Menyerbuk Sendiri
dan
Menyerbuk Silang
Tanaman
Menyerbuk
Sendiri
Sasaran yang hendak dicapai :
Sifat unggul pada homosigot
Ciri khusus varietas tanaman
menyerbuk sendiri yang dikembangkan
melalui biji adalah susunan genetiknya
homosigot, kecuali varietas hibrida.
Untuk memperoleh tanaman
homosigot dari hasil hibridisasi atau
dari populasi heterogen , peranan
seleksi amat penting artinya.
Kelemahan tanaman Autogami
(menyerbuk sendiri) ialah:
Butuh pengujian dibanyak lingkungan;
Pada tanaman homosigot (peka terhadap
kondisi lingkungan dibanding heterosigot).
Makin heterosigot makin bagus;
Selfing seringkali menyebabkan degenerasi.
Tugas: buat laporan ttg:
Geitonogami Zoidiogami
Alogami Kriptogami
Bastar Entomogami
Anemogami Malakogami
Hidrogami Antrogami
Layout laporan:
judul:
Pendahuluan:
Pengertian:
Cara penyerbukan:
Contoh tanaman:
Kesimpulan:
Cari istilah-istilah:
Introduksi Single Cross Varietas Syntetic cross
campuran
Seleksi Double cross Varietas sintetik Three way cross
Hibrida Composit cross Varietas bersari Top cross
bebas
Seleksi Massa Seleksi galur Galur
murni
Mutasi radiasi Persilangan Varietas
bertingkat
Terminalogi:
Hibridisasi : Penyerbukan antara
tanaman homosigot
Crossing : Penyerbukan antara
tanaman homosigot dengan
heterosigot atau heterosigot dengan
hetreosigot
Selfing : penyerbukan pada tanaman
berumah satu.
1.Dasar Genetik
Karena menyerbuk sendiri
dari generasi ke generasi
akan memperkecil populasi
heterosigot dan
memperbesar populasi
homosigot
Berapa generasi untuk mencapai
hasil suatu pop menjadi
homosigot .....%
RUMUS:
n
2 m
–1 atau
2 m
m n
1 – ( ½) = POP HETEROSIGOT (%)
Dimana :
m = jumlah generasi
n = pasang gen heterosigot
RUMUSNYA:
[1+ (2 )] = tingkat kemajuan
m-1 n
Dimana :
m = jumlah generasi
n = psg gen heterosigot
Misalnya:
3 psg gen heterosigot selfing selama 5 generasi
[ 1 + ( 25-1)]3 = (1 + 31 ) 3
13 + 3 (1)2 (31) + 3 (1) (31)2 + (31)3
1 + 93 + 961 + 29791
komposisi:
1 tan dgn 0 lokus homo dan 3 hetero
93 tan dgn 1 lokus homo dan 2 hetero
961 tan dgn 2 lokus homo dan 1 hetero
29791 tan dgn 3 lokus homo dan 0 hetero
Makin besar komposisinya makin mudah
seleksinya
Sifat yang hrs dimiliki oleh tan selfing
Self compatible secara genetik
Waktu anthesis kemungkinan bisa terjadi
perkecambahan tepung sari
Ingat:
Tan selfing kadangkala masih melakukan
crossing:
Kapas = 5-25%
Padi = 3 -5 %
Sorgum = 6%
Kedelai = 1-2%
Dalam pekerjaan pemuliaan tanaman
pengetahuan dasar genetik tidak satu-
satunya penentu keberhasilan utk
pencapaian, tapi msh ada banyak hal lain yg
ikut berperan diantaranya:
Strategi dalam pemuliaan tanaman
Pengenalan tanaman
Pemilihan breeding materials
Pengenalan pola atau metode pemuliaan yg
dipilih
Pengelolaan
a. Pengenalan tanaman
Meliputi:
Cara perkembang-biakan tanaman (sifat2
agronomis, veg/generatif)
Cara penyerbukan
Sifat morfologi dan fisiologis tanaman (bentuk
daun, bunga, perakaran, dll)
Pola pewarisan sifat (sifat aditif, dominan,
epistatif, jg dilihat sifat morfologi yg dpt
meningkatkan ketahanan mis bulu pd polong
kedelai, zat kimia DIMBOA pd jagung tahan
penggerek)
b. Pemilihan breeding materials
Disesuaikan dengan cara penyerbukan
tanaman, dan cara penanganannyapun
berbeda
Menyerbuk sendiri .... pembentukan tetua
(homosigot)
Menyerbuk silang ...... pembentukan
populasi dasar
Variabilitas genetik material yg digunakan
sgb sumber material
c. Pengenalan pola/metode
pemuliaan yg dipilih
Tujuannya utk mempercepat pencapaian
Pelaksanaannya termasuk:
Cara penanaman dan desain pengujian
(awal, kualitas, keragaan, multilokasi, dll)
Apakah menggunakan cara konvensional
atau menggunakan cara rekayasa genetik
Metode pemuliaan akan dibahas tersendiri
d. Pengelolaan
Pekerjaan pemuliaan banyak melibatkan
berbagai bidang...... hrs mampu dikelola
Ada 4 faktor yg perlu diperhatikan
Pola organisasi hrs jelas, mis ;penanggungjawab,
alat, sampai lapangan
Perencanaan dan cara pengawasan hrs terkait dgn
tujuan, mis: jangka pdk/pjg; var yg ingin dicapai
hibrid, sintesik, dll; ... Sampai evaluasi data
Jalannya pelaksanaan,..... Sangat terkait dgn
manusia sbg pelaksananya
Pembuatan kebijakan
2. Metode Pemuliaan
Kegiatan PT dapat dicapai apabila ada
Keragaman
Untuk mencapai keragaman, ditempuh cara
melalui:
1. Introduksi
2. Seleksi
3. Hibridisasi dilanjutkan seleksi
4. Manipulasi genom
5. Manipulasi gen atau bagian kromosom
6. Transfer gen.
a. Introduksi
Mendatangkan sumber
genetik/plasma nutfah dr luar
Sumbernya ada 3:
Hasil pemuliaan
Tanaman asli
Tanaman liar
b. Seleksi
Ada 2 sumber:
Alami :kuat bertahan, lemah tersisih
Buatan: asal ada keragaman
Sumber keragaman:
Jenis lokal
Koleksi/pop segregasi
Hasil persilangan
Seleksi pd PT selfing
Seleksi massa (mass selection)
Seleksi galur murni (individual selection)
b.1. Seleksi Massa
Dlm suatu pop, dipilih tan yg sama,
dipanen dan bijinya dicampur
(umumnya yg superior)
Ada seleksi massa positif dan negatif
Positif : memilih tan yg sesuai dgn tujuan
Negatif : menyingkirkan tan yg tdk sesuai
Dlm pelaksanaannya kedua seleksi ini
biasanya tanpa disadari dilakukan
bersamaan
Seleksi massa negatif banyak dilakukan
utk memurnikan var unggul yg telah
beredar di masyarakat
Seleksi massa positif krn memilih individu
yg menonjol, ada kemungkinan
mendptkan pop yg berbeda dgn pop yg
asalnya
Tujuannya :
Untuk memurnikan var campuran
Seleksi dilakukan secara phenotip
Dibandingkan dgn seleksi galur murni, sel ini
kurang seragam
Kelebihan seleksi ini:
Sangat cocok utk tan crossing
Sederhana tanpa pengujian, pengawasan
persilangan pd turunan selanjutnya
Cepat menghasilkan tujuan
Kelemahan
Bersifat sementara karena ada sifat
heterosigot (genotip AA dan Aa sama)
Kurang baik untuk tujuan prod tinggi, sbb:
perhatian hanya pada sifat ♀ tidak ♂, dan
persilangan yg tdk terkontrol
b.2. Seleksi Galur Murni
Dikenalkan oleh Johannsen (1903) ahli biologi
Denmark
Penelitiannya pd kacang merah (princes bean)
Mengambil biji kecil dan besar ditanam
Hslnya pd F2 biji kecil rata2nya kecil, biji besar
rata2nya besar
Kesimpulannya pemilihan biji bsr pd pop
heterogen pd setiap generasi dlm suatu proses
seleksi akan sangat efektif dan menguntungkan
Pelaksanaan lapangan sama dgn seleksi massa
PERCOBAAN JOHANNSEN (1903)
