TEKNIK
PEMBIBITAN
SAGU
ANGGOTA KELOMPOK
• Grace Happy Hotmauli Simbolon
• Nabil Ahmad Mutohar
• Lamma Julio Blegur
• Annisa Dwi Prasetyawati
• Retno Wulandari
SAGU
Pohon sagu atau rumbia dengan nama
ilmiahnya Metroxylon sagu. Termasuk
dalam pohon dari famili palmae wilayah
tropik basah. Tumbuhan ini tinggal pada
umumnya di daerah rawa-rawa air tawar
atau daerah rawa bergambut, daerah
pinggir dari aliran sungai, dekat dengan
sumber air dan hutan-hutan rawa.
Tanaman sagu juga memiliki tajuk Sagu terkenal dengan hidupnya dalam
pohon (kenampakan dari keseluruhan bentuk rumpun, yang aman dalam satu
daun cabang, ranting, bunga dan buah) rumpun terdiri atas 1 sampai 8 batang
yang terbentuk dari pelepah dengan sagu dan setiap pangkal sagu akan
daun yang bersirip. Tinggi pohon sagu tumbuh 5 sampai 7 batang anak.
dewasa dapat mencapai 8 hingga 17
meter. Bahkan, beberapa pohon rumbia
dapat mencapai 30 meter tergantung
dari jenis dan kondisi tempat tumbuh.
CIRI-CIRI POHON SAGU
A. Akar
Akar pohon sagu berjenis akar serabut. Meskipun demikian, akar tersebut sangatlah kuat karena
mampu tumbuh menjalar dan menebal seiring pohon sagu tumbuh dan berkembang.
B. Batang
Pohon sagu dapat mengalami pertumbuhan tinggi hingga mencapai 30 meter, meskipun pada
umumnya tumbuh hanya 10 hingga 15 meter saja. Berdiameter rata-rata sekitar 35-50 cm dan
dapat diameter terlebar dapat mencapai 80-90 cm.
C. Daun
Daun pohon sagu memiliki bentuk memanjang (lanceolatus) dan agak melebar dengan berinduk
tulang daun ditengah, bertangkai daun dan memiliki tekstur daun yang khusus.
CARA PEMBIBITAN SAGU
a) Persyaratan Benih atau Bibit
Syarat bibit untuk pembibitan cara generatif adalah biji yang digunakan sudah tua,
tidak cacat fisik, besarnya rata-rata dan bertunas. Syarat bibit untuk pembibitan cara
vegetatif adalah berasal dari tunas atau anakan yang umurnya kurang dari 1 tahun,
dengan diameter 10-13 cm dan berat 2-3 kg. Tinggi anakan +1 meter dan punya
pucuk daun 3-4 lembar.
• Cara generatif
Biji yang digunakan berasal dari buah yang sudah tua dan jatuh/rontok dari pohon
induk yang baik, yaitu subur dan produksinya tinggi, tumbuh pada lahan yang wajar
serta produksi klon rata-rata tinggi.
2. Cara Vegetatif
2. Cara Vegetatif
Setelah diambil dapat langsung ditanam.