(Metroxylon spp.)
Pendahuluan
• Sagu adalah komoditi tanaman pangan yang
digunakan sebagai sumber karbohidrat yang
cukup potensial di Indonesia.
Pembibitan
Teknologi perbanyakan/pembibitan tanaman sagu dapat dilakuan dengan metode generatif dan vegetatif. Secara
generatif yaitu dengan menggunakan biji yang berasal dari buah yang sudah tua dan rontok dari pohonnya. Biji
yang digunakan adalah biji yang berasal dari pohon induk yang baik, yang subur dan produksinya tinggi.
Generatif Vegetatif
Perbanyakan secara generatif Perbanyakan secara vegetatif
menggunakan biji yang menggunakan bibit berupa
buahnya sudah tua dan rontok. anakan yang melekat pada
Biji ini berasal dari pohon pangkal batang induknya (yang
induk yang baik, subur dan bukan berasal dari stolon) yang
produksinya tinggi. biasa di sebut dangkel atau
abut.
BUDIDAYA
Generatif Vegetatif
Biji yang digunakan berasal dari buah yang sudah tua • Pengambilan dengkel dipilih yang terletak di
dan jatuh/rontok dari pohon induk yang baik, yaitu permukaan atas.
subur dan produksinya tinggi, tumbuh pada lahan • Pemotongan dilakukan di sisi kiri dan kanan
yang wajar serta produksi klon rata-rata tinggi. sedalam 30 cm, tanpa membuang akar serabutnya.
Biji/buah yang diambil tersebut adalah buah yang
tidak cacat fisik.
BUDIDAYA
Vegetatif
………………
• Dangkel yang telah dipotong, dibersihkan dari daun-daun dan ditempatkan pada tempat yang
mendapat cahaya matahari langsung dengan bagian permukaan belahan tepat pada tempat di mana
cahaya matahari jatuh, selama 1 jam.
• Luka bekas irisan dangkel yang msih tertanam segera dilumuri dengan zat penutup luka (seperti :
TB-1982 atau Acid Free Coalteer) untuk mencegah hama dan penyakit.
• Bibit sagu direndam dalam air aerobic selama 3-4 minggu. Setelah itu bibit ditanam.
PENANAMAN
Lokasi Penanaman
Lokasi yang optimal untuk penanaman sagu adalah daerah dengan curah hujan antara 2000 - 4000 mm/tahun
yang tersebar sepanjang tahun pada ketinggian 400m dpl. Suhu optimal untuk pertumbuhan sagu berkisar antara
24,50 – 29°C (minimal 15°C) dengan kelembaban nisbi udara 60% untuk perkembangan optimalnya.
Cara Penanaman
Cara penanaman dilakukan dengan membenamkan dangkel ke dalam lubang tanaman. Bagian pangkal dangkel
ditutup dengan tanah remah bercampur gambut. Tanah penutup jangan ditekan tapi dangkel jangan sampai
bergerak. Tanah lapisan atas dimasukkan sampai separuh lubang apabila mungkin di campur puing – puing.
Akar – akar dibenamkan pada tanah penutup lubang dan pangkalnya agak ditekan sedikit ke dalam tanah.
PEMELIHARAAAN
• Penyakit yang biasanya terdapat pada tanaman sagu adalah bercak kuning yang disebabkan oleh
cendawan Cercospora. Gejala dari penyakit ini adalah daun berbercak – bercak coklat.
PEMELIHARAAAN
Pembersihan
Penyiangan dilakukan terhadap gulma dan dilakukan pada sagu muda (3 – 4 tahun), sebab rawan
terhadap serangan hama. Gulma juga akan memperbesar peluang kebun dilanda kebakaran. Proses
penyiangan dapat dilakukan dengan menggunakan tangan, sabit, parang, cangkul dan sebagainya. Hasil
dari penyiangan dipendam/dikomposkan. Bila gulma mengandung hama/vektor dan kayu, dibakar dan
abunya dijadikan pupuk.
Pemupukan
Unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman sagu, antara lain kalsium, kalium dan
magnesium.
Pemupukan dilakukan dengan membenamkan pupuk dalam tanah, agar tidak terbawa air sebelum
terabsorbsi oleh akar tanaman lahan yang berada di daerah rawa/dataran rendah dan pasang surut yang
sering yang terjadi luapan air. Pemupukan dilaksanakan secara melingkar di sekeliling rumpun atau
secara lokal di daun sisi rumpun pada jarak sejauh pertengahan antara ujung tajuk dengan pohon/rumpun
sagu. Waktu pemupukan untuk tanaman sagu muda adalah sampai 1 tahun menjelang panen, pemupukan
dilakukan 1-2 kali setahun. Pemupukan sekali setahun, dilakukan pada awal musim hujan. Sedangkan
untuk pemupukan dua kali setahun dilakukan pada awal dan akhir musim hujan, masing – masing
dengan ½ dosis.
PEMANENAN
Langkah-Langkah Pemanenan
• Pembersihan untuk membuat jalan masuk ke rumpun dan pembersihan batang yang akan di potong
untuk memudahkan penebangan dan pengangkutan hasil tebangan.
• Sagu dipotong sedekat mungkin dengan akarnya. Pemotongan menggunakan kampak/mesin
pemotong (gergaji mesin).
• Batang dibersihkan dari pelepah dan sebagian ujung batangnya karena acinya rendah, sehingga
tinggal gelondongan batang sagu sepanjang 6 – 15 meter. Gelondongan dipotong – potong menjadi 1-
2 meter untuk memudahkan pengangkutan. Berat 1 gelondongan adalah +120 kg dengan diameter 45
cm dan tebal kulit 3,1 cm.
PEMANENAN