Anda di halaman 1dari 5

Pustaka

http://epetani.deptan.go.id/budidaya/budidaya-kecipir-1625 (diakses tanggal 3 Aovember


211)
http://munieI86.wordpress.com/budidaya-kecipir/ (diakses tanggal 3 Aovember 211)
& KECP#

eskripsi
Kecipir (psophocarpus tetragonolobus (l.) D.c.) Adalah tumbuhan merambat polong
mudanya dimanIaatkan sebagai sayuran. Kecipir berasal dari indonesia bagian timur. Di
sumatera dikenal sebagai kacang botol atau kacang belingbing. Nama lainnya adalah jaat (bahasa
sunda), kelongkang (bahasa bali), serta biraro (ternate). Tumbuhannya merambat, membentuk
semak. Dalam budidaya biasanya diberi penyangga, namun jika dibiarkan akan menutupi
permukaantanah. Batangnya silindris, beruas-ruas, jarang mengayu.
Daun majemuk dengan anak daun tiga berbentuk segitiga, panjang 7,0-8,5cm,
pertulangan menyirip, letak berselang-seling, warna hijau. Bunganya tunggal, tipe kupu-kupu,
tumbuh dari ketiak daun, kelopaknya biasanya berwarna biru pucat, dapat dipakai sebagai
pewarna makanan. Buah tipe polong, memanjang, berbentuk segiempat dengan sudut beringgit,
panjang sekitar 30cm, berwarna hijau waktu muda dan menjadi hitam dan kering bila tua.
Bijinya bulat dengan diameter 8-10mm, berwarna coklat hingga hitam. Kandungan protein biji
menyamai kedelai (30-39).
Kecipir tergolong tumbuhan penutup tanah dan pupuk hijau eIektiI karena
pertumbuhannya sangat cepat dan termasuk sebagai pengikat nitrogen dari udara yang paling
baik. Dalam budidaya, tidak diperlukan sama sekali pemupukan N. Secara Iisiologi, kecipir
sangat sensitiI dengan Irost. Selain itu, ia adalah tumbuhan hari pendek, hanya berbunga jika
panjang hari kurang dari masa kritis (untuk kecipir 12 jam). Bijinya tertutup cangkang keras,
sehingga kadang-kadang diperlukan perendaman untuk mempercepat perkecambahan. Sayuran
kecipir (psophocarpus tetragonolobus) memiliki penampilan khas. Buahnya berpolong dengan 4
siku yang bersayap atau bergelombang.
anfaat Kecipir
Kegunaannya cukup banyak. Buah mudanya kerap dijadikan sayur. Buah tuanya dapat
diambil bijinya untuk diolah menjadi minyak. Bagian lain yang belum banyak dimanIaatkan
orang adalah umbinya. Umbi ini enak dimakan. Hasil penelitia menunjukkan kandungan protein
pada umbi cukup tinggi. Di negara kita kecipir lebih banyak diusahakan untuk diambil buah
mudanya. Padahal di luar negeri, contohnya ghana, kecipir diusahakan khusus untuk diambil
bijinya yang sudah tua.
Syarat 1umbuh
Kecipir cocok ditanam di negara kita. Daerah dataran rendah hingga dataran tinggi
(sampai ketinggian 1.600 m dpl) dapat ditanami. Jenis tanah tak menjadi masalah. Kecipir bisa
hidup di tanah dengan bahan organik rendah, lempung, berpasir, maupun tanah kering. Daya
tahan kecipir terhadap kekeringan juga baik.
Pedoman Budidaya Kecipir
Benih biji kecipir yang akan dijadikan benih diambil dari buah polong yang tua. Biarkan
polong ini hingga benar-benar matang (kering) di batangnya. Polong yang baik untuk benih
adalah yang panjangnya 15--20 cm. Bentuk buah normal, tidak terkena hama-penyakit, dan buah
kelihatan kompak. Setelah dikeringkan pilihlah biji-biji yang baik. Syaratnya ukuran biji normal,
seragam, padat berisi, tidak keriput, tua, dan sehat. Jumlah benih yang dibutuhkan untuk
penanaman satu hektar lahan ialah antara 10-15 kg. 4. Penanaman lakukan pengolahan tanah
terlebih dahulu. Setelah gembur dan diberi pupuk kandang, lahan dibuat menjadi guludan-
guludan. Lebar guludan 20 cm dan panjangnya 2-4 m atau sesuai dengan panjang lahan yang
hendak ditanami.
Antarguludan dibuat parit kecil. Jarak antar guludan bisa dikira-kira. Tak perlu lebar asal
bisa dilewati manusia saja. Setiap guludan nantinya hanya dibuat menjadi satu baris tanaman.
Oleh karena itu, lubang tanam dibuat dengan tugal. Jaraknya 25-35 cm dengan posisi di tengah-
tengah guludan. Masukkan 2-3 biji ke setiap lubang waktu yang tepat untuk menanam kecipir
ialah di awal musim hujan. Namun, bila terpaksa akhir musim hujan juga dapat dilakukan.
Untuk budidaya, satu hektar lahan membutuhkan 10 15 kg benih. Sebelum benih
ditabur, lahan dibuat gembur lebih dulu dan setelah itu beri pupuk kandang, dan buat menjadi
guludan. Buatlah lobang dengan jarak 25-35 cm di tengah-tengah guludan. Masukkan 23 biji ke
setiap lobang. Waktu yang tepat menanam kecipir di awal musim hujan, namun bila terpaksa
