Anda di halaman 1dari 10

PEMULIAAN TANAMAN

MENYERBUK SENDIRI

TA N A M A N M E N Y E R BU K S E N D I R I

Pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri mempunyai arti penting baik


sebagai bahan pangan, hortikultura dan industry (missal : gandum, padi,
kedelai, cabai, tomat), termasuk tanaman vemusim yang dikembangkan
dengan biji. Usaha untuk meningkatkan produksi dan mutu secara terus
menerus dilakukan melalui pemuliaan (seleksi) dan cara bercocok
tanam.
Kegiatan pemuliaan tanaman, sasaran yang hendak dicapai adalah sifat
unggul dan populasi homozigot. Varietas yang dituju atau dibentuk
adalah varietas galur murni. Ciri khusus varietas tanaman menyerbuk
sendiri dikembang biakkan melalui benih (biji) diaman susunan
genetiknya homozigot. Genetik yang homozigot dari populasi dilakukan
melalui seleksi.
DASAR GENETIK MENYERBUK SENDIRI

Bentuk populasi tanaman menyerbuk sendiri adalah homogen


homozigot untuk galur murni dan heterogen homozigot untuk
varietas multilini. Kedua bentuk populasi ini dalam keadaaan
homozigot. Asumsi ini didasarkan pada :
1) Pasangan gen-gen homozigot akan senantiasa homozigot bila
diserbuki sendiri.
2) Pasangan gen-gen heterozigot akan bersegregasi menghasilkan
genotipe homozigot dan heterozigot dengan perbandingan yang
saman bila diserbuki sendiri.
Gambar : Sebaran homozigot dan heterozigot pada
penyerbukan sendiri
SELEKSI MASSA

Seleksi massa merupakan metode pemuliaan yang paling tua dan


sederhana dalam metode pemuliaan tanaman. Dalam seleksi massa suatu
sifat dari populasi yang diseleksi dengan tetap mempertahankan ciri
popoulasi tersebut. Karakter yang menjadi target seleksi merupakan
karakter kualitatif mempunyai heritabilitas tinggi, missal : warna,
ketahanan terhadap penyakit. Seleksi massa dilakukan pada populasi
homozigot heterogen.
Pada Seleksi massa individu-individu tanaman dipilih berdasarkan
penampilan yang sama, kemudian dicampur tanpa dilakukan uji keturunan.
Pemilihan individu pada seleksi massa dilakukan 2 cara :
1) Seleksi massa positif, tanaman yang mempunyai penampilan yang
sesuia dengan keinginan daimbil dan dipisahkan dari populasi,
sedangkan yang tidak terseleksi dibiarkan dilapang.
2) Seleksi massa negative, tanaman yang terseleksi dibiarkan dilapang,
sedangkan tanaman yang tidak terseleksi dibuang. ( memurnikan
varietas unggul yang tercampur)
Tujuan dilakukan seleksi massa untuk mengurangi keragaman genetik
dari suatu populasi dan meningkatkan frekwensi gen, memperbaiki
populasi, memurnikan varitas galur murni untuk mempertahankan
identitas varietas, mendapatkan varietas yang memiliki ketahanan
penyakit serta mempunyai adaptasi luas pada lingkungan baru.

Kelemahan seleksi massa, yaitu karena seleksi berdasarkan fenotipe


sehingga keberhasilannya sangat tergantung dari nilai heritabilitas.
Karakter yang mempunyai heritabilitas tinggi akan lebih berhasil
dibandingkan dengan karakter yang mempunyai heretabilitas rendah.
Pada karakter yang mempunyai heretabilitas rendah, lingkungan
sangat mempengaruhi penampilan sehingga menyulitkan pengamatan
apakah tanaman yang mempunyai fenotipe baik disebabkan oleh
faktor genetik atau lingkungan.
SELEKSI GALUR MURNI

Seleksi galur murni merupakan seleksi tanaman tunggal dari populasi


homo zigot heterogen. Karena genotipe baru tidak akan tercipta
dengan menyeleksi populasi homo zigot homogen. Terjadinya
keragaman genetik dalam populasi heterozigot disebabkan oleh
keragaman genetik dan lingkungan, sedangkan keragaman dalam
galur murni disebabkan oleh keragaman lingkungan

Seleksi galur murni, sama halnya dalam seleksi massa, pada populasi
tertentu diambil beberapa tanaman yan mempunyai sifat menonjol
(penampilan lebih baik) dari hamparan tanaman di lapang. Seleksi
galur murni memperlihatkan struktur tanaman dalam family / galur
apakah homozigot atau heterozigot dari suatu varietas.
SELEKSI PEDIGREE (SILSILAH)

Seleksi pedigree merupakan salah satu seleksi pada populasi


tanaman bersegregasi. Dilakukan pencatatan dari setiap anggota
populasi bersegresi dari hasil persilangan. Pencatatan berguna
untuk mengetahui silsila atau hubungan tetua dengan
turunannya. Metode pada seleksi silsilah sangat diperlukan
bakat, keahlian, kemampuan dari pemulia.
Tujuan metode seleksi silsilah adalah untuk mendapatkan varietas
baru dengan mengkombinasikan gen-gen yang diinginkan yang
ditemukan pada dua genotip atau lebih. Rekombinasi dari dua
genotip atau lebih tersebut diharapkan menghasilkan turunan yang
lebih baik dan lebih unggul dibandingkan dengan tetuanya.
Pemilihan tetua sangat penting , karena tetua yang dipilih
mempunyai sifat yang diinginkan yang mempunyai potensi untuk
digabungkan. Umumnya, sifat tetua yang dipilih sudah beradaptasi
baik dan tahan terhadap penyakit. Kelebihan seleksi silsilah
dibandingkan seleksi yang lain hanya keturunan dari tanaman yang
unggul yang dilanjutkan pada generasi selanjutnya, dimana silsilah
dari galur dapat diketahui.
SELEKSI GABUNGAN (BULK)

Metode bulk merupakan untuk membentuk galur – galur homozigot


dari populasi bersegregasi selama beberapa generasi . selama
tumbuh bercampur , pertumbuhan tanaman terjadi seleksi alam,
sehingga tanaman yan tidak tahan menghadapi tekanan lingkungan
akan tertinggal pertumbuhannya atau mati. Prinsip metode bulk
merupakan metode seleksi sederhana dari seleksi massa pada
setiap generasi tanaman ( generasi F1 – F9 ).

Tahapan seleksi bulk dimulai dengan melakukan persilangan


antara dua tetua galur murni homozigot . Mulai benih F1 ditanam
dihasilkan F2 dilanjutkan tanam F3, hal yang sama dilakukan sampai
turunan F9. Kelebihan metode bulk adalah relatif sederhana dan
murah untuk memelihara populasi bersegregasi dari generasi F1,
sampai generasi F9.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai