kehidupan awal manusia
dimuka bumi yang belum mengenal mengenai tulisan. Zaman Yunani terfokus pada
proses perkembangan dari zaman dulu menjadi zaman modern.

IPA Klasik terfokus pada mempelajari mengenai kehidupan yang nyata dan bisa
dilihat oleh semua orang, hal tersebut lebih mengarah pada tindakan bereskperimen
untuk menghasilkan sebuah teori. IPA Modern lebih mengarah pada perkembangan
teknologi untuk mendapatkan hasil yang terbaik, hal tersebut juga memudahkan para
ahli dalam mengembangkan ilmunya.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana awal lahirnya IPA?
b. Bagimanakah ilmu pengetahuan berkembang?

NegeriMaulana Malik Ibrahim. http://etheses.uin-malang.ac.id/4152/”


c. Apa perbedaan IPA Klasik dan IPA modern?
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk memberikan pengetahuan tentang lahirnya IPA
b. Untuk menjelaskan ilmu pengetahuan berkembang dari zaman kuno hingga
modern
c. Untuk mengetahui apa perbedaan IPA klasik dengan IPA modern
B. PEMBAHASAN
1. Lahirnya IPA
[ CITATION Sut16 \l 1033 ] menyatakan bahwa pada awalnya manusia percaya
pada mitos yang saat ini dianggap sebagai pengetahuan yang semu. Karena mitos
dianggap sebagai pengetahuan yang tidak memuaskan, kemudian manusia mulai
mencari ilmu yang nyata. Pada saat itu, manusia fokus padu satu objek yaitu alam
sekitar sehingga lahirlah ilmu pengetahuan alam.
Lahirnya IPA berawal dari rasa keingin tahuan manusia terhadap gejala-gejala
alam.mencatatnya, dan kemudian baru dipelajari. Pada awalnya manusia hanya
mengamati gejala-gejala alam. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan ilmu
pengetahuan, manusia tidak hanya melakukan pengamatan tetapi juga mulai berpikir
tentang bagaimana hal itu bisa terjadi, kapan hal itu terjadi dan lain sebagainya.
Dengan meningkatnya daya pikir mereka, manusia mulai melakukan eksperimen
untuk mengetahui benar atau tidaknya mengenai pengetahuan yang telah
diperoleh.setelah mereka dapat memadukan antara penalaran dengan ekksperimen
maka lahirlah Ilmu Pengetahuan Alam.
[ CITATION Sum \l 1033 ] Ilmu Pengetahuan Alam terus berkembang, sementara
manusia ingin mencoba mengetahui benda-benda alam disekitarnya yang tidak
diketahuinya. Oleh karena itu mereka terus menerus melakukan eksperimen untuk
menghasilkan ilmu yang mantap. Suatu himpunan ilmu dapat dikatakan sebagai Ilmu
Pengetahuan Alam apabila memenuhi syarat berikut, yaitu pengumpulan objek harus
menggunakan metode keilmuan dan mempunyai manfaat untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia.
Diagram sederhana perkembangan IPA:
1) Lambat : Sampai abad 15 :berkembang mitos,logika,pseudo science.
2) Sedang :Awal IPA - sekarang, Heliosentrisme, Liberalisme, penemuan
alat.
3) Cepat sampai abad 19 : ditemukannya mesin, revolusi industri,
penemuan alat penelitian yang lebih canggih.
4) Sangat cepat: mulai abad 20, IPA modern, alat riset canggih,tela ah
mikroskopik,penemuaan anomali teori sebelumnya,konsep baru.
Untuk lebih mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan alam, berikut
pembahasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan yang dikenal manusia dan cara
berpikirnya dari zaman kuno hingga zaman modern.
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
[ CITATION Mas00 \l 1033 ] menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk
yang berpikir dibekali dengan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah yang mendorong
mereka untuk mengenal, memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam serta
berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Dari dorongan rasa
ingin tahu dan usaha dalam memecahkan dan memahami sesuatu itualah maka
lahirlah ilmu pengetahuan. Berikut ini merupakan uraian mengenai perkembangan
ilmu pengetahuan dari zaman kuno hingga zaman modern.
a. Zaman Kuno
[ CITATION Sur1 \l 1033 ] menyatakan bahwa pada zaman ini manusia masih
mempunyai pemikiran yang terbatas baik dari segi peralatan maupun pemikiran
akibatnya pengamatan yang dilakukan kurang maksimal. Pengetahuan diperoleh
