Anda di halaman 1dari 54

Pembibitan Bambu dengan Cara Stek

Membuat Bibit Bambu

Menanam bambu dengan cara stek merupakan salah satu metode


propagasi bambu yang paling disukai karena cepat, sederhana, ekonomis, dan tidak
memerlukan banyak ruang.

Jenis bambu berdinding tebal seperti betung memiliki cabang utama menonjol. Cabang-
cabang dapat diekstraksi tanpa merusak rumpun induk dan merupakan bahan tanam yang
sangat baik.

Cabang yang sesuai untuk bibit sebaiknya dipotong ketika usia masih relatif muda (1-2
tahun) untuk menjamin tingkat kelangsungan hidup yang tinggi.

Pemotongan Bambu

 Pilih batang yang memiliki kematangan menengah dan potong dari cabang utama.
Buang bagian atas dengan meninggalkan 2-3 node . Potongan bambu ini biasanya
sekitar 30cm panjang.
* Atau (untuk memberikan hasil yang lebih cepat) mencelupkan potongan bambu
dalam campuran pengatur hormon pertumbuhan atau rooting selama 24 jam, dan
tutup ujung dipotong atas dengan lilin untuk mencegah pengeringan.
* Tanam potongan-potongan bambu tersebut secara vertikal (lebih disukai di
sudut sedikit), baik di polybag dengan menempatkan sedemikian rupa sehingga
rhizomatous satu node berada di bawah permukaan tanah dan setidaknya satu atau
dua buku di atas permukaan.
* Letakan polybag dibawah naungan paranet (jaring naungan agro memberikan
naungan 75%) dan siram air secukupnya setiap hari.
* Tumbuhnya tunas pertama dan perakaran mungkin akan muncul 3-5 minggu
setelah tanam. Namun Anda harus menempatkan bibit tanaman bambu tersebut di
polibag selama 6 bulan maksimal 1 tahun sampai sepenuhnya berakar. Tanaman
bambu yang baru tersebut akan siap untuk tanam pada musim hujan berikutnya.
Vertikultur sebagai alternatif bagi lahan sempit
Posted on 4 Juli 2008 by san

Lahan yang sempit memang membuat kegiatan berkebun jadi kurang leluasa, namun
dengan memanfaatkan ruang secara vertikal, berkebun menjadi lebih menyenangkan
dengan kuantitas yang dapat ditingkatkan. Vertikultur adalah pola bercocok tanam yang
menggunakan wadah tanam vertikal untuk mengatasi keterbatasan lahan. Pada
kesempatan ini saya tertarik mencoba vertikultur dengan bambu berdiri sebagai
wadahnya. Karena skalanya percobaan, saya hanya menggunakan dua batang bambu.
Tidak semua jenis tanaman bisa atau cocok untuk vertikultur. Untungnya, hampir semua
jenis sayuran bisa digunakan, yang kebetulan juga memang sesuai keinginan saya
berkebun sayur mayur untuk kepentingan dapur. Dalam hal ini saya memilih tomat dan
cabe merah. Untuk media tanam saya gunakan campuran tanah, kompos, dan sekam.
Saya menggunakan bahan dan pola organik dalam bercocok tanam.

Pembuatan wadah tanam

Wadah tanam yang akan saya buat adalah dua batang bambu yang masing-masing
panjangnya 120 cm, dengan pembagian 100 cm untuk wadah tanam dan 20 cm sisanya
untuk ditanam ke tanah. Pada setiap bambu akan dibuat lubang tanam sebanyak 10 buah.
Saya mulai dengan memilih bambu yang batangnya paling besar, lalu dipotong sesuai
dengan ukuran yang ditetapkan. Semakin bagus kualitas bambu, semakin panjang pula
masa pakainya. Di bagian 20 cm terdapat ruas yang nantinya akan menjadi ruas terakhir
dihitung dari atas. Semua ruas bambu kecuali yang terakhir saya bobol dengan
menggunakan linggis supaya keseluruan ruang dalam bambu terbuka. Di bagian inilah
nantinya media tanam ditempatkan. Untuk ruas terakhir tidak dibobol keseluruhan,
melainkan hanya dibuat sejumlah lubang kecil dengan paku untuk sirkulasi air keluar
(atusan).

Potong bambu dan bobol semua ruas kecuali yang terakhir

Selanjutnya saya membuat lubang tanam di sepanjang bagian 100 cm dengan


menggunakan bor listrik. Anda tentu saja bisa menggunakan alat lain seperti pahat, atau
apa saja yang Anda punya untuk membuat lubang. Lubang dibuat secara selang-seling
pada keempat sisi bambu (saya asosiasikan permukan bambu dengan bidang kotak). Pada
dua sisi yang saling berhadapan terdapat masing-masing tiga lubang tanam, pada dua sisi
lainnya masing-masing dua lubang tanam, sehingga didapatkan 10 lubang tanam secara
keseluruhan. Setiap lubang berdiameter kira-kira 1,5 cm, sedangkan jarak antar lubang
saya buat 30 cm.

Buat lubang tanam sesuai ukuran bambu dan karakteristik tanaman

Jika diilustrasikan dengan permukaan datar, posisi lubang-lubang tanam akan tampak
seperti gambar di bawah ini.

Ilustrasi posisi lubang pada permukaan datar

Kini saatnya menanam bambu dengan memasukkan 20 cm bagian bawah ke dalam tanah.
Saya menempatkan kedua batang bambu pada jarak satu meter lebih, walaupun 40-50 cm
barangkali masih memadai. Batang bambu tidak ditancapkan begitu saja, melainkan
dibuatkan lubang dulu seperlunya.
Posisi wadah bambu yang telah ditanam di tanah

Pengadaan media tanam

Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman untuk menunjang perakaran. Dari media
tanam inilah tanaman menyerap makanan berupa unsur hara melalui akarnya. Media
tanam yang saya gunakan adalah campuran antara tanah, pupuk kompos, dan sekam
dengan perbandingan 1:1:1. Setelah semua bahan terkumpul, dilakukan pencampuran
hingga merata. Tanah dengan sifat koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur
hara, dan melalui air unsur hara dapat diserap oleh akar tanaman dengan prinsip
pertukaran kation. Sekam berfungsi untuk menampung air di dalam tanah sedangkan
kompos menjamin tersedianya bahan penting yang akan diuraikan menjadi unsur hara
yang diperlukan tanaman.

Campuran media tanam kemudian dimasukkan ke dalam bambu hingga penuh. Untuk
memastikan tidak ada ruang kosong, dapat digunakan bambu kecil atau kayu untuk
mendorong tanah hingga ke dasar wadah (ruas terakhir). Media tanam di dalam bambu
diusahakan agar tidak terlalu padat supaya air mudah mengalir, juga supaya akar tanaman
tidak kesulitan “bernafas”, dan tidak terlalu renggang agar ada keleluasaan dalam
mempertahankan air dan menjaga kelembaban.
Persiapan bibit tanaman dan penanaman

Jauh sebelum saya berencana membuat wadah vertikal, saya telah mulai mempersiapkan
sejumlah bibit tanaman, tadinya untuk ditanam langsung ke tanah. Ketika tanaman sudah
mencapai umur siap dipindahkan, barulah saya menetapkan ide untuk menanam secara
vertikal. Jadi dalam hal ini, kebetulan waktunya tepat. Pada dasarnya ada tiga tahap
dalam proses ini, yaitu persemaian, pemindahan, dan penanaman.

Seperti halnya menanam, menyemaikan benih juga memerlukan wadah dan media tanam.
Wadah bisa apa saja sepanjang dapat diisi media tanam seperlunya dan memiliki lubang
di bagian bawah untuk mengeluarkan kelebihan air. Di sini saya menggunakan wadah
khusus persemaian benih yang disebut tray dengan jumlah lubang 128 buah (tray lain
jumlah dan ukuran lubangnya bervariasi). Saya juga menggunakan sebuah pot ukuran
sedang dan sebuah bekas tempat kue. Adapun untuk media tanamnya adalah media tanam
dari produk jadi yang bersifat organik.

Jika menggunakan tray, jumlah benih yang dapat disemaikan sudah terukur karena setiap
lubang diisi sebuah benih (walaupun bisa juga diisi 2 atau 3). Jika menggunakan wadah
lain maka jumlah benih yang dapat disemaikan disesuaikan dengan ukuran wadahnya,
dalam hal ini jarak tanam benih diatur sedemikian rupa agar tidak berdempetan. Dua-tiga
minggu setelah persemaian benih sudah berkecambah dan mengeluarkan 3-4 daun.
Idealnya, benih yang sudah tumbuh daun berjumlah 4-5 helai sudah layak
dipindahtanamkan. Karena waktu itu saya belum berencana untuk menanamnya di tanah,
juga belum terpikir tentang vertikultur, bibit-bibit tadi saya pindahkan ke polybag dan
wadah-wadah lain yang bisa saya gunakan.

Bibit tanaman yang saya pindahkan ke wadah bambu sudah berumur lebih dari satu
bulan, daunnya pun sudah bertambah. Karena saya hanya memiliki total 20 lubang tanam
dari dua batang bambu, maka saya cukup leluasa untuk memilih 20 bibit terbaik. Saya
memilih 10 bibit tanaman cabe merah dan 10 bibit tomat. Sebelum bibit-bibit ditanam di
wadah bambu, terlebih dahulu saya menyiramkan air ke dalamnya. Saya menyiram
hingga jenuh, ditandai dengan menetesnya air keluar dari lubang-lubang tanam. Setelah
saya rasa cukup, saya pun mulai menanam bibit satu demi satu. Setiap lubang tanam saya
bolongi lagi tanahnya untuk memasukkan akar. Semua bagian akar dari setiap bibit harus
masuk ke dalam tanah. Setiap jenis bibit (cabe merah dan tomat) saya kelompokkan di
wadah bambu terpisah. Kini saya memiliki dua “kebun vertikal”.
Perkembangan dan pemeliharaan

Pada hari pertama setelah penanaman, sejumlah daun menguning dan beberapa di
antaranya malah berguguran. Namun, 2-3 hari kemudian, daun-daun muda bermunculan.
Satu bulan kemudian batang semakin besar, cabang bertambah, dan daun semakin
rimbun, menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan meskipun tidak sepesat pola
tanaman normal yang ditanam di tanah, atau setidaknya di pot.

Seperti halnya tanaman konvensional, tanaman vertikultur harus disiram dan dipupuk
secara berkelanjutan, juga dilakukan penyemprotan untuk mencegah dan/atau membunuh
hama pengganggu. Dan seperti juga tanaman dalam wadah lainnya, pemupukan harus
lebih sering karena tanaman tidak mendapatkan unsur hara yang umumnya terdapat
secara alami di dalam tanah. Karena posturnya yang jangkung dan wadah yang sebagian
besar tertutup, saya berpikir bahwa yang cocok digunakan adalah pupuk cair. Saya
memilih salah satu produk pupuk cair organik yang saat ini sudah banyak beredar di
pasar. Untuk pengusir hama, saya juga menggunakan produk berbahan organik dari pasar
yang selain untuk mengusir hama juga memiliki fungsi untuk mempercepat penguraian
bahan pupuk organik.

Saya menyukai kenyataan walaupun awalnya agak aneh, bahwa untuk menyiram, saya
hanya “memasukkan” air dari atas lubang bambu. Begitupun ketika mengaplikasikan
pupuk cair. Selain itu saya juga mencipratkan air dan pupuk cair langsung ke daun
tanaman, atau dengan menggunakan semprotan. Satu hal lagi yang meringankan saya
dalam memelihara tanaman vertikultur adalah saya tidak perlu membersihkan gulma,
karena memang (sejauh ini) belum ada gulma yang tumbuh. Bandingkan jika ditanam di
tanah atau di pot yang memungkinkan gulma tumbuh sangat rajin. Hari ini dibersihkan,
dua hari kemudian sudah muncul lagi.

Batang membesar, cabang bertambah, daun makin rimbun

Bentuk-bentuk veltikultur

Model dan bahan untuk membuat wadah vertikultur sangat banyak, tinggal disesuaikan
dengan kondisi dan keinginan. Selain bambu dapat juga digunakan paralon, kaleng bekas,
bahkan lembaran karung beras pun bisa. Ada beberapa model lain yang ingin dan telah
saya coba, dengan bahan bambu yang sangat dominan. Saya hanya ingin memanfaatkan
sisa-sisa bahan bangunan yang digunakan waktu renovasi, karena saya percaya bahwa
salah satu filosofi dari vertikultur adalah memanfaatkan benda-benda bekas di sekitar
kita.

Anda tertarik? Selamat


mencoba dan

Model 1: rak mini Model 2: Bambu tingkat

Model 3: Rak bertingkat Model 4: Rak sederhana


bervertikulturia!
Biopori di halaman rumah
Posted on 6 Maret 2008 by san

Akhirnya jadi juga saya mempunyai lubang resapan biopori (LRB), atau yang lebih
dikenal dengan lubang biopori. Rumah saya ada di kompleks perumahan Mutiara Bogor
Raya, Katulampa, Bogor Timur, yang mulai dibangun awal 2007. Di atas halaman yang
luasnya kurang lebih 25 meter persegi saya membuat sekitar 34 lubang silinder, ditambah
empat lubang memanjang. Mulut lubang disemen untuk dudukan loster sebagai penutup.
Dengan biopori kita menyelesaikan sebagian persoalan sampah, memperoleh pupuk, dan
membantu mencegah banjir. Khusus untuk yang terakhir ini, terutama dalam konteks
pencegahan dan penanganan banjir skala nasional, usaha saya membuat biopori mungkin
tidaklah signifikan jika hanya sendirian. Pada kenyataanya, sudah banyak yang
menyuarakan dukungan nyata terhadap biopori (lihat daftar di bagian bawah). Hari ini
dan di masa mendatang, kita butuh lebih banyak lagi biopori. Jadi, mari ramai-ramai
membuat biopori!

Sedikit intro…. Biopori adalah lubang sedalam 80-100cm dengan diameter 10-30 cm,
dimaksudkan sebagi lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkannya
kembali ke tanah. Biopori memperbesar daya tampung tanah terhadap air hujan,
mengurangi genangan air, yang selanjutnya mengurangi limpahan air hujan turun ke
sungai. Dengan demikian, mengurangi juga aliran dan volume air sungai ke tempat yang
lebih rendah, seperti Jakarta yang daya tampung airnya sudah sangat minim karena
tanahnya dipenuhi bangunan.

