Anda di halaman 1dari 5

Budidaya Petani.

Berikut merupakan Teknik Cara Menanam Durian di blog budidaya


petani.
 
1) Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam sangat tergantung pada jenis & kesuburan tanah, kultivar durian, serta sistem
budidaya yg diterapkan. utk kultivar durian berumur genjah, jarak tanam: 10 m x 10 m.
Sedangkan kultivar durian berumur sedang & dalam jarak tanam 12 m x 12 m. Intensifikasi
kebun durian, terutama waktu bibit durian masih kecil (berumur kurang dari 6 tahun), dpt
diupayakan dgn budidaya tumpangsari. Berbagai budidaya tumpangsari yg biasa dilakukan
yakni dgn tanaman horti (lombok, tomat, terong & tanaman pangan: padi gogo, kedelai,
kacang tanah & ubi jalar.

Teknik Cara Menanam Durian

Teknik Cara Menanam Durian


2) Pembuatan Lubang Tanam
Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang yg akan digunakan utk menanam bibit
durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1 m. Saat menggali lubang, tanah galian
dibagi menjadi dua. Sebelah atas dikumpulkan di kiri lubang, tanah galian sebelah bawah
dikumpulkan di kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan kering terangin-angin selama ± 1
minggu, lalu lubang tanam ditutup kembali. Tanah galian bagian atas lebih dahulu
dimasukkan setelah dicampur pupuk kompos 35 kg/lubang, diikuti oleh tanah bagian bawah
yg telah dicampur 35 kg pupuk kandang & 1 kg fospat. Untuk menghindari gangguan rayap,
semut & hama lainnya dpt dicampurkan insektisida butiran seperti Furadan 3 G. Selanjutnya
lubang tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20-30 cm dari permukaan tanah.
Tanah tdk perlu dipadatkan. Penutupan lubang sebaiknya dilakukan 7-15 hari sebelum
penanaman bibit.

3) Cara Penanaman
Bibit yg akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75-150 cm, kondisinya sehat,
pertumbuhan bagus, yg tercermin dari batang yg kokoh & perakaran yg banyak serta kuat.
Lubang tanam yg tertutup tanah digali kembali dgn ukuran yg lebih kecil, sebesar gumpalan
tanah yg membungkus akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dgn
cara sebagai berikut :

 Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati)


 Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
 Lubang ditutup dgn tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar pertumbuhan
tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
 Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
 Di atas bibit dpt dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain. Naungan ini sebagai
pelindung agar tanaman tdk layu atau kering tersengat sinar matahari secara
langsung. 

PERSIAPAN TANAH UNTUK PENANAMAN.


      Apabila ditanam di daerah pegunungan hasilnya tidak akan bagus, karena suhu yang rendah akan
menghambat pembentukan buah, sehingga tidak dapat masak pada waktunya, dan ukurannya akan
tetap kecil saja serta rasanya tidak enak. Tanah yang gembur dan subur sangat cocok. Bibit-bibit 
harus ditanam dalam lubang tanaman berukuran 1 x 1 meter yang berkedalaman setengah meter.
Pada waktu menggali lubang tanaman, lapisan tanah yang tadinya terletak di
bagian atas harus ditumpuk di suatu tempat tersendiri, sedangkan lapisan tanah yang terletak di
bawahnya ditumpuk di tempat lain yang tersendiri pula. Kemudian biarkanlah semuanya berangin-
angin begitu saja selama tiga minggu.

     Lubang tanaman harus digali kira-kira satu bulan sebelum bertanam. Begitu lubang selesai digali,
cobalah menuangkan air, sampai penuh ke dalam lubang tadi. Apabila sebentar kemudian air becek
sudah hilang lagi merembes ke bawah, maka ini berarti suatu tanda bahwa tanah tadi memang
sudah bagus. Namun apabila sampai lama sekali tergenang dalam kubangan, maka tempat itu tidak
bagus untuk menanam, karena pembentukan akar akan terhambat sirkulasi udaranya (air
conditioning) macet, dan daunnya akan kuning-kuning rontok, nanti kesulitan ini dapat diatasi
dengan menggali selokan pengeringan buntu.