Seleksi galur murni
Untuk mendptkan individu homosigot
Efektif kalau tdk ada aksi gen (fak
dominan), karena di lap sulit
membedakan phenotip yg bergenotip
Aa dan Aa
Pop yg akan diselesksi:
Jenis lokal
Hasil silangan (pop segregasi)
Beberapa manfaar dan keuntungan
Menghasilkan mutu tan menyerbuk
sendiri pada varietas lokal
Lebih mudah dp seleksi hibrida (krn
tanpa menyilangkan)
Hasilnya homosigot, shg lebih
menarik
Bisa utk tanaman menyerbuk
sendiri/crossing
kelemahannya
Akan menghasilkan tanaman inbres
(bersifat lemah/tdk tahan, albino,
kerdil dll)
Untuk menyerbuk silang sulit dalam
pengawasannya (selalu di selfing)
Tdk ada kemungkinan
memperbaharui sifat/karakter yg baru
secara genetis
Arah Pemuliaan
Dahulu org cenderung membuat galur murni,
tp skrg kecenderungan membuat varietas
campuran
Kelemahannya:
Dapat beradaptasi dgn lingkungan yg beragam
Produksi stabil pd lingkungan yg berubah2
Menunjukkan ketahanan pd penyakit
Kelemahan
Kurang menarik, tumbuh tdk seragam
Sulit mengidentifikasi utk sertifikasi
Produksi lebih rendah
c. Hibridisasi
Banyak dipakai pd tanaman menyerbuk sendiri
Dgn metode ini dpt menggabungkan sifat 2 dr
masing2 tetua
Kemungkinan hasilnya lebih baik
Masalahnya: harus menyediakan tetua yg
sesuai dgn arah pemuliaan kita
Mudah dilakukan kalau melibatkan 1 atau 2
karakter
Sulit kalau banyak karakter (caranya
persilangan bertingkat)
d. Manipulasi Genom
Yang termasuk dalam cara ini adalah semua
manipulasi ploidi, baik penggandaan genom (set
kromosom) maupun perubahan jumlah
kromosom.
Gandum roti dikembangkan dari penggabungan
tiga genom spesies yang berbeda-beda.
Semangka tanpa biji dikembangkan dari
persilangan semangka tetraploid dengan
semangka diploid.
Teknik pemuliaan ini sebenarnya juga
mengandalkan persilangan dalam praktiknya.
e. Manipulasi Gen dan Ekspresinya
Metode-metode yang melibatkan penerapan
genetika molekular masuk dalam kelompok
ini, ditambah metode klasik pemuliaan
dengan mutasi.
Berbagai teknik yang tercakup di dalamnya,
di antaranya : gene silencing, teknologi RNA,
rekayasa gen, dan over expression.
Meskipun teknik-teknik ini telah diketahui
berhasil diterapkan dalam skala percobaan,
belum ada varietas komersial yang dirilis
dengan cara ini.
f. Transfer Gen
Cara ini dikenal pula sebagai transformasi DNA. Gen
dari organisme lain disisipkan ke dalam DNA tanaman
untuk tujuan tertentu.
Teknologi transformasi DNA ini berperan untuk
menghasilkan tanaman transgenik, seperti tanaman
tembakau yang tahan terhadap antibiotik tertentu.
Produk yang dihasilkan dengan cara ini sudah cukup
banyak, seperti berbagai kultivar padi, kedelai, jagung,
kapas, tomat, dan kentang.
Strategi pemuliaan ini banyak mendapat penentangan
dari kelompok-kelompok lingkungan karena kultivar
yang dihasilkan dianggap membahayakan lingkungan
jika dibudidayakan.
3. Metode Persilangan
Tujuan persilangan ialah:
Meningkatkan keragaman sumber genetik
AB X CD EF X GH
ABCD X EFGH
ABCDEFGH
c. Persilangan Campuran
Persilangan ini merupakan
kombinasi semua (tetua bisa
lebih dr 8)
Akan menjadi sulit kalau tetua
yang dilibatkan semakin
banyak