Teknologi biopori yang dicetuskan oleh Ir. Kamir R. Brata, Msc dari Institut Pertanian
Bogor (IPB) ini memanfaatkan aktifitas organisme kecil dan sejumlah mikroorganisme
untuk menguraikan sampah organik di dalam lubang. Makhluk-makhluk yang hampir
tidak pernah hadir dalam ruang sadar kita ini membuat lubang-lubang kecil di dinding
lubang selama proses penguraian. Dalam waktu 2-4 minggu, proses penguraian
menghasilkan pupuk yang berguna sebagai nutrisi tanaman dan menyehatkan tanah.
Proses pembuatan…. Membuat lubang biopori bukan pekerjaan susah, hanya memang
memerlukan daya yang cukup besar. Kedalaman lubang yang disarankan adalah 80-100
cm, kedalaman yang memungkinkan organisme pengurai bekerja dengan optimal.
Sedangkan diameter yang disarankan adalah 10-30 cm. Karena saya membuatnya di
halaman rumah, maka 10 cm lebih proporsional. Pekerja saya menggali lubang-lubang
secara manual menggunakan peralatan sederhana seperti pipa paralon, bambu, dan
linggis. Jika ketemu lapisan batu penggalian dialihkan ke titik lain. Jika tanah terlalu
keras dasar lubang diairi secukupnya dan penggalian diteruskan setelah air meresap.
Sebenarnya IPB menyediakan alat bor tapi pada saat itu saya belum berpikir untuk
berinvestasi. Setelah lima hari, jadilah sebanyak 34 lubang silinder dan empat lubang
memanjang. Meskipun angka ini sebenarnya terlalu banyak, tapi saya tidak
menyesalinya.

Penggalian lubang dilakukan pertengahan Februari ketika Bogor sedang mengalami


puncak musim hujan. Waktu yang lebih baik tentu saja ketika hujan tidak sedang turun.
Saya memilih loster sebagai penutup lubang. Loster biasanya digunakan sebagai lubang
angin yang dipasang di dinding WC atau dinding rumah yang menghadap keluar. Satu
buah loster dipotong untuk dua lubang. Untuk memperkuat kedudukan loster sekeliling
mulut lubung disemen sehingga cukup kokoh jika kita berjalan di atasnya. Dengan
ditutupnya lubang kaki tidak akan kejeblos, apalagi anak saya masih kecil-kecil dan
senang bermain-main di halaman.
Pengisian…. Sekarang waktunya membuang sampah, eh maksudnya mengisi lubang
biopori. Sejak awal saya sudah merencanakan untuk memisahkan sampah organik dan
sampah non-organik. Saya ingin membuat pupuk bokashi melalui fermentasi sampah
organik dengan bantuan aktivator EM4. Di dapur saya menyediakan dua tempat sampah,
sebut saja S (sampah) dan B (biopori), yang masing-masing diberi kantong plastik. Pada
prinsipnya semua bahan dari makhluk hidup masuk dalam kategori organik. Namun
untuk mengisi tempat sampah B saya membatasi pada bahan-bahan yang lebih mudah
terurai seperti sisa sayur dan potongan tempe/daging/ikan yang tidak terpakai. Juga sisa
makanan yang tidak habis dimakan, sisa makanan lain seperti roti dan cemilan, ampas
kopi, dan kantung teh celup, masuk ke B.

Tulang ayam dan tulang sapi, bonggol jagung, serta kulit telur walaupun masuk kategori
organik, saya masukkan ke tempat sampah S. Di tempat sampah ini bergabung kertas,
besi, plastik, kayu, kain, dan benda-benda lain yang tidak mungkin atau sulit terurai.
Hampir setiap hari saya mengambil kantong plastik dari tempat sampah B, membuka
loster, memasukkan isi kantong plastik ke lubang, dan menutup lubang kembali. Kantong
plastik kemudian saya satukan ke tempat sampah S yang selanjutnya di tempatkan di bak
sampah luar rumah.

Sesekali waktu, saya merapikan tanaman dengan memotong daun, bunga yang mulai
layu, sulur yang kepanjangan, atau memotong rumput dan ranting pohon seperlunya.
Sampah yang dihasilkan dari proses ini langsung saya masukkan ke lubang-lubang
terdekat. Agar merapat ke dasar, bumbungan sampah hijau ini saya dorong dengan
tongkat. Jarang saya menyadari atau memikirkan apakah sebenarnya saya sedang
membuang sampah (organik), atau sedang membuat pupuk, atau sedang berbiopori ria.
Ah sudahlah, itu tidak penting, bukan?
Sekedar evaluasi…. Terus terang saya tidak berpikir cukup panjang tentang penggunaan
loster sebagai penutup lubang, saya tidak tahu seberapa bagus hasilnya dibandingkan
dengan bahan lain, misalnya tutup lubang saluran air yang sering digunakan di WC.
Beberapa titik sepertinya kurang efektif sehubungan dengan laju air. Sekitar lima sampai
enam lubang kurang dalam karena terhadang lapisan batu, sayangnya pekerja saya tidak
memindahkan penggalian dan malah menyemen mulut lubang yang dangkal.

Sesekali menjemur kasur, mumpung matahari lagi terik,


dan sedang tidak ada yang diisikan ke lubang

Informasi lain:
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan pencantuman tautan di halaman ini.
Silahkan tuliskan di kotak komentar jika ada keberatan. Daftar ini hanya sebagian kecil
dari yang bisa ditemukan di Google.

Halaman hijau untuk rumah kecil


Posted on 6 Juni 2008 by san
Meskipun rumah saya berukuran kecil (tipe 29), saya bersyukur
bahwa kami memiliki halaman yang lumayan, sekitar 25 meter persegi. Cukup luas
sebagai tempat bermain anak-anak, tapi sebenarnya masih kurang leluasa untuk berkebun
dengan berbagai tanaman buah. Tipe rumah saya aslinya hanya memiliki lahan 72 meter
persegi. Karenanya, kami memilih kavling di sudut (hook), untuk mendapatkan tambahan
lahan. Saya sengaja membiarkan halaman terbuka, tanpa kanopi (awning). Halaman
rumah saya dominan dengan tanaman rumput gajah mini, dekat dengan pagar di bagian
pinggir saya tanami bambu cina. Di sudut kanan ada mangga apel, yang katanya
penampilan buahnya sangat menggiurkan tapi rasanya asam sepat luar biasa. Lalu di
sudut kiri ada pohon cempaka dan jambu air mengapit bak sampah. Agak ke tengah di
depan jendela ada sebuah pohon kenanga dan tiga pohon jeruk beda-beda jenis (purut,
limau, nipis), dan sekumpulan miyana (lihat juga gambar-gambar di tulisan tentang
biopori).

Sebagai selingan, saya pasang juga conblock dengan luas total 10 meter persegi. Di
atasnya ada sebuah tabulampot (tanaman buah dalam pot) yang ditanami jambu bangkok.
Saya masih berencana menambah 2 – 3 tabulampot lagi di sini. Tepat di perbatasan teras,
saya membuat lahan kecil dengan luas 150 x 50 cm masing-masing di sayap kiri dan
kanan. Lahan ini saya tutupi dengan tanaman remek daging dan beberapa pohon bunga
melati. Menyenangkan melihat bunga melati yang mekar, sayang hanya sebentar karena
begitulah bunga melati. Yang banyak dimanfaatkan adalah ketika bunganya masih
kuncup, umumnya sebagai hiasan pengantin wanita. Sesaat setelah mekar, bunganya akan
rontok.
Beda dengan mawar, yang mekar dalam waktu
relatif lama. Belasan pohon mawar kecil saya tanam di sisi kiri, yang bertemu dengan
pohon cempaka di ujung dekat tempat sampah. Bunganya juga kecil, tapi keindahannya
terletak pada variasi warnanya. Tiap pohon bisa menghasilkan warna mawar yang
berbeda-beda, merah, putih, kuning, dan jingga. Dekat dengan mawar-mawar kecil ini
terdepat sebuah pohon bunga kamboja, tepat di belakang pohon jambu air. Agak ke
belakang lagi (mendekati teras), tersembul kecil pohon chodia, tanaman pengusir nyamuk
sebagai alternatif dari bunga lavender. Selain mawar kecil ada juga dua pohon mawar
yang lebih besar, tertanam di antara deretan miyana dan mangga apel. Satu pohon
senantiasa menghasilkan mawar merah, satu pohon lagi menghasilkan mawar kuning dan
mawar putih bergantian. Di sekitar bunga mawar, terdapat masing-masing lima pohon
tanaman bunga soka dan bunga terompet. Pohon kedua bunga ini kecil-kecil, kalau tidak
hati-hati melangkah bisa terinjak.

Di bagian tengah (persis menhubungkan pintu rumah dan pintu pagar), yang secara
umum disebutkan sebagai carport, adalah sepasang jalur berbahan semen. Kedua jalur
mengapit sepenggal lahan yang saya tanami kacang-kacangan. Pohon dan daunnya mirip
kacang tanah, bunganya kuning, dan tentu saja tidak berbuah (kacang). Seperti halnya
kacang tanah, tanaman ini juga sangat sempurnya sebagai ground cover.

Di luar pagar, ada sedikit lahan yang disediakan oleh pengembang, letaknya setelah
selokan. Di sisi kiri (depan tempat sampah), oleh pengembang sudah ditanami suatu jenis
pohon yang saya tidak tahu namanya. Pohonnya (akan tumbuh) besar, bunganya putih,
daunnya rindang. Saya tambahkan sepohon miyana. Di sisi kanan penuh dengan tanaman
kacang-kacangan dan miyana. Di masing-masing ujungnya terdapat satu pohon salam.
Pohon salam ini juga akan tumbuh besar dan berdaun rimbun. Daunnya sering
dimanfaatkan untuk memasak sayuran. Saya berencana menambah satu pohon lagi di
bagian tengahnya, mungkin pohon kayu manis. Sebenarnya saya ingin menanam kayu
putih tapi kuatir mengganggu jalan.
Akhirnya, sebagaimana banyak rumah lainnya juga, belasan bunga dan tanaman hias
dalam pot menghuni halaman dan teras. Meskipun masih kurang, tapi untuk saat ini
sudah mencukupi. Sejumlah pot tadinya digantung di bawah atap, tapi karena
menyulitkan penyiraman, akhirnya saya turunkan.

Saya sangat menikmati waktu di halaman ini, baik ketika menyiram, memangkas daun
dan ranting, mendaring (menggemburkan tanah sekitar pangkal pohon), atau sekedar
duduk di teras sambil memandangi kehijauan, mengisap rokok dan menyeruput kopi
hangat. Bahkan di malam hari pun, saya sangat menikmatinya. Anak-anak saya sangat
senang bermain di halaman. Begitu mendengar saya membuka pintu depan, mereka
segera berhamburan dari dapur atau kamar, berlari menuju halaman. Bahkan mereka juga
“berkebun” dengan cara mereka sendiri.
Bagaimanapun, halaman yang saya maksudkan sebagai elemen hijau
ini masih jauh dari sempurna. Saya bukan termasuk orang yang pandai dalam hal
tanaman dan pertamanan. Juga, masih kurang leluasa untuk menanam pohon berbuah
lainnya, begitu pula tanaman sayur mayur untuk keperluan keluarga. Tetapi, saya telah
mencoba alternatif bertanam di lahan sempit. Insya Allah, akan saya sampaikan di tulisan
berikutnya.

Catatan: Hampir semua foto di tulisan ini adalah foto lama, 4-5 bulan yang lalu.
Kondisinya sudah banyak berubah sekarang.

Menanam Bambu
November 22, 2009 by admin
Filed under Kolom Bersama

Oleh: Radinal Muchtar

Anak-anak kelas XI tertawa melihat adik-adiknya disuruh menanam bambu di area taman
sekolah. Ada dua hal yang membuat mereka tertawa. Pertama, mereka teringat ketika
harus menanam bambu setahun yang lalu saat mereka masih duduk di kelas X. Kedua,
mereka merasa bahwa adik-adiknya akan mengalami apa yang mereka alami sekarang
yaitu kebingungan. Sudah setahun yang lalu mereka disuruh merawat bambu, namun
bambu tak kunjung tumbuh. Ini sudah tahun kedua, dan mereka belum juga melihat
pertanda bahwa bambu yang mereka tanam akan tumbuh menjulang tinggi. Mereka
merasa dibodohi dan kelak, adik-adik mereka juga akan merasa demikian.

Tahun berganti, dan lagi-lagi pihak sekolah menyuruh seluruh anak-anak kelas X untuk
menanam bambu. Siswa akhir, yang telah menanam dua tahun yang lalu, kembali
tertawa. Menjelang kelulusan mereka beberapa bulan lagi, mereka belum juga
mendapatkan hasil tanaman mereka. Hanya bambu kecil yang tak tampak dari jauh.
Hanya itu. Itukah yang mereka hasilkan selama dua tahun?

Di hari terakhir mereka menjadi murid sekolah tersebut, mereka dikumpulkan disebuah
ruangan. Kepala sekolah masuk dan berdiri di depan mereka dengan sebuah senyuman. Ia
berbicara sebentar dan ditutup dengan sebuah permintaan.

“Bapak minta kalian untuk berkumpul lagi di sekolah ini setahun yang akan datang.
Bapak ingin memberi sesuatu untuk kalian!” Ujar bapak tersebut.
Dan, benar, setahun kemudian sebagian besar dari alumni sekolah menengah atas tersebut
telah berkumpul. Dengan beragam corak budaya dan gaya. Ada yang telah bekerja diluar
kota sehingga gaya ala perkotaan tempat ia bekerja terbawa-bawa saat berkumpul. Ada
pula yang kuliah di luar negeri sehingga budaya luar negeri pun tampak jelas didirinya.
Namun yang tetap juga banyak. Salah satunya adalah gaya bapak kepala sekolah yang
meminta mereka untuk berkumpul setahun yang lalu.

Setelah menunggu lama di ruang perkumpulan, bapak kepala sekolah yang di tunggu-
tunggu akhirnya datang menghampiri mereka. Setelah menyalami mereka semua satu per
satu, bapak kepala sekolah itu pun mengajak mereka untuk berkumpul di taman sekolah.