     Namun, apabila tanahnya memang bagus, maka lubang tadi tetap harus betul-betul dibiarkan
berangin dulu selama tiga minggu. Setelah itu, tanah galian yang tadinya ditumpuk, dikembalikan
lagi ke dalam lubang menurut susunan semula, yang bawah kembali ke bawh yang atas kembali ke
atas. Tanah atas ini dicampur terlebih dahulu dengan pupuk kandang kering yang sudah dingin,
sebanyak dua kaleng minyak tanah, sebelum dimasukkan ke dalam lubang lagi. Dan memang
nantinya bakal penuh sampai melending ke atas.
     Tunggulah dua minggu lagi Tunggu ambles lagi. Barulah bibit boleh ditanam.

   PENYIAPAN BIBIT
      Bibit biasanya diperoleh dengan jalan mencangkok, menempel atau mengokulasi. Waktu
penanaman bibit yang tepat adalah pada permulaan musim hujan, supaya nanti pada akhir musim
kalau sudah kekurangan air, bibit itu sudah kuat dan tahan menghadapi kekeringan musim kemarau,
karena saat-saat ini sudah banyak membentuk akar.

   PEMINDAHAN BIBIT KE TEMPAT PENANAMAN.


      Bibit yang biasanya berupa puteran dalam keranjang yang tidak dipotong daun-daun dan ujung
akarnya, ditanam dengan menggali lubang dulu di atas gundukan tanah melending yang agak ambles
tadi yang besarnya harus sesuai dengan lingkaran keliling yang ditempati akar-akar samping dari
bibit tadi.

     Menanam bibit tidak boleh terlalu dalam. Tempatkan batang tanaman itu persis di tengah-tengah
lubang supaya akar-akarnya mengembang ke daerah seputarnya dapat sama rata menemukan tanah
gembur yang sudah diberi pupuk kandang tempo hari. Mengisikan tanah diantara susunan akar-akar
tadi harus hati-hati dan sedikit-sedikit. Apabila sudah tertimbun sebagian tekanlah sedikit dengan
tangan, sebelum ditimbuni tanah lebih lanjut sapai penuh. Apabila sudah penuh, barulah boleh
diinjak-injak dengan kaki supaya bibit itu lebih kuat menancap di atas tanah.

     Apabila ingin menanam lebih dari satu batang di pekarangan yang agak luas, jarak tanam antara
yang satu dengan yang lain minimal enam meter.

   PEMELIHARAAN TANAMAN.
      Pada hari-hari pertama sesudah ditanamkan, bibit tadi harus dilindungi dengan atap rumbia atau
daun kelapa.

     Bibit yang ditanam demikian sudah dapat berbunga dan berbuah setelah berumur tiga sampai
empat tahun dan berbuahnya tidak terikat kepada sesuatu musim tetapi setiap waktu sepanjang
tahun dapat saja berbunga dan berbuah.

     Namun, sejak berumur satu tahun, harus diberi pupuk tambahan yang banyaknya sesuai dengan
kebutuhan. Terutama umur satu sampai sepuluh tahun pertama, pohonnya harus mendapat pupuk
yang cukup, supaya di kemudian hari tidak terlanjur menderita kekurangan makanan.

     Semakin cukup mendapat makanan pada masa pertumbuhan, maka makin besarlah daya tahan
pohon terhadap serangan hama penyakit.

     Hama yang terkenal adalah lalat buah Dacus pedestris (Docus dorsalis) yang suka menyerang
buah-buah di waktu muda. Hama ini menyerang dan menghabiskan pucuk-pucuk daun sehingga
pohon itu dapat gundul. Apabila hama merajalela, dan daun-daun jadi gundul semua, pembentukan
buah dapat terganggu karena buah yang menempel pada batang dan cabang memerlukan naungan.
Ulat-ulat harus diberantas dengan semprotan larutan 0,2 % tepung DDT.