dari pengalaman sehari-hari dan diterima apa adanya, tanpa ada usaha untuk
mengetahui kebenaran dan asal usul dari segala sesuatu. Pada zaman ini, manusia
sudah mempunyai beberapa kemampuan diantaranya adalah:
1) Kemampuan membaca, menulis dan berhitung.
2) Kemampuan menemukan abjad dan bilangan alam, dengan demikian pada
zaman ini manusia sudah bisa berfikir secara abstraksi.
3) Menyusun kalender yang berdasarkan pengolahan hasil abstraksi yang telah
mereka lakukan.
4) Kemampuan utuk meramalkan suatu peristiwa berdasarkan peristiwa-peristiwa
yang sudah terjadi.
Meskipun demikian, dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh manusia
masih belum merasa puas karena jauh dari kebenaran. Pada zaman ini data yang
terkumpul dituli dengan cara:
1) Peristiwa dilukiskan dengan bentuk gambar-gambar
2) Kemudian gambar-gambar tersbut disederhanakan dan diberi bentuk tertentu
(pictographic writing)
3) Selanjutnya meningkat melalui suku kata yang diberi tanda tertentu
4) Selanjutnya yang paling tinggi adalah penulisan menggunakan abjad
b. Zaman Yunani Kuno
` [ CITATION Kar14 \l 1033 ] Menyebutkan bahwa zaman ini berlangsung pada
abad 6 SM sampai dengan 6 M. Pada zaman ini ilmu didapat melalui proses
penyelidikan secara kritis (inquiring), jadi manusia tidak menerima ilmu
sebagaimana adanya tetapi mereka berusaha menemukan asal usul atau sebab
akibat dari segala sesuatu.
Ilmu pengetahuan yang sebelumnya sudah didapatkan pada zaman kuno,
mulai dicari tahu asal-usulnya. Sehingga pada zaman ini ilmu pengetahuan
berkembang secara pesat dan Yunani telah mencapai puncak yang gemilang dalam
bidang pengetahuan.
[ CITATION Ari \l 1033 ] menyatakan bahwa pada zaman ini, banyak ilmuan
terkenal yang bermunculan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Thales (625-548 SM)
Thales merupakan ilmuan yang
ahli dibidang filsafat dan matematika yang
merupakan pelopor dari segala ilmu. Dia
orang pertama yang mempertanyakan
dasar dari alam semesta dan segala isinya,
oleh karena itu dia mendapat gelar sebagai
“bapak filsafat”. Alasan Thales memilih
air sebagai asal alam karena menurutnya air merupakan sesuatu yang amat
diperlukan bagi kehidupan dan bumi ini terapung diatas air.
2) Pythagoras (580-500 SM)
Seorang ilmuan yang ahli
dibidang matematika. Ia
berpendapat bahwa dasar
terbentuknya benda ada 4 unsur
yaitu, air, api, tanah, dan udara.
Pythagoras terkenal dengan dalil yang telah ditemukannya dan dipakai sampai
saat ini, yaitu dalil Pythagoras tentang segitiga siku-siku.
Pythagoras juga berpendapat tentang alam semesta, bahwa bumi ini bulat
dan berputar. Karena berputar sehingga alam semesta nampak berputar
mengelilingi bumi.
3) Socrates
Dianggap sebagai tonggak ilmu pengetahuan Yunani karena ia sering
melakukan penyelidikan terhadap ilmu pengetahuan yang menyangkut
kehidupan manusia. meskipun tidak mempunyai karya tertulis tetapi ia
mempunyai pemikiran yang dikumpulkan oleh muridnya Plato, diantaranya .
adalah logika (mengajak manusia untuk berpikir) yakni adanya major premise,
minor premise dan conclusion.
4) Demokritos (460–370 SM) dan Leucippus (450 SM)
Mereka merupakan penemu atom (materi terkecil dari suatu benda yang
tidak bisa dibagi lagi). Bentuk atom beraneka ragam dan selalu bergerak ke
segala arah sehingga sering menyebabkan terjadinya benturan antara yang satu
dengan yang lain dan menghasilkan pusaran. Jumlah atom dan pusaran tersebut
yang akan menghasilkan beraneka ragam benda.
5) Aristoteles
Ia merupakan filusuf dari Yunani dan murid dari Plato. Pendapatnya
tentang dasar terbentuknya benda ada 5 unsur yaitu, air api, udara, tanah dan
eter. Mengenai hal tersebut, ada unsure dasar yang disebut dengan hule yang
dapat berupa tanah,api,udara, dan air. Perubahan tersebut terjadi apabilah
dalam keadaan dingin,lembab,panas dan kering. Contohnya apabila hule dalam
kondisi yang lembab dan panas maka akan berbentuk udara. Jika dalam kondisi
panas dan kering akan berbentuk api dan bila kering dan dingin berbentuk
tanah..

