Anda di halaman 1dari 25

INOVASI PEMANFAATAN LAHAN

PEKARANGAN DENGAN TANAMAN SAYURAN


SISTEM VERTIKULTUR

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu


Bengkulu, 28 Maret 2016
Potensi
 Semoga Rumah
 Lahan cukup tersedia Panganku terwujud dan
terlaksana dengan baik
 Lahan cukup subur
 Waktu luang tersedia  Pekaranganku terpelihara
 Teknologi siap  Pendapatan dan
kesejahteraan keluargaku

Kondisi Eksisting
meningkat

 Lahan tidak dimanfaatkan


 PPH masyarakat cukup rendah (75)
 perhatian masyarakat terhadap
pemanfaatan lahan pekarangan relatif
masih terbatas
PELUANG YANG DIHARAPKAN

Peningkatan Pola Pangan Harapan (PPH)

(Sebelum) (Setelah)

 Peningkatan Keterampilan
 Peningkatan Pendapatan
 Lingkungan Sehat
 Kecukupan Kebutuhan Pangan Keluarga
Pemanfaatan Pekarangan = pekarangan yang
dikelola melalui pendekatan terpadu berbagai
jenis tanaman, ternak, ikan, sehingga akan
menjamin ketersediaan bahan pangan yang
beranekaragam secara terus menerus, guna
pemenuhan gizi keluarga.
Vertikultur:
V Cara bertanam yang dilakukan dengan
E menempatkan media
R tanam dalam wadah-wadah yang disusun
T secara vertikal
I atau bertingkat
K untuk memanfaatkan
U lokasi yang sempit.
L Keunggulan:
T • Cocok untuk daerah perkotaan dan
U lahan terbatas
R • Menciptakan khasanah biodiversitas
di pekarangan yang sempit
• Memudahkan dalam pembuatan dan
pemeliharaannya
INOVASI PEMANFAATAN LAHAN
PEKARANGAN

V
Beuty Principes,
E
Cocok untuk daerah
R
perkotaan dan lahan terbatas,
T
Estetika :
I
Gradasi bentuk daun,
K
Gradasi warna daun
U
Bahan dapat berupa
L
bambu/pipa paralon, kaleng
T
bekas, tempurung kelapa,
U
ataupun lembaran karung
R
BUDIDAYA SAYURAN MODEL
VERTIKULTUR
Jenis Talang/Bambu/
Pot/Polybag Sayuran Paralon

Bayam, kangkung, sawi,


selada, kenikir, kemangi, kucai, kangkung, sawi, selada,
seledri, kemangi, kucai, seledri,
cabai, tomat, terong, pare, KECUALI
kacang panjang, timun, oyong, Tanaman sayuran jenis buah
dll
WADAH PERTANAMAN

Vertikultur dari Bambu atau Paralon


1. Potong batang bambu/paralon sepanjang kurang lebih 120 cm, dengan pembagian 100
cm untuk wadah tanam dan 20 cm sisanya untuk ditanam ke tanah.
2. Bersihkan ruas antar bambu menggunakan linggis, kecuali ruas paling bawah. Untuk
ruas terakhir tidak dibobol keseluruhan, melainkan hanya dibuat sejumlah lubang
kecil dengan paku untuk mengatus kelebihan air penyiraman. Kalau menggunakan
paralon, lakukan penutupan pada dasar paralon menggunakan tutup paralon sesuai
ukuran paralon yang digunakan.
3. Buat lubang tanam di sepanjang bagian 100 cm dengan menggunakan bor, pahat atau
pisau. Lubang dibuat secara selang-seling pada keempat sisi bambu/paralon.
4. Pada dua sisi yang saling berhadapan terdapat masing-masing tiga lubang tanam,
pada dua sisi lainnya masing-masing dua lubang tanam, sehingga didapatkan 10
lubang tanam secara keseluruhan. Setiap lubang berdiameter kira-kira 1,5 cm dan
berjarak kira-kira 30 cm.
5. Selanjutnya bambu atau paralon ditanam dengan memasukkan 20 cm bagian bawah
ke dalam tanah.
WADAH PERTANAMAN