“Ayo, ikut bapak ke taman sekolah. Bapak ingin menunjukkan sesuatu!”

Para alumni tersebut akhirnya membubarkan diri dan pergi ke taman sekolah tempat
mereka menanam bambu ketika masih duduk di kelas X. Ada yang berbeda. Ada banyak
bambu disana. Tidak seperti ketika mereka meninggalkan sekolah ini, hanya bambu-
bambu kecil yang ada. Itu pun hanya tampak ketika di dekati. Seseorang tidak akan tahu
bahwa taman sekolah memiliki banyak bambu jika melihat dari jauh. Namun sekarang,
bambu-bambu yang menjulang tinggi telah mereka lihat.

“Anak-anak ga’ disuruh menanam lagi, Pak! Ko’ yang ini sudah besar? Langsung di
beli?” tanya seorang alumnus kepada bapak kepala sekolah.

“Tidak anak-anakku. Ini adalah bambu yang kalian tanam tiga tahun yang lalu. Bapak
hanya ingin menunjukkan bahwa inilah hasil jerih payah kalian. Bapak mengharapkan
kalian tumbuh seperti bambu. Tiga tahun memperkuat akar, dan tumbuh pada tahun
keempat dengan cepat dan menjulang tinggi. Tiga tahun pula kalian belajar disini untuk
memperkuat akar dan menjulanglah setinggi-tingginya dengan tetap berpegang pada
akar!”

Para alumni itu pun terdiam. Tidak ada yang berkomentar apa-apa!”

****

Cerita di atas saya dapatkan dari seorang teman. Begitu sederhana, namun banyak hal
yang bisa diambil. Betapa kehidupan itu butuh proses penguatan akar, pondasi dan juga
pegangan. Jika akar tersebut telah kuat dan tertancap didalam tanah dengan kokoh, ibarat
bambu, sekuat apapun angin yang bertiup, bambu akan tetap berdiri.

Lebih dalam lagi kita dapat mengambil pelajaran berharga bahwa ketika akar, dalam arti
sebuah prinsip, cita-cita dan juga visi, telah benar-benar dirancang dengan spesifik,
terukur dan jelas, segala hal akan mudah dicapai.

Seorang penulis misalnya, akan dengan mudah mengalirkan ide-idenya ke dalam sebuah
tulisan jika prinsip yang ia pegang benar. Ia menulis untuk apa. Apa-apa saja yang ia
tulis. Kapan ia menulis. Kapan ia harus mencari ide untuk ditulis. Jika semuanya itu telah
di tanamkan dalam diri secara benar, cita-cita untuk menjadi seorang penulis handal akan
datang dengan cepat sebagaimana cepatnya bambu tumbuh ketika akarnya telah kuat.

Ya, bambu membutuhkan waktu tiga tahun untuk memperkuat akar, namun hanya
beberapa bulan saja untuk tumbuh menjulang tinggi mengalahkan ketinggian tumbuhan
yang lain.

Prinsip, cita-cita, dan juga visi, itulah yang menjadi akar bagi manusia. Itulah yang harus
diperkuat. Bahkan harus tertulis jelas dan nyata dalam sebuah kertas, jika kita mengikuti
cara yang di pakai oleh Jamil Azzaini dengan Tuhan Inilah Proposal Hidupku. Jika ketiga
hal itu telah kita canangkan dengan kokoh, tunggulah, kesuksesan dan kebahagiaan itu
akan datang menghampiri! Semoga.

YUDHA dan kebun bibit bambu

PEMILIHAN BIBIT AWAL & PERSEMAIAN

Dalam pemilihan bibit bambu bisa menggunakan berbagai cara yang dilakukan baik
teknik secara tradisional maupun teknologi kultur jaringan, hal ini tergantung kondisi
keuangan daerah masing masing. Untuk teknik sederhana dapat dilakukan dengan
pemilihan carang atas maupun bawah yang ada pada tanaman bambu, sedangkan untuk
teknologi kultur jaringan menggunakan rebung pilihan dan dilakukan oleh lembaga yang
mampu untuk melaksanakan tersebut.

1.Pemilihan BIBIT
Untuk mendapatkan bibit yang berkwalitas maka kita harus mengetahui tanaman bambu
yang telah memiliki carang atau cabang batang yang telah mengeluarkan akar pada
bagian pakal carang.
1.1 Carang atas terdapat pada bambu bagian atas antara bagian tengah sampai ke pucuk
batang Pada bagian bonggol carang / calon rizom yang sudah meliliki akar-akar gantung
maka carang tersebut dapat diambil sebagai bakal bibit tetapi ukuran minimal
berdiameter 2 Cm dengan mengambil potongan 3 ruas dari batas bonggol carang tersebut

1.2 Carang bawah biasanya terdapat pada bagian bonggol bekas ditebang atau pada
trubusan batang yang patah.

Pada bagian bonggol batang bawah ini akan muncul jumlah carang yang cukup banyak
dan yang terbaik adalah carang dominan hal ini lebih cepat tumbuh dan mudah hidup.
2.Persiapan Persemaian
Untuk tempat penanaman awal agar tanaman bambu siap untuk dipindahkan menjadi
bibit tebang pangkas maka harus menyipakan lahan tanah sawah atau tegal yang memiliki
aliran air dengan terus menerus tanpa kering sepanjang musin hujan dan kemarau.
3.Proses Persemaian
Untuk mempersiapkan sejumlah bibit dalam kebun bambu tebang pangkas maka
diperlukan tempat persemaian yang harus teratur terawat dan terpelihara supaya
mendapatkan bibit awal yang berkwalitas.Caranya harus dimulai dari penyeleksian bibit
carang dan sampai dengan cara menanam yang baik.

A. Pemilihan Bibit Yang Baik


Untuk mendapakan bakal carang baik carang atas maupun carang bawah maka kita harus
perhatikan sebagai berikut :
Kriterianya :
Diamter carang sebaiknya antara 1,5 Cm s/d 2 Cm Ruas yang baik 3 ruas dari batas rizom
/ bonggol Untuk pangkasan harus sekali pangkas Bagian rizom tidak boleh luka/
terkelupas Setelah potong harus langsung direndam air dan zat perangsang tumbuh.
Penanaman tidak boleh melebihi 24 jam setelah potong bonggol
B. Penanaman pada Persemaian
Setelah mendapatkan bakal carang yang berkwalitas maka siap untuk melakukan
persemaian dengan hati-hati dan cermat serta kondisi tanah dalam keadaan basah.
Kriteria untuk persemaian:
Tanah sawah maupun tegal yang memiliki irigasi air sepanjang tahun Membuat bedengan
dengan kalenan pinggirannya Tidak boleh terlalu banyak terkena sinar matahari
Kondisi air selalu terjaga Diberi peneduh untuk pengurangan penguapan pada tanah
semai Tanaman harus memiliki jarak 15cm x 15 cm antar tanaman.
begitulah caranya selamat mencoba !!!!
Lucky Bamboo Tanaman Indoor Minim Perawatan
« pada: Mar 13, 2009, 09:21:58 »

Halaman yang seluruhnya tertutup beton maupun keramik akan mematikan energi qi/chi.
Dalam pandangan Feng Shui penghuni sulit memiliki keberuntungan bumi. Perlu
diingat, tanah juga perlu bernafas.
Dengan memberi cukup ruang untuk berinteraksi dengan udara, hoki dipercaya akan
mendatangi penghuninya.

Udara akan bebas mengalir sehingga suasana ruangan menjadi segar dan lebih hidup.
Dalam pemahaman ilmu arsitektur pun, rumah tanpa tanaman tak memiliki nilai keasrian.
Dengan begitu, citra rumah yang baik dan nyaman tak bakalan muncul.

Konsep Feng Shui, menjabarkan fungsi dan kegunaan beberapa jenis tanaman. Fungsi ini
menjadi bentuk penilaian baik dan buruk dari jenis tanaman tertentu. Tanaman bernilai
‘baik’ sering diartikan dapat mengundang hawa rezeki agar bersedia singgah ke dalam
rumah. Sebaliknya, tanaman berkriteria ‘buruk’ diyakini dapat mencelakakan
penghuninya.

Karenanya, beberapa jenis tanaman menjadi pantangan dan dijauhkan dari lingkungan
rumah. Sebaliknya, beberapa jenis tanaman dianggap memiliki kandungan makna ‘baik’.
Salah satu diantaranya adalah tanaman Bambu Keberuntungan (Lucky Bamboo), sering
disebut juga bambu rezeki, yang dalam bahasa latinnya disebut Dracaena Sanderiana.

Bambu Keberuntungan (Lucky Bamboo) adalah satu dari species Dracaena yang berasal
dari Kamerun (Afrika barat). Kalau jenis bambu Indonesia yang selama ini kerap
dijadikan bahan bangunan atau kontruksi bangunan memiliki tinggi hingga mencapai
puluhan meter, namun tanaman bambu keberuntungan paling tinggi kurang lebih 1,5
meter bahkan kurang dari 1 meter dengan panjang daun 15-25 cm sehingga sangat cocok
ditanam dalam pot dan dijadikan tanaman hias.

Tanaman Bambu Keberuntungan (Dracaena sp) mengingatkan kita akan salah satu etnis
asal Negeri Tirai Bambu. Etnis Tionghoa memiliki kepercayaan tanaman itu bisa
mendatangkan rejeki, sehingga tanaman tersebut banyak dipanjang di dalam toko milik
warga keturunan Tionghoa. Maka tak perlu heran kalau nama tanaman sangat identik
dengan nama negara terbesar di Asia itu (China), walaupun sebenarnya asal tanaman
tersebut dari Kamerun (Afrika barat).

Penampilan fisik tanaman Lucky Bamboo, sangat berbeda jauh dengan jenis bambu yang
banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Bambu Keberuntungan kulit batangnya
hijau dan sangat halus walaupun memiliki beberapa ruas, daunnya juga sangat halus
sangat berbeda jauh dengan bambu yang kita kenal selama ini.

Selain itu batang Lucky Bamboo lebih kecil dari bambu biasa, begitupun dengan daunnya
kecil-kecil dan ramping berwarna hijau. Karena sosoknya yang ramping dan cantik,
bambu keberuntungan di negeri kita selain dijadikan sebagai tanaman penghias ruangan,
juga sering dijadikan pagar hidup.
Semakin Memikat, jika dirangkai

Tanaman Bambu Keberuntungan makin memikat jika dirangkai dalam berbagai


berbentuk sehingga tampak menyerupai rumpun bambu yang sebenarnya. Tanaman ini
bisa dirangkai dengan berbagai bentuk seperti bentuk segi tiga, segi empat, bundar
bahkan bisa berbentuk candi serta bisa dikembangkan dalam bentuk lain sangat
tergantung dari kreatifitas sang perangkai.

Cara merangkainya pun tidak terlalu sulit namun butuh kehatian-hatian. Lalu bagaimana
cara merangkainya?. Pertama-tama adalah menanam stek tanaman Lucky Bamboo satu
persatu sebanyak 40 batang stek, setelah selang waktu 1 bulan dan tanaman mulai
kelihatan sudah tumbuh bagus atau hidup maka tanaman sudah bisa dirangkai dengan
cara mengikat satu persatu lalu menghubungkan tanaman satu dengan yang lain dengan
menggunakan pengikat alumnium agar tanaman yang ditanam dalam pot bisa membentuk
rumpun bambu.

Sedangkan bentuk rangkaianya tergantung dari kreatifitas dan keinginan si perangkai,


bisa berbentuk lingkaran juga bisa berbentuk segi empat, tergantung dari kreatifitas kita
merangkainya. Merangkai tanaman Lucky Bamboo selain butuh kreatifitas, juga harus
hati-hati karena jika hati-hati maka tanaman bisa patah.

Pertumbuhan tanaman akan berlangsung cepat jika berada ditempat yang terang dan tidak
terkena sinar matahari langsung sehingga sangat cocok dimanfaatkan sebagai tanaman
indoor (dalam rumah).

Tanaman Lucky Bamboo, kebanyakan diperbanyak dengan cara stek karena lebih
gampang dan cepat tumbuh. Media tumbuh tanaman Bambu Keberuntungan bisa
menggunakan media tanah dan juga bisa hidup didalam air. Untuk tanaman dengan
media tanam air, kita harus mengganti airnya apabila terlihat sudah keruh karena tanaman
akan terhambat pertumbuhannya apabila media air kotor/keruh. Tanaman yang
menggunakan media tanah akan berwarna lebih hijau dibandingkan dengan
menggunakan media air yang mana tanaman akan memberikan nuansa kuning pada
batang dan daunnya.

Minat konsumen terhadap Lucky Bamboo belakangan ini mengalami penurunan karena
konsumen bunga sekarang lebih banyak beralih membeli bunga jenis Aglaomena dan
Anthurium. Hal ini sebenarnya lebih baik, karena kita dapat menciptakan interior rumah
yang asri dengan biaya yang lebih ringan.

Budidaya Bambu
Keuntungan yang diperoleh dari tanaman bambu ada dua. Pertama, secara finansial hasil
dari 1 hektar lahan yang ditanami bambu, lebih besar dibanding dengan lahan yang
ditanami albasia. Sebab bambu sudah mulai bisa dipanen pada tahun III, dan selanjutnya
akan bisa dipanen terus tanpa perlu penanaman ulang. Hasil dari tanaman bambu bukan
hanya berupa kayu (batang bambu), melainkan juga rebung. Asalkan, bambu yang
dibudidayakan dari jenis yang rebungnya enak. Indonesia tercatat memiliki 142 jenis
bambu yang sebagian besar rebungnya enak dimakan.

Keuntungan kedua dari budidaya bambu di lahan kritis adalah, lahan tersebut menjadi
aman dari bencana tanah longsor. Sebab bambu akan membentuk rumpun, bukan
merupakan tanaman tunggal seperti halnya albisia. Akar bambu juga merupakan akar
serabut yang tumbuh sangat rapat. Akar bambu yang mati karena tanamannya telah
ditebang, akan tetap membentuk serabut, hingga tanah itu menjadi sangat gembur dan
menyerap air dengan sangat cepat. Dalam kondisi curah hujan sangat tinggi, tanah di
sekitar rumpun bambu tidak akan jenuh air. Sebab air dari curah hujan yang sangat tinggi
itu akan diresapkan dalam jangka waktu sangat cepat.