Aristoteles tidak
percaya akan adanya ruang
hampa, karena apabila
disuatu tempat tidak
terdapat apapun (benda)
maka akan terdapat sesuatu
yang immaterial, yaitu eter.
Salah satu pemikirannya
adalah pola pikir untuk
dapat memperoleh sesuatu
kebenaran haruslah berdasarkan logika. Dia juga sebagai orang pertama yang
menyusun klasifikasi bintang yang ada di muka bumi ini.

6) Archimedes
Ia dikenal sebagai ilmuan yang ahli dibidang fisika, matematika,
astronomi, dan filsafat. Yang paling terkenal dari penemuan beliau adalah
hukum Archimedes, inti dari hukum tersebut adalah benda yang tercelup (baik
sebagian atau seluruhnya) maka akan mengalami gaya keatas sebesar berat zat
cair yang dipindahkan.
7) Anaximenes
Ia berpemdapat bahwa prinsip dari
segala benda adalah tak terbatas. Prinsip
tersebut adalah udara, hal ini dikarenakan
udara yang meliputi seluru alam dan menjadi
kebutuhan dasar manusia untuk bernafas.
Pendapatnya tentang bumi adalah bumi itu datar dan melayang diudara,
bintang-bintang ditanam seperti paku yang ada didalam Kristal dan
bendabenda langit bergeak mengitari bumi seperti halnya topi yang mengitari
kepala kita.
Ia juga berpendapat bahwa terjadinya gempa bumi merupakan sebuah
pertukaran keadaan bumi antara keadaan kering dan basah.
8) Heraclitus
Ia mengutarakan pendapatnya tentang sifat-sifat dan perubahan alam
semesta. Ia berpendapat bahwa alam semesta selalu mengalami keadaan yang
berubah-ubah, sesuatu yang dingin akan menjadi panas, dan bisa sebaliknya.
Pendapatnya kosmos terbentuk dari api, Hal ini mengandung suatu pengertian
bahwa kebenaran akan selalu berubah-ubah

c. Zaman Pertengahan
[ CITATION Dew \l 1033 ] menyatakan bahwa pada zaman ini, ilmu
berkembang pesat di Timur tengah yang dikuasai oleh bangsa Arab. Banyak
peninggalan Yunani yang diterjemahkan kedalam bahasa ara dan dibukukan untuk
dijadikan sebagai acuan pada dunia Ialam dan Eropa.
Pada tahap ini metode eksperimen mulai dikembangkan sehingga
memungkinkan perluasan ilmu dibidang kedokteran, farmasi, astronomi, kimia dan
biologi. Tokoh-tokoh pada zaman ini adalah sebagai berikut:
1) Kwarizmi
Ia merupakan ilmuan yang menghasilkan karya Al JabarwalMukabala
yang artinya mengutuhkan kembali dan perbandingan. Memperkenalkan asas
algorisme yang merupakan sistem hitungan nilai angka menurut tempat dari
kanan ke kiri, satuan, puluhan, ribuan dan seterusnya. Dari system inilah
bangsa Barat menyebutnya sebagai angka
Arab.
2) Ar-Razi
Ia merupakan tokoh kedokteran dan
Kimia, orang bangsa Barat memanggilnya
Razes. Dengan cara membedakan cacar air
dan cacar merah ar-Razi berhasil menjadi
orang pertama yang bisa mendiagnosa penyakit cacar. Ia juga berhasil dalam
banyak pengobatan berbagai penyakit, diantaranya pemanasan saraf, penyakit
kepala, dan menyembuhkan patah tulang dengan menjadikan kayu sebagai
pengikat. Sebagai ilmuan yang ahli dibidang kimia ia juga berhasil menemukan
air raksa (mercury.