Vertikultur dari Talang Sistem Rak


1. Buat serangkaian rak dengan tinggi kira-kira 1 m, lebar 1 m, panjang
sesuai kebutuhan.
2. Atur empat rangkaian rak secara berundak, dengan jarak antara undakan
adalahm kira-kira 30 cm, dan lebar masing-masing rak adalah 25-30 cm.
3. Potong talang air dengan ukuran sesuai rangka rak yang dibuat, lalu
masing-masing ujung talang ditutup menggunakan penutup talang, lalu
dilekatkan menggunakan lem secara permanen.
4. Lubangi dasar talang dengan bor atau pisau, diameter lubang kurang lebih
1 cm dan jarak antar lubang berkisar 15-20 cm.
5. Isi talang menggunakan media tanam yang telah disiapkan, dan lakukan
penyusunan pada rak.
Vertiminaponik

Solanaminaponik
PENYEMAIAN
 Siapkan plastik semai ukuran 6 x 10 cm
 Siapkan media semai yang meliputi
tanah, sekam, dan kompos
 Campur dan aduk media semai yang telah
disiapkan (tanah:sekam:kompos) dengan
perbandingan 1:1:1
 Basahi campuran media semai dengan air
secukupnya (hingga berasa lembab)
 Isi plastik semai dengan campuran media
semai yang telah diaduk rata
 Masukkan benih satu per satu di tengah
media persemaian (jangan terlalu dalam),
kemudian tutup dengan campuran media
semai
 Jika benih telah disemai, tutup
keseluruhan benih yang disemai dengan
menggunakan daun pisang atau karung
goni yang dibasahi
Lanjutan …..

 Setelah benih berkecambah (7-8 hari), tutup


daun pisang atau karung dibuka
 Penyiraman dilakukan secukupnya, tidak
terlalu basah atau kering
 Setelah menbentuk 2 helai daun (12-14 hari),
bibit disemprot dengan insektisida berbahan
aktif Fipronil 50 g/liter, dosis penyemprotan
0,5 ml/liter
 Persemaian juga disiangi dengan cara
menyabut gulma yang tumbuh
 Bibit yang tampak terserang hama dan
penyakit, segera dibuang dan dimusnahkan
PENANAMAN
 Bedengan :
1. Lahan diolah sedalam 30-40 cm hingga gembur. Dibuat
bedengan dengan lebar 1 m, tinggi 30 cm dan jarak antar
bedengan 30 cm.
2. Hamparkan pupuk kandang/kompos pada bedengan yang
telah dibuat kemudian disiram dengan air.
3. Bedengan dibiarkan 5-7 hari hingga media tanam siap.
4. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari.
 Polybag :
1. Media tanam yang digunakan adalah tanah, kompos, dan s
sekam dengan perbandingan 2:2:1 dan diaduk hingga rata.
2. Media tanam yang sudah siap, dimasukkan ke dalam
polybag dan diisi sebanyak ¾ dari volume polybag kemudian
disiram.
PEMELIHARAAN

 Penyiraman dilakukan secara rutin (setiap hari). Perhatikan


kadar air dalam media tanam, jangan terlalu basah juga.
 Beri ajir untuk membantu tegaknya tanaman. Ajir
ditancapkan pada media tanam dengan jarak 10 cm dari
pangkal batang.
 Pengikatan dilakukan pada ajiran dengan membentuk angka
8 (agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman)
 Pemupukan dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan
menggunakan pupuk majemuk NPK, 10 gram pupuk (= 1
sendok makan penuh) dilarutkan dalam 10 liter air.
Banyaknya pupuk yang diberikan per tanaman adalah
250 ml (= 1 gelas air mineral kecil)
PELAKSANAAN DI LAPANGAN

Penyiapan Bibit Tanaman Sehat


Penyiapan Media Tanam
PELAKSANAAN DI LAPANGAN

Penyiapan Bibit Tanaman Sehat


Penyiapan Media Tanam
Penanaman dan Pemeliharaan
APA KEBUN BIBIT DESA (KBD) ???

Merupakan kebun bibit yang dibuat di setiap desa/kelurahan


untuk menyiapkan bibit tanaman yang dibutuhkan anggota.
Tujuan KBD adalah untuk menyiapkan bibit yang kontinyu, dan
varietas terjamin sehingga dapat mempertahankan kelestarian
kawasan.

Anda mungkin juga menyukai