Dengan sifat perakaran demikian, bambu bisa sengaja dibudidayakan sebagai sabuk
gunung (atau bukit), untuk mencegah longsor. Tanaman bambu yang dibudidayakan
melingkari sebuah bukit, akan bisa dengan aman menahan gerakan tanah. Sifat menahan
longsor ini akan lebih kuat kalau penanamannya dilakukan dalam tiga lapis atau lebih,
kemudian ditanam pula deretan memanjang dari atas ke bawah. Hingga dari atas, bentuk
deretan rumpun bambu itu akan tampak seperti anyaman tali, yang melingkari pinggang
bukit. Jarak ke atas maupun menyamping antar deretan rumpun bambu ini bisa dibuat 30
sd. 60 m. hingga bagian tengahnya tetap bisa ditumbuhi tanaman semusim.

Dengan pola penanaman demikian sangat menguntungkan. Sebab bukit dengan tingkat
kecuraman sampai lebih dari 45° pun akan tetap aman dari longsor. Warga masyarakat
yang tinggal di bawah bukit tersebut tidak perlu khawatir tertimbun longsoran, meski
hujan turun dengan intensitas sangat tinggi. Praktek menanami tebing terjal dengan
bambu, selalu diterapkan oleh nenek-moyang kita. Kalau kita perhatikan tebing-tebing
terjal (jurang) di pinggir kali, selalu ditumbuhi bambu. Sebab dengan adanya rumpun
bambu yang saling bergandengan akarnya, maka tanah di bawahnya akan diikat dengan
sangat erat.

***
Selama ini, faktor benih memang telah menjadi kendala utama budidaya bambu. Di
Indonesia, bambu selalu ditanam dengan benih bonggol (batang dalam tanah) berikut satu
meter batang dan ranting. Membongkar rumpun bambu untuk memperoleh bonggolnya
cukup berat. Hasil benih yang didapat juga terbatas. Dari satu rumpun bambu dengan 10
batang, kalau dibongkar semua hanya akan menghasilkan 10 benih. Itu pun harus dengan
mengorbankan rumpun yang produktif. Mengangkut 10 bonggol bambu juga makan
tempat dengan bobot yang cukup besar. Hingga seluruh pekerjaan mulai dari
membongkar, mengangkut dan menanam benih bonggol itu akan menjadi cukup berat.

Sebanarnya, bambu juga bisa dikembangbiakkan dengan biji serta kultur jaringan.
Namun upaya menumbuhkan bunga dan biji bambu juga tidak mudah. Demikian pula
dengan kultur jaringan. Selain itu, dua cara ini biayanya tinggi dan perlu waktu lama.
Untuk mengecambahkan biji sampai dengan siap tanam, diperlukan waktu paling cepat 2
tahun. Kultur jaringan, makan waktu lebih lama lagi. Untuk mengatasi hal ini para petani
Thailand biasa menggunakan benih "cangkokan" dari cabang (ranting). Cara yang mereka
lakukan, mirip dengan petani Sleman, DIY, ketika mencangkok salak pondoh.

Selain mudah dan murah, teknik perbanyakan dengan memanfaatkan ranting ini, juga
mampu mempercepat pengadaan benih secara massal. Sebab dari satu batang bambu bisa
dihasilkan sekitar 10 benih, tanpa mengorbankan batang bambu tersebut dan produktifitas
rumpun. Mengambil dan mengangkut benih ranting juga tidak makan tempat dan ringan.
Tidak seperti pengambilan dan pengangkutan benih bonggol. Bahan yang digunakan
petani Thailand untuk "mencangkok" bambu adalah kantung plastik bening 0,5 kg. atau 1
kg, dengan media gabus sabut kelapa (cocodush). Gabus sabut direndam air, lalu
dimasukkan ke dalam kantung plastik.
Setelah dipadatkan dan ujungnya diikat, kantung berisi media tersebut disayat sebagian.
Pangkal cabang yang akan "dicangkok" dimasukkan ke bagian yang tersayat ini lalu
diikat erat-erat. Dalam waktu kurang dari satu bulan akar sudah tumbuh. Cabang baru
bisa diambil setelah akar yang kelihatan pada bungkus plastik itu berwarna cokelat.
Ujung cabang harus dipotong hingga tersisa 1,5 m sebelum disemai di polybag. Media
semai paling ideal berupa tanah bercampur humus bambu. Tanah ini bisa diambil dari
bawah tegakan rumpun bambu. Setelah benih dalam polybag tersebut menumbuhkan
tunas dan anakan berupa rebung kecil), benih bisa ditanam di lapangan.

Peluang budidaya bambu, khusus untuk menghasilkan rebung. Jenis yang ditanam adalah
bambu yang rebungnya enak seperti bambu ater (Gigantochloa atter), bambu betung
(Dendrocalamus asper), bambu duri (Bambusa blumeana) dan bambu hitam
(Gigantochloa atriviolacea). Dalam satu rumpun, secara konstan dipelihara hanya 5
batang bambu. Kalau satu batang ditebang, satu rebung harus dipelihara, agar menjadi
individu tanaman baru. Selebihnya rebung dipanen. Tiap 36 hari, satu rumpun akan
menghasilkan satu rebung. Dengan jarak tanam 4 X 6 m, populasi per hektar mencapai
400 rumpun. Dari tiap hektar kebun bambu ini, tiap harinya dapat dipanen 10 rebung.

Tiap tahunnya, dari tiap hektar lahan dapat dipanen 4.000 rebung dan 800 batang bambu
(satu rumpun ditebang 2 disisakan 3 batang). Setelah dibersihkan dan bagian pangkalnya
dibuang, bobot satu rebung hanya sekitar 1 sd. 1,5 kg. Hingga hasil per hektar per tahun
sekitar 20 sd. 30 ton rebung yang sudah terkupas dan dibuang bagian pangkalnya yang
berkayu. Dengan harga sekitar Rp 2.000,- per kg. maka dari satu hektar lahan itu akan
dapat diperoleh pendapatan kotor dari rebung Rp 40.000.000,- sd. Rp 60.000.000,- dalam
setahun. Sebagian besar dari pendapatan tersebut akan digunakan untuk biaya
penyusutan, tenaga kerja (pengambilan rebung dan pengupasan). Pendapatan bersih bisa
separo dari pendapatan kotor tersebut.

Media Tanam Indoor Plant & Perawatannya (1)

Pasir malang (Foto: Ahmad Fadillah/Nova)

Agar tanaman indoor tetap berpenampilan menarik, butuh perawatan yang tepat sesuai
karakter yang dimilikinya. Berikut sejumlah panduan untuk merawat tanaman indoor.

Apakah Anda kerap dihantui ketakutan tanaman indoor yang ada di dalam rumah akan
bernasib buruk, pertumbuhannya terganggu, dan akhirnya mati? Meski pada dasarnya
habitat semua indoor plant membutuhkan cahaya matahari dan kondisi luar ruang, bukan
berarti ia tak bisa terawat dengan baik.

Asal diperlakukan dengan benar dan dirawat secara tepat, mimpi buruk Anda tak perlu
jadi kenyataan. Nah, simak saja sejumlah tips perawatan indoor plant berikut dari Ricky
Hadimulya, distributor tanaman hias dari Hara Nursery, Bogor.

Sansevieria
Foto: Ahmad Fadillah/Nova

Tanaman favorit pecinta indoor plant yang satu ini memang berkarakter cenderung
menyukai kondisi kering ketimbang lembap. Sifat ini pula yang membuatnya relatif tahan
lebih lama berada dalam ruangan.

Kunci utama agar tanaman ini mampu berumur panjang, adalah media tanam yang tepat.
Pilih media tanam berupa pasir, sekam, pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan
2:2:0,5:1.

Anda juga bisa menggunakan formula media tanam berupa pasir, sekam bakar, dan pakis,
dengan perbandingan 1:1:1. Atau media berupa arang tumbuk, sekam mentah, kompos
daun, cocopeat, dengan sedikit tanah. Media tanam ini akan menjamin kelancaran
drainase sehingga suasana tidak lembap.

Jangan lupa, beri styrofoam, kerikil kasar, pecahan genting/ bata di dasar pot untuk
mengurangi risiko media menjadi padat dan menyimpan air terlalu banyak. Dan bila
pertumbuhan tanaman mulai lambat atau media sudah mulai padat, lakukan penggantian
media atau lakukan repotting.

Untuk penyiraman, Sansevieria tak perlu disiram terlalu sering. Cukup 2 kali seminggu
atau bila media sudah terlihat kering. Pemupukan untuk jenis tanaman ini ditujukan untuk
memacu pertumbuhan dan mengurangi stres setelah berada dalam ruangan.

Lakukan pemupukan dengan NPK 2:1:2 dengan cara ditabur atau disemprot. Pupuk tabur
slow release (misalnya dekastar) dapat dilakukan setiap 6 bulan sekali. Pupuk semprot
berikan 1-2 minggu sekali saat berada di luar ruangan.

Ketika berada di dalam ruangan, Sansevieria juga perlu dibasuh dengan obat pengilap
daun. Obat ini bermanfaat untuk membersihkan debu, sisa pupuk, pestisida, dan hama.
Cukup gunakan sekali saja saat akan dipajang di dalam ruangan agar penampilannya jadi
lebih menarik.

Cocopeat (Foto: Ahmad Fadillah/Nova)

Dichorisandra pendula
Tanaman berciri fisik (daun dan batang) mirip bambu Jepang tapi berbunga biru ini, juga
cocok ditanam dalam ruangan. Kemampuan bunganya bertahan di dalam ruangan sudah
dibuktikan oleh Ricky.

Tanaman asli Brazil ini sangat cocok tumbuh di tempat yang teduh dan ternaungi.
Memang, bunganya hanya mekar pada pukul 6 pagi sampai 12 siang. Namun, dapat
bertahan hingga 7-10 hari, setelah itu perlu dikeluarkan hingga siap berbunga kembali.

Tanaman ini cocok ditanam dengan media berimbang, kombinasi cocopeat, tanah malang,
sekam bakar, dan pupuk kandang perbandingan 1:1:1:1.

Penyiraman dilakukan terhadap media, bukan pada tanamannya. Diberikan hanya bila
media sudah terlihat kering atau 3 kali seminggu. Pemberian pupuk bisa dilakukan ketika
tanaman dalam karantina di luar ruangan, dengan NPK unsur seimbang 20-20-20
seminggu 2 kali dengan dosis 0,5 gr/lt.

Dracaena ‘Manila Gold’


Dracaena jenis surculosa 'manila gold' atau lebih akrab dikenal sebagai bambu jepang
adalah tanaman penyuka tempat teduh, sehingga relatif tahan ditempatkan dalam
ruangan. Bahkan ia mampu bertahan hingga satu bulan lebih.

Media tanam yang digunakan untuk menanam bambu jepang cukup dengan mencampur
sekam bakar dan cocopeat dengan perbandingan 1:1. Penyiraman dapat dilakukan sesuai
kondisi media tanam, karena tanaman ini tak terlalu suka lembap.

Bisa dikatakan penyiraman dapat dilakukan sekitar 2 minggu sekali atau bila media
tanam sudah tampak kering. Untuk pemupukan bisa dengan NPK unsur seimbang 20-20-
20 dengan dosis 0,5 gr perliter 2 kali seminggu.

Laili Damayanti

Rumput Anda Lebih Hijau

Rumput kini sudah menjadi elemen penting sebuah landscape bangunan hunian (Foto:
Romy Palar)

Salah satu pilihan untuk mengisi ruang-ruang terbuka di areal hunian adalah dengan
menanam rumput. Jenis mana yang sebaiknya kita pilih? Bagaimana pula cara tanam dan
perawatannya?
Beberapa tahun lalu, rumput barangkali cuma dianggap sebagai hama atau sekadar
penutup tanah biasa. Tak ada yang menengok keberadaan tanaman yang masuk ke dalam
keluarga Graminae ini. Namun, kini rumput menjadi elemen yang diperhitungkan dalam
dunia landscape , karena bisa mempercantik landscape sebuah bangunan. Rumput kini
menjadi tanaman penghias, baik di halaman, sudut rumah, bahkan di atas dak bangunan.
Ya, rumput kini menjadi pilihan favorit untuk menciptakan areal hijau.

Secara umum, daun rumput memiliki bentuk panjang seperti pita, rimbun dengan pola
warna yang beragam. Namun, ada pula jenis rumput yang bentuk daunnya sedikit lebih
membulat, contohnya jenis rumput gajah mini. Daun inilah yang menjadi pusat
keindahan rumput, selain juga bunganya pada beberapa jenis rumput.

Tahan di Semua Lahan

Rumput biasanya ditanam berkelompok di sebuah area yang cukup luas, sehingga
warnanya yang hijau padat memberi kesan yang menyejukkan. Selain kekompakan dan
keindahan warnanya, kelebihan rumput yang lain adalah lebih tahan terhadap aneka jenis
lahan, entah itu lahan yang keras maupun lembek.

“Namun, cara penanaman dan perawatan menjadi kunci rumput bisa tumbuh bagus dan
maksimal,” kata Nurhaedi , petani rumput di kawasan Pondok Jagung Timur, Tangerang.
Salah satu syarat agar rumput bisa tumbuh bagus adalah kecukupan sinar matahari.
Hampir semua jenis rumput membutuhkan sinar matahari, kira-kira enam jam sehari.

Jarak penanaman rumput sebaiknya jangan terlalu rapay, tetapi juga jangan terlalu
renggang supaya tumbuhnya merata (Foto: Hasto)

Tak Butuh Perawatan Khusus

Sebetulnya, tak ada yang khusus dalam hal menanam dan merawat rumput. Menurut
Nung, panggilan akrab Nurhaedi, rumput sangat mudah ditanam, kecuali rumput golf
yang butuh perlakuan khusus.

Karena rumput juga bisa ditanam di berbagai jenis lahan, yang perlu diperhatikan
barangkali hanya jarak penanaman, khususnya untuk jenis rumput gajah mini. “Jaraknya
jangan terlalu rapat hingga sampai menumpuk, tetapi juga jangan terlalu jarang, karena
bisa memengaruhi penampilan,” kata Nung.
Rumput biasanya ditanam dalam bentuk lempengan. Cara menanamnya, pertama pecah
rumput ke dalam potongan kecil, lalu tancapkan ke areal yang sudah disiapkan. Setelah
rumput tertancap rata di seluruh lahan, padatkan area supaya akar rumput bisa “terikat”
erat di dalam tanah. Anda bisa memadatkan tanah dengan telapak tangan atau pakai alat
pemadat khusus.

Setelah itu, siram secara merata tiga kali sehari, pagi, siang, dan sore hari selama satu
minggu pertama. “Setelah itu, penyiraman cukup dilakukan dua kali sehari,” ujar
Nurhaedi.

Setelah usia seminggu atau dua minggu, taburkan pupuk Urea di atas rumput baru
tersebut. “Pupuk Urea bagus untuk memunculkan warna hijau rumput,” kata Nung.
Begitu pupuk ditebar, sebaiknya area langsung disiram dengan air supaya pupuk larut.
Jika tidak, maka daun bisa berwarna kekuningan seperti terbakar. “Pemberian pupuk
cukup sekali dalam sebulan pertama. Pemberian pupuk berikutnya melihat kondisi
tanaman, biasanya tiga bulan sekali. Kalau kelihatannya pertumbuhan kurang maksimal,
bisa diberi pupuk Urea lagi.”

Selain penyiraman dan pemberian pupuk, nyaris tak ada perawatan khusus lainnya.
Paling-paling untuk jenis rumput peking, yang harus rajin-rajin meratakan atau
memotong pucuk daun supaya penampilannya lebih indah. “Gangguannya biasanya
hanya tanaman liar yang harus rajin-rajin dicabut. Selain itu, seringkali juga muncul
semut jika rumput ditanam di tempat yang agak lembap, tapi tidak terlalu mengganggu,”
ujar Nung.

Foto: Hasto

Jenis-Jenis Rumput

Ada ribuan jenis rumput yang ada di seluruh dunia. Namun, jenis yang populer di
Indonesia bisa dihitung dengan jari. Beberapa di antaranya adalah:

Rumput Gajah Mini

Jenis rumput ini bisa dibilang yang paling banyak dicari dan ditanam orang. Selain
bentuk daunnya yang agak lebar membulat, penampilan rumput gajah mini juga terkesan
lebih kompak. Karakteristiknya yang lebih “bandel” membuat gajah mini cepat populer.
Berbeda dengan rumput gajah biasa, rumput gajah mini akan tumbuh baik di tempat yang
relatif teduh. Yang perlu diperhatikan adalah jarak antar rumput pada saat penanaman.
“Jangan terlalu dekat tapi juga jangan terlalu jarang supaya bisa tumbuh merata,” saran
Nung. Selain itu, kini juga mulai dikenal rumput gajah mini jenis varigata. Bentuk
daunnya sama, cuma warna daunnya dihiasi bercak putih kekuningan.

Rumput Peking

Rumput jenis ini sempat menjadi idola, meski sekarang mulai kalah populer dibanding
rumput gajah mini. Perawakannya mirip rumput Jepang, namun daunnya lebih jarang.
Bentuk daunnya kecil memanjang dan tumbuh rapat. Seringkali, kita temukan daun
peking bagian bawah berwarna kekuningan karena kurang cahaya matahari. “Karenanya
harus rajin dipangkas sebulan sekali. Selain itu, pemangkasan diperlukan supaya rumput
tumbuh merata,” jelas Nung. Rumput peking juga acapkali “diserbu” tanaman liar
sehingga Anda harus rutin mencabut tanaman liar tersebut.

Rumput Golf

Penampilan rumput golf lebih halus dan rapat. Sesuai dengan namanya, rumput ini
memang biasa digunakan untuk lapangan golf. Namun, cara penanaman dan
perawatannya juga jauh lebih rumit, sehingga lebih jarang digunakan untuk hunian
berskala kecil. Rumput golf juga cepat busuk jika tergenang air, sehingga butuh resapan
yang baik.

Hasto Prianggoro

Trik Percantik Taman

Komposisi taman yang pas antara tanaman, rumput, hingga stepping stone (Foto: Ahmad
Fadilah)

Taman yang mungil juga bisa membuat rumah terlihat lebih indah dan berkelas, asalkan
Anda tahu triknya.

Membuat taman sendiri di rumah memang tidak mudah. Karenanya, banyak orang yang
memercayakan pembangunan tamannya pada seorang lanskaper. Namun, jika Anda suka
berkreasi dan mau menyisakan waktu untuk belajar, Anda bisa kok membuat taman
cantik sendiri di rumah. Anna Sylvana , membagi beberapa tips sederhana yang bisa
membuat taman Anda terlihat lebih cantik.

Menurut pemilik Greenery Nursery ini, sebelum membuat taman, perhatikan dulu seperti
apa konsep bangunan rumah Anda. Setelah itu, sesuaikanlah konsep taman Anda dengan
konsep bangunan itu. Misalnya, jika rumahnya berkonsep minimalis, maka buatlah taman
dengan konsep yang sama.

Nah, langkah selanjutnya adalah membersihkan pekarangan. Maklum, biasanya pada


rumah yang baru dibangun, banyak sekali berceceran sampah atau sisa bangunan seperti
puing, kaleng cat, atau plastik. Jadi, sebelum “mendandani” taman, pastikan semua
sampah telah tersapu bersih.

Perhatikan Kondisi Tanah

Ternyata menentukan pola tanah alias kontur pada taman juga harus diperhitungkan. Dan,
ini adalah trik selanjutnya yang harus Anda terapkan. Apakah Anda menginginkan taman
berkontur bukit (hill ), normal (datar), bertingkat, atau variasi? Tapi ingat, semuanya
harus sesuai dengan kebutuhan Anda.

Setelahnya, jangan lupa memerhatikan kondisi dan kelembapan tanahnya. Apakah tanah
Anda itu subur atau tidak? Kalau tanahnya sudah subur, Anda tidak perlu lagi
menambahkan tanah gembur. Namun, jika harus menambahnya, Anda bisa mendapatkan
tanah berkualitas baik dan subur di daerah Bandung atau Lembang.

Agar tak salah, pahami juga seperti apa tanah yang subur. Menurut Anna, banyak orang
yang mengira tanah subur itu berwarna cokelat atau merah. Padahal sebenarnya, tanah
subur yang cocok untuk tanaman bunga itu berwarna hitam, sedangkan warna tanah yang
cokelat atau merah lebih cocok untuk tanaman buah.

Desain taman sebaiknya menyesuaikan dengan konsep hunian sehingga menjadi kesatuan
yang selaras (Foto: Tri/Idea)

Pilah-pilih Tanaman

Taman tanpa tanaman tentunya tidak lengkap. Oleh karena itu, Anda wajib menyesuaikan
tanaman dengan konsep taman yang diidamkan. Untuk taman berkonsep tropis, yang
lebih cocok tentu saja jenis tanaman yang besar-besar seperti pohon kurma, misalnya.
Sedangkan untuk taman minimalis, sebaliknya.

Tidak cukup sampai di situ, Anda juga harus memerhatikan sifat tanamannya. Apakah
tanaman itu sesuai dengan kondisi cuaca lokasi. Jika tidak, seiring perkembangan
tanaman tersebut (dari mulai pertumbuhan tinggi, warna daun dan bunga, dan lain-lain),
taman menjadi tidak enak dipandang.

Untuk rumput, Anna menyarankan menggunakan rumput gajah mini. Jenis rumput ini
memang yang paling idola sebagai alas taman. Asal jangan pernah menanam rumput di
bawah pohon yang rimbun. Sampai kapanpun, rumput itu tidak akan tumbuh. Untuk
membatasi pepohonan rimbun dengan taman usahakan membatasinya dengan stepping
agar taman bisa terlihat lebih cantik dan rapi.

Atur Posisi

Bicara mengenai jenis bunga, saat ini yang paling sering dicari orang adalah Soka
Singapura dan Kamboja Singapura. Selain bagus dijadikan cover taman, pertumbuhan
bunga ini juga tidak bisa terlalu tinggi (maksimal 30 cm). Ini berbeda dengan jenis lokal
yang tingginya bisa menjulang.

Ada juga tanaman perdu, Cordyline . Tanaman ini mirip seperti Gardenia hanya berwarna
kuning-putih dan Rulia dengan warna pink, putih, dan biru. Masih ada space di depan
pedestrian atau di luar pagar taman? Tanami saja Kubis Singapura.

Setelah tahu tanaman mana yang akan dipilih, kenali dulu proses pertumbuhan tanaman
itu. Alasannya, kecepatan pertumbuhan tiap tanaman itu berbeda. Contohnya Bunga
Kana, meski saat dibeli berukuran mungil, setelah ditanam tanaman ini cepat sekali
tumbuh. Jadi, jangan sampai Anda keliru dengan menempatkannya di tengah. Setelah
beberapa lama, bunga ini justru dengan cepat tumbuh hingga menutupi bunga yang
berada di belakangnya.

Menanam palem juga tidak boleh sembarangan. Perhatikan lubang dan kondisi tanahnya.
Sebelum ditanam, letakkan dulu pasir dan puing di dalam lubang. Fungsinya, agar akar
serabut palem dapat berpegangan ke pasir dan puing sehingga ketika angin menerpa
palem, posisinya tetap tegak.

Selain itu, perhatikan cara menanamnya. Jika palem berukuran enam meter, minimal
tinggi lubangnya harus 50 cm dengan campuran pasir-puing setinggi 20 cm. Pangkal
palem juga tidak boleh ditanam terlalu dalam supaya akarnya tidak membusuk dan mati.
Lebih baik terapkan cara alami saat membuat stepping agar penyerapan air lebih bagus
dan ramah lingkungan (Foto: Ahmad Fadilah)

Perawatan Intensif

Perawatan secara intensif sangat perlu dilakukan, terlebih untuk tanaman yang baru
ditanam. Pertama, perhatikan tanaman mana yang membutuhkan air lebih banyak, mana
yang tidak.

Misalnya, tanaman Sansevieria yang tidak bisa disiram terlalu banyak. Untuk tanaman
yang besar dan tinggi (seperti palem), siramlah pohon dari posisi teratas pohon hingga ke
tanah dengan air yang banyak. Tujuannya, agar pohon tidak dehidrasi akibat akarnya
masih beradaptasi dan belum tumbuh akar baru.

Anda bisa juga menggunakan sistem pengairan springkle yang praktis. Catatannya, harus
cermat dalam menempatkannya. Kalau tidak, nanti airnya tidak akan maksimal menyiram
tanaman (kadang tanaman yang di pojokan tidak akan kena). Misalnya tanahnya 200 m2,
minimal harus ada tiga springkle agar semua tanamannya kena.

Kedua, penggunaan pupuk dan pestisida paling tidak tiga bulan sekali. Usahakan
menggunakan pupuk yang ramah lingkungan, bukan yang berbahan kimia. Ketiga,
perhatikan rumput liar dan gulma yang tumbuh setelah tiga hari masa tanam.

Tambahkan Hiasan

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Anda bisa mempercantik taman dengan
penggunaan stepping . Selain itu, ada juga batuan, dinding, kolam, atau air mancur.
Pastikan desainnya menarik dan pas, agar taman makin cantik.

Untuk cover taman, gunakan batu pancawarna, stepping dari batu alor (besar atau kecil).
Sementara kolam, usahakan menggunakan sistem sirkulasi air yang benar dan jangan
lupa rajin membubuhi bubuk abate untuk menghilangkan jentik nyamuk.

Saat membuat stepping , terapkanlah cara yang lebih natural agar penyerapan air lebih
bagus dan ramah lingkungan. Sebelum tanah ditempeli batu, ratakan tanah (tidak perlu
pasir), lalu tutupi dengan biotekstil (jangan semen) dan tanah. Setelah itu, baru tempelkan
batu di atasnya. Jangan khawatir, meski tanpa semen, posisi batu tidak akan berubah dan
hanyut meski hujan, batunya juga tetap bersih.
Sistem lighting -nya juga harus ditata tepat mengarah ke taman, bukan ke rumah. Untuk
pohon besar (seperti palem atau kelapa sawit), letakkan lampu tepat di bawah dan
mengarah ke atas pohon. Dengan begitu, taman tidak hanya terlihat cantik di siang hari,
tapi juga di malam hari.

Selamat mencoba!

Ester Sondang

Pancuran Bambu, Gemercik Air Pembawa Ketenangan (1)

Foto: Ahmad Fadilah

Meskipun mungil, pancuran bambu membuat rumah terasa lebih damai dan sejuk.

Pancuran bambu di taman memiliki banyak manfaat. Selain suara aliran air yang
menenangkan jiwa, aksesori taman yang satu ini juga menularkan ketenangan di
sekitarnya. Coba Anda dengarkan gemerciknya sehabis bekerja, pikiran pun terasa lebih
“longgar”. Atau di saat tidur, air dari pancuran bambu membuat Anda makin lelap dalam
tidur.

Membawa Hoki

Tapi, jangan sembarangan menempatkannya di lingkungan rumah, lho, karena salah-


salah, bukannya membuat rumah terasa nyaman dan sejuk, tapi justru mendatangkan aura
negatif. Menurut Anna Sylvana , pemilik Greenery Nursery , ada baiknya pancuran
bambu diletakkan di ujung depan rumah atau ujung belakang rumah. Selain lebih baik
dalam segi estetika ruang, dari segi fengshui , hal ini juga dipercaya dapat menolak aura
negatif.

Tak hanya itu, pancuran bambu tenyata juga bisa mendatangkan hoki jika ditempatkan di
tengah ruangan. "Tapi, posisinya harus benar-benar di tengah. Misalnya, mau diletakkan
di halaman atau teras, ya harus benar-benar di center -nya. Jangan tepat di depan pintu,
ya, nanti hokinya malah terhalang. Begitupun jika ingin meletakkannya di dalam rumah,
letakkan tepat di tengah rumah," terang Anna.

Bisa Usir Ular

Pancuran bambu ini sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Sejak dulu, masyarakat
Indonesia sudah akrab dengan aksesori ini.