SUMBER:
laely-widjajati.blogspot.com

###################
##############################
###########################################

Khasiat / Manfa'at Belimbing Wuluh


1. JERAWAT
     Untuk mengobati jerawat siapkan 3 buah belimbing wuluh segar. Cuci hingga bersih. Buah diparut
dan diberi sedikit garam. Tempelkan pada kulit yang berjerawat. Lakukan 2 kali sehari. Buah
belimbing wuluh secukupnya dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan air garam secukupnya,
untuk menggosok muka yang berjerawat. Kakukan 3 kali sehari.
     Atau siapkan 6 buah belimbing wuluh dan ½ sendok the bubuk belerang, digiling halus lalu
diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis. Ramuan ini dipakai untuk menggosok dan melumas
muka yang berjerawat. Lakukan 2-3 kali sehari.

2. TEKANAN DARAH TINGGI


     Siapkan 3 buah belimbing wuluh dan biji srigading 25 gr yang sudah dicuci bersih. Biji srigading
ditumbuk halus. Masukkan ke dalam panic berisi 4 gelas air dan rebuslah bersama belimbing wuluh.
Dinginkan lalu saring sebelum diminum. Cukup diminum 1 gelas sehari.
     Buah yang besar dan berwarna hijau diparut, ambil airnya dan diminum. Atau bisa juga dengan
cara menyiapkan 3 buah belimbing wuluh yang dicuci lalu dipotong-potong seperlunya, direbus
dengan 3 gelas air bersih sampai tinggal tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum setelah
makan pagi.
10 buah belimbing wuluh, 1 jari rimpang kunyit, ¼ genggam daun meniran, 3 jari labu air, 3 jari gula
enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya, lalu rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼
gelas. Setelah dingin saring dan diminum. Sehari 3 x ¾ gelas

3. OBAT BATUK
     Daun, bunga, buah yang masing-masing sama banyaknya direbus dalam air yang mendidih selama
½ jam, dan minum airnya. Segenggam daun belimbing wuluh, segenggam bunga dan 2 buah
belimbing, gula batu, rebus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah, saring, minum 2 kali
sehari.
     Untuk batuk pada anak, ambillah 25 kuntum bunga belimbing wuluh, 1 jari rimpang temu giring, 1
jari kulit kayu manis, 1 jari rimpang kencur, 2 butir bawang merah, ¼ genggam pegagan, ¼ genggam
daun saga, ¼ genggam daun inggu, ¼ genggam daun sendok, dicuci dan dipotong-potong seperlunya,
direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin saring, diminum dengan
madu seperlunya. Sehari 3 kali ¾ gelas.

4. DIABETES
     Sementara untuk anda yang menderita diabetes, siapkan 6 buah belimbing wuluh, lalu
dilumatkan, direbus dengan 1 gelas air sampai airnya tinggal setengah, saring, minum 2 kali sehari.
5. GONDONGAN
     ½ genggam daun belimbing wuluh ditumbuk dengan 3 bawang putih. Kompreskan pada bagian
yang gondongan. 10 ranting muda belimbing wuluh berikut daunnya dan 4 butir bawang merah
setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ke tempat yang sakit.

6. REMATIK
     Segenggam daun belimbing wuluh dicuci, tumbuk sampai halus, tambahkan kapur sirih, gosokkn
ke bagian yang sakit.
100 gr daun muda belimbing wuluh, 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu digiling halus,
tambahkan cuka secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan bubur tadi ke
tempat yang sakit.
Atau bisa juga dengan cara menyiapkan 5 buah belimbing wuluh, 8 lembar daun kantil (Michelia
Champaca L.), 15 biji cengkeh, 15 butir lada hitam, dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 2
sendok makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai untuk menggosok dan
mengurut bagian tubuh yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.

7. PEGAL LINU
     1 genggam daun belimbing wuluh yang masih mudah, 10 biji cengkeh, 15 biji lada, digiling halus
lalu ditambahkan cuka secukupnya. Lumurkan ketempat yang sakit.

8. PANU
     10 buah belimbing wuluh dicuci lalu diling halus, tambahkan kapur sirih sebesar biji asam,
diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai untuk menggosok kulit yang terserang panu. Lakukan 2 kali
sehari.

Anda mungkin juga menyukai