Anda di halaman 1dari 7

Perbanyakan dari biji memiliki masa berbuah sekitar 6 sampai 7 tahun.

Sedangkan perbanyakan tanaman alpukat dengan cara okulasi/enten sekitar


1 sampai 4 tahun. Terkadang kita tidak sabar untuk menunggu tanaman
alpukat berbuah apalagi jika pembibitannya melalui biji.
Top working
Caranya, pohon alpukat ditebang setinggi 50-60 cm dari permukaan tanah.
Pemotongan bisa menggunakan gergaji atau kapak. Pilih diameter tanaman
yang telah berukuran 25 sampai 30 cm.
Teknik pertama bisa dengan cara sambung kulit kayu

Langkah pertama, buat celah antara kulit kayu dan batang


menggunakan pisau sedalam 5-7 cm. Ambil entres (batang atas)
dengan diameter 0,5-1 cm yang disayat miring kedua sisi bawahnya.

Panjang entres 10 sampai 15 cm atau terdiri atas 3-5 mata tunas.


Kemudian sisipkan entres ke dalam celah yang telah dibuat.

Teknik kedua adalah sambung celah.

Buat torehan memanjang 5 hingga 7 cm pada kulit kayu, lebar torehan

disesuaikan dengan ukuran entres yang akan ditempel.


Entres dari pohon yang diinginkan disayat miring dan ditempelkan
pada torehan kulit kayu batang bawah. Untuk satu pohon ditempelkan

3 entres dengan jarak yang seimbang memutari batang bawah.


Setelah itu, ikat sekeliling tempelan menggunakan tali rafia atau tali

plastik.
Olesi parafin atau lilin cair pada permukaan batang bawah dan
permukaan kulit kayu yang terbuka untuk mencegah penguapan yang
berlebih.

Agar sambungan terhindar dari sinar matahari secara langsung maka


tutup sambungan tersebut dengan kantong semen yang dilapisi

plastik.
Buat 2 buah lubang di bagian depan dan belakang untuk membantu
sirkulasi udara. Lubang itu juga bermanfaat untuk melihat
pertumbuhan tunas selama dikerudungi. Kerudung plastik bisa

dipasang selama 1 bulan.


Setelah 1 bulan kerudung dibuka, entres yang hidup akan
memunculkan tunas-tunas baru yang berwarna hijau segar.

Jika kedua metode tersebut dilakukan dengan benar dan tepat serta
diimbangi dengan perawatan dan pemupukan yang baik maka tidak perlu
menunggu terlalu lama tanaman alpukat berbuah. Dalam waktu 3 tahun
tanaman apokat berbuah

Metode top working dapat dilakukan secara sambung kulit (bark grafting)
dan sambung celah (cleft grafting). Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara
sambung kulit memberikan persen sambungan lebih tinggi dibanding cara
sambung celah. Cara sambung kulit digunakan untuk pohon yang kulit
batangnya mudah dikelupas, sedangkan cara sambung celah digunakan
untuk pohon yang terlalu tua dan kulit batangnya susah dikelupas.
Apabila kedua cara tersebut sukar dilakukan dan memberikan jumlah
keberhasilan yang rendah bahkan sampai menimbulkan kematian pada
sambungan,

maka

sebagai

alternatif

terakhir

digunakan

teknik

penyambungan tunas yang muncul akibat dipotongnya pohon apokat. Untuk


menunggu keluarnya tunas diperlukan waktu antara 2-3 bulan.
Teknik top working mempunyai keuntungan antara lain mampu mengganti
varietas suatu tanaman dengan varietas lain yang dikehendaki tanpa harus

membongkar/mematikan
tanaman

dan

tanaman,

mempersingkat

masa

serta

mempercepat

juvenil

tanaman,

pertumbuhan
tanaman

akan

berproduksi antara 2-3 tahun setelah top working.

Ambil entres atas dari pohon yang telah berkali-kali berbuah dengan kualitas yang bagus. Untuk
buah alpukat biasanya yang dilihat adalah ukuran buah dan ketebalan dagingnya. Selain itu rasa sari
daging buah juga perlu dipertimbangkan. Entres dipilih dengan ukuran diameter tidak boleh lebih
besar dari batang bawahnya.
Kebetulan ada cabang yang dipotong dan beberapa tunas baru muncul dan berukuran optimal untuk
dapat disambung.
Proses sambung pucuk alpukat kali ini akan mempraktekkan sambung pucuk dengan batang bawah
berasal dari bibit yang baru tumbuh. Bibit baru berusia beberapa minggu, ditandai dengan warna
semburat merah pada batangnya.

Bijinya pun bahkan masih menempel kuat dibagian bawah. Dari segi ukuran diameternya, batang
bawah ini sudah layak untuk disambung. Tidak akan terjadi kesulitan saat mengirisnya,
sebagaimana akan terjadi jika batang terlalu kecil.

Langkah berikutnya yang dilakukan adalah memotong calon batang atas. Hilangkan dulu daunnya
dan runcingkan ujungnya membentuk huruf V seperti terlihat pada gambar berikut. Irisan pada
gambar digunakan dengan silet yang masih baru dan tajam. Lakukan sekali iris saja untuk masingmasing sisi depan dan sisi belakang.

Berikutnya penyiapan batang bawah. Potong dulu secara mendatar. Karena masih sangat muda,
pemotongannya sangat mudah, tidak terasa keras di tangan. Setelah itu lakukan irisan vertikal di
pertengahan batang. Panjangnya sesuaikan dengan panjang luka sayatan yang dibuat pada batang
atas tadi.

Setelah selesai, selipkan cabang atas ke cabang bawah dengan hati-hati. Ikat dengan tali, kali ini
yang digunakan adalah tali dari kantong plastik yang ditipiskan memanjang.

Sungkup dengan plastik. Jika hujan turun dan mengenai sambungan, biasanya akan terjadi
kegagalan sambungan. Selain itu untuk menjaga kelembaban agar batang atas tidak cepat layu.

Tempatkan di tempat yang ternaung lebih dulu, dengan cahaya matahari yang minimal. Jika
sambungan berhasil, maka akan diperoleh bibit baru yang sifatnya berbuah dengan ukuran besar
dan daging yang tebal. Jika sambungan gagal, tetap semangat, lain kali bisa dicoba lagi,

Hasil sambungan setelah 19 hari. Daun yang awalnya masih kuncup mulai mekar membesar dan
tumbuh tunas-tunas baru di bekas ketiak daun yang dibuang, gambar foto di bawah menunjukkan
penyambungan yang berhasil dengan baik.

Pertumbuhan tunas dan daun sambung pucuk setelah 32 hari dari mulai waktu penyambungan,
tumbuh subur dan hijau. Lumayan cepat tumbuh karena entres atas sambungan telah mengandung
tunas yang berdaun meskipun masih kuncup.

Anda mungkin juga menyukai