Anda di halaman 1dari 3

METODE PEMULIAAN

Tugas Pemuliaan Tanaman

Julio Luntungan

21.03.2017

1. Introduksi
2. Seleksi
3. Hibridisasi > penanganan generasi bersegregasi dengan
a. Metode silsilah (pedigree)
b. Metode curah (bulk)
c. Metode silang balik (back cross)
d. Single seed descent (SSD)

Seleksi

• Terjadi secara alami atau buatan, individu atau kelompok

• Efektivitas tergantung keragaman genetik

• Sumber keragaman : varietas lokal, koleksi, populasi segregasi, hasil persilangan

• Pada TM sendiri > 2 metode :

a. Seleksi massa
b. Seleksi galur murni

Seleksi massa

 Dilakukan thd populasi yang penampakannya sama


 Penilaian pada penotipa dicampur, dan tanpa uji keturunan
 Dapat untuk memurnikan varietas
 Hasil seleksi terdiri campuran geotipa, lebih beragam dari seleksi galur murni, tetapi
lebih tahan thd lingkungan

Kelemahan :

 Seleksi perlu diulang, untuk tanaman yang masih heterosigot


 Penilaian tanaman sangat dipengaruhi lingkungan

Seleksi galur murni

• Untuk mendapatkan individu homosigot

• Bahan seleksi dipilih dari populasi yang tanamannya sudah homosigot

• Pemilihan berdasarkan fenotip

• Keberhasilan tergantung ragam tanaman homozigot

• Hasil seleksi berupa galur murni


• Populasi campuran bahan seleksi dapat berupa :

a. Varietas lokal
b. Populasi tanaman segregasi

Kelebihan dan kelemahan seleksi galur murni

 Kelebihan populasi campuran : lebih adaptif, produksi stabil, ketahanan lebih baik
 Kelemahannya : beragam shg kurang menarik, identifikasi benih sulit, produksi lebih
rendah
 Berdasarkan kelebihan dan kekurangan > varietas campuran galur (multi lini)
 Kelebihan populasi campuran : lebih adaptif, produksi stabil, ketahanan lebih baik
 Kelemahannya : beragam shg kurang menarik, identifikasi benih sulit, produksi lebih
rendah
 Berdasarkan kelebihan dan kekurangan > varietas campuran galur (multi lini)

Metode seleksi > terhadap hasil hibridisasi

A. Metode silsilah (pedigree)


B. Metode curah (bulk)
C. Metode silang balik (back cross)
D. Single seed descent (SSD)

METODE PEDIGREE

 Metode ini disebut pedigree atau silsilah karena dilakukan pencatatan pada setiap
anggota populasi bersegregasi dari hasil persilangan.
 Seleksi dilakukan pada karakter yang memiliki heritabilitas tinggi
 Seleksi pada famili terbaik, barisan terbaik dan Tanaman terbaik.
 Seleksi dapat dilakukan pada generasi F2.
 Famili adalah kelompok galur yang berasal dari satu tanaman terseleksi pada generasi
sebelumnya

Prosedur metode pedigree sebagai berikut :

 Persilangan sepasang tetua homozigot yang berbeda diperoleh F1 seragam


 Biji F1 ditanam disesuaikan dengan kebutuhan pertanaman generasi F2, Sebagian benih
F1 disimpan
 Biji F2 ditanam, jumlah biji yang ditanam tergantung pada banyaknya famili F3 yang akan
ditangani biasanya 10 : 1 atau 100 : 1. Seleksi dilakukanp Pada individu terbaik.
 Tanam biji F3. Pada generasi ini terlihat jelas ada perbedaan antar famili.Tanaman yang
dipilih adalah tanaman yang terbaik pada barisan yang lebih seragam.
 Generasi F4 – F5 generasi ini banyak famili lebih homozigot. Seleksi di antara famili,
dipilih 2 atau lebih tanaman dari famili terbaik.
 Generasi F6- F7 dilakukan uji daya hasil dengan varietas pembanding
 Generasi F8 dilakukan uji multilokasi ( pada beberapa lokasi dan musim)
 Pelepasan varietas dan perbanyakan benih sebar.

Kelebihan Metode Pedigree :

 Hanya keturunan-keturunan unggul yang dilanjutkan pada generasi selanjutnya,


Tanaman yang jelek dibuang
 Seleksi tiap generasi, sehingga tanaman tidak terlalu banyak
 Menghemat lahan, karena jumlah tanaman tiap generasi semakin sedikit
 Silsilah dari suatu galur dapat diketahui

Kekurangan Metode Pedigree

 Tiap generasi persilangan harus dilakukan pencatatan-pencatatan misal, mengenai sifat


morfologi tanaman, ketahanan hama dan penyakit, umur panen dll. Sehingga
memerlukan banyak catatan dan pekerjaan
 Kemungkinan ada galur yang terbuang pada saat masih segregasi akibat seleksi
 Tiap generasi persilangan harus dilakukan pencatatan-pencatatan misal, mengenai sifat
morfologi tanaman, ketahanan hama dan penyakit, umur panen dll. Sehingga
memerlukan banyak catatan dan pekerjaan
 Kemungkinan ada galur yang terbuang pada saat masih segregasi akibat seleksi

(Tugas ini merupakan catatan saat pembelajaran dilaksanakan/ pemaparan dosen)

Anda mungkin juga menyukai