Ada yang menggunakannya sebagai dekorasi rumah, ada juga yang memanfaatkannya
untuk pengusir ular di kolam ikan (empang). Menurut Anna, ular memang sangat takut
dan relatif jinak jika berdekatan dengan bambu. Ini bisa jadi dikarenakan persamaan
karakter tubuh keduanya yang dingin.

Bagi orang-orang yang memiliki jenis rumah tropis (banyak menggunakan kaca),
pancuran bambu ini juga sangat tepat dipakai sebagai salah satu alternatif dekorasi.
Katanya, sifat dingin bambu dapat memberikan keseimbangan pada kesan panas yang
ditimbulkan pada kaca.

Tiap rumah, cukup memiliki satu pancuran bambu. Jika memang rumah Anda cukup
besar, sah-sah saja menambahkannya lebih dari satu. Yang penting, itu tadi, jangan
meletakkannya pada tempat yang tidak semestinya.

Mudah dan Murah

Merawat pancuran bambu tidaklah sulit. Cukup membersihkannya sekali-sekali jika


dirasa airnya sudah kotor atau keruh dan kondisi potnya berlumut.

Begitu pun dalam hal pembuatan. Menurut Anna, jika ada ibu-ibu di rumah yang ingin
membuat pancuran bambu sendiri di rumah, bisa saja, karena pembuatannya memang
cukup mudah dan juga murah.

Namun, sebelum membuatnya sendiri, perhatikan terlebih dahulu hal-hal berikut ini:

Sebisa mungkin, carilah jenis dan kualitas bambu yang bagus, karena makin berkualitas,
bambu akan semakin tahan lama. Usahakan pilih jenis Bambu Hitam dan Betong jika
ingin membuat pancuran bambu yang besar (banyak ditemui di Yogya, Jawa Timur, dan
Sukabumi).

Pilih bambu yang tua dan dipanen (tebang) pada bulan Juli (bulan panen bambu). Jangan
sungkan menanyakan hal ini kepada penjual bambu. Biasanya bambu yang ditebang di
luar bulan itu kualitasnya kurang baik (bambunya mengeluarkan serbuk).

Jika ingin bambu yang lebih berwarna, Anda bisa mewarnainya. Tidak disarankan
menggunakan jenis bambu kuning, karena bambu ini memiliki karakter kulit yang lebih
tipis dan takutnya tidak bertahan lama di dalam air.
Jenis (gentong, keramik, atau semen) dan ukuran pot, sesuaikan dengan selera Anda.
Yang penting, jangan sampai pot tersebut bocor.

Ada yang mengatakan, saat membuat pancuran bambu, usahakan kondisi kejiwaan Anda
sedang stabil (seimbang). Karena pembuatan pancuran bambu menggabungkan dua
unsur, yaitu unsur manusia dan unsur alam. Jadi, jika saat membuat pancuran ini,
pastikan Anda sedang dalam mood yang baik.

Selamat menikmati gemercik pancuran bambu!

Ester Sondang / bersambung

Foto: Ahmad Fadilah

Vertikultur sebagai alternatif bagi lahan sempit


Posted on 4 Juli 2008 by san

Lahan yang sempit memang membuat kegiatan berkebun jadi kurang leluasa, namun
dengan memanfaatkan ruang secara vertikal, berkebun menjadi lebih menyenangkan
dengan kuantitas yang dapat ditingkatkan. Vertikultur adalah pola bercocok tanam yang
menggunakan wadah tanam vertikal untuk mengatasi keterbatasan lahan. Pada
kesempatan ini saya tertarik mencoba vertikultur dengan bambu berdiri sebagai
wadahnya. Karena skalanya percobaan, saya hanya menggunakan dua batang bambu.
Tidak semua jenis tanaman bisa atau cocok untuk vertikultur. Untungnya, hampir semua
jenis sayuran bisa digunakan, yang kebetulan juga memang sesuai keinginan saya
berkebun sayur mayur untuk kepentingan dapur. Dalam hal ini saya memilih tomat dan
cabe merah. Untuk media tanam saya gunakan campuran tanah, kompos, dan sekam.
Saya menggunakan bahan dan pola organik dalam bercocok tanam.

Pembuatan wadah tanam

Wadah tanam yang akan saya buat adalah dua batang bambu yang masing-masing
panjangnya 120 cm, dengan pembagian 100 cm untuk wadah tanam dan 20 cm sisanya
untuk ditanam ke tanah. Pada setiap bambu akan dibuat lubang tanam sebanyak 10 buah.
Saya mulai dengan memilih bambu yang batangnya paling besar, lalu dipotong sesuai
dengan ukuran yang ditetapkan. Semakin bagus kualitas bambu, semakin panjang pula
masa pakainya. Di bagian 20 cm terdapat ruas yang nantinya akan menjadi ruas terakhir
dihitung dari atas. Semua ruas bambu kecuali yang terakhir saya bobol dengan
menggunakan linggis supaya keseluruan ruang dalam bambu terbuka. Di bagian inilah
nantinya media tanam ditempatkan. Untuk ruas terakhir tidak dibobol keseluruhan,
melainkan hanya dibuat sejumlah lubang kecil dengan paku untuk sirkulasi air keluar
(atusan).
Potong bambu dan bobol semua ruas kecuali yang terakhir

Selanjutnya saya membuat lubang tanam di sepanjang bagian 100 cm dengan


menggunakan bor listrik. Anda tentu saja bisa menggunakan alat lain seperti pahat, atau
apa saja yang Anda punya untuk membuat lubang. Lubang dibuat secara selang-seling
pada keempat sisi bambu (saya asosiasikan permukan bambu dengan bidang kotak). Pada
dua sisi yang saling berhadapan terdapat masing-masing tiga lubang tanam, pada dua sisi
lainnya masing-masing dua lubang tanam, sehingga didapatkan 10 lubang tanam secara
keseluruhan. Setiap lubang berdiameter kira-kira 1,5 cm, sedangkan jarak antar lubang
saya buat 30 cm.

Buat lubang tanam sesuai ukuran bambu dan karakteristik tanaman

Jika diilustrasikan dengan permukaan datar, posisi lubang-lubang tanam akan tampak
seperti gambar di bawah ini.

Ilustrasi posisi lubang pada permukaan datar

Kini saatnya menanam bambu dengan memasukkan 20 cm bagian bawah ke dalam tanah.
Saya menempatkan kedua batang bambu pada jarak satu meter lebih, walaupun 40-50 cm
barangkali masih memadai. Batang bambu tidak ditancapkan begitu saja, melainkan
dibuatkan lubang dulu seperlunya.

Posisi wadah bambu yang telah ditanam di tanah

Pengadaan media tanam

Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman untuk menunjang perakaran. Dari media
tanam inilah tanaman menyerap makanan berupa unsur hara melalui akarnya. Media
tanam yang saya gunakan adalah campuran antara tanah, pupuk kompos, dan sekam
dengan perbandingan 1:1:1. Setelah semua bahan terkumpul, dilakukan pencampuran
hingga merata. Tanah dengan sifat koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur
hara, dan melalui air unsur hara dapat diserap oleh akar tanaman dengan prinsip
pertukaran kation. Sekam berfungsi untuk menampung air di dalam tanah sedangkan
kompos menjamin tersedianya bahan penting yang akan diuraikan menjadi unsur hara
yang diperlukan tanaman.
Campuran media tanam kemudian dimasukkan ke dalam bambu hingga penuh. Untuk
memastikan tidak ada ruang kosong, dapat digunakan bambu kecil atau kayu untuk
mendorong tanah hingga ke dasar wadah (ruas terakhir). Media tanam di dalam bambu
diusahakan agar tidak terlalu padat supaya air mudah mengalir, juga supaya akar tanaman
tidak kesulitan “bernafas”, dan tidak terlalu renggang agar ada keleluasaan dalam
mempertahankan air dan menjaga kelembaban.

Persiapan bibit tanaman dan penanaman

Jauh sebelum saya berencana membuat wadah vertikal, saya telah mulai mempersiapkan
sejumlah bibit tanaman, tadinya untuk ditanam langsung ke tanah. Ketika tanaman sudah
mencapai umur siap dipindahkan, barulah saya menetapkan ide untuk menanam secara
vertikal. Jadi dalam hal ini, kebetulan waktunya tepat. Pada dasarnya ada tiga tahap
dalam proses ini, yaitu persemaian, pemindahan, dan penanaman.

Seperti halnya menanam, menyemaikan benih juga memerlukan wadah dan media tanam.
Wadah bisa apa saja sepanjang dapat diisi media tanam seperlunya dan memiliki lubang
di bagian bawah untuk mengeluarkan kelebihan air. Di sini saya menggunakan wadah
khusus persemaian benih yang disebut tray dengan jumlah lubang 128 buah (tray lain
jumlah dan ukuran lubangnya bervariasi). Saya juga menggunakan sebuah pot ukuran
sedang dan sebuah bekas tempat kue. Adapun untuk media tanamnya adalah media tanam
dari produk jadi yang bersifat organik.

Jika menggunakan tray, jumlah benih yang dapat disemaikan sudah terukur karena setiap
lubang diisi sebuah benih (walaupun bisa juga diisi 2 atau 3). Jika menggunakan wadah
lain maka jumlah benih yang dapat disemaikan disesuaikan dengan ukuran wadahnya,
dalam hal ini jarak tanam benih diatur sedemikian rupa agar tidak berdempetan. Dua-tiga
minggu setelah persemaian benih sudah berkecambah dan mengeluarkan 3-4 daun.
Idealnya, benih yang sudah tumbuh daun berjumlah 4-5 helai sudah layak
dipindahtanamkan. Karena waktu itu saya belum berencana untuk menanamnya di tanah,
juga belum terpikir tentang vertikultur, bibit-bibit tadi saya pindahkan ke polybag dan
wadah-wadah lain yang bisa saya gunakan.

Bibit tanaman yang saya pindahkan ke wadah bambu sudah berumur lebih dari satu
bulan, daunnya pun sudah bertambah. Karena saya hanya memiliki total 20 lubang tanam
dari dua batang bambu, maka saya cukup leluasa untuk memilih 20 bibit terbaik. Saya
memilih 10 bibit tanaman cabe merah dan 10 bibit tomat. Sebelum bibit-bibit ditanam di
wadah bambu, terlebih dahulu saya menyiramkan air ke dalamnya. Saya menyiram
hingga jenuh, ditandai dengan menetesnya air keluar dari lubang-lubang tanam. Setelah
saya rasa cukup, saya pun mulai menanam bibit satu demi satu. Setiap lubang tanam saya
bolongi lagi tanahnya untuk memasukkan akar. Semua bagian akar dari setiap bibit harus
masuk ke dalam tanah. Setiap jenis bibit (cabe merah dan tomat) saya kelompokkan di
wadah bambu terpisah. Kini saya memiliki dua “kebun vertikal”.

Perkembangan dan pemeliharaan

Pada hari pertama setelah penanaman, sejumlah daun menguning dan beberapa di
antaranya malah berguguran. Namun, 2-3 hari kemudian, daun-daun muda bermunculan.
Satu bulan kemudian batang semakin besar, cabang bertambah, dan daun semakin
rimbun, menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan meskipun tidak sepesat pola
tanaman normal yang ditanam di tanah, atau setidaknya di pot.

Seperti halnya tanaman konvensional, tanaman vertikultur harus disiram dan dipupuk
secara berkelanjutan, juga dilakukan penyemprotan untuk mencegah dan/atau membunuh
hama pengganggu. Dan seperti juga tanaman dalam wadah lainnya, pemupukan harus
lebih sering karena tanaman tidak mendapatkan unsur hara yang umumnya terdapat
secara alami di dalam tanah. Karena posturnya yang jangkung dan wadah yang sebagian
besar tertutup, saya berpikir bahwa yang cocok digunakan adalah pupuk cair. Saya
memilih salah satu produk pupuk cair organik yang saat ini sudah banyak beredar di
pasar. Untuk pengusir hama, saya juga menggunakan produk berbahan organik dari pasar
yang selain untuk mengusir hama juga memiliki fungsi untuk mempercepat penguraian
bahan pupuk organik.

Saya menyukai kenyataan walaupun awalnya agak aneh, bahwa untuk menyiram, saya
hanya “memasukkan” air dari atas lubang bambu. Begitupun ketika mengaplikasikan
pupuk cair. Selain itu saya juga mencipratkan air dan pupuk cair langsung ke daun
tanaman, atau dengan menggunakan semprotan. Satu hal lagi yang meringankan saya
dalam memelihara tanaman vertikultur adalah saya tidak perlu membersihkan gulma,
karena memang (sejauh ini) belum ada gulma yang tumbuh. Bandingkan jika ditanam di
tanah atau di pot yang memungkinkan gulma tumbuh sangat rajin. Hari ini dibersihkan,
dua hari kemudian sudah muncul lagi.

Batang membesar, cabang bertambah, daun makin rimbun

Bentuk-bentuk veltikultur

Model dan bahan untuk membuat wadah vertikultur sangat banyak, tinggal disesuaikan
dengan kondisi dan keinginan. Selain bambu dapat juga digunakan paralon, kaleng bekas,
bahkan lembaran karung beras pun bisa. Ada beberapa model lain yang ingin dan telah
saya coba, dengan bahan bambu yang sangat dominan. Saya hanya ingin memanfaatkan
sisa-sisa bahan bangunan yang digunakan waktu renovasi, karena saya percaya bahwa
salah satu filosofi dari vertikultur adalah memanfaatkan benda-benda bekas di sekitar
kita.

Model 1: rak mini Model 2: Bambu tingkat

Model 3: Rak bertingkat Model 4: Rak sederhana

Anda tertarik? Selamat mencoba dan bervertikulturia!

Referensi: Sutarminingsih, Ch. Lilies, Vertikultur, (Yogyakarta: Kanisius, 2007)

UPDATE [22-09-2008]

Berhubung sempat mengungsi ke rumah mertua sebelum kelahiran anak ketiga hingga
beberapa minggu, tanaman wadah vertikal saya sempat tidak terurus. Hasilnya, semua
tanaman tomat gugur dengan sukses, tanaman cabe yang tersisa hidup dengan merana.
Saat ini saya belum melakukan tindakan apapun, insya Allah setelah lebaran, saya akan
mengulangi lagi dari proses pembibitan dan penanaman.

