Anda di halaman 1dari 3

Cara Menanam Markisa dengan Stek Cabang

ZAENAL ABIDIN SABTU, 28 JANUARI 2017 TANAMAN BUAH


Bagaimana cara menanam markisa dengan stek cabang? Markisa (Passiflora edulis) adalah tanaman
buah tropis dan sub tropis yang termasuk dalam famili Passifloraceae di genus Passiflora. Tanaman
ini berasal dari Benua Amerika. Sedangkan di Indonesia, spesies tanaman markisa yang sering
dibudidayakan ialah Passiflora edulis atau markisa ungu dan Passiflora flavicarva atau markisa
kuning.

Dalam membudidayakan tanaman markisa, langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu
menyediakan bibit unggul dalam jumlah yang cukup. Terdapat beberapa metode yang bisa dilakukan
untuk memperbanyak tanaman markisa. Di antaranya meliputi biji, stek cabang, dan sambung
pucuk. Dari ketiga metode tersebut, tentu saja perbanyakan markisa menggunakan stek cabang yang
paling mudah dikerjakan.

Produksi bibit tanaman markisa dengan stek cabang kini banyak dilakukan oleh para petani di
Indonesia. Kelebihan dari metode ini dibandingkan dengan biji atau sambung pucuk adalah
pengerjaannya bisa dilaksanakan secara massal, tanaman lebih cepat berbuah, dan karakteristik
yang dimiliki oleh bibit tersebut mirip seperti tanaman induknya. Anda bisa memperbanyak
tanaman markisa dengan metode stek cabang atau stek batang dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Pilih pohon markisa yang akan digunakan sebagai tanaman induk. Syarat utama
yang wajib dimiliki oleh tanaman induk adalah berasal dari varietas yang unggul.
Kemudian tentukan cabang tanaman sebelah mana yang ingin dijadikan sebagai bibit.
Cabang tersebut harus sudah berusia minimal 1 tahun dan mempunyai diameter minimal
1 cm.
2. Cabang tanaman markisa yang sudah dipilih tadi selanjutnya dipotong dari
tanaman induk menggunakan pisau atau gunting yang steril. Dari potongan cabang
tersebut, Anda bisa memotong-motonginya kembali menjadi beberapa potongan dengan
panjang minimal 25 cm dan mempunyai 3-4 mata tunas.

3. Setiap potongan cabang markisa mempunyai bagian pangkal dan pucuk. Anda
harus menanamkan bagian pangkal potongan ini ke dalam tanah, sedangkan bagian
pucuk tetap berada di atas. Tetapi sebelumnya, Anda bisa mengoleskan Rootone F pada
bagian pangkal potongan tersebut untuk merangsang pembentukan akar.

4. Siapkan media tanam yang terbuat dari campuran tanah dan pupuk kandang
dengan perbandingan 1:1. Kemudian hasil dari campuran ini dimasukkan ke dalam
polybag yang berukuran 10 x 18 cm. Setelah itu, tanamkan potongan cabang markisa
tadi dengan posisi tegak sedalam 5 cm.

5. Polybag-polybag yang digunakan untuk menanam markisa lantas ditempatkan


secara berjajar di dalam bedengan yang diberi penutup dari plastik di atasnya.
Penggunaan plastik selain berguna untuk mencegah pancaran terik matahari secara
langsung juga berguna untuk menjaga tingkat kelembaban di area persemaian. Jadi
Anda bisa membuka plastik penutup tersebut jikalau bibit markisa hasil dari stek cabang
yang ditanam telah berusia antara 3-4 bulan.