3) Ibnu Sina
Ia merupakan tokoh yang ahli dalam bidang kedokteran, orang Barat
menjulukinya sebagai Avicenna. Dia ilmuan yang pertama kali menunjukkan
bahwa udara merupakan penyalur penyakit dan membantu pengobatan penyakit
saraf. Salah satu karyanya adalah Al-Qanun fi’ith Thibb atau Pedoman
Kedokteran merupakan buku terluas yang dipergunakan dalam dunia Islam
maupun Barat, seluruh karyanya berjumlah 170 buah yang sebagian besar sudah
diterjemahkan dalam bahasa Latin.
4) Ibnu Baithar
Ia merupakan tokoh dibidang
tumbuhan, orang Barat mengenalnya
sebagai Alpetragius. Ia sering
melakukan terapannya untuk keperluan obat-obatan. Ilmumya memang sebagian
berasal dari Yunani, tetapi 1.400 ramuan obat yang telah dikemukakannya,
sebanyak 300 ramuan merupakan temuannya sendiri dan 200 mupakan ramuan
yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Karyanya yang sangat terkenal adalah Al
Adwiyati’l Bashtithah yang artinya Ramuan Ramuan Sederhana, buku ini
dicetak dalam bahasa Latin dengan judul Simplicia (1758).
5) Al Ashama’I
Ia merupakan seorang sarjana yang ahli dalam ilmu hewan. Karyanya
berjudul Al Hayawan yang bearti hewan. Di dalam buku tersebut dipaparkan
tentang singa, harimau, gajah, dan unggas. Ia meneliti binatang-binatang
tersebut dalam alamnya serta perpindahannya yang berhubungan dengan
musim.
6) Niarizi
Ia merupakan ilmuan yang banyak menghasilkan buku tentang cuaca,
iklim dan bintang. Ia juga pernah membuat alat bantu tentang bintang untuk
mengetahui gerak benda-benda langit.
d. Zaman Modern
[ CITATION Har \l 1033 ] menyatakan bahwa pada zaman ini pengetahuan sudah
terkumpul cukup banyak dari zaman kuno hingga zaman pertengahan, tetapi masih
belum tersusun secara sistematis dan belum mendapatkan kesimpulan sesuai jalan
pikiran tertentu. Kesimpulan yang didapat masih diwarnai dengan berbagai
pemikiran ahli agama, filsafat, atau mistik.
Pada zaman ini, alat-alat penelitian mulai dikembangkan untuk mendukung
penelitian yang dilakukan. Setelah alat yang ditemukan semakin sempurna maka
dikembangkannya metode eksperimen untuk mencari tahu tentang asal usul hal-hal
tertentu. Metode eksperimen yang semakin berkembang membuat ilmu
pengetahuan semakin tumbuh pesat. Tokoh-
tokoh yang terkenal pada zaman ini adalah:
1) Evangelista Torricelli
Torricelli merupakan
ilmuan yang ahli dibidang
fisika dan ilmu pasti, penemu
barometer (alat yang digunakan sebagai alat pengukur suhu udara serta
tekanan udara suatu tempat). Penemuannya tersebut maih digunakan hingga
sekarang.
Torricelli juga berhasil menemukan sebuah hukum setelah melakukan
sebuah eksperimen sederhana, huku tersebut diberi nama ‘hukum torricelli’
yaitu kecepatan cairan yang keluar dan mengalir dari celah dengan ketinggian
yang berbeda.

2) Antonio Laurent Lavosier


Lavosier merupakan
ilmuan yang ahli dibidang
kimia, ia berhasil
menemukan hubungan zat
asam dan udara dalam
pembakaran (peran
oksigen dalam pembakaran).
Ia juga pernah melakukan sebuah eksperimen yang mengasilkan hukum
kekekalan massa, yaitu jumlah massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama.

