Anda di halaman 1dari 1

3.

2 Kadar Air Benih (%)

Berdasarkan cara yang dilakukan, kadar air benih mengalami


kenaikan persentase pada setiap pengamatan selama penyimpanan.
kadar air terendah terjadi pada teknik ekstrasi perendaman dengan HCL
2% pada setiap pengematan selama masa simpannya. Sedangkan pada
teknik ekstras benih cuci dengan air dan teknik ekstraksi benih direndam
air selama 24 jam kondisi kadar airnya lebih tinggi. Benih memiliki sifat
higroskopis yang berarti benih tersebut memiliki kemampuan untuk
menyerap uap air yang berada di sekitar lingkungannya sampai tercapai
keseimbangan antara kadar air di dalam dan di luar benih. Kondisi
lingkungan penyimpanan benih juga harus diperhatikan, karena pada
kondisi tertentu benih dapat mengalami kemunduran selama
penyimpanan. contoh dari kondisi tersebut seperti kondisi lingkungan
pada suhu kamar dengan kelembaban yang relatif tinggi. Dengan sifat
higroskopinya maka benih akan menyerap uap air selama masa
penyempinan sehingga benih mengalami deteriorasi. Selain itu, kotoran
fisik juga memengaruhi penyerapan uap air. Benih yang kotoran fisiknya
lebih tinggi mampu menyerap uap air lebih banyak dibandingkan dengan
benih yang kotoran fisiknya lebih rendah selama penyimpanan.

Anda mungkin juga menyukai