 Share this:
Peluang Usaha Bisnis Cuci Helm.
Usaha Cuci Helm adalah salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan saat ini
terlebih disaat ini. Jumlah kompetitor yang hampir tidak ada, oleh karena itu kami dari
HEALTHY HELMET CARE mengajak Anda untuk bergabung bersama dan meraih
keuntungan bersama. Bila Anda berminat untuk membuka usaha cuci helm segera
hubungi kami di 085310386443 pinBB:2364DBBB (salonhelm@gmail.com) atau datang
langsung ke Danau Bogor Raya Blok Helinium Golf H3/28 Bogor 16143.

20100801
Peluang Usaha Cuci Helm bersama HEALTHY HELMET CARE.

Hanya dengan 12,000,000 Anda sudah bisa memulai usaha cuci


helm
dan Nikmati keuntungan nya diatas 300% !!
atau
Bayar Cicil dgn menggunakan Kartu Kredit Anda !!
Hal yang mendasari peluang bisnis Usaha Cuci Helm ini untuk dikembangkan adalah
karena semakin meningkatnya jumlah pengguna sepeda motor yang tidak lepas kaitannya
dengan HELM. banyak orang tidak memikirkan kebersihan dan kesegaran helm miliknya
karena kesibukan kesehariannya dan tidak ada yang mengingatkan nya. Dengan adanya
USAHA CUCI HELM yang mulai bermunculan maka banyak orang diingatkan betapa
penting untuk MENCUCI HELM SECARA RUTIN serutin Anda mencuci rambut,
karena mencuci helm akan menjadi keharusan dimasa mendatang sebagai manusia
dengan GAYA HIDUP MODERN.Oleh karena itu Kami dari HEALTHY HELMET
CARE menawarkan mesin cuci Helm tersebut. Bagi mereka yang ingin membuka usaha
PENCUCIAN HELM didaerah Anda masing-masing. Segera hubungi
salonhelm@gmail.com atau langsung dgn Sdr.Heriawan di 0853-1038-6443.pin BB:
2364DBBB

HELM ANDA SEGAR DAN KINCLONG KEMBALI DALAM


50 MENIT !
"HELM BUGAR RAMBUTPUN SEGAR"
SEGERA MANFAATKAN PELUANG USAHA SALON HELM INI SEKARANG
JUGA !
ATAU
ANDA MENUNGGU SAMPAI KESEMPATAN INI HILANG ?

Mengapa Demikian ?
Baca Keterangan Kami dibawah ini sampai selesai...

Banyak pemilik helm sebagai pengendara motor tidak terfikirkan untuk mencuci helmnya
sendiri karena kesibukannya sehari-hari bahkan sampai helmnya bau karena keringat
kepala dan kotornya debu jalanan yang menempelpun tidak diperdulikannya. Anda bisa
lihat kejadian ini pada sales-sales yang menjajakan produknya setiap hari, walaupun
baju/jaketnya keren tapi helm nya bau dan kotor ‘tul nga ? ( ini kata pacarnya si sales
lho…ha..ha..). Nah berarti anda sudah melihat peluang ini kan ? Juga selain menyambut
mereka-mereka yang jorok itu kita perlu menyambut pengendara2 wanita yang selalu
rapih dan sangat apik menjaga rambutnya tetap segar sehingga dengan PASTI mereka
akan cuci helm nya secara rutin (kalo nga kan bau lagi dong rambutnya….) serutin cuci
rambutnya.

Jadi Tangkap Peluang bisnis tersebut sebelum didahului tetangga Anda !!

Lagi lagi jumlah pengendara sepeda motor saat ini yang yang menggunakan helm full
face dari hari ke hari bertambah jumlahnya, Berdasarkan badan pusat data statistic
profensi jakarta bulan mei tahun 2008 jumlah sepeda motor di Jakarta saja sudah
mencapai 5,2 juta unit motor dan ini bertambah terus sebanyak kurang lebih 1000 unit
setiap harinya. Anda bisa bayangkan berapa unit di tahun 2015 mendatang ?

ANDA SIAP MENERIMA DATANGNYA PELUANG USAHA INI ?

Jika kita anggap saja 15% dari data diatas yang melakukan pencucian helm setiap
bulannya maka helm yang akan dicuci mencapai sekitar 780,000 helm per bulannya, itu
hanya di Jakarta dan dengan asumsi satu pemilik kendaraan bermotor mempunyai 1 helm
saja, pada kenyataannya satu motor bisa memiliki helm paling sedikit 2 atau bahkan
lebih. Dari 780,000 helm yang harus dilayani setiap bulannya (=33,000/hari) maka
dibutuhkan tempat pencucian helm sebanyak kurang lebih 1560 lokasi pencucian helm
dengan asumsi perhitungan 1 outlet pencucian menerima 20 helm per harinya, ini
tergantung pula pada kapasitas mesin pengering yang ada.

APAKAH ANDA BERMINAT 1 DIANTARA 1560 ? ataukah ANDA BERMINAT


MEMILIKI JARINGAN LEBIH DARI SATU OUTLET USAHA CUCI HELM ?

Anda cukup menganalisa di setiap kelurahan di wilayah anda yang memiliki 250-300
motor dan menawarkan jasa pencucian helm ini kepada salah seorang pengusaha
dikelurahan tersebut.

karena dari analisa market bisa didapat perhitungan sbb:


Bila di satu kelurahan Anda ada sedikitnya 300 motor dan setiap motor memiliki 2 helm
dengan asumsi mereka cuci helm 1 kali dalam sebulan maka perhitungannya menjadi :

Jumlah helm yang bisa di jadikan objek adalah 300x2=600 helm dalam sebulan, sehingga
Dalam satu hari mnjadi 600 helm : 30 hari = 20 helm/hari.

Dan perlu diingat bahwa sekarang ini pemerintah mulai


mengharuskan pengendara sepeda motor memakai helm full face dan melarang
penggunaan helm cetok alias helm sepotong sehingga kecenderungan menghasilkan
penghasilan dari usaha jasa cuci helm ini semakin tinggi karena pencucian helm full face
ataupun half face berkisar Rp 12,000,- sampai Rp 17,000,- per unit helm dan bila
pengusaha bisa mengemas bisnisnya lebih baik harga jasa pencucian bisa mencapai Rp
35,000,-per unit seperti yang ada di salah satu kawasan di jakarta yg melakukan
pengemasan dg plastik, sistim antar jemput serta memberikan berbagai jenis bonus &
cindera mata.

Ini pula yang membedakan mengapa harga cuci helm lebih tinggi serta menguntungkan
dibanding cuci motor, mengingat bila cuci motor bisa dilakukan dirumah sendiri dalam
waktu yang relatif sama dengan di tempat pencucian, tapi mencuci helm di rumah butuh
waktu 2 hari untuk bisa kering dan biasanya tidak kering 100% jadi akan ada sedikit bau
saat digunakan. Nah..,ini yang menjadi unggulan bila anda membuka bisnis cuci helm
dan perawatannya, dimana hanya dibutuhkan waktu kurang dari 1 jam untuk bisa kering
total !

Nah..,Ada berapa kelurahan di kota anda dan sekitarnya ? Mulailah menghitung


keuntungan yang bakal diterima dan segera mewujudkan nya !!

Keuntungan yang didapat dari usaha cuci helm ini cukuplah besar bila dibandingkan
dengan usaha usaha sejenis lainnya dimana proses nya yang tidak terlalu sulit serta
resikonya pun kecil , tidak memerlukan banyak karyawan, dapat dikerjakan oleh wanita
sekalipun dan modalnya relative kecil, bisa dengan cara bagi hasil, bisa dikembangkan
sebagai usaha jaringan dan Bisa sebagai usaha rumahan walaupun lokasinya di gang-
gang sempit selama baik, bersih dan ramah pelayanannya. juga bisa dikembangkan di
Mal-mal elite, diparkiran yang jumlah motornya ratusan bahkan ribuan, diperempatan
jalan, sistim jemput antar helm di lokasi kawasan pabrik yang jumlah motornya juga
segudang....ha..ha.., serta banyak lagi keuntungan dan kemudahan yang didapat dari
usaha ini asalkan
anda mau take action now !
Bisnis ini juga bisa digabungkan dengan bisnis2 lain yang setara dan sudah ada seperti
Cuci motor, Cat helm, Accessories variasi motor, Conter Stiker/List Body, Conter HP
bahkan Laundry kiloan serta Cafe2 hotspot tempat mangkalnya anak gaulpun melengkapi
nya dengan usaha cuci helm ini.

JADI ANDA SIAP UNTUK BERUBAH ?


ATAU
ANDA AKAN DIUBAH OLEH KEADAAN ?

Kami dari HEALTHY HELMET CARE menawarkan berberapa paket yang anda
bisa miliki diantaranya paket exclusive HHC01 rp18,5jt, HHC02 rp 12jt dan
HHC03 rp 6,5jt.

Berikut adalah kelengkapan dan spesifikasi dari paket type HHC02 dengan harga paket
12,000,000. rupiah:

 Bahan terbuat dari Full Stainless


stell, tidak berkarat,punya nilai investasi walau 10-15th kedepan, tidak seperti
bahan plat yg mudah karat setelah 2 tahun atau bahan almunium yg hanya
mengandalkan rifet sehingga tidak kokoh dimana biasa hanya bertahan 6-8 bulan.
 Kwalitas terjamin, pekerjaan halus, karena dikerjakan di workshop kami sendiri.

 Ukuran 75cm x 120cm x 85cm, sangat kompak dan mudah dipindah,dibawa-bawa


untuk keperluan bazar, pameran dll, masuk di dalam mobil APV,Toyota Kijang,
Phanter, Avanza.
 Kapasitas Pengeringan 30-40 helm per hari, busa helm kering total dalam waktu
30 menit.
 Mesin Dilengkapi 1 bak cuci, meja kerja, 1 unit vacuum cleaner 20liter, blower
berikut pemanas dengan 4 lokal sekaligus dan 1 unit neon ultra violet sebagai
pengkilap dan pembunuh kuman.

 Daya Listrik maximum hanya 900w-1200w


 Bisa menggunakan Generator (min 2000w untuk safety)
 Pengoperasian mesin sangat sederhana, bisa dilakukan orang awam sekalipun.
 Insruction manual, penduan penggunaan mesin cuci helm HHC02 serta 1 buah
VCD tutorial cuci helm.
 Mesin menggunakan roda pengunci agar tidak mudah bergerak dan disertai
dengan handel pengorong.
 Terdapat 2 jenis suply air, pertama menggunakan kran dan kedua menggunakan
sprayer, Anda bisa menggunakan sesuai kebutuhan.
 Ruangan cukup luas dibagian bawah untuk penempatan barang-barang pendukung
kerja serta bisa dikunci.
 Pipa Pembuangan menggunakan pipa spiral yang bisa diatur panjang pendeknya.

 Terdapat 4 buah timer sebagai pengingat waktu dan posisi


saat helm dalam ruang pengeringan.
 Pandangan Transparan dari bagian depan pada helm yang sedang dalam proses
pengeringan.
 Helm dalam proses bebas dari debu karena dikeringkan dalam ruang tertutup.
 Garansi mesin vacuum 1 tahun dan pemanas selama 6 bulan.
 Dilengkapi Peralatan pendukung kerja lain nya mulai dari sikat gigi halus, 3buah
sprayer, 2 buah busa cuci, lap kanebo,2buah karpet,sarung tangan karet serta 2liter
cairan pembersih dan 1 liter cairan glossy serta 1ltr pewangi. Sehingga anda
sudah bisa langsung usaha.

 Bak Pencucian dikelilingi kaca pelindung untuk


menghindari percikan air keluar.
 Tersedia counter penghitung otomatis untuk mengetahui jumlah yg sdh dicuci.
 Tersedia ruang pemasangan stiker logo usaha Anda dibagian depan atas
(berukuran 20cm x 120cm dan bawah (berukuran 15cm x 120cm).
 Menggunakan double heat sehingga pengeringan lebih cepat.
 Cannopy (additional) untuk mempercantik counter serta memperkenalkan brand
Anda,Terbuat dari full stainless steel.

Dan type berikutnya adalah HHC03 :

ini diperuntukan Bagi Mereka yang ingin menambah kapasitas atau bagi mereka yg telah
memiliki usaha Laundry kiloan dan ingin menambah penghasilan dari cuci helm. akan
lebih menguntungkan menjalankan usaha cuci helm ini selain tidak memerlukan tempat
usaha tambahan, juga karyawan yang ada dapat lebih dikaryakan sehingga BEP akan
menjadi super cepat. Khusus yang telah menjalankan usaha tsb diatas dapat membeli
pengering nya saja (HHC03) dengan harga 6,500,000. rupiah krena peralatan lain nya
sudah ada dan Daya yg dibutuhkan hanya 500w.

Adapun specifikasi mesin HHC03 sbb:


1. Bahan terbuat dari stainless steel.
2. Ukuran 45cm x 120cm x tinggi 60cm
3. 1 unit Neon ulta violet.
4. Kapasias pengeringan untuk 4 helm.

Type Baru lain nya adalah HHC03B kami buat per


agustus 2010 untuk anda ingin menghemat, ini adalah perubahan dari HHC03 yang mana
kami paketkan bersama dgn 1 unit vacum wet cleaner ditambah dgn peralatan cuci nya
dari mulai busa pencuci, sikat khusus cuci (3macam), sarung tangan, 3 sprayer cairan
pembersihnya, kanebo dan juga detergent pembersih, glossy, pewangi, bubuk anti noda
yang kesemuanya cukup untuk 400-500 helm pertama....selanjutnya anda bisa order
kembali ke kami. Seperti terlihat pada gambar disamping kanan atas adalah pandangan
depan dan gambar bagian bawah adalah pandangan belakang nya. Adapun harga perdana
yang kami tawarkan adalah 8,000,000. rupiah saja, segera miliki......!!

Perbedaan dgn pengering HHC03 selain tinggi body yg


lebih menarik yaitu 85cm sehingga anda dapat sambil duduk melayani konsumen di
belakang meja juga dilengkapi dgn hambalan meja kaca 12mm yg berfungsi untuk
mencatat order, menyerahkan helm yg sdh selesai dll, serta pandangan depan belakang
kaca sehingga saat proses pengeringan terlihat menarik dari kejauhan.