3) Antony van Leuwenhoek


Leuwenhoek adalah seorang ilmuan yang ahli dibidang biologi, ia
berhasil menemukan mikroskop sehingga dapat melihat bakteri dengan
perbesaran 270 kali lebih besar dari aslinya. Selain itu, penemuannya yang lain
adalah spermatozoa anjing, kelinci,ikan dan lain sebagainya.
3. Perbedaan IPA Klasik dan IPA modern
Perkembangan yang makin cepat menyebabkan IPA diklasifikasikan menjadi
berbagai disiplin ilmu ke sub disiplin ilmu kemudian spesialisasi. Disini IPA
dibedakan menjadi 2 yaitu IPA klasik dan IPA modern. Konsep klasik dan modern
lebih mengacu pada konsepsi cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis
suatu fenomena alam bukan pada waktu penemuannya. Berikut ini adalah perebedaan
IPA klasik dengan IPA modern:
a. IPA Klasik
[ CITATION Har \l 1033 ] menyatakan bahwa klasik bersifat tradisional,
berdasarkan pengalaman atau naluri semata, memang didalamnya terdapat
beberapa kreasi namun hanya berdasarkan tiruan dari alam disekitar. Dalam IPA
klasik mempunyai proses teori dan eksperimen sama-sama meiliki peran yang
kuat. IPA klasik mempunyai kajian yang bersifat makroskopik, yaitu berpusat
pada hal-hal yang berskala besar, seperti dalam konsep mekanika, termodinamika
listrik, megnet, dan lain sebagainya.
Jadi pada IPA klasik ini semua pengetahuan diperoleh melalui penelitian
yang bersifat tradisional dikarenakan belum ditemukannya alat-alat yang canggih.
Penelitian yang dilakukan juga
berskala sederhana dan belum
rinci. Sehingga hasilnya masih
sederhana dan belum teliti.
Berikut adalah cirri-ciri IPA
klasik:
1) Lebih mendahulukan
eksperimen daripada teori,
meskipun eksperimen hanya bersifat sederhana dan tradisional
2) Dapat mendiskripsikan gejala-gejala alam
Contoh pada IPA klasik adalah proses pembuatan tempe dengan ragi
tempe. Meskipun dalam proses pembuatan hanya berdasarkan pengalaman
belum disadari hal tersebut termasuk kedalam ilmu mikrobiologi dan ilmu
fisika.

b. IPA Modern
[ CITATION Mas00 \l 1033 ] menyatakan IPA modern lebih menekankan
pada teori daripada eksperimen. Konsep-konsep IPA modern diturunkan dari
system mikroskopis, yaitu sistem yang mempelajari dalam skala kecil, seperti
terjadinya radiasi benda hitam, spectrum atom, dan lain sebagainya. Dalam hal ini
berarti pada IPA modern ini sudah berkembangnya kemampuan manusia dalam
memecahkan suatu hukum alam, sehingga mereka dapat mempelajari dan
menyimpulkan hal-hal yang terkecil sekalipun contohnya atom.
Sehingga mekanika klasik sudah mulai tergeser dengan mekanika
modern. Dari hasil eksperimen yang diperoleh pada IPA klasik mulai di cari asal-
usulnya (menguji teori yang telah ada). Kemudian muncul teori yang lebih kritis
dan pasti tentang kealaman.
IPA modern diperoleh dari penelitian berulang kali dengan
menggunakan meode ilmiah. Sehingga daripengujian secara berulang-ulang
tersebut, dapat dihasilkan ilmu yang mantap, baik digunakan untuk terapan
ataupun ilmu murni.
Contoh dari IPA modern adalah pengolahan jerami dan sampah organik
untuk dijadikan biogas dengan bantuan bakteri sehingga menghasilkan CO2,CH4
dan gas H2S yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar.

C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan Alam lahir dari rasa ingin tahu manusia trhadap lingkungan
sekitar, rasa ingin tahu tersebut yang menimbulkan pengalaman. Pengalaman inilah
yang menciptakan pengetahuan. Sebelumnya belum spesifik ke IPA melainkan ilmu
pengetahuan, yaitu 1) Zaman Kuno, 2) Zaman Yunani Kuno, 3) Zaman Pertengahan
4) Zaman Modern
Melalui 4 zaman perkkembangan ilmu pengetahuan itulah IPA lahir, dimulai dari
IPA klasik yang bersifat tadisional dan ilmu pengetahuan didapat dengan begitu
adanya (belum maksimal) hingga lahir IPA modern yang mulai muncul teori yang
lebih kritis dan pasti
References
Aristama, S. N. (n.d.). Sejarah Perkembangan Ilmu pada Masa Yunani Kuno. 1-4.