Stek yang sudah diberi perlakuan hormon penumbuh akar siap untuk disemaikan. Untuk itu perlu
menyediakan tempat yang kondisinya sesuai. Usaha untuk menumbuhkan stek perlu dilakukan
pada lingkungan yang mempunyai cahaya baur atau terpencar (difusi). Kelembaban udara
sebaiknya tinggi, sekitar 70-90%, Suhu mendekati suhu kamar, 25-27oC. Selain itu dalam
pembentukan akar stek diperlukan oksigen yang cukup. Oleh karena itu media yang digunakan
harus cukup gembur, sehingga aerasinya baik.
Penyemaian dalam kotak kayu dilakukan dengan rangkaian sebagai berikut. Kotak kayu untuk
menyemaikan
stek bisa dibuat dari papan dengan ukuran panjang 80-100 cm, lebar 40-50 cm dan tinggi 20-30
cm. Ukuran kotak bisa lebih besar atau lebih kecil, disesuaikan dengan banyaknya stek yang
akan disemaikan. Untuk lebih praktis dapat juga digunakan kotak plastik (box semai) dengan
ukuran panjang 35-40 cm, lebar 25-30 cm dan tinggi 10-15 cm yang banyak dijual di toko
pertanian. Media tumbuh dapat menggunakan pasir, atau menggunakan campuran pasir dengan
sekam padi dengan perbandingan 2:1. Media tersebut dimasukkan ke dalam kotak kayu. Tebal
lapisan media antara 10-15 cm.
Lakukan penyiraman dengan gembor, sehingga permukaan media turun dan kompak. Sebelum
stek disemai, terlebih dahulu dibuat lubang-lubang kecil pada media. Turus bambu yang
dibulatkan bisa dipakai atau dapat pula dengan ranting pohon sebesar pensil. Perkirakan jarak
lubang sekitar 5x5 cm dan dalamnya sekitar 5-7,5 cm atau setengah dari panjang stek. Setelah
itu baru bagian pangkal stek dimasukkan ke dalam lubang. Bagian media di sekitar stek ditekan
perlahan-lahan agar posisi stek tidak goyah. Selanjutnya persemaian disiram lagi. Kotak
kemudian ditutup dengan lembar plastik bening atau transparan. Sebaiknya kotak di-taruh pada
tempat yang terlindung dari teriknya sinar matahari.
Penyiraman persemaian harus dilakukan setiap hari sekali atau tergantung keadaan. Yang
penting media persemaian selalu dalam kondisi basah. Setelah 2-3 bulan stek sudah mulai
berakar, tunggu beberapa hari lagi sampai kelihatannya berwarna coklat dan stek sudah dapat
dipindahkan ke dalam polybag. Cungkil stek dengan bilah bambu secara hati-hati agar
perakarannya tidak menjadi rusak.
Persemaian di bedengan dilakukan sebagai berikut. Apabila batang stek yang akan kita
semaikan jumlahnya banyak maka penyemaian bisa dilakukan dalam bedengan. Bedengan
dibuat dengan arah Utara-Selatan agar stek bisa menerima matahari secara baik. Lahan yang
akan dibuat bedengan dicangkul sedalam 25-30 cm (sedalam mata cangkul). Ukuran bedengan
dibuat selebar 80-100 cm dengan panjang bedengan disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk
menghindari adanya tanah yang longsor tepi bedengan bisa dihalangi dengan bilah bambu atau
batu bata.
Bedengan perlu dilengkapi dengan naungan untuk melindungi bibit dari sengatan matahari yang
berlebihan. Naungan yang bisa terbuat dari daun kelapa, daun alang-alang atau jerami padi. Jika
ingin menggunakan naungan dari paranet gunakanlah paranet tipe 75% (sinar yang masuk ke
bedengan sebesar 25%). Tanah lapisan atas ditaburi pasir setebal lebih kurang 5 cm. Lakukan
penyiraman agar media basah. Setelah itu batang stek bisa ditancapkan. Jarak stek yang
disemaikan ialah 5x5 cm. Untuk menjaga agar kelembaban di sekitar stek menjadi tinggi,
bedengan disungkup dengan plastik transparan.

Setelah ukuran stek memenuhi standar dan mempunyai akar, maka stek harus
disapih/transplanting. Standar stek yang siap disapih adalah mempunyai 4-6 daun baru yang
sudah mekar dengan sempurna (daun-daun sudah mendapatkan nutrisi dari akar baru yang
sudah tumbuh).

Anda mungkin juga menyukai