HIBRIDA
T I M D O S E N M K . R E K AYA S A TA N A M A N I I I
SCHEDULE
24 Februari 2017:
Mini Lecture (Pemuliaan Tanaman Hibrida)
Rincian tugas (dikirim via email kelas)
3 Maret 2017:
Diskusi kelompok (analisis DGU/DGK, heterosis)
10 Maret 2017:
Presentasi tugas
PUSTAKA
George Acquaah
Principles of Plant Genetics and Breeding
Walter R. Fehr
Principles of Cultivar Development (p: 115-119; 119-217; 347-
357; 428-447)
D. S. Falconer
Introduction to quantitatve genetics
Arnel R. Hallauer and J. B. Miranda
Quantitative Genetics in Maize Breeding (p: 267-294; 337-368)
R.K. Singh and B.D. Chaudary
Biometrical Methods in Quantitative Genetic Analysis (p: 102-
209)
KULTIVAR HIBRIDA
Generasi keturunan
pertama (F1) dari
suatu persilangan
tanaman yang
secara genetik
berbeda.
Keunggulan Kekurangan
Tingkat keseragaman
Biaya yang cukup mahal
tinggi
Harga benih mahal
Produktivitas lebih tinggi
Waktu produksi benih
Sifat-sifatnya lebih lama
unggul
Kebutuhan pupuk tinggi
Lebih terjamin
Penurunan produktivitas
kualitasnya
benih turunan hibrida
Lebih tahan terhadap
sangat drastis
hama dan penyakit
PEMBENTUKAN HIBRIDA
Heterosis :
Peningkatan penampilan tanaman
dibandingkan rata-rata tetuanya.
Heterosis is one of the least
understood biological phenomena
that has been exploited by breeders
to increase the productivity of
domesticated species
LANDASAN GENETIK HETEROSIS
Single cross : (A x B)
a single cross is a hybrid progeny from a cross
between two unrelated inbreds = (A x B) .
Double crosses : (A x B) x (C x D)
A double cross is the hybrid progeny from a cross
between two single crosses = (A x B) x (C x D).
Three-way crosses : (A x B) x C
A three-way cross is the hybrid progeny from a
cross between a single cross and an inbred = (A x
B) x C.
1. Pembentukan populasi
segregasi
2. Pembentukan galur murni/
inbred dari populasi segregasi
3. Evaluasi galur murni/ inbred
dan seleksi tetua
4. Produksi benih F1
PEMBENTUKAN GALUR MURNI/ INBRED
(1)
DGU :
nilai rata-rata dari satu yang disilangkan
dengan galur-galur tetua lainnya.
DGK :
penampilan satu galur yang disilangkan
dengan galur lainnya
EVALUASI GALUR MURNI (3)
Hand Detasselling :
Galur tetua ditanam dalam barisan secara
berselang seling. Karena hanya galur tetua jantan
yang diharapkan menyerbuki, maka sebelum
bunga tetua betina muncul dan matang maka
dilakukan pemotongan (detasseled).
Isolasi waktu dan tempat harus dilakukan untuk
menghindari terjadinya kontaminasi polen.
Use of
Cytoplasmic-
Genetic Male
Sterility:
Apa keuntungannya?
?
PRODUKSI BENIH HIBRIDA (4)
Self-incompatibility (SI)
Banyak dimanfaatkan pada hibrida tomat. Sangat
bermanfaat, karena tomat menyerbuk sendiri.
SELAMAT BELAJAR