0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
592 tayangan2 halaman
Analisis vegetasi gulma dilakukan untuk mempelajari perubahan komposisi gulma di suatu habitat dan menentukan metode pengendalian gulma. Terdapat beberapa metode analisis seperti kuadrat, garis, dan titik, yang dipilih sesuai kondisi vegetasi. Hasil analisis memberikan data kualitatif seperti penyebaran tumbuhan, dan data kuantitatif seperti jumlah dan luas area tumbuh.
Analisis vegetasi gulma dilakukan untuk mempelajari perubahan komposisi gulma di suatu habitat dan menentukan metode pengendalian gulma. Terdapat beberapa metode analisis seperti kuadrat, garis, dan titik, yang dipilih sesuai kondisi vegetasi. Hasil analisis memberikan data kualitatif seperti penyebaran tumbuhan, dan data kuantitatif seperti jumlah dan luas area tumbuh.
Analisis vegetasi gulma dilakukan untuk mempelajari perubahan komposisi gulma di suatu habitat dan menentukan metode pengendalian gulma. Terdapat beberapa metode analisis seperti kuadrat, garis, dan titik, yang dipilih sesuai kondisi vegetasi. Hasil analisis memberikan data kualitatif seperti penyebaran tumbuhan, dan data kuantitatif seperti jumlah dan luas area tumbuh.
Analisis vegetasi adalah bentuk analisis yang dapat memberikan gambaran
kepada mengenai keadaan permukaan lahan yang ditutupi vegetasi yang dapat dinyatakan secara kualitatif. Dalam ekologi, analisis vegetasi ditujukan untuk mempelajari perubahan komposisi gulma dari suatu habitat sejalan dengan waktu ke waktu.Sedangkan pada pengendalian gulma, analisis vegetasi ditujukan untuk menentukan suatu metode tindakan maupun mengevaluasi hasil suatu tindakan. Sesuai dengan keadaan vegetasi di suatu lahan, maka pemilihan metode pemilihan analisis yang tepat dapat memberikan hasil yang lebih mendekati kenyataan di lapangan. Misalnya untuk evaluasi hasil dari tindakan pengendalian gulma, maka metode yang tepat dan akurat adalah metode kuadrat. Pada areal dengan kondisi gulma yang saling menutup dapat dilakukan dengan metode titik. Pada areal dengan gulma yang selintas meliputi kawasan yang luas dan tidak tersedia waktu yang cukup maka dapat dilakukan dengan metode estimasi visual. Metode ini sering digunakan oleh peneliti yang cukup berpengalaman. Analisis vegetasi gulma dilakukan pada petak-petak sampel yang luasnya telah ditetapkan secara propesional, dan penentuannya bias secara acak maupun secara sujektif. Cara subyektif adalah memilih sejumlah petak contoh yang menurut pengamatan dapat mewakili populasi seluruh areal dalam jarak yang sama sebagai letak petak contoh. Kemudian sejumlah petak contoh yang diperlukan dipilih secara acak (gambar 1). Sampling beraturan yaitu dengan meletakkan petak contoh secara beraturan dengan jarak yang sama dalam satu areal. Sedangkan sampling bertingkat dilakukan apabila vegetasi terdiri dari beberapa blok atau struktur yang berbeda-beda fisinominya. Kemudian dilakukan sampling acak tidak langsung untuk setiap stratum (Gambar 2). Dalam pelaksanaan pengamatan pada satu petak dikenal dua cara yaitu destruktif seluruh gulma dalam petak sampel dicabut dan diidentifikasi setiap jenisnya untuk menghitung jumlah/ kerapatan dan bobot kering) non detruktif (seluruh gulma dalam petak sampel diidentifikasi setiap jenisnya untuk menghitung jumlah/kerapatan. Metode kuadrat adalah dengan melakukan pengamatan pada suatu lahan dalam satuan kuadrat (misalnya m2, cm2, dsb) dan bentuk petak contoh dapat berupa segiempat, segipanjang, atau lingkaran. Pada metode kuadrat luas petak sampel minimal 0,25 cm2, pada areal kondisi gulma tidak terlalu rapat dan penyebarannya merata. Berdasarkan penggunaannya kuadrat dibagi menjadi kuadrat permanen dan kuadrat tidak permanen. Metode garis adalah dengan meletakkan petak contoh yang memanjang di atas sebuah komunitas vegetasi.Gerombolan gulma terletak pada lintasan garis lurus dihitung jumlah gerombolan dan luas gerombolan. Metode titik dilakukan dengan cara menggunakan kawat berujung runcing pada lintasan lurus panjang 1 m, jarak antar kawat 10 cm. jenis gulma yang
tersentuh ujung meruncing kawat didaftar sebagai individu gulma tersampling.
Kemudian maju 10 cm dan dilakukan sampling seperti sebelumnya demikian seterusnya sampai selesai pada petak sampel 1m x 1m kemudian pindah ke petak sampel. Data yang diperoleh dari analisis vegetasi gulma diatas dua golongan yaitu kualitatif dan kuantitatif.Data kualitatif menunjukkan bagaiman suatu jenis tumbuhan tersebar dan berkelompok, spesifikasinya, stratifikasinya, periodisitas, dll.Sedangkan dat kuantitatif menunjukkan jumlah ukuran, berat/kering, dan luas daerah yang ditumbuhi.