Anda di halaman 1dari 2

Rungkasan Jurnal ke-2

1. Ringkasan Materi
Pada Jurnal yang telah dilakukan analisis oleh kelompok kami maka penulis
menyimpulkan bahwa Teripang (Echinodermata) adalah salah satu komoditi ekspor sub
sektor perikanan yang cukup potensial. Potensi teripang yang cukup besar karena di
Indonesia memiliki perairan pantai dengan habitat teripang yang cukup luas. Adapun 7
jenis teripang tersebut adalah teripang pasir (Holothuroidea scabra), teripang hitam
(Holothuroidea edulis), teripang coklat (Holothuroidea marmoreta), teripang merah
(Holothuroidea vatiensis), Teripang koro (Holothuroidea nobilis), teripang nanas
(Thelonota anana), dan teripang gama (Stichopus varigatus). Penyebaran habitat teripang
tersebut sangat luas diantaranya perairan pantai Madura, Bali, Lombok, Aceh, Bangka
Belitung, Bengkulu, Kepulauan seribu, Kepulauan Riau dan Indonesia bagian Timur.
Produk ini banyak diminati sebagai makanan kesehatan karena dapat meningkatkan
vitalitas bagi laki-laki, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa teripang juga
mengadung steroid. Selain dimanfaatkan sebagai aprodisiaka, ekstrak steroid teripang
mengadung testosterone yang juga dapat digunakan untuk sex reversal, disamping itu
juga teripang juga mengandung bahan aktif antibakteri, anti fungi, antikoagulan, sebagai
penghasil protease dan arginine kinase
Kandungan kimia teripang basah terdiri dari 44-55% Protein, 3-5 % karbohidrat
dan 1,5% lemak Selain itu teripang mengandung asam miristat, palmitat, almitoleat,
stearat, oleat, linoleat, arakhsidat, eicosapentaenat, behenat, erustat, dan docosahexaenat.
Kandungan asam eicosapentaenat (EPA) dan asam docosahexaenat (DHA) relative tinggi
masing-masing 25,69 % dan 3,69 %, yang dapat berperan dalam agen penyembuh luka
dan anti thrombotic serta berperan dalam perkembangan syaraf otak.
Dalam penelitian ini jenis produk yang akan dijadikan sebagai sampel ada tiga
jenis bentuk sedian produk yaitu cair, balsam dan salep. Produk cair merupakan salah
satu obat luar yang digunakan dengan cara mengoleskan pada bagian tubuh yang
diinginkan, biasanya diperoleh dari hasil penyulingan minyak atsiri, antara lain minyak
kayu putih, minyak cengkih, minyak gandapura, minyak pala, minyak kencur dan minyak
jahe. Balsem adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan sebagai obat gosok.
Formulasi balsem obat gosok adalah campuran dari bahan aktif yang larut atau
tersuspensi di dalam basis salep. Sedangkan produk salep adalah sediaan setengah padat
yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar, bahan obatnya larut atau
terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok
Pada jurnal tersebut adapun tahap yang dilakukan yaitu, Identifikasi tingkat
kepentingan pelaku yang terlibat dalam sistem agroindustry, Mengidentifikasi produk-
produk antiseptik dan obat luar berbasis teripang, Pemilihan bentuk produk berdasar
metode MPE (Metode Perbandingan Eksponensial).
Dan pada jurnal ini jelaskan beberapa kriteria perbandingan yang perlu
diperhatikan yaitu harga produk, potensi pasar ketika ingin mempromosikan produk,
peralatan, ketersediaan teknologi, biaya produksi dan jumlah produksi, kualitas bahan
baku yang digunakan berdasarkan MPE, kualitas produk yang telah jadi, kualitas dan
kuantitas tenaga kerja. Serta membuat grafik nilai kriteria produk yang lebih banyak
diminati masyarakat.
Dan Setelah membaca jurnal tersebut maka penulis mengangkat jurnal sebgai
bahan Review dalam penulisan Critical Journal Review karena dalam Jurnal yang kami
analisis berkaitan dengan materi dan produk yang akan kami kembangkan dikemudian
hari. Selain itu jurnal ini juga menjelaskan bagimana peluang bisnis ditengah masyarakat
yang bnyak diminati masyarakat. Dimana dalam pembahasan jurnal dijelaskan bahwa
mulai dari pembuatan produk harus memerlukan suatu Inovasi, bentuk, perhitungan dan
perbandingan yang baik agar produk yang akan dibuat kedepannya menghasilkan produk
yang baik. Selain itu jurnal ini juga memaparkan langkah-langkah dan metode harus
digunakan dalam membuat suatu produk. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa
menunjukkan bahwa inovasi ataau bentuk produk berpengaruh dalam proses pemasaran
produk. Dalam Penelitian tersebutt menyatakan agroindustri yang berperan penting yaitu
konsumen, BPOM, produsen dan nelayan hal ini terlihat dari peran masing-masing. Para
produsen menciptakan 3 bentuk produk sebagai bahan perbandingan untuk mengetahui
produk yang mana yang lebih disukai masyarakat. Dan produk dengan bentuk salep lebih
di suka. Sehingga produk yang mereka hasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar
selain itu juga untuk mengembalikan image atau penilaian yang positif di benak para
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai