Indikator:
ketepatan dalam membedakan dan menentukan metode
seleksi yang tepat pada populasi tanaman menyerbuk
silang.
Pada kebanyakan lokus Individu secara genetik dalam keadaan
heterozigot
Daur 0
Saling silang
Seleksi dan
selfing
(intercross)
Daur 1
Saling silang
Seleksi Massa
dst
Untuk menilai DGU tanaman yang dipilih dari populasi dasar
Penilaian ini diarahkan kepada potensi genotipe tanaman terpilih, jadi
bukan fenotipenya
Tujuan seleksi : dapat meningkatkan program seleksi untuk sifat yang
heritabilitasnya rendah
Prosedur dasar : sama dengan seleksi berulang biasa, namun
dengan adanya uji keturunan pekerjaan seleksi lebih rumit dan
membutuhkan fasilitas dan waktu lebih banyak
Program ini dapat diarahkan untuk menciptakan varietas sintetis bagi
tanaman menyerbuk silang atau sebagai perbaikan populasi yang
akan dijadikan bahan pemuliaan untuk penciptaan varietas hibrida
SIKLUS 1
Tahun 1.
Tanam populasi awal
Lakukan selfing (menyerbuk sendiri) pada beberapa
tanaman.
Panen biji hasil selfing secara terpisah.
Tahun 2.
Tanam sebagian biji hasil selfing bersama tester.
Tester yang dipakai adalah varietas bersari bebas lain.
Biarkan terjadi saling silang atau bersari bebas.
Lakukan evaluasi hasil tanaman yang diuji dan yang baik
akan dipilih.
Tahun 3.
Tanam sisa biji tanaman selfing terpilih berdasarkan hasil
evaluasi tahun kedua dan biarkan bersari bebas.
Penen bijinya untuk keperluan siklus berikutnya.
SIKLUS 2
Tahun 1.
Tanam biji hasil panen tahun 3 pada siklus sebelumnya
sebagai populasi awal
Lakukan selfing pada beberapa tanaman.
Panen biji hasil selfing secara terpisah.
Tahun 2.
Tanam sebagian biji hasil selfing bersama tester.
Biarkan terjadi saling silang atau bersari bebas.
Lakukan evaluasi hasil tanaman yang diuji dan yang baik
akan dipilih.
Tahun 3.
Tanam sisa biji tanaman selfing terpilih berdasarkan hasil
evaluasi tahun kedua dan biarkan bersari bebas.
Penen bijinya untuk keperluan siklus berikutnya.
Prosedur seleksi ini sama dengan seleksi untuk DGU
Perbedaannya terletak pada tanaman pengujinya : galur
murni atau keturunan persilangan dua galur murni
Ciri program : terjadinya peningkatan produksi tanaman
keturunan dari populasi dengan penguji hasil evaluasi DGK
antara galur S1 dengan pengujinya
Tujuan seleksi : meningkatkan tanaman keturunan melalui uji
DGK atau untuk memperoleh suatu populasi yang lebih baik
sebagai bahan seleksi galur-galur murni dengan DGK tinggi
SIKLUS 1
Tahun 1.
Tanam populasi awal
Lakukan selfing pada beberapa tanaman.
Panen biji hasil selfing secara terpisah.
Tahun 2.
Tanam sebagian biji hasil selfing bersama tester.
Tester yang dipakai adalah hibrida atau galur murni
Biarkan terjadi saling silang.
Lakukan evaluasi hasil tanaman yang diuji dan yang baik
akan dipilih.
Tahun 3.
Tanam sisa biji tanaman selfing terpilih berdasarkan hasil
evaluasi tahun kedua dan biarkan bersari bebas.
Penen bijinya untuk keperluan siklus berikutnya.
SIKLUS 2
Tahun 1.
Tanam biji hasil panen tahun 3 pada siklus sebelumnya
sebagai populasi awal
Lakukan selfing pada beberapa tanaman.
Panen biji hasil selfing secara terpisah.
Tahun 2.
Tanam sebagian biji hasil selfing bersama tester.
Biarkan terjadi saling silang atau bersari bebas.
Lakukan evaluasi hasil tanaman yang diuji dan yang baik
akan dipilih.
Tahun 3.
Tanam sisa biji tanaman selfing terpilih berdasarkan hasil
evaluasi tahun kedua dan biarkan bersari bebas.
Penen bijinya untuk keperluan siklus berikutnya.
Seleksi ini berdasarkan uji keturunan untuk mengevaluasi galur
mengenai kemampuan DGU & DGK
Seleksi berulang untuk DGU memanfaatkan adanya ragam aditif pada
populasi, sedang seleksi berulang untuk DGK memanfaatkan ragam
dominan
Seleksi berulang resiprok menyeleksi sekaligus untuk DGU dan DGK
guna mengurangi kelemahan dua macam program di atas.
Menggunakan dua populasi heterogen dan heterozigot, yang masing-
masing digunakan baik sebagai populasi bahan seleksi maupun
penguji.
Misalnya digunakan populasi A dan B. Apabila populasi A dijadikan
bahan seleksi maka populasi B sebagai penguji (tester). Dan
sebaliknya.
Ciri program Seleksi Berulang untuk Resiprok:
pada mulanya kedua populasi penguji bertindak untuk
uji keturunan bagi DGU, namun setelah seleksi
berlangsung terjadi pergeseran secara bertingkat
bahwa kedua populasi tersebut diperuntukkan
menguji kombinasi gen dalam arti DGK