akhir musim hujan juga dapat dilakukan.
Penyiraman dilakukan hanya pada saat diperlukan saja, terutama pada tanaman usia
muda. Karena tanaman ini cukup toleran terhadap kekeringan. Cabutlah gulma yang tumbuh di
sekitar tanaman ini. Sembari disiangi, tanah digemburkan. Setelah tanaman sudah cukup besar
atau setinggi 10 cm, tancapkan bambu (ajir) sepanjang 1,5 2 m, lalu ikatkan batang kecipir ke
ajir tersebut agar merambat.
Tidak seperti tanaman sayur lainnya hanya sekali panen, kecipir bisa diremajakan.
Caranya, pangkas batang hingga ketinggian 30 cm dari atas tanah. Biarkan tunas tumbuh dan
rawat dengan baik. Tunas ini akan berproduksi kembali, dan peremajaan hanya bisa sampai 2
kali saja. Setelah itu sebaiknya dicabut hingga ke akar-akarnya.
Pemupukan dilakukan pada saat pengolahan tanah dengan menambahkan Urea 100 kg,
TSP 150 kg, dan KCl 150 kg per hektar. Pemberian Urea dan TSP dilakukan 2 kali, yaitu pada
saat tanam dan tanaman berumur 3 minggu. KCl diberikan sekaligus pada saat tanam.
Hama yang biasa menyerang kecipir antara lain ulat keket. Pengendaliannya dengan cara
penyemprotan Sumicidin 50 EC, dosis 1-1,5 cc/1 liter air. Sedangkan penyakit yang merusak
tanaman ini adalah cendawan Worunella psophocarpi. Penyakit ini dapat diberantas dengan
Iungisida Dithane M-45 sesuai dosis anjuran.
Setelah 9-12 minggu dari saat tanam atau dua minggu setelah ke luar bunga, polong
muda sudah bisa dipanen. Panen dapat dilakukan secara rutin seminggu sekali karena bunga
kecipir tumbuh terus-menerus sampai umur 5 bulan. Selanjutnya tanaman diremajakan.
Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan hanya apabila diperlukan. Seperti telah disebutkan di atas,
tanaman kecipir cukup toleran terhadap kekeringan. Tanaman muda meskipun juga toleran
sebaiknya disiram bila terlihat kekeringan. Gulma yang tumbuh dicabut. Bila rumput hanya
sedikit, penyiangan bisa dilakukan 2 minggu sekali. Di musim hujan sdat gulma tumbuh pesat,
penyiangan lebih sering dilakukan. Sambil disiangi, tanah juga digemburkan. Setelah tanaman
cukup besar atau setinggi 10 cm, siapkan bambu untuk ajir. Bambu dibelah menjadi beberapa
bagian. Panjangnya sekitar 1,5-2 m. T
Menancapkan bambu di tanah dan ikatkan batang kecipir agar merambat ke bambu.
Tidak seperti tanaman sayur lainnya yang dicabut seusai panen karena tak produktiI lagi, kecipir
bisa diremajakan: Pangkas batang hingga keringgian 30 cm dari atas tanah. Biarkan tunas
tumbuh dan rawat dengan baik. Tunas ini akan mampu berproduksi dengan baik kembali.
Peremajaan pada pohon kecipir bisa dilakukan sampai 2 kali. Setelah itu sebaiknya tanaman
dicabut hingga ke akar-akarnya dan diganti dengan tanaman baru. Pemupukan saat pengolahan
tanah tambahkan pupuk kandang sebanyak 10 ton/ ha. Selain itu tambahkan Urea 100 kg, TSP
150 kg, dan KCl 150 kg per hektar. Pemberian pupuk Urea dan TSP dilakukan 2 kali. Pertama
saat tanam dan kedua kali saat tanaman berumur sekitar 3 minggu. KCl diberikan sekaligus pada
saat tanam.
Hama dan Penyakit Kecipir
Hama yang menyerang kecipir antara lain jenis ulat keket (Chrydeixis chalsites atau
Plusia ehaleites). Bagian yang dirusaknya tak hanya daun, melainkan juga bunga dan buah. Bila
menyerang daun, yang tersisa hanya tulang daunnya saja. Sedangkan bunga dan buah yang
terserang menjadi tidak normal pertumbuhannya. Pengendalian hama ini dengan penyemprotan
Sumicidin 50 EC dengan dosis 1-1,5 cc/1 air. Penyakit yang bisa merusak pertanaman kecipir
disebabkan oleh cendawan Worunella psophocarpi. Akibatnya buah menjadi tceriput, meringkel,
dan ada bagian yang bengkak yang mengandung air. Buah menjadi mudah patah. Bila pucuk
tanaman yang terserang, pembentukan bunga akan terganggu. Hasil buah juga akan sangat
berkurang. Berantaslah penyakit ini dengan Iungisida Dithane M-45 sesuai dosis yang tertera
pada kemasannya.
Panen an Pasca Panen
Setelah 9-12 minggu dari saat tanam, kecipir bisa mulai dipanen. Dari saat bunga keluar
hanya butuh waktu 2 minggu untuk menghasilkan polong muda yang enak dikonsumsi. Panen
dapat dilakukan secara rutin seminggu sekali karena bunga kecipir tumbuh terus-menerus. Panen
bisa berlangsung terus sampai umur 5 bulan. Selanjutnya tanaman diremajakan. Dalam satu
hektar lahan, dapat dihasilkan buah kecipir sebanyak 35 ton lebih.

Anda mungkin juga menyukai