Sedangkan untuk Type Alat cuci helm HHC01 exclusive seperti gambar dibawah ini
berkapasitas pengeringan untuk 8 helm per jam nya dgn harga paket 18,500,000. rupiah
yang terdiri dari 3 unit yaitu meja cuci yang bisa digunakan oleh 2 operator sekaligus,
kemudian 1 unit meja dengan peralatan penyedot air nya serta dryer yg juga berfungsi
sbg meja penerima order. Harga tersebut sudah termasuk paket berikut perlengkapan
kerja dan seluruh cairan kimia yg diperlukan. Sedangkan daya yg dibutuhkan relatif
rendah hanya 1700w saja.
PERHITUNGAN ARUS KAS USAHA CUCI HELM:

 Biaya Cuci per Helm:


Karyawan/wati .................................Rp 2,500 /helm
 Cairan Pembersih....................................................................Rp 50 /helm
 Cairan Glossy.......................................................................... Rp 40 /helm
 Biaya Listrik/Air dll................................................................Rp 1,000 /helm
(rp650/rp350)
 --------------------------------------------------------------------------
 TOTAL......................................................................................Rp 3,590 /helm
 Harga jual jasa per Helm.........................................................Rp 12,500 /helm
 Keuntungan...............................................................................Rp 8,910 /helm
PERKIRAAN PEMASUKAN USAHA CUCI HELM:

 Per hari ............Helm ........Total profit per hari...... Total profit per bulan (25hari)
 Per hari…….…5 Helm………Rp 44,550………………………....Rp 1,113,750
 Per hari……..10 Helm………Rp 89,100………………………....Rp 2,227,500
 Per hari……..15 Helm………Rp 133,650………………………..Rp 3,341,250
 Per hari……..20 Helm………Rp 178,200………………………..Rp 4,455,000
 Per hari……..25 Helm………Rp 222,750………………………..Rp 5,568,750
 Per hari……..30 Helm………Rp 267,300………………………..Rp 6,682,500

----------------------------------------------------------------------------------
Contoh :
Bila kita asumsikan kontrak tempat Rp 5,000,000 per tahunnya dan Anda membeli mesin
kami seharga Rp 12,000,000 sehingga total investasi menjadi 17,000,000 maka :

BEP dengan pemasukan 20 helm per hari akan menjadi 4,0 bulan.
BEP dengan pemasukan 30 helm per hari akan menjadi 2,5 bulan.

Perhitungan tempat usaha menjadi nol bila tempat milik anda sendiri. Sehingga anda
bisa menikmati keuntungan lebih karena balik modal nya lebih cepat lagi.

Selain keuntungan yang menjanjikan dimana return of investment nya relatif singkat (3-6
bulan)Hal yang lebih menarik lagi bila anda membuka bisnis ini, anda bisa mendapatkan
penghasilan tambahan dari menjual cairan pengharum, cairan glossy, accessories helm,
stiker, mika helm, kuping helm, pengikatnya, penghilang embun, snack, ice cream, dll
termasuk helm baru nya,kami juga menawarkan komisi yang menarik bila anda
membantu memasarkan mesin cuci helm kami untuk teman teman anda, yang juga berarti
mempercepat pengembalian modal anda bukan ?
Adakah Kelebihan Lain ?
ANDA BISA SEKALIGUS MENJALANKAN JUGA
USAHA CUCI BONEKA

Karena seiring berjalannya waktu kami telah melakukan


sedikit modifikasi agar bisa diperuntukan untuk mencuci dan mengeringkan boneka
boneka yang sekarang ini semakin semarak diproduksi oleh industri industri rumahan di
indonesia, jadi tunggu apa lagi ? hubungi kami segera !! Anda bisa mendapat tambahan
Rp7000 sampai Rp 10,000 dari hasil pencucian 1 buah boneka boneka tersebut. Lumayan
kan.....

Bekali Diri Anda Sekarang Juga, Sebelum Peluang Usaha Itu Hilang !!
Karena hanya inilah usaha dengan modal investasi kecil, resiko rendah, biaya produksi
ringan, tempat usaha kecil dan profit lebih dari 300% serta cepat mencapai BEP.
NO ACTION NOTHING HAPPEN

Anda takut GAGAL ? atau kawatir dg KOMPETITOR ? Makanya buruan bergabung ….


Tingkat persaingan bisnis cuci helm ini relatif belum ada, masih tersebar tidak
merata,hanya sedikit sekali yang telah memulai usaha cuci helm ini dengan demikian
peluang usaha masih terbuka lebar sebagai sebuah usaha baru yang siap untuk
dikembangkan !! serta......

Ini Bukanlah Usaha Musiman, melainkan Usaha yang dibutuhkan sehingga


kemungkinan gagal sangatlah kecil !!

JANGAN TERKECOH DGN PAKET YG MURAH !!


KARENA SISTIM KAMI CUCI BASAH ( WET BASE
SYSTEM )
BUKAN CUCI KERING YG HANYA BERSIH DI
PERMUKAAN SAJA !!

Kami dari HEALTHY HELMET CARE memberikan tips-tips memilih mesin cuci
helm yang membuat anda bisa lebih nyaman dalam memilih mesin cuci helm yang
anda pikir lebih baik sebelum anda memulai usaha jasa cuci helm ini. Silahkan klik
disini : http://tipsmemilihmesincucihelm.blogspot.com

Dan bila anda ingin melihat outlet2 yang yg sudah menggunakan mesin kami di
seluruh indonesia silahkan klik disini : http://lokasipencucianhelm.blogspot.com

Juga bila masih ada pertanyaan2 yg mengganjal silahkan lihat FAQ dan klik disini :
http://frequnlyaskquestion.blogspot.com

Untuk Pemesannan Barang Anda bisa langsung menghubungi kami di


085310386443 (telkomsel) pin BB: 2364DBBB atau datang langsung ke alamat kami
di Danau Bogor Raya Blok Helinium Golf H3 no 28 Bogor jawa barat dan transfer
di rekening kami berikut ini:
Bank BCA dgn no.Rekening 7360-1765-89 atas nama Herry.
Bank Permata dgn no.Rekening 7303-0108-52 atas nama Herry.
Bank Mandiri dgn no.Rekening 1330-00787-6279 atas nama Herry.
Bank BRI dgn no.Rekening 0533-01-008912-50-9 atas nama Herry.

Anda juga bisa menggunakan kartu kredit khususnya yang


berada di wilayah jabodetabek
atau untuk mereka yang datang langsung ke tempat kami.

Ilustrasi pembayaran Kartu Kredit dgn bunga Bank 3% per bulan:


Bila Usaha Cuci helm Anda menghasilkan 20-25 helm per hari dgn jumlah 25 hari kerja
dalam sebulan maka penghasilan bersih Anda sekitar 5jt-6jt per bulan dan bila 50% nya
(rp2,5jt) digunakan untuk membayar cicilan pinjaman maka dalam waktu 5-6 bulan
hutang anda akan lunas ! asyik bukan ? selain modal usaha dibiayai bank, anda masih
tetap bisa menikmati hasil keuntungan dari usaha tersebut.

Bulan pertama........ 12jt - 2,5jt = 9,5jt......................selanjutnya 9,5jt + 3% = 9,785jt


Bulan kedua............ 9,785jt - 2,5jt = 7,285jt...........selanjutnya 7,285jt + 3% = 7,504jt
Bulan ketiga............ 7,504jt - 2,5jt = 5,003jt..........selanjutnya 5,003jt + 3% = 5,153jt.....

dan seterusnya sampai habis di bulan ke 6

Barang Selalu Ready Stock,Bila ada terjadi antrian order max 2-6 hari.

****Standart Packing****
*Special Packing Luar Pulau*

"KESUKSESAN ADALAH PERTEMUAN ANTARA


KESEMPATAN (PELUANG) DAN PERSIAPAN"

NAH...KESEMPATAN SUDAH ADA DIDEPAN MATA


BAGAIMANA DENGAN PERSIAPAN ANDA ?
iNGAT, jANGAN sAMPAI aNDA dIUBAH oLEH
kEADAAN !!

We are Clean Business Man.

Bila Anda lupa blog address kami, Ketik saja no HP kami


085310386443 di google search engine.

FOKUS LAH PADA PROSES JANGAN FOKUS PADA HASIL


DIJAMIN ANDA AKAN BERHASIL.
JANGAN TUNGGU SAMPAI KESEMPATAN HILANG !
SEGERA HUBUNGI KAMI SEKARANG DI
di 0853-1038-6443 dgn sdr Heriawan.(mohon tidak sms)
pin BB: 2364DBBB, ym : indos88
Alamat kantor : Danau Bogor Raya Blok Helinium Golf H3/28 Bogor 16143.

Baca juga Paket Usaha Cuci Motor Salju....Klik Disini !

Bagaimana bersyukur secara konkret:

1. Coba membiasakan diri mencatat, setiap hari, semua hal baik yang terjadi pada kita
hari itu. (Keep a gratitude journal).

Pagi dan sore kalau bisa. Kalau tidak, ya, cukup sekali saja, mungkin menjelang tidur.

Di sebuah buku khusus, tulis setiap harinya, paling sedikit 50 hal yang bisa Anda syukuri
hari itu.

Banyak yang menyarankan, untuk pertama kali melakukan ini, paling sedikit menulis 100
hal yang kita syukuri. Besar dan kecil. Semuanya. Ini memaksa kita, pikiran sadar dan
bawah sadar kita untuk melihat bahwa ternyata dalam hidup kita ini TELAH ada begitu
banyak yang patut kita hargai dan ucapkan rasa terima kasih kepada Tuhan karenanya.

Sesudah itu secara rutin tetap dilakukan walau jumlah yang dituliskan tidak sebanyak
yang pertama.

Tidak punya cukup banyak hal untuk disyukuri? Masa?

Coba, Anda masih bisa menggerakkan jari-jari Anda? Syukuri itu.

Rambut Anda tidak berkutu? Syukuri itu.

Anda masih bisa ke 'belakang' dengan normal? Bukannya itu juga suatu anugerah?

Anda bisa menarik napas? Syukuri ini juga, ada orang-orang yang menderita tidak bisa
melakukannya.

Udara masih bebas. Air bersih masih mudah didapat. Hujan yang mendinginkan negeri
kita yang berdebu dan panas ini masih mau turun.

Malam masih gelap sehingga kita bisa tidur dan istirahat.

Matahari belum terbit di sebelah barat. Dan masih banyak lagi.


Jadi, mana mungkin Anda tidak punya sesuatu untuk disyukuri.

Bersyukurlah banyak-banyak, setiap hari, setiap saat.

Kalau Anda bisa membaca kalimat-kalimat dalam situs ini, maka Anda juga harus
bersyukur karena nasib Anda labih baik dari jutaan manusia lainnya di dunia.

Baca lebih lanjut tentang alasan bersyukur yang jauh lebih luas lagi ini di sini.

Dan jika kamu menghitung-hitung ni'mat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan
jumlahnya (karena banyaknya). Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyayang.

~ Qur'an: Surat An Nahl: 18 ~

2. Setiap hati kita suntuk dan resah, dan mulai kehilangan semangat dan kepercayaan,
coba baca ulang "jurnal syukur" Anda tersebut, dan lihat betapa banyak yang TUHAN
TELAH berikan kepada Anda.

3. Bila Anda sendiri sedang merasa kekurangan, coba cari beberapa orang yang Anda
tahu lebih buruk lagi kondisinya dibandingkan Anda. Cari, temui, amati kehidupan
mereka.

Lalu lakukan sesuatu yang bisa membantu mereka (meskipun sedikit). Ini "memaksa"
kita untuk lagi-lagi melihat betapa beruntungnya kita, dan bahwa nikmat Tuhan itu tidak
akan habis meski kita membaginya dengan orang lain.

4. Terapkan ajian "UNTUNG" ala orang Jawa (untuk suku lain, maaf kalau saya salah
klaim tentang falsafah ini, karena sebagai orang Jawa, setahu saya, orang Jawalah yang
suka memakai aji-aji ini...)... yaitu, bila mereka tertimpa musibah, mereka selalu mencari
baiknya dan mengatakan, "Untung ya ....." (lalu menyebutkan sesuatu yang sebaliknya
dari musibah tadi).

Misalnya: Bila satu keluarga sakit semua, mereka akan bilang, "Untung tidak sampai
meninggal." "Atau untung punya uang untuk berobat." Atau "Untung tidak perlu sampai
dirawat."

Dan untung-untung lainnya. Yang intinya mencari "the silver lining of the dark grey
clouds" atau mencari elemen positif dari segala sesuatu yang di luarnya nampak negatif.
Reminder

Dan bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka
sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri...

~ Qur'an: Surat Luqman: 12 ~

5. Cara menerapkan kunci sukses dahsyat bersyukur berikutnya, adalah dengan selalu
menjawab dengan penuh semangat dan rasa bahagia semua pertanyaan yang menanyakan
kabar Anda, entah itu tentang kondisi kesehatan, keuangan Anda, kehidupan Anda dsb.

Jawab semua pertanyaan tentang kabar Anda dengan kalimat seperti berikut,

"Alhamdulillah atau Puji Tuhan........." (lalu sebutkan berita baiknya). Apapun itu berita
baiknya, walau sekecil apa.

Jangan katakan dengan lesu dan lemas, "Ya, beginilah nasib saya Mas" atau jawaban lain
yang senada.

Anda paham maksud saya kan?

Pokoknya, jangan sekali-kali mengecilkan apapun yang telah diberikan Tuhan pada kita.

6. Sering-sering mengadakan acara "syukuran" juga merupakan langkah menerapkan


kunci sukses dahsyat bersyukur ini. (Yes, make every day a thanks-giving day).

Bisa berupa mentraktir makan sobat karib (berdua saja bila memang dana terbatas)
sebagai rasa syukur dia telah mendukung kita selama ini.

Bisa lebih besar dengan mengundang tetangga makan-makan di rumah. Bisa dengan
mengirim makanan ke panti asuhan, ke anak-anak jalanan di bawah jembatan, ke mana
saja.

Yang tujuannya adalah untuk mengungkapkan syukur akan apa yang SUDAH kita terima.

Read more: Kunci Sukses Dahsyat Bersyukur http://www.suksestotal.com/kunci-sukses-


dahsyat-bersyukur.html#ixzz1X9QgDGFz

Anda mungkin juga menyukai