Chamisijatin, L., & Husamah. (2017). Malang: Media Nusa Creative.

Dewiki, M. d., & Hardini, M. I. (n.d.). Ilmu Aalamiah Dasar. Modul 1 , 147-149.

Djohar. (1985). SEJARAH PENDIDIKAN SAINS DAN IMPLIKASINYA BAGI


PENGEMBANGAN KONSEP BELAJAR-MENGAJAR IPA .

Harmoni, A. Pengantar IlmuAlamiah Dasar. Gunadarma.

Karim, A. (2014). Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Jurnal Fikrah , 277-278.

Mas'ud, I., & Paryono, J. (2008). Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Rahayu, P., Mulyani, S., & Miswadi, S. (2012). PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN


IPA TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
PROMBLEM BASE MELALUI LESSON STUDY .

Ratnawati, E., Rahayu, S., & Pryitno. (n.d.). PEMAHAMAN HAKIKAT


SAINS(NOS)MAHASISWA TAHUN KETIGA .

Sumarna. (n.d.). ILMU ALAMIAH DASAR(IAD) .

Surajiyo. (n.d.). Sejarah, Klafikasi dan Strategi Perkembangan. 2-3.

Sutarman, Sartika, S. B., & dkk. (2016). Buku Ajar Ilmu Kealaman Dasar. Sidoarjo:
Umsida Press.

BahakUdinByArifin, M., Rais, P., &Nurdyansyah, N. (2017). An Evaluation of Graduate


Competency in Elementary School.Atlantis Press. Advances in Social Science,
Education and Humanities Research (ASSEHR), volume 125

Muhammad, M., &Nurdyansyah, N. (2015). PendekatanPembelajaranSaintifik. Sidoarjo:


Nizamia learning center.

Nurdyansyah, N., &Andiek, W. (2015). InovasiTeknologiPembelajaran. Sidoarjo: Nizamia


learning center.

Nurdyansyah, N., &Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model PembelajaranSesuaiKurikulum 2013.


Sidoarjo: Nizamia learning center.
Nurdyansyah, N., Rais, P., &Aini, Q. (2017). The Role of Education Technology in Mathematic of
Third Grade Students in MI Ma’arifPademonegoroSukodono. Madrosatuna: Journal of
Islamic Elementary School, 1(1), 37-46.

Nurdyansyah, N. (2016). Developing ICT-Based Learning Model to Improve Learning Outcomes


IPA of SD Fish Market in Sidoarjo. Jurnal TEKPEN, 1(2).

Nurdyansyah, N., &Andiek, W. (2017). ManajemenSekolahBerbasis ICT. Sidoarjo: Nizamia


learning center.

Nurdyansyah, N. (2015). Model Social Reconstruction SebagaiPendidikan Anti–


KorupsiPadaPelajaranTematik di Madrasah Ibtida’iyahMuhammadiyah 1
Pare. Halaqa, 14(1).

Nurdyansyah, N. (2017). Integration of Islamic Values in Elementary School.Atlantis Press.


Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), volume 125

Nurdyansyah, N., Siti, M., &Bachtiar, S. B. (2017). Problem Solving Model with Integration
Pattern: Student’s Problem Solving Capability.Atlantis Press. Advances in Social Science,
Education and Humanities Research, volume 173

Pandi, R., &Nurdyansyah, N. (2017). An Evaluation of Graduate Competency in Elementary


School. Atlantis Press. Advances in Social Science, Education and Humanities Research
(ASSEHR), volume 125

Nurdyansyah, N., & Lestari, R. (2018). PembiasaanKarakter Islam dalamPengembanganBuku


Ajar BahasaJawaPiwulang 5 PengalamankuKelas I MI NururRohmahJasemSidoarjo.
MIDA :JurnalPendidikanDasar Islam, 1(2), 35-49. Retrieved from http://e-
jurnal.unisda.ac.id/index.php/mida/article/view/986

Nurdyansyah, Nurdyansyah (2008)


PenerapanstrategibauranpemasarandalamperspektifekonomikonvensionaldanekonomiIsl
am :StudikasuspadaPabrikTahuJawa di DesaBranggahan-Kediri. Undergraduate thesis,
Universitas Islam NegeriMaulana Malik Ibrahim. http://etheses.uin-malang.ac.id/4152/

Anda mungkin juga menyukai